• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PERMAINAN JEOPARDY MATA PELAJARAN IPS MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA SISWA KELAS III A MI DARUSSALAM PAGESANGAN-SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PERMAINAN JEOPARDY MATA PELAJARAN IPS MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA SISWA KELAS III A MI DARUSSALAM PAGESANGAN-SURABAYA."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KE STRATEGI PERMA JENIS-JENIS DAR

UNIVERSITA FAK PROGRAM STUD

KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN MEN

MAINANJEOPARDYMATA PELAJARAN

NIS PEKERJAAN PADA SISWA KELAS III A RUSSALAM PAGESANGAN-SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MOCHAMMAT TAUFIQ NIM. D77212097

AS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SUR KULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IB

2016

ENGGUNAKAN N IPS MATERI III A MI

A

URABAYA N

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Mochammat Taufiq, 2016. Peningkatan Keterampilan Sosial dengan Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-Jenis Pekerjaan pada Siswa Kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya. Skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel Surabaya. Dosen Pembimbing, Drs. Nadlir, M.Pd.I.

Kata Kunci : Keterampilan Sosial, Strategi Permainan Jeopardy.

Dalam penelitian ini dirumuskan beberapa rumusan masalah antara lain: Bagaimanakah penerapan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya? Serta Bagaimana peningkatan keterampilan sosial dengan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya?. Berawal dari masalah tersebut maka penelitian bertujuan :Untuk mengetahui pelaksanaan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya dan untuk mengetahui peningkatan keterampilan sosial dengan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya.

Penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan model Kurt Lewin yang menyatakan dalam satu siklus terdapat empat langkah pokok, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara dengan guru dan siswa; observasi/pengamatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan keterampilan sosial di kelas; dan tes. Data yang dianalisis adalah data yang berhubungan dengan keterampilan sosial siswa. Peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ...ii

HALAMAN MOTTO ...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ...v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...vi

ABSTRAK ...vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Tindakan yang Dipilih ...3

D. Tujuan Penelitian ...3

E. Lingkup Penelitian ...4

F. Signifikansi Penelitian ...7

BAB II : KAJIAN TEORI A. Keterampilan Sosial IPS ...8

1. Definisi Keterampilan Sosial ...8

2. Indikator Keterampilan Sosial ...8

3. Definisi IPS ...9

4. Kajian Materi IPS ...9

5. Tujuan IPS ...9

6. Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-jenis pekerjaan ...9

B. Strategi Permainan Jeopardy ...11

1. Pengertian Strategi Permainan Jeopardy ...11

2. Langkah-langkah Strategi Permainan Jeopardy ...11

(8)

Permainan Jeopardy ...12

BAB III : PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ...14

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian ...15

C. Variabel yang Diselidiki ...16

D. Rencana Tindakan ...16

E. Data dan Cara Pengumpulannya ...19

F. Teknik Analisa Data ...21

G. Indikator Kinerja ...23

H. Tim Peneliti dan Tugasnya ...23

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Strategi Permainan Jeopardy dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial...25

1. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I ...25

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus II ...28

B. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial dengan Strategi Permainan Jeopardy ...31

1. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial pada Siklus I ...31

2. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial pada Siklus II ...36

C. Pembahasan ...39

BAB V : SIMPULAN A. Simpulan ...47

B. Saran ...47 DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN RIWAYAT HIDUP

(9)

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Model Action Research Kurt Lewin……… 20

4.1 Diagram Observasi Aktivitas Guru dan Siswa……… 40

4.2 Diagram Pengamatan Keterampilan Sosial di Kelas……….. 42

4.3 Diagram Nilai Rata-Rata Kelas………... 43

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. RPP Siklus 1. 2. RPP Siklus 2.

3. Panduan wawancara guru. 4. Panduan wawancara siswa.

5. Panduan observasi aktivitas guru siklus 1. 6. Panduan observasi aktivitas siswa siklus 1.

7. Panduan pengamatan keterampilan sosial di kelas siklus 1. 8. Panduan observasi aktivitas guru siklus 2.

9. Panduan observasi aktivitas siswa siklus 2.

10.Panduan pengamatan keterampilan sosial di kelas siklus 2. 11.Soal post test siklus 1.

12.Soal post test siklus 2.

13.Instrumen validasi lembar observasi aktivitas guru siklus 1. 14.Instrumen validasi lembar observasi aktivitas siswa siklus 1. 15.Instrumen validasi dokumen RPP siklus 1.

16.Instrumen validasi butir soal siklus 1.

17.Instrumen validasi lembar pengamatan keterampilan sosial di kelas siklus 1. 18.Instrumen validasi lembar observasi aktivitas guru siklus 2.

19.Instrumen validasi lembar observasi aktivitas siswa siklus 2. 20.Instrumen validasi dokumen RPP siklus 2.

21.Instrumen validasi butir soal siklus 2.

(11)

v 23.Foto-foto kegiatan siklus 1 dan siklus 2.

24.Surat keterangan penelitian MI Darussalam Pagesangan-Surabaya. 25.Kartu konsultasi skripsi.

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengalaman manusia atau orang di luar dirinya tak hanya terbatas dalam keluarga, tapi juga meliputi teman sejawat, warga kampung dan sebagainya sehingga sangatlah penting sebuah keterampilan sosial dikembangkan pada diri manusia1 ketika berinteraksi dan bekerjasama antar sesama dengan bekal kecerdasan emosional yang dimiliki setiap manusia2 sehingga permasalahan yang ada disekelilingnya, dengan cepat manusia itu akan mengetahui tentang pilihan-pilihan dan bagaimana keadaanya membuat suatu keputusan dan menghadapi konsekuensinya.3

Pengertian dari Keterampilan sosial adalah keterampilan untuk mengatur pikiran dan perasaan yang dinyatakan dalam suatu tindakan atau perbuatan yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.4 Seperti halnya saat siswa belajar IPS, siswa perlu dibelajarkan bagaimana bekerjasama dengan orang lain.5 Tetapi, dalam realitanya keterampilan sosial khususnya di kalangan pelajar masih rendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya bernama Ibu Siti Masruha, S.Pd.I, keterampilan sosial pada siswa kelas III A MI Darussalam

1

Dany Haryanto (ed.), Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu, (Jakarta: Prestasi

Pustakaraya, 2011), 8. 2

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 97.

3

Charles Schaefer, Bagaimana Membimbing Anak Secara Efektif, (Jakarta: (Anggota IKAPI), 2003), 59.

4

Tim Pustaka Familia, Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak, (Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI), 2006), 43.

5

(13)

2

Surabaya tergolong (rendah). Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai yang diperoleh dari 29 siswa hanya 17 siswa yang dapat mencapai KKM sedangkan 12 siswa belum dapat mencapai rata-rata nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75. Jadi sangat terlihat sekali hasil persentase ketuntasan belajarnya sebesar 59%.

Hal ini disebabkan siswa kurang memahami materi jenis-jenis pekerjaan saat guru menjelaskan melaui media gambar dengan metode ceramah dan beberapa siswa kurang aktif dalam penugasan secara berkelompok ketika guru menggunakan metode diskusi. Hal ini yang melatar belakangi rendahnya keterampilan sosial pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya sehingga tidak boleh dibiarkan dan harus segera diatasi. Sebab, jika permasalahan kecil ini dibiarkan, akan ada beberapa siswa yang tidak tuntas selama proses pembelajaran sedang berlangsung. Strategi Permainan Jeopardy adalah salah satu strategi permainan yang efektif dan efisien untuk meningkatkan keterampilan sosial. Dengan hasil pengamatan keterampilan sosial di kelas ketika proses pembelajaran melalui penggunaan Strategi Permainan Jeopardy, keterampilan sosial IPS peserta didik diharapkan meningkat dengan persentase ketuntasan belajar sebesar ≥ 72% dan meningkatnya jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM 75.

