• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. jasa pemasangan kaca dan alumunium pada bangunan perkantoran, perumahaan,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III. jasa pemasangan kaca dan alumunium pada bangunan perkantoran, perumahaan,"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB III

PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Organisasi

CV.Natuna Cemerlang adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan dan jasa pemasangan kaca dan alumunium pada bangunan perkantoran, perumahaan, apartement dan lainya. CV.Natuna Cemerlang berdiri pada tanggal 5 agustus 2003 oleh seorang bernama Taswin, beliau sebelumnya hanyalah seorang pedagang kaca cermin disebuah tempat dibekasi. Bermodalkan keuletan beliau perlahan tumbuh berkembang secara pesat karena permintaan akan kaca semakin meningkat. Beliau akhirnya mendirikan perusahaan bernama CV.Natuna Cemerlang untuk penjualan kaca dan jasa pemasanganya. Seiring berjalanya waktu perusahaan yang ia bentuk semakin berkembang dan permintaan semakin meningkat bahkan saat ini tidak hanya kaca cermin yang disediakan perusahaan. Mereka merambah ke kaca jendela, pintu dan bahkan ke alumunium.

3.1.1 Visi dan Misi VISI :

Menjadi perusahaan yang bergerak dibidang jasa pemasangan dan penjualan kaca dan alumunium yang berkompeten dalam menghadapi perkembangan zaman akan kebutuhan tempat tinggal.

MISI :

Menyediakan barang yang berkualitas dan pekerja-pekerja yang professional dan berpengalaman dibidangnya serta menyediakan

(2)

perlengakapan dan peralatan yang memadai bagi pekerjanya dalam melakukan pekerjaanya.

3.1.2 Divisi di dalam CV.Natuna Cemerlang

Dalam sebuah perusahaan unsur-unsur pembantu sangatlah penting dalam proses menjalankan sebuah perusahaan. Begitupula dengan CV.Natuna Cemerlang yang memiliki beberapa bagian pendukung seperti:

1. Project Manager

Project Manager bertanggung jawab terhadap proses berlangsungnya suatu proyek yang sedang dilakukan. Project manager juga membawahi beberapa divisi dalam CV.Natuna Cemerlang, seperti :

a. Supervisor

Bertugas sebagai pengawas dalam proses pengerjaan sebuah proyek. b. Teknisi

Divisi ini bertugas sebagai pengawas bagi peralatan-peralatan yang dimiliki oleh perusahaan. Biasanya mereka bekerja jika dalam proses pengerjaan sebuah proyek terdapat kendala-kendala diperalatan yang dimilki oleh perusahaan, seperti kerusakan dan merawat peralatan-peralatan tersebut.

c. Desaint

Divisi ini bertugas merancang bagaimana bentuk-bentuk kaca maupun alumunium sesuai dengan kebutuhan. Dan mereka juga dapat membantu konsumen dalam memberikan gambaran atau ide-ide sesuai kebutuhan

(3)

mereka. Mereka juga bertugas mencari informasi-informasi tentang perkembangan dan bentuk-bentuk baru yang diinginkan oleh konsumen.

2. Site Manager

Site manager membawahi dan bertanggung jawab atas beberapa divisi berikut: 1. Keuangan

Divisi ini bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur arus keuangan. Biasanya mereka bertugas untuk mengatur pembelian dan penjualan segala kebutuhan perusahaan.

2. Sumberdaya manusia

Divisi ini bertugas merekrut karyawan-karyawan baru yang memiliki potensi dalam bekerja dan juga sebagai pengawas karyawan yang sudah bekerja. Tentang bagaimana mereka bekerja, apakah mereka memeiliki kontribusi bagi perusahaan dan lain sebgainya.

3. Marketing dan Promosi

Divisi ini adalah divisi yang bertugas menyebarkan CV.Natuna Cemerlang kepada khalayak ramai, mencari klien, bernegosiasi dengan klien mengenai harga dan proses pengerjaan. Bagian ini juga bertugas merancang stragtegi-strategi promosi.

3. Public Relations

Public Relations merupakan divisi tersendiri dalam perusahaan CV Natuna Cemerlang yang menjadi jembatan dalam perusahaan. Peran Public

(4)

Relations sangat vital karena menjadi penghubung didalam perusahaan. PR berperan di tiap unsur perusahaan.

