• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI HASIL, PENELITIAN, DAN ANALISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KERANGKA TEORI HASIL, PENELITIAN, DAN ANALISIS"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI HASIL, PENELITIAN, DAN ANALISIS

A. KERANGKA TEORI 1. Teori Penegakan Hukum

Penegakan hukum sebagai suatu proses, pada hakikatnya merupakan penerapan diskresi yang menyangkut membuat keputusan yang tidak secara ketat diatur oleh kaidah hukum akan tetapi mempunyai unsur penilaian pribadi. Secara konsepsional, inti dari penegakan hukum terletak pada kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai terjabarkan didalam kaidah-kaidah yang mantap dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup. Konsepsi yang mempunyai dasar filosofis tersebut memerlukan penjelasan lebih lanjut sehingga akan tampak lebih konkrit.1

Penegakan hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia, agar kepentingan manusia terlindungi hukum harus dilaksakan. Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara normal, damai tetapi dapat terjadi juga karena pelanggaran hukum. Dalam hal ini hukum yang telah dilanggar harus ditegakkan, melalui penegakan hukum inilah hukum menjadi nyata. Dalam menegakan hukum ada tiga unsur yang harus diperhatikan, yaitu2 :

 Kepastian Hukum (rechtssicherheit)

1 Soerjono Soekanto. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Raja Grafindo. Jakarta. 1983. Hal 7 2 Sudikno Mertokusumo. Mengenal Hukum. Liberty Yogyakarta. Yogyakarta. 1999. Hal 145

(2)

Kepastian hukum merupakan perlindungan yustisiable terhadap tindakan sewenang-wenang, yang berarti seorang akan memperoleh sesuatu yang diharapkan dalam keadaan tertentu.

 Manfaat (zweckmassigkeit)

Masyarakat mengharapkan manfaat dalam pelaksanaan atau penegakan hukum. Hukum adalah untuk manusia, maka pelaksanaan hukum atau penegakan hukum harus memberi manfaat atau kegunaan bagi masyarakat. Jangan sampai justru karena hukumnya dilaksanakan atau ditegakkan timbuk keresahan didalam masyarakat.

 Keadilan (gerechtigkeit)

Hukum tidak identic dengan keadilan, hukum bersifat umum, mengikat setiap orang, bersifat menyamaratakaan. Sebaliknya keadilan bersifat subyektif, individualistis dan tidak menyamaratakaan.

Penegakan Hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginan-keinginan hukum menjadi kenyataan. Yang disebut keinginan hukum disini adalah pikiran-pikiran badan pembuat Undang-Undang yang dirumuskan dalam peraturan hukum. Peraturan hukum itu pemikiran pembuat hukum yang dituangkan dalam peraturan hukum akan turut menentukan bagaimana penegakan hukum itu dijalankan.3

(3)

Penegakan hukum di Indonesia memiliki factor guna menunjang berjalannya tujuan dari penegakan hukum tersebut. Factor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum di Indonesia4 :

1. Faktor Hukum

Yang dimaksud dengan hukum adalah sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu apabila dilanggar akan mendapatkan sanksi yang tegas dan nyata.5 Sumber

lain menyebutkan bahwa hukum adalah seperangkat norma atau kaidah yang berfungsi berfungsi mengatur tingkah laku manusia dengan tujuan untuk ketentraman masyarakat. Hukum mempunyai jangkauan universal karena bisa menemukan beberapa teori yang berbeda dari setiap individu6.

Timbulnya hukum karena adanya sumber, berikut sumber hukum dilihat dari dua segi yaitu segi materiil dan segi formil, Adapun penjelasaan dari segi formil dan segi materiil sebagai berikut7 :

Sumber Hukum materiil adalah sumber hukum yang menetukan isi kaidah hukum terdiri atas :

a. Perasaan hukum seseorang atau pendapat umum b. Agama

c. Kebiasaan

d. Politik hukum dari pemerintah

4 Loc.cit Soerjono Soekanto. Hal 7

5 Yulies Tina Masriani. Pengantar Hukum Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta. 2004. Hal 13 6 Satjipto Raharjo. Ilmu Hukum. Alumni. Bandung. 1986. Hal 8

(4)

Sumber hukum formil merupakan tempat atau sumber darimana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Hal ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu berlaku, terdiri atas;

a. Undang-undang, sebagai peraturan Negara yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, diadakan dan dipelihara oleh penguasa Negara. Undang-undang memiliki 2 arti, yaitu;

1) Undang-undang dalam arti formil adalah setiap keputusan pemerintah yang

merupakan Undang-undang karena

pembuatannya.

2) Undang-undang dalam arti materiil adalah setiap keputusan pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung pada penduduk. b. Kebiasaan, apabila ada kebiasaan tertentu diterima oleh

masyarakat dan kebiasaan itu selalu diulang-ulang, sehingga Tindakan yang berlawanan dengan kebiasaan itu dirasakan sebagai pelanggaran perasaan hukum. Dengan demikian, timbul suatu kebiasaan hukum, yang oleh pergaulan hidup dipandang sebgai hukum.

(5)

c. Keputusan-keputusan hakim ialah keputusan hakim terdahuu yang sering dijadikan dasar keputusan oleh hakim mengenai masalah yang sama

d. Traktat adalah dua orang mengadakan kata sepakat tentang sesuatu hal maka mereka mengadakan perjanjian.

e. Pendapat sarjana hukum yang ternama juga mempunyai kekuasaan dan berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh hakim.

2. Factor masyarakat

Penegakan hukum dari masyarakat bertujuan untuk mencapai kedamaian dalam masyarakat. Masyarakat sebagai warga negara yang memerlukan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan yang bagus tidak memberi garansi terlaksananya hukum apabila kesadaran dan kepatuhan hukum warga Negara tidak mendukung pelaksanaan perundang-undangan8.

3. Faktor kebudayaan

Sekalipun masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda antara satu dengan lainnya, namun setiap kebudayaan memiliki sifat hakikat yang berlaku umum bagi semua kebudayaan dimana pun juga. Sifat hakikat kebudayaan sebagai berikut9 ;

a. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.

8 Ramly Hutabarat. Persamaan Di Hadapan Hukum di Indonesia. Ghalia Indonesia. Jakarta. 1985. Hal 78 9 Soerjono Soekanto. Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar. Rajawali Persada. Jakarta. 1990. Hal 182

(6)

b. Kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi.

c. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tangkah lakunya.

Factor kebudayaan yang sebenarnya Bersatu padu dengan factor masyarakat sengaja dibedakan, sebagai suatu system, maka hukum mencakup struktur, substansi dan kebudayaan. Kebudayaan hukum pada dasarnya mencakup nilai-nilai mana merupakan konsepsi-konsepsi abstrak mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.

4. Factor sarana dan fasilitas

Tanpa adanya sarana dan fasilitas tertentu, maka tidak mungkin penegakan hukum akan berlangsung dengan lancar. Sarana atau fasilitas tersebut antara lain mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup dll10.

