5
A. Sumber Pustaka
1. Rujukan (Konsep Sejenis)Dalam keterkaitannya dengan dongeng Raja Arthur sebagai sumber ide dalam karya seni. Dongeng Raja Arthur merupakan salah satu dongeng yang terkenal. Tidak mengherankan jika kisah hidupnya banyak menginspirasi seniman lain untuk sekedar memasukan kisahnya ke dalam karya mereka.
a. Rochefoucauld Grail
Manuskrip Rochefoucauld Grail, merupakan sebuah manuskrip yang terdiri dari empat volume yang diperkirakan dibuat pada tahun 1315 oleh para ahli taurat. Seperti artikel yang pernah dibuat oleh Sotheby’s London (2010). Dijelaskan bahwa manuskrip Rochefoucauld Grail menceritakan kisah seputar cawan suci yang merupakan salah satu benda pusaka yang terkenal dan terdapat dalam dongeng Raja Arthur. Dalam manuskrip tersebut terdapat berbagai macam ilustrasi mengenai Raja Arthur, Lancelot dan Galahad.
Gambar 1. Salah satu lukisan dalam manuskrip Rochefoucauld Grail Sumber (https://en.wikipedia.org/wiki/File:Rochefoucauld_Grail.jpg)
b. Henry Justice Ford
Henry Justice Ford, seorang ilustrator asal negara Inggris pernah membuat berbagai ilustrasi hitam di atas putih tentang dongeng Raja Arthur berdasarkan sebuah buku berjudul King Arthur: The Tales of the Round Table yang ditulis oleh Andrew Lang, dan diterbitkan pada tahun 1902. Secara umum H.J Ford menggambarkan ilustrasi pada buku dongeng tersebut dengan suasana khas abad pertengahan di Inggris, Raja Arthur dan para ksatrianya digambarkan memakai baju zirah besi dengan berbagai senjata dan perisai serta kuda. H.J Ford menampilkan nuansa yang cenderung gelap dan menakutkan, suasana perang digambarkan sangat mencekam dan brutal. Semua ilustrasi yang terdapat pada buku King Arthur: The Tales of the Round
Table digambar dengan warna hitam dan putih (kecuali bagian sampul buku).
Gambar 2. Sir Modred karya H.J Ford tahun 1902 Sumber (https://en.wikipedia.org/wiki/File:MORDRED.jpg)
c. Stuart Kolakovic
Stuart Kolakovic seorang seniman asal Inggris yang terinspirasi oleh warisan Eropa Timur dan segala implikasinya kesenian rakyatnya. Sebagian besar aspek karyanya adalah karakter yang unik khas sang seniman yang cenderung bergaya kartun dan hewan mistis dengan menggunakan berbagai macam warna cerah. Salah satu karyanya berjudul Death of King Arthur yang juga merupakan ilustrasi dari sampul buku dongeng dengan judul “Death of King Arthur : The Immortal Legend” (2012). Berdasarkan ilustrasi pada sampul buku tersebut, Stuart menggunakan gaya penggambaran yang naif sangat cocok untuk penggambaran dongeng yang ditujukan untuk kalangan anak-anak namun masih tetap sesuai dengan alur cerita dongeng tersebut.
Gambar 3. The Death of The King Arthur oleh Stuart Kolakovic
Sumber (http://assets.itsnicethat.com/system/files/Kolacovic-HERO.jpg)
Berdasarkan beberapa karya dengan tema sejenis dapat disimpulkan bahwa di dalam karya-karya tersebut memiliki alur cerita dongeng Raja Arthur yang cenderung bersifat mainstream seperti bagaimana kisah dongeng Raja Arthur yang pada umumnya diceritakan, namun lebih condong pada bagian cerita
saat Arthur telah menjadi seorang Raja dan memimpin pasukannya di berbagai peperangan hingga akhir masa hidupnya. Karya seni grafis yang penulis ciptakan ini lebih memperlihatkan bagaimana kehidupan Arthur baik sebelum menjadi seorang Raja ataupun sesudahnya dan hubungan antara Arthur dengan tokoh-tokoh penting lainnya yang juga ikut menyertai jalan hidup Arthur, seperti Merlin, Ayah dan Ibu Arthur (kandung atau angkat), wanita penjaga danau dan para ksatria meja bundar. Teori yang digunakan sebagai acuan atau dasar dalam penciptaan sebuah kaya berdasarkan pengetahuan dan pandangan yang sudah ada sebelumnya. Kemudian teori inilah yang nantinya dihubungkan dengan proses penciptaan karya dengan dongeng Raja Arthur sebagai sumber ide dalam karya seni grafis dengan teknik silkscreen.
