• Tidak ada hasil yang ditemukan

pers rumah zaman rumah bangsa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pers rumah zaman rumah bangsa"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERS: RUM AH ZAM AN, RUM AH BANGSA1 (M enilik Perkembangan Pers Pada Abad ke-20)

Aw as! Kaoem Journalist !

Jadi Journalist zaman sekarang, Berani di hukum dan di buang. Karena dia yang mest i menendang, Semua barang yang melangmalang.

Journalist harus berani mat i, Bekerja berat membant ing diri. Sebab dia hendak melindungi, Guna mencari anak sendiri.

Journalis harus bisa berdiri, Sendiri juga yang keras hat i. Dan t idak boleh main komedi Guna mencari enak sendiri.

...

(M arco Kart odikromo, Sinar Hindia, 14 Agust us 1918)

Hadirnya t radisi cet ak di Hindia Belanda menjadi simbol kolonial modern sekaligus lahirnya bibit nasionalisme. M unculnya surat kabar di Hindia Belanda t idak dapat dilepaskan dengan berkembanganya t eknologi cet ak yang hadir pada abad ke 17 (1668). Namun sayang, t enaga operasional unt uk mengoperasikan mesin cet ak sangat terbat as. Ket erbat asan inilah yang memberikan jaw aban at as munculnya koran pert ama di Hindia Belanda sat u dekade berikut nya 1744, dengan nama Bat aviasche Nouvelles.

Jumlah surat kabar yang muncul pada babak pert ama (1744) hingga 18542 masih sangat t erbat as. Surat kabar yang hadir pada saat it u mut lak dimiliki oleh orang-orang Eropa (Pamodya Anant a Toer menyebut nya “ babak put ih” ). Kepemilikan dan pengelolaan murni dimiliki oleh orang-orang Eropa. Saat it u jumlah pribumi yang bisa membaca sangat lah t erbat as, maka t idak mengherankan yang menjadi pembaca adalah orang-orang Eropa dan Tionghoa. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Belanda. Pada masa ini surat kabar difungsikan unt uk keperluan dagang dan misionaris.

Kemajuan t eknologi yang lain yait u mesin fax t ent u saja memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan surat kabar. Akhir abad-19, surat kabar mulai banyak bermunculan di kot a-kot a besar sepert i, Surabaya, Semarang, M akassar, Surabaya, dan Bat avia. Orang-orang yang bekerja di bidang surat kabar juga sudah mulai meluas yait u orang-orang Indo (campuran Hindia Belanda-dan Belanda), sepert i Haklema (pernah bergabung Darmowarsit o, Bint ang Timor). Saat it u sudah hadir redakt ur pribum i meskipun jumlahnya

1

Oleh Rhom a Dw i Aria Yuliantri, bahan diskusi pada Seminar Nasional, Pendidikan Sejarah 21 Novem ber 2012. 2

(2)

sangat t erbat as, sepert i St efanus Sandiman dan M aas M arkus (1880). Bahasa yang banyak dipilih adalah bahasa M elayu Rendah. Bahasa M elayu Tinggi dijarang digunakan karena t idak disukai oleh orang-orang Tionghoa (salah sat u pelanggan t erbesar) karena banyak menggunakan kut ipan bahasa Arab. Pada babak ini selain koran dagang, misionaris, berit a-berit a yang muncul sudah mulai berani mengkrit ik prakt ek korupsi yang dilakukan seorang assit en residen at au residen. Sebagai cont oh surat kabar Selompret M elajoe yang t erjerat delik karena diangap menfit nah dan mencermarkan seorang assist en w edana. Undang-undang yang diberlakukan unt uk pers berbahasa melayu unt uk urusan sepert i ini adalah Pasal 74 UU Pers 1856 t ent ang pencemaran nama baik, fit nah, t erhadap pemuka pribum i. Secara umum hukuman yang dikenai adalah penjara, denda. Lain hal nya dengan koran berbahasa Belanda dapat dikenakan hukuman lebih berat sepert i dibreidel, dibuang, dan dilarang t inggal di suat u kot a. M enarik dicat at pada babak ini, muncul pula pers Tionghoa Bint ang Soerabaja (1868) meskipun masih dipim pin oleh jurnalis Belanda, Bounsquet .