5. Factor penegak hukum

Penegak Hukum di Indonesia ada beberapa jabatan untuk membantu dan mengurus factor-faktor penegakan hukum agar maksud dari suatu hukum dapat berjalan lancar dan adil. Diantaranya11 :

a. Pejabat kepolisian

10 Opcit. Soerjono Soekanto. Hal 37

(7)

Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah yang bertanggung jawab langsung dibawah Presiden. POLRI selalu berkaitan dengan pemerintahan karena salah satu fungsi pemerintahan adalah pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, melakukan pelayanan kepada masyarakat.

b. Jaksa

Jaksa adalah pejabat fungsional yang diberi wewenang oleh Undang-undang untuk bertindak sebagai penuntut umum dalam pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasar Undang-undang12.

c. Hakim

Hakim adalah hakim agung ada pada peradilan disemua lingkungan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung serta hakim mahkamah.hakim adalah bagian dari suatu organ pengadilan yang dianggap memahami hukum yang diberikan kewajiban dan tanggungjawab agar hukum dan keadilan di tegakkan. Seorang hakim harus menegakkan keadilan baik dengan hukum secara tertulis maupun tidak tertulis dan tidak boleh

(8)

melanggar dengan asas dan peraturan peradilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa13.

2. Pengertian Dan Fungsi Tugas Pokok Polisi

Polisi merupakan aparat negara yang mempunyai tugas utama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Sesuai dengan kamus umum bahasa Indonesia, bahwa polisi Indonesia di artikan sebagai badan pemerintah yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum (seperti menangkap orang yang melanggar undang-undang), anggota dari badan pemerintah tersebut (pegawai Negara yang bertugas menjaga keamanan).14

Di Indonesia, keberadaan kepolisian secara kontitusi diatur dalam Pasal 30 ayat 4 UUD 1945. Di sana dinyatakan: “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta menegakkan hukum”. Polisi merupakan alat penegak hukum yang dapat memberikan perlindungan, pengayoman, serta mencegah timbulnya kejahatan dalam masyarakat.

Pengertian lain sebagaimana yang di sebutkan dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 2 tahun 2002 tentang polri “Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. Istilah kepolisian dalam undang-undang polri tersebut mengandung dua

13 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Komisi Yudisial Pasal 1 Ayat 5.

(9)

pengertian, yakni fungsi polisi dan lembaga polis. Jika mencermati dari pengertian fungsi polisi sebagaimana di sebut dalam undang-undang No 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Pasal 13 Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan lembaga kepolisian adalah organ pemerintah yang ditetapkan sebagai suatu lembaga dan diberikan kewenangan menjalankan fungsi berdasarkan peraturan perundang-undangan.15

Satu hal yang perlu di cermati dari polisi yaitu bahwa polisi termasuk organ pemerintah yang di beri wewenang dan kewajiban menjalankan pengawasan, dengan demikian istilah polisi dapat di maknai sebagai bagian dari organisasi pemerintah dan sebagai alat pemerintah16. Dalam menjalankan pengawasan juga bertindak atau bersikap untuk menegakan hukum yang berarti menyerasikan hubungan nilai–nilai yang terjabarkan didalam pandangan nilai yang mantap dan mengejewantahkan dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian hidup.17

Hukum kepolisian adalah hukum yang mengatur masalah kepolisian. Masalah ini dapat berupa hal-hal atau soal-soal yang mengenai polisi, baik sebagai fungsi maupun sebagai organ. Hukum yang mengatur polisi sebagai fungsi adalah hukum kepolisian

15 Sadjijono. Mengenal Hukum Kepolisian. Press Indo. Surabaya. 2006. h. 5. 16 Ibid. h. 4.

(10)

dalam arti materi, sedangkan hukum yang mengatur polisi sebgai organ adalah hukum kepolisian dalam arti formal, di sebut juga hukum administrasi kepolisian.18

Hukum kepolisian juga di artikan hukum yang mengatur tentang kekuasaan polisi, kekuasaan di sini mengandung arti tugas dan wewenang yang di berikan kepada polisi, menurut Momo Kelana, hukum kepolisian adalah hukum yang mengatur tentang tugas, status, organisasi dan wewenang badan kepolisian serta bagaimana badan-badan kepolisian tersebut melaksanakan tugas dan wewenang dalam lingkungan kuasa waktu, tempat dan soal-soal.

Ada pun teori yang digunakan adalah teori Penegakan Hukum, untuk lebih memberikan penekanan mengenai hukum dan menegaskan peraturan dari Polri. Didalam teori penegakan hukum ini ada dua kategori yang bisa atau sudah biasa digunakan atau sebagai acuan dalam penerapannya yaitu penegakan hukum preventif dan represif. Penegakan Hukum Preventif adalah kebijakan dalam menanggualngi tindak pidana dengan menggunakan hukum pidana atau Undang-undang. Penegakan Hukum Preventif adalah upaya yang dilakukan untuk menjaga kemungkinan akan terjadinya tindak pidana.19

Di sisi lain mengatakan bahwa hukum kepolisian adalah hukum positif yaitu kaidah-kaidah atau garis-garis hukum yang dapat di terapkan secara langsung kepada

18 Soebroto Brotodiredjo dalam D.P.M sitompul dan Edward syahperenong. Hukum Kepolisian di Indonesia,

cetakan pertama, Tarsito, Bandung, 1985, h. 1.

(11)

suatu perbuatan konkrit yang terdapat dalam masyarakat. Tugas pokok kepolisian yang di maksud dalam Pasal 14 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang polri :

a) melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.

b) menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan.

c) membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan.

d) turut serta dalam pembinaan hukum nasional. e) memelihara ketertiban dan menjamin keamanan

umum.

f) melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

g) melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya.

(12)

h) menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian.

i) melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

j) melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang berwenang.

k) memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian.

l) melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dimaksud dalam ayat (1) huruf f diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 15 (1) Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan 14 Kepolisian Negara Republik Indonesia secara umum berwenang:

(13)

b. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum.

c. mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat

d. mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

e. mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian.

f. melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan.

g. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian.

h. mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang. i. mencari keterangan dan barang bukti.

j. menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional.

k. mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat.

l. memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat.

m. menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.

Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan lainnya berwenang :

a. memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat lainnya.

(14)

b. menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor. c. memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor.

d. menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik.

e. memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam.

f. memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di bidang jasa pengamanan.

g. memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian

h. melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan memberantas kejahatan internasional.

i. melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait.

j. mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian internasional.

k. melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas kepolisian.

2. Pengertian dan Larangan balapliar a.Pengertian balapliar

Balapan liar terdiri dari dua kata yaitu kata “balapan” dan kata “liar”. Kata balapan berasal dari kata “balap” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa mengandung arti (lomba) adu kecepatan, pacuan. “membalap” artinya berlari kencang hendak mendahului orang yang berlari di depannya, memacu lebih cepat. ”membalapkan”

(15)

artinya membawa kendaraan berlari kencang. “pembalap” artinya orang yang turut dalam lomba adu cepat . “balapan” artinya yang sama dengan “berbalapan” yaitu lomba adu kecepatan.

