• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jamur Tiram-Po. Madju Bogor Mushroom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jamur Tiram-Po. Madju Bogor Mushroom"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PO. MADJU BOGOR MUSHROOM

PRODUKSI DAN MENJUAL BIBIT F1, F2, BAGLOG DAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Jamur Tiram-Po. Madju Bogor Mushroom

Alamat : Contact Person:

Perum Bukit Asri Ciomas Indah Eko Suswanto P / 08170734547 Jl. Cendana 1, Blok B, Kp. Laladon

(2)

Deskripsi

Sektor pertanian merupakan sektor penting untuk ditangani secara sungguh-sungguh untuk

memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan produk-produk pertanian mencakup usahatani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan untuk mewujudkan swasembada ketahanan pangan. Peningkatan kebutuhan produk hortikultura menuntut adanya suatu cara yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi holtikultura. Sistem pertanian konvensional dengan penggunaan input-input anorganik dan bahan bahan kimia dalam proses budidaya ternyata membawa dampak negatif, akibatnya terjadi masalah baru pada komoditas hortikultura seperti pencemaran lingkungan oleh penggunaan bahan kimia berlebih, ketergantungan terhadap bahan kimia, serta gangguan kesehatan yang diakibatkan adanya residu zat kimia berlebih yang terkandung pada komoditas sayuran.

Penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk dan pestisida terbukti dapat meningkatkan hasil produksi pangan dan hortikultura, tetapi dalam jangka panjang akan memberikan dampak negatif seperti menurunkan tingkat kesuburan tanah dan merusak kelestarian ekosistem. Salah satu komoditas pangan holtikultura yang sedikit mengandung bahan kimia adalah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) yang telah dibudidayakan secara meluas di Indonesia, khususnya di daerah dataran tinggi karena jamur tiram putih tingkat pertumbuhannya lebih tinggi pada daerah beriklim dingin dan kelembaban yang tinggi.

Jamur merupakan salah satu jenis produk hortikultura yang dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat memperbaiki keadaan gizi masyarakat. Jamur tiram merupakan makanan yang aman untuk dikonsumsi karena penggunaan pestisida dan bahan-bahan kimia relatif sedikit. Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis jamur yang memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan tanaman lain karena dapat tumbuh pada media berupa limbah lignoselulosa, penggunaannya dalam proses fermentasi tidak membutuhkan input yang mahal dan merupakan sumber protein nabati yang tidak mengandung kolesterol sehingga aman untuk dikonsumsi setiap orang.

Peluang pasar domestik jamur tiram putih masih potensial, ditinjau dari populasi penduduk Indonesia yang demikian besar dan tersebar di beberapa provinsi disertai dengan berkembangnya industri pengolahan, pariwisata, terkait di dalamnya industri perhotelan, restoran dan rumah makan, maka peluang pemasaran produk jamur tiram putih di dalam negeri dan ekspor memberikan prospek yang cerah, Berdasarkan uraian diatas, maka sangat perlu dikaji berapa tingkat pendapatan usahatani jamur tiram putih.

(3)

Deskripsi Jamur Tiram Putih

disebut jamur tiram (Pleurotus ostreatus [Jacq. Ex. Fr] Kummer) karena bentuk tudung membulat, lonjong, dan agak melengkung seperti cangkang tiram. Ciri fisik jamur tiram yaitu tudungnya yang menyerupai cangkang tiram dengan diameter 5-15 cm, permukaannya licin dan agak berminyak ketika lembab, bagian tepinya agak bergelombang, letak tangkai lateral agak disamping tudung dan daging buah berwarna putih Pleurotus spp. Dapat tumbuh di kayu-kayu lunak dan dapat tumbuh pada ketinggian 600 meter dpl, dengan suhu 15º-30ºCelcius, berkembang pada pH 5,5- 7 dan kelembaban 80 persen – 90 persen. Spesies ini tidak memerlukan intensitas cahaya tinggi karena akan merusak miselia jamur dan tubuh buah jamur. Jamur ini bermanfaat sebagai sumber protein nabati dan berkhasiat mencegah penyakit hipertensi dan jantung

Klasifikasi lengkap pleurotus spp. adalah sebagai berikut : Kingdom : Mycetea Divisio :Amastigomycotae Phylum :Basidiomycotae Kelas :Hymenomycetes Ordo :Agaricales Family :Pleurotaceae Genus :Pleurotus

Spesies :Pleurotus ostreatus

Teknik Budidaya Jamur Tiram Putih

Dalam kegiatan budidaya jamur tiram putih, beberapa tahap berikut perlu diperhatikan, seperti : Sarana Produksi Jamur Tiram Putih

sarana produksi yang diperlukan sebaiknya dipersiapkan dahulu sebelum melakukan kegiatan produksi. Sarana produksi itu antara lain bangunan, peralatan dan bahan-bahan induk.

Perletakan kumbung menentukan banyaknya hasil panen jamur

Sebelum membuat kumbung ada baiknya kita melakukan berbagai survey untuk memperhatikan bagaimana kondisi lokasi yang kita pilih untuk dibangun kumbung/rumah jamur tiram.

Yang perlu diperhatikan adalah :

 Arah sirkulasi udara. Misal angin lebih banyak datang dari arah mana

 Ada tidaknya pencemaran udara di sekitar lokasi. Misal lokasi dekat dengan tempat yang menghasilkan banyak asap CO2. Hal ini penting karena jamur sangat rentan terhadap CO2. Jika banyak, maka jamur akan sulit untuk tumbuh.

 Apakah banyak bangunan yang mengapit lokasi? Ini juga berkaitan dengan sirkulasi udara.

 Kondisi suhu dan kelembaban. Suhu hendaknya tidak melebihi 30 derajat C. Walau jamur masih mampu untuk tumbuh, namun biasanya lebih tipis. Jadi kelembaban harus diusahakan tetap pada angka yang baik untuk kondisi pertumbuhan jamur.

 Sebaiknya di sekitar kumbung banyak terdapat pohon, atau tanaman yang rimbun. Karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan itu juga memicu pertumbuhan jamur

(4)

Bangunan Kumbung

Budidaya jamur secara komersial memerlukan beberapa bangunan yang diperlukan dalam kegiatan usahanya. Bangunan yang diperlukan terdiri dari ruang persiapan, ruang inokulasi, ruang inkubasi, ruang penanaman dan ruang pembibitan. a. Ruang Persiapan

Ruang persiapan digunakan untuk persiapan pembuatan media tanam. Kegiatan yang dilakukan pada ruang persiapan antara lain kegiatan pengayakan, pencampuran media tanam, pewadahan dan sterilisasi. Ruang persiapan dapat digunakan pula sebagai tempat untuk menyimpan bahan-bahan seperti bekatul dan kapur apabila skala produksi usaha itu tidak terlalu besar, namun bila skala produksi dalam jumlah besar maka bahan-bahan itu sebaiknya ditempatkan dalam ruang terpisah atau gudang.

b. Ruang Inokulasi

Ruang inokulasi adalah ruang untuk menanam bibit pada media tanam jamur. Ruang inokulasi harus mudah dibersihkan dan disterikan untuk menghindari terjadinya kontaminasi oleh mikroba lain. Pada ruang inokulasi diusahakan tidak banyak terdapat ventilasi yang terbuka lebar dan sebaiknya ventilasi udara dipasang filter atau saringan dari kawat kassa atau kassa plastik, hal ini untuk meminimalisasi tingkat kontaminan. Pada perusahaan dalam skala besar biasanya ruang inokulasi dilengkapi dengan alat pendingin udara (air conditioning).

