• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IKLAN GAMBAR BUSANA MUSLIMAH TERHADAP MINAT BELI MAHASISWI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH IKLAN GAMBAR BUSANA MUSLIMAH TERHADAP MINAT BELI MAHASISWI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA."

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH IKLAN GAMBAR BUSANA MUSLIMAH TERHADAP

MINAT BELI MAHASISWI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN

AMPEL SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh :

NUR AYU FITRI ASARI NIM. B04211028

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

PENGARUH IKLAN GAMBAR BUSANA MUSLIMAH TERHADAP MINAT BELI MAHASISWI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Oleh: Nur Ayu Fitri Asari

NIM. B04211028

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh Iklan Gambar Busana muslimah Pada Mahasiswi terhadap minat belinya di UIN Sunan Ampel Surabaya. (2) Untuk mengetahui besaran Pengaruh Iklan Gambar Busana muslimah Pada Mahasiswi terhadap minat belinya di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Jenis penelitian di dalam pendekatan kuantitatif penting ini adalah menggunakan penelitian assosiatif. Bentuk dari penelitian assosiatif sendiri juga terbagi menjadi simetris, kausal dan interaktif / resiprocal / timbal balik. Jenis penelitian Asosiatif hubungan kausal (sebab, akibat) ini yaitu dimana terdapat variabel independen (variabel yang mempengaruhi) yaitu iklan gambar dan dependen (dipengaruhi) yaitu minat beli.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probability Sampling,

Metode pengambilan sampelnya menggunakan sampling acsidental. Jumlah sampel sejumlah 100 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang pertama yang dilakukan dapat diketahui bahwa hipotesis yang diajukan bahwa iklan gambar (X) dan minat beli (Y) diterima kebenarannya, hal ini dibuktikan dengan uji validitas nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah dan jumlah data 100, maka didapat nilai r tabel pada penelitian ini sebesar 0,1946. Berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi untuk semua item nilainya lebih dari 0,1946 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kedua yang dilakukan dapat diketahui bahwa hipotesis yang diajukan bahwa iklan gambar (X) dan minat beli (Y) diterima kebenarannya, hal ini dibuktikan dengan uji reliabelitas nilai alpha sebesar 0,153. Sedangkan nilai r (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n) = 100, didapat sebesar 0,1946. Karena nilainya lebih dari 0,1946, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

Berdasarkan uji korelasi menunjukkan nilai atau besarnya hubungan antara variabel iklan gambar dengan minat beli. Besarnya hubungan antara variabel iklan gambar dan minat beli adalah sebesar 0,119. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang rendah. Nilai uji signifikansi menunjukkan nilai sebesar 0,240 menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut tidak signifikan (karena p value > 0,05) atau bisa dikatakan bahwa tidak ada pengaruh iklan gambar busana muslimah terhadap minat beli mahasiswi UIN Sunan ampel Surabaya.

(6)

vii

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

F. Sistematika Pembahasan ... 14

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 16

B. Kerangka Teori ... 23

C. Paradigma Penelitian ... 38

D. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 39

B. Lokasi Penelitian ... 40

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 40

D. Variabel dan Indikator Penelitian ... 42

E. Tahap-tahap Penelitian ... 45

F. Teknik Pengumpulan Data ... 47

G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian ... 49

H. Teknik Analisis Data... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 53

B. Penyajian Data ... 59

C. Pengujian Hipotesis ... 73

(7)

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ... 78 B. Saran dan Rekomendasi ... 79 C. Keterbatasan Penelitian ... 80 DAFTAR PUSTAKA

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain dan tidak bisa hidup sendiri, memiliki fungsi dan peran masing-masing agar dapat saling tolong menolong antar manusia satu dengan yang lain. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia juga membutuhkan bantuan orang lain. Seseorang akan bergantung dengan manusia yang lainnya karena kebutuhan pokok mereka juga dipenuhi tidak hanya dengan satu orang saja, melainkan oleh beberapa orang bahkan kelompok. Melalui kegiatan yang saling menguntungkan dan saling tolong menolong inilah yang menyebabkan adanya pemasaran. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, “Inti dari

pemasaran ( marketing ) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”.1

Seseorang dalam suatu lingkup terkecil seperti keluarga, mereka juga menciptakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bahkan dalam lingkup yang lebih besar seperti dalam perusahaan, para produsen akan selalu berusaha menciptakan produk barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Produsen bisa mendapatkan keuntungan atau laba, sedangkan konsumen dapat memnuhi kebutuhannya. Menurut American Marketing

1

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran jilid I . (Jakarta: Erlangga,) hal.5.

(9)

Association(AMA) yang dikutip oleh Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, ”

Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya”. 2

Sedangkan menurut Philip Kotler dan Amstrong, “ pemasaran sebuah proses sosial dan manajerial yang dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk dan nilai satu sama lain”.3

“... Menangani proses pertukaran ini membutuhkan banyak kerja dan keterampilan. Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran potensional berpikir tentang cara-cara untuk mencapai respon yang diinginkan pihak lain. Karenanya, kita memandang manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul... Pemasaran adalah sebagai sebuah kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain”. 4

“... Namun, tujuan dari pemasaran adalah membuat penjualan berlimpah. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk dan jasa bisa sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Dengan

2

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran jilid I . (Jakarta: Erlangga,) hal.5.

3

Philip Kotler dan Gary Amstrong. 2010. Prinsip-prinsip Pemasaran.(Jakarta: Erlangga,) hal. 3.

4

(10)

demikian yang dibutuhkan hanyalah memastikan produk dan jasa tersedia. 5

Jadi pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pertukaran barang atau jasa. Dan tujuan dari pemasaran itu adalah untuk menambah jumlah penjualan yang tinggi serta keuntungan yang banyak. Pemasaran tidak bisa terpisahkan dari iklan, karena pemasaran selalu membutuhkan media iklan untuk melakukan pengenalan kepada khalayak umum.

Menurut Fandy Tjiptono, “Periklanan sebagai sarana pemasaran dan

sarana penerangan, memegang peranan penting di dalam pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia”.6

Menurut Frank Jefkins,” Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensional atas produk barang dan jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya”.7

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya karena mayoritas perusahaan mengeluarkan anggaran yang cukup banyak untuk memperkenalkan merek-merek produknya.8

Sedangkan menurut AMA (American Marketing Association) yang dikutip oleh Fandy Tjiptono mendefinisikan, “ iklan sebagai semua bentuk

5

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2008. Manajemen Pemasaran jilid I . Jakarta, Erlangga, hal. 6.

6

Fandy Tjiptono, 2008, Strategi Pemasaran .(Yogyakarta: ANDI ,) hal.255. 7

Frank Jefkins, 1997, Periklanan. (Jakarta : Erlangga,) hal. 5. 8

(11)

bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan”. 9

Iklan memiliki empat fungsi utama, yaitu menginformasikan khalayak mengenai produk atau jasa yang ditawarkan (informative), mempengaruhi khalayak umum untuk membeli (persuading), dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak umum tentang produk atau jasa yang ditawarkan (remin-ding), serta menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima informasi (entertainment). 10

Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa iklan merupakan segala bentuk pesan yang menawarkan suatu produk ide, atau gagasan serta bersifat membujuk (persuasif) khalayak ramai agar tertarik dan media yang digunakan sebagai alat penyampaian pesan.