Dalam Site Manager PR membantu dalam hal maketing dan promosi serta proses penerimaan sumber daya manusia serta karyawan. Dalam Projek Manager PR membantu dalam hal pemberian ide untuk desain walaupun tidak terlalu mengintervensi imaginasi dari devisi desain

GAMBAR 3.1 Struktur organisasi

3.2 Kegiatan Perusahaan

Kegiatan yang diajalankan oleh CV.Natuna Cemerlang saat ini terbilang cukup banyak mulai dari pemasangan kaca dan alumunium pada perumahan

OWNER

DIREKTUR

SITE MANAGER

KEUANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

MARKETING DAN

PROMOSI

PROJECT MANAGER

TEKNISI DESAIN SUPERVISOR PUBLIC RELATIONS

(5)

CV.Natuna Cemerlang juga menjalankan proyek-proyek mendesain dan memasang kaca maupun alumunium pada gedung-gedung perkantoran yang bisa dibilang cukup ternama di Jakarta. Dalam pengerjaanya biasanya CV.Natuna Cemerlang melakukan kerja sama dengan beberapa kontraktor, berikut nama-nama proyek yang dikerjakan CV.Natuna Cemerlang beserta perusahaan pendukungnya:

TABEL 3.1

Daftar Nama Proyek CV.Natuna Cemerlang

NO NAME OF PROJECT NOMINATED JOB DESCRIPTION

1 SOGO KELAPAGADING (SHOPING CENTRE)

PT.WAHANA MEGA HASTAKARYA

PARTTION

2 PARK VIEW (RESIDENT) PT.ANUGRAH MANDIRI LAMINATE GLASS SHOWER SCREEN 3 GADING MENSION (RESIDENT) PT.PURINDO PENEREK SHOWER SCREEN 4 MENARA MATAHARI (APARTEMENT) PT.WAHANA MEGA HASTAKARYA SHOWER SCREEN

5 BUKIT ASAM.PT PT.WAHANA MEGA

HASTAKARYA

PARTTION ALUMUNIUM 6 RUKO HARAPAN INDAH PT.KARTIKA JAYA

ABADI

SHOP FRONT

7 APARTEMENT SETIABUDI PT.SHIMIZU SHOWER SCREEN 8 PLAZA SENAYAN PT.WAHANA MEGA FRAMELESS PARTITION

(6)

HASTAKARYA

9 THE KEW KELAPA GADING PT.SUMMARECON KACA LIFT 10 ALFA MIDI, ALFA MART,

ALFA EKSPRESS, (ALFA GROUP)

PT.PRIMUS PRATAMA FRAMELSS

Selain kegiatan pengerjaan proyek CV.Natuna Cemerlang juga kerap melakukan kegiatan marketing dan promosi, hal ini dilakukan bertujuan agar semakin dikenalnya CV.Natuna Cemerlang sebagai sebuah perusahaan yang berkomitmen untuk siap bekerja sama dalam menyediakan jasa pemasangan dan penjualan kaca dan alumunium. Kegiatan marketing yang dikerjakan oleh divisi marketing dan promosi CV.Natuna Cemerlang melalui beberapa strategi misalnya, melakukan pendekatan personil dengan perusahaan lain, melakukan promosi dengan mengadakan pameran hasil kerja dan mengandalkan koneksi atau jaringan kerja sama yang telah dilakukan dimasa lalu.

Kegiatan Pameran yang pernah diikuti oleh CV.Natuna Cemerlang antara lain:

1. Pameran property dimarketing office Pantai Indah Kapuk 2010

2. Pameran Rumah contoh Cassajarden, Jakarta Barat

3. Pameran seni kaca Patri di JDC Jakarta

(7)

Dalam menunjang kinerjanya yang dapat mempermudah dan mempercepat proses pengerjaanya CV.Natuna Cemerlang menyediakan beberapa fasilitas, berikut nama fasilitas-fasiltas penunjangnya:

MITLER SAW, Dengan quantity berjumlah 10 unit .