Berdasarkan riset yang t elah saya lakukan perkembangan pers mulai marak pada abad ke 20. Abad ini bermunculan surat kabar advokasi dan polit is sepert i M edan Prijaji. Tanpa mengecilkan hadirnya surat kabar yang lain, M edan Prijaji dapat dijadikan acuan aw al surat kabar dengan perusahaan m ilik pribum i, dipimpin oleh pribumi (RM . Tirt o Adhi Soerjo) dengan menyediakan ruang advokasi bagi masyarakat dan berpolitik.

Bukt i bahw a pers menjadi kunci pergerakan kebangsaan dan nasionalisme pada abad ke 20 adalah hadirnya t okoh-t okoh t okoh pers yang sekaligus menjadi t okoh pergerakan. M ereka memiliki posisi sebagai pemimpin redaksi (hoofdredakt eur) at au redakt ur, sepert i Hos Tjokroam inot o adalah pimpinan redaksi Oet oesan Hindia dan Sinar Djawa. Douw es Dekker, Ki Hajar Dew ant ara, dan Dr. Tjipt o M angoenkoesoemo mengelola De Express. Semaoen (18 t ahun) sudah memimpin Sinar Djaw a. Ki Hadjar Dew ant ara adalah pemim pin redaksi Persat oean Hindia. Soekarno menjadi pemimpin redaksi Fikiran Ra’jat dan Persatoean Indonesia. M ohammad Hat t a dibant u leh Sjahrir mepimpin Daulat Ra’jat . Amir Sjarifuddin menjadi pimpinan redaksi Bent eng. Agus Salim menjadi pimpinan redaksi Nerat ja dan lainnya.

Perkembangan pers pada abad ke 20 menarik dicat at , saat it u bermunculan surat kabar yang menyerukan ideologi -yang dianut oleh para t okoh, maupun menyuarakan organisasi- yang dit uangkan dalam lembaran surat kabar. M isalnya, Jong Java memiliki surat kabar Jong Java yang banyak diisi oleh golongan t erdidik di Jaw a. M uhammadiyah juga memiliki surat kabar Soera M ohammadiyah (yang masih hadir hingga kini). Bagi yang lebih radikal dan revolusioner (komunis dan at au sosialis) memiliki M edan M oeslimin ( M arco Kart odikromo), Sinar Djaw a (Semaoen), Doenia Bergerak, Ra’jat Bergerak, Njala, Pemberit a dan lainnya.Selain surat kabar yang menjadi suara organisasi at au ideologi t ernt ent u hadir pula surat kabar Tionghoa dan surat kabar yang dit ujukan unt uk orang-orang Keling (India), yait u Pemberit a India. Surat kabar ini dit erbit kan di Padang.

Cukup menarik pada dekade ini m uncul surat kabar perempuan yang dikelola oleh pribumi dengan nama Poet ri Hindia.3 Selain it u pada abad ke 20, muncul pula surat kabar yag memiliki porsi besar dalam pemberit aan olahraga sepert i, Pemberit a Bet aw i.

3

(3)

Secara umum surat kabar pada abad ke 20 m ew art akan t ent ang konsep nasionalisme dengan cara mereka sendiri. Ada yang membangkit kan nasionalisme dengan memberit akan nasionalisme di India, Arab, China dan negara-negara lain. Ada yang selalu mengkrit ik masyarakat bahw a ada yang menyerukan unt uk bergabung dalam pemogokan. Selain it u ada pula yang disalurkan lew at cerit a pendek bersambung dan lainnya.4

Jalan Perintis Pers Perempuan5

Bagaimana w ajah pers perem puan Indonesia? Benarkah ia realit as sekaligus pem bent uk realit as perem puan Indonesia it u sendiri? Jaw abannya barangkali bisa kit a saksikan lew at produk penerbit an-penerbit an surat kabar m aupun m ajalah perem puan Indonesia, sejak kali pert am a ia ada hingga hari ini ia t erus m engada.