Setiap hari seluruh lapisan masyarakat di pengaruhi dengan berbagai macam iklan dalam berbagai bentuk sajian, dari iklan televisi dan radio sampai ke media cetak, poster/ baliho. Dengan adanya iklan suatu pesan yang disampaikan oleh produsen lewat media yang ditunjuknya sebagai penyampai informasi dapat membantu menjual produknya, ataupun membangkitkan keingintahuan tentang isi pesan yang dikandung tersebut.

9

Fandy Tjiptono, 2008. Strategi Pemasaran .(Yogyakarta: ANDI) hal. 226. 10

(12)

Menurut Philip Kotler, “Periklanan adalah segala bentuk penyajian non -personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran”.11

Pengiklan atau produsen tidak hanya mencakup perusahaan bisnis saja, akan tetapi juga tempat seperti: museum, organisasi amal, dan lembaga pemerintah yang beriklan ke berbagai masyarakat ... juga memerlukan iklan sebagai media untuk memperkenalkan produk maupun jasa. Organisasi menangani periklanan dengan berbagai cara. Di perusahaan-perusahaan kecil, periklanan ditangani oleh seorang di departemen penjualan atau pemasaran, yang bekerjasama dengan biro periklanan.

Ada lima keputusan utama dalam pembuatan program periklanan, yang disebut lima M: Mission (misi), Money (uang) , Message (pesan), Media (media), Measurement (pengukuran).12

Menurut Colley yang dikutip oleh Philip Kotler mengenai tujuan periklanan, Colley berpendapat bahwa:

“Langkah pertama dalam membuat program periklanan adalah menetapkan tujuan periklanan. Tujuan ini harus berasal dari keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan posisi pasar, dan bauran pemasaran. Strategi penentuan posisi pemasaran dan strategi bauran pemasaran mendefinisikan tugas yang harus dilakukan periklanan dalam program pemasaran keseluruhan. Tujuan periklanan merupakan suatu tugas komunikasi spesifik dan tingkat keberhasilan yang harus dicapai dengan audiens spesifik pada periode waktu spesifik”13

Beberapa fungsi iklan menurut Magdalena Asmajasari yang dikutip oleh Johan Rifqi sebagai berikut :

11

Philip kotler. 1997. Manajemen pemasaran . (Jakarta , PT. Prenhanlindo) hal. 235. 12

Philip kotler, 1997. Manajemen pemasaran . Jakarta , PT. Prenhanlindo hal. 235. 13

(13)

a) Memberi Informasi

Iklan dapat memberikan informasi lebih banyak daripada lainnya, baik pada barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang mempunyai kegunaan bagi konsumen. Nilai yang diciptakan oleh periklanan tersebut dinamakan informasi tanpa adanya informasi seperti orang yang tidak akan mengetahui banyak tentang barang.14 b) Membujuk / mempengaruhi

Periklanan tidak hanya bersifat memberi tahu saja, tetapi juga bersifat membujuk terutama kepada pembeli – pembeli potensional, dengan menyatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik darinya, periklanan yang sifatnya membujuk dapat menimbulkan dalam kenyataan terdapat pula iklan yang sifatnya membujuk justru baik. c) Menciptakan Kesan (Image)

Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai kesan terdapat suatu hasil produksi. Dalam hal ini memasang iklan dengan berusaha untuk menciptakan iklan yang sebaik-baiknya dengan menggunakan warna, bentuk, ilustrasi, dan lay out yang menarik. d) Memuaskan Keinginan

Kadang – kadang orang juga ingin membujuk untuk melakukan sesuatu yang baik bagi masyarakat.

e) Merupakan Alat Komunikasi

Iklan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara komunikator dengan komunikan, sebagai keninginan dapat terpenuhi dengan cara yang efektif dan efisien. Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukkan cara- cara untuk mengadakan pertukaran yang saling memuaskan. Dengan iklan yang semacam ini dapat memberi informasi kepada orang lain dengan menghubungi yang bersangkutan sebagai akan terjadi pembicaraan antara kedua belah pihak. 15

Sedangkan tujuan periklanan untuk menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan.

1) Periklanan informative dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk, tujuannya adalah untuk membentuk permintaan pertama kepada konsumen.

14

Rifki Johan, 2013, Skripsi pengaruh pasha ungu sebagai brand ambassador iklan televisi garnier men terhadap minat beli produk masyarakat di kelurahan Jemur Wonosari kelurahan Wonocolo kota Surabaya , Surabaya ,IAIN Sunan Ampel hal. 31.

15

(14)

2) Periklanan persuasive dilakukan dalam tahap kompetitif, tujuannya adalah membentuk permintaan selektif untuk suatu merek tertentu saja. 3) Iklan pengingat dilakukan oleh perusahaan atau produsen produk yang

sudah mapan atau terkenal.16

Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah.

1. Media cetak, yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara, dan iklan layanan masyarakat. 17

2. Media elektronik, yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara/film, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara, dan lain-lain. 18

3. Media luar ruang, yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis kota, gedung, pagar tembok, dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi billboard, baleho, poster, spanduk, umbul-umbul, transit (panel bis), balon raksasa, dan lain-lain. 19

4. Media lini bawah, yaitu media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang digunakandalam media lini bawah yaitu: pameran, direct mail, point of purchase, merchandising schemes, dan kalender.

1) Pameran 2) Direct mail

Direct mail merupakan segala bentuk periklanan yang digunakan untuk menjual barang secara langsung kepada konsumen, baik melalui surat, kupon yang disebarkan di berbagai media cetak, maupun melalui telepon.

3) Point of purchase

Point of purchase merupakan display yang mendukung penjualan, dengan tujuan memberi informasi, mengingatkan, membujuk

16

Philip kotler,1997. Manajemen pemasaran ,Jakarta , PT. Prenhanlindo,hal. 236. 17

Fandy Tjiptono, 2008, Strategi pemasaran, Yogyakarta, ANDI, hal.243. 18

Fandy Tjiptono, 2008, Strategi pemasaran, Yogyakarta, ANDI, hal.244. 19

(15)

konsumen untuk membeli secara langsung, dan menjajakan produk.20

4) Merchandising Schemes

Merchandising Schemes berguna untuk mempertahankan pembelian lewat celah-celah yang dilupakan. Misalnya kepada konsumen yang berbelanja diberikan hadiah ekstra, potongan harga yang dicetak pada kemasan, premium offers (harga khusus yang diberikan kepada orang yang berbelanja dengan membawa potongan iklan di koran), dan kupon hadiah yang dapat langsung ditukarkan.

