• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci : Hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci : Hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 16 HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI

EKSKLUSIF DI PUSKESMAS SAWIT I KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

Oleh

Titik Sulandari1), Triwik Sri Mulati2), Siti Yulaikah3) 1,2,3

Dosen Poltekkes Kemenkes Surakarta Jurusan Kebidanan INTISARI

Latar Belakang : Data susenas cakupan ASI pemberian ASI eksklusif pada bayi

sampai 6 bulan turun dari 28,6% di tahun 2008 menjadi 24,3% dan jumlah bayi dibawah 6 bulan yang diberi susu formula meningkat dari 16,7 % tahun 2002 menjadi 27,9% di tahun 2007(Depkes RI ;Suratno,2011.P.2). Banyaknya bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif disebabkan berbagai faktor diantaranya dukungan dari berbagai pihak kurang, salah satunya dukungan suami. Keberhasilan ASI eksklusif lebih mudah bila dukungan suami turut berperan. Menyusui memerlukan kondisi emosional yang stabil, yang mempengaruhi produksi ASI, suami istri harus memahami pentingnya dukungan terhadap ibu yang sedang menyusui (Tasya,2008;Suratno,2011.P.3)

Tujuan Penelitian:adakah hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI

eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali tahun 2014?”. Sesuai dengan rumusan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara umum hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit I Kabupaten Boyolali tahun 2014.Sedangkan secara khusus bertujuan 1)mengetahui dukungan suami yang meliputi emosional, instrumental, informasional dan penilaian suami dalam pemberian ASI eksklusif. 2)mengetahui pemberian ASI eksklusif. 3)Menganalisis hubungan dukungan suami yang meliputi emosional, instrumental, informasional dan penilaian suami dalam pemberian ASI eksklusif. 4)Mengetahui dukungan suami yang paling dominan terhadap pemberian ASI eksklusif.

Metode Penelitian:Jenis penelitian ini penelitian deskriptif korelasi dengan

metode kuantitatif, dengan pendekatan croos sectional.Teknik analisa uji chi square, Dengan populasi 96 ibu menyusui yang mempunyai bayi 0-6 bulan,yang punya suami,tinggal satu rumah bisa baca tulis.

Hasil Penelitian :berdasarkan hasil penelitian pemberian dukungan suami dengan

pemberian ASI eksklusif diperoleh hasil p value sebesar 0,001 yang lebih kecil dari p value 0,05.

Kesimpulan :Ada hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif Kata Kunci : Hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif

(2)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 17 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di tahun 2002 WHO-UNICEF dalam Global Strategy for infant and Young Child Feeding merekomendasikan cara pemberian makan pada bayi yang baik dan benar yaitu ASI saja sampai bayi usia 6 bulan . Hal ini direkomendasi di Indonesia pada tanggal, 7 April 2004 oleh WHO, UNICEF, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes No. 450/Men.Kes/SK/IV/2004 (Depkes RI , 2000 ; Suratno , 2011. P. 1-2).

Data Susenas (2007-2008) cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan menurun dari 62,2% di tahun 2007 menjadi 56,2% pada tahun 2008. Sedangkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan turun dari 28,6% tahun 2007 menjadi 24,3% di tahun 2008 dan jumlah bayi dibawah 6 bulan yang diberi susu formula meningkat dari 16,7% pada tahun 2002 menjadi 27,9% pada tahun 2007 (Depkes RI , 2010 ; Suratno, 2011. P. 2).

Banyaknya bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya dukungan dari berbagai pihak yang kurang, salah satunya dukungan suami. Keberhasilan ASI eksklusif akan lebih mudah bila dukungan suami turut berperan. Menyusui memerlukan kondisi emosional yang stabil, mengingat faktor psikologis ibu sangat mempengaruhi produksi ASI, suami dan istri harus saling memahami betapa pentingnya dukungan terhadap ibu yang sedang menyusui (Tasya, 2008; Suratno, 2011. P. 3).

Dari hasil penelitian Owens dikutip dalam Kemalasari, 2009. P. 16 ) mengatakan, kurangnya dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif karena anggapan bahwa menyusui menyebabkan ibu menjadi jelek, tidak menarik dan dapat menghambat atau meninggalkan hubungan seks antara suami dan istri. Widjaja (2007 ; Suratno, 2011. P. 3 ) mengatakan, ada juga sebagian ibu yang merasa enggan menyusui karena dianggap menghalangi keleluasaan geraknya, dan memiliki perasaan takut merusak bentuk payudara sehingga bayinya cukup diberikan susu formula .