Kata yang kedua dari balapan liar adalah kata “liar” berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa kata “liar” memiliki arti yang berbeda-beda berdasarkan objek yang ditunjukan. Dalam kamus besar bahas Indonesia, yang menjadi objek dari kata “liar” yaitu hewan,orang, dan peraturan atau hukum.

a. Yang menjadi objek adalah hewan, kata “liar” memiliki arti tidak ada yang memeliara, tidak dipiara orang, tidak(belum) jinak, tidak tenag, buas atau ganas.

b. Yang menjadi objek adalah orang, kata “liar” memiliki arti belum beradab. c. Yang menjadi objek adalah peraturan atau hukum, kata “liar” memiliki arti

tidak teratur, tidak menurut aturan, tidak resmi ditunjuk atau diakui oleh yang berwenang, tanpa izin resmi dari yang berwenang, tidak memiliki izin usaha. Dari tiga objek diatas, yang dapat diserap adalah pengertian yang ketiga yaitu pengertian kata “liar” memiliki arti tidak teratur, tidak menurut aturan,tidak resmi ditunjuk atau diakui oleh yang berwenang, tanpa izin resmi dari yang berwenang, tidak memeliki izin usaha. Setelah mengartikan satu persatu unsur kata dari balapan liar, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ”balapan liar” adalah lomba adu kecepatan yang dilakukan secara tidak teratur dan tanpa izin resmi dari yang berwenang.

Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama sekali tidak

(16)

digelar dilintasan balap resmi, melainkan di jalan raya. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada tengah malam sampai menjelang pagi saat suasana jalan raya sudah mulai lenggang.

Aksi balap liar motor merupakan aksi balap motor secara ilegal yang dilakukan mayoritas dari para remaja. Banyak remaja yang lebih menuruti egonya daripada keselamatan dirinya.Sekarang ini banyak anak dari kalangan SMP sampai SMA melakukan kegiatan aksi balap liar motor. Banyak remaja menggunakan motor dari orang kemudian mereka modifikasi hanya sekedar mendapat tepuk tangan dari teman-temannya dan penonton yang melihat aksinya.Polisi dan aparat keamanan seakan membiarkan melakukan aksinya dengan leluasa. Meskipun para remaja pelaku aksi balap liar motor juga pernah tertangkap mereka tidak merasa jera.

Aksi balap liar ternyata mendapat dukungan dari pemilik bengkel agar mereka mau dibujuk untuk memodifikasi motornya meskipun baru membeli. Dan biayanya untuk memodifikasi tidak sedikit. Jika mereka melakukan aksi balap liar otomatis mereka melakukan pada malam hari hingga menjelang pagi hari dan keesokan harinya mereka harus sekolah sehingga mengakibatkan para remaja mengatuk, malas, dan kemudian mereka memutuskan untuk bolos sekolah.

Dari beberapa fakta ini ternyata bisa dilihat bahwa efek negatif begitu besar terlihat dan berefek sangat tidak bagus untuk sikap atau pun perubahan perilaku pada para pelaku balap liar yang didominasi oleh para anak-anak yang baru beranjak dewasa atau biasa dikatan remaja. Karena bisa memberikan dampak negatif yang begitu besar untuk perubahan perilaku hidup pada para pelaku itu sendiri dan akan menjadi merugikan dirinya sendiri untuk kehidupan dimasa depan jika ini terus dibiarkan dan tidak segera

(17)

diatasi atau bahkan tidak segera dihentikan atau dibasmi agar tidak ada lagi balap liar dijalanan umum.

Sebelum mereka melakukan praktek balap liar tersebut biasanya mereka melakukan perjanjian dengan pengguna motor lain untuk mengetes kemampuan dan kecepatan kendaraan mereka yang sudah di modifikasi sedemikian sedemikian rupa agar mengetahui kendaraan siapa yang lebih cepat di antara mereka. Aksi balap liar tersebut juga sangat membahayakan bagi dirinya maupun pengguna jalan lain karena mereka mengetes kendaraan mereka di jalanan umum dan biasanya di lakukan di malam hari. Hal ini sangat berkaitan dengan Pasal 311 Undang-Undang No 22 tahun 2009 yang berisi seperti berikut;

“Setiap orang yang dengan sengaja mengemudikan kendaraan bermotor

dengan cara dan keadaan yang membahayakan bagi nyawa atau barang dipidana

dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda palingbanyak

Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah).”

dalam hal perbuatan tersebut mengakibatkan kecelakaan lain dengan

1. kerusakan kendaraan dan/atau barang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp.4.000.000,00- (empat juta rupiah).

2. korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau denda paling banyak Rp.8.000.000,00- (delapan juta rupiah).

(18)

3. korban luka berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), dalam hal kecelakaan tersebut mengakibatkan orang lain meninggal dunia dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda paling banyak Rp.24.000.000,- (dua puluh empat juta rupiah).

Banyak remaja hanya mengedepankan ego mereka daripada keselamatan mereka.Tak jarang pula ditemukan bengkel yang bisa mengubah sepeda motor standart menjadi sepeda motor balapliar . Motor korekan untuk sebutan motor-motormodifikasi ini. Beberapa komponen diganti dengan komponen lain. Dan bukan sembarang suku cadang yang dipasang . Misalnya spare part yang digunakan yang harganya melangit digunakan untuk mengubah motor menjadi yang disegani.20

b. Larangan Bakap Liar

Hal tersebut sudah di jelaskan juga di dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa balap liar ini sangat di larang oleh pemerintah, berikut ini adalah peraturan yang mengatur tentang balap liar.

Menurut Pasal 21 UU LLAJ No 22 Tahun 2009 yang berbunyi :

20 Riki Bokrip, Balap Liar,18 April 2020, http://kumpulan-kumpulan-makalah.blogspot.co.id/2016/02/makalah-balap-liar.html, di kunjungi pada tanggal 18 April 2020 pukul12:48.

(19)

1. Setiap Jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara nasional.

2. Batas kecepatan paling tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kawasan permukiman, kawasan perkotaan, jalan antarkota, dan jalan bebas hambatan.

3. Atas pertimbangan keselamatan atau pertimbangan khusus lainnya, Pemerintah Daerah dapat menetapkan batas kecepatan paling tinggi setempat yang harus dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas.

4. Batas kecepatan paling rendah pada jalan bebas hambatan ditetapkan dengan batas absolut 60 (enam puluh) kilometer per jam dalam kondisi arus bebas. 5. Ketentuan lebih lanjut mengenai batas kecepatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan peraturan pemerintah.

Pasal 115 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (“UU LLAJ”) mengatur sebagai berikut:

Pengemudi Kendaraan Bermotor di Jalan dilarang:

1. mengemudikan Kendaraan melebihi batas kecepatan paling tinggi yang diperbolehkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21; dan/atau

2. berbalapan dengan Kendaraan Bermotor lain.