2. Referensi (Kajian Teoritis Seni Rupa) a. Pengertian Dongeng
Dongeng menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki artian yaitu cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh) atau perkataan (berita dan sebagainya) yang bukan-bukan atau tidak benar. Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) dengan pesan moral yang mengandung makna dan dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi (Putera. 2015: 35).
Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara terun-temurun dari nenek moyang. Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral (mendidik), dan juga menghibur. Dongeng biasanya
terbagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan, peristiwa atau isi dan penutup. Pendahuluan merupakan kalimat pengantar untuk memulai dongeng. Peristiwa atau isi merupakan bentuk kejadian-kejadian yang disusun besarkan urutan waktu. Penutup merupakan akhir dari bagan cerita yang dibuat untuk mengakhiri cerita, kalimat penutup yang sering digunakan dalam dongeng, misalnya mereka hidup bahagia selamanya
Dongeng dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu mite, sage, fabel, legenda, cerita jenaka, cerita pelipur lara dan cerita perumpamaan. Mite merupakan bentuk dongeng yang menceritakan hal-hal gaib seperti cerita tentang dewa, peri ataupun Tuhan. Sage merupakan cerita dongeng tentang kepahlawanan, keperkasaan, atau kesaktian. Fabel merupakan dongeng tentang binatang yang bisa berbicara atau bertingkah laku seperti manusia. Legenda merupakan bentuk dongeng yang menceritakan tentang suatu pristiwa mengenai asal usul suatu benda atau pun tempat. Cerita jenaka merupakan cerita yang berkembang dalam masyarakat yang bersifat komedi serta dapat membangkitkan. Cerita pelipur lara biasanya merupakan bentuk cerita yang bertujuan untuk menghibur para tamu dalam suatu perjamuan dan diceritakan oleh seorang ahli cerita seperti wayang yang diceritakan oleh seorang dalang. Cerita perumpamaan merupakan bentuk dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat nasihat-nasihat, yang bersifat mendidik. Cerita daerah ialah cerita yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah.
b. Raja Arthur
Raja Arthur adalah seorang Raja legendaris dalam cerita mitologi yang berasal dari daerah Britania Raya. Ia tinggal di tempat yang menurut cerita di sebuah kerajaan di daerah yang bernama Camelot. Raja Arthur terkenal karena berhasil mencabut dan memiliki pedang Excalibur.
Beberapa orang berpendapat Raja Arthur hidup pada akhir abad ke-5 sampai awal abad ke-6. Ia mungkin seorang raja maupun pemimpin bangsa Celtic di pulau Britania, dikarenankan nama Arthur sendiri berasal dari bahasa Celtic yaitu Artio yang berarti beruang. Kemudian kisahnya berkembang dengan cerita-cerita tambahan seperti tukang sihir Merlin atau ksatria Sir Lancelot dan hal-hal berbau fantasi lainnya.
Banyak buku yang telah ditulis tentangnya. Salah satu yang terkenal ditulis oleh Sir Thomas Malory. Dalam beberapa film arthur dianggap sebagai pahlawan karena berhasil mencabut pedang Excalibur dari sebuah batu dan ajaibnya hanya dia yang bisa mencabutnya.
Sulit membayangkan Arthur sebagai tokoh sejarah. Kisah hidupnya terlalu banyak dibumbui hal-hal gaib dan mistik. Dalam versi aslinya yang memang berbentuk legenda, Arthur digambarkan sebagai pemimpin kelompok pahlawan super. Tempat tinggalnya dipenuhi makluk-makluk aneh, raksasa dan berbagai keajaiban, dan terletak di bagian paling liar dari daratan. Arthur juga dilukiskan sebagai pelindung negerinya, pembunuh raksasa dan penyihir, pemburu binatang buas seperti babi hutan raksasa, unicorn, kucing buas, naga terbang dan pembebas tawanan.
