• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh sikap karyawan atas perubahan kebijakan hari kerja terhadap kinerja karyawan Universitas Sanata Dharma : studi kasus pada karyawan administratif Kampus Mrican dan Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh sikap karyawan atas perubahan kebijakan hari kerja terhadap kinerja karyawan Universitas Sanata Dharma : studi kasus pada karyawan administratif Kampus Mrican dan Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SIKAP KARYAWAN ATAS PERUBAHAN KEBIJAKAN HARI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Studi Kasus pada Karyawan Administratif Kampus Mrican dan Paingan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen

Oleh:

Elisabeth Sasy Wahyudiani

NIM : 082214010

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGARUH SIKAP KARYAWAN ATAS PERUBAHAN KEBIJAKAN HARI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Studi Kasus pada Karyawan Administratif Kampus Mrican dan Paingan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen

Oleh:

Elisabeth Sasy Wahyudiani

NIM : 082214010

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

Motto

Sebab itu, janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok

mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk

sehari. (Matius 6:34)

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak

memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak

sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan

tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena

ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu,

percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar

menanggung segala sesuatu. (1 Korintus 13: 4-7)

Life isn’t about finding yourself, life is about creating yourself. When

you want something you’ve never had, you have to do something

you’ve never done. And the minute you think of giving up, think of the

reason why you held on so long. (Unknown)

.... and when you want something, all the universe conspires in

helping you to achieve it... it’s a long list, but the path was written in

the omens, and there was no way I could go wrong. (Paolo Coelho,

(6)

v

Dipersembahkan kepada mereka :

Tuhan Yesus Kristus, untuk semua berkah melimpah tiada akhir bagi saya. Terima

kasih dan Puji Syukur tiada akhir

Bapak dan Ibuk, untuk semua cinta, doa, dukungan, dan dorongan. Terima kasih

telah menjadi orang tua yang menakjubkan.

I love you so much

....

Ale,

thank’s for growing up well, my lil’ crazy broo!

Dyah Puspita Dewi!!!!

My lovely sister

.... untuk tahun-tahun yang telah terlewati

dan untuk tahun-tahun yang akan datang.

Thanks

!

Asti Hanhan, Dika Oink, Alex Sandrow, Priska, Landri, Iin, Mami Enik

, Prana, Hera,

Sari, Dian, Maria, I Love u all, fuuuulll

...

Hanna, Hany, Patricia, Cecil, dan

the duduls of

Pringgodani 10

Untuk Mbak Sri Istiyani (1980-2010), Damianus Bramantyo Idaman (1990-2007) dan

Aprilia Suci Wulandari (1990-2008) yang telah mendahului kami mendapat tempat

terindah di rumah Bapa.

Untuk semua teman Manajemen 2008, Akuntansi 2008, Insadha 2008,

teman-teman di Elti yang selalu jadi anak muda, dan teman-teman-teman-teman semua

Untuk semua yang berharga yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih.

Full of love and greatfull thanks,

(7)

vi

Kata pengantar

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skrispsi yang berjudul

“Pengaruh Sikap Karyawan atas Perubahan Kebijakan Hari Kerja terhadap

Kinerja Karyawan : Studi Kasus Karyawan Administrarif Kampus Mrican dan

Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.

Pleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Th. Sutadi, M.B.A., selaku dosen pembimbing I, yang

telah membimbing, mengarahkan, dan memberikan masukan-masukan

serta kritik yang bermanfaat bagi penulis sehingga penulisan skripsi

dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Drs. Rubiyatno, M.M., selaku dosen pembimbing II dan

Kepala Biro Personalia, yang telah membimbing, mengarahkan, dan

memberikan masukan-masukan serta kritik yang bermanfaat bagi

penulis, sehingga penulisan skripsi dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M. S., sebagai dosen penguji yang

telah memberikan masukan dan saran yang membangun sehingga

skripsi menjadi lebih baik lagi.

6. Segenap dosen dan karyawan Administratif Universitas Sanata

Dharma, yang telah memberikan waktu dan kesediaannya membantu

(8)

vii 7. Keluarga, Bapak Yustinus Slamet Sudarto, Ibu Florentina Pawarti,

dan Adik Alexius Dwiky Wahyudiasto terima kasih atas kasih sayang,

doa, dukungan, dan semangat yang tidak pernah putus.

8. Teman-teman terdekat, Dyah Puspita Dewi, Asti Handayani, Priska

Betya Artanti, Fransiska Pordika Yulitasari, Alexandra Meilani,

terima kasih untuk persahabatan yang tidak ternilai dan semangat

yang menggebu-gebu.

9. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, namun

memberikan banyak bantuan dalam penyusunan skripsi ini, terima

kasih.

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi

bahan masukan bagi penulisan selanjutnya.

Yogyakarta, 31 Agustus 2012

Penulis,

(9)
(10)
(11)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ix

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR GRAFIK DAN TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

(12)

xi

4. Sikap ... 22

5. Kebijakan 5 Hari Kerja Universitas Sanata Dharma ... 25

B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya ... 27

C. Kerangka Konseptual ... 34

D. Variabel Penelitian ... 37

E. Definisi Operasional ... 39

F. Populasi dan Sampel ... 41

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 42

H. Sumber Data ... 42

I. Teknik Pengumpulan Data ... 43

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 43

K. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 49

A. Sejarah USD ... 49

B. Visi dan Misi USD ... 52

C. Tujuan Pendidikan USD ... 53

D. Karyawan Administratif USD ... 54

E. Lima Hari Kerja di Universitas Sanata Dharma ... 55

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Deskripsi Responden ... 58

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 62

(13)

xii

D. Pembahasan ... 72

BAB VI SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 79

A. Simpulan ... 79

B. Saran ... 80

C. Keterbatasan ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 84

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR, GRAFIK, DAN TABEL

Gambar II.1 ... 34

Grafik V.1 ... 67

Tabel V.1 Unit Kerja Karyawan ... 58

Tabel V. 2 Pendidikan Terakhir Karyawan ... 59

Tabel V.3 Masa Kerja Karyawan ... 60

Tabel V.4 Usia Karyawan ... 61

Tabel V.5 Jenis Kelamin Karyawan ... 62

Tabel V.6 Uji Validitas Variabel Penelitian ... 63

Tabel V.7 Uji Reliabilitas Penelitian ... 64

Tabel V.8 Sikap Karyawan atas Perubahan Hari Kerja ... 66

Tabel V.9 Descriptive Statistic ... 68

Tabel V.10 Correlations ... 68

Tabel V.11 Model Summary ... 69

Tabel V.12 Anova ... 70

Tabel V. 13 Coefficients ... 71

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner

2. Data Responden

3. Data Sikap Karyawan

4. Data Kinerja Karyawan

5. Output Validitas dan Reliabilitas Sikap

6. Output Validitas dan Reliabilitas Kinerja

7. Ouput Regresi

8. Output Persentase Sikap

9. Output Persentase Data Responden

10.Yayasan, Pimpinan, dan Lokasi Universitas Sanata Dharma

11.Surat Ijin Penelitian

12.Tabel r

(16)

xv Abstrak

PENGARUH SIKAP KARYAWAN ATAS PERUBAHAN KEBIJAKAN HARI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Administratif Kampus Mrican dan Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Elisabeth Sasy Wahyudiani Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara sikap karyawan atas perubahan kebijakan hari kerja terhadap kinerja karyawan pada karyawan administratif Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2012, di Universitas Sanata Dharma, kampus I, II, dan III (Mrican dan Paingan). Pengumpulan data dilakukan dengan angket dan dokumentasi. Populasi penelitian ini terdiri dari karyawan administrasi Universitas Sanata Dharma. Sampel yang diperoleh sebanyak 84 responden yang terbagi dari 12 unit kerja di kampus I, II, dan III (Mrican dan Paingan). Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling, yang digunakan pada kondisi populasi heterogen dan berstrata secara proporsional. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis persentase dan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap karyawan atas perubahan kebijakan hari kerja positif. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sikap karyawan atas perubahan hari kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