Pengendara kendaraan bermotor yang berbalapan di jalan dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp3 juta. Pelaku adalah Pelaku adalah orang yang melakukan tindak pidana yang bersangkutan, dalam arti orang yang dengan suatu kesengajaan atau suatu tidak sengajaan seperti yang diisyaratkan oleh Undang telah menimbulkan suatu akibat yang tidak dikehendaki oleh

(20)

Undang-Undang, baik itu merupakan unsur-unsur subjektif maupun unsur-unsur obyektif, tanpa memandang apakah keputusan untuk melakukan tindak pidana tersebut timbul dari dirinya sendiri atau tidak karena gerakkan oleh pihak ketiga.21

Sedangkan balap liar itu sendiri adalah Balap liar adalah adu kecepatan dengan sepeda motor yang dilakukan di tempat-tempat umum. Balap liar dilakukan di jalan raya, serta tempat-tempat lain yang memungkinkan sebagai tempat mengadu kecepatan. Balap liar pada umumnya menganut peraturan seperti drag bike dimana dua motor dipacu di lintasan sepanjang 201 meter.22

Jadi pelaku balap liar itu sendiri adalah orang yang melanggar tindak pidana yaitu adu kecepatan yang di lakukan di tempat umum. Hal itu sangat melanggar karena sudah di atur di dalam Pasal 115 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Tindakan kenakalan remaja yang di luar batas itu biasanya di sebabkan oleh kurangnya rasa kasih sayang atau didikan dari orang tua maupun lingkungan sekitar, kenakalan remaja tersebut adalah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luasdari tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal.23

21 Barda Nawawi Arif , Sari Kuliah Hukum Pidana II. Fakultas Hukum Undip.1984, hlm: 37 22 Dhanang Sigit Tri P, Persepsi masyarakat terhadap balap liardi kalangan remaja, 2010,

file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Documents/SKRIPSI.pdf, di kunjungi pada tanggal 22 April 2020 padapukul 10:30.

(21)

Dari tindakan kriminal ini bisa dikhawatirkan adanya geng motor yang terbentuk dan mengganggu ketertiban juga keamanan masyarakat. Geng motor itu sendiri adalah sekumpulan orang yang suka naik motor namun dia juga sering melakukan pelanggaran di jalan raya baik mengganggu ketertiban umum sampai melakukan kriminalitas, biasanya geng motor ini tidak di sukai di kalangan masyarakat karena mereka lebih sering melakukan hal negatif dari pada hal yang positif.

Biasanya geng motor ini terbentuk karena ada bengkel di belakangnya, sehingga mereka bias merubah motornya sedemikian rupa agar dapat melakukan aksi kebut-kebutan di jalan atau melakukan balapan antar geng motor yang lain, tindakan mereka tidak hanya membahayakan dirinya tetapi juga membahayakan pengguna motor yang lain, akibatnya tak sering juga anggota geng motor terjadi laka lantas di jalan raya hingga mengakibatkan kematian.

Kegiatan balap liar yang marak terjadi sekarang ini, merupakan perilaku yang menyimpang dari aturan hukum yang berlaku dimasyarakat. Salah satu aturan hukum yang dilanggar dengan jelas adalah Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 115 huruf b Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan menyebutkan bahwa: “pengemudi kendaraan bermotor dilarang berbalapan dengan kendaraan lain.

Sedangkan mengenai Mediasi pidana merupakan alternatif penyelesaian konflik antara pelaku dan korban tindak pidana yang diharapkan dapat mengembalikan

(22)

keseimbangan kepentingan terutama korban yang telah dirugikan akibat perbuatan pelaku tindak pidana.24

Kebanyakan geng motor tersebut tidak safety atau tidak mengenakan perlengkapan pelindung tubuh seperti helm,jaket dan sepatu. Tidak sedikit pula remaja atau orang di bawah umur yang ikut serta dalam geng motor tersebut hal ini biasanya di picu oleh lingkungan sekitar yang negative atau dia mendapatkan teman yang tidak tepat dan para remaja yang sedang mencari jati diri tersebut mengikuti geng motor tak luput juga dengan pengawasan atau rasa sayang orang tua kepada anak yang terhitung kurang sehingga anak-anak mereka dapat terjerumus dalam lingkaran criminal tersebut. Sangat jelas juga tidak ada visi misi di dalam geng motor tersebut kecuali mencari jati diri sehingga masyarakat sekitar atau pengguna jalan lain yang terkena imbasnya.

Kenakalan yang terjadi pada masyarakat sangat berkaitan atau identik dengan para remaja, oleh karena itu perlu kita ketahui jenjang dimana para remaja banyak melakukan aksi kenakalan yang dapat meresahkan lingkungan dimana remaja berada dan tinggal. Dalam kehidupan para remaja sering kali diselingi hal-hal yang negatif dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar baik lingkungan dengan teman- temannya di sekolah maupun lingkungan pada saat dia di rumah. Hal-hal tersebut dapat berbentuk positif hingga negatif yang sering kita sebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja itu sendiri merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial.25

24 Barda Nawawi Arief, Aspek Kebijakan Mediasi Penal dalam Penyelesaian Sengketa di LuarPengadilan,

Makalah, Seminar Nasional Pertanggungjawaban Hukum Korporasi dalamKonteks Good Corporate Governance, Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro, Inter Continental Hotel, Jakarta, 27 Maret 2007, hlm. 1-2.

(23)

Timbulnya hal negative baru pada geng motor ini sudah pasti terjadi karena mereka para remaja yang mengikuti trend mode masakini, ajang balap liar di jalanan juga menjadi kegemaran mereka memaksimalkan motornya dengan beradu dengan geng motor yang lain, apalagi mereka juga tidak mngenakan perlengkapan yang lengkap baik si pengemudi maupun kendaraanya.

Aksi balap liar pada remaja tersebut terbilang nekat dan membahayakan keselamatan mereka maupun pengguna jalan yang lain selain nekat dan membahayakan pengguna jalan lain, mereka juga sangat mengganggu ketertiban umum pasalnya mereka saling mengadu motornya hingga kecepatan maksimal tanpa kelengkapan yang sesuai dalam aturan polisi, apalagi jalanan yang harusnya lancar menjadi macet karena terdapat aksi balap liar yang sedang berlangsung, karena para remaja yang melakukan aksi balap liar selalu memblokade jalan tersebut atau menyetop pengguna jalan lain sehingga dapat berlangsungnya praktek balap liar tersebut.

Balap liar itu sendiri sudah identik dengan hal2 yang berbau negatif dimata masyarakat karena balap liar sering mengganggu ketertiban umum bahkan kadang sampai merampas hak pengguna jalan lain karena sampai memberhentikan kendaraan yang akan lewat, tidak di pungkiri jika masyarakat memandang balap liar sebagai sesuatu yang merugikan.

Dalam kepentingannya, seluruh masyarakat yang ada di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia harus mendapatkan perlindungan baik berupa haknya, ketentraman, dan kesejahteraan serta keadilan. Dimana tujuan hukum adalah

(24)

keselamatan, kebahagiaan dan tata tertib dalam masyarakat. Hal ini, tentunya tentang balapan liar yang termasuk kategori yang menentang tujuan hukum di Indonesia karena dapat mengganggu ketentraman dan kesejahteraan kehidupan manusia baik perorangan maupun perkelompok.26

Wujud Perilaku Kenakalan Remaja Dalam bukunya Katono menyebutkan wujud dari perilaku kenakalan remaja sebagai berikut27:

a. Kebut-kebutan di jalanan yang menggangu keamanan lakulintas, dan membahayakan diri sendiri serta orang lain.

b. Perilaku ugal-ugalan, brandalan, urakan yang mengacaukan lingkungan sekitar.

c. Perkelahian antar gang, antar kelompok, antar sekolah, atau tawuran.

d. Membolos sekolah.

e. Kriminalitas anak atau remaja berupa mengancam teman atau mengompas/memeras uang saku teman sendiri.

f. Berpesta-pora seperti mabuk-mabukan

g. Melakukan seks bebas antar para remaja

h. Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan taruhan sehingga mengakibatkan kriminalitas

26 R.Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta 1992, h. 56

(25)

B . HASIL PENELITIAN

1. Profil Polsek Bawen

Polsek Bawen mempunyai unsur pelaksanaan yang bertugas menyelenggarakan tugas kepolisian mencangkup penjagaan, pengaturan, pengawalan, patrol, menertibkan, mengamankan dan penegakan hukum. Selain itu polsek bawen juga menyelenggarakan beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Melayani masyarakat

2. Pengamanan dan menyelamatkan masyarakat

3. Pelaksanaan patroli jalan raya dan penindakan pelanggaran serta dalam rangka penegakan hukum.

4. penyelidikan dan penyidikan tindak pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. pemberian bantuan hukum bagi masyarakat.