(14)

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat ditemukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penerapan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya?

2. Bagaimana peningkatan keterampilan sosial dengan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya?

C. Tindakan yang Dipilih

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya, maka peneliti mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa melalui penggunaan Strategi Permainan Jeopardy.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, dapat ditentukan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya.

(15)

4

E. Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul skripsi ini, maka lingkup penelitian diuraikan sebagai berikut:

1. Subjek yang diteliti difokuskan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya semester genap tahun ajaran 2015-2016.

2. Penelitian difokuskan pada mata pelajaran IPS kelas III semester genap materi jenis-jenis pekerjaan dengan menggunakan Strategi Permainan Jeopardy.

3. Keterampilan Sosial

Keterampilan Sosial adalah kemampuan menangani dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain serta kecermatan membaca situasi dan jaringan sosial; berinteraksi dengan lancar; serta menggunakan keterampilan-keterampilan tersebut untuk mempengaruhi, memimpin, mengatur, bermusyawarah, menyelesaikan perselisihan, dan untuk bekerjasama dalam tim.6

4. Indikator Keterampilan Sosial

Beberapa Indikator Keterampilan Sosial diantaranya sebagai berikut:

a. Berkontribusi memberikan gagasan kepada kelompok/membuat laporan

b. Menjadi pendengar yang baik

c. Bersedia melakukan kompromi dan memecahkan konflik

6

Hery Wibowo, Fortune Favor The Ready Keberuntungan Berpihak kepada Orang-Orang yang

(16)

5

d. Mampu menjelaskan pendapatnya dengan jelas/menjawab pertanyaan

e. Melakukan peran dengan baik f. Mampu bertanya dengan baik.7 Indikator:

1) Mengemukakan pendapat kepada kelompok tentang materi jenis-jenis pekerjaan.

2) Mendengarkan penjelasan kelompok diskusi tentang materi jenis-jenis pekerjaan.

3) Mengompromikan berbagai pendapat dari anggota kelompok. 4) Menjelaskan pendapat kelompok tentang materi jenis-jenis

pekerjaan.

5) Menunjukkan peran sebagai anggota kelompok. 6) Mempertanyakan materi jenis-jenis pekerjaan. 7) Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan.

8) Menyebutkan pekerjaan yang menghasilkan barang 9) Membedakan pekerjaan yang menghasilkan jasa 5. Mata Pelajaran IPS

S.Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial.8

6. Strategi Permainan Jeopardy

7

Endang R. Palupi (ed.), Pendidikan IPS di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka 2009), 3.43-3.45. 8

(17)

6

Strategi Permainan Jeopardy adalah permainan yang dirancang seperti tayangan permainan TV, jawaban diberikan terlebih dahulu, dan tantangannya adalah mengajukan pertanyaan yang cocok atau benar.9

Terdapat enam langkah yang harus ditempuh dalam memahami Permainan Jeopardy. Keenam langkah tersebut, yaitu: Buatlah tiga sampai enam kategori pertanyaan untuk meninjau ulang; Buatlah sekurang-kurangnya tiga jawaban (dan pertanyaan-pertanyaan yang bersesuaian) untuk setiap kategori.10; Perlihatkan papan permainan peninjauan kembali pada selembar kertas besar dan tebal; Bentuklah tim beranggotakan tiga hingga enam orang siswa dan sediakan kartu penjawab untuk tiap tim; Perintahkan tim untuk memilih kapten dan pencatat nilai tim.11; Tinjauan beberapa aturan permainan sebagai berikut: Kapten tim yang memegang kartu penjawab pertama mendapatkan kesempatan untuk menjawab; Semua jawaban harus diberikan dalam bentuk pertanyaan; Jika jawaban yang diberikan benar, nilai angka untuk kategorinya akan diberikan.12

7. Standar Kompetensi

9 Ni’mal Fata (ed.), Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif

, (Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendekia 2013), 258.

10

Bambang Sarwiji (ed.), Pembelajaran Aktif: 101 Strategi Untuk Mengajar Secara Aktif (Jakarta: Indeks 2013), 201-202.

11 Ni’mal Fata (ed.),

Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendekia 2013), 259.

12Ni’mal Fata (ed.), Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif

(18)

7

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.13 8. Kompetensi Dasar

2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan.14 F. Signifikansi Penelitian

1. Bagi Guru.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menempatkan Strategi Permainan Jeopardy yang digunakan guru dengan tepat.

2. Bagi Siswa.

Harapan penulis, siswa lebih merespon guru pada proses belajar di kelas

3. Bagi Sekolah.

Pembelajaran menggunakan Strategi Permainan Jeopardy diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada pembelajaran di sekolah

13

Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI, (Jakarta: BSNP, 2006), 178. 14

(19)

8 BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Sosial IPS

1. Definisi Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial adalah keterampilan untuk mengatur pikiran dan perasaan yang dinyatakan dalam suatu tindakan atau perbuatan yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.1 Keterampilan sosial adalah bagian dari salah satu kecakapan hidup atau life skill yang dimiliki setiap anak.2 Jika anak tidak memiliki keterampilan sosial tinggi maka pada umumnya diabaikan oleh teman-temannya. Oleh karena itu keterampilan sosial sangat diperlukan ketika anak memasuki kelompok sebaya.3 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan sosial masuk pada kawasan/ranah afektif dan kognitif.4

2. Indikator Keterampilan Sosial

Indikator Keterampilan Sosial diantaranya yaitu: Berkontribusi memberikan gagasan kepada kelompok/membuat laporan; Menjadi pendengar yang baik; Bersedia melakukan kompromi dan memecahkan konflik; Mampu menjelaskan pendapatnya dengan jelas/menjawab pertanyaan; Melakukan peran dengan baik; Mampu bertanya dengan baik5

1

Tim Pustaka Familia, Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak, (Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI), 2006), 43.

2

Satriyo (ed.), Pendidikan Religiositas-Gagasan, Isi, dan Pelaksanaannya, (Yogyakarta: Kanisius, 2005), 47-48.

3

Tim Pustaka Familia, Konsep Diri Positif Menentukan Prestasi Anak, (Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI), 2006), 43.

4

Zahara Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan 1, (Jakarta: PT. Grasindo, 1995), 33. 5

(20)

9

3. Definisi IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang studi yang merupakan perpaduan atau fusi dari berbagai mata pelajaran seperti; ilmu bumi, ekonomi-politik, sejarah, dan antropologi. Mata pelajaran-mata pelajaran itu memiliki ciri yang sama sehingga dipadukan menjadi satu bidang studi.6

4. Kajian Materi IPS

Untuk kajian mata pelajaran IPS diantaranya: sosiologi, ekonomi, psikologi sosial, antropologi, sejarah, geografi dan politik.7

5. Tujuan IPS

Tujuan IPS diantaranya yaitu mengembangkan konsep-konsep dasar; mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif; membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; meningkatkan kemampuan bekerjasama dalam masyarakat.8

6. Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-jenis Pekerjaan

Banyak sekali pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar kita. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1997 Tentang Ketenagakerjaan pada pasal 19 telah dijelaskan bahwa jenis/sifat pekerjaan, jangka waktu berlakunya, syarat pembaruan perjanjian kerja

6

Nurhadi, Menciptakan Pembelajaran IPS Efektif & Menyenangkan, (Jakarta: Multi Kreasi SatuDelapan, 2010), vii.

7

Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011), 8-9.