(17)

xvi Abstract

THE INFLUENCE OF THE EMPLOYEE ATTITUDE OF THE CHANGE OF WORK-DAY POLICY TOWARD THE EMPLOYEE PERFORMANCE

A Case Study at Administrative Employees Sanata Dharma University Yogyakarta weekdays policy changes towards the performance of employees on administrative employee of Sanata Dharma University, Yogyakarta. The research was conducted in April to May 2012, at Sanata Dharma University, Campus I, II, and III (Mrican and Paingan). The data was collected by questionnaires and documentation. The population of this study consisted of administrative workers in Sanata Dharma University. Samples were obtained as many as 84 respondents divided into 12 work units on campus I, II, and III (Mrican and Paingan). The sampling technique employed proportionate stratified random sampling technique, which was used to represent the population of heterogeneous and stratified

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan yang sangat dinamis dan perubahan yang selalu terjadi

adalah hal yang harus dihadapai oleh semua organisasi. Perubahan adalah

sesuatu yang pasti terjadi baik itu disengaja mau pun tidak disengaja.

Perubahan yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, internal dan

eksternal. Faktor eksternal biasanya memicu perubahan yang tidak

direncana, misalnya perubahan ekonomi dunia. Faktor eksternal akan

memicu perubahan dari segala aspek, dan biasanya merupakan perubahan

yang tidak dapat diantisipasi, sehingga menjadi sesuatu yang harus

dihadapi organisasi. Sebaliknya, faktor internal dapat merupakan pemicu

perubahan yang disengaja, telah diantisipasi, dan direncanakan. Misalnya,

pergantian pemimpin, sistem kerja, atau pergantian fasilitas yang akan

memicu munculnya perubahan. Perubahan itu sendiri nantinya dapat

mempengaruhi hal-hal yang lain dalam organisasi. Oleh karena itu, setiap

organisasi harus siap menyesuaikan diri dalam menghadapi perubahan

tersebut.

Salah satu bentuk perubahan adalah perubahan kebijakan.

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan

dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan

cara bertindak atau pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud

(19)

atau garis haluan (kamus online). Perubahan kebijakan biasanya

dimaksudkan untuk membuat kondisi yang akan datang akan lebih baik

dan teratur, atau lebih efektif dari pada kondisi sebelumnya.

Salah satu organisasi yang mengalami perubahan kebijakan adalah

Universitas Sanata Dharma. Pada tahun 2010 yang lalu, Sanata Dharma

mengalami perubahan kebijakan hari kerja, dari enam hari seminggu

menjadi lima hari dalam seminggu. Dengan adanya perubahan ini,

Universitas melakukan banyak hal untuk menyesuaikan diri. Selain itu,

banyak respon dan reaksi yang muncul, baik dari mahasiswa, dosen, dan

karyawan.

Pada dasarnya, perubahan kebijakan hari kerja dilakukan agar

dapat menciptakan kondisi yang lebih baik dari pada yang sebelumnya.

Enam hari kerja dianggap kurang efektif. Perubahan kebijakan hari kerja,

menjadi lima hari dalam seminggu dimaksudkan untuk melakukan

penghematan di berbagai sektor (Djiwandono, 1994) juga untuk

meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan produktifitas. Lima hari kerja

memberikan hari libur yang lebih panjang dan dianggap cukup untuk

membuat pekerja beristirahat sehingga mampu bekerja dengan lebih baik

di awal minggu. Oleh karena itu, kebijakan lima hari kerja dianggap

perubahan yang akan membawa budaya kerja baru, budaya efektif dan

efisien, serta dapat meningkatkan produktifitas (Masduki, Unisys, 2007).

Dalam organisasi, salah satu faktor penting dalam menjaga

(20)

luput dari pengaruh perubahan. Manusia, sebagai salah satu sumberdaya

penggerak oraganisasi, memiliki karakter yang berbeda-beda, contohnya

dalam bersikap. Dalam hal ini, sikap karyawan dalam suatu organisasi

akan ikut dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi dalam organisasi.

Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya

sendiri, orang lain, obyek, atau isue (Petty and Cacioppo, 1986, dalam

Azwar S, 2000:6). Dengan adanya perubahan kebijakan hari kerja,

bagaimana sikap karyawan dalam menghadapi perubahan tersebut,

hendaknya menjadi perhatian khusus bagi Universitas.

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa perubahan

kebijakan hari kerja berhubungan dengan efektifitas suatu organisasi.

Salah satu yang diukur dalam efektifitas organisasi adalah kinerja

karyawan. Dengan adanya perubahan kebijakan hari kerja tersebut,

bagaimana dengan kinerja karyawan? Kinerja karyawan diharapkan selalu

mengalami peningkatan, mengingat pentingnya sumberdaya manusia

sebagai faktor penggerak organisasi. Organisasi selalu melakukan usaha

untuk peningkatan kualitas kinerja karyawannya dengan berbagai upaya

agar dapat memberikan sumbangan berarti bagi kinerja dan kemajuan

organisasi (Rivai, 2003). Kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan atau

kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang

dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam

(21)

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis ingin melakukan

penelitian dengan judul, “Pengaruh Sikap Karyawan atas Perubahan Kebijakan Hari Kerja terhadap Kinerja Karyawan Universitas Sanata Dharma”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,

penulis merumuskan beberapa permasalah yang akan dijawab melalui

penulisan skripsi ini, sebagai berikut:

1. Bagaimana sikap karyawan atas perubahan kebijakan hari

kerja?

2. Apakah sikap karyawan atas perubahan kebijakan hari kerja

berpengaruh terhadap kinerja karyawan Universitas Sanata

Dharma?

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas, maka penulis

membuat beberapa batasan masalah, yaitu yang akan diteliti adalah sikap

karyawan atas perubahan kebijakan hari kerja dan kinerja karyawan.

Selain itu karyawan yang diteliti adalah karyawan administratif

Universitas Sanata Dharma di kampus Mrican dan Paingan pada unit-unit

(22)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui sikap karyawan atas perubahan kebijakan hari

kerja.

2. Mengetahui pengaruh sikap karyawan atas perubahan kebijakan

hari kerja terhadap kinerja karyawan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

sikap karyawan administratif di Universitas Sanata Dharma atas

perubahan kebijakan hari kerja. Selain itu, dapat menjadi acuan

evaluasi kinerja karyawan dalam organisasi dengan adanya perubahan

kebijakan hari kerja. Penelitian ini juga diharapkan dapat mendorong

organisasi untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan dan

dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kinerja

karyawan di Universitas Sanata Dharma.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini memberikan pengalaman bagi penulis dalam membuat

karya tulis, melakukan penelitian, melakukan evaluasi kinerja, dan

penerapan ilmu yang telah didapatkan selama menempuh pendidikan

(23)

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab II Kajian Pustaka

Kajian pustaka memuat beberapa hal pokok, yaitu landasan teori, hasil

penelitian sebelumnya, kerangka konseptual, dan hipotesis.

