• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pada Juni 2017, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 1,55 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 133,49. Sedangkan Nasional mengalami inflasi sebesar 0,69 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 129,72. Dari 82 kota IHK, 79 kota mengalami inflasi dan sisanya mengalami deflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 4,48 persen, Kota Kendari sebesar 3,58 persen, dan Kota Ambon sebesar 2,91 persen.

Inflasi tahun kalender Kota Ternate sebesar 2,47 persen dan inflasi year on year Kota Ternate sebesar 3,92 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dan inflasi year on year Nasional yaitu masing-masing sebesar 2,38 persen dan 4,37 persen.

Pada Juni 2017, Kota Ternate mengalami inflasi di empat kelompok pengeluaran, deflasi di dua kelompok pengeluaran dan stagnan di satu kelompok lainnya. Adapun inflasi empat kelompok pengeluaran tersebut yaitu kelompok bahan makanan sebesar 5,95 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,45 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,13 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,07 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 persen. Adapan kelompok pengeluaran yang stagnan adalah kelompok sandang.

No. 36/07/82/Th XVI, 03 Juli 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

JUNI 2017, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 1,55 PERSEN

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2017 antara lain: ikan malalugis/sorihi, lolosi, tongkol, ekor kuning, tomat sayur, kangkung, bayam, kacang panjang, cabai merah cakalang asap, tarif angkutan udara, tarif listrik, dan papan.

(2)

Gambar 1.

Inflasi Kota Ternate Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100), Mei 2017 – Juni 2017

Tabel 1.

IHK dan Inflasi Kota Ternate Bulan Juni 2017, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran IHK April 2017 IHK Mei 2017 IHK Juni 2017 Inflasi Juni 20171) Inflasi Tahun Kalender 2) Inflasi Year on Year 3) UMUM 131,19 131,45 133,49 1,55 2,47 3,92 1 Bahan Makanan 124,11 124,64 132,06 5,95 5,59 7,58

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 137,99 138,15 138,06 -0,07 2,59 6,67

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 130,59 130,99 131,58 0,45 1,91 1,64

4 Sandang 149,08 149,50 149,50 0,00 0,60 2,05

5 Kesehatan 131,24 131,29 131,30 0,01 0,71 3,23

6 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 129,10 129,10 129,03 -0,05 0,02 3,52

7 Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 131,18 130,91 132,39 1,13 1,18 2,79

1) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya. 2) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 3) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2017 terhadap IHK bulan Juni 2016

0,20 0,43 0,12 0,31 0,28 0,04 0 -0,21 1,55 5,95 -0,07 0,45 0,00 0,01 -0,05 1,13 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 Umum Bahan Makanan

Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

(3)

Tabel 2.

Sumbangan/Andil Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Ternate, Bulan Juni 2017 (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran Juni 2017

UMUM 1,55

1 Bahan Makanan 1,24

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau -0,01

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,16

4 Sandang 0,00

5 Kesehatan 0,00

6 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,00

7 Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,16

Pada Juni 2017, kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi masing-masing sebagai berikut: kelompok bahan makanan 1,24 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau -0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,16 persen; kelompok sandang 0,00 persen; kelompok kesehatan 0,00 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,16 persen.

Gambar 2.

Perkembangan Inflasi Kota Ternate dan Nasional Juni 2016 – Juni 2017

Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Okt-16 Nov-16 Des-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 Mei-17 Jun-17

Ternate 0,30 1,04 -0,10 0,01 -0,21 0,26 0,32 0,63 0,03 -0,31 0,36 0,20 1,55 Nasional 0,66 0,69 -0,02 0,23 0,14 0,47 0,42 0,97 0,24 -0,01 0,08 0,40 0,70 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00

(4)

IHK DAN INFLASI MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Juni 2017 mengalami inflasi 5,95 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,64 pada Mei 2017, menjadi 132,06 pada Juni 2017. Kelompok ini memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 1,24 persen pada keseluruhan inflasi Juni 2017.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, sembilan subkelompok mengalami inflasi, dan dua subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah sayur-sayuran sebesar 28,88 persen; ikan segar sebesar 9,99 persen; dan ikan diawetkan sebesar 7,47 persen.