8

(21)

10

untuk waktu tertentu diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.9 Jadi segala hal tentang pekerjaan tidak lepas dari peraturan pemerintahan. Ada pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa. Berikut akan dijelaskan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa.

a. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang

Jenis pekerjaan beraneka ragam. Pekerjaan ada yang

menghasilkan barang. Misalnya petani, nelayan, peternak, dan

pengrajin. Petani merupakan pekerja mulia. Mereka bekerja untuk

menghasilkan bahan yang bisa diolah jadi makanan pokok

manusia.10; Nelayan menangkap ikan di laut, Peternak

menghasilkan susu dan Pengrajin menghasilkan kursi.

b. Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa

Selain pekerjaan menghasilkan barang ada pula pekerjaan yang menghasilkan jasa yaitu: Tukang Pemangkas Rambut memotong rambut, Dokter berjasa merawat pasien, Sopir angkutan umum

melayani penumpang dari terminal ke terminal11, dan Guru

mengajar siswa dikelas.12

9

Republik Indonesia, Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1997 Undang-Undang Ketenagakerjaan, (Jakarta : Redaksi Sinar Gafika, 2001), 12.

10

Tim JP Book (ed.), Brilliant Be;ajar dengan Riang Gembira IPS, (Surabaya: PT.JePe Press Media Utama, 2016), 4

11

M. Saleh Muhammad dan Ade Munajat, Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas III,

(Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), 52-55. 12

(22)

11

B. Strategi Permainan Jeopardy

1. Pengertian Strategi Permainan Jeopardy

Strategi Permainan Jeopardy adalah strategi permainan yang dirancang seperti tayangan permainan TV, jawaban diberikan terlebih dahulu, dan tantangannya adalah mengajukan pertanyaan yang cocok atau benar.13 2. Langkah-langkah Strategi Permainan Jeopardy

Terdapat enam langkah yang harus ditempuh dalam memahami Permainan Jeopardy. Keenam langkah tersebut, yaitu: Buatlah tiga sampai enam kategori pertanyaan untuk meninjau ulang; Buatlah sekurang-kurangnya tiga jawaban (dan pertanyaan-pertanyaan yang bersesuaian) untuk setiap kategori.14; Perlihatkan papan permainan peninjauan kembali pada selembar kertas besar dan tebal; Bentuklah tim beranggotakan tiga hingga enam orang siswa dan sediakan kartu penjawab untuk tiap tim; Perintahkan tim untuk memilih kapten dan pencatat nilai tim.15; Tinjauan beberapa aturan permainan sebagai berikut: Kapten tim yang memegang kartu penjawab pertama mendapatkan kesempatan untuk menjawab; Semua jawaban harus diberikan dalam bentuk pertanyaan; Jika jawaban yang diberikan benar, nilai angka untuk kategorinya akan diberikan.16

13 Ni’mal Fata (ed.), Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif,

(Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendekia 2013), 258.

14

Bambang Sarwiji (ed.), Pembelajaran Aktif: 101 Strategi Untuk Mengajar Secara Aktif (Jakarta: Indeks 2013), 201-202.

15 Ni’mal Fata (ed.),

Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendekia 2013), 259.

16Ni’mal Fata (ed.), Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif

(23)

12

3. Teori yang terkait dengan Strategi Permainan Jeopardy

Teori yang terkait dengan Strategi Permainan Jeopardy adalah Teori Konstruktivisme karena Teori Konstruktivisme memiliki model pembelajaran Active Learning yang dikembangkan Dr. Mel Silberman.17 Konstruktivisme adalah aliran filsafat pengetahuan yang berpendapat bahwa pengetahuan (knowledge) merupakan hasil konstruksi (bentukan) dari orang yang sedang belajar.18 Strategi Permainan Jeopardy salah satu Active Learning yang dikembangkan Dr. Mel Silberman.

C. Peningkatan Keterampilan Sosial Dengan Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy

Peningkatan keterampilan sosial siswa pada mata pelajaran IPS dapat dilakukan dengan menggunakan Strategi Permainan Jeopardy. Sebelumnya di sekolah MI Darussalam Pagesangan-Surabaya menggunakan metode pembelajaran ceramah dan diskusi serta menggunakan media gambar. Namun siswa kurang memahami materi jenis-jenis pekerjaan saat guru menjelaskan melalui media gambar dengan metode ceramah dan beberapa siswa kurang aktif dalam penugasan secara berkelompok ketika guru menggunakan metode diskusi. Hal ini yang melatar belakangi rendahnya keterampilan sosial pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya sehingga tidak boleh dibiarkan dan harus segera diatasi. Sebab, jika permasalahan kecil ini

17

Bambang Sarwiji (ed.), Pembelajaran Aktif: 101 Strategi Untuk Mengajar Secara Aktif, (Jakarta: Indeks 2013), xvii.

18

(24)

13

dibiarkan, akan ada beberapa siswa yang tidak tuntas selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 14 Maret 2016 dengan guru kelas III A MI Darussalam Surabaya bernama Ibu Siti Masruha, S.Pd.I, keterampilan sosial pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya tergolong rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai yang diperoleh dari 29 siswa hanya 17 siswa yang dapat mencapai KKM sedangkan 12 siswa belum dapat mencapai rata-rata nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75.

(25)

14 BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris yaitu Classroom

Action Research yang artinya Action Research (penelitian dengan tindakan). Penelitian Tindakan Kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan

terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersamaan.1 Penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan

masalah pembelajaran di kelas ini, menggambarkan bagaimana suatu Strategi

Permainan Jeopardy diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat

tercapai. Dengan begitu, penelitian diarahkan kepada pemahaman bagaimana

berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan yang diterapkan

dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa mata pelajaran IPS. Penelitian

tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi, yang mana guru termasuk

mitra kerja peneliti. Masing-masing memusatkan perhatiannya pada

aspek-aspek penelitian tindakan kelas yang sesuai dengan keahliannya.

Guru memiliki tugas untuk mengamati pelaksanaan penelitian pada siklus

1 dan siklus 2. Peneliti memiliki beberapa tugas diantaranya yaitu Menyusun

perencanaan pembelajaran; Menyusun instrumen penelitian; Membuat lembar

observasi; Menilai instrumen penilaian siswa; Melakukan diskusi dengan

guru kolaborator; Menyusun laporan penelitian; Bertanggung jawab atas

1

(26)

15

semua jenis kegiatan pembelajaran, terlibat dalam perencanaan, observasi;

Merefleksi pada tiap-tiap siklus. Dalam pelaksanaannya penelitian tindakan

kelas ini menggunakan model Kurt Lewin, yang terdiri dari empat komponen

yaitu; perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan

refleksi (reflecting).2

GAMBAR 3.1

Model Action Research Kurt Lewin

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu di MI Darussalam

Pagesangan-Surabaya. Sekolahan ini dikategorikan sebagai sekolah

swasta namun masih belum memiliki fasilitaas yang lengkap. Oleh sebab

itu, perlu adanya sebuah kreatifitas seorang guru agar nantinya mampu

memaksimalkan proses pembelajaran di kelas.

2 Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Revisi), (Jakarta: Referensi (GP Press Group),

(27)

16

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III A MI Darussalam

Pagesangan-Surabaya Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 yang

berjumlah 29 siswa.

C. Variabel yang Diselidiki

Variabel yang diselidiki oleh peneliti, yaitu:

1. Variabel Input : Siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-

Surabaya.