5) Kalender

Kalender merupakan salah satu media lini bawah yang sangat populer, karena kalender memiliki berbagai fungsi, di antaranya sebagai penanggalan, untuk mencatat janji, dan untuk menyimpan catatan-catatan penting lainnya. Bentuk kalender yang banyak dijumpai antara lain kalender dompet, kalender meja, kalender buku (agenda), kalender dinding, kalender perdagangan, dan kalender harian.21

Jadi iklan adalah suatu kegiatan memperkenalkan atau mempromosikan barang dan jasa, baik melalui media cetak maupun elektronik. Iklan juga harus dapat menjelaskan keunggulan dari produk maupun jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Biasanya iklan dapat mempengaruhi minat dan keputusan pembelian seseorang.

Beberapa tahap menurut pendapat Basu Swastha tentang perilaku pada konsumen dalam proses pembelian yang dikutip oleh Khafid Ramadhan yaitu:

a) Menganalisa keinginan dan kebutuhan

Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama untuk mengetahuai adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Dari tahap inilah proses pembelian itu dilakuakan.

b) Menilai sumber-sumber

Tahap ini dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlahnya uang yang tersedia untuk membeli. Jika jumlah uang yang tersedia tidak begitu banyak , sedangakan kebutuhannya

20

Fandy Tjiptono, 2008, Strategi pemasaran, Yogyakarta, ANDI, hal.246. 21

(16)

cukup besar, maka konsumen akan lebih menyukai pembelian secara kredit.

c) Menentukan tujuan pembelian

Tujuan pembelian bagi masing masing konsumen tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk dan kebutuhan.

d) Mengidentifikasi alternatif pembelian

Setelah tujuan pembelian diputuskan, konsumen perlu mengidentifiksi alternatif pembeliannya.

e) Keputusan pembelian

Setelah tahap-tahap di atas dilakukan maka para pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. 22

Jadi minat beli adalah suatu motif atau niat yang ada dalam diri seseorang atau konsumen untuk memilih atau tidak dalam rangka mengambil keputusan untuk membeli.

Dari uraian penjelasan mengenai pemasaran, iklan dan minat beli. Dapat disimpulkan bahwa pemasaran sebagai proses sosial bagi manusia untuk saling mempertukarkan barang dan jasa. Sedangkan iklan sebagai media atau wadah bagi produsen untuk memperkenalkan produk dan jasa kepada konsumen. Melalui iklan, konsumen dapat memahami barang atau jasa yang akan dibeli karena muncul minat atau motif dalam dirinya untuk membeli atau memiliki.

Sebagai seorang mahasiswi di Kampus Islam yang diwajibkan untuk memakai busana muslimah, hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak kampus sebagai lembaga pendidikan Islam. Mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya harus mentaati peraturan-peraturan yang telah dibuat, termasuk dalam hal berpakaian yang diperbolehkan.

22

(17)

Busana muslimah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah baju atau busana mahasiswi sesuai dengan surat keputusan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya nomor : Un 08/1/PP.00.9/SK/412/P/2014. Surat keputusan tersebut mengenai kode etik mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya bab V tentang pelaksanaan disiplin pasal 7 B mengenai busana untuk putri, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Busana harus :

a. Menutup seluruh tubuh mulai dari kepala sampai dengan mata kaki dan pergelangan tangan, kecuali muka atau memakai baju yang panjangnya minimal 30 cm dari pinggang ke bawah dan baju lengan panjang sampai pergelangan tangan.

b. Memakai celana atau rok tidak ketat/ tipis/ menampakkan bentu tubuh yang panjangnya sampai mata kaki.

2. Bahan busana : a. Tidak transparan.

b. Tidak terdiri dari bahan kaos. 3. Model busana

a. Celana dan blouse: 1. Celana longgar.

2. Blouse minimal setengah paha, b. Rok dan blouse

(18)

c. Kerudung dengan rambut, leher dan dada tertutup jilbab

Maka dari itu peneliti tertarik meneliti tentang “ Pengaruh iklan gambar busana muslimah terhadap minat beli mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh iklan gambar busana muslimah terhadap minat beli mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya ?

2. Berapa besaran pengaruh iklan gambar busana muslimah terhadap minat beli mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan tentang tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh iklan gambar busana muslimah terhadap minat beli mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya. 2. Untuk mengetahui besaran pengaruh iklan gambar busana muslimah

(19)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis. Diantaranya sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengembangan wawasan di bidang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu manajemen pemasaran (unsur strategi pemasaran).

b. Dapat menjadi bahan rujukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak tertentu guna pengembangan wawasan dan sebagai acuan penelitian lanjutan atau yang akan mendatang .

c. Diharapkan dapat menciptakan sebuah ide atau gagasan sehingga dapat menguji teori atau kajian yang baru sebagai dasar pemikiran dalam penelitian yang mendatang .

2. Manfaat praktis :

a. Memberikan informasi kepada pengusaha/perusahaan tentang membangun wawasan mengenai penerapan unsur strategi pemasaran yang diterapkan untuk menjalankan sebuah persaingan pemasaran. b. Sebagai bahan masukan yang bersifat membangun untuk dikaji dan

dipraktikkan oleh para pengusaha untuk menghadapi persaingan usaha (usaha sejenis) guna mempertahankan eksistensi usahanya. c. Sebagai bahan wawasan kepada praktisi manajemen pada umumnya

(20)

E. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini adalah terletak pada kata iklan gambar dan minat beli. Maka definisi operasional akan disimpulkan sebagai berikut :

Menurut Fandy Tjiptono,“ Iklan adalah bentuk komunikasi tidak

langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian”23

Iklan gambar merupakan salah satu iklan media cetak, karena iklan yang ditampilkan pada busana muslimah akan lebih menarik perhatian khalayak umum dengan adanya warna-warna maupun foto.

Media cetak, yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara, dan iklan layanan masyarakat. 24

Iklan gambar busana muslimah yang dimaksud pada penelitian ini adalah iklan gambar yang pernah dilihat oleh mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Dalam mengkaji hal-hal yang berhubungan dengan minat beli, Khafid Romadhon berpendapat bahwa:

23

Fandy Tjiptono. 2008. Strategi pemasaran. (Yogyakarta: ANDI,) hal. 226. 24

(21)

“Minat beli berhubungan dengan perasaan dan emosi, senang dan puas dalam membeli barang dan jasa maka hal itu akan memperkuat minat, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat. Minat beli yang ada dalam diri konsumen merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran, minat beli merupakan suatu perilaku konsumen yang melandaskan sesuatu keputusan pembelian yang hendak dilakukan”25

Sedangkan menurut Rifqi Johan, “Minat beli adalah gaya gerak yang

mendorong seseorang cenderung atau tertarik pada orang, benda atau kegiatan ataupun berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh hal itu sendiri.26

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan urutan sekaligus karangka berfikir dalam skripsi, untuk lebih mudah memahami penulisan ini, maka disusunlah sistematika pembahasan, antara lain pengaruh iklan gambar busana muslimah terhadap minat beli mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya yaitu sebagai berikut:

BAB I . PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum yang meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan sistematika pembahasan.

