• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL KEPANITERAAN KLINIK BEDAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL KEPANITERAAN KLINIK BEDAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL KEPANITERAAN KLINIK BEDAH

TOPIK : HERNIA

JUDUL: HERNIA

I. Kognitif:

1. Mengetahui etiologi hernia

2. Mengetahui dasar patofisiologi dan diagnosis hernia 3. Mengetahui penatalaksanaan hernia

II. Psikomotorik:

1. Mampu mendiagnosis hernia

2. Mampu menje patofisiologi dan dan menyusun diagnosis banding hernia 3. Mampu menjelaskan waktu untuk melakukan tindakan operasi

III. Attiude:

1. Melakukan inform consent tentang hernia kepada keluarga pasien

2. Memberikan petunjuk cara hidup post operatif hernia agarjangan terjadi residif.

HERNIA Definisi

Hernia merupakan protusio ( penonjolan ) ruas organ, isi organ ataupun jaringan melalui bagian lemah dan dinding rongga yang bersangkutan atau lubang abnormal. Hernia akan sangat berbahaya jika tidak sesegera mungkin dioperasi. Gejala lebih lanjutnya dapat mengakibatkan kematiaan pada penderita. Hernia lebih sering terjadi di bagian-bagian tubuh tertentu, seperti perut, pangkal paha dan paha bagian atas, serta perut bagian bawah. Bisa juga terjadi pada bagian tubuh lain yang pernah mengalami operasi. Hernia memiliki bagian -bagian penting yaitu

1. Kantong hernia 2. Isi hernia

(2)

Hernia ada banyak jenisnya.

1. Secara umum hernia terbagi atas dua jenis , yaitu a. Hernia Internal

Hernia yang terjadi di dalam tubuh penderita sehingga tidak dapat dilihat dengan mata. Contohnya hernia diaphragmatica.

b. Hernia Eksternal

Hernia yang dapat dilihat oleh mata dikarenakan benjolan hernia menembus keluar sehingga dapat dilihat oleh mata.

Selain yang dijelaskan di atas hernia masih dapat dibagi lagi menurut terjadinya letaknya sifatnya dan masih banyak lagi.

2. Hernia berdasar terjadinya : a. Hernia Kongenital ( bawaan)

Hernia ini merupakan hernia bawaan sejak lahir atau sudah ada semenjak pertama kali lahir.

b. Hernia yang didapat

Hernia mi merupakan hernia bukan bawaan sejak lahir , tetapi hernia yang didapat setelab tumbub dan berkembang setelah lahir.

3. Hernia berdasar letaknya a. Hernia Inguinalis

Merupakan penonjolan yang diakibatkan sebagian usus masuk melalui lubang pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalls.

b. Hernia Diaphragmatika

Hernia yang terjadi karena adanya celah pada otot diafragma yang diakibatkan pembentukan diafragma yang kurang sempurna.

c. Hernia Umbilicalis.

Merupakan penonjolan yang diakibatkan peninggian tekanan intra abdomen yang mengandung isi rongga perut yang masuk melalui cincin umbilicus (pusar).

d. Hernia Femoralis.

(3)

e. Hernia Obturatorial

Merupakan penonjolan yang terjadi pada foramen obturator pada tulang coxae.

f. Hernia Ventralis

Merupakan penojolan yang terjadi pada perut bagian antrerolateral g. Hernia Lumbalis

Merupakan penonjolan yang timbul dalam daerah lumbalis melalui dinding abdomen posterior.

4. Hernia berdasar sifatnya 1. Hernia Reponibel

Isi hernia dapat muncul dan hilang lagi ( masuk kembali ) seperti keadaan normal tidak terdapat benjolan karena hernia. Akan muncul jika berdiri atau mengejan (ada tekanan ) dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk kembali.

2. Hernia Irreponibel

Isi hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga. Hal ini dikarenakan isi hernia melekat pada perineum kantong hernia. 4. Hernia Lain

3. Hernia Epigastrika :

Penonjo Ian jaringan lemak preperitoneal dengan atau tanpa kantung peritoneum yang keluar melalui defek di linea alba antara umbilicus dan prosesus xifoideus.

4. Hernia Littre

Merupakan hernia dengan adanya devertikulum Meckel dalam dan sebagian besar hernia Littre merupakan hernia inguinalis atau femoralis dan juga sering inkaserata. c) Hernia Spieghel

Merupakan penonjolan interstisial dengan atau tanpa isinya melalui fasia Speighel.

(4)

Epidemologi

Hernia Iebih banyak diderita oleh orang yang sudah berusia lanjut dan sebagian besar yang mengalami hernia adalah laki-laki. Hal ini dikarenakan pada usia lanjut otot susah semakin mengendur sehingga peluang untuk mengalami hernia sangatlah besar.Tetapi Hernia Inguinalis banyak dialami oleh wanita. Selain yang disebutkan di depan orang yang memiliki peluang yang besar menggalami hernia yaitu orang-orang yang perah mengalami operasi.

