Hal. | 1
PERATURAN UNIVERSITAS FAJAR
NOMOR 006/UNIFA/III/2014
TENTANG
PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN KEBEBASAN AKADEMIK,
KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIK, DAN OTONOMI KEILMUAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
REKTOR UNIVERSITAS FAJAR,
Menimbang : a. bahwa pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
memerlukan suasana yang kondusif yang
berasaskan pada kebebasan untuk mengkaji
dan menyampaikan pada khalayak, hasil
pengkajian tersebut secara bertanggungjawab
dengan dilandasi pada kewenangan akademik
dan etika;
b. bahwa untuk menjamin terciptanya lingkungan
yang kondusif diperlukan pengaturan sebagai
dasar dan kepastian hukum;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
Hal. | 2
tentang Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Kebebasan
Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan
Otonomi Keilmuan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
132/D/0/2008 tentang Pendirian Universitas
Fajar.
6. Statuta Universitas Fajar;
Dengan Persetujuan Bersama
SENAT UNIVERSITAS FAJAR
dan
Hal. | 3
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Universitas Fajar yang selanjutnya disebut UNIFA
adalah lembaga pendidikan yang didirikan oleh
Yayasan Pendidikan Fajar Ujungpandang
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 132/D/0/2008.
2. Rektor adalah pemimpin UNIFA sebagai
penanggung jawab utama dan pengambil
keputusan tertinggi UNIFA.
3. Sivitas Akademika adalah komunitas Dosen dan
Mahasiswa UNIFA.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN UNIVERSITAS FAJAR TENTANG
PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN KEBEBASAN
AKADEMIK, KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIK,
Hal. | 4
4. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan
pada perguruan tinggi dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat.
5. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan
belajar di UNIFA.
6. Kebebasan Akademik adalah kebebasan Sivitas
Akademika di UNIFA untuk mendalami dan
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
secara bertanggungjawab melalui pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
7. Kebebasan Mimbar Akademik adalah merupakan
wewenang profesor atau dosen UNIFA yang
memiliki otoritas dan wibawa ilmiah untuk
menyatakan secara terbuka dan bertanggungjawab
mengenai sesuatu yang berkenaan dengan rumpun
ilmu dan cabang ilmunya.
8. Otonomi Keilmuan adalah otonomi Sivitas
Akademika pada suatu cabang ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi dalam menemukan,
Hal. | 5
mempertahankan kebenaran ilmiah menurut
kaidah, metode keilmuan, dan budaya akademik.
9. Ilmu Pengetahuan adalah rangkaian
pengetahuan yang digali, disusun, dan
dikembangkan di UNIFA secara sistematis dengan
menggunakan pendekatan tertentu, yang
dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk
menerangkan gejala alam dan/atau
kemasyarakatan tertentu.
10. Teknologi adalah penerapan dan pemanfaatan
berbagai cabang Ilmu Pengetahuan di UNIFA
yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan
kebutuhan dan kelangsungan hidup, serta
peningkatan mutu kehidupan manusia.
BAB II ASAS
Pasal 2
(1)Dalam penyelenggaraan pendidikan dan
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di
UNIFA berasaskan pada Kebebasan Akademik,
Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi
Keilmuan.
(2)Penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan
Hal. | 6
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Sivitas
Akademika melalui pembelajaran dan/atau
penelitian ilmiah dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan etika untuk kemajuan peradaban
dan kesejahteraan umat manusia.
BAB III PELAKSANAAN
Pasal 3
(1)Kebebasan Akademik dilaksanakan dalam upaya
mendalami, menerapkan, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi melalui kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat secara berkualitas dan
bertanggungjawab.
(2)Kebebasan Mimbar Akademik dilaksanakan dalam
menyebarluaskan hasil penelitian dan
menyampaikan pandangan akademik melalui
kegiatan perkuliahan, ujian sidang, seminar,
diskusi, simposium, ceramah, publikasi ilmiah, dan
pertemuan lain yang sesuai dengan kaidah
keilmuan.