25

Khafid Romadhon, 2014, Skripsi harga dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen di toko dinar DTC Surabaya, Surabaya ,UIN Sunan Ampel Surabaya, hal. 24.

26

(22)

BAB II. KAJIAN TEORETIK

Bab ini berisikan tentang penelitian terdahulu yang relevan,kerangka teori, secara umum dan dalam perspektif Islam, paradigma penelitian, dan hipotesis penelitian.

BAB III. METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang metode penelitian yang menjelaskan tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi sampel, teknik sampling, variabel dan indikator penelitian, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV. HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, penyajian data yang memaparkan fakta-fakta mengenai masalah yang diangkat dan analisis data. Data yang telah dianalisis dan diuji keabsahan datanya dibandingkan dengan teori. Hasil uraian tersebut tertulis dalam sub bab pembahasan.

BAB V. PENUTUP

(23)
(24)

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Yang pertama, penelitian yang dilakukan oleh Johan Rifki pada tahun 2013 di Surabaya dengan judul pengaruh Pasha ungu sebagai brand ambassador iklan televisi ganier men terhadap minat beli produk masyarakat (Kelurahan Jemur Wonosari Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya). 1 Pada penelitian yang dilakukan oleh Johan Rifki yang berasal dari jurusan ilmu komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, menggunakan penelitian kuantitatif dan teknik pengumpulan data berupa angket yang diberikan kepada 44 responden di Jemur Wonosari kecamatan Wonocolo kota Surabaya.

Variabel yang digunakan yaitu variabel X adalah iklan televisi dan variabel Y adalah minat beli. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Johan Rifki, menunjukkan adanya pengaruh pasha ungu sebagai brand ambassador iklan televisi garnier men terhadap minat beli produk masyarakat (Kelurahan Jemur Wonosari Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya). Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi.

Nilai yang didapat dari korelasi (N) 44 subyek adalah 67.0000 standart deviasi 9.55523 = 0,0304 setelah itu dilakukan penghitungan

1 Johan Rifki, 2013. “

Pengaruh Pasha Ungu Sebagai Brand Ambassador Iklan Televisi Garnier Men Terhadap Minat Beli Produk Masyarakat (Kelurahan Jemur Wonosari Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya)”, Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah IAIN Sunan

Ampel Surabaya.

(25)

dengan rumus yang sudah disiapkan. Hasil perhitungannya sebesar 19.971 dengan ketentuan taraf 0,05 pada ketentuan t tabel 3,093. Maka pengaruh tersebut dapat dilihat dari f hitung setelah dibandingkan dengan f tabel, 19.971 > 3,093 dengan nilai yang diperoleh 0,951 dikategorikan mempunyai tingkat hubungan yang sangat kuat. Dengan demikian hipotesis dapat diterima.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Johan Rifki dan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang iklan dan minat beli. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek atau tempat yang diteliti.

2. Yang kedua, penelitian yang dilakukan oleh Hanum Fauziyah pada tahun 2010 di Sidoarjo dengan judul Pengaruh iklan ponds flawless white di Televisi terhadap minat beli (pada masyarakat Celep, Kelurahan Celep, Kecamatan Sidoarjo). 2 Pada penelitian yang dilakukan oleh Hanum Fauziyah yang berasal dari jurusan ilmu komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dengan menyebarkan angket kepada 40 responden dan menggunakan rumus chi kuadrat .

Variabel pada penelitian Hanum Fauziyah ini berupa variabel X adalah iklan produk dan variabel Y adalah minat beli. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, interview dan dokumentasi. Responden dalam penelitian ini adalah remaja dan ibu-ibu.

2 Hanum Fauziyah, 2010. “

Pengaruh iklan ponds flawless white di Televisi terhadap minat beli (pada masyarakat Celep, Kelurahan Celep, Kecamatan Sidoarjo)”, Skripsi, Program

(26)

Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya Pengaruh iklan ponds flawless white di Televisi terhadap minat beli (pada masyarakat Celep, Kelurahan Celep, Kecamatan Sidoarjo).

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Hanum Fauziyah dan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang iklan dan minat beli. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek atau tempat yang diteliti serta teknik pengumpulan data.

3. Yang ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ilfi Masruroh pada tahun 2009 dengan judul Pengaruh iklan Telkom flexi di Televisi terhadap minat beli masyarakat desa Wajak Kecamatan Wajak Kabupaten Malang.

3

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ilfi Masruroh yang berasal dari jurusan ilmu komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dengan menyebarkan angket kepada 40 responden dan menggunakan teknik regresi linier sederhana.

Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket. Populasi yang terdapat dalam penelitian ini diambil 10% dari 400 masyarakat sebagai sampel, dengan menggunakan sampel random sederhana. Selanjutnya data yang diperoleh akan di analisis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh variabel X (Iklan Telkom Flexi) dan variabel Y (minat beli masyarakat). Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh

3 Ilfi Masruroh, 2009. “

(27)

iklan Telkom flexi di Televisi terhadap minat beli masyarakat desa Wajak Kecamatan Wajak Kabupaten Malang.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Johan Rifki dan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang iklan dan minat beli. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek atau tempat yang diteliti.

4. Yang keempat, penelitian yang dilakukan oleh Aldaan Faikar Annafik pada tahun 2012 di Semarang Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. 4Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, dan daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen pada produk sepeda motor Yamaha dan menganalisis faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada sepeda motor Yamaha di Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang.

Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 100 orang yang diambil dari konsumen Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang

4Aldaan Faikar Annafik, 2012. “

(28)

yang diperoleh dengan menggunakan teknik accidental sampling. Kemudian dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh berupa analisis kuantitatif dan kualitatif.

Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji Goodness of Fit melalui koefisien regresi (R2), uji F, dan uji t. Analisis kualitatif merupakan interpretasi data yang diperoleh dalam penelitian serta hasil pengolahan data yang sudah dilaksanakan dengan memberi keterangan dan penjelasan. Data-data yang telah memenuhi uji validitas, reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,388 X1 + 0,364 X2 + 0,205 X3

Urutan secara individu dari masing-masing variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kualitas produk dengan koefisien regresi sebesar 0,388 lalu variabel harga dengan koefisien regresi sebesar 0,364. Sedangkan variabel yang pengaruhnya paling rendah adalah daya tarik iklan dengan koefisien regresi sebesar 0,205. Model persamaan ini memiliki nilai F hitung sebesar 32,871 dan dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena F hitung lebih besar dari F tabel (3,09) dan dengan tingkat

signifikansi yang lebih kecil dari α (0,05). Hal tersebut menunjukan

(29)

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Aldaan Faikar Annafik dan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang iklan dan minat beli. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek atau tempat yang diteliti serta variabel X yang digunakan. Pada penelitian Aldaan Faikar Annafik ada tiga variabel X yang digunakan, yaitu kualitas produk, harga, dan daya tarik iklan. Sedangkan pada penelitian ini ada satu variabel X yang digunakan yaitu iklan gambar.