1. Dongeng Raja Arthur
Legenda Raja Arthur menyatakan bahwa dia terlahir pada abad ke-5 Masehi di Camelot. Penantian Sang Raja akan lahirnya anak laki-laki sebagai penerusnya akhirnya terwujud dengan kelahiran Arthur. Arthur terlahir sebagai garis keturunan bangsawan asli. Setelah hari kelahirannya Arthur langsung dibawa oleh penyihir kerajaan bernama Merlin ke suatu rumah prajurit ksatria untuk diasuh dan dilatih untuk menjadi seorang ksatria. Arthur tumbuh besar tanpa mengetahui jati dirinya yang sesungguhnya. Setiap hari ia dilatih bagaimana caranya memakai pedang.
Hingga suatu hari sang Raja yang sebelumnya sudah sakit akhirnya meninggal dunia. Mengetahui hal tersebut Merlin memancangkan pedang ke suatu batu dan membuat sayembara barang siapa yang dapat mencabut pedang di batu tersebut layak untuk menjadi Raja yang selajutnya. Semua orang tidak ada yang bisa mencabutnya, lalu Arthur muda ingin mencabutnya juga dengan tujuan meminjamkan kakak angkatnya pedang untuk pertarungan di tengah kota. Namun tidak disangka-sangka ternyata pedang tersebut tercabut dari batu, itu menandakan Arthur layak untuk mendapatkan gelar Raja selanjutnya. Sesegeralah setelah itu dilakukan upacara pengangkatan Arthur sebagai Raja selanjutnya.
Setelah memerintah Camelot untuk beberapa lama, akhirnya Raja Arthur bertemu dengan seorang wanita yang memikat hatinya, ia bernama Guinevere. Setelah itu Raja Arthur pun akhirnya meminang Guinevere dengan mengadakan pesta yang sangat meriah. Ayah Guinevere pun memberikan Raja Arthur sebuah meja berbentuk bundar yang berukuran sangat besar. Meja tersebut digunakan
Raja Arthur untuk mengumpulkan seluruh ksatria terbaik yang ia miliki dalam kerajaannya.
Diadakanlah sebuah pertemuan antara Raja Arthur dan para ksatria di meja bundar tersebut. Semua ksatri terbaik dan paling terkenal diundang ke meja tersebut, namun ada satu anak muda yang tidak dikenal bernama Lancelot yang juga diundang oleh Raja, bukan hanya diundang bahkan Lancelot diberi kursi tepat disamping sang Raja. Ternyata Lancelot adalah ksatria dari Negeri sebelah yang direkrut oleh Raja Arthur.
Suatu hari, Raja Arthur diajak Merlin untuk ke sebuah danau dengan tujuan untuk memberikan Raja Arthur sebuah pedang baru yang memiliki kekuatan magis bernama Excalibur. Pedang Excalibur berada di tengah danau sambil dipegang oleh dewi dari danau tersebut (lady of the lake). Raja Arthur pun akhirnya mengambil pedang tersebut dari tangan dewi danau tesebut. Pedang inilah yang kelak akan membuat Raja Arthur menang dalam setiap pertempuran, bahkan Raja Arthur dapat mengalahkan monster dan naga dengan menggunakan pedang tersebut.
Raja Arthur bersama dengan ksatria terpercayanya mereka mendapatkan kemenangan-kemenangan besar melawan para penyerbu Saxon dan Kekaisaran Romawi. Arthur bahkan dikatakan menjadi kaisar sendiri dan memulai pencarian Cawan Suci. Akan tetapi, pada waktu itu salah seorang ksatria dari Raja Arthur yang paling dipercaya, Lancelot, berselingkuh dengan Guinevere.