2. Variabel Proses : Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy.

3. Variabel Output : Peningkatan Keterampilan Sosial Dengan

Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy Mata

Pelajaran IPS Materi Jenis-Jenis Pekerjaan Pada

Siswa

Kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya

D. Rencana Tindakan

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan kelas

(PTK), maka penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPS ini

menggunakan model penelitian Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam

satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu : perencanaan (planning),

(28)

17

Siklus I

1. Perencanaan (planning)

Dalam tahap ini peneliti perlu menyiapkan beberapa hal yang

dibutuhkan ketika pelaksanaan penelitian, diantaranya:

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran

Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan Strategi Permainan Jeopardy pada mata pelajaran IPS

materi jenis-jenis pekerjaan untuk meningkat keterampilan sosial.

b. Materi pelajaran

Materi bersumber dari buku paket dan lembar materi tentang

jenis-jenis pekerjaan.

c. Soal-soal evaluasi

Peneliti menggunakan post test jenis soal menjodohkan (siklus

1).

d. Instrumen observasi

Instrumen observasi: panduan observasi aktivitas guru, panduan

aktivitas siswa dan panduan pengamatan keterampilan sosial di

kelas.

e. Instrumen wawancara

Instrumen wawancara berupa panduan wawancara guru dan

(29)

18

2. Tindakan (acting)

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Adapun rinciannya yang terdiri dari kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan penutup. RPP siklus 1 (terlampir pada

lampiran nomor 1).

3. Pengamatan (observing)

Peneliti melaksanakan pengamatan pada seluruh kegiatan belajar

mengajar selama proses pembelajaran IPS di kelas.

4. Refleksi (reflecting)

Menganalisis dan mengevaluasi data yang sudah diperoleh selama

proses pembelajaran berlangsung. Masalah yang muncul pada

pembelajaran siklus 1 diidentifikasi dan dicari solusinya untuk dijadikan

acuan pada tahap perencanaan siklus selanjutnya. Setelah itu dilakukan

perbaikan pada perencanaan pembelajaran siklus kedua sebagai hasil

proses dan peningkatan keterampilan sosial.

Siklus II :

a. Perencanaan (planning)

Membuat perencanaan lanjutan disusun berdasarkan hasil refleksi

setelah peneliti mempelajari berbagai kelemahan yang harus diperbaiki

pada siklus pertama.

b. Tindakan (acting)

Peneliti selaku guru dikelas melaksanakan pembelajaran dengan

(30)

19

yang direncanakan pada Rencana Pelaksaaan Pembelajran (RPP). Soal

pada post test yang diterapkan pada siklus 1 berupa jenis soal

menjodohkan, dirubah menjadi post test jenis soal uraian pada siklus 2.

RPP siklus 2 (terlampir pada lampiran nomor 2).

c. Pengamatan (observing)

Melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran termasuk

memeriksa hasil akhir.

d. Refleksi (reflecting)

Menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan

pembelajaran peningkatan keterampilan sosial siswa melalui Strategi

Permainan Jeopardy.

E. Data dan Cara Pengumpulannya

1. Cara pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Wawancara

Wawancara atau interviu dapat diartikan sebagai teknik

mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara

tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu. Pada penelitian

ini, narasumber adalah guru mata pelajaran IPS dan wali kelas

sedangkan pewawancaranya adalah peneliti. Informasi yang didapat

antara lain tentang kendala siswa dalam belajar, hasil belajar siswa,

variasi metode/model/strategi pembelajaran, dan kemampuan awal

(31)

20

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data berkaitan dengan

keterampilan sosial pada pelaksanaan pembelajaran IPS di MI

Darussalam Pagesangan-Surabaya pada saat sebelum dan sesudah

tindakan.

b. Observasi

Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara

mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan

mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati

atau diteliti.3 Observasi sangat cocok untuk merekam data kualitatif,

misalnya aktivitas, perilaku dan proses lainnya. Kegunaan dari

teknik observasi ini adalah untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas guru, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran materi

jenis-jenis pekerjaan dan keterampilan sosial di kelas.

c. Tes

Tes Instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan

siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi

pembelajaran.Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu post test

jenis soal menjodohkan pada siklus 1 dan post test jenis soal uraian

pada siklus 2.4

3 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), 78-96.

4 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Rosdakarya, 2009),

(32)

21

2. Instrumen Pengumpulan Data

Adapun Instrumen yang digunakan pada pengumpulan data sebagai

berikut:

a. Wawancara

1) Panduan wawancara guru (terlampir pada lampiran nomor 3).

2) Panduan wawancara siswa (terlampir pada lampiran nomor 4).

b. Observasi

1) Panduan observasi aktivitas guru siklus 1

2) Panduan observasi aktivitas siswa siklus 1

3) Panduan pengamatan keterampilan sosial di kelas siklus 1

4) Panduan observasi aktivitas guru siklus 2

5) Panduan observasi aktivitas siswa siklus 2

6) Panduan pengamatan keterampilan sosial di kelas siklus 2

c. Tes

1) Soal Post Test siklus 1

2) Soal Post Test siklus 2

F. Teknik Analisa Data

Peneliti menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif dalam penelitian

tindakan kelas pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya.

(33)

22

Pertama, reduksi data, yakni kegiatan menyeleksi data sesuai dengan

fokus masalah.5 Berikut beberapa instrumen penilaiannya:

1. Penilaian aktivitas guru dan aktivitas siswa

2. Penilaian pengamatan keterampilan sosial di kelas.

3. Penilaian post test

Tahap kedua, mendeskripsikan data sehingga data yang telah diorganisir

jadi lebih bermakna dengan menyusunnya dalam bentuk tabel. Peneliti

menggunakan analisa data dengan menggunakan statistik sederhana. Pada

penskoran aktivitas guru, peneliti melakukan penjumlahan skor yang

diperoleh guru, kemudian dibagi dengan skor maksimum dikali seratus,

sehingga diperoleh skor aktivitas guru. Pada penskoran aktivitas siswa,

peneliti melakukan penjumlahan skor yang diperoleh siswa, kemudian dibagi

dengan skor maksimum dikali seratus, sehingga diperoleh skor aktivitas

siswa. Pada penskoran pengamatan keterampilan sosial di kelas, peneliti

melakukan penjumlahan semua skor yang diperoleh seluruh siswa, kemudian

dibagi dengan skor maksimum dikali seratus, sehingga diperoleh skor

pengamatan keterampilan sosial di kelas. Pada saat menentukan nilai rata-rata

kelas, peneliti melakukan penjumlahan semua nilai yang diperoleh seluruh

siswa, kemudian dibagi dengan jumlah siswa, sehingga diperoleh nilai

rata-rata kelas. Pada saat menentukan persentase ketuntasan belajar, peneliti

melakukan penjumlahan siswa yang tuntas, kemudian dibagi dengan jumlah

siswa dikali seratus, sehingga diperoleh persentase ketuntasan belajar. Data

5 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010),

(34)

23

hasil analisis tersebut selanjutnya disajikan melalui tabel dan diagram. Pada

tahap ketiga, adalah membuat membuat kesimpulan berdasarkan deskripsi

data.6 Peneliti nantinya akan menjabarkan secara rinci hasil siklus 1 dan

siklus II sesuai dengan data yang ada.

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang digunakan oleh peneliti, adalah:

1. Jika nilai rata-rata kelas ≥75.

2. Jika sekurang-kurangnya persentase ketuntasan belajar sebesar 72% dari

jumlah siswa telah mencapai KKM 75.

3. Jika skor aktivitas guru dan aktivitas siswa sekurang-kurangnya 75.

4. Jika skor pengamatan keterampilan sosial di kelas sekurang-kurangnya

75.

H. Tim Peneliti dan Tugasnya

1. Nama Tim Peneliti

a. Nama : Mochammat Taufiq

b. NIM : D77212097

c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Mitra Kerja : MI Darussalam Pagesangan-Surabaya

e. Tugas :

1) Menyusun perencanaan pembelajaran,

2) Menyusun instrumen penelitian,

3) Membuat lembar observasi,

(35)

24

4) Menilai instrumen penilaian siswa,

5) Melakukan diskusi dengan guru kolaborator,

6) Menyusun laporan penelitian,

7) Bertanggung jawab atas semua jenis kegiatan pembelajaran,

terlibat dalam perencanaan, observasi, dan

8) Merefleksi pada tiap-tiap siklus.