5. Yang kelima, penelitian yang dilakukan oleh Febby Swistiani dengan judul pengaruh persepsi harga, efektifitas iklan internet dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen pada toko online ZALORA. Febby Swistiani adalah seorang mahasiswi jurusan Manajemen fakultas Ekonomi di Universitas Negeri Yogyakarta.5

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta yang telah menjadi member dan pernah berbelanja di ZALORA. Metode pengambilan sampelnya adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 130 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) persepsi harga berpengaruh positif pada minat beli konsumen ZALORA, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung>t tabel (4,182>1,984), signifikansi lebih

5Febby Swistiani, 2012. “

(30)

kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,275; (2) iklan internet berpengaruh positif pada minat beli konsumen ZALORA, hal ini dibuktikan nilai t hitung>t tabel (3,169>1,984), signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,002<0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,182; (3) promosi penjualan berpengaruh positif pada minat beli konsumen ZALORA, hal ini dibuktikan nilai t hitung>t tabel (4,200>1,984), signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,404; dan (4) persepi harga, iklan internet dan promosi penjualan bersama-sama berpengaruh pada minat beli konsumen ZALORA, hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung > F tabel (31,895>2,68) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hasil uji R2 pada penelitian ini diperoleh nilai R2 sebesar 0,432. Hal ini menunjukkan bahwa minat beli dipengaruhi oleh persepsi harga, efektifitas iklan internet dan promosi penjualan sebesar 43,2%, sedangkan sisanya sebesar 56,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

(31)

Persamaan penelitian Febby Swistiani dengan penelitian ini adalah variabel Y yaitu minat beli.

B. Kerangka Teori

Menurut Kerlinger yang dikutip oleh Muslich Anshori dan Sri Iswati,mereka berpendapat bahwa:

“Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi, dan

proposisi untuk menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Teori merupakan himpunan konsep, definisi, dan proposisi yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan yang dikemukakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena (fakta-fakta)”.6

Sedangkan menurut Cooper dan Emory yang dikutip oleh Muslich

Anshori dan Sri Iswati,” Teori merupakan himpunan konsep, definisi, dan

proposisi yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan yang dikemukakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena (fakta-fakta)”.7

Secara prinsip kedua pengertian tentang teori tersebut hampir sama, yakni bahwa teori mengandung tiga hal. (1) teori adalah serangkaian proposisi antar konsep yang saling berhubungan, (2) teori menerangkan secara sistematis suatu fenomena dengan cara menentukan hubungan antar konsep, (3) teori menerangkan fenomena tertentu dengan cara menentukan

6

Muslich Anshori dan Sri Iswati, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya, UNAIR Hal. 7.

7

(32)

konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya.8

1) Hubungan iklan gambar terhadap minat beli

Iklan adalah bagian penting dari serangkaian kegiatan mempromosikan produk yang menekankan unsur citra. Dengan demikian objek iklan tidak sekedar tampil wajah yang utuh, akan tetapi melalui proses pencitraan, sehingga citra produk lebih mendominasi bila dibandingkan dengan produk itu sendiri.9

Suatu iklan harus memiliki daya tarik (advertising appeal), daya tarik iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek.10

Iklan gambar merupakan media cetak, yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara, dan iklan layanan masyarakat.11

Melalui iklan gambar yang sangat menarik dengan berbagai macam warna dan media, seringkali muncul motif atau minat untuk

8

Muslich Anshori dan Sri Iswati, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya, UNAIR Hal. 7.

9

Burhan Bungin, 1998, Imaji Media Massa, Jakarta, Prenda Media, hal. 92. 10 Elizabeth Stephanie, 2013. “

Analisa pengaruh Rio Dewantodan Donita sebagai Celebrity endorser terhadap minat beli produk axe anarchy dengan daya tarik iklan dan efek iklan

sebagai variabel intervening”. Jurnal Vol. 1, No. 2, (2013) 1-9 , Jurusan manajemen pemasaran Universitas Kristen Petra, online,http//ejurnal-s1.ukp.ac.id/indeks.php/djom.

11Fandy Tjiptono, 2008. “Strategi pemasaran”

(33)

membeli dari suatu produk maupun jasa. Hal ini dikarenakan teknologi informasi dan komunikasi yang cukup canggih dan berkembang pesat saat ini.

Dalam mengkaji minat beli atau motif beli menurut William J. Stanton, berpendapat bahwa:

“Motif beli dikelompokkan menjadi tiga tingkat yang berbeda

tergantung dari kesadaran konsumen dan kerelaannya memberitahukannya kepada orang lain. Tingkat yang pertama, motif mereka membeli suatu barang, biasanya diakui oleh pembeli. Tingkat kedua, pembeli sadar akan alasan mereka membeli sesuatu tetapi tidak mau mengatakannya dengan terus terang. Tingkat ketiga merupakan motif beli yang paling sukar digali , bahkan pembelinya sendiri seringkali tidak mengerti

mengapa mereka membeli suatu barang”. 12

Menurut Spears and Singh dalam Rodriquez yang dikutip oleh Elizabeth Stephanie, mengatakan bahwa :

Purchase Intention define as an individual’s conscious plan to make an effort to purchase brand” yang artinya seorang individu berencana untuk melakukan upaya membeli sebuah merek. Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. 13

Menurut Kotler & Keller yang dikutip oleh Elizabeth Stephanie, berpendapat bahwa :

“minat beli adalah perilaku konsumen yang muncul sebagai

respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian. Faktor psikologis yang mempengaruhi seseorang untuk membeli terdiri dari empat faktor, yaitu: motivasi (dorongan seseorang untuk bertindak guna

12Stanton, William J, 1993. “

prinsip manajemen”, Jakarta, Erlangga, hal 125.

13Elizabeth Stephanie, 2013. “

Analisa pengaruh Rio Dewantodan Donita sebagai Celebrity endorser terhadap minat beli produk axe anarchy dengan daya tarik iklan dan efek iklan

(34)

memuaskan kebutuhannya sehingga dapat mengurangi ketegangan yang dimilikinya), persepsi (proses seseorang individu memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan-masukan untuk menciptakan gambaran yang bermakna), pengetahuan (pembelajaran yang meliputi perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman), serta keyakinan dan pendirian yang dapat diperoleh seseorang melalui bertindak

dan belajar”. 14

Minat beli adalah gaya gerak yang mendorong seseorang cenderung atau tertarik pada orang, benda atau kegiatan ataupun berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh hal itu sendiri.15

Sedangkan dorongan adalah rangsangan atau stimulus yang kuat yang mendorong seseorang melakukan tindakan tertentu. 16

Minat beli berhubungan dengan perasaan dan emosi, senang dan puas dalam membeli barang dan jasa maka hal itu akan memperkuat minat, ketidak puasan biasanya menghilangkan minat. Minat beli yang ada dalam diri konsumen merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran, minat beli merupakan suatu perilaku konsumen yang melandaskan sesuatu keputusan pembelian yang hendak dilakukan.17

Beberapa indikator iklan gambar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

14

Elizabeth Stephanie, 2013. “ Analisa pengaruh Rio Dewantodan Donita sebagai Celebrity endorser terhadap minat beli produk axe anarchy dengan daya tarik iklan dan efek iklan

sebagai variabel intervening”. Jurnal Vol. 1, No. 2, (2013) 1-9 , Jurusan manajemen pemasaran Universitas Kristen Petra, online,http//ejurnal-s1.ukp.ac.id/indeks.php/djom.