2. Tujuan Polsek Bawen

Menjadikan kecamatan bawen menjadi salah satu kecamatan yang aman, tentram, sejahtera, dan makmur merupakan tujuan utama yang ingin di capai kepolisian sektor bawen. Dalam hal ketertiban lalu lintas polsek bawen memiliki tujuan khusus antara lain sebagai berikut28;

(26)

1) Meningkatkan keamanan dan ketertiban berlalu lintas di lingkungan hukum kecamatan bawen.

2) Mengumpulkan segala keluhan perihal gangguan yang di alami masyarakat sekitar.

3) Mengurangi angka kecelakaan 4) Mengurangi kenakalan remaja

5) Menciptakan ikatan yang lebih erat antara masyarakat dan kepolisian.

3. Penanganan Pihak Polsek Bawen terhadap aksi balap liar.

A. Gambaran kegiatan balap liar

Aksi balapliar yang sering dilakukan dilingkungan kecamatan Bawen memang menjadi perhatian lebih yang diperhatiakn oleh pihak Polsek Bawen, dimana aksi balapliaar ini sering dilakukan disekitar jalan bawen ke arah bawen salatiga tepatnya didekat kantor kecamatan Bawen. Para pelaku yang ikut dalam balapan ini sering memacu sepeda motor mereka yang kebanyakan sudah di modif sedemikian rupa untuk kepentingan balap. Bengkel motor tidak hanya menjadi tempat untuk memodifikasi saja. Diarena balap motor pertarungan tidak hanya menjadi pertarungan antar joki melainkan pertarungan gengsi antar bengkel.

Mereka hanya ingin mendapatkan sanjungan dan sanjungan dari teman-teman mereka. Mereka berkumpul dan melakukan praktek balap liar tersebut yang sekiranya aman dari kejaran polisi. Bahkan jika mereka terjadi aksi kejar-kejaran dengan polisi mereka semakin tertantang untuk melakukan aksi tersebut, biasanya mereka sebisa

(27)

mungkin melarikan diri agar tidak tertangkap oleh polisi dan sekiranya polisi sudah tidak ada lagi di lokasi, mereka melanjutkan aksinya tersebut.29

Tanpa para pelaku sadari tindakan mereka bisa membahayakan diiri mereka sendiri dan para pengguna jalan yang lain yang sedang melintas di sekitaran jalan tersebut. Tindakan beradu dengan kecepatan tinggi ini selalu di lakukan malam hari atau bisa dikatakan tengah malam.

Jika ada taruhan didalam nya maka kegiatan ini akan sangant tambah mengganggu lalu lintas karena aakan ada orang yang lebih bergerombol untuk menyaksikan. Memblokade jalan dan suara yg di timbulkan sangat mengganggu pengguna jalan lain dan masyarakat sekitar. Melihat aksi balap liar ini bukanlah suatu aksi positif atau karya yang bisa dicontoh, karena aksi balap liar ini sangat merugikan pelaku sendiri dan bahkan bisa merugikan orang lain, faktor-faktor penyebab terjadinya tindak pidana balap liar yaitu bisa disebabkan oleh buruknya kontrol diri dari remaja yang tidak dapat mengkontrol keinginan untuk mencari jati diri dengan cara melakukan hal-hal baru dan juga melemahnya kontrol sosial diakibatkan kegagalan keluarga, lingkungan dan sekolah.30

Menurut hasil wawancara di lapangan dengan wahyu selaku pelaku atau joki balap liar dia mengaku bahwa dia sering melukakan balap liar di jalan merakmati Bawen, tepatnya di depan kantor kecamatan Bawen karena di situ tracknya yang lurus. Wahyu mengaku sangat hobi dengan balapan dia merasa balapan adalah jati diri yang dia cari selama ini, wahyu selalu melaksanakan balap liar tersebut pada malam hari

29 Hasil wawancara dengan kliwon selaku penonton dan orang bengkel, Bawen 18 April 2020 30 Hasil wawancara dengan Iptu Sungkowo (wakapolsek) Kecamatan Bawen, Bawen 18 April 2020.

(28)

sekitar jam 00:00 wib sampai selesai, jika balapan sedang berlangsung jalan harus di blockade terlebih dahulu karena jika tidak, balapan tidak akan bisa di laksanakan karena balapan ini hanya membutuhkan 201 meter saja dan motor harus di pacu semaksimal mungkin pada jarak 201 meter tersebut maka dari itu jalan harus benar-benar sepi dari lalu Lalang kendaraan yang melintas.

Wahyu mengaku ketika ia menjadi joki balap liar tersebut ia selalu di beri imbalan dari 100 ribu hingga 1 juta rupiah tergantung jumlah taruhan yang di tetapkan oleh antar pemilik kendaraan biasanya wahyu mendapatkan 20% dari hasil kemenangan tersebut. Selalu ada perjudian di setiap balapan yang di selenggarakan karena itu adalah tujuan utama untuk memodifikasi motor sedemikian rupa untuk mengetahui motor siapa yang lebih cepat. Biasanya balapan ini terjadi antar bengkel dengan bengkel dan uang taruhan tersebut dapat terkumpul karena iuran dari teman-teman bengkel.

Menurut penelitian penulis kepada wahyu salah satu joki balap liar mengaku bahwa selain hobi faktor lingkungan atau teman-temanya yang membawa ia masuk lingkungan balap liar awalnya wahyu bermain di salah satu bengkel di daerah jalan kartini kemudian ia mulai suka dan memiliki ambisi untuk menjadi joki balap liar, wahyu mengaku sudah pernah tertangkap polisi pada tanggal 12 november 2016 ketika sedang melakukan balap liar di jalanan merakmati bawen, kurang lebih ada 15 sepeda motor dan 20 remaja yang tertangkap polisi, kemudian wahyu dan remaja yang tertangkap di bawa ke polres kabupaten Semarang untuk melaksanakan penilangan dan pendataan oleh satlantas polres semarang, walaupun wahyu pernah tertangkap tidak membuatnya merasa jera atau takut setelah motor yang di sita selama 3 bulan di

(29)

polres kab Semarang kemudian motor kembali di modifikasi lagi untuk melanjutkan hobinya.31

B. Cara penanganan tindak pidana praktek balap liar di kecamatan bawen

Penanganan polisi polsek bawen dalam menangani kasus balap liar yang kerap terjadi di sekitar jalan lingkar bawen ini biasanya polisi mendapatkan laporan dari masyarakat atau kadang juga melakukan pengintaian atau sweeping mengitari jalanan di sekitar wilayah kecamatan bawen, akan tetapi polisi sering mendapatkan laporan dari masyarakat terlebih dahulu bahwa sedang di adakalanya balap liar tersebut, biasanya polisi polsek bawen melakukan apel sebelum melakukan penyergapan para pelaku balap liar tersebut penyergapan tersebut biasanya gabungan dari kasat lantas, kasat sabara, intel dan reserse. Intel dan reserse bertugas untuk membaur di dalam lingkungan balap liar tersebut, lalu dari kasatlantas dan kasat sabara menyergap dari semua jalan dan gang-gang. Kadang juga polisi melakukan penyergapan aksi balap liar tersebut di bantu oleh masyarakat sekitar yg geram atas hal tersebut.