Menyusui sebenarnya bukan hanya proses antara ibu dan bayi tetapi sang ayah pun harus ikut terlibat. Pada saat bayi mulai menghisap puting ibu, maka akan terjadi dua reflek yang menyebabkan agar ASI bisa keluar yaitu refleks produksi ASI/ refleks prolaktin dan refleks pengaliran ASI /let down refleks oxytocin. Pada refleks oxytocin dan refleks prolaktin inilah peran suami diperlukan karena refleks ini sangat dipengaruhi oleh keadaan emosional atau perasaan ibu, kadar oxytocin pada setiap ibu berbeda, 75 % pengaruh emosional yang tidak stabil bisa menghambat dan mempengaruhi jumlah pengeluaran ASI. Sehimgga jelaslah bahwa kelancaran menyusui memerlukan kondisi kesetaraan antara suami dan istri tetapi kenyataannya hingga saat ini masih sangat sedikit keinginan suami untuk ikut berperan serta dalam perawatan anaknya termasuk mendukung aktivitas menyusui (Roesli, 2000. P. 44).

(3)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 18

Aspek manfaat menguntungkan yang dimiliki ASI seperti, manfaat ASI untuk bayi, ibu, ayah, tempat kerja, Negara, dan lingkungan juga patut menjadi pendorong kegiatan menyusui lebih mendapat dukungan dari berbagai elemen seperti, masyarakat, keluarga terutama suami ( Kristiyanasari, 2011. P. 15-22). Untuk dukungan dan sikap positif suami sangat diperlukan, karena kegiatan merawat dan mengasuh bayi tidak harus menjadi tugas seorang ibu saja. Tetapi ayah juga mempunyai peran yang sama dan dapat terlibat mulai dari memandikan bayi, menggantikan popok, memberi makan, menidurkan bayi, menyendawakan bayi, mengendong dan menenangkan bayi yang gelisah, membawa bayi jalan-jalan di taman, memberikan ASI perah, memijat bayi, membantu pekerjaan rumah (Roesli, 2000. P. 46).

Adapun dukungan tersebut, menurut Tasya (2008; Suratno, 2011. P. 5) bisa diperoleh ibu dari tiga pihak, yaitu suami, keluarga, dan tenaga kesehatan. Tetapi pengaruh dukungan yang paling besar adalah dukungan dari suami. Hal ini dikarenakan suami merupakan keluarga inti dan orang yang paling dekat dengan ibu, sehingga dukungan suami saat ini menjadi hal yang sangat diperlukan .

Hasil pendataandiperoleh cakupan ASI eksklusif tahun 2013 di PuskesmasSawit Isebanyak 10,7% yang bisa dikatakan cakupan masih belum berhasil karena berdasarkan target nasional cakupan harus 60% . Hal ini disebabkan kurangnya dukungan suami kepada ibu menyusui. Hal inilah yang mendorong penulis tertarik melakukan penelitian mengenai “Hubungan Dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif di PuskesmasSawit I Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Tahun 2014”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah “Adakah hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Tahun 2014 ? ”.

3. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum penelitian ini untukmengetahui hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali tahun 2014”. Sedangkan tujuan khusus untuk mengetahui dukungan suami yang meliputi emosional, instrumental,

informasional, dan penilaian suamit erhadap pemberian ASI

eksklusif.Mengetahui pemberian ASI eksklusif.Menganalisis hubungan dukungan suami yang meliputi emosional, instrumental, informasional dan penilaian suami terhadap pemberian ASI ekskusif. Untuk mengetahui dukungan suami yang paling dominan atau paling berhubungan terhadap pemberian ASI eksklusif pada penelitian.

(4)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 19 METODE PENELITIAN

1. Jenis dan DesainPenelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan metode kuantitatif dengan pendekatancross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Sawit 1 Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Waktutu penelitianbulan Desember 2013 - Mei 2014.

2. Variabel

variabel independen dukungan suami sedangkan variabel dependen adalah pemberian ASI eksklusif.