Bab II Metode Penelitian

Metode penelitian memuat hal-hal sebagai berikut : jenis penelitian,

subjek dan obyek penelitian, waktu dan lokasi, variabel, populasi dan

sampel, teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik pengumpulan

data, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Subjek Penelitian

Gambaran Umum Subjek Penelitian menjelaskan secara garis besar

mengenai subjek penelitian.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Analisis data dan pembahasan pada intinya berisi dua hal pokok. Yang

pertama, paparan/deskripsi mengenai temuan yang diperoleh dan

analisisnya, baik secara kuantitatif (data dalam tabel atau grafik) maupun

secara kualitatif. Yang kedua (khususnya untuk penelitian dengan

hipotesis) memuat hasil uji statistik (uji beda atau uji korelasi, dan

sebagainya). Hal yang paling penting adalah apakah hasil uji statistik

(24)

Bab VI Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan

Kesimpulan memuat tentang apa yang diperoleh dari analisis data dan

pembahasan, serta penjelasan teruji tidaknya hipotesis alternatif yang

dikemukakan. Saran mengacu kepada kesimpulan, bersifat operasional

sesuai dengan masalah yang diteliti. Keterbatasa penelitian memuat secara

jujur pengakuan penulis terhadap berbagai keterbatasan dalam penelitian

(25)

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori 1. Manajemen

Dalam buku Henry Simamora (2004), manajemen adalah proses

pendayagunaan bahan baku dan sumberdaya manusia untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan organisasi, arahan,

koordinasi, dan evaluasi orang-orang untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Simamora (2004), esensi manajemen adalah aktifitas bekerja

melalui orang lain untuk meraih berbagai hasil. Dalam manajemen, terjadi

pengintegrasian berbagai sumberdaya dan tugas untuk mencapai berbagai

tujuan organisasi.

Ahli manajemen pada awal abad kedua puluh, Mary Parker Follet

(Daft, 2006:6), mendefinisikan manajemen sebagai seni untuk

menyelesaikan segala sesuatu melalui orang-orang.

Peter Drucker, ahli teori manajemen terkemuka, sesuai yang

dikutip dari buku Manajemen oleh Daft, menyatakan bahwa pekerjaan

manajer, adalah untuk memberikan arahan kepada organisasi, memimpn

dan memutuskan bagaimana harusnya menggunakan sumberdaya untuk

mencapai tujuan tertentu.

Definisi manajemen menurut Daft (2006), adalah pencapaian

(26)

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian

sumberdaya organisasi.

Dalam pengertian manajemen yang dikemukakan Daft (2006),

terdapat empat fungsi manajemen, yaitu:

a. Perencanaan (Planning), merupakan fungsi manajemen yang

berkaitan dengan menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa

depan, memutuskan tugas, dan penggunaan sumberdaya yang

diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurangnya perencanaan

atau perencanaan yang buruk dapat menghancurkan kinerja

organisasi.

b. Pengorganisasian (Organizing), merupakan fungsi manajemen yang

berkaitan dengan penentuan dan pengelompokan tugas ke dalam

departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumberdaya ke dalam

departemen.

c. Kepemimpinan (Leading), adalah penggunaan pengaruh untuk

meberikan motivasi kepada karyawan sehingga dapat mencapai tujuan

yang sudah ditetapkan. Memimpin, berarti menciptakan budaya dan

nilai bersama, mengkomunikasikan tujuan kepada karyawan di

seluruh organisasi, dan memberikan masukan kepada karyawan agar

memiliki kinerja dengan tingkat yang lebih tinggi.

d. Pengendalian (Controlling), berkaitan dengan pengawasan aktivitas

karyawan, pertahanan organisasi pada jalur pemenuhan tujuan, dan

(27)

2. Manajemen Sumberdaya Manusia

Manajemen sumberdaya manusia adalah pendayagunaan,

pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu

anggota organisasi atau kelompok karyawan (Simamora, 2004).

Manajemen sumberdaya manusia, menyangkut desain dan implementasi

sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan,

pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi, dan hubungan

ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumberdaya manusia melibatkan

semua keputusan dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara

langsung sumberdaya manusianya.

Menurut Barthos (2004), manajemen sumberdaya manusia

mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan,

penggunaan dan perlindungan sumberdaya manusia baik yang berada

dalam hubungan kerja mau pun yang berusaha sendiri.

Definisi Kiggundu (1989:146) tentang manajemen sumberdaya

manusia, dalam perspektif internasional atau makro, yang diambil dari

Manajemen Sumberdaya Manusia (Gomes, 2003), adalah:

Human resources management is the development and utilization

of personel for the effective achievement of individual,

organizational, community, national, and international goals and

(28)

Manajemen sumberdaya manusia adalah pengembangan dan

pemanfaatan pegawai bagi pencapaian yang efektif mengenai

sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu, organisasi, masyarakat,

nasional, dan internasional.

Seperti yang dikutip Handoko (1994), pengertian manajemen

sumberdaya manusia menurut Flippo, adalah perencanaan,

perngorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan

pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,

pemeliharaan, dan pelepasan sumberdaya manusia agar tercapai berbagai

tujuan individu, organisasi, dan masyarakat.

Berikut ini ada beberapa pengertian manajemen sumberdaya manusia

menurut para ahli yang diambil dari buku Manajemen Sumberdaya

Manusia (Alwi, 2001):

a. Menurut Amstrong (2004), manajemen sumberdaya manusia adalah

bagaimana orang-orang dapat dikelola dengan cara yang terbaik

dalam kepentingan organisasi.

b. Menurut Kenooy (1990), manajemen sumberdaya manusia adalah

suatu metode memaksimumkan hasil dari sumberdaya tenaga kerja

dengan mengintegrasikan MSDM ke dalam strategi bisnis.

c. Menurut Storey (1995), manajemen sumberdaya manusia adalah

pendekatan yang khas, terhadap manajemen tenaga kerja yang

(29)

strategi dari tenaga kerja yang mampu dan memiliki komitmen tinggi

dengan menggunakan tatanan kultur yang integrated, struktural, dan

teknik-teknik personel.

Tujuan manajemen sumberdaya manusia, adalah untuk meningkatkan

dukungan sumberdaya manusia dalam usaha meningkatkan efektivitas

organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Secara operasional, tujuannya

adalah untuk meningkatkan produktivitas pegawai, mengurangi tingkat

absensi, mengurangi tingkat perputaran kerja, atau meningkatkan loyalitas

para pegawai (Hariandja, 2002).

Menurut Hariandja, dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia

(2002), secara umum, kegiatan atau aktivitas manajemen sumber daya

manusia dikategorikan menjadi empat, yaitu:

a. Persiapan dan pengadaan

Kegiatannya meliputi analisis jabatan, yaitu kegiatan untuk

mengetahui jabatan-jabatan yang ada dalam organisasi beserta

tugas-tugas yang dilakukan dan persyaratan yang harus dimiliki oleh

pemegang jabatan. Manajemen sumber daya manusia, harus

mengetahui keseluruhan tugas yang ada dalam organisasi berikut

dengan rincian tugas, persyaratan tugas, dan standar kinerja.

