PENINGKATAN KE STRATEGI PERMA JENIS-JENIS DAR
UNIVERSITA FAK PROGRAM STUD
KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN MEN
MAINANJEOPARDYMATA PELAJARAN
NIS PEKERJAAN PADA SISWA KELAS III A RUSSALAM PAGESANGAN-SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MOCHAMMAT TAUFIQ NIM. D77212097
AS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SUR KULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IB
2016
ENGGUNAKAN N IPS MATERI III A MI
A
URABAYA N
ABSTRAK
Mochammat Taufiq, 2016. Peningkatan Keterampilan Sosial dengan Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-Jenis Pekerjaan pada Siswa Kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya. Skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel Surabaya. Dosen Pembimbing, Drs. Nadlir, M.Pd.I.
Kata Kunci : Keterampilan Sosial, Strategi Permainan Jeopardy.
Dalam penelitian ini dirumuskan beberapa rumusan masalah antara lain: Bagaimanakah penerapan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya? Serta Bagaimana peningkatan keterampilan sosial dengan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya?. Berawal dari masalah tersebut maka penelitian bertujuan :Untuk mengetahui pelaksanaan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya dan untuk mengetahui peningkatan keterampilan sosial dengan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya.
Penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan model Kurt Lewin yang menyatakan dalam satu siklus terdapat empat langkah pokok, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara dengan guru dan siswa; observasi/pengamatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan keterampilan sosial di kelas; dan tes. Data yang dianalisis adalah data yang berhubungan dengan keterampilan sosial siswa. Peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ...ii
HALAMAN MOTTO ...iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ...v
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...vi
ABSTRAK ...vii
KATA PENGANTAR ...viii
DAFTAR ISI ...ix
DAFTAR GAMBAR ...xi
DAFTAR LAMPIRAN ...xii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah ...3
C. Tindakan yang Dipilih ...3
D. Tujuan Penelitian ...3
E. Lingkup Penelitian ...4
F. Signifikansi Penelitian ...7
BAB II : KAJIAN TEORI A. Keterampilan Sosial IPS ...8
1. Definisi Keterampilan Sosial ...8
2. Indikator Keterampilan Sosial ...8
3. Definisi IPS ...9
4. Kajian Materi IPS ...9
5. Tujuan IPS ...9
6. Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-jenis pekerjaan ...9
B. Strategi Permainan Jeopardy ...11
1. Pengertian Strategi Permainan Jeopardy ...11
2. Langkah-langkah Strategi Permainan Jeopardy ...11
Permainan Jeopardy ...12
BAB III : PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ...14
B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian ...15
C. Variabel yang Diselidiki ...16
D. Rencana Tindakan ...16
E. Data dan Cara Pengumpulannya ...19
F. Teknik Analisa Data ...21
G. Indikator Kinerja ...23
H. Tim Peneliti dan Tugasnya ...23
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Strategi Permainan Jeopardy dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial...25
1. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I ...25
2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus II ...28
B. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial dengan Strategi Permainan Jeopardy ...31
1. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial pada Siklus I ...31
2. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial pada Siklus II ...36
C. Pembahasan ...39
BAB V : SIMPULAN A. Simpulan ...47
B. Saran ...47 DAFTAR PUSTAKA
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN RIWAYAT HIDUP
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Model Action Research Kurt Lewin……… 20
4.1 Diagram Observasi Aktivitas Guru dan Siswa……… 40
4.2 Diagram Pengamatan Keterampilan Sosial di Kelas……….. 42
4.3 Diagram Nilai Rata-Rata Kelas………... 43
DAFTAR LAMPIRAN
1. RPP Siklus 1. 2. RPP Siklus 2.
3. Panduan wawancara guru. 4. Panduan wawancara siswa.
5. Panduan observasi aktivitas guru siklus 1. 6. Panduan observasi aktivitas siswa siklus 1.
7. Panduan pengamatan keterampilan sosial di kelas siklus 1. 8. Panduan observasi aktivitas guru siklus 2.
9. Panduan observasi aktivitas siswa siklus 2.
10.Panduan pengamatan keterampilan sosial di kelas siklus 2. 11.Soal post test siklus 1.
12.Soal post test siklus 2.
13.Instrumen validasi lembar observasi aktivitas guru siklus 1. 14.Instrumen validasi lembar observasi aktivitas siswa siklus 1. 15.Instrumen validasi dokumen RPP siklus 1.
16.Instrumen validasi butir soal siklus 1.
17.Instrumen validasi lembar pengamatan keterampilan sosial di kelas siklus 1. 18.Instrumen validasi lembar observasi aktivitas guru siklus 2.
19.Instrumen validasi lembar observasi aktivitas siswa siklus 2. 20.Instrumen validasi dokumen RPP siklus 2.
21.Instrumen validasi butir soal siklus 2.
v 23.Foto-foto kegiatan siklus 1 dan siklus 2.
24.Surat keterangan penelitian MI Darussalam Pagesangan-Surabaya. 25.Kartu konsultasi skripsi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pengalaman manusia atau orang di luar dirinya tak hanya terbatas dalam keluarga, tapi juga meliputi teman sejawat, warga kampung dan sebagainya sehingga sangatlah penting sebuah keterampilan sosial dikembangkan pada diri manusia1 ketika berinteraksi dan bekerjasama antar sesama dengan bekal kecerdasan emosional yang dimiliki setiap manusia2 sehingga permasalahan yang ada disekelilingnya, dengan cepat manusia itu akan mengetahui tentang pilihan-pilihan dan bagaimana keadaanya membuat suatu keputusan dan menghadapi konsekuensinya.3
Pengertian dari Keterampilan sosial adalah keterampilan untuk mengatur pikiran dan perasaan yang dinyatakan dalam suatu tindakan atau perbuatan yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.4 Seperti halnya saat siswa belajar IPS, siswa perlu dibelajarkan bagaimana bekerjasama dengan orang lain.5 Tetapi, dalam realitanya keterampilan sosial khususnya di kalangan pelajar masih rendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya bernama Ibu Siti Masruha, S.Pd.I, keterampilan sosial pada siswa kelas III A MI Darussalam
1
Dany Haryanto (ed.), Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu, (Jakarta: Prestasi
Pustakaraya, 2011), 8. 2
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 97.
3
Charles Schaefer, Bagaimana Membimbing Anak Secara Efektif, (Jakarta: (Anggota IKAPI), 2003), 59.
4
Tim Pustaka Familia, Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak, (Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI), 2006), 43.
5
2
Surabaya tergolong (rendah). Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai yang diperoleh dari 29 siswa hanya 17 siswa yang dapat mencapai KKM sedangkan 12 siswa belum dapat mencapai rata-rata nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75. Jadi sangat terlihat sekali hasil persentase ketuntasan belajarnya sebesar 59%.
Hal ini disebabkan siswa kurang memahami materi jenis-jenis pekerjaan saat guru menjelaskan melaui media gambar dengan metode ceramah dan beberapa siswa kurang aktif dalam penugasan secara berkelompok ketika guru menggunakan metode diskusi. Hal ini yang melatar belakangi rendahnya keterampilan sosial pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya sehingga tidak boleh dibiarkan dan harus segera diatasi. Sebab, jika permasalahan kecil ini dibiarkan, akan ada beberapa siswa yang tidak tuntas selama proses pembelajaran sedang berlangsung. Strategi Permainan Jeopardy adalah salah satu strategi permainan yang efektif dan efisien untuk meningkatkan keterampilan sosial. Dengan hasil pengamatan keterampilan sosial di kelas ketika proses pembelajaran melalui penggunaan Strategi Permainan Jeopardy, keterampilan sosial IPS peserta didik diharapkan meningkat dengan persentase ketuntasan belajar sebesar ≥ 72% dan meningkatnya jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM 75.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat ditemukan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya?