Masyarakat sekitar yang geram oleh perilaku remaja yang melakukan balap liar juga kerap membantu polisi dalam menjalankan penangkapan balap liar dengan memblokade jalan-jalan yang di picu dapat membuat para pelaku balap liar melarikan diri, mbah min selaku masyarakat sekitar yang merasa terganggu oleh suara yang di timbulkan para pelaku balap liar tersebut juga ikut serta polisi dalam menangkap para pelaku balap liar pasalnya suara yang di timbulkan mengganggu mbah min ketika

(30)

istirahat pada malam hari, terkdang mbah min juga melapor aktifitas balap liar tersebut kepada polisi polsek bawen untuk segera di tindak lanjuti.32

Menurut hasil wawancara penulis dengan pak larmo selaku masyarakat yang peduli dan resah mengaku sering membantu polisi sektor Bawen jika akan melakukan penangkapan para pelaku balap liar di jalanan merakmati bawen, pak larmo merasa aksi balap liar itu hanya akan membahayakan pengguna jalan lain yang melintas di jalan lingkar tersebut.33

Dari pihak kepolisian yang dalam hal ini Polsek Bawen juga selalu melakukan upaya sesuai Tupoksi yang sudah selalu dijlankan dan menjadi pedoman untuk menertibkan suatu kegiatan yang mengganggu kertiban umum, menganggu ketenangan warga atau pun melanggar hukum. Pihak Polsek Bawen juga selalu rutin melakukan patroli setiap malam minggu, jika ada dan tertangkap saat dilakukan patroli maka dari pihak kepolisian akan mengecek kelengkapan surat-surat kendaraan tersebut dan didata dikantor.

Jika motor yang dikendarai tidak sesuai aturan maka agar bisa dibawa pulang harus dilengkapi semua kelengkapan kendaraan sesuai aturan yang sudah ada dan jika ada yang tidak membawa surat-surat secara komplit maka pihak polsek akan memanggil pihak lantas untuk melakukan tindakan tilang.

Pihak polsek juga memiliki seorsng informan yang ada disekitar jalanan yang selalu dijadikan ajang balapliar tersebut. Seorang informan tersebut bertugas akan

32Hasil Observasi Penelitian Dengan Mbah Min selaku Masyarakat Sekitar, 17 April 2020

(31)

memberitau pihak polsek jika akan ada balapliar. Namun dari para pelaku balapliar sendiri juga memiliki seorang informan yang berada dekat dengan kantor polsek bawen untuk mengecek pihak polsek akan melakukan patroli atau tidak.34

Menurut keterangan yang di sampaikan oleh iptu Sungkowo selaku wakapolsek Bawen beliau menjelaskan bahwa apabila melakukan patroli dan oprasi guna penagkapan balap liar berkerja sama dengan satuan sabhara, kasat reskrim, intel biasanya melakukan patroli atau penangkapan itu sendiri di laksanakan apabila sudah mendapatkan surat perintah dari polres kabupaten Semarang. Para polisi melakukan patroli pada malam hari biasanya di jalanan yang sepi dan lurus itu menjadi salah satu arena pelaku balap liar untuk melakukan aksinya, tempat-tempat seperti itu yang biasanya di datangi anggota kepolisian polsek Bawen. Walaupun sudah di bantu oleh banyak anggota polisi akan tetapi para pelaku masih dapat meloloskan diri dari sergapan polisi.35

C. Kendala yang dihadapi Polsek Bawen untuk manangani aksi Balapliar

Kendala yang biasanya di hadapi oleh polisi polsek bawen biasanya di akibatkan karena aksi yang bocor atau pelaku balap liar yang sudah mengetahui bahwasanya polisi akan mengadakan penyergapan di lingkungan balap liar tersebut, di akibatkan karena para pelaku balap liar terkadang ada yang bertugas untuk mengawasi pergerakan dari polisi tersebut, jadi jika akan di adakan penyergapan yang di lakukan oleh polisi polsek bawen para pelaku sudah mengetahui terlebih dahulu.

34 Hasil wawancara dengan bapak Puniran SAP (intelkam polsek bawen) 18 April 2020 35 Hasil wawancara dengan Bapak IPTU Sungkowo (wakapolsek Bawen) 17 April 2020

(32)

Hasil wawancara penulis dengan bapak Yoyo selaku pemilik warung kopi yang berdekatan dengan lokasi balap liar tersebut mengatakan bahwa bapak Yoyo tidak merasa terganggu dengan adanya balap liar yang berada di depan warungnya tersebut, bapak Yoyo merasa beruntung karena warung menjadi laris dikarenakan para penonton dan pembalap liar membeli makanan dan minuman di warungnya.36

Kendala yang paling mendalam dihadapi adalah sikap dari para pelaku balap liar itu sendiri, yang terasa tidak peduli dengan keamanan dia sendiri maupun pengguna jalan lain yang juga terganggu akan kenyamanan berkendaranya. Terkadang ada unsur perjudian dalam balapan itu jadi jika tertangkap basah akan langsung dikenakan sanksi pidana, penegakan hukum memang harus dijalankan dengan tegas.

Salah satu yang diutamakan oleh Polsek Bawen adalah mencegah atau bahkan menghilangkan kegiatan balaliar ini dari pergaulaan remaja, karena menurut para polisi keguatan ini sudah termasuk kedalam kenakalan remaja yang juga bisa menjerumuskan kedalam pergaulan yang tidak sehat.37

D . Efek penanganan praktek balap liar yang di lakukan kepolisian Bawen

Ketika terjadi penangkapan dalam aksi balap liar, para pelaku yang tertangkap oleh kepolisian Bawen langsung di bina di tempat dan di bawa ke polres Semarang untuk pendataan dan penilangan kepada para pelaku aksi balap liar tersebut hal itu menimbulkan kurangnya efek jera bagi remaja pelaku aksi balap liar di kecamatan bawen karena tindakan polisi yang kurang begitu tegas dan membuat efek jera bagi si

36 Hasil wawancara dengan Bapak Yoyo selaku penjual makanan 17 April 2020 37 Hasil wawancara dengan Bapak S E Purwanto (Kasi HUMAS Polsek Bawen)

(33)

pelaku balap liar sehingga mengakibatkan balap liar itu sendiri masih terselenggara sampai sekarang.

