• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. 1995). Sealer merupakan semen yang dapat menutupi celah-celah saluran akar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. 1995). Sealer merupakan semen yang dapat menutupi celah-celah saluran akar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 mengenai saluran akar gigi (Tarigan, 2006). Perawatan endodontik akan berhasil jika kualitas obturasi dan restorasi akhir tercapai dengan baik (Ray dan Trope, 1995). Sealer merupakan semen yang dapat menutupi celah-celah saluran akar yang belum terisi penuh oleh gutta percha (Tarigan, 2006). Tujuan utama dalam perawatan saluran akar adalah mengeliminasi mikroorganisme saluran akar dan mencegah infeksi ulang saluran akar setelah dilakukan perawatan (Mickel dkk., 2003). Adapun syarat-syarat sealer adalah biokompatibilitas, tidak terjadi pengerutan pada saat pengerasan, dapat diukur waktu pengerasannya, melekat ke dinding kanal dengan baik, radiopak, tidak mewarnai gigi, mampu dilarutkan dengan baik menggunakan bahan pelarut, tidak larut oleh cairan jaringan pada mulut, bakteriostatik, dan dapat menutup bagian apikal, lateral, dan koronal akar gigi (Tarigan, 2006 cit. Grossmann, 1995).

Berbagai macam jenis sealer dapat dipilih sebagai bahan obturasi saluran akar bersama gutta percha, di antaranya adalah sealer berbahan dasar resin dan sealer berbahan non resin. Contoh dari sealer berbahan resin yaitu sealer

berbahan dasar resin epoksi (AH-26®, AH Plus®, EndoREZ®, Real Seal®, dan Topseal®), sedangkan contoh dari sealer berbahan dasar non resin yaitu: seng

oksida eugenol, sealer berbahan dasar kalsium hidroksida (Ca(OH)2), sealer

berbahan dasar ionomer kaca, dan sealer berbahan dasar silikon (Rahimi dkk., 2009).

(2)

Berdasarkan bahan penyusunnya, sealer dapat dibedakan menjadi sealer seng oksid eugenol (Tubliseal™, Procosol™, Roth sealer™), sealer resin (Topseal®, Hydron™, Diaket), sealer gutta percha (Chloropercha dan Gutta-percha), sealer adhesive dentin, suatu bahan obturasi yang berikatan baik dengan

dentin, antara lain semen ionomer kaca, dan sealer polikarboksilat (Ketac-endo™), sealer yang ditambahkan obat-obatan paraformaldehid (Endo™ dan N2), sealer kalsium hidroksida (Sealapex™, Treatment Spad, CRCS®) (Harty 1993).

Sealer berbahan dasar resin epoksi yang digunakan untuk perawatan endodontik,

salah satu contohnya yaitu Topseal® (DeTrey, Switzerland) (Cohen dan Hargreaves, 2010). Komposisi Topseal® terdiri dari dua pasta. Pasta A terdiri dari resin bisphenol-A epoksi, resin bisphenol-F epoksi, kalsium tungstat, zirconium oksid, silika, dan pigmen besi oksid, sedangkan pasta B berisi dibenzyldiamin, aminoadamantan, trisiklodecan-diamin, kalsium tungstat, zirconium oksid, silika, minyak silikon (Ingle dan Bakland, 2002). Sealer berbahan dasar resin epoksi sebagai sealer saluran akar memiliki kelebihan yaitu bersifat radiopak, kelarutan rendah, penyusutan kecil, memiliki antibakteri, dan toksisitas rendah (Cohen dan Hargreaves, 2010).

Kelebihan lain yang dimiliki sealer berbahan dasar resin epoksi ialah mudah dicampur, mengalir dengan baik, waktu kerja panjang dan dapat melekat pada dentin dalam keadaan lembab (Limkangwangkol dkk., 1991 cit. Mc Comb, 1975). Selain mempunyai beberapa kelebihan, sealer berbahan dasar resin epoksi juga memiliki kekurangan yaitu mengandung serbuk perak yang dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga sisa sealer harus segera

(3)

dibersihkan setelah perawatan (Cohen dan Hargreaves, 2010). Kekurangan sealer berbahan dasar resin epoksi yang lainnya yaitu waktu pengerasan yang lama antara 24-36 jam (Ingle dan Bakland, 2002).