Etiologi

Hernia terjadi karena dinding otot yang melemah atau membran yang secara normal menjaga organ tubuh pada tempatnya melemah atau mengendur. Hernia kebanyakkan diterita oleh orang yang berusia lanjut , karena pada usia lanjut otot-otot mulai melemah dan mengendur sehingga peluangnya sangat besar untuk terjadi hernia. Pada wanita sebagian besar hernia diakibatkan karena obesitas ( berat badan yang berlebih). Hal lain yang dapat mengakibatkan hernia antara lain:

• Mengangkat barang yang terlalu berat • Batuk

• Penyakit kronik paru-paru

• Akibat mengejan pada saat buang air besar • Gangguan metabolisme padajaringan ikat • Diare atau kejang perut

• Kehamilan

Selain itu hernia juga dapat disebabkan karena kongenital ( faktor bawaan sejak lahir). Hal-hal diatas merupakan beberapa contoh penyebab terjadinya hernia yang perlu diwaspadai.

Tanda dan gejala

Ada beberapa tanda dan gejala yang perlu diketahui untuk mengenali apakah itu hernia atau bukan.

a. Gejala

1) Rasa nyeri pada tulang belakang yang disebabkan hernia pada discus intervertebral

(5)

sedangkan hernia yang dapat muncul dan hilang lagi karena termasuk hernia reponibel.

3) Inkarserata.

benjolan hernia hampir menetap karena te!ah menjadi sumbatan pada saluran pencernaan

4) Strangulata, merupakan tingkat paling parah dan hernia di mana telah terjadi penyumbat pembuluh darah yang akhirnya dapat

membahayakan dan dapat menyebabkan kematian. b. Tanda

1). Munculnya benjolan pada titik-titik yang berpeluang besar mengalami hernia

2). Benjolan tidak berwarna

3). Benjolan tidak terasa nyeri tetapi cukup mengganggu.

Benjolan hernia mengganggu tergantung seberapa besar benjolannya 4). Mual , muntah

Patofisiologi

1. Hernia pada abdomen terjadi karena kelemahan pada dinding abdomen di lubang alokasi hernia atau defek.

2. Hernia dimulai dan masuknya jaringan lemak pada lubang hernia atau organ pada perut yang dibungkus oleh peritoneum, dan kemudian terjadi penonjolan. 3. Hernia yang terjadi pada discus interveterbral akan terasa nyeri apabila

muncul dan dapat menyebabkan nyeri tulang belakang atau sciatica.

4. Tekanan yang terlalu kuat yang terjadi di dalam abdomen yang terus menerus mengakibatkan efek melemah dan mengakibatkan isi di dalam abdomen (omentum, lengkung usus halus ) keluar melalui celah tersebut.

5. Usus yang terjebak dalam kantung hernia dapat menyebabkan inkaserasi (ketidak mampuan untuk mengurangi isi) dan kemungkinan besar dapat mengalami strangulasi ( penyumbatan aliran darah)

6. Jaringan lemak biasanya masuk pertarna kali pada lubang hernia dan kemudian diikuti oleh organ.

(6)

Gambaran klinis

1. Penderita terdapat benjolan pada daerah-daerah kemungkinan terjadi hernia 2. Mual , muntah , susah makan dan tubuh demam

3. Benjolan hilang apabila berdiri atau keadaan relaks terlalu berat, batuk ,dll

5. Bila diraba terdapat benjolan pada titik — titik hernia. Diagnosis

1. Hernia femoralis yang terjadi di daerah bawah dan lateral dan tuberculum pubicum. Biasanya terdapat pada lipatan paha dan sebagian besar dialami oleh wanita. Benjolan muncul apabila ada tekanan , seperti mengejan , membawa barang yang dapat dikembalikan seperti semula.

2. Hernia inguinalis dimulai dan bagian atas dan medial dan tuberculum pubikum dan dapat meluas jika hernia bertambah besar. Hernia ini sebagian besar tidak mengalami komplikasi dan kegawat daruratan.

a. Hernia ingunalis indirek dapat dimasukkan kembali seperti keadaan normal dengan tekanan jari-jari disekitar cincin inguinalis interna memiliki leher yang sempit dan kebanyakan dideriita oleh laki-laki yang berusia muda.

b. Hernia inguinalis direk memiliki leher yang lebar , sulit dimasukkan kembali seperti keadaan normal dengan tekanan jari-jari dan kebanyakan dialami oleh laki-laki yang berusia tua.