Memang kenakalan remaja sedang menjadi perhatian lebih khususnya dari pihak kepolisian, karena terkadang bisa menjadi perbuatan yang semakin nekat dan negatif juga merugikan orang lain atau ketentraman dan keamanan masyarakat.

C . ANALISIS

1. Tindakan Polsek Bawen dalam penanganan balap liar

Dari beberapa peraturan yang mengatur tugas kepolisisan yaitu Undang-Undang No 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Pasal 13 Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Menurut hasil penelitian penulis, polisi sudah melindungi mengayomi dan melayani masyarakat dengan baik, karenannya polisi sektor Bawen sering mengadakan sweeping pada akhir pekan atau hari-hari tertentu mengelilingi wilayah kecamatan bawen untuk memastikan bahwa wilayah tersebut aman dan tentram, jika ada masyarakat yang menggrombol atau hal yang dapat memicu datangnya kejahatan makan polisi sektor bawen tak jarang memberikan pembinaan kepada mereka.

Tak jarang juga polisi menemui sekelompok pemuda yang sedang melakukan adu kecepatan atau berbalapan di jalan raya tepatnya di jalanan merakmati bawen pada saat itu polisi langsung menangkap sebagian dari remaja tersebut dan juga masih banyak yang dapat meloloskan diri hal itu di karenakan jumlah polisi dan remaja yang melakukan balap liar tidak sebanding, polisi terkadang mengalami kewalahan dalam hal

(34)

penangkapan para pelaku balap liar tersebut tetapi polisi mengaku sulit untuk menangkap semua pelaku balap liar. Terkadang dalam melakukan penyergapan polisi di bantu oleh masyarakat salah satunya yaitu pak larmo sering membantu kepolisian dalam mengamankan atau membubarkan balapliar.

Beberapa pelaku balap liar yang tertangkap di bina dan di beri penilangan yang di lakukan oleh kepolisian Bawen dan satlantas polres kabupaten Semarang, polisi juga menasehati kepada para pelaku balap liar tersebut bahwasanya hal seperti ini sangat membahayakan dan merugikan diri si pelaku maupun pengguna jalan lain, polisi juga sering mengadakan sweeping setiap akhir pekan atau hari-hari tertentu yang biasanya sering terselenggaranya aksi balap liar yang di lakukan untuk memberantas aksi balap liar di jalanan merakmati bawen kecamatan Bawen tersebut agar si pelaku balap liar berfikir dua kali apabila ingin melakukan aksi balap liar tersebut. Namun polisi masih memiliki kekurangan, salah satu kekurangan yang di hadapi polisi adalah kekurangan personil sehingga menyebabkan tidak maksimalnya penangkapan dalam aksi balap liar di kecamatan Bawen.

Menurut Pasal 21 UU LLAJ No 22 Tahun 2009 yang berbunyi :

1. Setiap Jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara nasional.

2. Batas kecepatan paling tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kawasan permukiman, kawasan perkotaan, jalan antarkota, dan jalan bebas hambatan.

(35)

3. Atas pertimbangan keselamatan atau pertimbangan khusus lainnya, Pemerintah Daerah dapat menetapkan batas kecepatan paling tinggi setempat yang harus dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas.

4. Batas kecepatan paling rendah pada jalan bebas hambatan ditetapkan dengan batas absolut 60 (enam puluh) kilometer per jam dalam kondisi arus bebas. 5. Ketentuan lebih lanjut mengenai batas kecepatan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan peraturan pemerintah.

Pasal 115 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (“UU LLAJ”) mengatur sebagai berikut38:

Pengemudi Kendaraan Bermotor di Jalan dilarang:

1. mengemudikan Kendaraan melebihi batas kecepatan paling tinggi yang diperbolehkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21; dan/atau

2. berbalapan dengan Kendaraan Bermotor lain.

Menurut hasil penelitian dilapangan masih saja ada yang melakukan balap liar walaupun terkadang di adakan sweeping oleh para polisi, para grombolan pelaku balap liar ini tetap melakukan aksi balap liar tersebut menurut wahyu selaku joki balap liar jika akan di adakannya balap liar maka ada beberapa remaja yang lain mengawasi keadaan sekitar jika ada tanda-tanda kedatangan polisi maka mereka akan saling

(36)

menghubungi dan membubarkan diri terlebih dahulu agar tidak terjaring atau tertangkap saat polisi datang untuk razia.

Bukan hanya seorang remaja yang biasanya berkumpul untuk balapan terkadang ada anak dibawah umur, biasanya dipicu oleh lingkungan sekitar yang negative atau dia mendapatkan teman yang tidak tepat dan para remaja yang sedang mencari jati diri tersebut mengikuti geng motor tak luput juga dengan pengawasan atau rasa sayang orang tua kepada anak yang terhitung kurang sehingga anak-anak mereka dapat terjerumus dalam lingkungan tersebut.

Sangat jelas juga tidak ada visi misi di dalam grombolan tersebut kecuali mencari jati diri sehingga masyarakat sekitar atau pengguna jalan lain yang terkena imbasnya. Menurut hasil penelitian di lapangan tidak semua joki balap liar atau pelaku balap liar bergabung dengan geng motor, biasanya geng motor bergerombol dan sering membuat gaduh biasanya memang anggota geng motor ini mayoritas masih pelajar dan ingin mencari jati diri dan memiliki ambisius agar namanya terkenal di kalanganya.

Aksi balap liar pada remaja tersebut sangat nekat dan membahayakan keselamatan mereka maupun pengguna jalan yang lain selain nekat dan membahayakan pengguna jalan lain, mereka juga sangat mengganggu ketertiban umum pasalnya mereka saling mengadu motornya hingga kecepatan maksimal tanpa kelengkapan yang sesuai dalam aturan polisi, apalagi jalanan yang harusnya lancar menjadi macet karena terdapat aksi balap liar yang sedang berlangsung, karena para remaja yang melakukan aksi balap liar selalu memblokade jalan tersebut atau

(37)

menyetop pengguna jalan lain sehingga dapat berlangsungnya praktek balap liar tersebut.

Balap liar itu sendiri sudah identik dengan hal-hal yang berbau negatif dimata masyarakat karena balap liar sering mengganggu ketertiban umum bahkan kadang sampai merampas hak pengguna jalan lain karena sampai memberhentikan kendaraan yang akan lewat, tidak di pungkiri jika masyarakat memandang balap liar sebagai sesuatu yang merugikan.

Melihat aksi balap liar ini bukanlah suatu aksi positif atau karya yang bisa dicontoh, karena aksi balap liar ini sangat merugikan pelaku sendiri dan bahkan bisa merugikan orang lain, Pelaku aksi balap liar tidak memperdulikan jika di jalan umum ada pengendara lain, tujuan utama mereka adalah memenangkan balap liar yang digelar saat itu. Bahkan mereka mengabaikan keselamatan orang lain dan keselamatan diri sendiri.