Hal ini menandai permulaan runtuhnya kejayaan Raja Arthur. Kedua sepasang kekasih itu melarikan diri ke negeri asal Lancelot di Prancis. Arthur memutuskan untuk menyusulnya dan melawan mantan sahabatnya. Kemudian
Inggris diserahkan kepada Mordred, keponakannya dan merupakan anak dari kakak Arthur yaitu Morgana. Ketika Arthur sedang bertempur di sepanjang Terusan Inggris, Mordred memberontak, sehingga Arthur terpaksa kembali ke negaranya. Perang yang sengit berlangsung di Dataran Salibury. Raja Arthur berhasil membunuh Mordred, tetapi sang raja terluka parah. Di ambang kematian, dia dibawa oleh Merlin kembali ke danau kerajaan. Konon dia telah melemparkan Excalibur ke sungai di dekat kerajaan dan dia sendiri menghilang ke dalam sebuah sungai tersebut, dan bersumpah bahwa dia akan kembali jika bahaya mengancam Inggris.
2. Tokoh dalam Dongeng Raja Arthur
Dalam dongeng kisah Raja Arthur terdapat beberapa tokoh inti yang berperan besar dalam alur kisah tersebut. Tokoh yang pertama adalah Raja Arthur sebagai Raja gagah perkasa dari Camelot yang juga sebagai pemilik pedang Excalibur. Raja Arthur ialah seorang Raja dari Camelot yang sejak kecil diasingkan kepada keluarga Sir Hector yang biasa saja oleh keluarga agar terhirdar dari sifat tamak dan serakah seperti kakak-kakaknyanya. Setelah dewasa ia kembali ke Camelot dan di sana ia menjadi Raja diusianya yang masih cukup muda. Selanjutnya ada Merlin seorang penyihir yang setia pada Kerajaan Camelot. Merlin sudah melayani Kerajaan Camelot sejak zaman kejayaan ayah dari Raja Arthur, setelah ayah Raja Arthur meninggal dia melayani Raja Arthur sebagai penasihat sekaligus pelindung. Merlin memiliki sifat yang sabar dan bijaksana selain itu ilmu sihirnya sudah berada di tingkat yang tinggi, maka dari itu ia dipercaya oleh keluarga kerajaan untuk mencegah adanya serangan melalui ilmu sihirnya. Guinevere istri dari Raja Arthur, dia adalah anak dari Raja
Cameliard bernama Leodogran, Guinevere adalah seorang putri yang mampu memikat hati Arthur. Lady of the Lake adalah makhluk gaib yang tinggal di danau, tugasnya adalah menjaga pedang Excalibur agar tidak jatuh pada orang yang salah. Raja Arthur juga dikelilingi oleh beberapa ksatria terhebatnya, beberapa diantaranya adalah Lancelot yang merupakan ksatria kepercayaan Raja Arthur yang posisinya di forum meja bundar ia diperbolehkan untuk duduk di sebelah Raja Arthur, Galahad sang ksatria suci yang berhasil mendapatkan cawan emas, Sir Hector yang merupakan ayah angkat Arthur dan Sir Kay yang merupakan anak dari Sir Hector yang juga menjadi kakak angkat Arthur. Modred yang masih keponakaan dari Raja Arthur dan merupakan anak dari Morgana kakak perempuan Arthur yang berubah menjadi Penyihir jahat. Modred pada akhirnya berkhianat ingin mengambil alih Camelot dari kepemimpinan Raja Arthur.