2. Anggota Tim Peneliti

a. Nama : Siti Masruha, S.Pd.I

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Jabatan Fungsional : Guru Kelas III A

d. Minat Kerja : MI Darussalam Pagesangan-Surabaya

e. Tugas : Mengamati pelaksanaan penelitian pada

(36)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian “Peningkatan Keterampilan Sosial

Dengan Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy Mata Pelajaran IPS Materi

Jenis-Jenis Pekerjaan Pada Siswa Kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya”.

A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Strategi Permainan Jeopardy dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial

1. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I

a. Hasil observasi aktivitas guru

Aspek penilaian yang akan diamati pada observasi aktivitas guru

yaitu Persiapan, Pelaksanaan, Pengelolaan Waktu dan Suasana Kelas.

Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti, diperoleh hasil

observasi aktivitas guru secara keseluruhan dalam kegiatan belajar

mengajar pada siklus I tergolong (sangat baik) dengan mendapatkan

skor sebesar 103 sedangkan skor maksimumnya sebesar 124 sehingga

diperoleh nilai akhir 83,06. (Hasil observasi aktivitas guru siklus I

terlampir pada lampiran nomor 5) Dengan adanya perolehan hasil

tersebut, maka pembelajaran sesuai dengan harapan karena indikator

kinerja tercapai jika skor aktivitas guru sekurang-kurangnya 75.39

39

(37)

26

b. Hasil observasi aktivitas siswa

Hasil observasi aktivitas siswa siklus I diperoleh dari 2 aspek

penilaian yaitu persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap persiapan

terdapat beberapa hal yang dinilai diantaranya yaitu : (1) Persiapan

fisik siswa dalam mengikuti pembelajaran; (2) Persiapan

perlengkapan belajar dan (3) Persiapan performansi siswa. Untuk

tahap pelaksanaan dibagi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan

inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal terdapat 7 penilaian

yaitu:

Bagaimana (1) Siswa menjawab salam; (2) Siswa berdoa

sebelum belajar; (3) Siswa menjawab kabar dengan semangat dan

ceria; (4) Siswa mendengarkan saat di absen; (5) Siswa merespon

pertanyaan yang diberikan guru dalam kegiatan apersepsi dan untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa pada materi kerjasama di

lingkungan rumah dan sekolah; (6) Siswa memperhatikan guru

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran; dan (7) Siswa

mendengarkan penyampaan materi pelajaran dari guru dikelas.

Pada kegiatan inti terdapat 11 penilaian yaitu Bagaimana (1)

Siswa membentuk kelompok beranggotakan 5-6 orang; (2) Siswa

menunjuk 1 ketua kelompok dan 1 pencatat nilai dalam 1 kelompok

yang terbentuk; (3) Siswa mewakili timnya bergantian memilih kartu

bernomor 1-12 pada kertas karton Strategi Permainan Jeopardy,

(38)

27

pekerjaan (4) Siswa membuat pertanyaan yang sepadan dengan

jawaban ada pada kertas skor; (5) Siswa mencari informasi pada

lembaran materi jenis-jenis pekerjaan yang sudah disediakan guru

dalam waktu 1 menit; (6) Siswa yang bertugas sebagai ketua

kelompok menyampaikan pertanyaan yang sepadan dengan jawaban

pada kartu skor yang dipilih; (7) Siswa yang bertugas sebagai

pencatat nilai menulis pada selembar kertas, skor yang diperoleh

anggota kelompoknya; (8) Siswa dan guru mengoreksi

bersama-sama pertanyaan yang sepadan pada Strategi Permainan Jeopardy

tentang materi jenis-jenis pekerjaan; (9) Siswa mendengarkan

penyampaan materi pelajaran dari guru dikelas; (10) Siswa

melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang mungkin belum jelas

dan (11) Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil pembelajaran

pada pertemuan hari itu tentang materi jenis-jenis pekerjaan. Pada

kegiatan akhir terdapat 2 penilaian yaitu Bagaimana (1) Siswa

mengerjakan post test 5 soal dengan tujuan agar mengetahui hasil

belajar siswa dan (2) Siswa menjawab salam dan berdoa. Untuk

skor maksmalnya yaitu 115. Dari beberapa aspek penilaian yang

digunakan peneliti, diperoleh hasil observasi aktivitas siswa secara

keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I tergolong

(baik) dengan mendapatkan skor sebesar 1966 sedangkan skor

(39)

28

(Hasil observasi aktivitas siswa siklus I terlampir pada lampiran nomor 6).

Dengan adanya perolehan hasil tersebut, maka pembelajaran

tidak sesuai dengan harapan karena indikator kinerja tercapai jika

skor aktivitas siswa sekurang-kurangnya 75.2

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus II

a. Hasil observasi aktivitas guru

Aspek penilaian yang akan diamati pada observasi aktivitas guru

yaitu Persiapan, Pelaksanaan, Pengelolaan Waktu dan Suasana

Kelas. Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti,

diperoleh hasil observasi aktivitas guru secara keseluruhan dalam

kegiatan belajar mengajar pada siklus II tergolong (sangat baik)

dengan mendapatkan skor sebesar 111 sedangkan skor

maksimumnya sebesar 124 sehingga diperoleh nilai akhir 89,51.

(Hasil observasi aktivitas guru siklus II terlampir pada lampiran nomor 8).

Dengan adanya perolehan hasil tersebut, maka pembelajaran

sesuai dengan harapan karena indikator kinerja tercapai jika skor

aktivitas guru sekurang-kurangnya 75.3

2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa, Taufiq, Senin, 11 April 2016, MI Darussalam Pagesangan-Surabaya.

(40)

29

b. Hasil observasi aktivitas siswa

Hasil observasi aktivitas siswa siklus II diperoleh dari 2 aspek

penilaian yaitu persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap persiapan

terdapat beberapa hal yang dinilai diantaranya yaitu : Bagaimana (1)

Persiapan fisik siswa dalam mengikuti pembelajaran; (2) Persiapan

perlengkapan belajar dan (3) Persiapan performansi siswa. Untuk

tahap pelaksanaan dibagi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan

inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal terdapat 7 penilaian

yaitu: Bagaimana (1) Siswa menjawab salam; (2) Siswa berdoa

sebelum belajar; (3) Siswa menjawab kabar dengan semangat dan

ceria; (4) Siswa mendengarkan saat di absen; (5) Siswa merespon

pertanyaan yang diberikan guru dalam kegiatan apersepsi dan untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa pada materi jenis-jenis

pekerjaan; (6) Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan

tujuan pembelajaran; dan (7) Siswa mendengarkan penyampaan

materi pelajaran dari guru dikelas.

Pada kegiatan inti terdapat 11 penilaian yaitu Bagaimana (1)

Siswa membentuk kelompok beranggotakan 5-6 orang; (2) Siswa

menunjuk 1 ketua kelompok dan 1 pencatat nilai dalam 1 kelompok

yang terbentuk; (3) Siswa mewakili timnya bergantian memilih kartu

bernomor 1-12 pada kertas karton Strategi Permainan Jeopardy,

setiap kartu terdapat jawaban terkait materi tentang jenis-jenis

(41)

30

jawaban ada pada kertas skor; (5) Siswa mencari informasi pada

lembaran materi jenis-jenis pekerjaan yang sudah disediakan guru

dalam waktu 1 menit; (6) Siswa yang bertugas sebagai ketua

kelompok menyampaikan pertanyaan yang sepadan dengan jawaban

pada kartu skor yang dipilih;

(7) Siswa yang bertugas sebagai pencatat nilai menulis pada

selembar kertas, skor yang diperoleh anggota kelompoknya; (8)

Siswa dan guru mengoreksi bersama-sama pertanyaan yang sepadan

pada Strategi Permainan Jeopardy tentang materi jenis-jenis

pekerjaan; (9) Siswa mendengarkan penyampaan materi pelajaran

dari guru dikelas; (10) Siswa melakukan tanya jawab tentang hal-hal

yang mungkin belum jelas dan (11) Siswa dibimbing untuk

menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari itu tentang

materi jenis-jenis pekerjaan.