Manajemen sumber daya manusia, memprediksi dan menentukan

kebutuhan tenaga kerja pada masa sekarang dan yang akan datang,

(30)

direkrut dan kapan perekrutan untuk menarik calon pegawai untuk

kemudian dilakukan penempatan.

b. Pengembangan dan penilaian

Pelatihan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pegawai dan

menjaga terjadinya keusangan kemampuan pegawai akibat

perubahan-perubahan dalam lingkungan kerja. Penilaian diperlukan untuk

melihat apakah unjuk kerja pegawai sesuai dengan yang diharapkan

dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kemampuan dan

kinerja. Manajemen juga membantu perencanaan karir, ini diperlukan

dalam pengembangan kemampuan pegawai.

c. Pengompensasian dan perlindungan

Kompensasi diberikan untuk mempertahankan dan memelihara

semangat kerja dan motivasi. Pegawai selalu menginginkan balas jasa

yang layak sebagai konsekuensi pelaksanaan pekerjaan. Perlindungan

pegawai diberikan dari akibat buruk yang mungkin muncul dalam

pekerjaan, serta menjaga kesehatan pegawai.

d. Hubungan-hubungan kepegawaian

Kegiatan ini meliputi usaha untuk memotivasi pegawai,

memberdayakan pegawai, yang dilakukan melalui penataan pekerjaan

yang baik, meningkatkan disiplin pegawai agar mematuhi aturan,

kebijakan-kebijakan yang ada dan melakukan bimbingan. Jika ada

(31)

menguntungkan antara pegawai dan organisasi. Evaluasi atas

hubungan itu juga harus secara berkala dilakukan.

3. Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua, terbitan Balai

Pustaka tahun 1993, kinerja adalah 1) sesuatu yang dapat dicapai, 2)

prestasi yang diperlihatkan, dan 3) kemampuan kerja.

Ada beberapa pengertian kinerja menurut para ahli manajemen,

yang dikemukakan dalam buku Budaya Organisasi dan Peningkatan

Kinerja Perusahaan. Menurut Stoner, 1978, dalam buku Management,

kinerja adalah fungsi dari motivasi, kecakapan, dan persepsi peranan.

Menurut Bernardin dan Russel, 1993, dalam buku Achmad S.

Ruby, mengemukakan bahwa kinerja sebagai pencatatan hasil-hasil

yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan, atau kegiatan tertentu

selama kurun waktu tertentu.

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai

tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Prawiro Suntoro,

1999, dalam buku Merry Dandian Panji).

Kemudian, dalam buku tersebut, Pabundu Tika, merangkum

(32)

Kinerja terdiri dari bebeberapa unsur, yaitu 1) hasil-hasil fungsi

pekerjaan, 2) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi

seperti motivasi, kecakapan, persepsi peranan, 3) pencapaian

tujuan organisasi, 4) periode waktu tertentu.

Menurut Pabundu Tika, 2006, kinerja adalah hasil-hasil fungsi

pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu

organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai

tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

Pengertian kinerja menurut Mangkunegara, 2006, dalam buku

Manajemen Sumber Daya Manusia, kinerja adalah hasil secara

kualitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya.

Kinerja, menurut Hendry Simamora, 1995, adalah tingkat terhadap

mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.

b. Faktor-Faktor Kinerja

Menurut Prawirosentono (1999) dari artikel yang dalam blog

Hardiyanti Karisma, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan, yaitu:

1) Efektivitas dan efisiensi

Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, ukuran

baik-buruknya kinerja diukur dengan efektivitas dan efisiensi. Efektif,

apabila mencapai tujuan, dan efisien apabila hal itu memuaskan

(33)

2) Otoritas dan tanggung jawab

Wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam organisasi

akan mendukung kinerja, selain itu kinerja dapat terwujud bila

karyawan mempunyai komitmen dengan organisasinya dan

ditunjang dengan disiplin kerja yang tinggi.

3) Disiplin

Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap yang ada pada diri

karyawan terhadap peraturan dan ketetapan organisasi. Disiplin

meliputi ketaatan dan rasa hormat terhadap perjanjian yang dibuat

antara perusahaan dan karyawan.

4) Inisiatif

Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam

bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan

tujuan organisasi. Hendaknya setiap inisiatif mendapat tanggapan

positif dari atasan.

Faktor-faktor kinerja menurut Gibson (1996) terdiri dari tiga

kelompok, yaitu:

1) Kelompok variabel individu, terdiri dari kemampuan dan

ketrampilan, latar belakang dan demografis. Variabel kemampuan

dan ketrampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi

perilaku kerja dan kinerja karyawan. Sedangkan variabel latar

belakang dan demografis mempunyai pengaruh yang tidak

(34)

2) Kelompok variabel psikologis, terdiri dari variabel persepsi, sikap,

kepribadian, belajar, dan motivasi. Variabel ini banyak

dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja, dan

variabel demografis.

3) Kelompok variabel oragnisasi, terdiri dari variabel sumber daya,

kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan.

c. Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja merupakan faktor kunci untuk dalam

pengembangan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena

adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya

manusia yang ada dalam organisasi. Dengan penilaian kinerja, akan

diketahui kondisi sebenarnya tentang kinerja karyawan.

Penilaian kinerja menurut beberapa ahli:

1) Menurut Bernardin dan Russel (1993:379), penilaian kinerja

adalah cara mengukur kontribusi individu kepada organisasi

tempatnya bekerja.

2) Menurut Cascio (1992:267), penilaian kinerja adalah sebuah

gambaran atau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan

kelemahan yang terkait dari seseorang atau suatu kelompok.

3) Menurut Bambang Wahyudi (2002:101), penilaian kinerja adalah

suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis

tentang prestasi kerja atau jabatan seorang tenaga kerja, termasuk

(35)

4) Menurut Henry Simamora (2004:338), penilaian kinerja adalah

proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi

pelaksanaan kerja individu karyawan.

Bernardin dan Russel (1993:135) seperti yang dikutip oleh

Faustino Cardoso Gomes dalam buku Human Resource Management,

mengemukakan ukuran-ukuran dari kinerja karyawan, yaitu:

1) Quantity of work, adalah jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu

periode yang ditentukan.

2) Quality of work, adalah kualitas kerja yang dicapai berdasarkan

syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

3) Job knowledge, adalah luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan

dan ketrampilannya.

4) Creativeness, adalah keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan

dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan

yang timbul.

5) Cooperation, adalah kesediaan untuk bekerjasama dengan orang

lain atau sesama anggota organisasi.

6) Dependability, adalah kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal

kehadiran dan penyelesaian kerja.

7) Initiative, adalah semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru

dalam memperbesar tanggung jawabnya.

8) Personal qualities, menyangkut kepribadian, kepemimpinan,

(36)

Menurut Agus Dharma dalam buku Manajemen Supervisi

(2003:355), pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut:

1) Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai,

berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan. Pengukuran

kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari proses atau

pelaksanaan kegiatan.

2) Kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan, berkaitan dengan bentuk

hasil keluaran. Pengukuran ini mencerminkan pengukuran tingkat

kepuasan atau seberapa baik penyelesaiannya.

3) Ketepatan waktu, yaitu kesesuaian waktu pelaksanaan dengan

yang direncanakan.

Dalam buku Peraturan tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

Yayasan Sanata Dharma Yogyakarta, tahun 2003, penilaian pegawai

meliputi :

1) Prestasi kerja

Hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugas

yang diberikan kepadanya.

2) Tanggung jawab

Kesanggupan seorang pegawai menyelesaikan tugas yang

diberikan kepadanya.

