• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sambutan Bupati Upacara Perang Manggopoh 106 2014 FIX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sambutan Bupati Upacara Perang Manggopoh 106 2014 FIX"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SAMBUTAN BUPATI AGAM

PADA UPACARA PERINGATAN PERANG MANGGOPOH YANG KE- 106 (1908-2014)

Minggu, 15 Juni 2014

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yth. Sdr. Muspida Plus Kabupaten Agam Yth. Sdr. Sekretaris Daerah Kabupaten Agam

Yth. Sdr. Kepala Dinas/Badan/Kantor/Bagian di lingkungan Pemerintah Kabupaten Agam

Yth. Sdr. Camat beserta unsur Muspika se Kabupaten Agam

Yth. Sdr. Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Agam Yth. Angku-angku Ninik Mamak, Alim Ulama, Cadiak

pandai danTokoh Masyarakat dan Keluarga pejuang Yth. Rekan media Pers, hadirin-hadirat yang berbahagia

(2)

kehadirat-Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya pada hari yang berbahagia ini kita masih diberikan nikmat berupa kesehatan dan kekuatan sehingga kita dapat hadir dalam dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Perang Manggopoh yang ke-106 (1908-2014).

Salawat teriring salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW dengan bersama-sama mengucap

Allahhumma Shalli'ala Saiyidina Muhammad Wa‘alaa Aalihi Saiyidina Muhammad, mudah-mudahan beliau senantiasa mencurahkan syafaatnya kepada kita semua di Yaumil akhir nanti. Amin ya robbalalamin.

Bapak/Ibu dan peserta upacara yang berbahagia,

(3)

Sitti, yang kemudian dikenal dengan panggilan “Siti Manggopoh”

Perang Manggopoh merupakan perlawanan rakyat Manggopoh dan Lubuk Basung terhadap kebijakan ekonomi Belanda pada saat itu, Belanda memungut pajak yang memberatkan rakyat, dan dikenal dengan istilah “belasting” atau pajak uang.

Rakyat pada waktu itu merasa terhina dan terinjak-injak harga dirinya, dimana harus mematuhi peraturan membayar pajak atas tanah yang telah dimilikinya secara turun-temurun, apalagi peraturan belasting ini dianggap bertentangan dengan adat Minangkabau, dimana tanah merupakan kepunyaan komunal/kaum, sehingga sangat sulit dikuasai orang luar (penjajah).

(4)

Belanda, dan Mandeh Siti berhasil menggalang kekuatan dari berbagai lapisan masyarakat.

Seiring dengan perlawanan rakyat Manggopoh ini, di Kamang juga terjadi perlawanan rakyat terhadap Belanda yang dikenal dengan peristiwa “Perang Kamang”. Kedua peristiwa ini menjadi bukti sejarah perlawanan dan kebangkitan Rakyat Agam terhadap segala bentuk penjajahan di tanah Rang Agam.

Perang Manggopoh dan Perang Kamang yang disebut oleh sejarawan sebagai “Gerakan Anti Belasting”, merupakan satu-satunya perlawanan bersenjata di tanah air pada permulaan Abad ke-20, dimana penguasa Belanda melumpuhkan semua kekuatan bersenjata rakyat yang menentang di Indonesia.

Kita masyarakat Kabupaten Agam, khususnya Manggopoh dan Lubuk Basung pantas berbangga atas kehebatan terhadap para Syuhada Manggopoh dan Kamang dalam memperjuangkan hak dan menentang kebathilan.

(5)

Buya Hamka, dan puluhan bahkan ratusan orang-orang hebat lainnya yang telah mengukir sejarah negeri ini dengan tinta emas. Hal ini menandakan bahwa negeri ini memiliki sosial kapital yang tidak ternilai sepanjang masa.

Karena itu seyogyanyalah kita mewarisi semangat dan spirit para pejuang tersebut. Kita dapat menjadikan semangat dan spirit itu sebagai modal sosial dalam memperkuat persatuan dan kesatuan untuk mewarisi dan memelihara serta menjadikan negeri ini menjadi negeri yang hebat.

Peringatan Perang Manggopoh ke-106 tahun ini dapat kita jadikan momentum untuk menggali nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh para perjuang dan pahlawan untuk kita wujudkan dalam kehidupan dan aktifitas kita sehari-hari sesuai dengan posisi dan profesi masing-masing.