Pada kegiatan akhir terdapat 2 penilaian yaitu Bagaimana (1)

Siswa mengerjakan post test 5 soal dengan tujuan agar mengetahui

hasil belajar siswa dan (2) Siswa menjawab salam dan berdoa.

Untuk skor maksmalnya yaitu 115.

Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti,

diperoleh hasil observasi aktivitas siswa secara keseluruhan dalam

kegiatan belajar mengajar pada siklus II tergolong (sangat baik)

dengan mendapatkan skor sebesar 2354 sedangkan skor

(42)

31

(Hasil observasi aktivitas siswa siklus II terlampir pada lampiran nomor 9).

Dengan adanya perolehan hasil tersebut, maka pembelajaran

sesuai dengan harapan karena indikator kinerja tercapai jika skor

aktivitas siswa sekurang-kurangnya 75.4

B. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial dengan Strategi Permainan Jeopardy

1. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial pada

Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus I ini, kegiatan yang dilakukan

adalah: menyusun rencana pembelajaran atau RPP, menyiapkan

instrument, dan menyiapkan strategi permainan jeopardy

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada hari

senin tanggal 11 April 2016. Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).

Materi yang dibahas adalah jenis-jenis pekerjaan dengan

menggunakan strategi permainan jeopardy. Pelaksanaan siklus ini

dimulai dengan menyapa siswa dengan salam, menanyakan kabar

siswa, mengabsen kehadiran siswa, apersepsi dengan cara guru

mengaitkan pembelajaran sebelumnya yaitu materi kerjasama di

(43)

32

lingkungan rumah dan sekolah. Dengan cara mengajukan beberapa

pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa pada materi kerjasama di lingkungan rumah dan sekolah dan

menjelaskan tujuan pembelajaran.

Selanjutnya guru menyampaikan materi pelajaran tentang

jenis-jenis pekerjaan dengan menyediakan lembaran materi jenis-jenis-jenis-jenis

pekerjaan kepada siswa. Ketika guru menyampaikan materi

pelajaran guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa,

pertanyaan yang diajukan terkait dengan materi jenis-jenis pekerjaan

dengan baik dan benar.Elaborasi dilaksanakan dengan membentuk 5

kelompok terdiri 5-6 siswa. Dalam kelompok siswa menunjuk 1

ketua kelompok dan 1 pencatat nilai. Disini strategi permainan

jeopardy diterapkan dengan durasi 40 menit dengan beberapa

ketentuan yang harus ditaati siswa agar penugasan secara

berkelompok berjalan dengan baik. Guru memberikan kesempatan

salah satu tim secara bergantian memilih kartu bernomor 1-12 pada

kertas karton Strategi Permainan Jeopardy, setiap kartu terdapat

jawaban terkait materi tentang jenis-jenis pekerjaan. Untuk tahap

eksplorasi, Setiap kelompok yang sudah memilih satu kartu pada

kertas karton Strategi Permainan Jeopardy, harus membuat

pertanyaan yang sepadan dengan jawaban yang ada pada kertas skor.

Mereka mendapat kesempatan melihat lembaran materi jenis-jenis

(44)

33

bisa membuat pertanyaan yang sepadan dengan jawaban yang ada

pada kartu dengan durasi 1 menit untuk membuat soal. Ketua

kelompok menyampaikan pertanyaan yang sepadan dengan jawaban

pada kartu skor yang dipilih. Guru memberikan skor 0-100 sesuai

kriteria penskoran pada Strategi Permainan Jeopardy. Guru

melempar jawaban ke kelompok lain untuk membuat pertanyaan

yang sepadan dengan jawaban yang ada pada kertas skor. Pencatat

nilai menulis pada selembar kertas, skor yang diperoleh anggota

kelompoknya. Guru dan siswa mengoreksi bersama-sama

pertanyaan yang sepadan pada Strategi Permainan Jeopardy tentang

materi jenis-jenis pekerjaan. Pada tahap konfirmasi, Guru

menjelaskan kembali materi jenis-jenis pekerjaan. Guru dan siswa

melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang mungkin belum jelas.

Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi

pelajaran yang baru saja dipelajari. Selanjutnya Guru memberikan

post test 5 soal menjodohkan kepada siswa.

c. Observasi

Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang dilakukan

pada siklus I, terhadap pengamatan keterampilan sosial di kelas

dengan strategi permainan jeopardy dan tes hasil belajar siswa. Pada

siklus I siswa diamati oleh guru selama proses diskusi dengan

penerapan strategi permainan jeopardy pada materi jenis-jenis

(45)

34

diperoleh hasil pengamatan keterampilan sosial di kelas secara

keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I tergolong

(baik) dengan mendapatkan skor sebesar 589 sedangkan skor

maksimumnya sebesar 870 sehingga diperoleh nilai akhir 67,70.

(Hasil pengamatan keterampilan sosial siklus I di kelas terlampir pada lampiran nomor 7). Dengan adanya perolehan hasil tersebut,

maka pembelajaran tidak sesuai dengan harapan karena indikator

kinerja tercapai jika skor pengamatan keterampilan sosial di kelas

sekurang-kurangnya 75.5

Pada siklus I siswa diberi Lembar Soal Post Test untuk

mengetahui hasil belajar materi jenis-jenis pekerjaan. Dengan

menerapkan Strategi Permainan Jeopardy dalam pembelajaran

keterampilan sosial pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata kelas

adalah 68,27 ini masih (baik) dan ketuntasan belajar mencapai 62 %

dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 18 siswa. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang dapat dicapai siswa

belum tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya

sebesar 62 % sangat lebih kecil dari persentase ketuntasan yang

dikehendaki yaitu sebesar 72%. Dari perolehan persentase

ketuntasan belajar di atas, menurut tabel tingkat keberhasilan belajar

menunjukkan bahwa keterampilan sosial siswa sudah dikategorikan

(46)

35

(tinggi).6 (Hasil nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan

belajar siklus I terlampir pada lampiran nomor 11).

d. Refleksi

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, hasil observasi aktivitas

guru diperoleh skor sebesar 83,06 dengan kriteria sangat baik.

Namun ada yang harus diperbaiki dalam mempersiapkan strategi

permainan jeopardy , penyampaian tujuan pembelajaran,

penyampaian materi dan pengelolaan waktunya pada siklus II.

Sedangkan untuk hasil observasi aktivitas siswa diperoleh skor

sebesar 73,68 dengan kriteria baik. Oleh sebab itu perlu diperbaiki

dalam pelaksanaan kegiatan awal dan kegiatan inti pada siklus II.

Dan juga hasil pengamatan keterampilan sosial dikelas diperoleh

skor sebesar 67,70 dengan kriteria baik. Sehingga ada yang harus

diperbaiki dalam mendengarkan penjelasan kelompok diskusi

tentang materi jenis-jenis pekerjaan, mengompromikan berbagai

pendapat dari anggota kelompok, menunjukkan peran sebagai

anggota kelompok dan mempertanyakan materi jenis-jenis pekerjaan

pada siklus II.

