• Tidak ada hasil yang ditemukan

D3 TS 0900353 chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "D3 TS 0900353 chapter1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

FANY NUR AFIFAH, 2013

PERENCANAAN CAMPURAN APLIKASI MAT FOUNDATION PADA TOWER E APARTEMEN GREEN BAY PLUIT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pondasi merupakan bagian yang memiliki peranan paling penting dalam

bangunan. Karena pondasi memiliki fungsi untuk menopang beban bangunan.

Apabila pondasi tidak kuat menopang beban bangunan, maka bangunan akan menjadi

rusak atau akan terjadi keruntuhan. Pondasi terbagi menjadi dua yaitu pondasi

dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal terbagi menjadi dua bagian yaitu

pondasi telapak dan pondasi rakit (mat). Sedangkan pondasi dalam terbagi menjadi

dua bagian diantaranya pondasi tiang dan pondasi sumuran.

Bangunan bertingkat tinggi biasanya menggunakan pondasi tiang sebagai

penahan bangunannya. Diatas kelompok pondasi tiang digunakan pondasi rakit

(mat/raft) sebagai slab dari bangunan tersebut. Mat foundation atau disebut juga

dengan pondasi rakit adalah pijakan besar memanjang yang mencakup seluruh area di

bawah struktur dan mendukung semua beban dinding dan kolom.

Mat foundation digunakan untuk menyeimbangkan beban dari bangunan ke

pondasi tiang, jadi apabila terjadi penurunan maka akan terjadi secara bersamaan.

Pondasi rakit bisa digunakan pada saat kondisi :

a. Beban bangunan besar dan tekanan yang diijinkan tanah sangat kecil.

b. Tanah mengandung kompresibel lensa yang sulit untuk memperkirakan

terjadinya penurunan.

Semakin tebal mat dan semakin kakunya tanah mengakibatkan differential

settlement dan moment yang terjadi pada mat akan semakin kecil. Mat foundation

(2)

foundation bisa ditopang oleh tiang pancang, yang kondisi tanahnya memiliki kadar

air tanah tinggi, yang mengakibatkan adanya uplift pada mat foundation.

Pondasi rakit yang lazim digunakan umumnya terbagi menjadi beberapa jenis

diantaranya :

a) Plat rata

b) Plat yang ditebalkan di bawah kolom

c) Balok dan plat

d) Plat dengan kaki tiang

e) Dinding ruang bawah tanah sebagai bagian pondasi telapak

Perancangan mat foundation yang paling sering digunakan adalah sebuah

pelat beton rata dengan tebal 0,75 – 6 m dengan alas penulangan dua arah atas dan

dua arah bawah yang menerus. Pada pembangunan apartemen green bay pluit,

dikawasan Jakarta Utara, menggunakan mat foundation, karena luas wilayah yang

digunakan pada kawasan ini sangat besar dan beban struktur diatas pondasi ini sangat

besar.

Untuk itu penulis tertarik untuk mengambil judul tugas akhir mengenai mat

foundation, penulis akan memberikan judul Aplikasi Mat Foundation Pada Tower

E Apartemen Green Bay Pluit.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui mengenai mat foundation.

2. Mengetahui tujuan digunakannya mat foundation pada bangunan

bertingkat.

3. Merencanakan mat foundation pada bangunan apartemen Green Bay

(3)

4. Mengetahui metode pelaksanaan yang digunakan untuk mat

foundation apartemen Green Bay Pluit.

1.3. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini, adapun rumusan masalah yang dibahas

adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan mat foundation.

2. Apa tujuan digunakannya mat foundation pada bangunan bertingkat.

3. Bagaimana desain mat foundation pada bangunan apartemen Green Bay

Pluit

4. Bagaimana metode pelaksanaan yang digunakan pada mat foundation

untuk apartemen Green Bay Pluit.

1.4. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas dalam penyusunan tugas akhir ini akan

dibatasi masalahnya agar tidak meluas cakupannya yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. Menjelaskan mengenai mat foundation

2. Menjelaskan mengenai tujuan digunakannya mat foundation pada

bangunan bertingkat

3. Merencanakan mat foundation untuk apartemen Green Bay Pluit, dalam

hal ini akan dibahas adalah perhitungan daya dukung serta penurunannya

4. Menjelaskan mengenai metode pelaksanaan yang digunakan pada mat

(4)

1.5. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini adalah :

1. Studi Pustaka

Pembahasan teoritis dari buku atau jurnal-jurnal yang terkait dengan sistem

mat foundation

2. Analisa sistem

Analisis sistem disini adalah menganalisis metode pelaksanaan mat

foundation.

3. Penelitian langsung dilapangan

1.6 Sistematika Penulisan

Sistem penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan penulisan,

rumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika

penulisan.

2.BAB II DASAR TEORI

Membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan sistem pondasi

(5)

3. BAB III METODE PELAKSANAAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode pelaksanaan mat foundation pada

bangunan bertingkat

4. BAB IV DESAIN

Pada bab ini akan membahas tentang perencanaan mat foundation pada

bangunan bertingkat

5. BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan dibahas kesimpulan isi keseluruhan dari pembahasan mat

Referensi

Dokumen terkait

Sejak akhir tahun kewangan yang lepas, tidak ada pengarah yang menerima atau berhak untuk menerima manfaat (selain daripada manfaat yang termasuk dalam jumlah agregat

Baik dalam KUHAP maupun Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer tidak mengatur secara tegas mengenai batas waktu kapan perlawanan

Hasil analisa yang dilakukan diperoleh Pada tahap A perpindahan panas terjadi secara konveksi dengan temperatur alirnya sebesar 494,01 0 C. Pada tahap B perpindahan

Apakah pendapatan bersih Ibu dengan usaha yang dikembangkan semakin meningkat setelah mendapatkan pinjaman modal usaha dari PNPM-MP a.. Kemudahan Dalam Akses

Kemampuan analisis informasi akuntansi dan rasio-rasio keuangan dalam memprediksi kinerja keuangan suatu perusahaan untuk masa yang akan datang dengan pendekatan positivistik

(2) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan ketentraman dan ketertiban umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati atau pejabat yang ditunjuk dapat bekerjasama dengan aparat

terdakwa dan teman-temannya tersebut hingga masing-masing memperoleh 20 (dua puluh ) lembar kartu remi / joker, setelah kartu remi / joker dibagikan

Bagaimanapun juga, di dunia nyata, pasti dibutuhkan sesuatu yang dapat mengatur proses yang terjadi dan berjalan bersama-sama.Oleh karena itu, thread hadir untuk menjadi solusi