2. Bagaimana peningkatan keterampilan sosial dengan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya?
C. Tindakan yang Dipilih
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya, maka peneliti mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa melalui penggunaan Strategi Permainan Jeopardy.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, dapat ditentukan tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya.
4
E. Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul skripsi ini, maka lingkup penelitian diuraikan sebagai berikut:
1. Subjek yang diteliti difokuskan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya semester genap tahun ajaran 2015-2016.
2. Penelitian difokuskan pada mata pelajaran IPS kelas III semester genap materi jenis-jenis pekerjaan dengan menggunakan Strategi Permainan Jeopardy.
3. Keterampilan Sosial
Keterampilan Sosial adalah kemampuan menangani dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain serta kecermatan membaca situasi dan jaringan sosial; berinteraksi dengan lancar; serta menggunakan keterampilan-keterampilan tersebut untuk mempengaruhi, memimpin, mengatur, bermusyawarah, menyelesaikan perselisihan, dan untuk bekerjasama dalam tim.6
4. Indikator Keterampilan Sosial
Beberapa Indikator Keterampilan Sosial diantaranya sebagai berikut:
a. Berkontribusi memberikan gagasan kepada kelompok/membuat laporan
b. Menjadi pendengar yang baik
c. Bersedia melakukan kompromi dan memecahkan konflik
6
Hery Wibowo, Fortune Favor The Ready Keberuntungan Berpihak kepada Orang-Orang yang
5
d. Mampu menjelaskan pendapatnya dengan jelas/menjawab pertanyaan
e. Melakukan peran dengan baik f. Mampu bertanya dengan baik.7 Indikator:
1) Mengemukakan pendapat kepada kelompok tentang materi jenis-jenis pekerjaan.
2) Mendengarkan penjelasan kelompok diskusi tentang materi jenis-jenis pekerjaan.
3) Mengompromikan berbagai pendapat dari anggota kelompok. 4) Menjelaskan pendapat kelompok tentang materi jenis-jenis
pekerjaan.
5) Menunjukkan peran sebagai anggota kelompok. 6) Mempertanyakan materi jenis-jenis pekerjaan. 7) Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan.
8) Menyebutkan pekerjaan yang menghasilkan barang 9) Membedakan pekerjaan yang menghasilkan jasa 5. Mata Pelajaran IPS
S.Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial.8
6. Strategi Permainan Jeopardy
7
Endang R. Palupi (ed.), Pendidikan IPS di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka 2009), 3.43-3.45. 8
6
Strategi Permainan Jeopardy adalah permainan yang dirancang seperti tayangan permainan TV, jawaban diberikan terlebih dahulu, dan tantangannya adalah mengajukan pertanyaan yang cocok atau benar.9
Terdapat enam langkah yang harus ditempuh dalam memahami Permainan Jeopardy. Keenam langkah tersebut, yaitu: Buatlah tiga sampai enam kategori pertanyaan untuk meninjau ulang; Buatlah sekurang-kurangnya tiga jawaban (dan pertanyaan-pertanyaan yang bersesuaian) untuk setiap kategori.10; Perlihatkan papan permainan peninjauan kembali pada selembar kertas besar dan tebal; Bentuklah tim beranggotakan tiga hingga enam orang siswa dan sediakan kartu penjawab untuk tiap tim; Perintahkan tim untuk memilih kapten dan pencatat nilai tim.11; Tinjauan beberapa aturan permainan sebagai berikut: Kapten tim yang memegang kartu penjawab pertama mendapatkan kesempatan untuk menjawab; Semua jawaban harus diberikan dalam bentuk pertanyaan; Jika jawaban yang diberikan benar, nilai angka untuk kategorinya akan diberikan.12
7. Standar Kompetensi
9 Ni’mal Fata (ed.), Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif
, (Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendekia 2013), 258.
10
Bambang Sarwiji (ed.), Pembelajaran Aktif: 101 Strategi Untuk Mengajar Secara Aktif (Jakarta: Indeks 2013), 201-202.
11 Ni’mal Fata (ed.),
Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendekia 2013), 259.
12Ni’mal Fata (ed.), Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif
7
2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.13 8. Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan.14 F. Signifikansi Penelitian
1. Bagi Guru.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menempatkan Strategi Permainan Jeopardy yang digunakan guru dengan tepat.
2. Bagi Siswa.
Harapan penulis, siswa lebih merespon guru pada proses belajar di kelas
3. Bagi Sekolah.
Pembelajaran menggunakan Strategi Permainan Jeopardy diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada pembelajaran di sekolah
13
Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI, (Jakarta: BSNP, 2006), 178. 14
8 BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Sosial IPS
1. Definisi Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial adalah keterampilan untuk mengatur pikiran dan perasaan yang dinyatakan dalam suatu tindakan atau perbuatan yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.1 Keterampilan sosial adalah bagian dari salah satu kecakapan hidup atau life skill yang dimiliki setiap anak.2 Jika anak tidak memiliki keterampilan sosial tinggi maka pada umumnya diabaikan oleh teman-temannya. Oleh karena itu keterampilan sosial sangat diperlukan ketika anak memasuki kelompok sebaya.3 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan sosial masuk pada kawasan/ranah afektif dan kognitif.4
2. Indikator Keterampilan Sosial
Indikator Keterampilan Sosial diantaranya yaitu: Berkontribusi memberikan gagasan kepada kelompok/membuat laporan; Menjadi pendengar yang baik; Bersedia melakukan kompromi dan memecahkan konflik; Mampu menjelaskan pendapatnya dengan jelas/menjawab pertanyaan; Melakukan peran dengan baik; Mampu bertanya dengan baik5
1
Tim Pustaka Familia, Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak, (Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI), 2006), 43.
2
Satriyo (ed.), Pendidikan Religiositas-Gagasan, Isi, dan Pelaksanaannya, (Yogyakarta: Kanisius, 2005), 47-48.
3
Tim Pustaka Familia, Konsep Diri Positif Menentukan Prestasi Anak, (Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI), 2006), 43.
4
Zahara Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan 1, (Jakarta: PT. Grasindo, 1995), 33. 5
9
3. Definisi IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang studi yang merupakan perpaduan atau fusi dari berbagai mata pelajaran seperti; ilmu bumi, ekonomi-politik, sejarah, dan antropologi. Mata pelajaran-mata pelajaran itu memiliki ciri yang sama sehingga dipadukan menjadi satu bidang studi.6
4. Kajian Materi IPS
Untuk kajian mata pelajaran IPS diantaranya: sosiologi, ekonomi, psikologi sosial, antropologi, sejarah, geografi dan politik.7
5. Tujuan IPS
Tujuan IPS diantaranya yaitu mengembangkan konsep-konsep dasar; mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif; membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; meningkatkan kemampuan bekerjasama dalam masyarakat.8
6. Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-jenis Pekerjaan
Banyak sekali pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar kita. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1997 Tentang Ketenagakerjaan pada pasal 19 telah dijelaskan bahwa jenis/sifat pekerjaan, jangka waktu berlakunya, syarat pembaruan perjanjian kerja
6
Nurhadi, Menciptakan Pembelajaran IPS Efektif & Menyenangkan, (Jakarta: Multi Kreasi SatuDelapan, 2010), vii.