15

Rifki Johan, 2013, Skripsi pengaruh pasha ungu sebagai brand ambassador iklan televisi garnier men terhadap minat beli produk masyarakat di kelurahan Jemur Wonosari kelurahan Wonocolo kota Surabaya , Surabaya ,UIN Sunan Ampel, hal. 45.

16

E. Jerome McCarthy dan William D. Perreault, Jr.,1993. Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta, Penerbit Erlangga, hal. 138.

17

(35)

a. Frekuensi dalam melihat iklan gambar, yaitu jumlah waktu secara rata-rata berapa kali seseorang menyaksikan suatu iklan.

b. Jangkauan dalam melihat iklan gambar, yaitu jumlah orang yang menerima iklan selama periode tertentu.18

c. Bobot, yaitu tingkat pemahaman orang dalam melihat iklan gambar tersebut.

d. Kontinuitas, yaitu jadwal iklan gambar dipasang selama waktu tertentu secara berkelanjutan.19

Philip Kotler merumuskan langkah-langkah keputusan pembelian ditunjukkan sebagai berikut sesuai pada gambar 2.1 :

18

Rhenal Kasali, 1992. Manajemen Periklanan, Erlangga, Jakarta, Hal. 152. 19

(36)

Gambar 2.1 : Proses keputusan pembelian

Sumber : Kotler,Teknik Strategi memasarkan jasa,Intermedia,Jakarta. Hal 105.

Dari susunan gambar di atas dapat dipahami proses pada perilaku konsumen untuk menentukan keputusan membeli begitu panjang dimulai dari adanya kebutuhan sampai proses pembelian itu sendiri. Dan minat beli yang ada dalam diri konsumen merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran, minat beli merupakan suatu perilaku konsumen yang melandaskan sesuatu keputusan pembelian yang hendak dilakukan.

Keputusan pembelian yang diambil oleh konsumen itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Menurut Basu Swasta, di dalam buku Manajamen Pemasaran Modern, bahwa setiap keputusan

mengidentifikasi kebutuhan

menentukan spesifikasi

melakukan kontak

menentukan pembelian dan penggunaan

mengevaluasi alternatif

keuangan atau vinancial yang ada

Keuangan atau vinancial yang ada

merundingkan

pembelian

(37)

pembelian mempunyai struktur sebanyak tujuh komponen, yaitu :20 a. Keputusan membeli jenis produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk sepotong pakaian atau menggunkan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatian nya kepada orang-orang yang berminat membeli pakaian serta alternatif lain yang mereka pertimabangkan.

b. Keputusan tentang produk

Konsumen dapat mengambi keputusan untuk membeli bentuk model pakaian tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran , motif, kualitas pakaian tersebut. Dalam hal ini pelaku usaha juga harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar maksimal daya tarik mereka.

c. Keputusan tentang merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan tersendiri ,dalam hal ini pelaku usaha harus mengetahuai bagaimana konsumen memilih merek.

d. Keputusan tentang penjualannya

Konsumen harus mengamil keputusan dimana tersebut harus dibeli. Dalam hal in, pelaku usaha harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.

e. Keputusan tentang jumlah produk

Konsumen dapat memilih seberapa banyak jumlah produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit.

f. Keputusan tentang waktu pembelian

Konsumen dapat menentukan kapan ia harus menentukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk membeli produk. g. Keputusan tentang cara pembayaran

Konsumen harus menentukan dengan cara apa ia harus membayar produk yang dibeli, apakah secara tunai atau tidak.21

Beberapa karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut pendapat Kotler dan Amstrong. Adapun yang mempengaruhi yaitu: Perilaku Konsumen.edisi Pertama, Liberty, Yogyakarta.hal. 107.

21

(38)

a. Kebudayaan adalah seperangkat nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.

b. Subbudaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum.

c. Kelas sosial adalah bagian-bagian yang secara relatif permanen dan tersusun dalam suatu masyarakat yang anggota-anggotanya memiliki nilai, kepentingan atau minat,dan perilaku yang sama.

2. Faktor Sosial yang meliputi : kelompok referensi, keluarga, peran dan status.

a. Kelompok referensi adalah kelompok-kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau pengaruh tidak langsung pada sikap dan perilaku seorang.

b. Keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli c. Peran berisikan kegiatan-kegiatan yang diharapkan seseorang untuk

dilakukan yang mengacu pada orang disekelilingnya.

d. Status merupakan pengakuan umum masyarakat sesuai dengan peran yang dimainkan.

3. Faktor Pribadi yang meliputi : usia dan tahap daur hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri.

a. Daur hidup keluarga adalah tahap-tahap yang dilalui keluarga ketika mereka tumbuh dewasa di sepanjang masa.

(39)

c. Situasi ekonomi seseorang akan sangat mempengaruhi pilihan produk.

d. Gaya hidup pola kehidupan seseorang sebagaimana tercermin dalam aktivitas, minat, dan opininya.

e. Kepribadian merupakan karakteristik psikologis unik yang secara relatif mengacu pada tanggapan yang konsisten dan abadi pada lingkungan yang dimiliki seseorang.

f. Konsep diri merupakan citra diri, atau gambaran mental yang kompleks yang ada dalam diri manusia.

4. Faktor Psikologis yang meliputi : motivasi, persepsi,mempelajari serta kepercayaan dan sikap.

a. Motivasi merupakan kumpulan informasi yang mendalam dari sekelompok kecil sampel konsumen untuk mengetahui motif yang lebih dalam untuk pilihan-pilihan produk mereka.

b. Persepsi adalah proses yang dengan proses itu orang-orang memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi informasi untuk membentuk gambaran dunia yang penuh arti.

c. Pembelajaran merupakan perubahan-perubahan di dalam perilaku seseorang yang muncul dari pengalaman.

(40)

e. Sikap merupakan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang secara konsisten menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau gagasan.22

Beberapa indikator minat beli dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan masalah

Tahap pertama dari proses keputusan pembeli di mana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan.

2. Pencarian informasi

Tahap dalam proses keputusan pembeli di mana konsumen digerakkan untuk mecari lebih banyak informasi, konsumen dengan mudah memiliki perhatian yang ditingkatkan atau melakukan pencarian informasi aktif.