Komoditas yang dominan mempengaruhi terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah : malalugis/sorihi, tomat sayur, kangkung, bayam, lolosi, kacang panjang, tongkol, cakalang asap, ekor kuning dan cabai merah.

Tabel 3.

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Bahan Makanan, Juni 2017 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun Kalender Year on Year (%) (%) (%) Umum 133,49 1,55 2,47 3,92 I. Bahan Makanan 132,06 5,95 5,59 7,58

a. Padi-padian, umbi- umbian, dan Hasilnya 119,71 -0,03 0,47 0,17

b. Daging dan hasil-hasilnya 140,36 -3,32 -1,69 -0,14

c. Ikan Segar 142,74 9,99 10,35 10,75

d. Ikan Diawetkan 121,81 7,47 9,26 -11,92

e. Telur, Susu, dan hasil-hasilnya 130,04 0,53 -1,03 -1,54

f. Sayur-sayuran 127,98 28,88 22,00 34,67

g. Kacang-kacangan 124,87 5,23 6,16 4,28

h. Buah-buahan 160,15 2,39 4,55 7,24

i. Bumbu-bumbuan 135,94 0,58 -0,47 9,54

j. Lemak dan Minyak 106,95 0,38 -0,83 6,70

(5)

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Juni 2017 mengalami deflasi 0,07 persen atau terjadi penurunan indeks 138,15 pada Mei 2017, menjadi 138,06 pada Juni 2017. Kelompok ini pada Juni 2017 memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar -0,01 persen pada inflasi keseluruhan.

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu makanan jadi sebesar 0,06 persen; minuman yang tidak beralkohol sebesar -0,85 persen; serta tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,09 persen.

Komoditas yang dominan memberikan pengaruh deflasi pada kelompok ini minuman ringan, gula pasir dan sirop.

Tabel 4.

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau,

Juni 2017 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun

Kalender Year on

Year (%)

(%) (%)

Umum 133,49 1,55 2,47 3,92 II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 138,06 -0,07 2,59 6,67

a. Makanan Jadi 129,39 0,06 0,39 3,52

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 116,90 -0,85 -1,53 0,68

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol, 158,72 0,09 6,46 12,38

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Juni 2017 mengalami inflasi 0,45 persen atau terjadi kenaikan indeks 130,99 pada Mei 2017, menjadi 131,58 pada Juni 2017. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi 0,16 persen pada inflasi keseluruhan.

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu : biaya tempat tinggal sebesar 0,13 persen; bahan bakar, penerangan, air sebesar 3,15 persen; perlengkapan rumah tangga sebesar 0,00 persen; serta penyelenggaraan rumah tangga sebesar -0,96 persen.

Komoditas yang dominan memberikan pengaruh inflasi pada kelompok ini adalah tarif listrik, papan dan cat tembok.

(6)

Tabel 5.

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar,

Juni 2017 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun

Kalender Year on Year (%)

(%) (%)

Umum 133,49 1,55 2,47 3,92 III. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 131,58 0,45 1,91 1,64

a. Biaya Tempat Tinggal 129,99 0,13 0,12 -0,49

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 138,89 3,15 13,83 16,11

c. Perlengkapan Rumah Tangga 132,81 0,00 -0,64 -0,85

d. Penyelenggaran Rumah Tangga 136,84 -0,96 4,75 4,46

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Juni 2017 stagnan dengan indeks yang sama seperti bulan Mei 2017 yaitu sebesar 149,50 pada Juni 2017. Kelompok ini pada Juni 2017 memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,00 persen pada inflasi keseluruhan.

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan masing-masing subkelompok yaitu : sandang laki-laki sebesar -0,02 persen; sandang wanita sebesar 0,00 persen; sandang anak-anak sebesar -0,13 persen; serta barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,37 persen.

Tabel 6.

