A. Gambaran LIntum Perusahaan
1. Sejarab Berdirinya PT. Hardaya Aneka Shoes Industry
PT. Hardaya Shoes Industry merupakan perusahaan yang bergerak
dalam industri sepatu olahraga, berlokasi di Jl. Gajah Tunggal, Desa Pasir
Jaya, Kec. Jati Uwung Tangerang, Banten. Didirikan pada tanggal 8 April
1988 dengan akte pendirian No. 58 dihadapan Notaris Kartini Mulyani SH dan
surat pemberitahuan ketua BPKM tentang persetujuan presiden No.
71/PMA/1998 tanggal 18 juli 1998.Didirikan diatas tanah seluas 10 HA dengan luas bangunan 40.000 m2
dilengkapi dengan fosilitas kantin seluas 1.800 m2, mess, klinik dan bank.
Semula PT. Haidaya Aneka Shoes Industry berstatus PMA (penanaman modal
asing) kemudian pada tanggak 20 Januari 1992 berubah status menjadi PMDN
(penanaman modal dalam negeri) dengan akte notaries No. 53 dikeluarkan
oleh James Herman Raharjo, SH.
Sepatu yang diproduksi oleh PT. Hardaya Aneka Shoes Idustry adalah
sepatu olahraga dan perusahaan ini melalui produksinya pada bulan juli 1989
dengan menggunakan tiga lme produksi dengan kapasitas produksi 3000
pasang per hari. PT. Hardaya Aneka Shoes Industry bukanlah pemegain*
lisensi dari merek sepatu yang diproduksi, karena hubungan keduanya
merupakan hubungan antara penjual dan pembeli. Dengan jumlah karyawan
sebanyak 8029 orang dan dengan teknologi yang cukup, maka tidak menutup
32
kemungkinan nantinya PT. Hardaya Aneka Shoes Industry akan memproduksi sepatu olahraga dengan merek sendiri untuk pangsa pasar internasonal dan pangsa pasar domestik.
Ekspor pertama PT. Hardaya Aneka Shoes Industry dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1989 dengan negara tujuan Amerika Serikat dan sampai saat telah lebih dari 80 negara tujuan ekspor PT. Hardaya Aneka Shoes Industry. Untuk masalah pemasaran sepenuhnya merupakan tugas dan wewenang dari pembeli pemegang lisensi yang mempunyai kantor perwakilan di Indonesia. Nilai ekspor sepatu olahraga PT. Hardaya Aneka Shoes Industry dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, hal ini tentunya merupakan
prestasi tersendin bagi perusahaan karena secara langsung menunjukan bahwa
pihak pemegang merek tetap memberikan kepercayaan pada PT. Hardaya Aneka Shoes Industry untuk memproduksi sepatu olahraga. Untuk menghadapi persaingan dengan pabrik lain baik dalam negeri maupun luarnegeri manajemen PT. Hardaya Aneka Shoes Industry secara terus menerus '
mengupayakan peningkatan dari berbagai hal. Dengan semboyan perusahaanyaitu "WE CAN DO IT BETTER" Manajemen berupaya untuk melakukan
berbagai peningkatan baik secara internal maupun secara ekstemal.
2. Struktur Organisasi PT. Hardaya Aneka Shoes Industry
Struktur organisasi merupakan suatu bentuk kerangka hubungan
pekerjaan antara orang-orang atau kelompok didalam menjalankan tugas sesuai dengan bidang masing-masing. Dalam menjalankan aktivitasperusahaan yang yang dilakukan oleh pusat-pusat yang terlibat, manajemen
seringkali menemukan berbagai kesulitan dalam mengatur dan menjelaskan
hubungan antara orang-orang tersebut, karena semakin banyak yang terlibat
dan semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka akan semakin kompleks
pula hubungan yang terjadi. Untuk mengatasi itu semua maka diperlukan
suatu bagan yang mengatur dan menjelaskan hubungan antara berbagai bagian
dan juga mengatur pelimpahan tanggungjawab antara masing-masing bagian.
Bagan struktur organisasi PT. Hardaya Aneka Shoes Industry akan
penulis lampirkan pada halaman berikut.
42
Gambar
3.1
Struktur
Organisasi
PT.
HARDAYA
ANEKA
SHOES
INDUSTRY
Vice
Pres
Director
Managing
Director
GM.
Operational
Manager
CR
Mgr.
Business
Unit
Mgr. Export Mgr.Marketing
Mgr.
Trade
Mgr.Efisiensi
Manager IEMg.
Manufacturing
Mgr.Logistik
Mgr.
QC
dan
QA
Mgr.Gudang
Mgr.
PPIC
Athletik
Mgr.
Pricing
Mgr.
athletik
Mgr. EngineeringMgr.
Supporting
Manager MC Manager HRDMgr.
