BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Ilmu Pengetahuan Alam bagi anak SD harus dimodifikasikan agar anak-anak dapat mempelajarinya. Ide-ide dan konsep-konsep harus disederhanakan agar sesuai dengan kemampuan anak untuk memahaminya. Pada sekolah dasar tingkat keefektifan pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan guru menerapkan azas kekonkritan dalam mengelola proses pembelajaran. Dimaksudkan apa yang akan diajarkan guru harus mampu menjadikan sesuatu menjadi konkrit (nyata) sehingga mudah dipahami oleh siswa. Serta disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa usia sekolah dasar yang pola berpikirnya masih berada pada masa konkrit. Dalam mewujudkan pembelajaran di sekolah dasar yang berhubungan dengan azas konkrit dibutuhkan adanya media pembelajaran yang sesuai atau tepat.
Media memiliki peranan penting dalam menunjang keberhasilan pembelajaran. Namun kenyataannya belum semua guru merancang dan memanfaatkan media dengan baik dan benar. Biasanya alasan mereka adalah tidak tersedianya media, sulit mencari media yang tepat, tidak dapat menggunakan media dengan benar, tidak memiliki waktu untuk merancangnya dan lain-lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi jika guru sudah
membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam hal media pembelajaran. Berkat kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini sudah banyak dijual di pasaran berbagai jenis media jadi yang sudah siap pakai, dari mulai media yang sederhana sampai dengan media yang canggih dan kompleks.
Secara umum, fungsi media adalah sebagai penyalur pesan. Dalam proses pembelajaran fungsi media adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien serta hasilnya lebih baik. Enoch (1992) mengemukakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan minat,
membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam proses belajar mengajar, serta dapat mempengaruhi psikologis siswa. Penggunaan media juga dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman, menyajikan materi/data dengan menarik, memudahkan menafsirkan data, dan memadatkan informasi.
Kaufman (1972) berpendapat bahwa media pembelajaran, khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi adalah dapat menarik atau mengarahkan perhatian siswa agar berkonsentrasi pada isi pembelajaran yang terkandung dalam media visual tersebut. Fungsi afektif yaitu dapat digunakan untuk menciptakan rasa senang atau kenikmatan siswa terhadap isi pembelajaran. Fungsi kognitif adalah dapat mempermudah siswa dalam memahami isi pesan atau informasi yang disampaikan dalam pembelajaran. Sementara itu fungsi kompensatoris adalah dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dalam menerima isi pelajaran.
Dalam pembelajaran kelas IV di SDN Karangasem 5 Batang, kreatifitas seorang guru sangat dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan. Dari hasil pembelajan IPA materi rangka manusia dan fungsinya ditemukan sebanyak 21 siswa (60%), anak dapat nilai yang kurang dari 70 (dibawah KKM), dari 35 siswa. Sedangkan 14 siswa (40%) sudah mendapat nilai 70 keatas (diatas KKM) atau sudah tuntas belajar. Setelah diamati dalam proses Pembelajaran tersebut karena guru belum menggunakan media yang sesuai dengan materi tersebut. Guru masih menggunakan media
gambar yang kurang menarik bagi anak. Akibatnya siswa tidak tertarik terhadap pembelajaran tersebut dan kelas menjadi ramai.
Berdasarkan uraian diatas, seharusnya dalam pembelajaran guru menggunakan media yang tepat dan menarik bagi siswa khususnya mata pelajaran IPA materi rangka dan fungsinya serta pemeliharaannya. Salah satu media yang tepat dan menarik anak adalah media model rangka manusia dari bahan plastik/fiber yang dapat dilepas dan dirangkai sesuai dengan perkembangan anak yang masih berpikir konkrit.
Masalah-masalah yang muncul dalam penelitian ini seperti yang telah diuraikan di atas, maka penulis menganggap penting untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan media model realita rangka manusia dari bahan fiber / plastik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Karangasem 05.
B. Permasalahan Penelitian 1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan observasi peneliti dalam kenyataannya menunjukkan bahwa di kelas IV SD N Karangasem 05 masih banyak permasalahan antara lain:
1. Anak terlalu ramai dalam proses pembelajaran
2. Anak kurang tertarik terhadap materi yang diajarkan guru 3. Anak tidak bisa menyerap pelajaran dengan baik
4. Penggunaan media yang kurang menarik dalam pembelajaran sehingga berdampak pada prestasi, daya serap , dan tingkat kejenuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2. Batasan Masalah
Masalah-masalah yang terjadi di SDN Karangasem 05 Batang tersebut perlu mendapat perhatian yang serius,khususnya dalam hal penggunaan media pembelajaran sebagai upaya meningkatkan prestasi dalam
belajar siswa. Di sini peneliti akan melakukan penelitian terhadap kelas IV dalam pembelajaran IPA materi rangka manusia dan fungsinya serta pemeliharaannya karena banyak siswa yang tidak tuntas dalam belajar (nilai siswa kurang dari KKM) sebanyak 21 siswa (60%). Penulis akan menggunakan media model rangka manusia dari bahan plastik/fiber dengan harapan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana meningkatkan prestasi belajar tentang materi rangka manusia dan fungsinya serta pemeliharaannya melalui media model”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV mata pelajaran IPA materi rangka manusia dan fungsinya serta pemeliharaannya di SDN Karangasem 05 Batang dengan menggunakan media model rangka manusia.
2. Manfaat Penelitian a. Bagi siswa
Dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, dapat menemukan sendiri konsep-konsep dari pembelajaran yang diajarkan sehingga ilmu yang didapat menjadi lebih bermakna dan bermanfaat dalam kehidupan anak di kemudian hari.
b. Bagi guru
Mendapat pengalaman baru dalam mengatasi masalah pembelajaran di kelas IV terutama mata pelajaran IPA dengan menggunakan media model rangka manusia.
c. Bagi sekolah
Diharapkan mampu meningkatkan mutu sekolah, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sehingga produk pendidikan lebih berkualitas.