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Sandang, Juni 2017 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun Kalender Year on Year (%) (%) (%) Umum 133,49 1,55 2,47 3,92 IV. Sandang 149,50 0,00 0,60 2,05 a. Sandang Laki-laki 148,36 -0,02 0,01 2,35 b. Sandang Wanita 152,89 0,00 0,10 -1,77 c. Sandang Anak-anak 159,48 -0,13 1,73 5,09

(7)

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen atau mengalami kenaikan indeks dari 131,29 pada Mei 2017 menjadi 131,30 pada Juni 2017. Kelompok ini memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,00 persen pada inflasi keseluruhan.

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan masing-masing subkelompok yaitu : jasa kesehatan sebesar 0,00 persen; obat-obatan sebesar 0,23 persen; jasa perawatan jasmani sebesar 0,00 persen; serta perawatan jasmani dan kosmetik sebesar -0,09 persen.

Komoditas yang dominan memberikan pengaruh inflasi pada kelompok ini adalah alat kontrasepsi, dan parfum.

Tabel 7.

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Kesehatan, Juni 2017 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun Kalender Year on Year (%) (%) (%) Umum 133,49 1,55 2,47 3,92 V. Kesehatan 131,30 0,01 0,71 3,23 a. Jasa Kesehatan 109,86 0,00 0,00 0,00 b. Obat-obatan 129,60 0,23 2,92 4,14

c. Jasa Perawatan Jasmani 167,74 0,00 0,00 0,00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetik 134,21 -0,09 0,18 5,15

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Juni mengalami deflasi sebesar 0,05 persen atau mengalami penurunan indeks dari 129,10 pada Mei 2017 menjadi 129,03 pada Juni 2017. Kelompok ini memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,00 persen pada inflasi keseluruhan.

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan masing-masing subkelompok yaitu : jasa pendidikan sebesar 0,00 persen; kursus-kursus/pelatihan sebesar 0,00 persen; perlengkapan/peralatan pendidikan 0,53 persen; rekreasi -0,45 persen; serta olahraga sebesar 0,46 persen.

Komoditas yang dominan memberikan pengaruh deflasi pada kelompok ini adalah televisi dan pulpen/bollpoint.

(8)

Tabel 8.

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga,

Juni 2017 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun

Kalender Year on Year (%)

(%) (%)

Umum 133,49 1,55 2,47 3,92 VI. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 129,03 -0,05 0,02 3,52

a. Jasa Pendidikan 134,77 0,00 0,00 5,70

b. Kursus-kursus / Pelatihan 114,65 0,00 0,00 1,60

c. Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 102,79 0,53 0,81 0,49

d. Rekreasi 126,73 -0,45 -0,31 0,22

e. Olah Raga 171,88 0,46 0,46 3,49

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 1,13 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 130,91 pada Mei 2017, menjadi 132,39 pada Juni 2017. Kelompok ini pada Juni 2017 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,16 persen pada inflasi keseluruhan.

Berdasarkan subkelompoknya, perubahan indeks masing-masing subkelompok yaitu transpor sebesar 1,59 persen; komunikasi dan pengiriman sebesar 0,00 persen; sarana dan penunjang transpor sebesar 0,00 persen; serta jasa keuangan sebesar 0,00 persen.

Komoditas yang dominan memberikan pengaruh inflasi pada kelompok ini adalah tarif angkutan udara.

Tabel 9.

IHK dan Inflasi Kota Ternate menurut Subkelompok pada Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan,

Juni 2017 (2012 = 100)

Kelompok / Subkelompok IHK Inflasi

Tahun

Kalender Year on Year (%)

(%) (%)

Umum 133,49 1,55 2,47 3,92 VII. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 132,39 1,13 1,18 2,79

a. Transpor 150,19 1,59 0,46 2,25

b. Komunikasi dan Pengiriman 96,56 0,00 2,68 4,14

c. Sarana dan Penunjang Transpor 141,10 0,00 6,48 5,99

(9)

PERBANDINGAN ANTARKOTA DI INDONESIA

Pada bulan Juni 2017 inflasi terjadi di 79 kota dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 4,48 persen, Kota Kendari sebesar 3,58 persen, dan Kota Ambon sebesar 2,91 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Merauke sebesar 0,12 persen. Sementara itu kota yang mengalami deflasi adalah Kota Singaraja sebesar 0,64 persen, Kota Pematang Siantar sebesar 0,07 persen, dan Kota Denpasar sebesar 0,01 persen.