METAL CUTTING SAW, Dengan quantity berjumlah 5 unit DRILLIN MACHINE, Dengan quantity berjumlah 2 unit GRINDER, Dengan quantity berjumlah 8 unit

CUTTER MACHINE, Dengan quantity berjumlah 5 unit TRIMER, Dengan quantity berjumlah 3 unit

SASH ROUTER, Dengan quantity berjumlah 3 unit

• MOBIL PICKUP untuk memobilisasi logistic, dengan quantity berjumlah

4 unit

GUDANG DAN WORKSHOP, Berlokasi di jl.Caman Raya nomor 23 Bekasi

3.3 Sistem yang sedang berjalan

Sistem kerja dalam CV.Natuna Cemerlang memiliki beberapa tahapan dan standart yang berlaku, hal ini diterpakan agar proses pengerjaan yang professional, rapi, tepat waktu dan efektif sehingga tidak merugikan perusahaan dan juga tidak mengecewakan konsumen.

(8)

Tahapan-tahapan tersebut biasa disebut dengan alur kerja, alur kerja ini memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat bekerja dengan professional melakukan koordinasi secara kondusif serta terstruktur sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik. Suatu perusahaan harus menjadi suatu organisasi formal sebagai sistem terpadu di mana kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi merupakan elemen universal, sementara pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri sesama lebih diutamakan.

Berikut adalah tahapan-tahapan atau standart bekerja yang diterapkan oleh CV.Natuna Cemerlang:

1. Planing/Perencanaan. Kegiatan ini adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujan perusahaan. Manajer mengevaluasi rencana – rencana pekerjaan serta memilih mana pekerjaan yang terbaik dan cocok agar dapat tercapai tujuan perusahaan secara efisien dan afektif. Proses perencanaan adala tahapan yang terpenting dalam sebuah perusahaan karena tanpa perencana fungsi-fungsi lain dari perusahaan tidak dapat berjalan.

2. Pengorganisasian. Kegiatan ini adalah mengorganisasi segala pekerjaan agar dapat mencapai tujuan perusahaan secara efektiv dan efesien. Pengorganisasian sangat membantu peran manajer dalam mempermudah pekerjaanya mulai dari pembagian tugas yang lebih besar menjadi sub bagian kerja yang lebih baik. Pengorganisasian dapaty dilakukan mulai dari pembagian kerja, siapa yang mengerjakan dan siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.

(9)

3. Evaluasi. Tahapan ini adalah tahapan akhr dari sebuah alur pekerjaan dimana kegiatan ini meliputi pengawasan, penegcekan dan mengevaluasi hasil kerja agar jika ada kesalahan atau kekurangan dapat diantisipasi untuk pekerjaan berikutnya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menilai karyawan yang bekerja apakah ia layak dipertahankan atau tidak.

3.4 Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metodologi penelitian Kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengekplorasi dan memahami makna yang – oleh sejumlah individu atau sekelompok orang – dianggap berasal dari masalah social atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel. Siapa pun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus menerapkan cara pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus terhadap makna individual, dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan (Creswell,2007).

Dalam penelitian kualitatif, teori sering kali digunakan sebagai poin akhir penelitian. Dengan menjadikan teori sebagai poin akhir penelitian, berarti peneliti menerapkan proses penelitianya secara induktif yang berlangsung mulai

(10)

dari data, lalu ke tema-tema umum, kemudian menuju teori atau model tertentu (lihat punch, 2005 dalam Cresswell, 2007: 89). Logika pendekatan induktif ini dapat dilihat pada gambar

Peneliti mengemukakan generalisasi-generalisasi atau teori-teori dari literatur-literatur dan

(11)

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

(12)

Wawancara mendalam (intensive/depth interview) adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. (Ardianto, Elvinaro, 2010: 178)

a. Tommy selaku Public Relations CV. Natuna Cemerlang

b. Lina Wijaya selaku Ketua Panitia CV. Natuna Cemerlang berbagi kasih

Pada penelitian kali ini peneliti melakukan In-Depth Interview atau wawancara mendalam kepada beberapa narasumber yang ada pada tempat dilakukanya penelitian untuk menyelesaikan proses penulisan skripsi. Unit observasi yang aka di wawancarai dan diteliti oleh peneliti adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pengolahan citra supaya mendapatkan citra positif dikalangan masyarakat.