PPIC
Soccer
Manager GAMgr.
soccer
Supevisor athletik Mgr. Accountini ManagerFinace
Supervisor
soccer
3. Uraian Jaba tan PT. Hardaya Aneka Shoes Industry 1. Managing Director
Bertanggung jawab kepada director di PT. Hardaya Aneka Shoes Industry membawahi Administration operational Assistant Departement, Fungtional leader Departement, Shoes Category dan Supporting Departement.
Managing director mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab berikut:
a. Mengelola sumber daya yaitu man, money, material, machenary, peluang dan informasi.
b. Bertindak sebagai pimpinan dalam aktivitas PCC
c. Memberikan pengarahan umum dan menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab pada setiap personil yang berada dibawah pimpinannya. d. Mengawasi, menjaga, dan mengevaiuasi kegiatan perusahaan agar sesuai
dengan strategi, rencana, dan kebijakan untuk kepentingaa pengembangan perusahaan.
2. General Manager
Bertanggung jawab memimpin produksi, perencanaan produksi,
perawatan peralatan produksi dan engineering, mengadakan negoisasi
dengan pihak pembeli (buyer) baik tentang produksi maupun tentang
standar operasional produksi.Tugas utamanya adalah:
a. Merumuskan dan merekomendasikan proposal kebijakan produksi,
menyediakan fasilitas produksi dan peralatannya.
36
b. Merumuskan dan merekomendasikan proposal kebijakan produksi. c. Mengadakan dan melaksanakan proses kegiatan produksi.
d. Menyetujui pembelian barang tertentu yang telah dikuasakan dan tidak melebihi dari jumlah yang dibutuhkan.
e. Menetapkan dan melaksanakan serta mencatat rute produksi dan jadwal operasi perusahaan.
f. Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur organisasi perusahaan.
g. Merekomendasikan penempatan posisi karyawan dalam perusahaan dalam batas wewenang yang diberikan kepadanya.
h. Merekomendasikan promosi dan demosi jabatan tertentu serta memberhentikan seseorang karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Manager
Bertanggung jawab memproduksi hasil yang memenuhi standar yang
tepat waktu dengan biaya yang serendah mungkin, memanfaatkansepenuhnya teknologi mutakhir dalam memproduksi atau melakukan
kegiatan produksi, mengatur perawatan dan perlengkapan-perlengkapan
produksi
agar
selalu
berfungsi
dengan
normal,
merencanakan,mengkoordinasikan mengerahkan dan mengawasi produksi
dan fungsi-fungsi penunjang produksi perusahaan dan menyerahkan produk
sepatu dengan biaya serendah mungkin, bertanggung jawab terhadap
kesinambungan, peningkatan dan pemeliharaan program untuk mengurangi
biaya-biaya operasi, kerja ekstra, lembur, dan bahan-bahan sisa.
Tugas utamanya adalah:
a. Memajukan dan melaksanakan rencana kebijakan dan prosedur yang telah disetujui untuk fasilitas produksi perusahaan dan berhubungan dengan produksi.
b. Mencapai keuntungan optimal perusahaan melebihi anggaran tahunan dalam jangka panjang melalui manajemen yang efisien, perencanaan dan pengawasan serta mengadakan evaluasi terhadap sumber-sumber tenaga kerja.
c. Menyediakan semua bahan baku yang dibutuhkan dan bahan baku penunjang dengan harga rendah dan mutu terjamin.
d. Membuat jadwal perawatan dan pelayanan mesin yang baik untuk mempertahankan mesin-mesin agar tetap beroperasi secara baik dalam memperlancar kegiatan operasi perusahaan.
e. Memajukan metode dan prosedur yang baru untuk mengurangi biaya produksi dan pelayanan.
f. Mempertahankan hubungan yang efektif dan aktivitas yang saling menunjang antar departemen.
g. Menerima order untuk proses produksi harian dari bagian PPIC kemudian merealisasikan order tersebut pada produksi.
h. Menandatangani setiap order untukproses produksi baik pada waktu penerimaan, pada waktu akan diproses maupun pada waktu akan ditrasfer keseksi Iain untuk proses lebih lanjut.
38
j. Menyetujui dan menandatangani ijin-ijin, surat sakit, cuti, lembur, dan
Iain-lain.k. Mengajukan usulanprestasi kerja, upah, insentif.
1. Menjamin ketertiban dan kelancaran administrasi dan dokumentasi
departemennya.4. Proses Produksi Di PT. Hardaya Aneka Shoes Industry
Industry sepatu adalah industri yang padat karya dalam melaksanakan
proses produksinya. Secara garis besar, proses produksi sepatu olahraga yang
dilakukan di PT. Hardaya Aneka Shoes Industry terbagai dalam 7 tahap proses
produksi yaitu: RubberMill, Hot Press, Finishing, packing, dan buyer.