Menurut inflasi tahun kalender, 78 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 7,69 persen, Kota Kendari sebesar 5,33 persen dan Kota Watampone sebesar 4,81 persen.

Menurut inflasi year on year, semua kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 9,67 persen, Kota Pangkal Pinang sebesar 7,33 persen, dan Kota Tanjung Pandan sebesar 6,72 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Kupang sebesar 2,18 persen, Kota Jayapura sebesar 2,57 persen, dan Kota Bima sebesar 2,64 persen.

Perbandingan Antar Kota di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua

Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua yang berjumlah 18 kota, pada Juni 2017 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 4,48 persen, Kota Kendari sebesar 3,58 persen, dan Kota Ambon sebesar 2,91 persen.

Tabel 10.

Perbandingan IHK dan Inflasi Juni 2017

Kota-Kota di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua dengan Nasional (2012 = 100)

KOTA

Juni 2017 Kalender Tahun Year on Year

KOTA

Juni 2017 Kalender Tahun Year on Year

IHK Inflasi (%) (%) (%) IHK Inflasi (%) (%) (%)

1 TUAL 150,91 4,48 7,69 9,67 11 BULUKUMBA 134,85 1,23 3,54 5,18 2 KENDARI 128,17 3,58 5,33 6,17 12 MANADO 128,77 1,15 2,49 3,59 3 AMBON 129,63 2,91 3,00 5,45 13 SORONG 128,92 1,03 1,64 3,68 4 BAU-BAU 131,62 2,32 2,13 2,67 14 JAYAPURA 131,07 1,02 1,88 2,57 5 WATAMPONE 126,06 1,83 4,81 5,52 15 MAMUJU 128,92 0,99 2,71 4,19 6 GORONTALO 126,14 1,82 3,58 3,69 16 MAKASSAR 129,79 0,84 2,65 4,53 7 MANOKWARI 124,32 1,73 1,61 4,73 17 PALU 132,10 0,76 3,94 5,23 8 TERNATE 133,49 1,55 2,47 3,92 18 MERAUKE 135,57 0,12 2,61 4,58 9 PALOPO 127,41 1,39 2,93 3,88 NASIONAL 129,72 0,69 2,38 4,37 10 PARE-PARE 124,60 1,33 2,06 3,38

(10)

Tabel 11.

Inflasi Juni 2017, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah

(2012 = 100)

No Kota Inflasi (%) No Kota Inflasi (%) No Kota Inflasi (%)