(37)

Ketaatan dan pengabdian seorang pegawai kepada perusahaan

tempatnya bekerja.

4) Loyalitas

Kemauan pegawai dalam mendukung pencapaian tujuan-tujuan

perusahaan dan keterlibatannya dalam pencapaian tujuan tersebut.

5) Kejujuran

Ketulusan hati seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan

kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang

diberikan kepadanya.

6) Kerja sama

Kemampuan seorang pegawai untuk bekerja sama dengan orang

lain dalam menyelesaikan tugas yang ditentukan sehingga

mencapai hasil yang maksimal.

7) Prakarsa

Kemampuan seorang pegawai untuk mengambil keputusan,

langkah-langkah, atau melaksanakan suatu tindakan yang

diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu

perintah.

8) Kepemimpinan

Kemampuan seorang pegawai untuk meyakinkan orang lain

sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan

(38)

d. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja

Tujuan penilaian kinerja secara teoritis dikategorikan sebagai suatu

yang bersifat evaluation dan development (Syafarudin Alwi,

2001:187) . Yang bersifat evaluation, harus menyelesaikan, 1) hasil

penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi; 2) hasil

penilaian digunakan sebagai staffing decision; 3) hasil penilaian

digunakan sebagi evaluasi sistem seleksi. Sementara itu, yang bersifat

development harus menyelesaikan, 1) prestasi riil yang dicapai

individu; 2) kelemahan-kelemahan individu yang memperlambat

kerja; 3) prestasi-prestasi yang harus dikembangkan.

Hasil-hasil penilaian memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi

perencanaan kebijakan organisasi, manfaatnya secara rinci adalah

sebagai berikut (wikipedia): 1) penyesuaian kompensasi; 2) perbaikan

kinerja; 3) kebutuhan pelatihan dan pengembangan; 4) pengambilan

keputusan dalam hal promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian, dan

perencanaan tenaga kerja; 5) kepentingan penelitian pegawai; 6)

(39)

4. Sikap

a. Pengertian Sikap

Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya

sendiri, orang lain, obyek, atau isue (Petty and Cacioppo, 1986, dalam

Azwar S, 2000:6).

Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu

stimulus atau objek (Soekidjo Notoatmojo, 1997:130).

Sikap adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai

kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi (Heri

Purwanto, 1998:62)

Sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi),

pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang

terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya (Secord dan Backman,

1964, dalam Azwar S, 2000:5).

b. Komponen Sikap

Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang,

yaitu (Azwar S, 2000:23):

1) Komponen Kognitif, merupakan kepercayaan seseorang mengenai

apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Komponen

kognitif berisi kepercayaan atas stereotipe yang dimiliki individu

tentang sesuatu yang merupakan opini, terutama jika menyangkut

(40)

2) Komponen afektif, menyangkut masalah emosional subjektif

seseorang terhadap suatu objek sikap. Aspek emosional biasanya

yang paling dasar dalam komponen sikap dan aspek yang paling

bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin mengubah

sikap seseorang terhadap sesuatu.

3) Komponen konatif, menunjukkan bagaimana perilaku atau

kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang

berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Seseorang akan

berperilaku atau bereaksi terhadap suatu stimulus ditentukan oleh

bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus

tersebut. Kecenderungan berperilaku seseorang dicerminkan

dalam bentuk tendensi perilaku terhadap objek.

c. Karakteristik Sikap

Sax (1980) menunjukkan beberapa karakteristik sikap, yaitu

(Azwar, 2000:87):

1) Sikap mempunyai arah, artinya sikap selalu terpilah menjadi dua

arah, ya atau tidak, setuju atau tidak, mendukung atau tidak. Orang

yang menjawab ya, setuju, dan mendukung memiliki sikap dengan

arah yang positif. Sedangkan orang yang memilih tidak, tidak

setuju, tidak mendukung, maka arah sikapnya negatif.

2) Sikap memiliki intensitas, artinya kedalaman atau kekuatan sikap

terhadap sesuatu belum tentu sama walau pun arahnya tidak

(41)

sesuatu berbeda, seseorang bisa hanya merasa setuju, dan

seseorang yang lain merasa sangat tidak setuju.

3) Sikap memiliki keleluasaan, artinya sikap terhadap suatu objek

dapat secara keseluruhan, akan tetapi juga bisa hanya beberapa

aspek atau hal-hal spesifik dari suatu objek.

4) Sikap memiliki konsistensi, artinya kesesuaian antara pernyataan

sikap yang dikemukakan dengan responsnya terhadap objek sikap

termaksud. Konsistensi diperlihatkan sikap dengan kesesuaiannya

dengan waktu yang relatif panjang. Konsistensi juga diperlihatkan

dengan tidak adanya kebimbangan.

5) Sikap memiliki spontanitas, artinya kemampuan seseorang dalam

mengungkapkan sikapnya terhadap sesuatu secara spontan, tanpa

harus melakukan pengungkapan dan dorongan atau desakan untuk

menunjukkan suatu sikap.

d. Metode Pengungkapan Sikap

Ada beberapa pengungkapan sikap yang secara historik telah

dilakukan oleh orang-orang (Azwar, 2000:90):

1) Observasi perilaku, melakukan pengamatan secara langsung atas

sikap seseorang terhadap sesuatu hal.

2) Penanyaan langsung, seseorang secara langsung ditanyai

mengenai responsnya terhadap sesuatu yang dapat

(42)

3) Pengungkapan langsung, dilakukan secara tertulis, dapat

dilakukan dengan item tunggal mau pun ganda. Misalnya

seseorang diminta menjawab pertanyaan dengan jawaban setuju

atau tidak setuju.

4) Skala sikap, dilakukan dengan membuat daftar

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh individu mengenai suatu

objek.

5) Pengukuran terselubung, berorientasi pada obesevasi langsung,

tetapi yang diamati adalah reaksi fisiologis yang terjadi lebih

diluar kendali orang yang bersangkutan.

5. Kebijakan 5 Hari Kerja Universitas Sanata Dharma

Universitas Sanata Dharma telah melakukan uji coba pelaksanaan

lima hari kerja pada tahun 2010 dan dari hasil evaluasi uji coba yang

dilakukan, pada tahun 2011, Universitas Sanata Dharma menetapkan

peraturan lima hari kerja.

Perubahan hari kerja berupaya meningkatkan produktivitas kerja,

disiplin pegawai, efisiensi sumber daya, dan pelayanan yang lebih baik.

Keputusan Rapat Pengurus Yayasan Sanata Dharma, pada tanggal 13

September 2011, dan ditetapkan pada tanggal 2 November 2011

(43)

a. Hari kerja bagi pegawai di lingkungan Yayasan Sanata Dharma

Yogyakarta adalah 5 hari kerja dalam satu minggu, mulai pada

hari Senin sampai dengan hari Jumat.

b. Jumlah jam kerja wajib dalam 5 hari kerja diatur sebagai berikut :

1) Jam kerja bagi tenaga pengajar mulai hari Senin sampai

dengan Jumat adalah 40 jam per minggu ; terdiri dari 30

jam kerja per minggu atau setara dengan 10 SKS per

minggu untuk tugas mengajar dan atau struktural, dan 10

jam kerja per minggu untuk penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat.