3. Pesan moral dalam Dongeng Raja Arthur
Dalam cerita dongeng Raja Arthur kita bisa mendapatkan beberapa pesan moral yang dapat kita jadikan bahan pelajaran dalam kehidupan. Berdasarkan sifat yang dimiliki oleh Raja Arthur kita bisa melihat bahwa ia sebagai Raja memiliki keberanian, kebijaksanaan, kesabaran, kejujuran dan kewibawaan yang menjadikannya sebagai sosok yang ideal sebagai seorang pemimpin atau Raja suatu kerajaan. Sebagai seorang Raja, Arthur menunjukan sifat keberanian pada saat ia harus menghadapi berbagai macam pertarungan dalam perang melawan pasukan lain maupun pertarungan melawan makhluk-makhluk mistis seperti naga dan raksasa. Raja Arthur juga terkenal sebagai sosok yang bijaksana bagi para rakyatnya maupun para ksatrianya, contohnya pada saat Arthur mengumpulkan
para ksatria terpilih dalam sebuah perjamuan di dalam kerajaannya. Arthur memilih meja berbentuk lingkaran atau bundar untuk tempat perjamuannya, hal ini dimaksudkan agar semua ksatria sama derajatnya dengan Raja apabila sedang berada di meja dikarenakan meja tersebut tidak memiliki sudut di ujungnya. Meja bundar itu adalah lambang bahwa kedudukan semua orang sama, tidak ada yang lebih hebat atau lebih tinggi kedudukannya. Itu juga yang melatarbelakangi konferensi meja bundar di era modern. Sifat Raja Arthur dapat dikatakan sebagai contoh penggambaran manusia yang nyaris sempurna bahkan saat sebelum menjadi seorang Raja. Sifat jujur dan ketulusan hatinya yang pada akhirnya menjadikannya seorang Raja bagi rakyat Camelot. Cerita dongeng tersebut juga memberi pesan bahwa hanya manusia yang memiliki hati yang bersih dan murni yang dapat dijadikan seorang pemimpin seperti Raja Arthur yang memiliki hati yang bersih dan murni sehingga ia bisa mencabut pedang didalam batu dan menjadi Raja bagi rakyat Camelot.
c. Komponen Karya Seni
Terdapat tiga komponen dalam proses penciptaan seni sebagai landasan berkarya, landasan tersebut adalah :
1. Tema atau Subject Matter
Merupakan bentuk dalam ide sang seniman, belum dituangkan dalam media atau belum lahir sebagai bentuk fisik. Pengejawantahan subject matter inilah yang nantinya akan menjadi karya seni. Subject matter muncul dari pengalaman pribadi, tanggapan dan pengolahan sang seniman terhadap object tertentu yang menarik perhatianya objek tersebut dapat berupa benda-benda
atau peristiwa tertentu kemudian diolah dalam bentuk seni (Sumardjo, 1990:30).
2. Bentuk
Terdiri dari dua macam yakni bentuk fisik dan psikis. Bentuk fisik merupakan konkretisasi dari subject matter, sedangkan bentuk psikis merupakan susunan dari hasil tanggapan (Sumardjo, 1990:30).
3. Isi atau makna
Isi atau makna adalah bobot karya yang terdapat dalam sebuah karya sastra dan hanya dapat dihayati dengan mata batin seseorang penghayat secara kontemplatif (Sumardjo, 1990:30).
d. Ide Penciptaan 1. Proses Penemuan Ide
Berbicara masalah seni, sebenarnya selain yang ekspresif spontan, ada pula yang rasional, yang kelahirannya memerlukan suatu kalkulasi yang matang (Mulyadi, 1998: 39).
2. Bahan atau Material
Bahan atau material dalam dunia seni dikenal dengan "medium", pada dasarnya merupakan sesuatu yang kongkrit atau nyata–nyata ada. Oleh sebab itu seringkali dinyatakan bahan atau material menjadi sesuatu mutlak perlu dan bersifat pengikat (Mulyadi, 1998: 17 – 18).
3. Teknik
Teknik basah adalah sebuah teknik dalam menggambar atau melukis dengan menggunakan medium yang bersifat basah atau memakai medium, air
dan minyak cair, seperti cat air, cat minyak, tempera, tinta, rapidograf, dan lain-lain (Susanto, 2011: 395).
e. Prinsip Organisasi Unsur-unsur Rupa
Prinsip dasar seni rupa antara lain meliputi kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (ritme), perbandingan (proportion), penekanan (domination).
1. Kesatuan atau Unity
Kesatuan atau keutuhan merupakan salah satu prinsip dasar seni rupa. Kesatuan dapat juga disebut keutuhan seluruh bagian-bagian atau semua unsur menjadi satu kesatuan. Tanpa adanya satu kesatuan, sebuah karya seni tidak sempurna atau tidak enak untuk dilihat. Prinsip kesatuan sesungguhnya "adanya saling hubungan" antar unsur yang disusun di dalam karya seni (Sunyoto, 2009: 213).
