POKOK- POKOK
MATERI KULI AH
PERENCANAAN BANGUNAN I
tugas semester : 80%
ujian semester : 20%
dosen :
z
DI SKRI PSI MATERI KULI AH
z
PERENC BANGUNAN 01:
z
Mata
kuliah
Perencanaan
Bangunan
01
membahas 2 tahapan kegiatan, yaitu :
z
01).
Menyusun rumusan konsep
suatu
perencanaan bangunan umum, dan dilanjutkan
dengan kegiatan ke :
I NTI MATERI : BANGUNAN UMUM
BERTI NGKAT
z
LI NGKUP KEGI ATAN PERENCANAAN :
z
PERENCANAAN ARSI TEKTUR
1. Analisis kebutuhan & tata ruang / progam ruang 2. Analisis pemilihan lokasi
3. Analisis tata site
4. Building Performance
z
PERENCANAAN STRUKTUR DAN BAHAN
1. Pemilihan Sistem Sruktur 2. Pemilihan Bahan Struktur
3. Pemilihan Bahan non struktur
z
PERENCANAAN UTI LI TAS
1. Penyediaan air bersih
Buku Referensi
:
z
Architect ‘s Data
- Ernest Neufert
z
Site Analysis
- Edward T. White
z
Design Method
- Christoper Jones
z
Standard ARsitektur di bidang Perumahan
– Dep
Kimpraswil
z
Dimensi Manusia & Ruang/ I nterior (
Human
dimension and interior space
)–
Julius Panero
z
Perencanaan Yang Sistematis
. UI Press
z
Buku-buku lain dlm bidang perencanaan/
perancangan
Buku Referensi
(lanjutan)
z
O. Drewberry.
Land Development Hand book
z
Departemen PU. Pedoman Perencanaan Lingkungan
Permukiman Kota
z
Departemen PU. Petunjuk Perencanaan Kawasan
Perumahan Kota
z
Joseph. De Chiara.
Time Saver Standards for Building
Types.
z
Permen PU No. 06/ PRT/ M/ 2007 tanggal 16 Maret
FOKUS & TARGET PADA MK.
PERENCANAAN BANGUNAN 01
:
z
Mahasiswa menguasai suatu proses kegiatan
yang melatarbelakangi
(
merumuskan
konsep
)
suatu disain fisik bangunan gedung
z
Mahasiswa mampu menuangkan idea
disain
fisik
bangunan gedung berdasarkan rumusan
konsep tersebut
z
Disain fisik berupa
:
site plan
, denah,
tampak/ bentuk bangunan dan detail desain
penunjang
z
Analisis Perancangan Tata ruang Analisis Sistem struktur dan bahanTata letak massa Bangunan pada S i t e ( site plan)
pendahuluan/
pengenalan
ANALI SI S
LOKASI
Denah, tampak, Potongan, gbr2 Arsitektur, Struktur
M & E
Persyaratan teknis Persyaratan adm. Peraturan/ pedoman
ANALI SI S
SI TE
TAHAPAN RUMUSAN KONSEP
DASAR PERANCANGAN
1.
Rumusan fungsi dan
pelaku kegiatan
2.
Rumusan konsep
kebutuhan ruang
3.
Rumusan konsep
besaran, modul, dimensi,
zoning dan organisasi ruang
4.
Rumusan konsep
struktur dan bahan
5.
Rumusan konsep
lokasi dan
site plan
6.
Rumusan konsep
“
building performance
”
atau ungkapan bentuk yg menunjang
karakter suatu fungsi bangunan
Esensi arti “ PERANCANGAN
”
z
Secara umum, perancangan diartikan sebagai
suatu kegiatan pemecahan permasalahan yang
dilakukan
secara sistematis
z
“
Sistematis
” berarti mempunyai kerangka yang
jelas, alur yang jelas, adanya keterkaitan yang
jelas antar komponen atau faktor yang satu
dengan yang lain
z
Dalam konteks
engineering
, perancangan
TAHAPAN DALAM PERANCANGAN :
(DLM KONTEKS PENGAMBILAN KEPUTUSAN)
z
Perumusan / penetapan tujuan
z
I nput data, identifikasi masalah
z
Penetapan kriteria
z
Analisis berdasar kriteria yang ada
z
Pemilihan alternatip tindakan
z
Penetapan tindakan yang dianggap paling
tepat
BAGAN PEMI KI RAN PERANCANGAN
SECARA UMUM
tujuan
kondisi
analisis
hasil
TUJUAN
-
data
-permasa-lahan
-kondisi
analisis ALT. 01
ALT. 02
ALT. 03
kriteria
ANALI SI S PERANCANGAN
1 . Pe rum usa n k e but uha n w a da h/rua ng
FUNGSI ESSENSI AL BANGUNAN
PELAKU KEGI ATAN
AKTI FI TAS PELAKU
KEBUTUHAN WADAH / RUANG
SI FAT & TUNTUTAN AKTI FI TAS
ZONI NG
WADAH/ RUANG
SKEMA
HUBUNGAN RUANG
POLA ORGANI SASI RUANG
PRI NSI P TAHAPAN PERENC. RUANG
z
Tentukan pelaku
/ jenis pemakai ruang
secara terinci, berikut tata/ struktur organisasi
pelaku (kalau ada)
z
Tentukan
rincian kegiatan
masing-2 pelaku,
baik kegiatan intern, maupun hubungannya
dengan pelaku lain.
