• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1. Kuesioner Penelitian"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER

Pengaruh Permainan Monopoli Gizi (Monogi)

Tentang Pola Makan Seimbang Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SD Mangkubumi Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun Kota

Medan Tahun 2016 I. Identitas Nama : Umur : Kelas : Alamat :

II. Pengetahuan Tentang Pola Makan Seimbang

Beri tanda silang (X) untuk jawaban yang kamu pilih! 3. Apakah adik tahu apa itu pola makan seimbang?

5. Ya 6. Tidak

(2)

4. Menurut adik pola makan seimbang itu apa

a. Kebiasaan makan seseorang yang memenuhi semua zat gizi seperti karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin dan mineral

b. Kebiasaan makan seseorang yang memenuhi zat gizi seperti karbohidrat, protein hewani dan protein nabati

c. Kebiasaan makan seseorang yang memenuhi zat gizi seperti vitamin dan mineral

5. Zat gizi apa saja yang harus dipenuhi adik-adik yang dapat dikatakan bahwa makanan yang adik makan termasuk pola makan seimbang

a. Karbohidrat, protein hewani dan nabati b. Vitamin dan mineral

c. Karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin dan mineral 6. Menurut adik makan makanan tanpa sayur dan buah atau makan burger

dan pizza sudah termasuk pola makan seimbang kah? a. Ya

b. Tidak

7. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber karbohidrat a. Nasi, ikan, buah

b. Nasi, roti, mi c. Mi, daging, susu

8. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber protein hewani a. Ikan, telur, daging

b. Ayam, telur, buah c. Daging, tahu, sayur

9. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber protein nabati a. Susu, sayur, buah

b. Tahu, tempe, kacang kedelai c. Nasi, daging, susu

10. Manakah dibawah ini yang termasuk sumber vitamin dan mineral a. Sayur dan buah

b. Daging dan ikan c. Susu dan telur

11. Berapa gelas perhari paling sedikit air putih yang harus adik konsumsi setiap hari?

a. 2 liter b. 1 liter c. 0,5 liter

12. Berapa porsi per hari dalam mengonsumsi sumber karbohidrat? a. 2-3 porsi (nasi: 9/4 cup-6 cup, mi: 4 ⁄ gelas-12 gelas) b. 3-8 porsi (nasi: 9/4 cup-6 cup, mi: 4 ⁄ gelas-12 gelas)

(3)

c. 3-5 porsi (nasi: 9/4 cup-6 cup, mi: 4 ⁄ gelas-12 gelas)

13. Berapa porsi per hari dalam mengonsumsi sumber protein hewani dan nabati?

a. 2-3 porsi (ikan: 2-9 potong sedang, tempe: 4-6 potong sedang) b. 3-8 porsi (ikan: 2-9 potong sedang, tempe: 4-6 potong sedang) c. 3-5 porsi (ikan: 2-9 potong sedang, tempe: 4-6 potong sedang) 14. Berapa porsi per hari dalam mengonsumsi sumber vitamin dan mineral?

a. 2-3 porsi (sayur: 3 -15 gelas, pepaya: 3-5 potong sedang) b. 3-8 porsi (sayur: 3 -15 gelas, pepaya: 3-5 potong sedang) c. 3-5 porsi (sayur: 3 -15 gelas, pepaya: 3-5 potong sedang)

III. Sikap Tentang Pola Makan Seimbang

Pilihlah jawaban Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan

Sangat Tidak Setuju dengan cara menceklis/contreng pada kolom

yang telah disediakan.