7
Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011), 8-9.
8
10
untuk waktu tertentu diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.9 Jadi segala hal tentang pekerjaan tidak lepas dari peraturan pemerintahan. Ada pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa. Berikut akan dijelaskan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa.
a. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang
Jenis pekerjaan beraneka ragam. Pekerjaan ada yang
menghasilkan barang. Misalnya petani, nelayan, peternak, dan
pengrajin. Petani merupakan pekerja mulia. Mereka bekerja untuk
menghasilkan bahan yang bisa diolah jadi makanan pokok
manusia.10; Nelayan menangkap ikan di laut, Peternak
menghasilkan susu dan Pengrajin menghasilkan kursi.
b. Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa
Selain pekerjaan menghasilkan barang ada pula pekerjaan yang menghasilkan jasa yaitu: Tukang Pemangkas Rambut memotong rambut, Dokter berjasa merawat pasien, Sopir angkutan umum
melayani penumpang dari terminal ke terminal11, dan Guru
mengajar siswa dikelas.12
9
Republik Indonesia, Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1997 Undang-Undang Ketenagakerjaan, (Jakarta : Redaksi Sinar Gafika, 2001), 12.
10
Tim JP Book (ed.), Brilliant Be;ajar dengan Riang Gembira IPS, (Surabaya: PT.JePe Press Media Utama, 2016), 4
11
M. Saleh Muhammad dan Ade Munajat, Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas III,
(Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), 52-55. 12
11
B. Strategi Permainan Jeopardy
1. Pengertian Strategi Permainan Jeopardy
Strategi Permainan Jeopardy adalah strategi permainan yang dirancang seperti tayangan permainan TV, jawaban diberikan terlebih dahulu, dan tantangannya adalah mengajukan pertanyaan yang cocok atau benar.13 2. Langkah-langkah Strategi Permainan Jeopardy
Terdapat enam langkah yang harus ditempuh dalam memahami Permainan Jeopardy. Keenam langkah tersebut, yaitu: Buatlah tiga sampai enam kategori pertanyaan untuk meninjau ulang; Buatlah sekurang-kurangnya tiga jawaban (dan pertanyaan-pertanyaan yang bersesuaian) untuk setiap kategori.14; Perlihatkan papan permainan peninjauan kembali pada selembar kertas besar dan tebal; Bentuklah tim beranggotakan tiga hingga enam orang siswa dan sediakan kartu penjawab untuk tiap tim; Perintahkan tim untuk memilih kapten dan pencatat nilai tim.15; Tinjauan beberapa aturan permainan sebagai berikut: Kapten tim yang memegang kartu penjawab pertama mendapatkan kesempatan untuk menjawab; Semua jawaban harus diberikan dalam bentuk pertanyaan; Jika jawaban yang diberikan benar, nilai angka untuk kategorinya akan diberikan.16
13 Ni’mal Fata (ed.), Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif,
(Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendekia 2013), 258.
14
Bambang Sarwiji (ed.), Pembelajaran Aktif: 101 Strategi Untuk Mengajar Secara Aktif (Jakarta: Indeks 2013), 201-202.
15 Ni’mal Fata (ed.),
Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendekia 2013), 259.
16Ni’mal Fata (ed.), Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif
12
3. Teori yang terkait dengan Strategi Permainan Jeopardy
Teori yang terkait dengan Strategi Permainan Jeopardy adalah Teori Konstruktivisme karena Teori Konstruktivisme memiliki model pembelajaran Active Learning yang dikembangkan Dr. Mel Silberman.17 Konstruktivisme adalah aliran filsafat pengetahuan yang berpendapat bahwa pengetahuan (knowledge) merupakan hasil konstruksi (bentukan) dari orang yang sedang belajar.18 Strategi Permainan Jeopardy salah satu Active Learning yang dikembangkan Dr. Mel Silberman.
C. Peningkatan Keterampilan Sosial Dengan Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy
Peningkatan keterampilan sosial siswa pada mata pelajaran IPS dapat dilakukan dengan menggunakan Strategi Permainan Jeopardy. Sebelumnya di sekolah MI Darussalam Pagesangan-Surabaya menggunakan metode pembelajaran ceramah dan diskusi serta menggunakan media gambar. Namun siswa kurang memahami materi jenis-jenis pekerjaan saat guru menjelaskan melalui media gambar dengan metode ceramah dan beberapa siswa kurang aktif dalam penugasan secara berkelompok ketika guru menggunakan metode diskusi. Hal ini yang melatar belakangi rendahnya keterampilan sosial pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya sehingga tidak boleh dibiarkan dan harus segera diatasi. Sebab, jika permasalahan kecil ini
17
Bambang Sarwiji (ed.), Pembelajaran Aktif: 101 Strategi Untuk Mengajar Secara Aktif, (Jakarta: Indeks 2013), xvii.
18
13
dibiarkan, akan ada beberapa siswa yang tidak tuntas selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 14 Maret 2016 dengan guru kelas III A MI Darussalam Surabaya bernama Ibu Siti Masruha, S.Pd.I, keterampilan sosial pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya tergolong rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai yang diperoleh dari 29 siswa hanya 17 siswa yang dapat mencapai KKM sedangkan 12 siswa belum dapat mencapai rata-rata nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75.
14 BAB III
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris yaitu Classroom
Action Research yang artinya Action Research (penelitian dengan tindakan). Penelitian Tindakan Kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan
terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersamaan.1 Penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan
masalah pembelajaran di kelas ini, menggambarkan bagaimana suatu Strategi
Permainan Jeopardy diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat
tercapai. Dengan begitu, penelitian diarahkan kepada pemahaman bagaimana
berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan yang diterapkan
dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa mata pelajaran IPS. Penelitian
tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi, yang mana guru termasuk
mitra kerja peneliti. Masing-masing memusatkan perhatiannya pada
aspek-aspek penelitian tindakan kelas yang sesuai dengan keahliannya.
Guru memiliki tugas untuk mengamati pelaksanaan penelitian pada siklus
1 dan siklus 2. Peneliti memiliki beberapa tugas diantaranya yaitu Menyusun
perencanaan pembelajaran; Menyusun instrumen penelitian; Membuat lembar
observasi; Menilai instrumen penilaian siswa; Melakukan diskusi dengan
guru kolaborator; Menyusun laporan penelitian; Bertanggung jawab atas
1
15
semua jenis kegiatan pembelajaran, terlibat dalam perencanaan, observasi;
Merefleksi pada tiap-tiap siklus. Dalam pelaksanaannya penelitian tindakan
kelas ini menggunakan model Kurt Lewin, yang terdiri dari empat komponen
yaitu; perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan
refleksi (reflecting).2
GAMBAR 3.1
Model Action Research Kurt Lewin
B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu di MI Darussalam
Pagesangan-Surabaya. Sekolahan ini dikategorikan sebagai sekolah
swasta namun masih belum memiliki fasilitaas yang lengkap. Oleh sebab
itu, perlu adanya sebuah kreatifitas seorang guru agar nantinya mampu
memaksimalkan proses pembelajaran di kelas.
2 Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Revisi), (Jakarta: Referensi (GP Press Group),
16
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III A MI Darussalam
Pagesangan-Surabaya Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 yang
berjumlah 29 siswa.