z
Cari dan tentukan
perlengkapan
yang harus
ada guna menunjang kegiatan tsb. (misal:
perabot-2 nya)
P E R H A T I K A N :
z
AKTI FI TAS
WADAH / RUANG
z SI FAT & TUNTUTAN AKT. ZONI NG RUANG
z MANUSI A
z PERABOT BESARAN RUANG
z SI RKULASI
z TI NGGI – RENDAH
z TI NGKAT FREKUENSI HUBUNGAN RUANG
z HUB. ANTAR AKTI FI TAS (erat/ tidaknya hub ruang)
z ALUR KEGI ATAN / ORGANI SASI / LAY OUT
z FLOW PELAKU
RUANG
CONTOH PERUMUSAN
KEBUTUHAN RUANG SUATU KANTOR
PELAKU AKTI FI TAS I NTI KEBUTUHAN RUANG
Direktur Mengkoordinir pekerjaan
Menerima tamu
Memimpin rapat staf
zRuang kerja direktur
zRuang tamu direktur
zRuang rapat
zRuang penunjang: KM/ WC, rg istirahat
Sekretaris Direksi Melayani segala keperluan dinas Direktur
Tugas-2 adm. Direktur.
Menerima tamu yang akan menghadap Dirktr
zRuang kerja sekretaris
zRuang tunggu
ZONING RUANG
z
“
Zoning ruang
” adalah pengelompokan ruang-ruang
yang ada pada suatu bangunan gedung. Zoning
ruang dibuat berdasarkan
1. Sifat/ tuntutan
kegiatannya,
ataupun
2) . Fungsi kegiatannya.
z
Maksud dilakukannya zoning ruang adalah utk
mempermudah
mengolah layout / penempatan ruang
pada suatu bangunan gedung, hingga tercipta
hubungan dan penempatan ruang yang saling
menunjang..
CONTOH ZONI NG RUANG
z ZONI NG RUANG BERDASAR
SI FAT AKTI FI TASNYA :
z Zone UMUM/ PUBLI K
z Ruang tamu
z Teras muka
z Zone SEMI PRI VAT
z Ruang keluarga
z Ruang makan
z Zone PRI VAT
z Ruang tidur
z Ruang kerja dst
z ZONI NG RUANG BERDASAR
FUNGSI AKTI FI TASNYA :
z ZONE PENGELOLAAN
z Ruang Direktur
z Ruang SEKRETARI S dst
z ZONE ADM/ PELAYANAN
z Ruang Adm/ TU
z Ruang Front Office dll
z Zone SERVI CE/ Penunjang
z Gudang alat
CONTOH BAGAN
ZONI NG/ ZONASI RUANG
Ruang zone
Pengelolaan Adm & pelayanan
Service / penunjang
r. direktur r. Sekretaris r. adm/ TU Front Office Mushola
Kitchenette/ pantry
Km/ wc staff Garasi mobil
BESARAN RUANG
z
BESARAN RUANG
adalah luasan ruang (
space
)
yang dibutuhkan oleh suatu jenis aktifitas,
sehingga pelaku aktifitas dapat beraktifitas
dengan nyaman. Bedakan dengan “
dimensi
ruang
” .
z
Besaran ruang didapat dari 1).
standard ruang
yang ada
(
space requirement standard)
atau
dengan 2). cara perhitungan berdasarkan
Definisi standard Anthropometric
z
Standard Anthropometric adalah standard ukuran
berdasarkan
ukuran anatomi manusia pada waktu
melakukan aktifitas
atau gerakan tertentu, misalnya :
aktifitas berjalan, menulis dgn meja, tidur dsb
z
Yang dimaksud ukuran anatomi manusia adalah
anatomi manusia setempat
dimana ruang itu akan
ditempatkan/ dipakai. Misalnya manusia Asia, Manusia
Amerika/ Eropa, manusia Afrika dsb, karena ukuran-2
nya berbeda-beda.