3. Evaluasi alternatif

Tahap dalam proses keputusan pembeli di mana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam himpunan pilihan.

4. Keputusan pembelian

Tahap dalam proses keputusan pembelian di mana konsumen secara aktual membeli produk.

22

Philip Kotler dan Gary Amstrong. 2010. Prinsip-prinsip Pemasaran.(Jakarta: Erlangga,) hal. 154-174.

(41)

5. Perilaku purna beli

Tahap dalam proses keputusan pembelian di mana konsumen melakukan tindakan lanjutan setelah membeli berdasarkan kepuasan dan ketidak puasan mereka.23

Sedangkan menurut William J. Stanton, proses pengambilan keputusan untuk membeli adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan kebutuhan yang belum terpuaskan.

2. Identifikasi pelbagai alternatif untuk memperoleh kepuasan. 3. Evaluasi pelbagai alternatif.

4. Keputusan beli (purchase decisions)

5. Perilaku purna beli (postpurchase behavior)24 2.) Dalam teori pandangan Islam

Dalam teori atau pandangan Islam juga di fungsikan sebagai landasan berfikir penelitian ini untuk membedakan dari penelitian manajemen umum lainnya. Landasan pemikiran Islam yang digunakan adalah dalil-dalil Al-Quran dan Hadist yang telah dijabarkan oleh para

ulama serta telah disepakati untuk dijadikan syari’at dalam muamalah

yang secara khusus menjelaskan tentang bab jual beli. Pandangan Islam dalam hal jual beli yang bersangkutan dengan judul penelitian ini, sepertihalnya penetapan harga dalam jual beli, syarat-syarat akad jual beli dan keputusan pembelian. Dari beberapa dalil Al-Quran dan Hadis yang dijadikan landasan teori penelitian ini sebagai berikut :

23

Philip Kotler dan Gary Amstrong. 2010. Prinsip-prinsip Pemasaran.(Jakarta: Erlangga,) hal. 174-178.

24

(42)

Landasan teori Islam dalam Hadis Nabi tentang hak memilih :

Artinya: Dari Hakim bin Hijam berkata Rasulullah Saw bersabda: dua orang yang melakukan jual beli memiliki hak khiyar selama keduanya belum berpisah/rasul bersabda: sampai keduannya berpisah, apabila keduanya bersifat jujur dan saling menjelaskan barang dagangan maka Allah akan memberikan berkah kepada keduanya dalam jual belinya bila saling menyembunyikan dan mendustakan kecacatan barang dagangan maka hapuslah berkah dalam jual belinya.(HR.Bukhori Muslim).25

. راف تط س نإ كسمأف تيضر نإف لايل اث ا ع با ةعلس لك يف راي لاب تنأ مث

Artinya:“Kemudian engkau mempunyai hak pilih setiap barang yang engkau beli selama tiga malam, bila engkau rela maka peganglah (ambillah) dan bila engkau benci maka kembalikanlah”(HR.Bukhori Muslim).26

Landasan jual beli secara sukarela adalah syarat sahnya jual beli menurut kaidah Islam sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Artinya : “Jual beli itu harus disertai suka rela”.(HR. Ibnu Hibban).27

Dalam teori pandangan islam tentang busana muslimah bagi

kaum wanita adalah sebagai berikut:

Dalam Al-qur’an QS. An-Nur : 31, yang berbunyi :

25

Sayyid Sabiq.Kitab Fiqh Sunnah.Darul Fikr.hal.861. 26

Sayyid Sabiq.Kitab Fiqh Sunnah.Darul Fikr.hal.863. 27

(43)

ۚ

Artinya : “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah

mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya”.28

Dalam Al-qur’an QS. Al- Ahzaab : 59

ۚ

Artinya: “ Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu,

anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan Jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” .29

Dari penjelasan kedua ayat Al Quran di atas dapat disimpulkan bahwa, seorang muslimah dalam hal berpakaian atau berbusana sudah ada aturan di dalam Al Quran. Dengan cara berbusana yang dianjurkan oleh Allah SWT semata-mata untuk kebaikan muslimah itu sendiri.

28

Al- Qur’an, An- Nur: 31 29

(44)

C. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan kerangka berfikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta. Paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.30

Paradigma penelitian adalah model berpikir yang dipakai untuk menjelaskan proses kesinambungan antara dua variabel atau lebih di dalam penelitian. Untuk memudahkan pembacaan, paradigma penelitian harus dibuat dalam bentuk gambar model dengan mencantumkan rumusan pengolahan statistik untuk menggambarkan alur dan proses pelaksanaan penelitian.31

Ada berbagai macam paradigma yang ada, yaitu: paradigma sederhana, paradigma sederhana berurutan, paradigma ganda dengan dua variabel independen, paradigma ganda dengan tiga variabel independen, paradigma ganda dengan dua variabel dependen, paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dependen, dan paradigma jalur. 32 Penelitian ini,

30

Sugiyono,2012,metode penelitian kualitatif,kuantitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.hal.66.

31

Abd.Rahman Chudlori dan Aun falestin Faletehan,Dkk,2011,Panduan penulisan skripsi Manajamen Dakwah,Jurusan Manajemen Dakwah fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel,Surabaya,hal.45.

32

(45)

menggunakan paradigma sederhana. Paradigma sederhana adalah paradigma yang terdiri dari satu variabel independen dan satu variabel dependen. 33

Tabel 2.2. paradigma penelitian

Sumber: sugiyono,metode penelitian kualitatif, kuantitatif R& D

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian yang belum mendapatkan jawaban yang empirik dengan data. 34

Menurut Arikunto yang dikutip oleh Muslich Anshori dan Sri Iswati,

dia berpendapat bahwa,” hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul”. 35

33

Sugiyono,2012,metode penelitian kualitatif,kuantitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.hal.66.

34

Sugiyono, 2012, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D , Alfabeta, Bandung, hal. 96.

35

Muslich Anshori dan Sri Iswati, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya, UNAIR , Hal.43.

(46)

Sedangkan menurut Nazir yang dikutip oleh Muslich Anshori dan Sri

Iswati, dia berpendapat bahwa,” hipotesis tidak lain dari jawaban sementara

terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris.36 Adapun hipotesis yang ditulis berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas :

a. Ha : Ada pengaruh signifikan antara iklan gambar busana muslimah terhadap minat beli mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya. b. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara iklan gambar busana

muslimah terhadap minat beli mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya.

36

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif. Dimana pendekatan kuantitatif bertujuan “untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik,

menaksir dan meramalkan hasilnya”.1

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, sedangkan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 2

Penelitian kuantitatif dengan judul pengaruh iklan gambar busana muslimah terhadap minat beli mahasiswi UIN Sunan Ampel ini menggunakan bentuk asosiatif hubungan kausal.