c. Ruang Inkubasi

Ruang inkubasi adalah ruang yang digunakan untuk menumbuhkan miselium jamur tiram putih pada media tanam yang sudah diinokulasi. Ruang inkubasi biasanya disebut dengan ruang spawning. Ruang ini dilengkapi dengan rak-rak inkubasi untuk mendapatkan media tanam yang sudah diinokulasi.

d. Ruang Pemeliharaan

Ruang pemeliharaan atau sering disebut growing digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruang ini dilengkapi dengan rak-rak tempat baglog penumbuhan tubuh buah jamur dan alat penyemprot untuk menjaga kelembaban dan kadar air dalam pemeliharaan tubuh buah jamur

e. Ruang Pembibitan

Ruang pembibitan adalah ruang yang khusus digunakan dalam pembuatan media bibit jamur. Ruang ini diperlukan bila skala produksi sudah besar, dalam skala produsi kecil bibit dapat dibeli dari produsen bibit sehingga ruang pembibitan tidak diperlukan lagi.

Peralatan

Budidaya jamur tiram secara sederhana dapat dilakukan dengan alat-alat yang mudah diperoleh seperti cangkul, sekop, botol, kayu, alat pensteril, lampu spritus. Untuk produksi dalam kapasitas besar diperlukan peralatan yang cukup besar sepaerti ayakan, mixer, filler, boiler dan chamber sterilizer.Mixer digunakan sebagai alat pencampur media tanam jamur ; filler digunakan sebagai alat pengisi media kedalam kantong plastik dalam jumlah tertentu ; boiler digunakan sebagai sumber pemanas (uap) ; chamber sterilizer digunakan sebagai alat untuk sterilisasi dalam jumlah yang besar. Bahan – Bahan

Bahan-bahan untuk budidaya jamur tiram yang perlu dipersiapkan terdiri dari bahan baku dan bahan pelengkap. a. Bahan baku

(5)

Jamur tiram putih merupakan tumbuhan sapprofit dimana tumbuh dan berkembang pada kayu atau pohon dan mengambil sari makanan dari inangnya. Dalam kegiatan budidaya jamur tiram putih media tanam utama yang digunakan adalah serbuk kayu atau serbuk gergaji supaya media hidup jamur dalam kegiatan budidaya sama dengan di alam. Serbuk kayu yang umum digunakan dalam kegiatan budidaya jamur tiram putih adalah dari pohon sengon (Parasientes falcataria) karena kandungan getah yang terdapat pada pohon ini relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan jenis pohon yang lain, karena kandungan getah pada pohon dapat menghambat pertumbuhan miselia jamur tiram putih. Serbuk gergaji dapat diperoleh dari pabrik pengrajin kayu. Pemilihan serbuk gergaji sebagai bahan baku media penanaman jamur perlu memperhatikan tingkat kebersihan dan kadar getah pada kayu untuk mengurangi kontaminan dalam pelaksanaan budidaya jamur tiram putih.

b. Bahan tambahan

Bahan-bahan lain yang digunakan dalam budidaya jamur tiram putih pada media plastik terdiri dari beberapa macam yaitu bekatul (dedak), kapur (CaCO3), dan dapat pula ditambahkan mineral-mineral lain :

1. Bekatul/Dedak Pakan Ayam atau Ikan

Bekatul ditambahkan untuk meningkatkan nutrisi media tanam sebagai sumber karbohidrat, sumber carbon (C), dan nitrogen (N2). Bekatul yang digunakan dapat berasal dari berbagai jenis padi dari hasil penggilingan di pabrik. Bekatul sebaiknya dipilih yang masih baru, belum tengik dan tidak rusak

2. Kapur (CaCO3)

Kapur ditambahkan pada media tanam sebagai sumber kalsium (Ca) dan untuk menstabilkan tingkat keasaman (pH) pada media tanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kalsium karbonat (CaCO3). Unsur kalsium dan karbon digunakan untuk meningkatkan mineral yang dibutuhkan jamur bagi pertumbuhannya.

3. Kantong Plastik

Penggunaan kantong plastik bertujuan untuk mempermudah pengaturan kondisi dan penanganan media selama pertumbuhan. Kantong plastik yang digunakan adalah plastik yang kuat dan tahan panas sampai suhu 100ºC, jenis plastik biasanya dipilih dari jenis polipropilen (PP). Ukuran dan ketebalan plastic terdiri dari berbagai macam ukuran. Dalam usaha budidaya jamur tiram biasanya yang digunakan adalah ukuran 20 x 30 cm, 17 x 35 cm, 14 x 25cm dan ketebalan 0,3 – 0 7 mm.

Bibit Jamur Tiram Putih

Budidaya jamur yang berhasil dengan baik dipengaruhi beberapa factor yang perlu mendapatkan perhatian secara seksama, diantaranya adalah bibit jamur. Meskipun semua faktor dalam budidaya jamur telah dipenuhi dengan baik tetapi bibit jamur yang digunakan berkualitas kurang baik maka produksi jamur yang diharapkan akan kurang memuaskan atau tidak akan menghasilkan sama sekali, Bibit yang dipakai sebaiknya berasal dari turunan pertama (F1) karena dengan menggunakan turunan F2, F3 dapat menyebabkan lemahnya pertumbuhan miselium dan dapat mengurangi produktifitas. Ada beberapa indikasi bibit yang baik adalah sebagai berikut :

a. Bibit berasal dari varietas unggul

b. Bibit tidak terlalu tua atau sudah terlalu lama disimpan c. Bibit tidak terkontaminasi

(6)

Budidaya Jamur Tiram Putih

langkah-langkah dalam melakukan budidaya jamur tiram putih dengan menggunakan serbuk kayu adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

Serbuk gergaji, bekatul, gips dan kapur disiapkan sesuai dengan komposisi perbandingannya. Perbandingan komposisi kebutuhan bahan-bahan dapt dilihat pada Tabel 1.

Kebutuhan Bahan-Bahan dalam Budidaya Jamur Tiram

Pada Tabel 1 terdapat berbagai formulasi media untuk pertumbuhan jamur tiram. Hal tersebut berdasarkan pengalaman masing-masing pengusaha yang dilakukan di tempat yang berbeda yang lebih menguntungkan. Berdasarkan Tabel 1 dapat dipilih salah satu formulasi yang sesuai dengan kondisi tempat budidaya.

2. Pengayakan

Serbuk gergaji yang diperoleh dari pengrajin mempunyai tingkat keseragaman yang kurang baik karena di dalamnya biasa terdapat potonganpotongan yang cukup besar dan tajam yang dapat merusak plastik sebagai media tempat tanam yang berpotensi menyebabkan pertumbuhan miselia jamur tidak merata. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan pengayakan serbuk gergaji.

3. Perendaman

Perendaman serbuk gergaji perlu dilakukan untuk menghilangkan getah yang terdapat pada serbuk gergaji. Disamping itu perendaman juga berfungsi untuk melunakkan serbuk gergaji agar mudah diuraikan oleh jamur. Perendaman dilakukan selama 6-12 jam, kemudian serbuk gergaji ditiriskan.