3. Benjolan akan membesar apabila batuk, membungkuk, mengangkat beban yang berat dan mengejan

4. Tonjolan hernia insisional memiliki leher yang besar, tidak dapat dikembalikan dengan tekanan jari-jari seperti keadaan normal, diperjelas dengan menegangkan rectum. Hernia insisional yang kronik dapak mengalami irreducible ( tidak dapat diperbaiki)

5. Adanya mual muntah

6. Terasa tidak enak dan terasa pegal, sakit pada daerah bejolan.

(7)

9. Benjolan biasa tidak dapat dikembalikan bila irreponibel. 10. Nyeri berat pada hernia incarcerata.

Penanganan

Penanganan dini dengan cara menekan kembali kedalam ke keadaan normal. Apabila tidak dapat ditekan masuk kembali kedalam kemungkinan yang terjadi yaitu strangulasi yaitu penyumbatan aliran darah pada organ yang masuk dalam ronggal kantung hernia. Cara mengatasi hernia ada dua tindakan yaitu dengan konserfatif dan definitif. Tindakan konserfatif yaitu dengan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi (pengambilan kembali organ pada posisi normal ). Tindakan definitif yaitu dengan jalan operasi. Cara yang paling efektif mengatasi hernia yaitu dengan pembedahan untuk mengembalikan organ dan menutup lubang hernia agar tidak terjadi kembali.6) Ada dua prinsip pembedahan yaitu Herniotomi : dengan memotong kantung hernia saja kemudian diikat dan Herniorafi perbaikkan defek dengan pemasangan jaring melalui operasi terbuka atau laparoskopik. Penangan lain tanpa bedah yaitu dengan pemakaian penopang (truss ) yang bersifat menunjang.1)

Pencegahan

1. Hindari obesitas atau kelebihan berat badan, usahakan agar berat badan sesuai standard yang sesuai dengan tinggi badan dan tipe badan.

2. Menghindari agar tubuh tidak mengalami konstipasi ( ketegangan ) dan tarikan dengan banyak makan makanan yang berserat.

3. Hindari kegiatan mengangkat beban terlalu berat

4. Melakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit yang menjadi faktor terjadinya hernia, seperti batuk menahun dan sembelit menahun.

Tugas:

1. Terangkan mengenai Groin Hernia.

2. Perbedaan penanganan hernia inkarserata, pada bayi, anak dan dewasa 3. Terapi terbaru penanganan hernia

(8)

Kepustakaan

1. R. Syamsu hidayat, wim de jong. Buku ajar ilmu bedah, ED,2 . penerbit buku kedokteran EGC, jakarta .2004

2. R. Soelarto dkk, bagian Bedah Staf Pengajar FKUI. Buku kumpulan kuliah Ilmu Bedah, penerbit buku Binarupa Aksara, Jakarta,1994

3. Scwatrz’s principles of surgery, edited by Charles Brunicardi, dana K. Andersen, et all. The Mc Graw –Hill companies. 2005

4. Bailey and loves,s. Short Practice of sugery. Edited by Russel, W. Norman, Bulstrode J.k. Ed. 23,. Northwick park and ST Markl’s Hospital. London 5. Sabiston text book of surgery. Ed 16 . Editor. R. Daniel et all. Saunderr

Referensi

Dokumen terkait

Agama islam juga jelas menerangkan tentang keadilan dan kesamarataan jantina di dalam Surah An Nahl ayat 97, mahfumNya “Barangsiapa yang mengerjakan amalan

Sel bahan bakar bekerja dengan menggunakan gas hidrogen atau gas lain yang mudah teroksidasi yang dimasukkan di sisi anode sebagai sumber elektron. Elektron ini

Penyusunan Perubahan Renstra SKPD Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018 dimaksudkan untuk menyediakan perencanaan strategis yang menjadi

Awal dari urutan peristiwa sebab kematian Underlying Cause of Death pada kematian umum tidak dapat digunakan, karena pada kematian perinatal 2 individu dapat

Nama bayi kristen laki-laki dan artinya, daftar nama anak kristiani lelaki Dapatkan ide pemberian nama bayi untuk buah hati anda yang baru lahir, koleksi nama. Rangkaian

Selanjutnya menghubungkan antara indikator biomarker (Hg dalam rambut dan Hg dalam urine) dengan gangguan kesehatan yang muncul di masyarakat di wilayah Kecamatan

MAPE yang dihasilkan adalah 1,18% dan untuk peramalan 7 hari kedepan, model yang paling sesuai adalah model dua level Hibrida ARIMA-ANFIS dengan menggunakan

Selain fenomena umum yang diuraikan tersebut, secara khusus peran pemerintah desa yaitu kepala desa (Hukum Tua) belum Nampak dan jelas, peran dimaksud adalah: peran kepala