Keterangan : S = Setuju

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

N o Pernyataan S S S T S S TS

(4)

Terima Kasih Lampiran 2. Peraturan Permainan Monogi

Peraturan permainan Monogi antara lain sebagai berikut : 10. Alat-Alat Permainan, antara lain:

g. Sebuah papan permainan dengan petak-petak makanan sumber zat gizi, asuransi kesehatan, rumah sakit dan sebagainya.

h. 2 biji batu dadu

i. 4 bidak pemain dengan warna yang berbeda 1 Seseorang perlu mengkonsumsi

beragam makanan agar tubuh mendapatkan semua zat gizi yang diperlukan

2 Seseorang tidak harus memakan sayur setiap hari

3 Mengkonsumsi lemak yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan

4 Anak-anak tidak masalah jajan sembarangan

5 Mie saja sudah cukup sebagai pengganti makan siang

6 Tahu, tempe, kacang kedelai termasuk protein nabati

7 Sayur dan buah bukanlah sumber mineral dan vitamin

8 Anak yang gemuk akan mengalami gangguan pada kesehatan 9 Contoh dari sumber karbohidrat

adalah nasi, roti dan mie 1

0

Anak-anak harus makan dengan pola makan seimbang

(5)

j. 1 set kartu Mr.Nutritionist (Kartu Sadar dan Mahir Gizi) yang berisi identifikasi masing-masing zat gizi, peranan, dan contoh makanannya.

k. 1 set kartu Dana Umum dan Kesempatan l. Uang-uang permainan dalam berbagai nilai

11. Tahap Persiapan: papan pemainan diletakkan di atas meja atau lantai. Kartu Dana Umum dan Kesempatan diletakkan terbalik di dalam petak yang telah tersedia. Tiap pemain pada permulaan diberi 1 set kartu Mr.Nutritionist serta uang-uang Monogi. 12. Uang-uang: tiap pemain mula-mula diberi uang seharga Rp.50000,- dibagi dalam

nilai sbb. 1 lembar Rp.20000,- 2 lembar Rp.10000,- 1 lembar Rp.5000,- 1 lembar Rp.2000,- 2 lembar Rp.1000.- dan sisanya diserahkan ke kantor kesehatan.

13. Permulaan: Pemain membuang dadu bergiliran, angka terbanyak bermain dahulu. Permainan di mulai di petak start. Setelah itu biji-biji pemain dijalankan bergiliran sesuai dengan angka dadu kepetak-petak searah jarum jam. Dimana biji-biji dadu pemain terhenti,dengan cara melempar dadu maupun dengan paksaan kartu Dana Umum atau kartu Kesempatan petak-petak sumber zat gizi dan lain-lain dapat dibelinya sesuai harga yang sudah ditetapkan dan membayar denda/menggantinya dengan sumber zat gizi yang sama jika petak makanan sumber zat gizi tersebut telah dimiliki orang. Jika biji dadu terhenti dipetak asuransi kesehatan maka pemain harus membayar asuransi kesehatan. Jika dadu terhenti di petak obesitas, kurus atau petak “masuk rumah sakit”, maka pemain terpaksa harus masuk rumah sakit.

14. Petak-petak Dana Umum dan Kesempatan mengharuskan pemain untuk mengikuti instruksi yang tertulis pada kartu tersebut. Hanya kartu keluar dari Rumah Sakit yang dapat ditahan hingga terpakai atau dijual kepada pemain lain. Ingat, pemain hanya boleh mengambil kartu yang teratas dan mengembalikannya ke posisi paling bawah

(6)

setelah manaati petunjuk-petunjuk didalamnya. Adakalanya, pemain diharuskan membayar dokter, Asuransi Kesehatan bahkan masuk Rumah Sakit.

15. Bonus: tiap pemain setelah melalui petak start diberi bonus pelayanan kesehatan gratis senilai Rp.20000,- oleh Asuransi Kesehatan.

16. Pegawai kesehatan: setiap kelompok harus memilih pegawai kesehatan yang cakap diantar pemain. Pegawai kesehatan turut bermain. Dalam hal ini, segala kekayaan milik pribadi dan milik kantor/asuransi kesehatan harus dipisahkan.

17. Keluar rumah sakit : pemain yang masuk rumah sakit dapat melanjutkan permainan jika lemparan dadu menujukkan angka yang sama atau membeli sehelai “kartu keluar dari rumah sakit” dari pemain lain.