Pada hasil nilai rata-rata kelas diperoleh nilai sebesar 68,27

dengan kriteria baik. Sedangkan untuk hasil ketuntasan belajar

diperoleh persentase sebesar 62% dengan kriteria tinggi. Perolehan

(47)

36

hasil nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar bisa

ditingkatkan lagi dengan mengubah jenis soal uraian pada siklus II.

2. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Sosial pada

Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II ini, kegiatan yang dilakukan

adalah menyusun rencana pembelajaran atau RPP, menyiapkan

instrumen sesuai hasil refleksi siklus 1 dengan memberikan 5 soal

post test uraian dan menyiapkan strategi permainan jeopardy

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada hari

senin tanggal 25 April 2016. Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).

Materi yang dibahas adalah jenis-jenis pekerjaan dengan

menggunakan strategi permainan jeopardy. Pada siklus ke II ini,

kegiatan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan siklus I, akan

tetapi pada siklus ke II ini pembagian kelompok berubah agar siswa

terlatih berinteraksi dengan siswa lain pada saat penugasan

kelompok dengan strategi permainan jeopardy. Pada siklus ke II ini,

para siswa sudah mulai faham dengan strategi permainan jeopardy

saat penugasan secara berkelompok dikelas sehingga dapat terlihat

sekali bahwa materi yang diterima sudah difahami secara

(48)

37

kepada siswa. Diawal siklus 1 siswa bingung dengan soal

menjodohkan yang akan dikerjakannya, namun untuk siklus II siswa

dengan teliti menjawab pertanyaan berupa soal uraian yang

diberikan guru dikelas.

c. Observasi

Sesuai dengan yang direncanakan, observasi yang dilakukan

pada siklus II, terhadap pengamatan keterampilan sosial di kelas

dengan strategi permainan jeopardy dan tes hasil belajar siswa. Pada

siklus II siswa diamati oleh guru selama proses diskusi dengan

penerapan strategi permainan jeopardy pada materi jenis-jenis

pekerjaan. Dari beberapa aspek penilaian yang digunakan peneliti,

diperoleh hasil pengamatan keterampilan sosial di kelas secara

keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus II

tergolong (sangat baik) dengan mendapatkan skor sebesar 688

sedangkan skor maksimumnya sebesar 870 sehingga diperoleh nilai

akhir 79,08. (Hasil pengamatan keterampilan sosial siklus II di

kelas terlampir pada lampiran nomor 10).Dengan adanya perolehan

hasil tersebut, maka pembelajaran sesuai dengan harapan karena

indikator kinerja tercapai jika skor pengamatan keterampilan sosial

di kelas sekurang-kurangnya 75.

Pada siklus II siswa diberi Lembar Soal Post Test untuk

mengetahui hasil belajar materi jenis-jenis pekerjaan. Dengan

(49)

38

keterampilan sosial pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata kelas

adalah 79,58 ini (baik) dan ketuntasan belajar mencapai 76 %

dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 22 siswa. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang dapat dicapai siswa

sudah tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar

76 % sangat lebih tinggi dari persentase ketuntasan yang

dikehendaki yaitu sebesar 72%. Dari perolehan persentase

ketuntasan belajar di atas, menurut tabel tingkat keberhasilan belajar

menunjukkan bahwa keterampilan sosial siswa sudah dikategorikan

(tinggi).7

(Hasil nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar siklus II terlampir pada lampiran nomor 12).

d. Refleksi

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, hasil observasi

aktivitas guru diperoleh skor sebesar 89,51 dengan kriteria sangat

baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil observasi

aktivitas guru yang sangat signifikan.

Sedangkan untuk hasil observasi aktivitas siswa diperoleh skor

sebesar 88,23 dengan kriteria sangat baik. Ini menunjukkan bahwa

penerapan strategi permainan jeopardy dalam kegiatan pembelajaran

IPS materi jenis-jenis pekerjaan di kelas III A MI Darussalam

Pagesangan-Surabaya berjalan dengan baik.

7

(50)

39

Dan juga hasil pengamatan keterampilan sosial dikelas

diperoleh skor sebesar 79,08 dengan kriteria sangat baik. Ini

menunjukkan bahwa penerapan strategi permainan jeopardy dalam

kegiatan pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan di kelas III A

MI Darussalam Pagesangan-Surabaya mampu meningkatkan

keterampilan sosial siswa.

Pada hasil nilai rata-rata kelas diperoleh nilai sebesar 79,58

dengan kriteria baik. Sedangkan untuk hasil ketuntasan belajar

diperoleh persentase sebesar 76% dengan kriteria tinggi. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hasil nilai rata-rata kelas dan

persentase ketuntasan belajar mengalami peningkatan.

C. Pembahasan

Berdasarkan pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran siklus I dan

siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Siklus I dan Siklus II

Dalam proses kegiatan belajar mengajar aktivitas guru dan siswa tiap

siklus mengalami peningkatan. Dari gambar grafik dapat dijelasakan

bahwa pada saat siklus I aktivitas guru diperoleh skor sebesar 83,06

dikarenakan beberapa kendala yang dirasakan guru selama proses

pembelajaran yaitu guru kesulitan mempersiapkan strategi permainan

jeopardy dikelas, guru terkadang lupa menyampaikan beberapa tujuan

(51)

40

materi dikelas dan guru banyak menggunakan waktu melebihi waktu

yang ditetapkan pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan.

Sedangkan untuk aktivitas siswa diperoleh skor 73,68 disebabkan

adanya kendala yang dialami siswa yaitu pada kegiatan awal sebagian

siswa tidak merepon ketika guru saat mengucapkan salam, siswa tidak

mendengarkan pada saat guru mengabsen siswa dikelas, pada kegiatan

inti siswa masih kesulitan menyelesaikan tugas yang diberikan guru saat

[image:51.595.136.506.279.541.2]

penugasan secara kelompok.

Gambar Diagram 4.1

Diagram Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Pada pelaksanaan siklus II aktivitas guru meningkat dengan perolehan

skor sebesar 89,51. Peningkatan tersebut disebabkan guru mampu

mempersiapkan strategi permainan jeopardy dengan baik, guru

menyampaikan secara lengkap tujuan pembelajaran dikelas, guru

menggunakan suara keras sehingga materi bisa tersampaikan dengan

jelas dan guru mampu mengelola waktu dnegan baik selama proses

pembelajaran. 0 20 40 60 80 100

Observasi Aktivitas Guru Observasi Aktivitas Siswa

Siklus 1

(52)

41

Selain itu pada siklus II aktivitas siswa meningkat dengan perolehan

skor sebesar 88,23. Peningkatan tersebut disebabkan pada saat kegiatan

awal, siswa cepat merespon salam yang disampaikan guru dan segera

mengacungkan tangan ketika guru mengabsen siswa dikelas serta pada

kegiatan inti siswa sudah tidak mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan guru pada penugasan secara

berkelompok.

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dan

aktivitas siswa pada pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan

dengan strategi permainan jeopardy mengalami peningkatan mulai dari

siklus I ke siklus II.