2. Keseimbangan atau balance
Persesuaian materi-materi dari ukuran berat dan memberi tekanan pada stabilitas suatu komposisi karya (Susanto, 2011: 46). Keseimbangan merupakan suatu keadaan, semua bagian sebuah karya seni tidak ada yang lebih dibebani. Sebuah karya seni dikatakan seimbang manakala di semua bagian pada karya bebannya sama, sehingga pada karya tersebut akan membawa rasa tenang dan enak dilihat, di dalam keseimbangan ada keseimbangan simetri (symmetrical balance), keseimbangan memancar (radial balance), keseimbangan sederajat (obvious balance) (Sunyoto, 2009: 237).
3. Keselarasan atau ritme
Ritme (keselarasan) suatu istilah yang biasanya dipakai di dalam
musik dan puisi. Ritme pada seni rupa berarti suatu susunan teratur yang ditimbulkan dari pengulangan sebuah atau beberapa unsur sehingga menimbulkan gerak karena pengulangan objek yang satu ke objek yang lainnya (Hakim, 1997: 18).
4. Perbandingan atau proportion
Proporsi berasal dari bahasa Inggris proportion yang artinya perbandingan. Proporsi dapat diartikan perbandingan atau kesebandingan dalam suatu objek antara bagian satu dengan bagian lainnya. Proporsi pada dasarnya menyangkut perbandingan ukuran yang sifatnya sistematis (Sunyoto, 2009: 249).
5. Penekanan atau domination
Dominasi dalam karya seni disebut sebagai keunggulan, keistimewaan, keunikan, keganjilan, dan kelainan. Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada pada karya seni, agar diperoleh karya seni yang artistik atau memiliki nilai seni. Jadi dominasi bertugas sebagai pusat perhatian dan daya tarik (Sunyoto, 2009: 225).
f. Unsur – Unsur Visual 1. Garis
Perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar. Garis memiliki dimensi memanjang juga punya arah, bisa panjang, pendek, halus, tebal, berombak melengkung, serta lurus. Hal inilah yang menjadi ukuran
garis. Garis memiliki ukuran yang bersifat nisbi, yakni ukuran yang panjang-pendek, tinggi-rendah, besar-kecil, tebal-tipis. Sedangkan arah garis ada tiga: horizontal, vertikal, diagonal, meskipun garis bisa melengkung, bergerigi maupun acak (Susanto, 2011: 148).
Secara garis besar garis terdiri dari dua macam yaitu garis lurus dan garis lengkung, tetapi jika lihat lebih dalam terdapat empat jenis garis yaitu garis lurus meliputi garis diagonal, horizontal, dan vertikal. Garis lengkung meliputi garis lengkung kubah, lengkung busur, dan lengkung mengapung. Garis majemuk meliputi garis zig-zag, dan lengkung S. Garis gabungan yaitu garis hasil gabungan antara garis lurus, lengkung, dan majemuk (Sunyoto, 2009: 87).
2. Warna
Warna adalah gelombang cahaya dengan frekuensi yang dapat mempengaruhi penglihatan kita. Warna memiliki tiga dimensi dasar yaitu
hue, nilai (Value), dan intensitas (Intensity). Hue adalah gelombang khusus
dalam spektrum dan warna tertentu. Misalnya, spektrum warna merah disebut
hue merah, nilai (Value) adalah nuansa yang terdapat pada warna, seperti
nuansa cerah atau gelap, sedangkan intensitas adalah kemurnian dari hue warna (Bahari, 2008:100).
3. Bentuk
Bentuk adalah totalitas dari pada karya seni. Yang dimaksud "bentuk" dalam suatu karya seni adalah aspek visualnya, atau yang terlihat itu, yaitu karya seni itu sendiri. Bentuk dikenal pula sebagai "totalitas" karya, yang merupakan organisasi unsur-unsur rupa sehingga terwujud apa yang
disebut karya. Unsur-unsur yang dimaksudkan adalah: garis, shape, gelap terang, warna. Ini berarti bahwa bentuk adalah sesuatu yang dapat ditangkap dengan panca – indera; dengan kata lain bisa dilihat, diraba, atau didengar (dalam musik) (Mulyadi, 1998: 16).