3. Definisi Operasional Tabel 1 Definisi Operasional No Nama Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur Hasil ukur Skala

1 2. Variabel Bebas : Dukungan suami Pemberian ASI eksklusif Semua bentuk perhatian suami

yang diterima istri

yang menyusui untuk memberikan ASI saja mencakup: a. Dukungan informatif b. Dukungan penilaian c. Dukungan instrumental d. Dukungan emosional PemberianASI sajatanpatambaha nmakanan minumanapapunp adabayiusia 0-6 bulan. Kuesio ner Kuesio ner 1.Dukungan baik : bila nilai Responden(x) > Mean + 1 SD 2.Dukungan sedang Bila nilai Responden mean - 1 SD < x < Mean+ 1 SD 3.Dukungan kurang Bila nilai Responden (x) < Mean – 1 SD a. ASI eksklusif: bayi diberikan ASI saja sampai 6 bulan

b.Tidak ASI eks-klusif : bayi diberi makanan tambahan pada usia < 6 bulan

ordinal

(5)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 20 4. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu pada bulan Januari 2014 yang mempunyaibayi umur0 - 6 bulan di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolalisebanyak 96 orang.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalahrandom Cluster Sampling dengan besar sampel 77 0rang

5. Alat dan metode pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan telah diuji validitas dan reabilitasnya. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random

Cluster Sampling. Metode pengumpulan data dengan data primer yang

diperoleh langsung dari responden dan data sekunder peneltian ini adalah catatan tentang jumlah ibu menyusui di Puskesmas Sawit

6. Metode Pengolahan Data dan Analisa data

a. Editing

kegiatan untuk pengecekan kelengkapan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner

b. Scoring

Dalam penelitian ini untukvariabeldukungan suamipemberian skor pada pernyataan favourable skor 1 jika menjawab “ya” dan skor 0 jika menjawab “tidak” sedangkan untuk pernyataan unfavourable skor 1 jika menjawab “tidak” dan skor 0 jika menjawab “ya”, padavariabelpemberian ASI eksklusifjikamemberikan ASI eksklusifskor 1, tidakmemberikan ASI eksklusifskor 0.

c. Coding

Peneliti memberikan kode pada lembar kuesioner responden untuk mempermudah pengolahan.Padavariabeldukungan yang baikkode 3, dukungansedangkode 2, dukungankurangkode 1 danpada variable pemberian ASI eksklusifdiberikode 2 bilamemberikan ASI eksklusif , kode 1 bilatidakmemberikan ASI eksklusif.

d. Tabulating

Data yang sudah benar dilakukan tabulasi. Analisa data dilakukan melalui analisis univariat pada variabel- variabel yang ada yaitu dukungan suami . Penyerderhanaan ini berupa ukuran – ukuran statistik dan tabel yaitu ukuran tengah (mean, median, modus) dan ukuran variasi (range,jarak interquartili,standar deviasi) karena berupa data numerik. Sedangkan Analisabivariatdigunakan uji statistik Chi square (X2).

(6)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 21 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif

Tabel 2

Distribusi Frekuensi responden untuk mengetahui Dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif ( n = 77 )

jenis dukungan f % 1.Dukungan emosional - Baik 19 24,7 -Sedang 41 53,2 -Kurang 17 22,1 2.Dukungan instrumental -Baik 16 20,8 -Sedang 36 46,8 - Kurang 25 32,5 3.Dukungan informasional -Baik 13 16,9 -Sedang 42 54,5 - Kurang 22 28,6 4.Dukungan Penilaian -Baik 14 18,2 -Sedang 39 50,6 - Kurang 24 31,2

Berdasarkan tabel 2 menjelaskan mayoritas responden memperoleh dukungan emosional dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk dalam kategori sedang sebanyak 41 (53,2%) responden, mayoritas responden memperoleh dukungan instrumental dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang sebanyak 32 (46,8%) responden, mayoritas responden yang memperoleh dukungan informasional dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang sebanyak 42 (54,5%) responden, mayoritas responden yang memperoleh dukungan penilaian dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang sebanyak 39 (50,6%) responden.

2. Pemberian ASI eksklusif

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pemberian ASI eksklusif dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.

(7)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 22

Tabel 3

Distribusi frekuensi responden pemberian ASI eksklusif

Pemberian ASI eksklusif f %

Tidak 59 76,6

Ya 18 23,4

Total 77 100

Berdasarkan tabel 3 menjelaskan mayoritas responden tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 59 (76,6%) responden.

3. Hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif

Berdasarkan hasil tabulasi silang hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali diperoleh hasil sebagai berikut.

a. Hubungan dukungan emosional dengan pemberian ASI eksklusif Tabel 4

Hubungan Dukungan emosional dari Suami dengan Pemberian ASI eksklusif pemberian ASI eksklusif

ya tidak dukungan emosional f % f % ρ Baik 9 11,7 10 13 0,016 Sedang 7 9,1 34 44,2 Kurang 2 2,6 15 19,5 Total 18 23,4 59 76,7

Keterangan : ρ berdasarkan uji Chi square

Berdasarkan tabel 4 menjelaskan mayoritas responden yang mendapatkan dukungan emosional dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang sebanyak 34 (44,2%) responden tidak memberikan ASI eksklusif Tabulasi silang antara hubungan dukungan emosional suami dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit , Kabupaten Boyolali,didapatkan p value sebesar 0,016. Nilai pvalue lebih kecil dari 0,05 (0,016< 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara dukungan emosional suami dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali.