1 TUAL 4,48 29 MAMUJU 0,99 57 BANDAR LAMPUNG 0,54

2 KENDARI 3,58 30 PURWOKERTO 0,98 58 TASIKMALAYA 0,53

3 AMBON 2,91 31 BIMA 0,98 59 SURABAYA 0,52

4 BAU-BAU 2,32 32 DEPOK 0,97 60 MEULABOH 0,48

5 TARAKAN 1,89 33 BANJARMASIN 0,93 61 METRO 0,48

6 TANJUNG PANDAN 1,83 34 LHOKSEUMAWE 0,90 62 BANYUWANGI 0,47

7 WATAMPONE 1,83 35 DUMAI 0,90 63 MATARAM 0,47

8 GORONTALO 1,82 36 BEKASI 0,90 64 JAMBI 0,46

9 MANOKWARI 1,73 37 TEGAL 0,90 65 TANJUNG PINANG 0,46

10 TERNATE 1,55 38 SURAKARTA 0,87 66 DKI JAKARTA 0,46

11 PALOPO 1,39 39 BUNGO 0,86 67 JEMBER 0,44

12 BALIKPAPAN 1,38 40 PALEMBANG 0,86 68 KEDIRI 0,44

13 TANJUNG 1,33 41 SERANG 0,84 69 SUMENEP 0,40

14 PARE-PARE 1,33 42 MAKASSAR 0,84 70 SIBOLGA 0,38

15 PONTIANAK 1,28 43 BANDA ACEH 0,81 71 SEMARANG 0,37

16 BULUKUMBA 1,23 44 SAMPIT 0,79 72 MALANG 0,37

17 PANGKAL PINANG 1,16 45 CIREBON 0,78 73 PADANG 0,34

18 MANADO 1,15 46 CILEGON 0,76 74 TEMBILAHAN 0,32

19 BATAM 1,14 47 PALU 0,76 75 MAUMERE 0,25

20 PADANGSIDIMPUAN 1,09 48 PROBOLINGGO 0,70 76 MEDAN 0,24

21 SINGKAWANG 1,03 49 TANGERANG 0,69 77 BUKITTINGGI 0,20

22 SORONG 1,03 50 MADIUN 0,68 78 PEKANBARU 0,15

23 SUKABUMI 1,02 51 SAMARINDA 0,68 79 MERAUKE 0,12

24 PALANGKARAYA 1,02 52 BOGOR 0,63 80 DENPASAR -0,01

25 JAYAPURA 1,02 53 YOGYAKARTA 0,61 81 PEMATANG SIANTAR -0,07

26 LUBUKLINGGAU 1,00 54 BENGKULU 0,58 82 SINGARAJA -0,64

27 BANDUNG 0,99 55 KUDUS 0,55

(11)

Tabel 12.

Inflasi Tahun Kalender, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah

(2012 = 100)

No Kota Inflasi (%) No Kota Inflasi (%) No Kota Inflasi (%)

1 TUAL 7,69 29 BUNGO 2,92 57 TEMBILAHAN 2,10

2 KENDARI 5,33 30 KEDIRI 2,86 58 BIMA 2,10

3 WATAMPONE 4,81 31 LUBUKLINGGAU 2,84 59 BANYUWANGI 2,10

4 PALU 3,94 32 SURAKARTA 2,83 60 PARE-PARE 2,06

5 MADIUN 3,90 33 SAMARINDA 2,81 61 DENPASAR 2,01

6 TARAKAN 3,84 34 YOGYAKARTA 2,78 62 PALEMBANG 1,95

7 PONTIANAK 3,82 35 TASIKMALAYA 2,78 63 BANDA ACEH 1,89

8 CILACAP 3,80 36 BANJARMASIN 2,77 64 JAYAPURA 1,88

9 KUDUS 3,70 37 MAMUJU 2,71 65 METRO 1,87

10 TANJUNG PANDAN 3,61 38 MAKASSAR 2,65 66 PEKANBARU 1,79

11 GORONTALO 3,58 39 JEMBER 2,63 67 TANJUNG 1,79

12 BULUKUMBA 3,54 40 SEMARANG 2,62 68 PADANGSIDIMPUAN 1,79

13 CILEGON 3,49 41 MERAUKE 2,61 69 MEULABOH 1,71

14 SERANG 3,49 42 BANDAR LAMPUNG 2,60 70 SORONG 1,64

15 SINGKAWANG 3,47 43 PROBOLINGGO 2,53 71 MANOKWARI 1,61

16 DUMAI 3,34 44 MANADO 2,49 72 TANJUNG PINANG 1,53

17 SUKABUMI 3,33 45 TERNATE 2,47 73 SINGARAJA 1,00

18 PALANGKARAYA 3,32 46 BEKASI 2,47 74 KUPANG 0,88

19 PURWOKERTO 3,25 47 BANDUNG 2,44 75 MAUMERE 0,58

20 DEPOK 3,21 48 BALIKPAPAN 2,43 76 JAMBI 0,50

21 MALANG 3,17 49 SUMENEP 2,38 77 PEMATANG SIANTAR 0,48

22 BOGOR 3,08 50 DKI JAKARTA 2,31 78 PADANG 0,40

23 SAMPIT 3,06 51 BENGKULU 2,27 79 BUKITTINGGI -0,41

24 TEGAL 3,05 52 TANGERANG 2,26 80 SIBOLGA -0,45

25 SURABAYA 3,02 53 PANGKAL PINANG 2,23 81 MEDAN -0,66

26 AMBON 3,00 54 MATARAM 2,20 82 LHOKSEUMAWE -0,83

27 CIREBON 3,00 55 BAU-BAU 2,13

(12)

Tabel 13.