Jenis penelitian di dalam pendekatan kuantitatif penting ini adalah menggunakan penelitian assosiatif. Bentuk dari penelitian assosiatif sendiri juga terbagi menjadi simetris, kausal dan interaktif / resiprocal / timbal balik. Jenis penelitian Asosiatif hubungan kausal (sebab, akibat) ini yaitu dimana

1

Tim penyusun Jurusan Manajemen Dakwah, 2012, panduan penulisan skripsi jurusan manajemen dakwah, jurusan manajemen dakwah fakultas dakwah, Surabaya, hal. 4.

2

(48)

terdapat variabel independen (variabel yang mempengaruhi) yaitu iklan gambar dan dependen (dipengaruhi) yaitu minat beli .3

B. Objek Penelitian yang Dianalisis

Objek penelitian ini adalah UIN Sunan Ampel Surabaya. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Islam yang berada di kawasan Jawa Timur. UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya yang menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidispliner serta sains dan teknologi. UIN Surabaya diberi nama Sunan Ampel, adalah nama salah seorang Walisongo tokoh penyebar Islam di Indonesia.

C. Populasi, Sampel, dan Tehnik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang diterapkan oleh peneliti untuk diperlajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.4

Berdasarkan definisi dari populasi tersebut, maka dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh mahasiswi selama waktu penelitian ini berlangsung dan pernah melihat iklan gambar busana muslimah. Menurut data yang diperoleh peneliti dari Kepala Bagian

3

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal. 59.

4

(49)

Kemahaiswaan Rektorat, jumlah mahasiswi di UIN Sunan Ampel Surabaya yang aktif sebanyak 6350 mahasiswi.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 5 Hal- hal yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang harus diambil dari populasi harus betul-betul representatif ( mewakili ) populasinya.

Menurut Radiany Rahmady yang dikutip oleh Burhan Bungin tentang penentuan jumlah sampel yang jumlahnya tak terhingga yaitu menggunakan rumus perhitungan besaran sampel :6

n = N N(d)2 +1

n = Jumlah sampel yang dicari N= Jumlah populasi

d= Nilai presisi

jadi dalam penelitian ini diperoleh perhitungan sampel sebagai berikut : n= 6350 = 6350 = 6350 = 6350 = 98,4 = 99 6350 (0,1)2 +1 6350. 0,01 +1 63,5+1 64,5

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini tersebut sebanyak 100 responden.

5

Muslich Anshori dan Sri Iswati, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya, UNAIR Hal. 94.

6

(50)

3. Teknik Pengambilan Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana tidak semua populasi dalam posisi yang sama-sama memiliki peluang untuk dipilih menjadi sampel atau setiap anggota tidak memiliki peluang untuk menjadi sampel.7 Metode pengambilan sampelnya menggunakan sampling acsidental, yaitu teknik untuk menentukan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.8

D. Variabel Dan Indikator Penelitian

Menurut Nazir yang dikutip oleh Muslich Anshori dan Sri Iswati,”

Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai”.9 Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang bebentuk apa saja yang ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. 10

Variabel bebas atau Independent variable (X)

7

Muslich Anshori dan Sri Iswati, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya, UNAIR Hal. 101.

8

Muslich Anshori dan Sri Iswati, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya, UNAIR Hal. 105.

9

Muslich Anshori dan Sri Iswati, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya, UNAIR Hal. 56.

10

(51)

Apabila ada dua variabel yang saling berhubungan , sedangkan bentuk hubungannya adalah bahwa perubahan variabel yang satu mempengaruhi atau menyebabkan perubahan variabel lain, maka variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab merupakan variabel bebas (independent variable). Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. 11

Variabel X pada penelitian ini adalah Iklan gambar (X). Pada variabel ini telah ditentukan indikator penelitian sebagai berikut :

a. Frekuensi b. Bobot c. Jangkauan d. Kontinuitas. 12

Tabel 3.1 Indikator variabel iklan gambar

Variabel bebas

(X) Indikator

IKLAN GAMBAR

1.Frekuensi

2.Bobot

3.Jangkauan

4.Kontinuitas

Sumber: Terence A. Shimp

11

Muslich Anshori dan Sri Iswati, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya, UNAIR Hal. 57.

12

(52)

Variabel terikat atau bergantung atau dependent variable (Y)

Apabila ada dua variabel yang saling berhubungan , sedangkan bentuk hubungannya adalah bahwa perubahan variabel yang satu mempengaruhi atau menyebabkan perubahan variabel lain, maka variabel yang dipengaruhi atau variabel yang disebabkan , merupakan variabel tidak bebas atau bergantung (dependent variable). Variabel ini sering juga disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.13

Minat beli (Y). Faktor minat pembelian yang dijadikan indikator adalah sebagai berikut :

a. Menganalisa keinginan dan kebutuhan b. Menilai sumber-sumber

c. Menentukan tujuan pembelian

d. Mengidentifikasi alternatif pembelian e. Keputusan pembelian14

13

Muslich Anshori dan Sri Iswati, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya, UNAIR Hal. 57-58.

14

(53)

Tabel 3.2 Indikator variabel minat beli

Sumber : William J. Stanton

E. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam tahap-tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Menemukan, memilih, dan merumuskan masalah

Setiap penelitian didasarkan pada permasalahan yang dihadapi. Permasalahan itu bisa tentang ketidak sesuaian dengan teori, keunikan, kekurangan, ataupun kelebihan dari suatu obyek sehingga menarik untuk diteliti.

Variabel terikat

(Y)

Indikator

MINAT BELI

1. Pengenalan masalah

2. Pencarian informasi

3. Evaluasi alternatif

4. Keputusan beli

Gambar

gambar busana muslimah terhadap minat beli mahasiswi  UIN Sunan
gambar dan minat beli. Maka definisi operasional akan disimpulkan sebagai
Gambar 2.1 : Proses keputusan pembelian
Tabel 2.2. paradigma penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maksud pekerjaan ini adalah penyusunan dokumen Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) bidang Cipta Karya di Kota Padangsidimpuan dengan mengacu

Lalu bagian yang terakhir pada Bab IV adalah kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian mengenai karakter onomatope binatang dalam Bahasa Mandarin yang terbentuk

Hal ini dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah terbawa budaya lama yaitu proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru sehingga aktivitas keterampilan

Apa tanggapan Anda mengenai peranan Instagram yang digunakan untuk mewartakan Sabda Tuhan, khususnya seruan yang disebarluaskan oleh Paus Fransiskus dalam Ensiklik

Kegunaan planogram yang paling dapat dirasakan adalah pada konsumen minimarket handayani karena jika planogram dapat digunakan dengan baik oleh minimarket handayani

Pemanfaatan barang bekas menjadi barang yang bernilai belum sepenuhnya tertanam pada setiap individu, seperti halnya pada peserta didik di MI Muhammadiyah

Melalui kegiatan mengamati gambar iklan media cetak pada microsoft sway , siswa dapat menuliskan kesimpulan isi iklan media cetak dengan benar.. Dengan membuat iklan tentang

Menurut Bintarto desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubungannya dan