(6)

atau gelar Pahlawan Nasional, proses dan prosedur persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Upacara peringatan Perang Manggopoh dan Perang Kamang sejak beberapa tahun terakhir telah diperingati ditingkat Kabupaten Agam. Mengingat apa yang dilakukan para pejuang adalah untuk kemerdekaan, maka pantaslah kiranya peringatan ini tidak hanya ditingkat kabupaten, hendaknya juga ditingkat propinsi dan nasional.

Bapak/Ibu dan hadirin yang kami hormati,

Berkenaan dengan Peringatan Perang Manggopoh yang ke 106 ini, kami atas nama Pemerintah daerah menghimbau dan mengajak kita semua, bahwa hendaknya pelaksanaan peringatan ini janganlah hanya bersifat seremonial belaka, tapi yang lebih penting sekarang ini bagaimana kita sebagai generasi penerus dapat mewarisi nilai-nilai luhur diatas, sehingga dapat diterapkan dalam membangun Nagari Manggopoh menuju nagari yang makmur, sejahtera dan maju dimasa yang akan datang, dengan cara :

(7)

sebagaimana yang diamanahkan dalam undang-undang dasar 1945.

2. Tuhan menganugerahkan lahirnya tokoh pemberani secara khusus mewakili perempuan Minangkabau yang memiliki kepedulian kepada hak azazi, ajaran agama dan harga diri sebagai pertanda bahwa perempuan Minangkabau adalah tipe pemimpin dalam masyarakat.

Artinya secara sosiokultural masyarakat Minang telah meletakkan derajat kaum perempuan setara dan bahkan melebihi laki-laki.

3. Besarnya peran masyarakat Minangkabau khususnya Agam dan lebih khusus lagi masyarakat Manggopoh dalam memperjuangkan merebut kemerdekaan.

(8)

kehidupan bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.

Bapak/Ibu peserta upacara yang berbahagia,

Selanjutnya dalam rangka menghargai jasa pahlawan yang telah berjuang sebagai pembela tanah air, melalui kesempatan ini kami menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, marilah kita jadikan momentum peringatan Perang Manggopoh ini sebagai langkah untuk menelusuri jejak dan bukti-bukti sejarah Mandeh Siti dalam memperjuangkan hak dan kebathilan, sehingga semangat kepahlawanan beliau menjadi motivasi dalam kehidupan kita. Untuk itu, mari kita bersama mengupayakan Mandeh Siti sebagai Pahlawan Nasional.

Akhirnya dalam kesempatan ini, saya mengucapkan selamat kepada kita semua, terutama masyarakat Manggopoh, Lubuk Basung dan Agam, semoga peringatan peristiwa ini semakin memperkuat jati diri kita sebagai pejuang yang berani menegakkan kebenaran, berani memerangi kemungkaran dan berani untuk berprestasi dengan landasan iman yang kuat.

(9)

Wabillahi Taufik Walhidayah,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

BUPATI AGAM,

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian Obyek dan Daya Tarik Wisata serta Alternatif Perencanaan Paket Wisata di Kabupaten Merangin Propinsi Jambi.. Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan

7 (mengulang bacaannya), telinga mendengarkan, dan tangan menulis rangkuman dengan kata-kata sendiri atau mengerjakan latihan pelajaran pelajaran yang sedang

[r]

Dengan ini kami beritahukan bahwa Pada Addenda pertama masih terdapat Penulisan Bidang Bina Marga pada Addenda Dokumen.. Maka dengan ini kami tayangkan kembali Addenda

 Eksplorasi untuk menemukan persyaratan pekerja bidang perhotelan Tugas  Memecahkan masalah sehari- sehari berkaitan dengan persyaratan pekerja bidang perhotelan

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,

6) Ada pengaruh signifikan faktor informasi terhadap perilaku pijat bayi ke dukun bayi di Desa Tunggul Sragen. 7) Tidak ada pengaruh signifikan faktor ekonomi

Ruang lingkup penelitian hanya pada kehidupan dalam kebudayaan Jepang dan dihubungkan dengan kondisi masyarakat Jepang saat itu yaitu pada zaman Taisho yang berkaitan