(8)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 23

b. Hubungan dukungan Instrumental dari Suami dengan Pemberian ASI eksklusif.

Tabel 5

Hubungan dukungan instrumental dari suami dengan pemberian ASI eksklusif . pemberian ASI eksklusif

ya tidak dukungan instrumental f % f % ρ Baik 8 11,7 8 10,4 0,015 Sedang 7 9,1 29 37,7 Kurang 3 2,6 22 28,6 Total 18 23,4 59 76,7

Keterangan : ρ berdasarkan uji Chi square

Berdasarkan tabel 5 menjelaskan mayoritas responden yang mendapatkan dukungan instrumental dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang sebanyak 29 (37,7%) responden tidak memberikan ASI eksklusif Tabulasi silang hubungan antara dukungan instrumental suami dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit , Kabupaten Boyolali, didapatkan dengan p value sebesar 0,015.Nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,015< 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara dukungan instrumental suami dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali.

c. Hubungan dukungan Informasional dari Suami dengan pemberian ASI eksklusif .

Tabel 6

Hubungan dukungan informasional suami dengan pemberian ASI eksklusif. pemberian ASI eksklusif

dukungan ya tidak informasional f % f % ρ Baik 8 10,4 5 6,5 0,002 Sedang 7 9,1 35 45,5 Kurang 3 3,9 19 24,7 Total 18 23.4 59 76.7

Keterangan : ρ berdasarkan uji Chi square

Berdasarkan tabel 6 menjelaskan mayoritas responden yang mendapatkan dukungan informasional dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang sebanyak 35 (45,5%) responden tidak memberikan ASI eksklusif Tabulasi silang hubungan antara dukungan informasional dari suami dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali, didapatkan p value sebesar 0,002.Nilai p value lebih kecil dari 0,05

(9)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 24

(0,002< 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara dukungan informasional suami dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali.

d. Hubungan dukungan Penilaian dari Suami dengan Pemberian ASI eksklusif . Tabel 7

Hubungan dukungan penilaian dari suami dalam pemberian ASI eksklusif pemberian ASI eksklusif

Dukungan penilaian ya tidak

f % f % ρ

Baik 7 9,1 7 9,1 0,03

Sedang 6 7,8 33 42,9

Kurang 5 6,5 19 24,7

Total 18 23,4 59 76,7

Keterangan : ρ berdasarkan uji Chi square

Berdasarkan tabel 7 menjelaskan mayoritas responden yang mendapatkan dukungan penilaian dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang sebanyak 33(42,9%) responden tidak memberikan ASI eksklusif.

Tabulasi silang hubungan antara dukungan penilain suami dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali,didapatkan p value sebesar 0,03. Nilai pvalue lebih kecil dari 0,05 (0,03< 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara dukungan penilaian dari suami dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali.

4. Mengetahui dukungan suami yang paling dominan dengan pemberian

ASI eksklusif.

Tabel 8

dukungan suami yang paling dominan dalam pemberian ASI eksklusif

Bentuk dukungan suami ρ OR

Dukungan emosional 0,021 6,750(1,198-38,01)

Dukungan instrumental 0,007 7,333(1,550-34,695)

Dukungan informasional 0,003 10,133(1,941-52,902)

Dukungan penilaian 0,062 3,800(0,902-16,008)

Keterangan : ρ chi square :OR (Odds Ratio for dukungan suami)

Berdasarkan tabel 8 diatas menjelaskan bentuk dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif yang paling dominan atau paling berhubungan adalah dukungan informasional dengan didapatkan nilai OR yang paling besar sebesar 10,333 ( dengan interval kepercayaan antara 1,9 sampai dengan 52,9) sehingga terdapat 10 kali kepercayaan responden akan memberikan ASI eksklusif .

(10)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 25

5. Hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif Tabel 6

Hipotesis hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif Pemberian ASI eksklusif

ya tidak Total P value

Dukungan suami f % f %

Baik 9 60 6 40 15 0,001<0,05

Sedang 8 17,4 38 82,6 46

Kurang 1 6,2 15 93,8 16

Total 18 23,4 59 76,6 77

Berdasarkan tabel 6 menjelaskan ada hubungan antara pemberian dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif dengan diperoleh hasil p value sebesar 0,001 yang lebih kecil dari p value 0,05.