C. Variabel yang Diselidiki
Variabel yang diselidiki oleh peneliti, yaitu:
1. Variabel Input : Siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-
Surabaya.
2. Variabel Proses : Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy.
3. Variabel Output : Peningkatan Keterampilan Sosial Dengan
Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy Mata
Pelajaran IPS Materi Jenis-Jenis Pekerjaan Pada
Siswa
Kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya
D. Rencana Tindakan
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan kelas
(PTK), maka penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPS ini
menggunakan model penelitian Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam
satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu : perencanaan (planning),
17
Siklus I
1. Perencanaan (planning)
Dalam tahap ini peneliti perlu menyiapkan beberapa hal yang
dibutuhkan ketika pelaksanaan penelitian, diantaranya:
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan Strategi Permainan Jeopardy pada mata pelajaran IPS
materi jenis-jenis pekerjaan untuk meningkat keterampilan sosial.
b. Materi pelajaran
Materi bersumber dari buku paket dan lembar materi tentang
jenis-jenis pekerjaan.
c. Soal-soal evaluasi
Peneliti menggunakan post test jenis soal menjodohkan (siklus
1).
d. Instrumen observasi
Instrumen observasi: panduan observasi aktivitas guru, panduan
aktivitas siswa dan panduan pengamatan keterampilan sosial di
kelas.
e. Instrumen wawancara
Instrumen wawancara berupa panduan wawancara guru dan
18
2. Tindakan (acting)
Tindakan dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Adapun rinciannya yang terdiri dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. RPP siklus 1 (terlampir pada
lampiran nomor 1).
3. Pengamatan (observing)
Peneliti melaksanakan pengamatan pada seluruh kegiatan belajar
mengajar selama proses pembelajaran IPS di kelas.
4. Refleksi (reflecting)
Menganalisis dan mengevaluasi data yang sudah diperoleh selama
proses pembelajaran berlangsung. Masalah yang muncul pada
pembelajaran siklus 1 diidentifikasi dan dicari solusinya untuk dijadikan
acuan pada tahap perencanaan siklus selanjutnya. Setelah itu dilakukan
perbaikan pada perencanaan pembelajaran siklus kedua sebagai hasil
proses dan peningkatan keterampilan sosial.
Siklus II :
a. Perencanaan (planning)
Membuat perencanaan lanjutan disusun berdasarkan hasil refleksi
setelah peneliti mempelajari berbagai kelemahan yang harus diperbaiki
pada siklus pertama.
b. Tindakan (acting)
Peneliti selaku guru dikelas melaksanakan pembelajaran dengan
19
yang direncanakan pada Rencana Pelaksaaan Pembelajran (RPP). Soal
pada post test yang diterapkan pada siklus 1 berupa jenis soal
menjodohkan, dirubah menjadi post test jenis soal uraian pada siklus 2.
RPP siklus 2 (terlampir pada lampiran nomor 2).
c. Pengamatan (observing)
Melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran termasuk
memeriksa hasil akhir.
d. Refleksi (reflecting)
Menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan
pembelajaran peningkatan keterampilan sosial siswa melalui Strategi
Permainan Jeopardy.
E. Data dan Cara Pengumpulannya
1. Cara pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Wawancara
Wawancara atau interviu dapat diartikan sebagai teknik
mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara
tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu. Pada penelitian
ini, narasumber adalah guru mata pelajaran IPS dan wali kelas
sedangkan pewawancaranya adalah peneliti. Informasi yang didapat
antara lain tentang kendala siswa dalam belajar, hasil belajar siswa,
variasi metode/model/strategi pembelajaran, dan kemampuan awal
20
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data berkaitan dengan
keterampilan sosial pada pelaksanaan pembelajaran IPS di MI
Darussalam Pagesangan-Surabaya pada saat sebelum dan sesudah
tindakan.
b. Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara
mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan
mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati
atau diteliti.3 Observasi sangat cocok untuk merekam data kualitatif,
misalnya aktivitas, perilaku dan proses lainnya. Kegunaan dari
teknik observasi ini adalah untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas guru, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran materi
jenis-jenis pekerjaan dan keterampilan sosial di kelas.
c. Tes
Tes Instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan
siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi
pembelajaran.Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu post test
jenis soal menjodohkan pada siklus 1 dan post test jenis soal uraian
pada siklus 2.4
3 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), 78-96.
4 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Rosdakarya, 2009),
21
2. Instrumen Pengumpulan Data
Adapun Instrumen yang digunakan pada pengumpulan data sebagai
berikut:
a. Wawancara
1) Panduan wawancara guru (terlampir pada lampiran nomor 3).
2) Panduan wawancara siswa (terlampir pada lampiran nomor 4).
b. Observasi
1) Panduan observasi aktivitas guru siklus 1
2) Panduan observasi aktivitas siswa siklus 1
3) Panduan pengamatan keterampilan sosial di kelas siklus 1
4) Panduan observasi aktivitas guru siklus 2
5) Panduan observasi aktivitas siswa siklus 2
6) Panduan pengamatan keterampilan sosial di kelas siklus 2
c. Tes
1) Soal Post Test siklus 1
2) Soal Post Test siklus 2
F. Teknik Analisa Data
Peneliti menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif dalam penelitian
tindakan kelas pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya.
22
Pertama, reduksi data, yakni kegiatan menyeleksi data sesuai dengan
fokus masalah.5 Berikut beberapa instrumen penilaiannya:
1. Penilaian aktivitas guru dan aktivitas siswa
2. Penilaian pengamatan keterampilan sosial di kelas.
3. Penilaian post test
Tahap kedua, mendeskripsikan data sehingga data yang telah diorganisir
jadi lebih bermakna dengan menyusunnya dalam bentuk tabel. Peneliti
menggunakan analisa data dengan menggunakan statistik sederhana. Pada
penskoran aktivitas guru, peneliti melakukan penjumlahan skor yang
diperoleh guru, kemudian dibagi dengan skor maksimum dikali seratus,
sehingga diperoleh skor aktivitas guru. Pada penskoran aktivitas siswa,
peneliti melakukan penjumlahan skor yang diperoleh siswa, kemudian dibagi
dengan skor maksimum dikali seratus, sehingga diperoleh skor aktivitas
siswa. Pada penskoran pengamatan keterampilan sosial di kelas, peneliti
melakukan penjumlahan semua skor yang diperoleh seluruh siswa, kemudian
dibagi dengan skor maksimum dikali seratus, sehingga diperoleh skor
pengamatan keterampilan sosial di kelas. Pada saat menentukan nilai rata-rata
kelas, peneliti melakukan penjumlahan semua nilai yang diperoleh seluruh
siswa, kemudian dibagi dengan jumlah siswa, sehingga diperoleh nilai
rata-rata kelas. Pada saat menentukan persentase ketuntasan belajar, peneliti
melakukan penjumlahan siswa yang tuntas, kemudian dibagi dengan jumlah
siswa dikali seratus, sehingga diperoleh persentase ketuntasan belajar. Data
5 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010),
23
hasil analisis tersebut selanjutnya disajikan melalui tabel dan diagram. Pada
tahap ketiga, adalah membuat membuat kesimpulan berdasarkan deskripsi
data.6 Peneliti nantinya akan menjabarkan secara rinci hasil siklus 1 dan
siklus II sesuai dengan data yang ada.