1. Proses Rubber mill
Rubber mill merupakan proses pembuatan bahan aku pembuat
outsole sepatu. Bahan baku pembuatan outsole tersebut dapat berupa karet
ditimbang dan ditambahkan dengan bahan kimia yang diperlukan,
kemudian diaduk, digiling,serta ditipiskan. Keseluruhan proses ini
dilakukan dengan bantuan mesin kecuah* proses penimbangan bahan baku
masih di lakukan secara manual. Untuk pembuatan spons, karet yang telah
diolah tersebut dimasukan kedalam oven untuk mendapatkan proses kimia
yamg diinginkan. Untuk pembuatan outsole karet yang telah diolah
tersebut selanjutnya ditambahkan dengan zat pewarna sesuai dengan warna
yang diinginkan, kemudian diaduk dan digiling untuk mendapatkan bahan
baku outsole. Bahan baku outsole ini kemudian diproses lebih lanjut pada
bagian Hot Press.Hot press adalah proses pencetakan outsole dengan menggunakan
panas dan tekanan. Pada bagian ini bahan baku outsole berupa adonan
karet alam atau karet sintetis yang telah ditambah zat pearna dan zat
lainnya dicetak dengan cara dimasnkan kedalam mold sesuai dengan
model dan ukuran sepatu untuk kemudian dipress dengan mesin press yang memiliki snhu tertentu. Mold dapat berasal dari vendor atau dari PT.Hardaya Aneka Shoes Industry sendiri.
3. Finishing
Pada proses selanjutnya yaitu finishing, dilakukan perabersihan
terhadap bagian-bagian sepatu yang kotor karena sisa lem. Selain itu juga
dilakukan pemberian tali sepatu serta insole. Sebelum sepatu dikemas didalam kotak atau disebut dengan inner box. Sepatu-sepatu yang telahselesai diproduksi harus dicek terlebih dahulu oleh bagian Quality Control
apakah warna yang ada pada sepatu tersebut berubah karena diakibatkan oleh suhu pada oven yang terlalu panas, selain itu juga sepatu-sepatu yangsiap dikemas tersebut juga dicek apakah ada bagian yang kurang rata daiam
pengeleman sehingga menyebabkan ada bagian sepatu yang tidak menempel sempurna.4. Packing
Bila semuanya telah selesai maka dilakukan proses pengepakan menggunakan kemasan (inner box) yang telah disiapkan sesuai dengan ukuran sepatu dan modelnya. Kemasan-kemasan tersebut selanjutnya
dimasukan kedalam outer box dan selanjutnya sepatu-sepatu tersebut siap
untuk didistribusikan sesuai dengan jumlah order yang diminta olehnegara-40
negara pembeli yang merupakan pangsa pasar dari sepatu-sepatu tersebut seperti Amerika, Jepang, Kanada, jerman, India dan Iain-lain.
5. Buyer
Produk sampai ke buyer. Pada tahap ini perusahaan mengirim produk ke
luar negeri sesuai negara buyer.B. TVIetode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini berupa penelitian
deskriptif dimana metode penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk
membuat desknpsi secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi (obyek) penelitian.C. Definisi Operasional Variabel 1. Biaya Produksi
Adalah pengorbanan dalam bentuk uang atau aktiva, yang di keluarkan atau di
korbankan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk mencapai
tujuan. Biaya produksi selalu berhubungan dengan fungsi produksi yaitu
kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksiterdiri dari: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.
2. HargaJual
Adalah jumlah moneter yang di bebankan oleh suatu unit usaha kepada
pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa untuk di jual atau di serahkan.
D. Metode Pengumpulan DataDalam mendapatkan data-data dan materi yang dibutuhkan guna
penyusunan skripsi, penulis telah melakukan penelitian. Adapun penelitian yang
dilakukan adalah sebagai berikut:1. Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan adalah sesuatu data yang dapat di peroleh dari data sekunder yang ada dalam teks book, adapun penelitian yang di lakukan dengan menggunakan literature, catatan kuliah, laporan-laporan dan dokumen-dokumen formal lainnya yang dapat memberikan masukan dagi penulis dalam menganaljsa data dan penulisan skripsi.
2. Penelitian Lapangan
Penelitian ini dilakukan dengan cara mendatangi obyek yang akan di teliti
dalam hal ini adalah untuk memperoleh data-data secara langsung dari
perusahaan tehnik yang di pergunakan adalah observasi langsung yaitu dengan cara memperoleh atau melihat langsung dari pihak-pihak perusahaan yang diberi wewenang untuk memberikan informasi yang berhubungan. Data yang di
perlukan dari data primer dan data sekunder yaitu:\ft3fa Primer
suatu data yang di peroleh berupa hasil wawancara dan observasi langsung
l^epada bagian produksi dan bagjan manajemen yang memberikan
keterangan atau data yang di perlukan.b. Data Sekunder
Data yang telah di sediakan oleh unit atau departemen, dimana data tersebut
di hasilkan. Dalam hal ini penulis mendapatkan data tentang perhitungan
harga pokok produk PT. Hardaya Aneka Shoes Industry pada tahun 2005.
42
E. Metode Analisis Data