B. Pembahasan

1. Dukungan Emosional

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mayoritas responden memperoleh dukungan emosional dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang sebanyak 41(53,2%) responden. Dukungan emosional dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan Ariani, 2010. P. 15 bahwa dukungan suami yang paling penting adalah menjaga keseimbangan terutama perhatian, kasih sayang dan simpati. Perhatian dan kasih sayang dari seorang suami tidak saja diberikan untuk bayi tetepi juga untuk istri sehingga merasa diperhatikan. Secara emosional peran suami ini dapat menimbulkan terjadinya ikatan keluarga yang akan terjalin lebih erat, bisa dengan sekedar pijatan ringan pada punggung atau pundak istri akan memberi banyak arti yang akan membuat dekat suami istri dan memperlancar produksi ASI. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadzifah dan Kurniati tahun 2012 dengan hasil hubungan dukungan emosional suami dalam proses laktasi dengan pemberian ASI eksklusif didapat p value 0,002.

2. Dukungan Instrumental

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mayoritas responden memperoleh dukungan instrumental dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang sebanyak 36 (48,8%) responden. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Caplan (1964) dalam friedman (1998) dalam (Setiadi, 2008.P.21) bahwa keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit diantaranya : kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan. Juga sesuai yang dikemukakan Ariani, 2010. P.15-17 bahwa ayah bisa melayani istri disaat menyusui dengan membuatkan susu hangat atau teh manis . Ayah bisa membantu istri melakukan pekerjaan rumah tangga, ikut merawat bayi dan

(11)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 26

menyediakan anggaran. Hal sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadzifah dan Kurniati tahun 2012 dengan hasil hubungan dukungan instrumental suami dalam proses laktasi dengan pemberian ASI eksklusif didapat p value 0,004.

3. Dukungan Informasional

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mayoritas responden yang mendapatkan dukungan informasional dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang sebanyak 42 (54,5%) responden . Hal ini sesuai teori yang dikemukakan Ariani, 2010.P .11 bahwa suami dapat membantu mengatasi masalah dalam pemberian ASI . Ayah bisa ikut menginformasikan hal-hal yang diketahuinya, menunjukkan referensi/ turun tangan langsung mengatasinya misalnya payudara dipijat, dikompres, berobat, bagaimana menyimpan ASI perah dan ikut pergi ke klinik laktasi. Keluarga terutama dalam hal saling nasehat nasehati antara satu dengan lain lain jika terjadi sebuah kesalahan sangat diperlukan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Nadzifah dan Kurniati tahun 2012 dengan hasil hubungan informasonal dari suami dalam pemberian ASI eksklusif didapatkan p value 0,009.

4. Dukungan Penilaian

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil mayoritas responden yang memperoleh dukungan penilaian dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang sebanyak 39(50,6%) responden. Hal ini memberikan gambaran bahwa dukungan suami dalam hal penilaian sudah dapat berjalan dengan cukup baik dan sesuai dengan teori yang dikemukakan Ariani,2010.P.15 bahwa suami dapat mendampingi ibu menyusui walau tengah malam. Mendampingi, menemani yang sedang menyusui merupakan bentuk dukungan atau bila tidak bisa bangun malam tidak menunjukkan ekspresi kesal.Tetapi pemandangan suami yang terkantuk – kantuk menemani istri yang menyusui sangat menyentuk perasaan istri sehingga cinta istri semakin dalam. Bentuk dukungan ini sesuai dengan teori yang disampaikan Caplan (1964) dalam Friedman (1998) dalam (Setiadi,2008,P.21 sebagai sebuah bimbingan umpan balik tentang situasi dan kondisi indivudu, melibatkan pemberian informasi untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan mudah. Suami dalam hal penilaian sangat diperlukan oleh seorang istri, karena jika istri mengalami sebuah masalah, maka peran suami sebagai penilaian sangat diperlukan terutama dalam hal pemberian ASI eksklusif . Peran suami sebagai penialain yang cukup baik tersebut akan menjadikan pemberian ASI eksklusif juga akan dapat berjalan dengan baik pula. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadzifah dan Kurniati 2012 dengan hasil hubungan antara dukungan penilaian suami dalam proses laktasi dngan pemberian ASI eksklusif didapatkan p value 0,001.