Poet ri Hindia adalah surat kabar buah t angan Raden M as Tirt o Adhi Surjo dan R.T.A. Tirt okoesoem o. Surat kabar ini t erbit pert am a pada 1 Juli 1908. Tert ulis di baw ah nam a koran, “ SOERAT KABAR DAN ADVERTENTIE BOEAT POETRI HINDIA” .i

M enurut Pram , nam a Tirt okoesoem o bupat i Karanganyar dit erakan sebagai pim pinan Poet ri Hindia

lant aran ia seorang presiden Boedi Oet om o set elah 1909. Selain it u, Tirt o punya m aksud agar ist ri sang bupat i sudi m enulis bahkan t erlibat dalam berkala yang t erbit dua kali dalam sebulan it u.ii M elibat kan ist ri bupat i berart i m em punyai ot orit as. Set idaknya, penget ahuan yang didapat dari m engelola koran, m em baca m aupun menulis di surat kabar khusus perem puan, dapat m em bangkit kan kesadaran t ent ang art i penget ahuan dan kem ajuan perem puan, sert a berim bas

pada kaum perem puan di wilayahnya m asing-m asing. Benar saja, pada t erbit an 13 April 1910, nam a R.A.S. Tirt okoesoem o t ert ulis dalam deret an nam a Hoofdredact rices.

Sebenarnya, ruang bagi w anit a pribum i sudah dirint is Tirt o Adhisuryo jauh sebelum nya lew at surat kabar berbahasa M elayu Soenda Berit a (t erbit pert am a pada Februari 1903). Lem baran w anit a it u m em uat rubrik-rubrik seput ar dunia rum ah t angga sepert i m asakan, m enyulam , bordir, jahit , dan

lain-lain, yang dit ulis sendiri oleh perem puan. Di suratkabar it u pula, Tirt o m enuliskan pem ikirannya yang diberi judul “ Pengajaran Buat Perem puan Bum iput era” , Soenda Berit a, Th. II No. 20, 1904.

Tirt o kem udian m ulai mem bangun em ansipasi perempuan dengan mendirikan Poet ri Hindia. Besar art i kehadiran koran ini pert ama, t inim bang ruang w anit a pada surat kabar um um , Poet ri Hindia jauh lebih leluasa m enyoal perem puan dengan kuant it as halam an lebih banyak. Kedua, Poet ri Hindia

adalah w adaknya jurnalis perem puan menempa diri. Ada banyak nam a perem puan bumiput era

m enjadi Redakt ris Kepala dan Redakt ris di Poet ri Hindia. M em ang, pada st rukt ur Redakt ris Kepala, t ercant um kali pert am a adalah nam a M evrouw (Nyonya) J. Binkhorst -M art el, yang dari nam anya saja, jelas ia bukan perem puan pribum i t ulen. Tapi sesudah nam a it u, t ercant um nam a-nam a perem puan pribumi m eski kebanyakan t idak m enggunakan nam a asli alias “nebeng” nam a suami, begit ulah yang berlaku pada kebanyakan m asyarakat pat riakhis.