18. Tepat pada waktu yang ditentukan permainan diakhiri. Permainan Monogi dapat berlangsung paling cepat 20 hingga 60 menit. Pemain yang memiliki makanan sumber zat gizi paling banyakatau hampir memenuhi satu porsi makan seimbang dengan sumber zat gizi lengkap dinyatakan sebagai pemenang (Monogist).

(7)

Lampiran 3. Permainan Monogi

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

Gambar 6. Uang-uang Monogi dalam berbagai nilai

Lampiran 4. Penjelasan Setelah Intervensi

Penjelasan yang diberikan setelah permainan Monogi berakhir antara lain sebagai berikut :

1. Pola makan seimbang adalah kebiasaan makan yang memenuhi kebutuhan semua zat gizi, seperti zat tenaga (karbohidrat dan lemak), zat pembangun (protein), zat pengatur (vitamin dan mineral) .

2. Anak usia sekolah membutuhkan asupan karbohidrat sekitar 3-8 porsi/hari, lemak sekitar 2-3 porsi/hari, protein 2-3 porsi sehari, dan vitamin dan buah 3-5 porsi/hari serta air sebanyak 2 liter/8 gelas setiap hari (Devi, 2012)

3. Karbohidrat dapat diperoleh dari makanan pokok seperti nasi, mie, roti, biscuit, sedangkan lemak dan protein dapat diperoleh dari lauk pauk seperti ikan, daging, ayam, telur, tempe, tahu dan kacang-kangan. Dengan tercukupinya kebutuhan energy dan protein sesuai kebutuhan dapat mencegah terjadinya gizi kurang dan kegemukan pada anak.

4. Vitamin dan mineral dapat diperoleh dari sayuran, buah dan kacang-kacangan. Dengan terpenuhinya zat gizi tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi, mencegah kebutaan, dan meningkatkan konsentrasi belajar. Kalsium dapat diperoleh dari susu, ikan, kacang-kacangana. Zat besi dapat diperoleh dari ikan, ayam, daging, tempe, oncom, sayuran hijau yang dapat membantu pertumbuhan tulang dan mencegah anemia.

5. Beberapa perilaku gizi yang salah pada anak sekolah (Devi, 2012) antara lain :

 Tidak mengonsumsi menu dengan gizi seimbang. Misalnya, dalam piring hanya tersedia nasi dengan ikan goring saja atau nasi dengan telur rebus saja. Berarti zat gizi yang terpenuhi hanya dari karbohidrat, protein dan lemak, tidak ada vitamin dan mineral yang didapat dari sayur atau buah.  Tidak sarapan pagi. Sarapan pagi sangat penting bagi anak

sekolah, karena hal tersebut dapat memenuhi energi mereka untuk berkonsentrasi saat belajar, bermain bersama teman

(14)

dan menggantikan energi yang hilang saat mereka bangun di pagi harinya.

 Jajan tidak sehat di sekolah.

 Kurang mengkonsumsi buah daan sayur. Kurangnya mengonsumsi sayur dan buah merupakan pola makan yang salah, karena tidak memenuhi menu gizi seimbang dan berakibat pada kesehatan anak sekolah. Anak sekolah bisa saja mengalami kekurangan vitamin A, vitamin C, besi, kalsium dan seng yang berakibat pada pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak serta prestasi anak di sekolah.

 Mengkonsumsi Fast Food dan Junk Food  Mengkonsumsi makanan beresiko

(15)

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Peneliti memberikan penjelasan mengenai instruksi pada kuesioner pre-test

(16)

Gambar 2. Volunteer penelitian memberikan orientasi, pengarahan serta ice

breaking sebelum memulai intervensi

Gambar 3. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap kelompok

(17)

Gambar 4. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap kelompok

Gambar 5. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap kelompok

(18)

Gambar 6. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap kelompok

(19)

Gambar 7. Volunteer mengawasi perjalanan permainan Monogi pada setiap kelompok

Gambar 8. Siswa mengisi kuesioner post-test

Lampiran 7. Output Analisa Data SPSS

Jenis Kelamin Responden Freq uency Per cent Valid Percent Cumulati ve Percent V alid Laki-laki 23 65, 7 65,7 65,7 Perem puan 12 34, 3 34,3 100,0 Total 35 100 ,0 100,0 Umur Responden