(3)Otonomi Keilmuan merupakan kemandirian dan
kebebasan Sivitas Akademika pada suatu cabang
Hal. | 7
kekhasan/keunikan cabang ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi yang bersangkutan, dalam
menemukan, mengembangkan, mengungkapkan,
dan/atau mempertahankan kebenaran menurut
kaidah keilmuannya untuk menjamin keberlanjutan
perkembangan cabang ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi.
(4)Dalam melaksanakan Kebebasan Akademik, setiap
anggota Sivitas Akademika:
a.mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya dapat
meningkatkan mutu akademik UNIFA;
b.mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya
bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara, dan
kemanusiaan;
c. bertanggung jawab secara pribadi atas
pelaksanaan dan hasilnya, serta akibatnya pada
diri sendiri atau orang lain;
d.melakukannya dengan cara yang tidak
bertentangan dengan nilai agama, nilai etika, dan
kaidah akademik; dan
e. tidak melanggar hukum dan tidak mengganggu
kepentingan umum.
(5)Pelaksanaan Kebebasan Mimbar Akademik
Hal. | 8
a.merupakan tanggung jawab setiap anggota Sivitas
Akademika yang terlibat;
b.menjadi tanggung jawab UNIFA atau unit
organisasinya, apabila secara resmi terlibat dalam
pelaksanaannya;
c. keterlibatan institusi sebagaimana yang dimaksud
huruf b dibuktikan oleh adanya penugasan
tertulis dari pejabat yang berwenang di UNIFA;
dan
d.sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan dilandasi dengan nilai etika dan
kaidah keilmuan.
(6)Dalam melaksanakan Otonomi Keilmuan, setiap
anggota Sivitas Akademika:
a.mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya
bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara, dan
kemanusiaan; dan
b.sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan dilandasi dengan nilai etika dan
kaidah keilmuan.
BAB IV
MEKANISME PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 4
(1)Dalam pelaksanaan Kebebasan Akademik,
Hal. | 9
Keilmuan, Rektor bertanggung jawab selama
dilaksanakan dalam kampus UNIFA.
(2)Dalam hal terjadi penyimpangan yang bertentangan
dengan nilai agama, etika, dan akademik, maka:
a.Dosen yang menyimpang dari Pasal 3 ayat (4)
akan diserahkan kepada panitia ad hoc yang
dibentuk oleh Senat UNIFA untuk memberikan
rekomendasi mengenai sanksi; dan
b.Mahasiswa yang menyimpang dari Pasal 3 ayat (4)
akan diserahkan ke Komisi Disiplin UNIFA untuk
memberikan rekomendasi mengenai sanksi.
BAB V NILAI ETIKA
Pasal 5
Nilai etika yang dimaksud dalam peraturan ini
mengacu pada Kode Etik UNIFA.
BAB VI
PEMANFAATAN
Pasal 6
Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik,
dan Otonomi Keilmuan dimanfaatkan oleh UNIFA
Hal. | 10
a.melindungi dan mempertahankan hak kekayaan
intelektual;
b.melindungi dan mempertahankan kekayaan dan
keragaman alami, hayati, sosial, dan budaya
Bangsa dan Negara Indonesia;
c. menambah dan/atau meningkatkan mutu
kekayaan intelektual Bangsa dan Negara
Indonesia; dan
d.memperkuat daya saing Bangsa dan Negara
Indonesia.
BAB VII PENJAMINAN
Pasal 7
(1)Pelaksanaan Kebebasan Akademik, Kebebasan
Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan di UNIFA
merupakan hak Sivitas Akademika yang wajib
dilindungi dan difasilitasi oleh UNIFA.
(2)Rektor mengupayakan dan menjamin agar setiap
anggota Sivitas Akademika melaksanakan
Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar
Akademik, dan Otonomi secara bertanggung jawab
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan dilandasi nilai etika dan kaidah
Hal. | 11
BAB VIII FASILITAS
Pasal 8
Fasilitas dan perlindungan pada Pasal 7 ayat (1)
tentang Pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan di UNIFA
akan diatur melalui Peraturan Rektor.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Semua peraturan yang diperlukan untuk
melaksanakan Peraturan Universitas ini akan disusun
sebagaimana mestinya.
Pasal 10
Peraturan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan
ketentuan apabila pada kemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan
Hal. | 12
Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal 12 Maret 2014