CONTOH PERHI T. BESARAN RUANG
z
DGN STANDARD RUANG:
z Perhit. Besaran ruang kerja staf dgn kapasitas 15 orang..
z Space requirement standard: 6 m2/ person
z Besaran ruang kerja utk 15 personil staf =
z
15 x 6 m2 = 90 m2
z
DGN STANDARD ANTHROPOMETRI C :
Standard Anthropometric
40
40
80
90
120
180
60
80
90
120
180
Standar antropometrik statik
Standard antropometrik dinamik
standard ukuran anatomi manusia dlm beraktifitas
z
CONTOH :
CONTOH PERHI TUNGAN DGN
STANDARD ANTHROPOMETRI C
z Kebutuhan Besaran Ruang Staf Khusus per Personil
MEJA KERJA BESAR
KURSI
60
150
60 cm
Kebutuhan Besaran
Ruang Staf Khusus :
2.70 x 2.70 = 7.29 m2 Termasuk area
sirku-Lasi dan perabot
Dgn cara tsb, besaran Ruang staf biasa sbb 240x240 = 5.76 …6 m2
CONTOH PERHI TUNGAN BESARAN RUANG TI DUR
BERDASAR STANDARD ANTHROPOMETRI C
TEMPAT TI DUR
ALMARI MEJA TULI S
MEJA KURSI KURSI
KURSI
210
120
90 180 90
60
60
Hubungan Ruang
z
Pada tahap ini merupakan
proses untuk merumuskan
tingkat keeratan hubungan
masing-masing ruang,
sehingga tercipta
interaksi hubungan
masing-masing
ruang yang saling menunjang sehingga membentuk
suatu sistem.
z
Proses perumusan hubungan ruang dibuat
Frekuensi Hubungan Ruang
Rg direktur Rg sekretr Rg Adm TU Front office mushola garasiKm/ w c
pantry
Dibuat 3 tingkatan Frek Hub ruang.
• Hub. Frek tinggi • Hub frek sedang • Hub frek rendah
/ tdk ada hub
Skema Matriks Hubungan Ruang
ZONA
PENGELOLAAN
Rg direktur
Rg Sekretaris
ZONA ADM & PELAYANAN
Rg. Adm/ TU
Front Office
Mushola
ZONA PENUNJANG Pantry
KM/ WC staf
Garasi
hub langsung hub tdk langsung
Utk memudahkan,
SKEMA HUBUNGAN RUANG
JUGA DPT DI TERAPKAN ANTAR ZONE :
z ZONE “A” :
z Ruang 1
z Ruang 2
z Ruang 3
z Ruang 4
z Ruang 5
z ZONE “B” :
z Ruang 6
z Ruang 7
z Ruang 8
z Ruang 9
z Ruang 10
z ZONE “C” :
z Ruang 11
z Ruang 12
z Ruang 13
z Ruang 14
z Hubungan ruang antar zone :
Zone A
Zone B
Zone C
M O D U L
z
Modul
adalahunit satuan terkecil
pada suatu ruang, yang ditentukan olehUnit Fungsi Kegiatan Dominan
pada suatu fungsi bangunan.z “
MODUL
” berfungsi sebagai “patokan dasar “ dalam menentukan suatu dimensi bentuk, ruang dan struktur.z “Unit Fungsi” ditentukan oleh komponen-2 kegiatan tertentu, perabot dan area sirkulasinya.