(20)

Freq uency Per cent Valid Percent Cumulati ve Percent V alid 9 10 28, 6 28,6 28,6 1 0 15 42, 9 42,9 71,4 1 1 8 22, 9 22,9 94,3 1 2 2 5,7 5,7 100,0 T otal 35 100 ,0 100,0

Pengetahuan sebelum intervensi kategorik Freq uency Per cent Valid Percent Cumulati ve Percent V alid se dang 30 85, 7 85,7 85,7 ku rang 5 14, 3 14,3 100,0 To tal 35 100 ,0 100,0

Pengetahuan sesudah intervensi kategorik Freq uency Per cent Valid Percent Cumulati ve Percent V alid ba ik 22 62, 9 62,9 62,9 se dang 13 37, 1 37,1 100,0 To tal 35 100 ,0 100,0

(21)

Paired Samples Statistics Mea n N Std. Deviation Std. Error Mean P air 1 Pengetahuan sebelum intervensi 5,97 35 1,581 ,267 Pengetahuan sesudah intervensi 9,74 35 1,268 ,214

Paired Samples Test Paired Differences t d f Si g. (2-tailed) M ean St d. Deviation St d. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lo wer Up per P air 1 Pengetahu an sebelum intervensi - Pengetahuan sesudah intervensi -3,771 2, 045 ,34 6 -4,474 -3,069 -10,91 1 3 4 ,0 00

Sikap sebelum intervensi kategorik Frequ ency Perc ent Valid Percent Cumulativ e Percent V alid baik 23 65,7 65,7 65,7 tidak baik 12 34,3 34,3 100,0 Total 35 100, 0 100,0

(22)

Sikap sesudah intervensi kategorik Frequ ency Perc ent Valid Percent Cumulativ e Percent V alid baik 33 94,3 94,3 94,3 tidak baik 2 5,7 5,7 100,0 Total 35 100, 0 100,0

Paired Samples Statistics Mea n N Std. Deviation Std. Error Mean P air 1 Sikap sebelum intervensi 26,4 3 35 4,461 ,754 Sikap sesudah intervensi 30,8 3 35 3,846 ,650

Paired Samples Test Paired Differences t d f Si g. (2-tailed) M ean St d. Deviation St d. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lo wer Up per P air 1 Sikap sebelum intervensi - Sikap sesudah intervensi -4,400 6, 064 1,0 25 -6,483 -2,317 -4,292 3 4 ,0 00

Gambar

Gambar 1. Papan permainan Monogi
Gambar 2. Dadu dan bidak-bidak Monogi
Gambar 3. Satu Set Kartu Mr.Nutritionist
Gambar 4. Satu Set Kartu Dana Umum
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tidak terdapat hubungan (P>0.05) antara tingkat kecukupan (energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, dan vitamin C), pengetahuan gizi, sikap gizi, frekuensi makan, konsumsi

Setiap manusia membutuhkan makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari. Tubuh manusia membutuhkan beraneka macam zat yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral

Dalam proposal penelitian ini, peneliti secara signifikan lebih memfokuskan pada identifikasi zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, kalsium, vitamin A dan zat besi (Fe)

oleh manusia yang mengandung unsur-unsur zat gizi yaitu karbohidrat, vitamin, mineral, lemak, protein dan air yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan konsumsi zat gizi yang meliputi energi, karbohidrat, lemak, protein, zat besi, vitamin A, dan seng, status gizi

Makanan yang dikonsumsi oleh remaja harus memiliki jumlah kalori dan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air

Selanjutnya hasil menunjukkan tidak ada hubungan bermakna asupan zat gizi makro (energi, protein, karbohidrat, lemak) maupun mikro (zink, kalsium, zat besi, dan vitamin

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan konsumsi zat gizi yang meliputi energi, karbohidrat, lemak, protein, zat besi, vitamin A, dan seng, status gizi