4. Pencampuran

Bahan-bahan tambahan yang telah ditimbang sesuai dengan komposisi yang dibutuhkan di campur dengan serbuk gergaji. Pencampuran harus dilakukan secara merata. Didalam proses pencampuran diusahakan tidak terdapat gumpalan, terutama serbuk gergaji dan kapur, karena dapat mengakibatkan penggumpalan dan komposisi media yang diperoleh tidak merata.

5. Pengomposan

Proses pengomposan dimaksudkan untuk menguraikan senyawa-senyawa kompleks dalam bahan-bahan bantuan mikroba sehingga diperoleh senyawa senyawa yang lebih sederhana. Senyawa yang lebih sederhana akan lebih mudah diserap oleh jamur sehingga memungkinkan pertumbuhan jamur akan lebih baik. Pengomposan dilakukan dengan cara membunbun campuran media kemudian menutupnya secara rapat dengan menggunakan plastik selama 1-2 hari. Proses pengomposan yang baik ditandai dengan peningkatan suhu sekitar 50ºC. Kadar air dalam pengomposan harus diatur pada kondisi 50-65 persen dengan tingkat keasaman (pH) 6-7. Adonan yang baik adalah bila adonan itu dikepal membentuk gumpalan, tetapi mudah dihancurkan.

(7)

6. Pewadahan (log Jamur)

Setelah dilakukan pengomposan maka media tanam tersebut dimasukkan kedalam plastic polipropilen karena plastik ini relatif tahan panas dalam proses sterilisasi. Media yang kurang padat akan menyebabkan hasil panen yang tidak optimal karena media cepat busuk sehingga produktifitas akan rendah, untuk menghindari hal tersebut dalam proses pewadahan adonan dalam plastic dipadatkan dengan menggunakan botol atau alat yang lain. Media tanam yang dimasukkan ke dalam plastik polipropilen tersebut yang dinamakan log jamur atau media tempat tumbuh jamur tiram putih.

7. Sterilisasi (Pengukusan)

Sterilisasi merupakan proses yang dilakukan untuk menginaktifkan mikroba baik bakteri, kapang maupun khamir yang dapat menghambat pertumbuhan miselium jamur. Sterilisasi dilakukan pada suhu 80º-90ºC selama 6- 8 jam.

8. Inokulasi (pemberian bibit)

Inokulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan taburan dan tusukan. Inokulasi secara taburan adalah dengan menaburkan bibit kedalam media tanam secara langsung. Sementara denagan tusukan dilakukan dengan cara membuat lubang dibagian tengah media melalui cincin sedalam tiga per empat dari tinggi media tanam, selanjutnya dengan lubang tersebut diisi bibit yang telah dihancurkan.

9. Inkubasi

Inkubasi merupakan proses penumbuhan miselium jamur sampai memenuhi seluruh media tanam. Suhu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan miselia jamur adalah 22º-28ºC. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media akan tampak putih merata. Biasanya media akan tampak putih merata antara 40-60 hari sejak dilakukan inokulasi. Keberhasilan pertumbuhan miselia jamur dapat diketahui sejak dua minggu setelah inkubasi.

10. Penumbuhan

Media tumbuh jamur yang sudah putih oleh miselia jamur sudah siap untuk dilakukan penumbuhan tubuh buah jamur dengan cara membuka plastic media tumbuh yang sudah penuh miselia. Satu sampai dua minggu setelah media dibuka akan tumbuh bakal buah. Tubuh buah yang sudah tumbuh tersebut akan tumbuh optimal selama 2-3 hari. Kondisi suhu optimal dalam proses pertumbuhan

tubuh buah adalah pada suhu 16º-22ºC dengan kelembaban 80-90 persen. 11. Pemanenan

Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat optimal, yaitu cukup besar tetapi belum mekar penuh. Pemanena dilakukan lima hari setelah bakal buah tumbuh. Ukuran jamur yang sudah siap dipanen adalah dengan diameter 5-10 cm. Pemanenan dilakukan sebaiknya pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya. Jamur yang sudah dipanen tidak perlu dipotong hingga menjadi bagian per bagian tudung, tetapi hanya perlu dibersihkan kotoran yang menempel pada bagian akarnya saja supaya daya simpan jamur dapat lebih lama.

(8)

PERAWATAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Pemilihan Bibit

Bibit adalah faktor utama yang menunjang dan mendukung pertumbuhan budidaya jamur tiram. Hasil yang diinginkan pada saat pemanenan ditentukan oleh bibit yang baik, Umumnya, baglog yang ada menggunakan plastik ukuran diameter 18cm panjang 30 cm. Berat rata-rata baglog dengan ukuran ini berkisar 1,3kg – 1,6kg dan memiliki tingkat kepadatan yang cukup. Bibit yang baik dapat dilihat pada tingkat pertumbuhan misselium yang sempurna, putih dan menyebar keseluruh area baglog yang ada.

Perawatan Baglog pada Masa Inkubasi

Baglog yang baru dibeli biasanya memiliki tingkat pertumbuhan misselium antara 10 s/d 20% dari isi baglog. Dimana pada kondisi ini baglog belum layak untuk diletakkan pada rak yang ada didalam kumbung. Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik maka baglog yang baru dibeli tersebut masih harus dimasukkan keruang inkubasi lanjutan, yaitu ruang gelap agar pertumbuhan misselium mencapai tingkat kesempurnaan minimal memenuhi baglog sampai 90%. Jika ruang gelap tidak ada maka inkubasi dapat dilakukan dengan menggunakan plastik terpal berwarna hitam, fungsinya adalah untuk menciptakan kondisi ruang yang gelap. Lama waktu yang dibutuhkan untuk inkubasi lanjutan adalah sampai dengan 3(tiga) minggu dari tanggal pembelian. Pastikan ruang untuk inkubasi bersih dari hama, ditutup rapi agar cahaya tidak ada yang masuk kedalamnya. Selama masa inkubasi lanjutan tidak perlu dilakukan penyiraman.

Panduan Cara Merawat Baglog Jamur

Bila baglog yang ada di ruang inkubasi sdh memutih 100 % atau sudah diselimuti miselium sampai ke dasar baglog , maka baglog siap untuk di pindahkan ke rumah atau ruangan pertumbuhan jamur atau disebut

kumbung jamur.

Tahapan kerja sebelum kumbung di isi baglog adalah :

 Bersihkan seluruh ruangan dari segala kotoran baik berbentuk sampah maupun sarang binatang (misalkan sarang laba-laba).

 Siram seluruh ruangan dengan air baik dinding, lantai maupun rak – rak penyimpanan baglog.

 Bila memungkinkan steril area ruangan mempergunakan cairan formalin atau sejenisnya. Dengan cara disemprot atau dispray. Tujuannya agar ruangan benar – benar steril (bersih dari segala penyakit yang akan timbul pada pertumbuhan jamur).

 Diamkan 1 x 24 jam atau 2 x 24 jam sampai bau formalin atau bau obat hilang.

Proses pemindahan baglog dari ruang Inkubasi ke ruang pertumbuhan jamur (kumbung)

Tata penempatan baglog sedemikian rupa di rak – rak yang sudah disediakan dengan tujuan agar rapih, mudah memeriksa baglog dan mudah pada waktu pemanenan jamur. Pada fase ini, mulailah pekerjaan pembesetan atau pembukaan bagian atas baglog dengan cara dilepas karet yang mengikat , sehingga akan terlihat permukaan baglog.

