BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisa pada bab-bab sebelumnya, maka ada beberapa hal pokok yang dapat disimpulkan oleh penulis dengan berdasarkan pada temuan-temuan penelitian dilapangan yakni penulis menemukan bahwa praktek prostitusi memberi dampak sebagai berikut :
1. Dampak Negatif
Dampak negatife merupakan pengaruh buruk dari berdirinya tempat prostitusi Sabar Menanti, terhadap masyarakat sekitar. Berdasarkan penelitian di lapangan penulis menemukan beberapa hal yang berkaitan dengan dampak negatif, berdirinya tempat prostitusi Sabar Menanti bagi masyarakat kampung Pada, Kota Lewoleba, yakni :
a. Terjadi Perpecahan/Disintegrasi Kehidupan Rumah Tangga.
Salah satu dampak dari berdirinya tempat prostitusi Sabar Menanti adalah dampaknya terhadap rumah tangga suami isteri, yang dipengaruhi oleh suami kerap mencari kepuasan di tempat prostitusi.Persoalannya adalah keretakan rumah tangga yang beruntun pada perceraian dan pisah ranjang.
b. Kerusakan Moral, Akhlak Manusia, dan Mentalitas Khususnya Pelajar, Anak/Remaja.
Berdirinya tempat prostitusi Sabar Menanti, dapat berpengaruh terhadap pelajar, anak-anak usia sekolah. Salah satu kondisi yang membuktikan mengapa anak mudah terpengaruh, yaitu tempat prostitusi tersebut berdampingan langsung dengan pemukiman penduduk dan kompleks pendidikan.
2. Dampak Positif.
Dampak positif merupakan, pengaruh baik tambahan dari berdirinya tempat prostitusi Sabar Menanti. Berdasarkan penelitian di lapangan, penulis menemukan beberapa kondisi posirif, yakni :
a. Meningkatnya Keuntungan Ekonomi Bagi Masyarakat Lokal dan Pendatang. Dampaknya terhadap pendapatan ekonomi masyarakat merupakan dampak yang dominan di sekitar wilayah prostitusi Sabar Menanti.Berdasarkan penelitian di lapangan penulis menemukan 3 (tiga) kegiatan ekonomi produktif diantaranya, rumah makan, kegiatan jasa ojek, penjual minuman keras lokal.
b. Sebagai Mata Pencaharian Pekerja Seks Komersial.
Dampaknya terhadap pekerja seks komersial juga merupakan dampak yang besar.Pekerja seks komersial berani mengambil keputusan untuk melakukan pekerjaan tersebut, karna lewat pekerjaan tersebut pekerja mudah meraut keuntungan yang besar dan gampang.
c. Pemenuhan Kebutuhan Biologis Bagi Pengunjung.
Dampak terhadap pengunjung juga merupakan salah satu faktor dominan.Berdasarkan hasil penelitian di lapangan penulis menemukan beberapa faktor yang mempengaruhi pengunjung kerap datang di tempat prostitusi, penulis mendefenisikan tujuannya adalah sebagai pemenuhan kebutuhan biologis karna kebutuhan biologisnya tidak tersalur.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai dampak sosial keberadaan Prostitusi PUB Sabar Menanti bagi masyarakat Desa Pada maka kesimpulan yang dapat di ambil adalah :
1. Respon masyarakat Kampung Pada tentang prostitusi kebanyakan mereka tidak setuju atau menolak adanya praktik prostitusi karena berbagai alasan sepertimenjadikan Desa Pada tercemar dan bisa memengaruhi perkembangan anak karena lokasinya dekat dengan lingkungan pendidikan tetapi ada juga masyarakat yang beranggapan positif dengan adanya praktik prostitusi di kalangan pedagang karena menjadi PSK dijadikan sebagai mata pencaharian untuk mencukupi kebutuhan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan prostitusi di Kampung Pada adalah faktor penegak hukum yang tidak maksimal dan budaya hukum masyarakat yang masih memandang sebelah mata terhadap perempuan.