z Modul yang didapat bisa berupa:
z
Modul Horizontal
: ditentukan oleh dimensi-2 horizontal pada suatu Unit Fungsiz
Modul Vertikal
: ditentukan oleh dimensi-2 vertikal pada suatu Unit FungsiCONTOH PENERAPAN MODUL PADA
PERENCANAAN SUATU GEDUNG KANTOR
z Unit Fungsi Dominan : Ruang Kerja Staf
KURSI
60
150
60 cm
60 150 60
Pada gambar terlihat Pengulangan bilangan
60, 90 dan 150 yang pada I ntinya merupakan
Kelipatan angka Terkecil “
3”
Dgn cara tsb, maka besaran Modul horizontal gedung tsb
Adalah = 3 Aplikasinya pada
Perencanaan bisa berupa Ukuran: 300x300, 360x360, 720x720 dsb
Yang mrpkan dasar penentuan MODUL STRUKTUR
Almari / rak
MEJA KERJA 90
Kursi tamu
Kursi tamu
CONTOH PENERAPAN MODUL PADA PERENCANAAN
BANGUNAN HOTEL/ PENGI NAPAN
UNI T FUNGSI DOMI NAN: RUANG TI DUR
TEMPAT TI DUR
ALMARI MEJA TULI S
MEJA KURSI KURSI
KURSI
210
120
90 180 90
60
60
Dari gambar ini terlihat Adanya pengulangan
Angka 60, 90, 120 dan 150
Yang pada intinya mrpk Kelipatan
angka terkecil “3”
Dengan cara tsb Maka modulnya
CONTOH PENERAPAN MODUL
PADA PERENCANAAN RUANG
DAN TRAFFE STRUKTUR/ UNI T STRUKTUR
z
Unit Struktur didapat dari kelipatan modul
120X120
360
360
240 360
360 360 360
Dimensi ruang yang didapat merupakan Pengolahan antara Besaran Ruang hasil perhit.
TUGAS MI D SEMESTER
z
OBYEK TUGAS :
1.
KEL. 1. : Kantor Konsultan Teknik
2.
KEL. 2. : Kantor Jur. T Sipil & Perenc UNY
3.KEL. 3. : Kantor Kontraktor
4.
KEL. 4. : Kantor Developer/ pengembang
Diminta untuk membuat:
z
Rumusan pelaku dan struktur organisasinya
z
Rumusan kebutuhan ruang
z
Rumusan zoning ruang
z
Rumusan hubungan ruang
0RGANI SASI RUANG
z
TUJUAN ORGANI SASI RUANG
z Organisasi ruang perlu disusun untuk mendapatkan
tatanan,
susunan dan perletakan ruang
yang saling menunjang, dengan memperhatikan zoning dan hubungan ruang yang telah dirumuskan sebelumnya.z Organisasi ruang perlu disusun untuk menghindari terjadinya perletakan dan susunan ruang yang mengganggu atau
menghambat aktifitas ruang lainnya. Dgn demikian akan terbentuk
aliran kegiatan ( flow )
yang jelas dari susunan ruang tersebut.z
POLA ORGANI SASI RUANG
z Ada 4 pola dasar organisasi ruang yang dijadikan patokan dalam perencanaan organisasi ruang yaitu:
z
Pola Linier, Pola Linier Bercabang, Pola Radial dan Pola
POLA ORGANI SASI RUANG
z
POLA LI NI ER
z
POLA LI NI ER BERCABANG
POLA ORGANI SASI RUANG
z
POLA KLUSTER
z
POLA RADI AL
Main Entrance
center
Main Entrance
PENERAPAN POLA ORG. RUANG
PADA FUNGSI - 2 BANGUNAN
z
POLA LI NI ER
z Biasanya pola ini digunakan pada organisasi ruang dgn bentuk masa bangunan memanjang, misal: kampus, perkantoran,
street shop, mall dgn atrium dll
z
POLA LI NI ER BERCABANG
z Merupakan modifikasi POLA LI NI ER. Biasanya digunakan pada perkantoran, bangunan rumah sakit, dll.
z
POLA CLUSTER
z Pola ini agak khusus, karena masing-2 cluster se-olah2 berdiri sendiri. Biasa digunakan pada kompleks rumah sakit, rumah tinggal, dll
z
POLA RADI AL
PENENTUAN LOKASI
z
P R I N S I P :
z Lokasi proyek atau lokasi dimana suatu fungsi bangunan akan didirikan harus dipilih berdasarkan
tuntutan dan karakter
atas fungsi bangunan tersebut.
z Jangan sampai suatu fungsi bangunan dibangun pada lokasi yang justru merugikan fungsi esensial bangunan tersebut.