4. Tekstur
Tekstur adalah kesan halus dan kasarnya suatu permukaan lukisan atau gambar, atau perbedaan tinggi rendahnya permukaan suatu lukisan atau gambar. Tekstur juga merupakan rona visual yang menegaskan karakter suatu benda yang dilukis atau digambar. Ada dua macam jenis tekstur atau barik. Pertama adalah tekstur nyata, yaitu nilai permukaannya nyata atau cocok antara tampak dengan nilai rabanya. Misalnya sebuah lukisan menampakkan tekstur yang kasar, ketika lukisan tersebut diraba, maka yang dirasakan adalah rasa kasar sesuai tekstur lukisan tersebut. Sebaliknya kedua, tekstur semu memberikan kesan kasar karena penguasaan teknik gelap terang pelukisnya, ketika diraba maka rasa kasarnya tidak kelihatan, atau justru sangat halus. (Bahari, 2008:101).
g. Perubahan Bentuk
1. Interpretasi dan Reinterpretasi
Interpretasi dalam dunia seni adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik sebuah karya, dan menafsirkan makna, pesan, atau nilai yang dikandungnya (Bahari, 2008:12).
Reinterpretasi sendiri adalah pengulangan atau pemaknaan kembali dari sebuah objek atau karya seni untuk mendapatkan makna atau nilai yang ada pada karya seni tersebut
2. Distorsi
Distorsi adalah perubahan bentuk, penyimpangan, atau keadaan yang dibengkokkan. Dalam fotografi disebut pemiuhan. Dibutuhkan dalam berkarya seni, karena merupakan salah satu cara untuk mencoba menggali kemungkinan lain pada suatu bentuk atau figur (Susanto, 2011:107).
3. Stilasi
Stilasi atau penggayaan, merupakan salah satu bentuk deformasi, tetapi lazimnya dikhususkan untuk menamai perubahan bentuk dalam ornamentasi (Susanto, 2011:378).
4. Ornamen
Ornamen adalah hiasan yang dibuat dengan digambar, dipahat, maupun dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada suatu benda atau karya seni. Ornamen seringkali dihubungkan dengan berbagai corak dan ragam hias yang ada (Susanto, 2012:284).
5. Metamorfosis
Secara harafiah merupakan transformasi ajaib disebabkan oleh alam atau majik. Dalam seni rupa istilah ini untuk melihat atau menggambarkan perubahan penampilan, karakter, kondisi, atau fungsi secara kasat mata (Susanto, 2012:258).
6. Simbolisme
Simbolisme merupakan gaya seni yang memilih analogi visual untuk ide-ide yang abstrak (misalnya merpati untuk perdamaian) dan merupakan sesuatu yang tidak asing dalam seni syair dan seni rupa (Susanto, 2012:364).
7. Abstraksi
Secara ketat “abstraksi” meliputi seni-seni dari upaya menyederhanakan sebuah objek dan masih berkenaan dengan unsur dasar objek. Banyak karya-karya seni non-Barat disebut abstrak, sebagai sebuah bentuk representasi tubuh manusia dan binatang. Dalam seni rupa, proses ini kerap menjadi jalan untuk menangkap secara sederhana dari sebuah objek atau peristiwa atau gejala (Susanto, 2012:4).
h. Seni Grafis
Seni grafis termasuk bagian seni murni yang berwujud dua dimensional yang dihasilkan melalui proses cetak. Kelebihan dari seni grafis adalah karya dapat dilipat gandakan tanpa mengurangi orisinalitasnya. Teknik seni grafis antara lain, cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring (Bahari, 2008: 83).
1. Cetak Saring
Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar Nylon atau sutra (silk screen). Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya di kertas hvs atau kalkir. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, maka harus disiram air agar pola
terlihat lalu akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak (Sandjaja, 2006: 26).
Proses pengerjaannya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sedangkan untuk membuat beberapa warna dalam satu desain harus menggunakan suatu alat agar presisi.
Cetak saring ini sering disebut Sablon. Biasanya digunakan untuk mencetak gambar di dimensi datar seperti kain atau kertas. Teknik sablon sering digunakan di konveksi.