5. Pemberian ASI eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil mayoritas responden dengan tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 59 (76,6%) responden dibandingkan yang memberikan ASI eksklusif sebanyak 18 (23,4%) responden. Hal ini memberikan gambaran bahwa masih banyaknya para ibu yang tidak

(12)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 27

memberikan ASI eksklusif Dimana sebenarnya dengan pemberian ASI eksklusif tersebut akan banyak diperoleh manfaat-manfaat baik bagi bayi, ibu, keluarga, dan bagi negara yang tidak bisa ditemukan pada makanan atau minuman lain selain ASI sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kristiyanasari,2011, P. 15-18.

6. Hubungan antara dukungan emosional dengan Pemberian ASI eksklusif Berdasarkan hasil penelitian diperoleh ada hubungan antara dukungan emosional dari suami dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi,didapatkan p value sebesar 0,016. Nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,016 < 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara dukungan emosional dari suami dengan pemberian ASI eksklusif .Bahwa dukungan atau suport dari orang lain atau orang terdekat khususnya suami, sangat berperan dalam sukses tidaknya menyusui dan memperlancar produksi ASI. Sesuai dengan teori yang dikemukkan Ariani,(2010,P.15-17) bahwa dukungan emosional dari suami dengan membantu istri rileks dan menunjukkan kasih sayang dan simpati. Sangat besar pengaruhnya, seorang ibu kurang mendapat dukungan suami, dipengaruhi untuk untuk beralih ke susu formula.

7. Hubungan antara Dukungan Instrumental dari Suami dengan Pemberian ASI eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara dukungan instrumental dari suami dengan pemberian ASIeksklusif , didapatkan p value sebesar 0,015. Nilai p valuelebih kecil dari 0,05 (0,015 < 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara dukungan instrumental suami dengan pemberian ASI eksklusif. Responden yang mendapatkan dukungan instrumental dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk dalam kategori kurang secara keseluruhan responden tidak memberikan ASI eksklusif , responden yang mendapatkan dukungan instrumental dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang mayoritas tidak memberikan ASI eksklusif sedangkan responden yang mendapatkan dukungan instrumental dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori baik mayoritas memberikan ASI eksklusif . Hal ini sesuai dengan kajian teori dalam Caplan (1964) dalam Friedman (1998) dalam( Setiadi,2008,P.21) bahwa keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan kongkrit seperti makan ,minum, istirahat sehingga dapat memberikan ASI eksklusif.

8. Hubungan antara Dukungan Informasional dari Suami dengan Pemberian ASI eksklusif.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil ada hubungan antara dukungan informasional dari suami dengan pemberian ASI eksklusif ,didapatkan p value sebesar 0,002. Nilai p valuelebih kecil dari 0,05 (0,002 < 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara dukungan informasional suami dengan pemberian ASI eksklusif . Pada responden yang mendapatkan dukungan informasional dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk dalam kategori kurang secara keseluruhan responden tidak memberikan ASI eksklusif , responden dengan

(13)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 28

dukungan informasional dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang mayoritas tidak memberikan ASI eksklusif sedangkan pada responden yang mendapatkan dukungan informasional dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori baik mayoritas memberikan ASI eksklusif . Hal ini sesuai dalam Caplan (1964) dalam Friedman (1998) dalam Setiadi, 2008. P. 21 bahwa manfat dari dukungan ini dapat menekan munculnya stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbang aksi dan sugesti pada individu sehingga ASI eksklusif tercapai.

9. Hubungan antara Dukungan Penilaian dari Suami dengan Pemberian ASI eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara dukungan penilaian dari suami dengan pemberian ASI eksklusif ,didapatkan p value sebesar 0,03. Nilai p valuelebih kecil dari 0,05 (0,03< 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara dukungan penilaian dari suami dengan pemberian ASI eksklusif . Responden yang mendapatkan dukungan penilaian dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk dalam kategori kurang secara keseluruhan responden tidak memberikan ASI eksklusif , responden yang mendapatkan dukungan penilaian dari suami dalm pemberian ASI eksklusif termasuk kategori sedang mayoritas tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan responden yang mendapatkan dukungan penilaian dari suami dalam pemberian ASI eksklusif termasuk kategori baik mayoritas memberikan ASI eksklusif. Hal ini sesuai yang dikemukakan Caplan (1964) dalam Friedman (1998) dalam (Setiadi,2008,P 21) bahwa dukungan penilaian dalam pemberian ASI eksklusif sebagai sebuah bimbingan,umpan balik, membimbing dan menengahi masalah sebagai sumber dan validator, indentitas anggota keluarga diantaranya support, perhatian, penghargaan sehingga ASI eksklusif bisa diberikan ibu kepada bayinya.