Tiap hari lakukkan spray permukaan baglog , sehari 2 x (pagi dan sore), lihat kondisi cuaca bila suhunya panas bisa 3 x sehari. Lantai ruangan dan dinding siram pakai air agar suhu ruang menjadi dingin dan lembab.

Dalam hitungan paling lama 2 minggu pinhead akan bermunculan dipermukaan baglog.

Pinhead mulai tampak dipermukaan baglog

Bila batang dan daun jamur sudah membesar, pada waktu spray usahakan jangan sampai kena air karena akan menambah kadar air pada jamur yang mengakibatkan warna menjadi kekuning-kuningan dan

(9)

kwalitas jamur akan menurun (cepat busuk). Bila kondisi sdh seperti ini, rawat dan jaga suhu ruang agar tetap dingin dan lembab dengan cara lantai ruang selalu disiram dengan air agar tetap basah termasuk dinding-dindingnya.

Tips menjaga kwalitas Jamur Tiram

Pada saat daun jamur mulai tumbuh perhatikan kelebarannya, jika daun sudah membesar maka pisahkan baglog dari baglog yang daunnya masih kecil dan jangan dilakukan penyiraman sampai masa pengutipan tiba, hal ini dilakukan agar warna jamur tetap putih segar. Untuk ukuran sejenis satukan dan kelompokkan dalam rak tertentu sehingga lokasi pemanenan dirak dapat diatur sedemikian rupa.

Ciri – ciri jamur yang siap panen adalah ujung daun jamur sudah tidak melengkung kebawah tetapi sudah mendekati ke datar. Segera petik jamur tsb dan habiskan seluruh jamur yang ada di permukaan baglog, jangan sampai ada yang tersisa termasuk akar-akar jamur (benar-benar bersih). Jamur akan tumbuh lagi dari baglog sekitar 20 hari setelah dipetik. Jumlah pertumbuhan jamur dalam 1 baglog bisa sampai 4 kali dan hasil jamur akan mencapai 0,60 kg dalam satu kali periode.

Perawatan Baglog Pasca Panen

Untuk mengoptimalkan hasil panen perawatan baglog mutlak diperlukan agar kandungan nutrisi yang ada didalam masing-masing baglog dapat terus terjaga. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah pada saat setelah pemanenan, baglog yang telah dipanen agar dibersihkan dengan cara mengorek bagian permukaan baglog bekas akar jamur yang dipanen dengan menggunakan tangkai sendok atau garpu. Kemudian celupkan permukaan baglog kedalam air bersih selama setengah menit kemudian tunggingkan permukaan baglog kebawah agar air rendaman menetes kebawah, biarkan selama tiga(3) hari kemudian balikkan kembali baglog ke posisi semula. Hal ini bertujuan agar misselium jamur kembali tumbuh normal.

Perawatan yang tepat menghasilkan panen jamur tiram yang optimal

Beberapa rekan seringkali mengeluhkan hasil panen jamurnya yang kurang optimal. Kisaran hasilnya hanya mencapai 300an gram per log. Di lain tempat ada rekan yang mampu menghasilkan hingga 500 gram per log.Dalam perawatan baglog pada masa produksi yang perlu diperhatikan dengan baik adalah :

 Sirkulasi udara. Pastikan suhu kumbung antara 16 s/d 24 derajat.

 Pencahayaan (jamur tidak butuh cahaya yang banyak) tetapi kumbung juga tidak terlalu gelap

 Kelembaban. Untuk pertumbuhan jamur yang baik kelembaban adalah sekitar 85%.

 Bersih dari kontaminasi asap dan C02.

 Menjaga selalu kebersihan kumbung

 Pengawasan terhadap hama

Intinya adalah, jamur membutuhkan suasana yang lembab namun nyaman dari segi sirkulasi udara. Indikator sederhananya, bila suasana di dalam kumbung cukup nyaman bagi anda untuk bernafas, maka jamur dalam lingkungan yang baik untuk tumbuh. Kumbung yang kurang baik hasil panennya biasanya memiliki sirkulasi udara yang buruk. Beberapa dikarenakan jumlah log di dalam kumbung terlalu banyak sehingga terkesan sesak.

Beberapa kondisi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :

Baglog berhasil menumbuhkan miselium, tetapi tidak langsung memproduksi jamur, jika ya, hanya sedikit dan lambat.

(10)

Penyebabnya 1 : Kondisi pertumbuhan tubuh buah kurang baik dalam kumbung. Atasi dengan memeriksa temperatur dan kelembaban serta sirkulasi oksigen dalam kumbung. Buka atau tutup pintu/jendela kumbung dan atur hingga kondisinya sesuai.

Penyebab 2 : adanya kontaminasi bakteri, ulat, semacam lintah, atau hama. Atasi dengan memeriksa kebersihan dan higinitas baglog dan kumbung. Atur kondisi kelembaban, sirkulasi udara, penerangan, dan ventilasi. Periksa dengan benar kebersihan dan baglog yang terkontaminasi. Segera buang jika terdapat log kontaminasi .

Penyebab 3 : kemungkinan terdapat kontaminasi udara, asap, racun (dari obat-obatan sayuran misalnya), gas chlorine. Atasi segera dengan memindahkan asap, racun tersebut. Buatkan blower berupa exhaust fan dalam kumbung untuk mengeluarkan gas tersebut.

Jamur berhasil terbentuk (dengan adanya pin head) tetapi pembentukan tubuh buah terlalu lama. Bahkan tudung jamur gagal terbentuk (terlalu kecil) Penyebabnya 1 : kemungkinan kurangnya cahaya (kondisi terlalu gelap tanpa cahaya sama sekali). Atasi dengan mengatur penambahan cahaya dengan jumlah yang tepat (kondisi tidak terlalu gelap). Yang penting jamur tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Penyebab 2 : kemungkinan terlalu banyak karbondioksida. Pada saat produksi jamur, log mengeluarkan semacam gas yang mengandung karbondioksida. Karena pertumbuhan tubuh buah memerlukan oksigen (kondisi aerob), atur pergantian udara dalam kumbung dengan membuka atau menutup pintu dan jendela kumbung.

Penyebab 3 : waktu inkubasi yang terlalu lama. Sebaiknya pada saat miselium mencapai panjang 85 – 90% baglog, tutup baglog sudah mulai dibuka. Adakalanya jika menunggu 100%, pertumbuhan tubuh buah malah akan terlambat.

Beberapa tips tadi semoga berguna bagi para pelaku pebudidaya jamur tiram. Memang masih banyak lagi tips yang mampu menambah hasil panen yaitu dengan menambahkan zat-zat nutrisi untuk pertumbuhan. Namun intinya untuk memperoleh hasil yang optimal, memang diperlukan perawatan yang baik.