2) Jam kerja wajib bagi tenaga administratif adalah 40 jam

kerja per minggu, dengan peraturan jam kerja pada hari

Senin sampai dengan Jumat adalah pukul 07.30 WIB

sampai dengan 15.30 WIB, dan waktu jeda istirahat

bekerja sebanyak 30 menit di antara pukul 12.00 WIB

sampai dengan 13.00 WIB yang pelaksanaannya secara

bergantian dan diatur oleh unit kerja masing-masing.

c. Kerja lembur adalah tambahan waktu kerja yang jumlah

perminggunya dilaksanakan melebihi jumlah jam wajib kerja per

minggu. Kerja lembur dilaksanakan sesuai kebutuhan untuk

menangani tugas-tugas kedinasan yang sifatnya khusus dan

segera. Kerja lembur dilaksanakan atas perintah Pejabat Atasan

(44)

ketentuan-ketentuan yaitu jumlah minimal kerja lembur 1 jam per hari,

jumlah jam kerja lembur per hari maksimal 3 jam atau 14 jam per

minggu, dan yang boleh kerja lembur adalah tenaga administratif.

Ketentuan lembur ketiga tidak termasuk kerja lembur yang

dilakukan pada hari Sabtu dan hari libur resmi.

B. Penelitian- Penelitian Sebelumnya

1. Nuning Handarti (NIM 052214174, lulus tahun 2009), dengan judul

Analisis Pengaruh Budaya Perusahaan dan Lingkungan Kerja

terhadap Kinerja Karyawan. Studi kasus pada karyawan bagian

produksi PT. Adi Satria Abadi (PT ASA) di Kalasan, Sleman,

Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

ada pengaruh antara budaya perusahaan dengan kinerja karyawan,

antara lingkungan kerja dengan kinerja, dan budaya perusahaan dan

lingkungan kerja dengan kinerja karyawan. Rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : apakah budaya perusahaan berpengaruh

terhadap kinerja karyawan? ; apakah lingkungan kerja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan? ; dan apakah budaya perusahaan dan

lingkungan kerja berpengaruh pada kinerja karyawan?. Hipotesis yang

dikemukakan dalam penelitian ini adalah : ada pengaruh antara

budaya perusahaan dengan kinerja karyawan, ada pengaruh antara

lingkungan kerja dengan kinerja karyawan, dan ada pengaruh antara

(45)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian

produksi PT ASA, sebanyak 191 orang. Sampel yang digunakan

sebanyak 128 orang, dengan teknik pengambilan sampelnya adalah

probability sampling. Probability sampling adalah tehnik sampling

yang memberikan peluang sama kepada anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2004:103). Tehnik ini juga disebut

random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah budaya

perusahaan yang meliputi artifact, espoused values, dan basic

underlying assumption; lingkungan kerja fisik, yang meliputi

kebersihan, penerangan, ketenangan, ventilasi, sarana dan prasarana,

serta tata ruang atau penataan tempat dalam perusahaan; dan

lingkungan kerja psikis yang meliputi hubungan pekerja dengan

pemimpin, hubungan kerjasama dengan rekan kerja, keamanan kerja,

kecocokan seorang pekerja dengan pekerjaannya, kerjasama dengan

rekan kerja serta otonomi dalam melaksanakan pekerjaan. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan untuk pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan dengan

wawancara, kuisioner, dan dokumentasi. Pengukuran variabelnya

dilakukan dengan skala Likert. Analisis statistik yang digunakan

adalah analisis regresi linier sederhana dan regresi liner berganda.

Hasil dari penelitian ini adalah : budaya perusahaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, artinya semakin baik

(46)

lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan, artinya lingkungan kerja yang semakin baik maka kinerja

karyawan akan semakin tinggi; yang terakhir, budaya perusahaan dan

lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan, artinya semakin baik budaya perusahaan dan lingkungan

kerja, maka kinerja karyawan akan semakin tinggi. Peneliti

menyarankan untuk penelitian selanjutnya, lebih menyempurnakan

dengan menambahkan variabel-variabel yang secara teoritis dapat

mempengaruhi kinerja karyawan.

2. Lidwina Hersia Tikayanti Setyaningtyas (NIM 052214008, lulus

tahun 2009) dengan judul penelitian Pengaruh Gaya Kepemimpinan

dan Semangat Kerja terhadap Kinerja Karyawan, studi kasus pada

karyawan bagian produksi PT. Sari Husada Tbk., Yogyakarta. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui : pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap semangat kerja, dan pengaruh semangat kerja

terhadap kinerja karyawan. Rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah : apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan? ; apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap

semangat kerja karyawan? ; apakah semangat kerja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan?. Hipotesis yang dikemukakan oleh

peneliti adalah : gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja

(47)

; semangat kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Sari Husada Tbk.

Yogyakarta. Sampelnya sebanyak 200 responden pada bagian

produksi yang telah bekerja minimal 2 tahun. Metode pengambilan

sampelnya adalah sample non probability, yaitu probabilitas elemen

populasi yang dipilih tidak diketahui (Sumarni dan Salamah,

2006:76). Tehniknya adalah purposive sampling, yaitu tehnik

pengambilan sampel dengan menyesuaikan diri berdasarkan kriteria

atau tujuan tertentu atau disengaja. Variabel bebas dalam penelitian

ini adalah : gaya kepemimpinan, meliputi tipe gaya kepemimpinan

yaitu otokratis, demokratis, dan laizzez-faire ; dan semangat kerja

yang meliputi kerjasama, disiplin kerja, dan kegairahan kerja.

Variabel terikat adalah kinerja, yang diukur dengan kriteria kuantitas,

kualitas, ketepatan waktu, keefektivan biaya, bimbingan dari atas, dan

pengaruh antar pribadi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi,

kuisioner, dan dokumentasi. Pengukuran variabel dilakukan dengan

skala Likert. Untuk analisis data, peneliti menggunakan analisis

persentase dan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil dari

penelitian ini adalah : gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap

kinerja karyawan ; gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap

semangat kerja ; semangat kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan. Peneliti menyebutkan keterbatasannya adalah gaya

(48)

mengharapkan penelitian selanjutnya dapat meneliti gaya

kepemimpinan pada bagian pemasaran.

3. Agustinus Tomi Aditya (NIM 052214080, lulus tahun 2010) dengan

judul Pengaruh Dukungan Organisasi, Gaya Kepemimpinan, dan

Program Formal Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan,

studi kasus pada karyawan bagian kesehatan Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh

dukungan organisasi, gaya kepemimpinan, dan program formal

pengembangan karir terhadap kinerja karyawan, secara parsial dan

simultan. Rumusan masalah yang dikemukakan peneliti adalah :

apakah dukungan organisasi, gaya kepemimpinan, dan program

formal pengembangan karir secara parsial berpengaruh terhadap

kinerja karyawan? ; apakah dukungan organisasi, gaya kepemimpinan,

dan program formal pengembangan karir secara simultan berpengaruh

terhadap kinerja karyawan. Maka hipotesisnya adalah : dukungan

organisasi, gaya kepemimpinan, dan program formal pengembangan

karir secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan ;

dukungan organisasi, gaya kepemimpinan, dan program formal

pengembangan karir secara simultan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan. Populasi penelitian adalah karyawan bagian kesehatan

Rumah Sakit Panti Rapih sebanyak 675 orang. Kemudian, sampel

yang diambil sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang

(49)

teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang

sama bagi setiap anggota populasi utnuk dipilih menjadi anggota

sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,

dokumentasi, dan kuisioner. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah : dukungan organisasi, gaya kepemimpinan, dan program

formal pengembangan karir. Sedangkan variabel terikatnya adalah

kinerja karyawan. Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert.