Inflasi Year on Year, 82 Kota di Indonesia, Tertinggi – Terendah

(2012 = 100)

No Kota Inflasi (%) No Kota Inflasi (%) No Kota Inflasi (%)

1 TUAL 9,67 29 PURWOKERTO 4,84 57 BANDA ACEH 3,94

2 PANGKAL PINANG 7,33 30 SINGKAWANG 4,79 58 TASIKMALAYA 3,92

3 TANJUNG PANDAN 6,72 31 BUNGO 4,79 59 TERNATE 3,92

4 PEKANBARU 6,50 32 MANOKWARI 4,73 60 CIREBON 3,91

5 KENDARI 6,17 33 TEGAL 4,71 61 SINGARAJA 3,90

6 DUMAI 5,95 34 PONTIANAK 4,71 62 PALOPO 3,88

7 CILEGON 5,74 35 LUBUKLINGGAU 4,68 63 METRO 3,77

8 SIBOLGA 5,65 36 MERAUKE 4,58 64 JAMBI 3,72

9 KUDUS 5,56 37 MAKASSAR 4,53 65 TANJUNG 3,69

10 WATAMPONE 5,52 38 SEMARANG 4,44 66 GORONTALO 3,69

11 CILACAP 5,47 39 DEPOK 4,43 67 SORONG 3,68

12 AMBON 5,45 40 TARAKAN 4,39 68 SUMENEP 3,66

13 BENGKULU 5,44 41 MAUMERE 4,34 69 TANJUNG PINANG 3,66

14 MADIUN 5,34 42 MEULABOH 4,32 70 PEMATANG SIANTAR 3,62

15 SERANG 5,31 43 SAMARINDA 4,30 71 MEDAN 3,61

16 PALU 5,23 44 YOGYAKARTA 4,29 72 MANADO 3,59

17 PADANG 5,20 45 PALEMBANG 4,27 73 MATARAM 3,58

18 BULUKUMBA 5,18 46 TANGERANG 4,25 74 PROBOLINGGO 3,48

19 PADANGSIDIMPUAN 5,18 47 BANJARMASIN 4,23 75 BUKITTINGGI 3,46

20 BOGOR 5,15 48 MAMUJU 4,19 76 TEMBILAHAN 3,42

21 BANDAR LAMPUNG 5,12 49 BANDUNG 4,15 77 PARE-PARE 3,38

22 SUKABUMI 5,06 50 KEDIRI 4,13 78 BANYUWANGI 2,96

23 SAMPIT 5,05 51 BEKASI 4,11 79 BAU-BAU 2,67

24 MALANG 4,99 52 SURAKARTA 4,11 80 BIMA 2,64

25 PALANGKARAYA 4,92 53 LHOKSEUMAWE 4,10 81 JAYAPURA 2,57

26 SURABAYA 4,91 54 DENPASAR 4,05 82 KUPANG 2,18

27 BATAM 4,90 55 JEMBER 3,99

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan suatu kondisi Polis ini bahwa tidak menjamin setiap harta benda yang dalam lingkup secara langsung atau tidak langsung dijamin oleh asuransi lain (baik Polis

Uterus tidak akan pernah kembali seperti keadaan sebelum hamil, tetapi terjadi penurunan ukuran, dari berat 1000 gr setelah melahirkan, menjadi 500 gr pada akhir minggu I

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Kepekaan terhadap makhluk hidup dan lingkungannya merupakan sikap ilmiah khusus yang sangat diperlukan oleh orang yang belajar biologi maupun pendidik biologi untuk menempa

Landasan teori dari penelitian Ini adalah tentang adanya ketentuan yang tertuang dalam UU penerbangan yang menyatakan bahwa apabila terjadi keterlambatan yang disebabkan

Metode penelitian menggunakan metode penelitian pengembangan, prosedur penelitian pengembangan meliputi Analisis Kebutuhan, Kajian Teori, Pembuatan Produk Awal,

Jenis penelitian ini adalah penelitian laboratorium dan observasi mendalam di Rumah Sakit Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado Sulawesi Utara pada bulan