z Misalnya apabila
gedung sekolah
dibangun dekat denganpasar atau kompleks komersial/ hiburan
, pasti akan terjadi “conflict of interest” karena tuntutan dan sifat fungsi kegiatan pada bangunan sekolah sangat berbeda dengankarakter atau sifat fungsi kegiatan pasar atau komersial lainnya
CONTOH ALTERNATI F LOKASI SUATU FUNGSI
BANGUNAN
Alt 03 Alt.01 Alt 02 UTARA Zone komersial Zone komersial Zone permukiman Zone perkantoran Zone Perkantoran Zone komersial Zone permukiman Zone perkantoran Zone perkantoran Zone perkantoran Zone perkantoranKriteria Umum
Penentuan LOKASI PROYEK
z TATAGUNA LAHAN (land use) perkotaan
z Zona Permukiman
z Zona Perindustrian
z Zona Perkantoran
z Zona Pendidikan
z Zona Komersial
z Zona Hijau (green belt)
z AKSESI BI LI TAS (kemudahan pencapaian)
z SARANA : Keberadaan moda transportasi
z PRASARANA : Keberadaan dan kondisi jalan
z POSI SI : jauh-dekat dari lokasi penunjang lain
z KONDI SI FI SI K LAHAN :
z Fleksibilitas ekspansif
z Dimensi & luas lahan
z Kondisi fisik lahan
z NI LAI ORBI TASI &
ATRAKTI FI TAS LOKASI :
z Kemungkinan perkembangan kegiatan sekitar lokasi
z “ nilai jual” lokasi untuk kegiatan atau fungsi-2 komersial / profit
CONTOH MATRI KS PENENTUAN LOKASI
BERDASARKAN KRI TERI A UMUM
LOKASI
A
LOKASI
B
LOKASI
C
Tataguna lahan lingk 80 80 60 Sarana transportasi 80 60 60 Prasarana jalan 80 80 40 Posisi lokasi 80 40 60 Fleksibilitas ekspansif
lahan
60 80 80
Dimensi dan luas lahan 60 80 40 Kondisi fisik tanah lahan 80 60 80 Kemungkinan perkemb.
Kegiatan lingkungan
80 60 60
Nilai jual lokasi 80 60 60
LOKASI KRI TERI A
NOTASI :
SI TE PLANNI NG
( PERENCANAAN TAPAK)
z
SI TE / TAPAK
adalah suatu tempat atau lahan
dimana suatu bangunan/ kompleks bangunan
didirikan / dibangun.
z
SI TE PLANNI NG / PERENCANAAN TAPAK
bertujuan untuk mendapatkan suatu tatanan / lay out
massa bangunan yang tepat, efektif dengan
berdasarkan pada
kondisi site
tersebut.
z
KONDI SI SI TE
bisa berupa “
potensi site
” yang
harus dimanfaatkan dan “
hambatan / masalah pd
site
” yang harus bisa diatasi.
TUJUAN
PERENCANAAN SI TE
z
TUJUAN PERENCANAAN SI TE adalah untuk
mendapatkan alternatif-2 :
1.
Letak , komposisi dan lay out/ konfigurasi massa
bangunan
2.
Orientasi dan arah hadap bangunan
3.
Entrance (main entrance & side entrance) dari arah
jalan
SI TE / TAPAK
z
SI TE DLM ARTI PASI F
S I T E
UTARA 120
90
130
DI SI NI “SI TE” SEBAGAI SUATU TEMPAT
( SEBAGAI PENGERTI AN PASI F)
SI TE / TAPAK
z
SI TE SEBAGAI SUATU SYSTEM
UTARA 90
130
TRAFFI C NOI SE
LI NTASAN MATAHARI
ARAH ANGI N
KONDI SI SI TE
z
KONDI SI ALAM
z Arah dan gerak lintasan matahari
z Arah angin dominan
z Kontur tanah
z Bentuk dan dimensi site
z VI EW / potensi pandangan
z
KONDI SI ARTI FI SI AL / BUATAN
z Jaringan utilitas (jar. Listrik, air, telepon dsb)z Jaringan jalan
z Sirkulasi manusia
z Traffic flow (pergerakan lalulintas)
z Lingkungan binaan eksisting (mis. Bangunan-2 yg telah ada)
z Peraturan-2 daerah (mis. Garis rooi, BCR, FAR, Land use)
z Kondisi site (alam maupun artifisial) pada masing-2 fungsi bangunan akan dapat menjadi potensi atau hambatan/ masalah, tergantung dari tuntutan masing-2 fungsi bangunan tersebut.