10. Bentuk dukungan suami yang paling berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa bentuk dukungan suami yang paling dominan atau paling berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif adalah dukungan informasional ,didapatkan OR(IK 95%) yang paling tinggi yaitu sebesar 10,133 (1,941-52,902) sehingga terdapat 10 kali kepercayaan pada responden yang mendapatkan dukungan informasional dari suami dalam pemberian ASI eksklusif akan memberikan ASI eksklusif .

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Mayoritas responden memperoleh dukungan emosional, dukungan

instrumental, dukungan informasional dan dukungan informasional dari suami termasuk dalam kategori sedang .

2. Mayoritas responden tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 59 (76,6%) responden.

(14)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 29

3. Ada hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Tahun 2014 yang meliputi dukungan emosional didapatkan dengan p value sebesar 0,016 < 0,05, dukungan instrumental didapatkan p value sebesar 0,015 <0,05, dukungan informasional didapatkan p value sebesar 0,002 < 0,05, dukungan penilaian didapatkan p value sebesar 0,03 <0,05 .

4. Bentuk dukungan informasional merupakan yang paling dominan terhadap Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali tahun 2014 dengan diperoleh sebanyak 42 responden ( 54,5%) dan sebesar 12,791 dengan p value sebesar 0,002 < 0,05.

5. Ada hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif dengan diperoleh p value sebesar 0,001<0,05.

B. Saran

1. Bagi institusi pelayanan

Diharapkan kepada insttusi Kesehatan baik pemerintah dan swasta untuk lebih memberikan dukungan dan perhatian terhadap upaya pemerintah agar penggunaan ASI eksklusif mengalami peningkatan pada tiap tahunnya. Salah satunya dengan melakukan inisiasi menyusui dini pada setiap ibu melahirkan, agar target nasional 80% dapat tercapai.

2. Bagi tempat penelitian

Diharapkan agar tenega kesehatan terutama di Puskesmas Sawit I Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali bisa menjadikan data – data survei mengenai ASI eksklusif yang rendah sebagai tolak ukur peningkatan kesadaran masyarakat peduli sehat terutama tercipta gerakan masyarakat pendukung ASI.

3. Bagi tenaga kesehatan

Diharapkanagar tenaga kesehatan terutama di Puskeskesmas Sawit I Kecamatan Kabupaten Boyolali untuk lebih mengembangkan ide – ide baru dalam upaya meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif terutama dengan promisi kesehatan dengan melibatkan suami sebagai sasaran pemberian informasi mengenai pentingnya dukungan suami kepada ibu menyusui.

4. Bagi institusi pendidikan

Disarankan agar materi perkulihan terkait ASI dan menyusui tetap dipertahankan sebagai bentuk dukungan bidan melalui pembekalan ilmu. Sehingga setelah bekerja nanti bidan mampu memberikan masukan positif kepada para suami dan ibu yang baru saja melahirkan untuk memberikan ASI eksklusif dan pemberian susu formula oleh tenaga kesehatan di instansi kesehatan seperti Rumah Sakit dapat berkurang.

5. Bagi responden

Setelah mendapatkan informasi tentang pentingnya dukungan suami kepada ibu, diharapkan untuk ibu yang belum mendapatkan dukungan suamidalam masalah menyusui untuk mengajak suami berpartisipasi dalam urusan ASI yang di mulai dari mencari informasi mengenai kehamilan, melahirkan, dan menyusui untuk persiapan anak berikutnya. Bagi ibu yang sudah memiliki dukungan suami agar dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

(15)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 30 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Ariani.(2010).ibu susui aku,bayi sehat dan cerdas dengan ASI: Bandung: khasanah intelektual

Aisyaroh N.(20012).Dukungan bidan dalam pemberian asi esklusif di desa

Sumbersari kecamatan Ngampel Kabupaten kendal ,jurnal,(online),Dari

:cyber.unisula.ac.id,(6 peb 2014)

Asfuah.S & Proverawati A.(2009). Gizi Untuk Kebidanan. Nuha Medika Yogyakarta.

Bobak, Lowdermilk & Jansen (2004). Buku ajar keperawatan maternitas terjemahan edisi 4 ,Jakarta:EGC

Budiarto,E.(2002).Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC, Jakarta

Dinas Kesehatan PropinsiJawa Tengah. (2011). Profil Kesehatan Propinsi Jawa

Tengah Tahun .

DinasKesehatanKabupatenBoyolali (2010). ProfilKesehatanDinkesBoyolali

Evareny,Lisma Dkk 2010. Peran ayah dalam pratik menyusui. Volume 26 No 4 hal 187 – 195.