2. Observasi atau pengamatan lapangan / field observation

Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Selain dengan membaca koran, mendengarkan radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang lain, kegiatan observasi (lapangan, penelitian) merupakan salah satu kegiatan untuk memahami lingkungan. Namun, tidak semua observasi bisa disebut sebagai suatu metode penelitian karena metode pungumpulan data melalui observasi memerlukan syarat-syarat tertentu agar bermanfaat bagi kegiatan pengumpulan data. (Kriyantono, 2006: 10)

(13)

Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yaitu kegiatan CSR CV Natuna Cemerlang dalam membangun citra perusahaan.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan peneliti adalah analisis data deskriptif dengan menggunakan metodologi kualitatif . Implementasi proposisi ilmiah digunakan peneliti untuk menyajikan hasil penelititan serta penguatan informasi dari para informan

Peneliti juga menggunakan teori Proses pembentukan citra yang disampaikan oleh Soemirat dan Ardianto (2008) untuk menganalisi data yg diperoleh.

a. Uji keabsahan data

Penelitian kualitatif menghadapi persoalan penting mengenai pengujian keabsahan hasil penelitian. Nayak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenaranya karena beberapa hal: Subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitaif , alat pnelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi (apapun bentuknya) mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol (dalam observasi partisipan), sumber data kualitatif yang kurang credible akan mengpengaruhi hasil akurasi penelitian.(Bungin , 2010: 254)

(14)

Dilakukan dengan membandingkan dan mengecek dengan baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan : membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, membandinggkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang bependidikan menengah atau tinggi, orang yang berada dan orang pemerintahan, membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Hasil dari perbandingan yang diharapkan adalah berupa kesamaan atau alasan-alasan terjadinya perbedaan (Bungin, 2010: 257).

3.6 Permasalahan yang ada

Dalam Penelitian ini permasalahan terletak pada bagaimana fungsi kegiatan CSR dalam proses peningkatan citra perusahaan . Seperti yang kita ketahui CSR merupakan salah satu program kerja dari seorang Public Relation. Dalam kegiatan produksinya CV. Natuna Cemerlang menghasilkan Limbah dari sisa potongan aluminium serta limbah kaca yang sering dikeluhkan oleh masyarakat sekitar pabrik.

Melalui kegiatan CSR perusahaan berusaha untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar pabrik. Dengan kegiatan tersebut perusahaan juga berusahan

(15)

untuk ikut membantu warga sekitar dengan dalam mencari pendapatan dengan memberikan lapangan kerja.

Salah satu kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan CV Natuna Cemerlang yaitu kegiatan bakti social “ CV Natuna Cemerlang Berbagi Kasih”. Peneliti juga ikut serta dalam kegiatan CSR tersebut.

3.7 Alternatif Pemecahan Masalah

Peneliti akan melakukan analisi terhadap kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh CV Natuna Cemerlang. Setelah menganalisi kegiatan CSR yang telah dlakukan peneliti akan meninjau citra perusahaan simata masyarakat sekitar. Pada tahap akhir peneliti akan mencari program CSR yang cocok untuk mempertahankan serta meningkatkan citra positif perusahaan dimasyarakat.

Gambar

GAMBAR 3.1  Struktur organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Pemanfataan potensi dan peluang untuk pengembangan biofuel yang memberikan nilai tambah (added value) masih terbatas hanya pada tanaman kelapa sawit, meskipun beragam

Kematangan vokasional adalah kematangan karir kemampuan siswa dalam memilih, memasuki, tahap pendidikan yang dicapai yaitu: kesesuaian antar individu dengan

Masalah yang timbul saat ini adalah kepala perusahaan kesulitan dalam mengetahui sepatu apa saja yang paling banyak dipesan, sering terjadinya pemesanan/pencarian

Data perusahaan dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) di Uji dengan menggunakan program SPSS versi 20.Hasil

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa Harian Republika belum objektif secara keseluruhan

Selain itu juga, pada bangunan utama yaitu museum menggunakan kaca Low-E glass, dimana diharapkan dengan penggunaan kaca ini dapat mengurangi cooling load pada bangunan sehingga

Sedangkan untuk orang – orang yang bukan beragama Islam (yang perkaranya diperiksa dan diputus di Pengadilan Negeri), karena tidak ada pedoman yang secara tegas mengatur

58 Persentase (%) Tutor Paket B Lulus Pelatihan Pembelajaran Berpusat Pada Peserta Didik yang Kontekstual Berbasis Tik 59 Persentase (%) MTs/PPS Wustha/ Paket B Di Pesantren