2. Hasil Pengamatan Keterampilan Sosial di Kelas pada 2 Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II

Dari gambar grafik dapat dijelaskan bahwa pada saat siklus I untuk

pengamatan keterampilan sosial di kelas diperoleh skor 589 dengan nilai

akhir sebesar 67,70 disebabkan adanya kendala yang dialami siswa yaitu

masih saja ada siswa yang mendengarkan penjelasan kelompok diskusi

tentang materi jenis-jenis pekerjaan, ketua kelompok tidak

mengompromikan berbagai pendapat dari anggota kelompoknya, siswa

tidak menunjukkan peran sebagai anggota kelompok dan siswa kesulitan

(53)

[image:53.595.140.511.110.542.2]

42

Gambar Diagram 4.2

Diagram Pengamatan Keterampilan Sosial di Kelas

Pada pelaksanaan siklus II pengamatan keterampilan sosial di kelas

diperoleh skor 688 dengan nilai akhir sebesar 79,08. Peningkatan tersebut

disebabkan siswa selalu mendengarkan penjelasan kelompok diskusi

tentang materi jenis-jenis pekerjaan, ketua kelompok selalu

mengompromikan berbagai pendapat dari anggota kelompoknya, siswa

selalu menunjukkan peran sebagai anggota kelompok dengan baik dan

siswa sudah tidak mengalami kesulitan dalam membuat pertanyaan

tentang materi jenis-jenis pekerjaan.

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa pengamatan keterampilan

sosial di kelas pada pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dengan

strategi permainan jeopardy mengalami peningkatan mulai dari siklus I

ke siklus II. 60

65 70 75 80

Pengamatan Keterampilan Sosial di Kelas

Siklus 1

(54)

43

3. Nilai rata-rata kelas pada 2 Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II a. Nilai rata-rata kelas

Dari gambar grafik dapat dijelaskan bahwa pada saat siklus I

untuk nilai rata-rata kelas nilai sebesar 68,27 disebabkan adanya

kendala yang dialami siswa dalam mengerjakan post test jenis soal

menjodohkan tentang mata pelajaran IPS materi jenis-jenis

[image:54.595.135.507.247.523.2]

pekerjaan.

Gambar Diagram 4.3 Diagram Nilai rata-rata kelas

Pada pelaksanaan siklus II nilai rata-rata kelas diperoleh nilai

sebesar 79,58. Peningkatan tersebut disebabkan siswa lebih mudah

mengerjakan post tes jenis soal uraian tentang mata pelajaran IPS

materi jenis-jenis pekerjaan dibandingkan post test jenis soal

menjodohkan tentang mata pelajaran IPS materi jenis-jenis

pekerjaan.

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas

pada pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dengan strategi

permainan jeopardy mengalami peningkatan mulai dari siklus I ke

siklus II. 60 65 70 75 80 85

Nilai rata-rata kelas

Siklus 1

(55)

44

b. Ketuntasan belajar siswa (%) pada siklus I dan siklus II diperoleh data sebagai berikut:

Dari gambar grafik dapat dijelaskan bahwa pada saat siklus I

untuk ketuntasan belajar siswa diperoleh persentase sebesar 62%

disebabkan hanya 18 siswa yang mampu mencapai nilai ≥ 75 ketika

guru memberi post test jenis soal menjodohkan tentang mata

pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan sedangkan 11 siswa

[image:55.595.133.507.276.554.2]

lainnya mendapatkan nilah dibawah 75.

Gambar Diagram 4.4 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa

Pada pelaksanaan siklus II ketuntasan belajar siswa diperoleh

persentase sebesar 76%. Peningkatan tersebut disebabkan siswa

lebih mudah mengerjakan post test jenis soal uraian yang diberikan

guru. Sehingga terdapat 22 siswa yang tuntas mencapai nilai ≥ 75

sedangkan 7 siswa mendapatkan nilai dibawah 75. Hasil tersebut

sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu jika 0%

10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%

Ketuntasan Belajar Siswa

Siklus 1

(56)

45

sekurang-kurangnya persentase ketuntasan belajar sebesar 72% dari

jumlah siswa telah mencapai KKM 75.

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar

siswa pada pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dengan

strategi permainan jeopardy mengalami peningkatan mulai dari

siklus I ke siklus II.

c. Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Sosial Dengan Menggunakan Strategi Permainan Jeopardy Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-Jenis Pekerjaan

Dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian

peningkatan keterampilan sosial dengan menggunakan strategi

permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan

terjadi peningkatan dalam lima aspek: yakni (1) aspek aktivitas guru

siklus I dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 6,45. (2) aspek

akitivitas siswa siklus I dan siklus II juga mengalami peningkatan

sebesar 14,55. (3) aspek pengamatan keterampilan sosial di kelas

dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 11,38. (4) aspek

rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar

11,31. (5) aspek ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II terjadi

peningkatan persentase sebesar 14%. Dapat disimpulkan bahwa dari

penelitian ini strategi permainan jeopardy dapat diterapkan dalam

semua mata pelajaran, tetapi strategi permainan jeopardy ini paling

(57)

46

seseorang, melainkan melalui tindakan sehingga perkembangan

pengetahuan anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif

memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya serta

penelitian ini bisa digunakan oleh semua guru untuk

mengaplikasikan strategi permainan jeopardy pada mata pelajaran

IPS materi jenis-jenis pekerjaan.

(58)

BAB V PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan strategi permainan jeopardy dalam pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya, dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Penerapan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya, dapat diterapkan dengan baik, dapat dilihat pada peningkatan aktivitas guru siklus I sebesar 83,06 (Sangat Baik) menjadi 89,51 (Sangat Baik) pada siklus II dan aktivitas siswa siklus I sebesar 73,68 (Baik) menjadi 88,23 (Sangat Baik) pada siklus II.

2. Adanya peningkatan keterampilan sosial dengan menggunakan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS kelas III A MI Darussalam Pagesangan-Surabaya, dapat dilihat pada peningkatan hasil pengamatan keterampilan sosial di kelas siklus I sebesar 67,70 (Baik) menjadi 79,08 (Sangat Baik) pada siklus II dan nilai rata-rata kelas siklus I sebesar 68,27 (Baik) menjadi 79,58 (Baik) pada siklus II serta persentase ketuntasan belajar siklus I sebesar 62% (Tinggi) menjadi 76% (Tinggi) pada siklus II.

B. Saran

(59)

48

meningkatkan keterampilan sosial, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut ini:

1. Dalam penggunaan strategi permainan, guru hendaknya dapat menerapkan strategi permainan jeopardy pada mata pelajaran IPS karena dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan keterampilan sosial siswa. 2. Penggunaan strategi permainan yang bervariasi harus terus ditingkatkan

agar dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang membangkitkan semangat bagi siswa dalam menerima ilmu yang nantinya bisa diingat sampai

Gambar

 Gambar
 GAMBAR 3.1
Gambar Diagram 4.1
Gambar Diagram 4.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

WISE dimulai tahun 2011 dan akan berlangsung sam- pai dengan tahun 2013. Dilaksanakan di 450 sekolah yang tersebar di 6 kabupaten dan 4 provinsi di daerah Indonesia Timur.

Gambar 3.12 Perbandingan waktu...56 Gambar 3.13 Flowchart closed-loop dari tn+2 < t <tn+3...57 Gambar 4.1 GUI Percobaan dengan referensi sinyal step pada motor pertama………...62

Kondisi inilah yang mendorong untuk mencoba menggunakan model FFNN dengan pelatihan Algoritma Genetika untuk prediksi data harga saham, namun yang menjadi masalah adalah

Sehingga keputusan yang diambil adalah terima

Renstra Perubahan Kecamatan Pati Tahun 2017-2022 merupakan dokumen perencanaan program dan kegiatan Perangkat Daerah yang disusun berdasarkan Peraturan Bupati Pati Nomor

Abstrak: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya rimpu merupakan kearifan lokal masyarakat Bima yang ingin menerjemahkan nilai atau makna agamanya ke dalam

Pembinaan Ketahanan Keluarga 7 kali Terselenggaranya: Penyuluhan Mitra Keluarga Pembinaan Administrasi GSI Penyuluhan Kesehatan Reproduksi W orkshop Penanganan KDRT

22 tahun 1997, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semisintesis yang bisa mengakibatkan penurunan atau perubahan