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang digunakan oleh peneliti, adalah:
1. Jika nilai rata-rata kelas ≥75.
2. Jika sekurang-kurangnya persentase ketuntasan belajar sebesar 72% dari
jumlah siswa telah mencapai KKM 75.
3. Jika skor aktivitas guru dan aktivitas siswa sekurang-kurangnya 75.
4. Jika skor pengamatan keterampilan sosial di kelas sekurang-kurangnya
75.
H. Tim Peneliti dan Tugasnya
1. Nama Tim Peneliti
a. Nama : Mochammat Taufiq
b. NIM : D77212097
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Mitra Kerja : MI Darussalam Pagesangan-Surabaya
e. Tugas :
1) Menyusun perencanaan pembelajaran,
2) Menyusun instrumen penelitian,
3) Membuat lembar observasi,
24
4) Menilai instrumen penilaian siswa,
5) Melakukan diskusi dengan guru kolaborator,
6) Menyusun laporan penelitian,
7) Bertanggung jawab atas semua jenis kegiatan pembelajaran,
terlibat dalam perencanaan, observasi, dan
8) Merefleksi pada tiap-tiap siklus.
2. Anggota Tim Peneliti
a. Nama : Siti Masruha, S.Pd.I
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Jabatan Fungsional : Guru Kelas III A
d. Minat Kerja : MI Darussalam Pagesangan-Surabaya
e. Tugas : Mengamati pelaksanaan penelitian pada
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian “Peningkatan Keterampilan Sosial
Dengan Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy Mata Pelajaran IPS Materi
Jenis-Jenis Pekerjaan Pada Siswa Kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya”.
A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Strategi Permainan Jeopardy dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial
1. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I
a. Hasil observasi aktivitas guru
Aspek penilaian yang akan diamati pada observasi aktivitas guru
yaitu Persiapan, Pelaksanaan, Pengelolaan Waktu dan Suasana Kelas.
Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti, diperoleh hasil
observasi aktivitas guru secara keseluruhan dalam kegiatan belajar
mengajar pada siklus I tergolong (sangat baik) dengan mendapatkan
skor sebesar 103 sedangkan skor maksimumnya sebesar 124 sehingga
diperoleh nilai akhir 83,06. (Hasil observasi aktivitas guru siklus I
terlampir pada lampiran nomor 5) Dengan adanya perolehan hasil
tersebut, maka pembelajaran sesuai dengan harapan karena indikator
kinerja tercapai jika skor aktivitas guru sekurang-kurangnya 75.39
39
26
b. Hasil observasi aktivitas siswa
Hasil observasi aktivitas siswa siklus I diperoleh dari 2 aspek
penilaian yaitu persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap persiapan
terdapat beberapa hal yang dinilai diantaranya yaitu : (1) Persiapan
fisik siswa dalam mengikuti pembelajaran; (2) Persiapan
perlengkapan belajar dan (3) Persiapan performansi siswa. Untuk
tahap pelaksanaan dibagi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan
inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal terdapat 7 penilaian
yaitu:
Bagaimana (1) Siswa menjawab salam; (2) Siswa berdoa
sebelum belajar; (3) Siswa menjawab kabar dengan semangat dan
ceria; (4) Siswa mendengarkan saat di absen; (5) Siswa merespon
pertanyaan yang diberikan guru dalam kegiatan apersepsi dan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa pada materi kerjasama di
lingkungan rumah dan sekolah; (6) Siswa memperhatikan guru
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran; dan (7) Siswa
mendengarkan penyampaan materi pelajaran dari guru dikelas.
Pada kegiatan inti terdapat 11 penilaian yaitu Bagaimana (1)
Siswa membentuk kelompok beranggotakan 5-6 orang; (2) Siswa
menunjuk 1 ketua kelompok dan 1 pencatat nilai dalam 1 kelompok
yang terbentuk; (3) Siswa mewakili timnya bergantian memilih kartu
bernomor 1-12 pada kertas karton Strategi Permainan Jeopardy,
27
pekerjaan (4) Siswa membuat pertanyaan yang sepadan dengan
jawaban ada pada kertas skor; (5) Siswa mencari informasi pada
lembaran materi jenis-jenis pekerjaan yang sudah disediakan guru
dalam waktu 1 menit; (6) Siswa yang bertugas sebagai ketua
kelompok menyampaikan pertanyaan yang sepadan dengan jawaban
pada kartu skor yang dipilih; (7) Siswa yang bertugas sebagai
pencatat nilai menulis pada selembar kertas, skor yang diperoleh
anggota kelompoknya; (8) Siswa dan guru mengoreksi
bersama-sama pertanyaan yang sepadan pada Strategi Permainan Jeopardy
tentang materi jenis-jenis pekerjaan; (9) Siswa mendengarkan
penyampaan materi pelajaran dari guru dikelas; (10) Siswa
melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang mungkin belum jelas
dan (11) Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
pada pertemuan hari itu tentang materi jenis-jenis pekerjaan. Pada
kegiatan akhir terdapat 2 penilaian yaitu Bagaimana (1) Siswa
mengerjakan post test 5 soal dengan tujuan agar mengetahui hasil
belajar siswa dan (2) Siswa menjawab salam dan berdoa. Untuk
skor maksmalnya yaitu 115. Dari beberapa aspek penilaian yang
digunakan peneliti, diperoleh hasil observasi aktivitas siswa secara
keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I tergolong
(baik) dengan mendapatkan skor sebesar 1966 sedangkan skor
28
(Hasil observasi aktivitas siswa siklus I terlampir pada lampiran nomor 6).
Dengan adanya perolehan hasil tersebut, maka pembelajaran
tidak sesuai dengan harapan karena indikator kinerja tercapai jika
skor aktivitas siswa sekurang-kurangnya 75.2
2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus II
a. Hasil observasi aktivitas guru
Aspek penilaian yang akan diamati pada observasi aktivitas guru
yaitu Persiapan, Pelaksanaan, Pengelolaan Waktu dan Suasana
Kelas. Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti,
diperoleh hasil observasi aktivitas guru secara keseluruhan dalam
kegiatan belajar mengajar pada siklus II tergolong (sangat baik)
dengan mendapatkan skor sebesar 111 sedangkan skor
maksimumnya sebesar 124 sehingga diperoleh nilai akhir 89,51.
(Hasil observasi aktivitas guru siklus II terlampir pada lampiran nomor 8).
Dengan adanya perolehan hasil tersebut, maka pembelajaran
sesuai dengan harapan karena indikator kinerja tercapai jika skor
aktivitas guru sekurang-kurangnya 75.3
2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa, Taufiq, Senin, 11 April 2016, MI Darussalam Pagesangan-Surabaya.
29
b. Hasil observasi aktivitas siswa
Hasil observasi aktivitas siswa siklus II diperoleh dari 2 aspek
penilaian yaitu persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap persiapan
terdapat beberapa hal yang dinilai diantaranya yaitu : Bagaimana (1)
Persiapan fisik siswa dalam mengikuti pembelajaran; (2) Persiapan
perlengkapan belajar dan (3) Persiapan performansi siswa. Untuk
tahap pelaksanaan dibagi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan
inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal terdapat 7 penilaian
yaitu: Bagaimana (1) Siswa menjawab salam; (2) Siswa berdoa
sebelum belajar; (3) Siswa menjawab kabar dengan semangat dan
ceria; (4) Siswa mendengarkan saat di absen; (5) Siswa merespon
pertanyaan yang diberikan guru dalam kegiatan apersepsi dan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa pada materi jenis-jenis
pekerjaan; (6) Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran; dan (7) Siswa mendengarkan penyampaan
materi pelajaran dari guru dikelas.