(11)

PETUNJUK SEDERHANA PEMBUATAN BAGLOG JAMUR TIRAM

1. AYAK/SARING SERBUK GERGAJI

2. SETELAH DIAYAK/SARING, SERBUK TSB DI SEBAR AGAR MEMUDAHKAN PENGADUKAN

3. MASUKAN/TABURKAN KOMPOSISI DEDAK, BERAS JAGUNG, KAPUR YG TERLEBIH DAHULU TELAH DI ADUK

(12)

5.SETELAH ITU ADUK SAMPAI RATA DAN DI TAMBAHKAN AIR (BILA PERLU/KANDUNGAN AIR DI SERBUK KURANG)

6.KEPAL SERBUK YG TELAH DIADUK, TEKSTUR SERBUK TIDAK BERUBAH

7. SERBUK YG TELAH DI KEPAL DILEMPAR LE UBIN DENGAN PERLAHAN HANCUR DAN TDK MENGUMPAL

(13)

9. SETELAH ITU BIARKAN SEHARI SEMALAM, DITUTUP DENGAN TERPAL AGAR ADA PROSES PENGOMPOSAN

10.MULAI PROSES PEMBUATAN BAGLOG, USAHAKAN SEPADAT MUNGKIN, GUNAKAN PIPA 4 INCH SEBAGAI CETAKAN DAN PIPA ½ ATAU 1 INCH SEBAGAI PENUMBUK BAGLOG.

11.UKUR DENGAN MENGGUNAKAN TIMBANGAN AGAR UKURAN DAN BERATNYA SAMA 1.2 KG

12. SETELAH SELESAI DISUSUN DENGAN RAPIH DENGAN POSISI TERBALIK, BAGIAAN ATAS DI BAWAH YG SEBELUMNYA PLASTIK BAGIAN ATAS TELAH DI LIPAT

(14)

13. PERSIAPKAN DRUM BERSIH DAN PENGUKUS YGTERBUAT DARI BAMBU, RANGKA BAMBU TER SEBUT TINGGINYA 15 CM \ LEBARNYA DI SESUAIKAN DENGAN LEBAR MULUT DRUM DAN PERMUKAAN AIR KUKUSAN SETINGGI 10 CM

14. SUSUN DENGAN POSISI BERDIRI SEPERTI PADA GAMBAR

15. SETELAH PENUH TUTUP DENGAN PLASTIK COR SEUKURAN DENGAN TINGGI DRUM TSB, LALU BAGIAN ATAS PLASTIK DIBERI VENTILASI UAP PANAS/DENGAN PIPA 1 INCH YG TELAH DI SUMBAT DENGAN KAPAS, SETEALAH ITU MULAI PENGUKUSAN SELAMA KURANG LEBIH 10-12 JAM, ATAU DENGAN PATOKAN 1 TABUNG GAS 3 KG HABIS.

16. SETELAH PROSES PENGUKUSAN SELESAI BAWA BAGLOG YG TELAH SELESAI KERUANGAN TERTUTUP/INOKULASI, TUNGGU SAMPAI BAGLOG MENJADI DINGIN UNTUK MEMULAI PROSES PEMBIBITAN

(15)

17. BERSIHKAN TANGAN DAN SPATULA DENGAN MENGGUNAKAN ALKOHOL

18 ADUK DAN HANCURKAN BIBIT F2 YG BERADA DI DALAM BOTOL DENGAN SPATULA

19. MASUKAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT (MENYEBAR) BIBIT F2 KEDALAM BAGLOG

20. IKAT BAGLOG YG TELAH DIBERI BIBIT F2 DENGAN KARET GELANG (2X IKAT) YG SEBELUMNYA TELAH DI CUCI/SEMPROT DENGAN ALKOHOL

(16)

21. SETELAH PROSES PEMBIBITAN SELESAI BAWA BAGLOG KERUANG INKUBASI YG SEBELUMNYA RAK2 TELAH DISEMPROT DENGAN ALKOHOL/FORMALIN PENYUSUNAN LOG TERSEBUT HARUS BERDIRI, TUNGGU MASA INKUBASI SELAMA 4-5 MINGGU, AGAR MISSELIUMNYA MERAMBAT DENGAN RATA/PUTIH 100 %

22. SETELAH PROSES INKUBASI(KURANG LEBIH 1 BULAN) SELESAI BAWA KE RUANG BUDIDAYA, DAN LETAKAN BAGLOG TSB DENGAN POSISI TERTIDUR.

23. CONTOH BAGLOG YG MISSELIUMNYA TELAH 100%

24.CONTOH BAGLOG YANG BURUK, ATAU MISELIUMNYA TIDAK BERKEMBANG SAMA SEKALI ATAU TIDAK RATA LEBIH BAIK DI MUSNAHKAN, TERLEBIH BILA WARNA BAGLOG MENJADI BERWARNA HIJAU,

(17)

25. CONTOH BAGLOG YG TERLALU BANYAK KANDUNGAN AIRNYA Baglog ukuran sedang (diameter 17cm panjang 35cm berat 1,2kg)

Banyak pebisnis jamur tiram putih yang menyatakan mengundurkan diri dari bisnis ini. Rekan-rekan kami sendiri yang tidak melanjutkan bisnis jamur tiram sejauh ini sudah 3 orang.

Mengapa ini bisa terjadi..?

Pada umumnya rekan-rekan kami itu mengatakan rugi, atau keuntungan yang di dapat tidak sesuai dengan harapan. Rata-rata diakibatkan hasil panen yang kurang optimal dan ditambah lagi dengan harga jual jamur rendah. Itu masih diperparah dengan biaya pembelian baglog yang terlalu tinggi.

Untuk itu, memang perlu diperhatikan sekali margin harga jual jamur tiram di wilayah Anda, dengan harga jual baglognya. Ini saling terkait agar keuntungan yang didapatkan juga bisa lebih optimal.

Berikut contohnya..:

Jika harga jual jamur tiram di tingkatan petani (Bogor) adalah Rp.8000/kg, berapa harga pembelian baglog yang baik..?

Jika ditargetkan jamur hanya menghasilkan 375gram/baglog, maka harga keekonomian gross atau kotor dari baglog adalah 0,375 x Rp.8000 = Rp.3000,-.

Jadi, jika harga jual baglog adalah Rp.1800/baglog, +Ongkos kirim +penataan = Rp.2000 baglog. Berarti masih ada keuntungan kotor Rp.1000 /baglog atau untung 50%.

Keuntungan ini didapat dalam waktu 4 bulan. Berarti per bulan ada keuntungan 12.5%. Nilai keuntungan tersebut masih dikurangi biaya operasional, pembuatan kumbung, pembayaran gaji pegawai, dsb.

Nilai keuntungan tersebut bisa disimulasikan untuk skala bisnis jamur yang akan dilakukan. Contohnya :

Jika ingin berbisnis 5000 baglog, berarti, simulasi keuntungan kotornya adalah Rp.1000 x 5000 baglog atau Rp. 5.000.000,- selama 4 bulan.

Pembayaran gaji pegawai + operasional = Rp.600.000 /bulan Mencicil pembuatan kumbung = Rp.250.000 /bulan.

(18)

3.400.000,-Keuntungan bersih = Rp. 1.600.000,-.

InsyaALLAH keuntungan tentunya bisa bertambah jika hasil panen lebih.

Yang perlu diperhatikan tentunya harga baglog. Jika memang harga baglog masih 25% dari harga jamur tiram, InsyaALLAH masih menguntungkan walaupun tipis.

Semakin kecil harga baglog dibandingkan harga jual jamur tiram, maka keuntungan di petani akan semakin besar. Simulasi perbandingan harga baglog dibanding harga jual jamur yang masih memberikan keuntungan optimal. Harga baglog = Rp.2000 ; Harga jamur minimal Rp.8500,- /kg

Harga baglog = Rp.3000 ; Harga jamur minimal Rp.12.000,- /kg Harga baglog = Rp.4000 ; Harga jamur minimal Rp.16.000,- /kg Harga baglog = Rp.5000 ; Harga jamur minimal Rp.20.000,- /kg Dan seterusnya...