B. Sumber Ide
Beberapa nama seniman berikut merupakan sumber inspirasi yang dianggap memiliki pemikiran yang sejalan dengan penulis dalam mengolah ide kedalam kesebuah karya seni. Seniman tersebut ialah :
1. Walt Disney
Walter Elias Disney atau lebih dikenal sebagai Walt Disney adalah seorang produser film, sutradara, animator, dan pengisi suara berkebangsaan Amerika Serikat. Ia terkenal akan pengaruhnya terhadap dunia hiburan pada abad ke-20. Sebagai tokoh pendiri Walt Disney Productions, Disney terkenal sebagai produser film dan showman, dan juga inovator dalam bidang animasi dan desain taman bermain. Ia menciptakan berbagai karakter terkenal dunia, seperti Micky Tikus.
Disney telah mengeluarkan berbagai film animasi bertemakan dongeng anak-anak. Tentu saja ini menjadi inspirasi penulis yang juga
mengangkat tema dongeng Raja Arthur yang mana pihak Disney sendiri pernah mengangkat kisah Raja Arthur kedalam sebuah film animasi dengan judul “Sword in the Stone” pada tahun 1963. Disney dapat merubah cerita dongeng yang terkesan berat menjadi lebih ringan dan memiliki kesan imajinatif yang tinggi dan juga memiliki penggambaran karakter yang khas. Salah satu cerita dongeng yang pertama Disney angkat ke film animasi adalah
Snow White.
Gambar 4. Poster Film the Sword in the Stone
Sumber (https://en.wikipedia.org/wiki/File:the_Sword_in_the_Stone_1963_poster.png)
2. Andy Warhol
Andy Warhol adalah seorang seniman, sutradara, penulis dan figur sosial Amerika. Warhol juga bekerja sebagai penerbit, produser rekaman dan aktor. Dengan latar belakang dan pengalamannya dalam seni komersil, Warhol menjadi salah satu pencetus gerakan Pop Art di Amerika Serikat pada tahun 1950an. Karya-karya Warhol yang paling dikenal adalah lukisan-lukisan (cetakan sablon) kemasan produk konsumen dan benda
sehari-hari yang sangat sederhana dan berkontras tinggi, misalnya
Campbell's Soup Cans, poppy flower, dan gambar sebuah pisang pada
sampul album musik rock The Velvet Underground and Nico (1967), dan juga untuk potret-potret ikonik selebritis abad 20, seperti Marilyn Monroe, Elvis Presley, Jacqueline Kennedy Onassis, Judy Garland, dan Elizabeth Taylor. Teknik cetak saring Andy Warhol menginspirasi penulis dalam berkarya. Kombinasi warna-warna terang membuat karya terkesan terang dan ceria.
Gambar 5. Salah satu karya sablon Myth-series oleh Andy Warhol
Sumber (http://www.luriegallery.com/wp-content/uploads/2015/03/Andy-Warhol-Myths-Portfolio-FS-II.25-267.jpg)
Berdasarkan kepada beberapa seniman yang menginspirasi penulis dalam penciptaan karya tugas akhir nanti ada beberapa perbedaan diantara karya penulis dengan seniman tersebut. Reinterpretasi penulis terhadap karakter dongeng sedikit berbeda dengan karakter yang telah dirancang oleh Walt Disney. Raja Arthur tetap digambarkan dengan sosok lelaki dengan rambut pirang, namun sosok Merlin penulis ganti dengan sosok lelaki yang masih muda berbeda dengan pengambaran Merlin yang pada umumnya adalah kakek-kakek dengan rambut dan jenggot panjang berwarna putih.
Teknik dan media yang digunakan sama dengan Andy Warhol, yaitu cetak saring di atas kertas, namun yang membedakannya adalah pada komposisi karya. Andy Warhol pada beberapa karya cetak saringnya hanya berupa portrait close up tokoh populer dengan penggunaan warna warna cerah. Berbeda dengan komposisi yang digunakan Warhol, penulis mencoba membuat komposisi berupa sebuah ruang didalam sebuah gambaran seorang tokoh namun masih menggunakan gaya gambar yang terinspirasi dari kartun ciptaan Walt Disney.