Friedman,(2010) buku ajar keperawatan keluatga ,EGC,Jakarta

Februhartanty,(2008).Peran ayah dalam optimalisasi praktek pemberian ASI

;studi di daerah urban Jakarta,(online),dari:skripsistkes .files.wordpress.com/2009/08/33 .pdf,(8 pebruari 2014 jam 13.10 wib).

Hastono,S.P.(2007)Basic Data Analysis for Health Research: Analisis

DataKesehatan.FKM UI,Jakarta.

Hidayat.A.(2007). MetodePenelitianKebidanandanTeknikAnalisa Data.Jakarta: Salemba Media (hlm.59)

Notoatmodjo,S.(2007).Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta,

Jakarta, cetakan pertama (hlm.133-189)

Notoatmodjo,S.(2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, cetakan kedua (hlm.95-144)

(16)

Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Sawit I (T.Sulandari, T.Sri Mulati, S.Yulaikah) 31

Nadzifah S (2010),Hubungan dukungan suami dalam proses laktasi dengan

pemberian ASI esklisif pada bayi di wilayah kerja puskesmas kota Semarang, dinamika kebidanan ,(online),vol 2 no .1..Dari :jurnal

.adhihusada .com/ index.phn/jdk article.(6 peb 2014).

Paramita,Rahardian,(2008).peran ayah dalam menyusui. Diambil tanggal 8 pebruari 2014 jam 12:26 dari http : asipasti.blogspot.com/2008/02/peran-ayah-dalam-menyusui.html

Paramita,Rahardian. (2008).Dukungan ayah dalam pratek pemberian ASI masih

minim. Diambil tanggal 8 pebruari 2014 jam 10:22 dari http : // asipasti

blogspot.com/2008/02/dukungan-ayah-dalam-praktik

Prasetyono, D.S. 2009. ASI Eksklusif Pengenalan,Praktik dan Kemanfaatan-

kemanfaatannya. Diva Press. Yogyakarta 40 http://digilib.unimus.ac.id Roesli U. 2000. Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya

Setiadi, 2008, Keperawatan Keluarga, EGC, Jakarta,

Sugiyono.(2005).Statisitkuntuk Kesehatan.CV Alfabeta, Bandung (hlm.55-69) Suratno,(2011), Hubungan antara dukungan suami terhadap pemberian ASI

esklusif di wilayah kerja puskesmas lubuk kilangan kota padang, jurnal kesehatan masyarakat,(online),Dari :repository.unand.ac.id/18100.(6 peb 2014)

Sulistyoningsih,S.(2012).Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. GrahaI lmu, Yogyakarta, Cetakan kedua.

Saryono. 2008. Metodologi penelitian kesehatan penuntun praktis bagi pemula Jogjakarta : Mitra Cendekia

Kristiyanasari,W.(2011).ASI,Menyusuidan SADARI. NuhaMedika,Yogyakarta. Cetakan II.

Meta Amalia dkk. Hubungan antara dukungan sosial dengan depresi pada lanjut

usia yang tinggal di Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah, 66

jurnal Psikologi undip volume 9, No. 1 April 2011 hal 66 -72 (21 peb 2014).

MercyCorps. 10 topik umum diskusi kelompok pendukung ibu.2008, edisi 1 WHO/UNICEF. pelatihan konseling menyusui panduan fasilitator: 2011 Departemen Kesehatan .2007, pelatihan konseling menyusui panduan peserta,

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada karakteristik masyarakat berdasarkan kondisi ekonomi, sosial, budaya dan psikologis, dapat dipetakan tipe masyarakat Desa Darmo yang menjadi sasaran (target group)

Pada Pasal 394 mengatur tentang apabila diketahui perbuatan dengan tujuan komersial dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh atau jaringan tubuh maupun dalam bentuk transfusi

There- fore, using a finite mixture of Dirichlets helps correct for the limitations of the unsegmented Dirichlet high- lighted by Fader and Schmittlein (1993). Apart

Membran komposit khitosan dengan komposisi optimum dipotong menjadi potongan-potongan kecil (1,6 cm x 5,0 cm) dan direndam dalam larutan asam sulfat dengan variasi

CREATIVE EFFORT OF ERIN GRUWELL IN RICHARD LAGGRAVENESSE’S THE FREEDOM WRITERS MOVIE (2007):.. A

Salah satu acara unggulan pada stasiun televisi Trans 7 dan merupakan salah satu program acara terlama, jejak petualang hadir sebagai tayangan dokumenter untuk memberikan

b) Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,682 menujukkan bahwa tingkat suku bunga (X1) dan inflasi (X2) mempengaruhi variabel nilai tukar rupiah/kurs (Y) sebesar 68,2% dan

[r]