Jadi, jika ada yang menawarkan baglog ke Anda.., cek dengan benar harga jual jamur tiram di wilayah anda di tingkatan petani. Dengan begitu, Anda InsyaALLAH masih menerima keuntungan, bukannya malah rugi.. catatan:

Ukuran baglog menentukan harga baglog, yang menjadi acuan pada artikel di atas adalah ukuran baglog yang umum untuk wilayah kami yaitu 17x35cm dengan berat rata-rata 1,2kg. Ukuran baglog ini InsyaALLAH

menghasilkan jamur di kisaran 300 gram hingga 350 gram per baglognya. Referensi yang kami ambil adalah di hasil terendah, agar pebisnis bisa "bermain" di hitungan aman. Jika hasil lebih banyak.., ya Alhamdulillah

(19)

Pembibitan F0 atau PDA jamur tiram

PDA umur 10 hari setelah inokulasi indukan jamur

tampak miselium sudah 90% menyebar

kami akan menjelaskan sedikit sepanjang pengalaman dan pengetahuan kami mengenai pembuatan

bibit

jamur

tiram.

Bibit utama F0 yang langsung diturunkan atau diambil dari spora jamur langsung sering disebut

dengan PDA.

Dari satu botol PDA ini bisa menghasilkan sekitar 30 botol F1

Dari satu botol F1 bisa menghasilkan sekitar 50-70 botol F2

Dari satu botol F2 bisa menghasilkan 40 baglog jamur tiram putih..

Kalau diurut, jika kita berhasil membuat satu saja botol bibit PDA jamur tiram putih.., kita bisa

menghasilkan 30 botol F1 untuk menjadi 1500 botol F2 yang bisa menghasilkan 60.000 baglog

jamur tiram putih.. Subhanallah...

Jadi memang, jangan takut gagal dalam membuat PDA.., jika dalam membuat 20 botol PDA ada

yang berhasil cuma 1 saja.., maka kita sudah bisa membuat pabrik jamur yang menghasilkan 60.000

baglog jamur tiram putih.. luar biasa bukan...???????

Ok.. Sekarang apa aja yang perlu disiapkan...??

Bahan:

1. Kentang dalam kondisi baik.. mulus, tidak ada bintik banyak, tidak ada noda busuk.. pokoknya

yang paling bagus. Dibutuhkan 200 gram saja.

2. Dextrosa sebanyak 20gram. Dextrosa ini dapat dibeli di apotek, atau di toko

laboratorium. Harganya di Bogor sekitar Rp.45.000 per kg.

(20)

Contoh gambar dextrosa ukuran 1kg beli di toko laboratorium

3. Agar powder.. pilih yang bening. Dibutuhkan sebanyak 20 gram saja.

4. Air sebanyak 1 liter. Gunakan air steril, air destilasi. Bisa dengan membeli air mineral kemasan

yang kualitas baik.

5. Kapas steril dan plastik tutup secukupnya.

Langkah membuat cairan PDA :

1. Kupas dengan baik kentang, lalu potong berbentuk kubus kecil2 dengan ukuran sekitar 1cm3.

Timbang sehingga didapat sekitar 200 gram.

2. Cucilah kentang hingga bersih, lalu rebuslah kentang menggunakan air tadi sebanyak 1 liter air

selama kurang lebih 20 menit.

3. Ambillah air rebusan tadi dan saring sebersih mungkin masukkan ke gelas ukur, dan tambah

dengan air steril sehingga jumlah air menjadi pas 1 liter kembali.

4. Campurlah dalam cairan tadi 20 gram dextrosa dan 20 gram agar powder lalu aduk dengan

merata dengan kecepatan normal sehingga benar-benar larut dengan baik.

5. Campuran tadi adalah cairan PDA. Masukkan cairan PDA ini di botol pipih setinggi 50-100 mm

saja Lalu tutup dengan menggunakan kapas steril dan kemudian tutup dengan plastik dan diberi

karet hingga benar-benar rapat.

Catatan : botol yang dipilih adalah botol pipih seperti bekas botol madu/ atau botol whiski ukuran

kecil. sebelumnya botol dibersihkan dan disteril dengan merebus botol dengan air mendidih selama

kurang lebih 10 menit. Memang dalam membuat bibit PDA, kebersihan, sterilisasi tempat, alat dan

bahan adalah syarat utama dalam menunjang keberhasilannya.

6. Setelah itu langkah selanjutnya adalah kita mensteril cairan PDA dalam botol tadi menggunakan

Autoclave/Steamer selama kurang lebih 30menit-45menit dalam suhu 120 derajat C. Bagi kita yang

mungkin kebanyakan tidak memiliki autoclave, bisa menggunakana panci presto bertekanan. Lama

sterilisasi media dalam panci presto adalah setelah air dalam presto mendidih dan menghasilkan

uap bertekanan yang ditandai panci berbunyi, pertahankan kondisi ini selama kurang lebih

45menit-60menit hingga yakin benar kondisi sudah steril betul..

7. Setelah itu, jangan langsung dibuka, biarkan mendingin hingga kurang lebih 37 derajat C.

Keluarkan botol-botol tadi dan letakkan dalam posisi miring/tidur agar cairan bisa melebar dengan

tujuan memperbanyak area media. Catatan, pokoknya dalam meletakkan tidur ini, jangan sampai

cairan mencapai mulut botol.

Jika cairan PDA agar tadi sudah mengeras, barulah siap untuk di Inokulasikan bibit yang didapat

dari jamur langsung.

(21)

Langkah Inokulasi PDA :

Yang perlu disiapkan adalah :

1. Ruang inokulasi berupa tempat tertutup dan steril, kami membuatnya dengan kotak dari kayu

ukuran 0,7mx2mx0,5m, atasnya diberi kaca. Kondisi dalam dilapisi dengan tripleks melamin putih

agar bersih dan steril.

2. Jarum/gagang dari stainlesssteel

3. Bunsen atau kompor spirtus

4. Kapas steril

5. Pemantik api

6. Alkohol

7. gelas steril

Langkahnya adalah :

1. Semprot ruang inokulasi dengan alkohol hingga steril.. biarkan selama kurang lebih 20 menit.

2. Masukkan semua alat ke dalamnya.

3. Siapkan dan masukkan botol-botol PDA

4. Siapkan pula jamurnya.. Pilih jamur yang baik, kondisi yang muda, tidak basah, memiliki batang

tunggal yang besar dan keras. kondisi yang putih bersih.

5. Nyalakan bunzen, lalu ambil jarum/ganggang stainless tadi dan panaskan ujung ganggang tadi di

api bunzen hingga panas dan berwarna merah. Ini gunanya untuk mensterilkan dan membunuh

kuman

6. Dinginkan ganggang dan letakkan pada gelas yang bersih dan steril.

7. Ambil jamur (o ia, sebelum inokulasi, semprot tangan dengan alkohol dengan merata hingga

benar2 steril juga) sobeklah jamur menurut arah panjangnya, letak spora yang banyak kira-kira di

dekat gagang tapi masih di tudungnya.