Pada kegiatan inti terdapat 11 penilaian yaitu Bagaimana (1)
Siswa membentuk kelompok beranggotakan 5-6 orang; (2) Siswa
menunjuk 1 ketua kelompok dan 1 pencatat nilai dalam 1 kelompok
yang terbentuk; (3) Siswa mewakili timnya bergantian memilih kartu
bernomor 1-12 pada kertas karton Strategi Permainan Jeopardy,
setiap kartu terdapat jawaban terkait materi tentang jenis-jenis
30
jawaban ada pada kertas skor; (5) Siswa mencari informasi pada
lembaran materi jenis-jenis pekerjaan yang sudah disediakan guru
dalam waktu 1 menit; (6) Siswa yang bertugas sebagai ketua
kelompok menyampaikan pertanyaan yang sepadan dengan jawaban
pada kartu skor yang dipilih;
(7) Siswa yang bertugas sebagai pencatat nilai menulis pada
selembar kertas, skor yang diperoleh anggota kelompoknya; (8)
Siswa dan guru mengoreksi bersama-sama pertanyaan yang sepadan
pada Strategi Permainan Jeopardy tentang materi jenis-jenis
pekerjaan; (9) Siswa mendengarkan penyampaan materi pelajaran
dari guru dikelas; (10) Siswa melakukan tanya jawab tentang hal-hal
yang mungkin belum jelas dan (11) Siswa dibimbing untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari itu tentang
materi jenis-jenis pekerjaan.
Pada kegiatan akhir terdapat 2 penilaian yaitu Bagaimana (1)
Siswa mengerjakan post test 5 soal dengan tujuan agar mengetahui
hasil belajar siswa dan (2) Siswa menjawab salam dan berdoa.
Untuk skor maksmalnya yaitu 115.
Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti,
diperoleh hasil observasi aktivitas siswa secara keseluruhan dalam
kegiatan belajar mengajar pada siklus II tergolong (sangat baik)
dengan mendapatkan skor sebesar 2354 sedangkan skor
31
(Hasil observasi aktivitas siswa siklus II terlampir pada lampiran nomor 9).
Dengan adanya perolehan hasil tersebut, maka pembelajaran
sesuai dengan harapan karena indikator kinerja tercapai jika skor
aktivitas siswa sekurang-kurangnya 75.4
B. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial dengan Strategi Permainan Jeopardy
1. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial pada
Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus I ini, kegiatan yang dilakukan
adalah: menyusun rencana pembelajaran atau RPP, menyiapkan
instrument, dan menyiapkan strategi permainan jeopardy
b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada hari
senin tanggal 11 April 2016. Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Materi yang dibahas adalah jenis-jenis pekerjaan dengan
menggunakan strategi permainan jeopardy. Pelaksanaan siklus ini
dimulai dengan menyapa siswa dengan salam, menanyakan kabar
siswa, mengabsen kehadiran siswa, apersepsi dengan cara guru
mengaitkan pembelajaran sebelumnya yaitu materi kerjasama di
32
lingkungan rumah dan sekolah. Dengan cara mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa pada materi kerjasama di lingkungan rumah dan sekolah dan
menjelaskan tujuan pembelajaran.
Selanjutnya guru menyampaikan materi pelajaran tentang
jenis-jenis pekerjaan dengan menyediakan lembaran materi jenis-jenis-jenis-jenis
pekerjaan kepada siswa. Ketika guru menyampaikan materi
pelajaran guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa,
pertanyaan yang diajukan terkait dengan materi jenis-jenis pekerjaan
dengan baik dan benar.Elaborasi dilaksanakan dengan membentuk 5
kelompok terdiri 5-6 siswa. Dalam kelompok siswa menunjuk 1
ketua kelompok dan 1 pencatat nilai. Disini strategi permainan
jeopardy diterapkan dengan durasi 40 menit dengan beberapa
ketentuan yang harus ditaati siswa agar penugasan secara
berkelompok berjalan dengan baik. Guru memberikan kesempatan
salah satu tim secara bergantian memilih kartu bernomor 1-12 pada
kertas karton Strategi Permainan Jeopardy, setiap kartu terdapat
jawaban terkait materi tentang jenis-jenis pekerjaan. Untuk tahap
eksplorasi, Setiap kelompok yang sudah memilih satu kartu pada
kertas karton Strategi Permainan Jeopardy, harus membuat
pertanyaan yang sepadan dengan jawaban yang ada pada kertas skor.
Mereka mendapat kesempatan melihat lembaran materi jenis-jenis
33
bisa membuat pertanyaan yang sepadan dengan jawaban yang ada
pada kartu dengan durasi 1 menit untuk membuat soal. Ketua
kelompok menyampaikan pertanyaan yang sepadan dengan jawaban
pada kartu skor yang dipilih. Guru memberikan skor 0-100 sesuai
kriteria penskoran pada Strategi Permainan Jeopardy. Guru
melempar jawaban ke kelompok lain untuk membuat pertanyaan
yang sepadan dengan jawaban yang ada pada kertas skor. Pencatat
nilai menulis pada selembar kertas, skor yang diperoleh anggota
kelompoknya. Guru dan siswa mengoreksi bersama-sama
pertanyaan yang sepadan pada Strategi Permainan Jeopardy tentang
materi jenis-jenis pekerjaan. Pada tahap konfirmasi, Guru
menjelaskan kembali materi jenis-jenis pekerjaan. Guru dan siswa
melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang mungkin belum jelas.
Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi
pelajaran yang baru saja dipelajari. Selanjutnya Guru memberikan
post test 5 soal menjodohkan kepada siswa.
c. Observasi
Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang dilakukan
pada siklus I, terhadap pengamatan keterampilan sosial di kelas
dengan strategi permainan jeopardy dan tes hasil belajar siswa. Pada
siklus I siswa diamati oleh guru selama proses diskusi dengan
penerapan strategi permainan jeopardy pada materi jenis-jenis
34
diperoleh hasil pengamatan keterampilan sosial di kelas secara
keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I tergolong
(baik) dengan mendapatkan skor sebesar 589 sedangkan skor
maksimumnya sebesar 870 sehingga diperoleh nilai akhir 67,70.
(Hasil pengamatan keterampilan sosial siklus I di kelas terlampir pada lampiran nomor 7). Dengan adanya perolehan hasil tersebut,
maka pembelajaran tidak sesuai dengan harapan karena indikator
kinerja tercapai jika skor pengamatan keterampilan sosial di kelas
sekurang-kurangnya 75.5
Pada siklus I siswa diberi Lembar Soal Post Test untuk
mengetahui hasil belajar materi jenis-jenis pekerjaan. Dengan
menerapkan Strategi Permainan Jeopardy dalam pembelajaran
keterampilan sosial pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata kelas
adalah 68,27 ini masih (baik) dan ketuntasan belajar mencapai 62 %
dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 18 siswa. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang dapat dicapai siswa
belum tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya
sebesar 62 % sangat lebih kecil dari persentase ketuntasan yang
dikehendaki yaitu sebesar 72%. Dari perolehan persentase
ketuntasan belajar di atas, menurut tabel tingkat keberhasilan belajar
menunjukkan bahwa keterampilan sosial siswa sudah dikategorikan
35
(tinggi).6 (Hasil nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan
belajar siklus I terlampir pada lampiran nomor 11).
d. Refleksi
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, hasil observasi aktivitas
guru diperoleh skor sebesar 83,06 dengan kriteria sangat baik.