Analisis data dilakukan dengan : analisis data kualitatif, berupa kata,

skema, dan gambar ; dan analisis data kuantitatif dengan analisis

regresi linier berganda, uji asusmsi klasik, uji F, dan uji t. Hasil dari

penelitian ini adalah : dukungan organisasi, gaya kepemimpinan, dan

program formal pengembangan karir berpengaruh secara

bersama-sama terhadap kinerja karyawan ; dukungan organisasi dan gaya

kepemimpinan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan,

sementara program formal pengembangan karir secara parsial tidak

berpengaruh terhadap kinerja. Keterbatasan peneliti adalah jumlah

responden yang terbatas, dibandingkan dengan divisi dan jumlah

karyawan Panti Rapih. Variabel yang diteliti pengaruhnya kecil

sehingga masih ada variabel yang lebih dominan pengaruhnya

terhadap kinerja yang belum diteliti.

4. H. Veitzal Rivai (jurnal 2001), dengan judul Bagaimana

Meningkatkan Kinerja Karyawan Bank, survei pada Bank Negara

(50)

ini untuk mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Yang

dikaji dari penelitian ini adalah : apakah ada pengaruh antara motivasi

kerja dengan kinerja karyawan ; apakah ada pengaruh antara budaya

organisasi dengan kinerja karyawan ; apakah ada pengaruh antara

kemampuan numeric dengan kinerja karyawan ; apakah ada pengaruh

antara motivasi kerja, budaya organisasi, dan kemampuan numeric

dengan kinerja karyawan. Hipotesisnya adalah : terdapat pengaruh

antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan ; terdapat pengaruh

antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan ; terdapat

pengaruh antara kemampuan numeric dengan kinerja karyawan ;

terdapat pengaruh antara motivasi kerja, budaya organisasi, dan

kemampuan numeric dengan kinerja karyawan. Populasinya adalah

karyawan Bank Negara Indonesia dan Bank Mandiri. Penelitian ini

bersifat verivikasi hipotesis menggunakan teknik survei dengan

pendekatan korelasional. Sampelnya ditentukan dengan teknik acak

sederhana atau simple random sampling. Analisis statistiknya

menggunakan regresi sederhana dan jamak, korelasi sederhana,

parsial, dan jamak. Hasil penelitiannya adalah : terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan ;

terdapat pengaruh signifikan dan positif antara budaya kerja dengan

kinerja karyawan ; terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

kemampuan numeric dengan kinerja karyawan ; terdapat pengaruh

(51)

kemampuan numeric dengan kinerja karyawan. Artinya, semakin baik

motivasi kerja, budaya organisasi, dan kemampuan numeric, semakin

tinggi pula kinerja karyawan.

C. Kerangka Konseptual

Penelitian ini didasari pada perubahan-perubahan yang dihadapi

oleh berbagai organisasi. Salah satu perubahan yang terjadi pada

Universitas Sanata Dharma adalah perubahan kebijakan hari kerja.

Karyawan Universitas Sanata Dharma adalah pihak yang paling

merasakan pengaruhnya. Karyawan yang terdiri dari berbagai macam sifat

dan karakter dalam menghadapi perubahan tersebut dengan sikap yang

berbeda. Selain menghadapi perubahan, karyawan juga dituntut

menunjukkan kinerja yang baik. Sikap karyawan dan pengaruhnya

terhadap kinerja adalah objek yang akan diteliti dalam penelitian ini.

Gambar II.1

Sikap Karyawan atas Perubahan Kebijakan

Hari Kerja

Perubahan Kebijakan Hari

Kerja

Kinerja Karyawan

Karyawan Universitas Sanata

(52)

D. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan mengenai konsep-konsep yang dapat

dinilai benar atau salah merujuk pada suatu fenomena yang dapat diamati

yang dirumuskan untuk diuji secara empiris (Cooper, 1996: 42). Hipotesis

menurut Subagyo (2005: 159) adalah pernyataan mengenai sesuatu yang

harus diuji kebenarannya.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, peneliti menyusun hipotesis sebagai berikut:

1. H0 : sikap karyawan atas perubahan kebijakan hari kerja adalah

Negatif

H1 : sikap karyawan atas perubahan kebijakan hari kerja adalah

Positif

2. H0 : sikap karyawan atas perubahan kebijakan hari kerja tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan

H1 : sikap karyawan atas perubahan kebijakan hari kerja

(53)

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus

adalah rancangan penelitian yang mencakup pengkajian suatu unit

penelitian secara intensif. Studi kasus menggunakan individu atau

kelompok sebagai bahan studinya (Sarwono, 2006:16). Studi kasus

meneliti langsung suatu objek tertentu, tujuannya untuk memperoleh data

yang diperlukan, sehingga hasil penelitian yang diperoleh hanya berlaku

pada objek yang diteliti.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah karyawan administratif kampus

Mrican dan Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Objek penelitiannya adalah sikap karyawan atas perubahan

kebijakan hari kerja dan kinerja karyawan setelah adanya perubahan

kebijakan hari kerja.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Kampus Mrican dan Paingan

(54)

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel adalah atribut atau sifat dari objek yang akan diteliti yang

mempunyai nilai tertentu. Variabel dependen adalah variabel yang

dipengaruhi atau disebabkan oleh adanya variabel bebas (Sumarni dan

Wahyuni, 2006:22). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

kinerja karyawan. Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dapat

dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi

dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu

tertentu.

Yang menjadi ukuran penilaian kinerja pegawai menurut Buku

Peraturan tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Yayasan Sanata

Dharma Yogyakarta, tahun 2003, penilaian pegawai meliputi :

a. Prestasi kerja

b. Tanggung jawab

c. Kesetiaan

d. Loyalitas

e. Kejujuran

f. Kerjasama

g. Prakarsa

h. Kepemimpinan

(55)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau

menyebabkan berubahnya atau timbulnya variabel dependen (Sumarni

dan Wahyuni, 2006:22). Variabel independen dalam penelitian ini

adalah sikap Karyawan atas perubahan kebijakan hari kerja (X1).

3. Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala rating untuk mengukur variabel.

Skala yang digunakan adalah skala likert. Skala likert adalah skala

yang Didesain untuk menilai sejauh mana subjek setuju atau tidak

setuju dengan pernyataan yang diberikan. Umumnya peneliti

menggunakan lima poin (Sumarni dan Wahyuni, 2006). Sedangkan

menurut Sanusi (2011), skala likert merupakan skala yang didasarkan

pada penjumlahan sikap responden dalam merespon pernyataan

berdasarkan indikator-indikator suatu variabel yang sedang diukur.

Responden akan diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju

terhadap setiap pernyataan. Lazimnya, ada lima poin penilaian dengan

titik netral pada pilihan ketiga.

Maka, untuk penelitian ini, ukuran penilaiannya, sebagai berikut :

SS Sangat Setuju

S Setuju

N Netral

TS Tidak Setuju

(56)

E. Definisi Operasional

1. Kinerja karyawan

Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang

atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka

mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

Ukuran penilaian kinerja karyawan menurut Buku Peraturan

tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Yayasan Sanata Dharma

Yogyakarta, tahun 2003, adalah sebagai berikut :

a. Prestasi kerja

b. Tanggung jawab

c. Kesetiaan

d. Loyalitas

e. Kejujuran

f. Kerjasama

g. Prakarsa

h. Kepemimpinan

2. Sikap

Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya

sendiri, orang lain, obyek, atau isue.