8. Menggunakan jarum/gagang tadi, ambil potongan kecil dari jamur seukuran kira-kira 2-3mm2.

Pastikan mengambilnya menggunakan ujung jarum yang sudah benar2 steril tadi dan tidak

menyentuh bagian luar dari jarum.

9. Ambil botol PDA dan dekatkan dengan api bunzen, perlahan bukalah kapas (semua proses harus

dekat dengan api agar pasti kondisi free dari kuman dan bakteri), lalu masukkan cuilan jamur tadi

ke dalam botol PDA lalu segera tutup dengan kapas steril tadi dan juga dengan plastik dan diberi

karet...

10.

Sekali lagi karena penting!! SEmua proses harus dekat dengan api bunzen.

Letakkan botol PDA yang sudah diinokulasi dengan jamur tadi di ruang yang steril, bersih.

Periksa terus terhadap kontaminasi...

Jika berhasil, maka bisa dilihat dalam waktu 3-4 hari saja yang diindikasikan dengan menyebarnya

miselium putih di permukaan agar PDA.

Jika miselium sudah merata seluruhnya selama kurang lebih 7 hari-10 hari, maka PDA sudah siap

untuk diinokulasikan/diturunkan ke botol Bibit F1.

Memperbanyak /Menurunkan indukan bibit(PDA/F0) ke F1

(22)

Jika indukan F0/PDA berhasil dibuat, langkah selanjutnya adalah menurunkan

bibit tersebut ke F1.

Tujuannya adalah untuk memperbanyak biakan bibit. Bahan utama yang akan

digunakan adalah biji-bijian/ dalam hal ini jagung.

Syarat biji jagung yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :

- masih baru (baru dipanen) bukan yang berumur lamaaa

- Bagus kondisinya, hanya mengandung sedikit biji inti yang rusak

- Tidak ada atau hanya sedikit kontaminasi

- tidak ada jamur dan tidak ada hama

- Tidak lebih dari 12% kelembaban

Cara membuat media F1 dengan jagung adalah sebagai berikut:

1 Rendam jagung selama satu malam dengan takaran 2 liter air per 1kg jagung.

setelah itu cuci dan saring jagung, buang semua airnya.

2 Kukus jagung selama kurang lebih 30-45 menit untuk melunakkan. Lalu

keringkan air dan tebar jagung sehingga mendingin dan mengurangi airnya..

3 Lalu masukkan jagung ke dalam botol, isi cukup 3/4 nya saja

4 Tutup botol dengan kapas, lalu juga dengan plastik juga. Tutup yang rapat

5 Setelah itu masukkan media-media dalam botol tersebut ke dalam autoclave

dan steam dengan tekanan 15 lb/in2 atau sekitar 1Bar (suhu kurang lebih

121 derajat C) selama 30-45menit.

6 Dinginkan dan letakkan di tempat yang steril dan bersih.

Media sudah siap untuk di inokulasikan..

Bersihkan kotak tempat inokulasi, dan sterilkan dengan menyemprotkan alkohol.

lalu masukkan media F1 dan F0 untuk menyuntikkan bibit.

Bersihkan tangan dengan menyemprotkan alkohol.

Nyalakan bunzen api, lalu ambil botol F0, semua proses harus dekat dengan api

untuk menjamin sterilisasi.

Panaskan stik stainlessteel yang akan digunakan untuk mengambil bibit dengan

api bunzen sehingga memerah. Lalu setelah agak mendingin, masukkan ke

botol Fo dan ambil cuilan/potongan bibit F0, tutup segera botol F0 lalu

buka tutup media F1. Masukkan potongan bibit F0 tadi ke dalam media F1.

Tutup segera.

(23)

Ingat!!!, seluruh proses harus dekat dengan api bunzen.

Potongan bibit F0 tadi tidak boleh menyentuh apapun sebelum dimasukkan

ke media F1.

Tutup botol F1 dengan segera dengan kapas, lalu tutup juga dengan koran

diberi karet.

O ya.. Lupa.. Koran yang digunakan untuk penutup botol juga harus dalam

keadaan steril.. Dengan kata lain, juga diikutkan waktu proses sterilisasi

steam tadi.

Beri label... Untuk menandai waktu pemberian bibit..

Miselium akan menyebar penuh dalam waktu 10-15 hari..

Botol harus disimpan di tempat yang bersih. Bisa juga disimpan di lemari

pendingin..

Sebagai catatan :

Indukan F1 ini bisa diturunkan ke F2 yang medianya memiliki takaran yang sama dengan Bibit F1

(JAGUNG MURNI)dan selanjutnya dilakukan

proses sterilisasi menggunakan autoclave/Steamer Pan

Untuk indukan F1 dan F2 yang telah jadi ditandai telah menyebarnya miselium, bisa digunakan

sebagai bibit yang akan diinokulasikan ke baglog dalam budidaya jamur tiram putih..

(24)
(25)

PO. MADJU BOGOR MUSHROOM

ANEKA RESEP KULINER JAMUR TIRAM

KERIPIK JAMUR KERUPUK JAMUR NUGGET JAMUR SATE JAMUR

Jamur Tiram-Po. Madju Bogor Mushroom

Alamat : Contact Person :

Perum Bukit Asri Ciomas Indah Eko Suswanto P / 08170734547

Jl. Cendana 1, Blok B, Kp. Laladon

(26)

RESEP KERIPIK JAMUR TIRAM

(JAMUR CRISPY)

Cara membuat keripik jamur tiram :

1. Siapkan jamur tiram putih segar ( sesuai dengan bumbu yang anda sediakan ) 2. Potong kecil-kecil Jamur tiram, Lalu bersihkan dengan air.

3. Untuk menghilangkan Bau jamur tiram dan mensterilkan, bias direbus terlebih dahulu dalam air panas atau di kukus.

4. Siapkan kurang lebih 500 gram tepung beras di campur dengan sekitar 2 bungkus tepung bumbu ( tepung bumbu crispy buat ayam atau yang lainnya)

5. Campuran tepung ini bisa juga langsung di campur di akhir penggorengan dengan bumbu rasa-rasa (barbeque, keju, ayam bakar, pizza dan yang lainnya)

6. Jamur yang sudah di sterilkan tadi dicampur dengan tepung-tepung bumbu yang sudah ada (point 3) 7. Goreng jamur dengan minyak goreng Branded (bukan minyak goring curah) agar menjaga tetap renyah,

goring jamur tersebut dengan api sedang sampai berwarna kecoklatan. 8. Tiriskan jamur

(27)

RESEP KERUPUK JAMUR

Bahan-Bahan Dan Cara Pembuatan :

Bahan : 1. Jamur Tiram ½ Kg 2. Tepung Tapioka ½ Kg 3. Telur Bebek(Mentah) 2 kg 4. Gula Secukupnya 5. Garam Secukupnya

6. Minyak Goreng Secukupnya 7. Air 100 Cc

8. Tali / Benang dan Plastik (plastic es mambo) Proses Pembuatan :

1. Jamur Dicuci hingga bersih

2. Jamur Dikukus/Rebus hingga matang

3. Haluskan Jamur dengan ditumbuk atau di blender

4. Campurkan Tepung Tapioka dengan air sedikit demi sedikit, masukan jamur yang telah di hancurkan, campurkan juga dengan telur bebek, gula dan garam, aduk dan uleni hingga kalis.