Namun ada yang harus diperbaiki dalam mempersiapkan strategi
permainan jeopardy , penyampaian tujuan pembelajaran,
penyampaian materi dan pengelolaan waktunya pada siklus II.
Sedangkan untuk hasil observasi aktivitas siswa diperoleh skor
sebesar 73,68 dengan kriteria baik. Oleh sebab itu perlu diperbaiki
dalam pelaksanaan kegiatan awal dan kegiatan inti pada siklus II.
Dan juga hasil pengamatan keterampilan sosial dikelas diperoleh
skor sebesar 67,70 dengan kriteria baik. Sehingga ada yang harus
diperbaiki dalam mendengarkan penjelasan kelompok diskusi
tentang materi jenis-jenis pekerjaan, mengompromikan berbagai
pendapat dari anggota kelompok, menunjukkan peran sebagai
anggota kelompok dan mempertanyakan materi jenis-jenis pekerjaan
pada siklus II.
Pada hasil nilai rata-rata kelas diperoleh nilai sebesar 68,27
dengan kriteria baik. Sedangkan untuk hasil ketuntasan belajar
diperoleh persentase sebesar 62% dengan kriteria tinggi. Perolehan
36
hasil nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar bisa
ditingkatkan lagi dengan mengubah jenis soal uraian pada siklus II.
2. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial pada
Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II ini, kegiatan yang dilakukan
adalah menyusun rencana pembelajaran atau RPP, menyiapkan
instrumen sesuai hasil refleksi siklus 1 dengan memberikan 5 soal
post test uraian dan menyiapkan strategi permainan jeopardy
b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada hari
senin tanggal 25 April 2016. Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Materi yang dibahas adalah jenis-jenis pekerjaan dengan
menggunakan strategi permainan jeopardy. Pada siklus ke II ini,
kegiatan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan siklus I, akan
tetapi pada siklus ke II ini pembagian kelompok berubah agar siswa
terlatih berinteraksi dengan siswa lain pada saat penugasan
kelompok dengan strategi permainan jeopardy. Pada siklus ke II ini,
para siswa sudah mulai faham dengan strategi permainan jeopardy
saat penugasan secara berkelompok dikelas sehingga dapat terlihat
sekali bahwa materi yang diterima sudah difahami secara
37
kepada siswa. Diawal siklus 1 siswa bingung dengan soal
menjodohkan yang akan dikerjakannya, namun untuk siklus II siswa
dengan teliti menjawab pertanyaan berupa soal uraian yang
diberikan guru dikelas.
c. Observasi
Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang dilakukan
pada siklus II, terhadap pengamatan keterampilan sosial di kelas
dengan strategi permainan jeopardy dan tes hasil belajar siswa. Pada
siklus II siswa diamati oleh guru selama proses diskusi dengan
penerapan strategi permainan jeopardy pada materi jenis-jenis
pekerjaan. Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti,
diperoleh hasil pengamatan keterampilan sosial di kelas secara
keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus II
tergolong (sangat baik) dengan mendapatkan skor sebesar 688
sedangkan skor maksimumnya sebesar 870 sehingga diperoleh nilai
akhir 79,08. (Hasil pengamatan keterampilan sosial siklus II di
kelas terlampir pada lampiran nomor 10).Dengan adanya perolehan
hasil tersebut, maka pembelajaran sesuai dengan harapan karena
indikator kinerja tercapai jika skor pengamatan keterampilan sosial
di kelas sekurang-kurangnya 75.
Pada siklus II siswa diberi Lembar Soal Post Test untuk
mengetahui hasil belajar materi jenis-jenis pekerjaan. Dengan
38
keterampilan sosial pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata kelas
adalah 79,58 ini (baik) dan ketuntasan belajar mencapai 76 %
dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 22 siswa. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang dapat dicapai siswa
sudah tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar
76 % sangat lebih tinggi dari persentase ketuntasan yang
dikehendaki yaitu sebesar 72%. Dari perolehan persentase
ketuntasan belajar di atas, menurut tabel tingkat keberhasilan belajar
menunjukkan bahwa keterampilan sosial siswa sudah dikategorikan
(tinggi).7
(Hasil nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar siklus II terlampir pada lampiran nomor 12).
d. Refleksi
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, hasil observasi
aktivitas guru diperoleh skor sebesar 89,51 dengan kriteria sangat
baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil observasi
aktivitas guru yang sangat signifikan.
Sedangkan untuk hasil observasi aktivitas siswa diperoleh skor
sebesar 88,23 dengan kriteria sangat baik. Ini menunjukkan bahwa
penerapan strategi permainan jeopardy dalam kegiatan pembelajaran
IPS materi jenis-jenis pekerjaan di kelas III A MI Darussalam
Pagesangan-Surabaya berjalan dengan baik.
7
39
Dan juga hasil pengamatan keterampilan sosial dikelas
diperoleh skor sebesar 79,08 dengan kriteria sangat baik. Ini
menunjukkan bahwa penerapan strategi permainan jeopardy dalam
kegiatan pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan di kelas III A
MI Darussalam Pagesangan-Surabaya mampu meningkatkan
keterampilan sosial siswa.
Pada hasil nilai rata-rata kelas diperoleh nilai sebesar 79,58
dengan kriteria baik. Sedangkan untuk hasil ketuntasan belajar
diperoleh persentase sebesar 76% dengan kriteria tinggi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hasil nilai rata-rata kelas dan
persentase ketuntasan belajar mengalami peningkatan.
C. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran siklus I dan
siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Siklus I dan Siklus II
Dalam proses kegiatan belajar mengajar aktivitas guru dan siswa tiap
siklus mengalami peningkatan. Dari gambar grafik dapat dijelasakan
bahwa pada saat siklus I aktivitas guru diperoleh skor sebesar 83,06
dikarenakan beberapa kendala yang dirasakan guru selama proses
pembelajaran yaitu guru kesulitan mempersiapkan strategi permainan
jeopardy dikelas, guru terkadang lupa menyampaikan beberapa tujuan
40
materi dikelas dan guru banyak menggunakan waktu melebihi waktu
yang ditetapkan pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan.
Sedangkan untuk aktivitas siswa diperoleh skor 73,68 disebabkan
adanya kendala yang dialami siswa yaitu pada kegiatan awal sebagian
siswa tidak merepon ketika guru saat mengucapkan salam, siswa tidak
mendengarkan pada saat guru mengabsen siswa dikelas, pada kegiatan
inti siswa masih kesulitan menyelesaikan tugas yang diberikan guru saat
[image:51.595.136.506.279.541.2]penugasan secara kelompok.