HUBUNGAN KONDI SI SI TE
DENGAN UPAYA SI TE PLANNI NG
TATA LETAK BANG. ORI EN-TASI MAI N ENTRANCE SI STEM DRAI NASI BENTUK DASAR BANG. SI STEM UTI LI TAS
LAI N Arah lintasan Matahari Arah angin Dominan VI EW Kontur tanah
PENERAPAN “MODUL” DALAM PERENCANAAN
TATA MASSA PADA SI TE
z
P R I N S I P :
z
SI TE
dianggap merupakan bagian-2 atau dibagi-bagi
dalam pola yang tersusun rapi dengan bentuk dasar
pola terkecil bujur sangkar
z
Pada
SI TE
tsb seolah ada
GARI S MAYA
dgn jarak
konstan, sejajar dan berpotongan tegak lurus dengan
garis lainnya (grs vertikal dan grs horisontal)
z
Garis-2 maya tersebut dalam istilah peran-cangan
disebut “
grid line
” atau garis grid.
z
Lebar
grid line
merupakan
kelipatan modul
dan
dengan besaran identik
unit struktur
atau
traffe
kolom.
MODUL, GRI D LI NE, NO. GRI D
PADA SI TE
z
GRI D LI NE SBG APLI KASI MODUL PD SI TE
UTARA 90
130
GRI D LI NE
CONTOH PENERAPAN TRAFFE KOLOM
BERDASAR GRI D LI NE PADA SI TE
z GRI D LI NE 300X300 DGN TRAFFE KOLOM 300 CM
z
GRI D LI NE 300X300
DGN TRAFFE KOLOM
600 CM
01 02 03 04 05A B C
300 300 300 300 300 300 01 03 05 A C 300 300 300 300 300 300
PRI NSI P: LEBAR GRI D LI NE SEBAI KNYA LEBI H KECI L DARI TRAFFE KOLOM
Sistem Peruangan
z Yang dimaksud dengan “ sistem peruangan” adalah sistem
pembagian ruang-ruang pada suatu fungsi bangunan.
Ada 3
sistem peruangan, yaitu
;z
Sistem open plan
, yaitu bangunan merupakan ruang besar, yang terbagi dalam ruang-2 fungsional secara non permanen dgn menggunakan moveable partition. Ruang-2 fungsionaltersebut dapat diubah sesuai keinginan. ContoH : Sekat partisi dari bahan kalsiboard atau gypsum board
z
Sistem rigid / fix plan
, disini ruang-ruang didalam bangunan dibuat/ terbagi oleh batas-2 yang fix/ pasti dan rigid. Contoh : sekat dinding tembok/ beton. Kemungkinan perubahan ruang pada sistem ini sangat kecil.BUI LDI NG PERFORMANCE
z BUI LDI NG PERFORMANCE adalah ungkapan penampilan suatu fungsi bangunan gedung yang mencerminkan suatu karakter (pencitraan) tertentu yang dituntut oleh fungsi essensial bangunan tersebut .
z Beberapa jenis BUI LDI NG PERFORMANCE sebagai ungkapan karakter bangunan :
z Monumental, formal
z Berw ibaw a
z Terbuka, mengundang
z Tertutup, selektif
z Akrab, familiar
z Ringan, transparan
z Berat, masif
z Kokoh, dsb.
BEBERAPA CONTOH
BUI LDI NG PERFORMANCE
PADA BANGUNAN UMUM
Bangunan kampus dgn karakter formal, gubahan
simetris, serta memberikan nuansa khusus
Bangunan dgn
bentuk-2 dan warna yang rekreatif,
mengundang, akrab, terbuka
dgn adanya selasar
keliling, tepat utk bangunan hiburan dan rekreasi
komersial
Bangunan kampus yang menonjolkan karakter
kokoh, formal dan wibawa
Penonjolan pilar-2 semu utk lebih mengungkapkan
karakter kokoh, masif, formal. Perhatikan juga
Karakter monumental dengan bentuk-2
klasik simetris
Karakter rekreatif-familiar dgn bentuk
bentuk dan warna yang menonjol
Karakter rekreatif dgn bentuk2 yang
sederhana, cenderung minimalis tapi dgn
warna menonjol
Karakter formal dgn penekanan
nuansa khusus pd main entrance
Sistem Peruangan
z Yang dimaksud dengan “ sistem peruangan” adalah sistem
pembagian ruang-ruang pada suatu bangunan.
Ada 3 sistem
peruangan, yaitu
;z
Sistem open plan
, yaitu bangunan merupakan ruang besar, yang terbagi dalam ruang-2 fungsional secara non permanen dgn menggunakan moveable partition. Ruang-2 fungsional tersebut dapat diubah sesuai keinginan.z
Sistem rigid / fix plan
, disini ruang-ruang didalam bangunan dibuat/ terbagi oleh batas-2 yang fix/ pasti dan rigid.Kemungkinan perubahan ruang pada sistem ini sangat kecil.
z
Sistem open & fix plan
, merupaka kombinasi dari sistem open plan dan sistem fix plan