Tujuan utama tetap pada mencapai garis finis di depan. Begitu juga karena motor yang di pakai untuk balapan sudah di modifikasi atau di upgrade mesinya sehingga mengeluarkan suara yang sangat bising yang dapat mengganggu aktifitas masyrakat sekitar maupun pengguna jalan lain. Para pelaku balap liar tidak pernah memikirkan sampai situ merea seperti tidak memperdulikan sama sekali masyrakat sekitar.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tindakan polisi sektor Bawen dalam menciptakan situasi keamanan masyarakat yang kondusif. Walaupun kinerja polsek bawen dalam hal penanganan tentang masalah balap liar sudah ada, akan

(38)

tetapi masih ada berbagai faktor yang mempengaruhi belum maksimalnya kinerja polisi polsek bawen antara lain:

a. Faktor Masyarakat

Masyarakat belum berani bertindak secara langsung untuk mengatasi hal-hal seperti balap liar bahkan kesadaran untuk melapor ke polisi saja masih sangat kurang. Malah terkadang sebagian masyarakat sekitar malah menonton aksi balap liar tersebut khususnya para kaula muda. Bahkan pedagang warung kopi seperti bapak yoyo yang berada di sekitar jalan yang di kawasan balap liar tersebut malah merasa senang karena kedatangan para pelaku balap liar tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi pedagang warung kopi tersebut.

Jumlah pemuda di bawen sangat banyak menimbulkan adanya komunitas motor yang mengarah ke hal negative yaitu balap liar walaupun tidak semua motor melakukan hal tersebut tetapi kebanyakan mereka ikut serta dalam balap liar itu sendiri. Lingkungan yang negatif memiliki pengaruh dalam pembentukan diri remaja. Keberadaan remaja terhadap lingkungan sosial yang sering terjadi balapan liar membuat remaja sering melihat kegiatan balap liar, sehingga memicu remaja untuk tertarik terlibat melakukan balapan liar.

Kondisi lingkungan yang seperti ini dapat membuat remaja meniru dengan tanpa pemikiran lanjut, faktor lingkungan keluarga juga sangat mempengaruhi sifat dari remaja-remaja sekarang, munculnya perilaku menyimpang pada remaja, Lingkungan keluarga yang efektif dapat menciptakan hubungan harmonis serta kesejahteraan dalam keluarga, akan tetapi berbeda halnya dengan kondisi keluarga

(39)

yang penerapannya kurang efektif dapat memicu kenakalan pada remaja seperti balap liar. Kondisi keluarga yang dikatakan efektif dalam artian ini adalah kondisi keluarga yang bisa melakukan pemenuhan terhadap kebutuhan remaja, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani.

Kebutuhan jasmani itu meliputi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, sedangkan yang dimaksud kebutuhan rohani meliputi perhatian orang tua, kasih,

sayang orang tua, kebutuhan keagamaan, penanaman nilai-nilai moral yang baik, dan akhlak yang baik pada remaja.

b. Faktor Polsek Itu Sendiri

Kurangnya personil dari polsek bawen mengakibatkan kurang maksimalnya penangkapan para pelaku balap liar yang berada di kecamatan bawen, seharusnya penangkapan para pelaku balap liar ini di lakukan oleh satlantas polres kabupaten semarang. Berhubung jarak yang lumayan jauh, maka polres mengirim surat perintah kepada polsek bawen untuk melakukan penangkapan para pelaku balap liar itu sendiri. Sudah dilakukan sweeping selama kurang lebih 1 bulan, hasilnya terlihat sudah berkurang namun belum bisa berhenti. Hanya tinggal beberapa orang yang melakukan.

Tetapi dari satlantas polres kabupaten semarang juga mengirim beberapa personil untuk mengikuti penangkapan aksi balap liar di kecamatan bawen. Dan kurangnya penyuluhan dari polsek bawen akan bahayanya dan hukum pidana balap liar kepada para remaja kecamatan bawen sehingga mengakibatkan kurangnya rasa takut akan melakukan balap liar itu sendiri.

(40)

Dari data yang ada dipolsek bawen sudah ada 45 remaja yang tertangkap dalam operasi yang dilakukan pihak polsek bawen untuk menanggulangi balapliar tersebut. Dari keseluruhan 45 orang yang ditangkap, beberapa orang yang menggunakan kendaran dalam kondisi tidak komplit dikenakan sanksi tilang oleh pihak lantas kabupaten semarang dan di beri pembinaan dan teguran berupa hukuman fisik dipolsek yaitu push up dan membuat surat pernyataan yang berisi tidak mengulangi aksi balapliar yang sangat mengganggu dan meresahkan dengan didata dan dipanggil orangtua ke45 orang yang tertangkap karena rata-rata dari mereka masih diusia remaja dan masih berstatus pelajar. Setelah orang tua mereka datang mereka dipersilahkan pulang. Karena belum ada kejadian kecelakaan berat atau tindak pidana berat maka pihak polsek tidak melakukan penahanan, hanya berupa teguran dan surat pernyataan.

Didalam Faktor ini Penulis melihat bahwa pihak polsek sudah melakukan penanganan aksi balapliar sudah sesuai teori penegakan hukum, namun kurang tegas dalam menekanan penegakan secara Represif dan Preventif. Jika pihak polsek dalam menjalankan tugas berdasarkan kedua teori tersebut maka aksi balapliar ini akan secara cepat bisa teratasi atau bahkan bisa diberantas.39

c. Faktor Undang-undang

Didalam Pasal 115 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (“UU LLAJ”) sudah tercantum jelas ada sanksi bagi yang melanggar dan peraturannya juga tegas dan mudah dipahami oleh

(41)

masyarakat luas. Namun implementasi dalam penelitian ini terkadang tidak menjalankan peraturan perundang-undnagan dengan semestinya. Karena sanksi yang diberikan terkadang tidak sesuai dengan yang tertera pada Undang-undang tersebut.

d. Faktor Sarana dan Fasilitas

Dalam penelitian ini dilihat dari factor sarana dan fasilitas antara lain mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup dll. Semua sudah memenehui dalam factor ini dan menjalankan dengan baik. Koordinasi dalam setiap sweeping sudah sangat baik. Factor saran dan fasilitas ini sudah efektif dan efisien.

Referensi

Dokumen terkait

M.Kes selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah “Pengaruh Software Penurun Berat Badan (Sofia) dan Clinical Practice Guideline (CPG) Diet terhadap Tingkat Aktivitas

Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai program diklat ini, maka metode diklat yang akan digunakan adalah proses belajar mengajar dengan metode pembelajaran untuk orang dewasa

Selanjutnya setelah nama tokoh wayang tersebut diklik akan mengeluarkan pop up seperti yang ditunjukan Gambar 5b, pop up ini terdapat nama wayang, gambar wayang, serta info

Dengan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Gambar V.4 Diagram Boxplot untuk variabel Attitude Tahap Intention pada Consumer Decision Model Jika dilihat melalui diagram boxplot dibawah ini, perancangan pesan

ekstraksi kobal, tembaga dan mangan dengan pengompleks DDC dalam kloroform dengan penopengan EDTA ditunjukkan pada gambar 9.. Hal ini dapat dikatakan bahwa hasil

Melihat permasalahan mitra metode pelaksanaan yang ditawarkan dalam pengabdian untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok guru SDN Patemon IX

Melaksanakan aturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja  Pekerjaan-pekerjaan dalam operasi proses penggulungan dilakukan dengan mengikuti K3 yang berlaku.  Undang-undang