5. Masukan adonan tersebut kedalam plastic (plastic es mambo) serta ikat dengan benang di ujungnya. 6. Kukus adonan hingga matang, angkat dan dingin kan terlebih dahulu

7. Iris tipis adonan tersebut lalu jemur hingga kering di bawah sinar matahari 8. Kerupuk Jamur siap digoreng dan di nikmati.

(28)

NUGGET JAMUR TIRAM

Bahan-Bahan

:

1. 1 Kg Jamur Tiram Segar 2. 200 Gram Tepung Terigu 3. 200 Gram Tepung Maizena 4. 4 Butir Telur Ayam

5. 100 Gram ayam filet Giling 6. 5 Siung Bawng Putih 7. 6-8 Siung Bawang putih 8. 2 Sendok teh Penyedap Rasa 9. 2 Sendok the Merica bubuk 10. Garam secukupnya

11. Tepung roti/panir

Cara Membuat

:

1. Jamur Dicuci Hingga bersih

2. Jamur di rebus dengan air mendidih selama 10-15 Menit

3. Hilangkan kandungan air di jamur tersebut dengan cara diremas-remas 4. Jamur di Giling atau di cacah dengan tekstur kasar

5. Campurkan Jamur,Ayam filet, tepung terigu, tepung maizena, dan telur lalu aduk sampai rata 6. Haluskan Bawang Merah dan Bawang putih lalu masukan ke dalam adonan(point 5)

7. Setelah diaduk rata, tambahkan bumbu-bumbu, penyedap rasa, merica dan garam, aduk kembali adonan tersebut hingga rata

(29)

8. Siapkan Loyang, oleskan minyak atau mentega, tuangkan adonan nugget kedalam Loyang, kukus selama 10-15 Menit, angkat dan tiriskan.

9. Lepaskan Adonan Nugget dari Loyang, Potong-potong sesuai selera

10. Simpan Potongan adonan tersebut dalam kulkas satu malam, setelah satu malam keluarkan nugget untuk berapa saat

11. Masukan potongan nugget kedalam kocokan telur, lalu di taborkan tepung roti/panir hingga rata, 12. Panggang atau goring nugget tersebut hingga kecoklatan

(30)

SATE JAMUR TIRAM

Bahan-bahan

:

1. 500 Gram Jamur Tiram segar

2. 200 Gram Kacang tanah goring(yang telah di haluskan) 3. 3 Siung Bawang Putih goring

4. 2 Lembar Daun jeruk purut 5. 2 buah jeruk Purut

6. 2 sendok the gula jawa 7. 1 sendok the garam halus 8. 5 sendok makan kecap manis

9. 2 sendok makan minyak untuk menumis 10. 800 cc air

Cara Membuat

:

1. Campur Dan Haluskan semua bahan Bumbu dan kacang tanah 2. Tumis bumbu tersebut sampai harum

3. Tuangkan air kedalam bahan bumbu tersebut 4. Suir-suir Rebuslah jamur tiram selama 10 menit

5. Ambil jamur yang telah dingin, lalu tusuk-tusukan jamur tiram dengan menggunakan tusuk sate 6. Bakar Sate sambil sesekali di celupkan kedalam bumbu dan bakar kembali hingga matang dan harum 7. Hidangkan sate jamur tiram ini dengan bumbu yg telah dibuat dan di beri perasan jeruk purut.

(31)

SYOMAY JAMUR TIRAM

Bahan :

250 gr jamur tiram, cuci di bawah air mengalir, peras satu persatu dan tiriskan. 100 gr fillet ayam

75 gr tepung terigu

175-200 gr tepung sagu tani 2 butir telur

5 siung bawang putih 7 butir bawang merah

2 batang daun bawang, iris tipis

merica, garam halus dan gula secukupnya 15 lembar kulit pangsit

Pelengkap : kentang rebus telur rebus

tahu putih yang diisi adonan siomay Cara Membuat :

- Iris tipis jamur tiram. Haluskan dengan menggunakan chopper bersama dengan fillet ayam, bawang putih, bawang merah, merica, garam, gula dan 1 butir telur. Chopper hingga halus.

- Setelah halus pindahkan ke dalam bowl, tambahkan 1 butir telur kocok lepas. Aduk rata.

- Tambahkan tepung sagu tani dan tepung terigu secara bertahap. Aduk rata. (dikira-kira aja ya...kalau adonan sudah terlihat tidak encer, hentikan penambahan tepung)

- Tambahkan daun bawang, aduk rata.

- Siapkan selembar kulit pangsit, letakkan di wadah kecil (aku pakai cetakan cupcake, bisa juga pakai cetakan bolu kukus), oles tipis minyak. Masukkan adonan siomay ke dalam kulit pangsit. Lakukan hingga adonan habis. - Kukus selama kurang lebih 15-20 menit hingga matang.

- Angkat dan sisihkan.

Untuk membuat tahunya, siapkan tahu putih dan potong sesuai selera. Buat lubang kecil dan isi dengan adonan siomay. Kukus hingga matang dan siap dinikmati.

(32)

SAUS KACANG Bahan :

200 gr kacang tanah, sangrai 7 siung bawang putih

2 buah cabe merah besar (bisa ditambah rawit kalau suka) 6 butir kemiri

2 sdm gula jawa

garam dan gula pasir secukupnya

2-3 gelas air matang (bisa ditambahkan kalau suka yang encer) kecap manis dan jeruk limau sesuai selera

Cara Membuat :

- Goreng bawang putih, cabe besar dan kemiri hingga setengah matang, kemudian haluskan bersama kacang tanah.

- Tumis kacang dan bumbu yang sudah halus tersebut hingga harum.

- Tambahkan gula jawa, gula pasir, garam dan 1 gelas air matang. Aduk-aduk hingga adonan tersebut keluar minyaknya.

- Tambahkan sisa air, aduk terus hingga meletup-letup. Test rasa. - Tambahkan kecap manis sesuai selera dan air jeruk limau jika suka. - Siap disiramkan di atas siomay.

Referensi

Dokumen terkait

Yuni Apsari, M.Si., Psi, selaku dekan dan dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan saran dan nasihat yang terbaik untuk akademik saya.. Ibu Yustina

Model Fuzzy Elman Recurrent Neural Network (FERNN) yang dioptimasi dengan algoritma genetika akan digunakan untuk meramalkan saham PT Tambang Batubara Bukit Asam

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai penggunaan metode simulasi sebagai salah satu metode pembelajaran dalam pengajaran keterampilan berbicara

Pada program pengenalan pola telah disiapkan data latih dalam image database (IMDB) untuk dilatih pada jaringan convolutional neural network, dimana output

Pengamatan observer terhadap pembelajaran yang menunjukkan karakteristik pembelajaran sebagai berikut: (1) guru model melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang

Dengan usulan rancangan produk fasilitas kerja yang baru seperti : gawangan batik, bak pewarnaan kain batik, jemuran kain batik, kursi membatik, meja batik,

Penelitian mengenai makrofungi telah dilakukan di pulau Lombok yaitu di Taman Nasional Gunung Rinjani yang memperoleh 147 spesies (Rianto et al., 2011) dan di Taman Wisata

Rangkaian pengganti untuk analisa AC dari rangkaian penguat common source konfigurasi bias sendiri dengan menggunakan kapasitor C S ditunjukkan pada gambar 2.35..