Gambar Diagram 4.1
Diagram Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Pada pelaksanaan siklus II aktivitas guru meningkat dengan perolehan
skor sebesar 89,51. Peningkatan tersebut disebabkan guru mampu
mempersiapkan strategi permainan jeopardy dengan baik, guru
menyampaikan secara lengkap tujuan pembelajaran dikelas, guru
menggunakan suara keras sehingga materi bisa tersampaikan dengan
jelas dan guru mampu mengelola waktu dnegan baik selama proses
pembelajaran. 0 20 40 60 80 100
Observasi Aktivitas Guru Observasi Aktivitas Siswa
Siklus 1
41
Selain itu pada siklus II aktivitas siswa meningkat dengan perolehan
skor sebesar 88,23. Peningkatan tersebut disebabkan pada saat kegiatan
awal, siswa cepat merespon salam yang disampaikan guru dan segera
mengacungkan tangan ketika guru mengabsen siswa dikelas serta pada
kegiatan inti siswa sudah tidak mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan guru pada penugasan secara
berkelompok.
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dan
aktivitas siswa pada pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan
dengan strategi permainan jeopardy mengalami peningkatan mulai dari
siklus I ke siklus II.
2. Hasil Pengamatan Keterampilan Sosial di Kelas pada 2 Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II
Dari gambar grafik dapat dijelaskan bahwa pada saat siklus I untuk
pengamatan keterampilan sosial di kelas diperoleh skor 589 dengan nilai
akhir sebesar 67,70 disebabkan adanya kendala yang dialami siswa yaitu
masih saja ada siswa yang mendengarkan penjelasan kelompok diskusi
tentang materi jenis-jenis pekerjaan, ketua kelompok tidak
mengompromikan berbagai pendapat dari anggota kelompoknya, siswa
tidak menunjukkan peran sebagai anggota kelompok dan siswa kesulitan
[image:53.595.140.511.110.542.2]
42
Gambar Diagram 4.2
Diagram Pengamatan Keterampilan Sosial di Kelas
Pada pelaksanaan siklus II pengamatan keterampilan sosial di kelas
diperoleh skor 688 dengan nilai akhir sebesar 79,08. Peningkatan tersebut
disebabkan siswa selalu mendengarkan penjelasan kelompok diskusi
tentang materi jenis-jenis pekerjaan, ketua kelompok selalu
mengompromikan berbagai pendapat dari anggota kelompoknya, siswa
selalu menunjukkan peran sebagai anggota kelompok dengan baik dan
siswa sudah tidak mengalami kesulitan dalam membuat pertanyaan
tentang materi jenis-jenis pekerjaan.
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa pengamatan keterampilan
sosial di kelas pada pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dengan
strategi permainan jeopardy mengalami peningkatan mulai dari siklus I
ke siklus II. 60
65 70 75 80
Pengamatan Keterampilan Sosial di Kelas
Siklus 1
43
3. Nilai rata-rata kelas pada 2 Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II a. Nilai rata-rata kelas
Dari gambar grafik dapat dijelaskan bahwa pada saat siklus I
untuk nilai rata-rata kelas nilai sebesar 68,27 disebabkan adanya
kendala yang dialami siswa dalam mengerjakan post test jenis soal
menjodohkan tentang mata pelajaran IPS materi jenis-jenis
[image:54.595.135.507.247.523.2]pekerjaan.
Gambar Diagram 4.3 Diagram Nilai rata-rata kelas
Pada pelaksanaan siklus II nilai rata-rata kelas diperoleh nilai
sebesar 79,58. Peningkatan tersebut disebabkan siswa lebih mudah
mengerjakan post tes jenis soal uraian tentang mata pelajaran IPS
materi jenis-jenis pekerjaan dibandingkan post test jenis soal
menjodohkan tentang mata pelajaran IPS materi jenis-jenis
pekerjaan.
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas
pada pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dengan strategi
permainan jeopardy mengalami peningkatan mulai dari siklus I ke
siklus II. 60 65 70 75 80 85
Nilai rata-rata kelas
Siklus 1
44
b. Ketuntasan belajar siswa (%) pada siklus I dan siklus II diperoleh data sebagai berikut:
Dari gambar grafik dapat dijelaskan bahwa pada saat siklus I
untuk ketuntasan belajar siswa diperoleh persentase sebesar 62%
disebabkan hanya 18 siswa yang mampu mencapai nilai ≥ 75 ketika
guru memberi post test jenis soal menjodohkan tentang mata
pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan sedangkan 11 siswa
[image:55.595.133.507.276.554.2]lainnya mendapatkan nilah dibawah 75.
Gambar Diagram 4.4 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa
Pada pelaksanaan siklus II ketuntasan belajar siswa diperoleh
persentase sebesar 76%. Peningkatan tersebut disebabkan siswa
lebih mudah mengerjakan post test jenis soal uraian yang diberikan
guru. Sehingga terdapat 22 siswa yang tuntas mencapai nilai ≥ 75
sedangkan 7 siswa mendapatkan nilai dibawah 75. Hasil tersebut
sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu jika 0%
10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
Ketuntasan Belajar Siswa
Siklus 1
45
sekurang-kurangnya persentase ketuntasan belajar sebesar 72% dari
jumlah siswa telah mencapai KKM 75.
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar
siswa pada pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dengan
strategi permainan jeopardy mengalami peningkatan mulai dari
siklus I ke siklus II.
c. Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Sosial Dengan Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-Jenis Pekerjaan
Dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian
peningkatan keterampilan sosial dengan menggunakan strategi
permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan
terjadi peningkatan dalam lima aspek: yakni (1) aspek aktivitas guru
siklus I dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 6,45. (2) aspek
akitivitas siswa siklus I dan siklus II juga mengalami peningkatan
sebesar 14,55. (3) aspek pengamatan keterampilan sosial di kelas
dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 11,38. (4) aspek
rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar
11,31. (5) aspek ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II terjadi
peningkatan persentase sebesar 14%. Dapat disimpulkan bahwa dari
penelitian ini strategi permainan jeopardy dapat diterapkan dalam
semua mata pelajaran, tetapi strategi permainan jeopardy ini paling
46
seseorang, melainkan melalui tindakan sehingga perkembangan
pengetahuan anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif
memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya serta
penelitian ini bisa digunakan oleh semua guru untuk
mengaplikasikan strategi permainan jeopardy pada mata pelajaran
IPS materi jenis-jenis pekerjaan.
BAB V PENUTUP A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan strategi permainan jeopardy dalam pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya, dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Penerapan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya, dapat diterapkan dengan baik, dapat dilihat pada peningkatan aktivitas guru siklus I sebesar 83,06 (Sangat Baik) menjadi 89,51 (Sangat Baik) pada siklus II dan aktivitas siswa siklus I sebesar 73,68 (Baik) menjadi 88,23 (Sangat Baik) pada siklus II.
2. Adanya peningkatan keterampilan sosial dengan menggunakan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya, dapat dilihat pada peningkatan hasil pengamatan keterampilan sosial di kelas siklus I sebesar 67,70 (Baik) menjadi 79,08 (Sangat Baik) pada siklus II dan nilai rata-rata kelas siklus I sebesar 68,27 (Baik) menjadi 79,58 (Baik) pada siklus II serta persentase ketuntasan belajar siklus I sebesar 62% (Tinggi) menjadi 76% (Tinggi) pada siklus II.
B. Saran
48
meningkatkan keterampilan sosial, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut ini:
1. Dalam penggunaan strategi permainan, guru hendaknya dapat menerapkan strategi permainan jeopardy pada mata pelajaran IPS karena dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan keterampilan sosial siswa. 2. Penggunaan strategi permainan yang bervariasi harus terus ditingkatkan
agar dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang membangkitkan semangat bagi siswa dalam menerima ilmu yang nantinya bisa diingat sampai