3. Kejahatan prostitusi merupakan gejala masyarakat atau penyakit yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang sangat dikutuk dan dianggap perbuatan yang paling hina dan dilarang oleh semua ajaran agama apapun di dunia ini.
6.2 Saran.
Berdasarkan penelitian di lapangan penulis menemukan dampak yang paling besar adalah dampak negative di bandingkan dampak positif, karna itu penulis perlu menyarankan beberapa hal penting yang perlu di perhatikan, yakni :
1. Setiap orangtua hendaknya memperhatikan dengan seksama pergaulan anak-anaknya, tidak membiarkan anak bergaul dengan sembarang orang dan memberikan bimbingan serta arahan agar anak tidak terjerumus ke dalam perbuatan terlarang, seperti pergaulan bebas atau seks bebas. Bagi orang tua, memberikan
bimbingan-bimbingan yang bijaksana dengan memandang permasalahan ini. Dan juga bisa mengarahkan putra-putrinya terhadap kegiatan-kegiatan positif. Yang terpenting adalah kontrol orang tua harus selalu aktif ketika anak melakukan aktifitas di luar rumah.
2. Diharapkan Pemerintah sedini mungkin membuat peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah prostitusi, mengingat selama ini tidak ada aturan yang jelas mengatur masalah prostitusi sehingga para PSK dengan sesuka hati melakukan profesinya tanpa memperdulikan aturan-aturan dan hokum yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Pemerintah juga, sebaiknya para PSK ini harus segera dilokalisasikan di tempat yang jauh dari pemukiman sehingga tidak memberi dampak yang negative bagi masyarakat, jika tidak dilokalisasikan jauh dari permukiman penduduk maka sebaiknya lokasi tersebut segera ditutup.
3. Diharapkan bagi penjaga keamanan agar lebih meningkatkan kewaspadaan pada saat-saat banyaknya pelanggan yang datang dikarenakan disaat ramai pengunjung di saat itu juga sering terjadi perkelahian antar pengunjung yang sedang mabuk.
4. Sebaiknya bagi para PSK yang berhasil dijaring dan dirazia, dijatuhkan hukuman yang sepantasnya yang memenuhi nilai-nilai keadilan dan sesuai dengan kepentingan masyarakat serta diberikan pembinaan yang maksimal agar mereka tidak mengulangi profesinya lagi, dan bagi para PSK yang telah berhasil dibina diharapkan dapat menjadi masyarakat yang baik dan masyarakat dapat menerimanya kembali sebagai bagian dari masyarakat tanpa ada pembedaan.
Bagi Dinas Kesehatan setempat agar selalu memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan PSK terkait masalah penyebaran penyakit HIV/AIDS.
DAFTAR PUSTAKA
Kartono, Kartini. 2014. Patologi Sosial,PT Raja Gravindo Persada.Jakarta
Kartono, Kartini. 2014. Patologi Sosial 2 dan Kenakalan Remaja,PT Raja Gravindo Persada.Jakarta
Sudarsono, 2014.Kenakalan Remaja,PT Rineka Cipta. Jakarta .