4

Tent ang ciri-ciri setiap surat kabar pada abad ke-20 lih. Seabad Pers Kebangsaan.I:Boekoe. 5

(4)

Nam a-nam a perem puan pribum i pada strukt ur Redaktris Kepala ant ara lain: R.A. Hendraningrat , ist ri Hendraningrat yakni Asist en Wedana Teluknaga, Tangerang; R.A.S. Tirt okoesoem a, ist ri bupat i Karanganyar; R.A. Soet anandika, Ciamis; Raden Adjeng Fat im ah, M r. Cornelis; R.A. Tirt o Adhi Soerjo; S.N.N Salim , Fort de Kock; R.A. M angkoedimedjo, Yogyakart a; dan R.A. Gandaat m adja, Bandung. Pada t ahun penerbit an keem pat (1911), posisi Redakt ris Kepala dijabat oleh sat u orang dan oleh perem puan pribum i yakni, R.A. Hendraningrat .

Sayang sekali, usia koran perem puan pert am a yang sem pat m engecap m asa jaya ini m est i t ert ahan oleh efek dom ino sikap krit is Tirt o yang berujung susut nya iklan, dan pem buangannya ke Telukbet ung dan Am bon.

Pers M asa Jepang Hingga Orde Baru

Pada masa Jepang kebebasan pers seolah-oleh mengalami kemandekan dengan koordinasi t erpusat dari pemerint ah Jepang. Badan Sensor Jepang cukup ket at mengurusi t ent ang gambar maupun berit a-berit a, pada masa ini sekira ada 8 surat kabar t erbit resmi m ilik pemerint ah Jepang sepert i, Djaw a Sjinbun, Asia Raya, Kung Jung Pao, Tjahaya, Sinar-Baroe, Sinar-M at ahari, Soera-Asia. Surat kabar sw ast a t idak dipernalkan unt uk t erbit .

Set elah Indonesia merdeka, surat kabar mulai m arak lagi. Hampir set iap organisasi polit ik memikili surat kabar. Surat kabar masih dianggap sebagai sejant a paling ampuh unt uk unt uk mencari massa maupun menyebarkan ideologi. Pejabat -pejabat publik pada era ini pun masih mengelola pers sebut saja Joesof Wibisono (M ent eri Keuangan Kabinet Soekiman-Soew irjo) mengelola M imbar Indonesia, Njot o (Sekret ariat Negara) mempimpin Harian Rakjat , dan lainnya. PNI (Part ai Nasional Indonesia) milik Soekarno memiliki surat kabar Suluh Indonesia, milit er juga memiliki surat kabar Berit a Yudha dan Angkat an Bersenjata.

Fungsi Pers pada masa orde lama ini cukup jelas sepert i t ermakt up dalam ket et apan M PRS No. II/ M PRS/ 1960 t ent ang Penerangan M assa, yang menjadikan fungsi pers sebagai landasan M anipol dalam sist em Demokrasi Terpimpin. Hal ini bisa diart kan Pers memiliki funsi sebagai media yang membangun kesadaran revolusi dan Nasakom. Pada masa ini bahasa yang diperbolehkan unt uk media massa adalah huruf Arab, Lat in, at au huruf daerah. Pembreidelan surat kabar juga acapkali dilakukan oleh pemerit ah sepert i Indonesia Raya, Harian Rakjat , M erdeka, dan lainnya.

(5)

i

Poetri Hindia, 13 April 1910. ii

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

OVALINDO MANDIRI UTAMA. Alamat

Pada hari ini KAMIS tanggal TIGA BELAS bulan SEPTEMBER tahun DUA RIBU DUA BELAS (13-09-2012), Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi PDAM Kota Cirebon telah menyelenggarakan Rapat

TJAiiJAUI SUGIANTO ).. TJAiiJAUI SUGIANTO

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Menurut Romanisa Oktarini ) Selaku Bendahara Umum Dinas Perhubungan Kota Cimahi Hambatan yang sering terjadi pada saat pelaksanaan SP2D adalah tidak semua SP2D

Faktor sosial ekonomi ditinjau dari: modal, 41 responden (68,33%) memiliki modal tanah sendiri dan sisanya dari sewa; tenaga kerja, yang digunakan ada 2 macam yaitu tenaga