Jenis sealer berbahan dasar seng oksid eugenol dengan bahan tambahan obat-obatan yang sering digunakan di klinik yaitu Endomethasone™ (Harty, 1993). Komposisi Endomethasone™ terdiri dari serbuk berisi timol iodida, paraformaldehid, hidrokortison asetat, deksametason, timah oksida, seng oksid, magnesium stearat, dan barium sulfat, sedangkan cairannya berisi eugenol (Boggia, 1983). Sealer yang mengandung seng oksid tanpa digabung dengan eugenol akan mudah mengalami dekomposisi oleh adanya air sehingga lemah dan tidak stabil (Ingle dan bakland, 2002).

Dalam bidang kedokteran gigi, pemeriksaan radiograf mempunyai peranan yang penting. Secara umum, pemeriksaan radiograf berperan penting dalam dari empat aspek yaitu diagnosis, rencana perawatan, perawatan, dan evaluasi hasil perawatan (Walton dan Torabinejad, 2009). Radiografi periapikal adalah jenis pemeriksaan radiograf yang sangat luas penggunaannya dalam kedokteran gigi. Radiografi periapikal menggunakan sinar X yang merupakan salah satu pengion radiasi. Radiografi periapikal adalah sebuah teknik radiografi pada struktur oral yang diambil dengan meletakan film di intraoral ketika sumber sinar-X dipaparkan dari luar oral (Cotran dkk., 1999). Salah satu indikasi penggunaan radiografi periapikal adalah pemeriksaan selama perawatan endodontik (Whaites, 2007). Keberhasilan obturasi endodontik biasanya dievaluasi dari gambaran radiograf (Ray dan Trope, 1995). Material restorasi endodontik termasuk gutta

(4)

percha, silver points, dan sealer lebih radiopak daripada struktur gigi (Langland

dkk., 2002).

Sealer harus bersifat radiopak untuk terlihat dengan baik dalam radiograf.

Selain itu, sealer dapat digunakan untuk mengevaluasi obturasi akar agar dapat mengidentifikasi dan membedakan bahan sealer dari struktur anatomi di sekitarnya (Sweetha dan Shashikala, 2008). Semakin radiopak suatu sealer maka semakin kecil gelembung udara yang terjebak dari hasil obturasi (Walton dan Torabinejad, 2009). Standar dari International Organization for Standar (ISO) 6876 menyebutkan bahwa radiopasitas material sealer harus terabsorpsi 3 mm dari ketebalan aluminium (ISO, 2012). Hal ini juga didukung oleh standar American National Standar Institute/American Dental Association (ANSI/ADA)

spesifikasi 57 bahwa radiopasitas sealer minimal 3 mm ketebalan aluminium atau lebih radiopak dari tulang atau dentin (ANSI/ADA, 2012). Seluruh bahan harus sudah dievaluasi radiopasitasnya dan telah lolos standar ISO (Katz, dkk., 1990). Peningkatan material radiopasitas berbanding lurus dengan presentase bahan pengisi dan unsur atom tertinggi di partikel bahan pengisi (Watts, 1987). Ini menunjukkan sealer dengan komposisi bahan kimia yang berbeda menghasilkan perbedaan radiopasitas.

Media kontras dapat dibedakan menjadi media kontras organik dan anorganik yang memiliki kemampuan untuk absorbsi sinar X meskipun tampak lebih radiopak pada pemeriksaan radiograf (Kasture dan Wadodkar, 2008). Beberapa tipe media kontras anorganik merespon untuk terjadinya perbedaan radiopasitas di material sealer (Attar dkk., 2003). Barium borosilikat kaca, barium

(5)

sulfat, bismuth, kalsium tungstat, silika, dan zirconia merupakan media kontras pada sealer. Seng oksida dan bismuth subkarbonat berkontribusi juga pada radiopasitas. Bismuth trioksida dan perak juga ditambahkan untuk meningkatkan radiopasitas (Van Noort, 2013). Komposisi sealer berbahan dasar resin epoksi terdapat media kontras zirconium oksid, kalsium tungstat, dan silika sedangkan sealer berbahan dasar seng oksid eugenol juga memiliki media kontras berupa

seng oksid dan barium sulfat yang mengakibatkan keduanya radiopak pada radiografi (Ingle dan Bakland, 2002).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat disusun suatu permasalahan sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan radiopasitas antara sealer berbahan dasar resin epoksi dibandingkan dengan sealer berbahan dasar seng oksid eugenol pada teknik radiografi periapikal digital?

C. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang evaluasi radiopasitas material baru pengisi saluran akar pernah dilakukan untuk membandingkan densitas radiografi pada lima variasi sealer dan radiopasitas dari perbedaan ketebalan aluminium step wedges dengan

menggunakan teknik radiografi digital. Urutan bahan sealer dari radiopasitas tertinggi dimulai dari AH Plus®, Epiphany®, Endo-Rez, Intrafil, dan Roeko Seal®. Semua bahan memenuhi standar radiopasitas yang direkomendasikan oleh ISO dan ANSI/ADA spesifikasi 57 (Tanomaru-Filho dkk., 2007).

(6)

Penelitian mengenai sifat fisikokimia pada lima bahan dasar sealer endodontik yang dilakukan untuk menilai waktu pengerasan, pengaliran, radiopasitas, kelarutan, dan perubahan dimensi selama pengerasan pada perbedaan sealer (AH Plus®, Polifil, Apexit Plus, Sealapex™, Endomethasone™, Endofill).

Semua macam sealer memenuhi standar radiopasitas yang direkomendasikan oleh ANSI/ADA spesifikasi 57 (Marin-Bauza dkk., 2012).

Penelitian yang membandingkan radiopasitas antara MTA Fillapex dengan lima macam sealer dengan teknik radiografi oklusal digital. Sealer berbahan dasar resin (AH Plus®) menempati urutan pertama yang memiliki rerata radiopasitas tertinggi dibandingkan dengan sealer berbahan dasar seng oksid eugenol (Endomethasone™), sealer berbahan dasar silikon (Roeko Seal®), sealer berbahan dasar MTA (MTA Fillapex), sealer berbahan dasar resin metakrilat (Epiphany®), dan sealer berbahan dasar kalsium hidroksid (Acroseal®) (Tanomaru-Filho dkk., 2009).

Penelitian mengenai pengukuran radiopasitas secara digital terhadap sealer berbahan dasar resin dan seng oksid eugenol untuk mengevaluasi

radiopasitas yang dihasilkan oleh delapan sealer (AH Plus®, Epiphany®, Sealapex™, Acroseal®, Sealer 26®, Endomethasone™, Endofill, MBP). Radiografer melakukan paparan sinar X ke semua spesimen pada teknik radiografi oklusal dan diproses oleh scanner. Semua jenis bahan sealer memenuhi standar radiopasitas yang direkomendasikan ANSI/ADA spesifikasi 57 (Bodanezi dkk., 2010)

(7)

Penelitian mengenai perbedaan radiopasitas antara sealer berbahan resin (Topseal®) dan sealer berbahan seng oksida eugenol (Endomethasone™) pada teknik radiografi periapikal digital dengan metode dan tempat penelitian yang ditentukan peneliti belum pernah dilakukan sampai saat ini.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan radiopasitas antara sealer berbahan dasar resin epoksi dibandingkan dengan sealer berbahan dasar

seng oksid eugenol pada teknik radiografi periapikal digital. E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu :

1. Memberikan informasi ilmiah mengenai perbedaan radiopasitas antara sealer berbahan dasar resin dibandingkan dengan sealer berbahan dasar seng oksid eugenol pada teknik radiografi digital sehingga dapat menjadi pertimbangan selanjutnya pada penelitian klinis.

2. Memberikan informasi kepada dokter gigi sebagai pertimbangan pemilihan sealer yang dapat membantu pada permasalahan perawatan saluran akar.

Referensi

Dokumen terkait

Dari temuan angka yang signifikan dapat disimpulkan bahwa rasio ketergantungan berpengaruh signifikan terhadap alokasi belanja modal dengan arah hubungan yang negatif

Sampel susu segar yang diperoleh dari pemerahan pagi hari dalam penelitian ini menunjukkan nilai BJ yang lebih besar dibanding susu segar yang diperoleh dari pemerahan

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TERPADU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 PGSD UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

High speed analog signal processing applications, such as video and communications, require op amps which have wide bandwidth, fast settling time, low distortion and noise,

Dari analisis yang dilakukan, dapat dijelaskan bahwa humas pemda Sukoharjo menganut model komunikasi satu arah, dimana model ini bertumpu pada diseminasi informasi..

Merupakan fungsi yang digunakan untuk menampilkan data Pengguna.. Merupakan fungsi yang digunakan

Perencanan yang baik hanya dapat dilakukan oleh manajemen yang mampu melihat kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang, dan merencanakan berbagai cara yang harus

mendukung, mendoakan, memotivasi serta dalam pendanaan selama penulis menempuh pendidikan di FKIP-Pendidikan Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana serta Mas