Tameon, Elia. 2012. Dampak Prostitusi Terhadap Masyarakat Lokal Desa Mandale, Skripsi tidak diterbitkan
Supardi. 2012. Studi Kasus Analisa Faktor Penyebab Prostituusi Warung Remang- Remang Desa Pondok Udik Parung Bogor,Skripsi tidak diterbitkan
Hermanto, 2012.Studi Kasus Sederhana Gang Dolly Surabaya Bagi Masyarakat Sekitar, Skripsi tidak diterbitkan
Mulyana, Deddy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Ratuarat, Libby. 2012. Selamatkan Perempuan dan Anak Dari Kekerasan Seksual,PT Rumah Perempuan Kupang. Kupang
Moleong, Lexy. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Faisal, Sanapiah. 2014. Format – format Penelitian Sosial, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sugono, Dendy. 2003. Kamus Pelajar,Pusat Bahasa. Jakarta Alam. 2010. Pelacuran dan Pemerasan,sinar grafika. Bandung http://id.wikipedia.org/wiki/Pelacuran. 2012
http://www.tempo.co/ Lambertus Hurek, Pelacuran Merusak Lembata, (Lewoleba : Blog Hurek, 2012)
CURICULUM VITAE
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Identitas Penulis
Nama : Fransiskus Beda Taum
TTL : Bunga Muda, 07 July 1992
Agama : Katolik
No. Registrasi : 411 12 007
Prodi : Ilmu Pemerintahan
No. Hp : 0812 9875 5997
II.Riwayat Pendidikan
SD :SDK Lewotolok II Bunga MudaTahun 1996-2002
SMP : SMPS Ile Lewotolok Tahun 2003-2006
SMA : SMAN I Nubatukan Tahun 2007-2010
Perguruan Tinggi : Universitas Katholik Widya Mandira Kupang Tahun 2012-2017
PEDOMAN WAWANCARA 1. Identitas Responden. Nama Umur Jenis Kelamin Jabatan/Pekerjaan Pendidikan Alamat
II. Daftar Pertanyaan.
A. Dampak Positif.
1. Apakah keberadaan praktik prostitusi di daerah ini dapat berpengaruh terhadap pendapatan ekonomi masyarkat sekitar lokasi ?
2. Apakah kebutuhan anda terpenuhi ketika anda mengambil profesi sebagai PSK? 3. Apakah dengan berdirinya tempat prostitusi tersebut pemerintah terkait mudah
mengontrol keberadaan PSK?
4. Apakah dengan berdirinya tempat prostitusi tersebut banyak PSK yang dilokalisasikan ?
5. Apakah kebutuhan keuangan keluarga sehari-hari dapat teratasi ketika anda mengambil profesi sebagai PSK ?
B. Dampak Negatif.
1. Apa pengaruh dari praktik prostitusi di daerah ini terhadap para remaja dan anak muda ?
2. Bagaimana sikap anda sebagai penduduk dan tokoh masyarakat terhadap adanya kegiatan prostitusi di daerah ini ?
3. Bagaimana sikap anda sebagai orang tua dalam menyikapi masalah tersebut ? 4. Apa pengaruh keberadaan praktik prostitusi di daerah ini terhadap keharmonisan
Lampian Gambar Lokasi Penelitian Gambar 01
Wawancara dengan Ibu Umi Natu selaku Pemilik PUB (Mucikari)
Gambar 02
Wawancara dengan Bapak Paulus Beni selaku Kades Pada
Gambar 03
Wawancara dengan Bapak Lorensius Dore selaku selaku Satpol PP
Gambar 04
Wawancara dengan Bapak Yohanes Kewasa selaku Penjual Miras yang menerima dampak dari
LAMPIRAN GAMBAR LOKASI PENELITIAN GAMBAR 5
EKONOMI PRODUKTIF
GAMBAR 6
TEMPAT KARAOKE YANG ADA DI LOKASI
GAMBAR 7
PANGKALAN OJEK YANG ADA DI SEKITAR LOKASI PROTITUSI
GAMBAR 8 KANTOR DESA PADA
GAMBAR 9
KAMAR UKURAN 2X2 YANG DISEDIAKAN
GAMBAR 10
RUMAH MAKAN DI SEKITAR LOKASI PROSTITUSI
JADWAL DAN PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN
A. Jadwal Penelitian
1. Tahap Penelitian : 1 minggu
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian : 2 minggu
3. Tahap Pengolahan Data : 1 minggu
4. Tahap Penulisan Laporan : 2 minggu
Jumlah : 6 minggu B. Biaya Penelitian 1. Persiapan : Rp 200.000,- 2. Transportasi : Rp 500.000,- 3. Pengumpulan Data : Rp 300.000,- 4. Pengolahan Data : Rp 100.000,- 5. Pengetikan : Rp 200.000,- 6. Penggandaan : Rp 300.000,- 7. Tak Terduga : Rp 200.000,- Total : Rp 1.800.000,-