Sikap memiliki 3 komponen, yaitu :

a. Komponen Kognitif, yang merupakan kepercayaan mengenai apa

yang berlaku, atau apa yang benar bagi objek. Yang termasuk di

(57)

b. Komponen Afektif, merupakan perasaan emosional dan subjekif

atas suatu objek.

c. Komponen Konatif, merupakan kecenderungan berperilaku yang

berkaitan dengan suatu objek.

3. Perubahan Kebijakan Hari Kerja

Sebelum menetapkan keputusan perubahan hari kerja, Yayasan

Sanata Dharma telah lebih dulu melakukan uji coba lima hari kerja

dalam satu minggu selama satu tahun pada tahun 2010. Berdasar pada

evaluasi uji coba lima hari kerja selama satu tahun tersebut, Yayasan

memandang perlu mengatur pelaksanaan kerja dan waktu kerja.

Penetapan lima hari kerja bagi pegawai di lingkungan Yayasan

Sanata Dharma adalah lima hari kerja dalam satu minggu, mulai hari

Senin sampai dengan Jumat. Jumlah jam kerja wajib dalam lima hari

kerja diatur sebagai berikut :

a. Jam kerja wajib bagi tenaga pengajar mulai hari Senin sampai

dengan Jumat adalah 40 jam per minggu, terdiri dari 30 jam

kerja per minggu setara dengan 10 SKS per minggu untuk

tugas mengajar dan atau struktural, dan 10 jam kerja per

minggu untuk penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

b. Jam kerja wajib bagi tenaga administratif adalah 40 jam per

minggu dengan pengaturan sebagai berikut :

1) Hari Senin sampai dengan Jumat jam 07.30 – 15.30

(58)

2) Waktu istirahat bekerja 30 menit di antara jam 12.00 –

13.30 WIB yang dilaksanakan secara bergantian dan

diatur oleh unit masing-masing.

c. Waktu kerja lembur adalah tambahan waktu kerja yang jumlah

perminggunya dilaksanakan melebihi jumlah jam wajib kerja

per minggu. Kerja lembur dilaksanakan sesuai kebutuhan

untuk mengangani tugas-tugas kedinasan yang sifatnya khusus

dan segera. Kerja lembur dilaksanakan atas perintah Pejabat

Atasan Langsung Pegawai yang bersangkutan dengan

ketentuannya :

1) Jumlah minimal jam kerja 1 jam per hari.

2) Jumlah jam kerja lembur per hari maksimal 3 jam atau

14 jam per minggu.

3) Yang boleh kerja lembur adalah tenaga administratif.

F. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi

untuk penelitian ini adalah seluruh karyawan di Kampus Mrican dan

Paingan Universitas Sanata Dharma.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang hendak diteliti, yang

dianggap dapat mewakili seluruh populasi. Maka sampel untuk penelitian

ini adalah karyawan administratif Kampus Mrican dan Paingan

(59)

Sastra, FKIP, Fakultas Psikologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Sains dan

Teknologi, BAA, BLU, BSP, Biro Keuangan, LPM, dan Campus

Ministry.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini akan mengambil sampel dengan teknik proportionate

stratified random sampling. Teknik pengambilan sampel ini digunakan

apabila kondisi populasi heterogen dan berstrata secara proporsional

(Sumarni dan Wahyuni, 2006). Teknik ini untuk mengambil sampel pada

karyawan, di bagian Fakultas Ekonomi, Fakultas Sastra, FKIP, Fakultas

Psikologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, BAA, BLU,

BSP, Biro Keuangan, LPM, dan Campus Ministry.

H. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung di

lapangan. Menurut Sanusi (2011), data primer merupakan data yang

pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti. Data ini dapat

diperoleh dengan kuisioner dan wawancara kepada karyawan

administratif Universitas Sanata Dharma.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh

(60)

data sekunder internal, sedangkan yang tersedia dari luar instansi

bersangkutan disebut data sekunder eksternal (Sanusi, 2011:104).

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket

Angket merupakan daftar pertanyaan dalam bentuk kalimat

pernyataan yang harus dijawab oleh responden.

Pernyataan-pernyataan tersebut menyediakan jawaban persetujuan untuk dipilih

oleh responden. Angket dapat menggantikan atau mewakili peneliti

dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan pengumpulan data sekunder dari

berbagai sumber. Pada umumnya, data yang terkumpul masih sangat

mentah dan terpisah-pisah, sehingga peneliti harus menyusunnya

secara sistematis dan meminta informasi lebih lanjut kepada

pengumpul data yang pertama (Sanusi, 2011).

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data. Agar

data yang dikumpulkan mempunyai akurasi dan konsistensi yang

tinggi, instrumen penelitian yang digunakan harus valid dan reliabel.

(61)

seharusnya diukur. Menurut Sanusi (2011), validitas instrumen

penelitian terbagi menjadi beberapa jenis.

a. Validitas konstruk, merupakan validitas yang mengacu pada

konsistensi dari semua komponen kerangka konsep.

b. Validitas isi, ditentukan oleh sejauh mana alat pengukur tersebut

dapat mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek

kerangka konsep.

c. Validitas eksternal, merupakan validitas yang diperoleh dengan

mengorelasikan alat pengukur baru dengan alat pengukur yang

sudah valid.

d. Validitas rupa, menunjukkan dari segi rupanya bahwa alat

pengukur dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Pada instrumen penelitian, responden akan memberikan skor atau

nilai pada setiap pernyataan. Validitas instrumen akan ditentukan

dengaan mengorelasikan antara skor yang diperoleh pada setiap butir

pernyataan dengan skor total, yaitu jumlah semua skor dari

pernyataan. Jika korelasinya signifikan, maka alat pengukur tersebut

bisa dikatakan valid. Cara tersebut dikenal dengan validitas konstruk,

rumus yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment :

Gambar

Gambar II.1
Tabel V.1 Unit Kerja Karyawan
Tabel V.2 Pendidikan Terakhir Karyawan
Tabel V.3 Masa Kerja Karyawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Retribusi Daerah adalah Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberi oleh Pemerintah Daerah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden memiliki sarana pembuangan tinja tidak memenuhi syarat kesehatan

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa DI Senggowar mengalami bero seluas 1904 Ha sedangkan pada DI Widas sebesar 2804 Ha, hal ini diakibat karena kecilnya debit yang ada di

Institut Teknologi Nasional (Itenas)terus berupaya mengembangkan diri melalui perencanaan dan pengembangan sumber daya manusianya.Setiap pegawai memiliki data dan

Dan pada phase ini juga konsultan SAP akan melakukan konfigurasi berdasarkan blueprint yang sudah disahkan, Selain itu konsultan mempersiapkan template file excel sebagai

Rerata-rata nilai capaian per standar program studi non kependidikan, sebagian besar (7 standar) nilai Baik, sebagian kecil (2 standar) masih Lebih dari Cukup, dan 1

PENINGKATAN DAYA SAING UKM KERAJINAN BATIK BAKARAN KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI SEBAGAI SALAH SATU PRODUK INDUSTRI KREATIF UNGGULAN

himpunan pasangan terurut ini bukan merupakan himpunan kritis, sebab jika dipunyai hanya sebuah pasangan terurut ini, selalu dapat dikonstruksi pelabelan super