• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

I Gusti Agung Mas Yuni Astuti, I Wayan Bagia, Gede Putu Agus Jana Susila

Jurusan Manajemen

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: agungmas72@yahoo.co.id, bagiaundiksha@yahoo.co.id,

janosundiksha@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) komunikasi internal dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan, (2) komunikasi internal terhadap budaya organisasi (3) komunikasi internal terhadap kepuasan kerja dan (4) budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT Saka Hutama Dewata dan objeknya yaitu komunikasi internal, budaya organisasi dan kepuasan kerja. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 65 karyawan. Semua populasi ini dijadikan unit pengamatan sehingga penelitian ini termasuk penelitian populasi. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner, kemudian dianalisis dengan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan secara (1) komunikasi internal dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan, (2) komunikasi internal terhadap budaya organisasi (3) komunikasi internal terhadap kepuasan kerja dan (4) budaya organisasi terhadap kepuasan kerja.

Kata Kunci : komunikasi internal, budaya organisasi, dan kepuasan kerja

ABSTRAK

This study aimed at obtaining tested explanative finding towards the effect of (1) internal communications and organization culture on the job statification, (2) internal communication on the organization culture, (3) internal communication on the job statification, and (4) organization culture on the job stratification. Subject in this study were employees on the PT Saka Hutama Dewata and its object were internal communication, culture organization, and job stratification. Populations in this research are 65 empeloyees performance. All population used as the unit of observation, so this is include population research. The data were collected through questionnaire, the analyzed using multiple path analysis. The finding shows there is positive and significant effect (1) internal communications and organization culture on the job statification, (2) internal communication on the organization culture, (3) internal communication on the jon statification, and (4) organization culture on the job stratification.

(2)

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber keunggulan kompetitif penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia sebagai ujung tombak keberhasilan perusahaan tidak terlepas dari sumber daya manusia yang ada di dalamnya karena hampir di setiap kegiatan yang ada didalam perusahaan menggunakan tenaga kerja.

Sumber daya manusia mempunyai perasaan, pikiran dan kebutuhan yang berbeda-beda. Maka dari itu perusahaan sangat perlu memperhatikan keadaan tersebut mengingat sumber daya manusia sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan, kondisi kerja yang nyaman mampu mendorong dan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan yang dimilikinya secara optimal. Untuk menciptakan kondisi tersebut perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang nantinya akan menimbulkan kepuasan kerja bagi karyawan. Menurut Organ dan Near (dalam, Moeljono, 2003) mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan yang dirasakan sebagai kebahagiaan yang ditopang oleh upaya metode, kinerja, serta imbalan upah yang jelas dan wajar. Kepuasan yang rendah akan berdampak negatif terhadap kemajuan perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan kepuasan kerja menjadi salah satu aspek yang terpenting bagi perusahaan guna mewujudkan tujuan-tujuan yang harus dicapai perusahaan.

Dari penelitian awal yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner awal terhadap 10 orang karyawan, bahwa kepuasan kerja karyawan berada dalam kategori tidak puas, hal ini menunjukan tingkat kepuasan kerja karyawan yang masih rendah, karena masih banyak dari dimensi kepuasan kerja yang belum sesuai dengan harapan karyawan. Rendahnya kepuasan kerja karyawan sangat perlu diperhatikan karena menurut Sutrisno (2009:75) kepuasan mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, ini tampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan

segala sesuatu yang dihadapi dilingkungan kerjanya.

Rendahnya kepuasan kerja karyawan PT Saka Hutama Dewata diduga karena ketidak harmonisan komunikasi internal diantara karyawan. Berdasarkan pengakuan 10 orang karyawan penyebab utama mereka tidak puas dalam bekerja karena ketidak harmonisan komunikasi internal yang disebabkan oleh informasi yang sering mendadak dan kurangnya pengarahan dari atasan. Hal ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Muhamad (2000:79), bahwa ada dua kemungkinan yang menyebabkan ketidakpuasan kerja seseorang, yang pertama karena seorang tersebut tidak mendapat informasi yang dibutuhkannya mengenai pekerjaannya dan yang kedua karena hubungan dengan rekan sekerja yang kurang baik.

Selain diindikasikan dari faktor ketidak harmonisan komunikasi internal, faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja diduga dipengaruhi oleh faktor budaya organisasi yang ada pada perusahaan. Menurut Tampubolon (2004:178), salah satu aspek kepuasan kerja diperlihatkan dari respons dan sikap terhadap lingkungan kerja. Karena lingkungan kerja merupakan unsur budaya organisasi yang telah disepakati bersama menjadi suatu ciri budaya di antara sesama karyawan, yang disebut sebagai budaya organisasi. Hal tersebut didukung didukung dari penelitian empirik yang dilakukan oleh Soedjono (2005) bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

Berdasarkan pendahuluan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang besar pengaruh : (1) Komunikasi internal dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan. (2) Komunikasi internal terhadap budaya organisasi. (3) Komunikasi internal terjadap kepuasan kerja karyawan. (4) Budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan, wawasan, dan pengalaman peneliti di

(3)

bidang pengelolaan sumber daya manusia dan secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan serta referensi bagi perusahaan untuk memperbaiki komunikasi internal dan budaya organisasi guna meningkatkan kepuasan kerja.

Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan dan atara sesama karyawan. Muhamad (2001), mengatakan bahwa komunikasi internal adalah komunikasi yang dikirimkan kepada anggota dalam suatu organisasi dengan kata lain penerima pesan dalam komunikasi internal adalah orang-orang dalam organisasi. Bovee dan Thill (2002:7), juga mengemukakan definisi komunikasi internal sebagai pertukaran informasi dan gagasan di dalam organisasi. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Brennan (dalam Hastuti, 2012), yang mengatakan bahwa komunikasi internal sebagai gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujutnya perusahaan atau terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlansung (operasi dan manajemen). Adapun dimensi komunikasi internal yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada teori Muhamad (2000), yaitu (1) komunikasi vertikal kebawah, (2) komunikasi vertikal keatas, (3) komunikasi horizontal.

Budaya organisasi adalah nilai dan norma dasar organisasi yang dianut dan dipatuhi bersama oleh anggota organisasi. Robbins (2006:233), mengemukakan bahwa budaya organisasi sebagai suatu sistem makna bersama terhadap nilai-nilai primer yang dianut bersama dan dihargai oleh organisasi, yang berfungsi menciptakan rasa identitas bagi para anggota organisasi, mempermudah timbulnya komitmen kolektif terhadap organisasi, meningkatkan kemantapan sosial, serta menciptakan mekanisme pembuat makna dan kendali, yang membentuk sikap dan perilaku para organisasi. Tan (2002:36), juga

mengemukakan pendapat bahwa budaya organisasi pada hakikatnya merupakan nilai-nilai dasar organisasi, yang akan berperan sebagai landasan bersikap, berperilaku dan bertindak bagi semua anggota organisasi. Sedangkan menurut Luthans (dalam Riani, 2001:6), budaya organisasi merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota akan berprilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya. Terdapat empat dimensi budaya organisasi yang dikaji dalam penelitian ini yaitu (1) inovasi dan keberanian mengambil resiko, (2) orientasi hasil, (3) orientasi pada tim, (4) agresifitas.

Kepuasan kerja merupakan perasaan puas atau tidak puas karyawan terhadap pekerjaannya. Handoko dan Asa’ad (dalam Husein, 2005:36), mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian atau cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya. Sedangkan menurut Luthans (dalam Kaswan, 2012:203), mengatakan kepuasan kerja adalah hasil dari presepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting. Pendapat senada juga disampaikan oleh Robbins (2003), kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Terdapat empat dimensi yang dikaji dalam penelitian ini yaitu, (1) pekerjaan itu sendiri, (2) Gaji, (3) Kesempatan promosi, (4) Kondisi kerja.

METODE

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT Saka Hutama Dewata dan objek penelitian ini adalah komunikasi internal, budaya organisasi dan kepuasan kerja. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 65 karyawan. Semua populasi ini dijadikan unit pengamatan, sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer. Data primer dalam penelitian ini meliput

(4)

komunikasi internal, budaya organisasi dan kepuasan kerja yang diperoleh dari karyawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dari kuesioner yaitu data mengenai tanggapan karyawan terhadap komunikasi internal, budaya organisasi serta kepuasan kerja.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh komunikasi internal,

budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan baik secara simultan maupun parsial. Berdasarakan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program

Statistical Product and Servise Solution

(SPSS) 16.0 for Windows maka diperoleh hasil perhitungan seperti pada Tabel 1, dan gambar hubungan struktur yang Nampak pada Gambar 1.

Tabel 1 Hasil Uji Statistik Analisis Jalur No Parameter Koefisien P-value Alpha

(α)

Keputusan Kesimpulan 1 Ryx1x2 0,723 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan

pengaruh X1 dan

X2 terhadap Y

2 R2yx1x2 0,523 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan

pengaruh X1 dan

X2 terhadap Y

3 Pyx1 0,154 0,002 0,05 Menolak Ho Ada hubungan

pengaruh X1

terhadap Y

4 P2yx1 0,023 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan

pengaruh X1

terhadap Y 5 Pyx2 0,640 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan

pengaruh X2

terhadap Y

6 P2yx2 0,409 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan

pengaruh X2

terhadap Y 7 Px2x1 0,481 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan

pengaruh X1

terhadap X2

8 P2x2x1 0,232 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan

pengaruh X1

terhadap X2

9 PYԐ 0,477 - - - Ada hubungan

pengaruh faktor lain terhadap Y

10 Px2ɛ 0,768 - - - Ada hubungan

pengaruh faktor lain terhadap X2

(5)

Sumber: Pengolahan Data SPSS

Gambar 1. Struktur Hubungan Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y

Keterangan :

X1 = Komunikasi Internal X2 = Budaya Organisasi Y = Kepuasan Kerja

Hasil penelitian uji statistik Path

Analysis pada Tabel 4.1 menunjukkan

bahwa komunikasi internal dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Saka Hutama Dewata. Besar hubungan pengaruh komunikasi internal dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan adalah 47,9% sedangkan pengaruh hubungan faktor lain terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 52,1%. Faktor lain yang diduga mempengaruhi kepuasan kerja menurut Kreitner dan Kinicki (2005:274) yaitu motivasi, komitmen organisasi, ketidak hadiran, berhentinya karyawan, dan stress kerja.

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa ada pengaruh komunikasi internal secara positif terhadap kepuasan kerja. Besar hubungan pengaruh komunikasi internal terhadap kepuasan

kerja karyawan sebesar 15,4% sedangkan besar sumbangan pengaruh dari komunikasi internal terhadap kepuasan kerja sebesar 2,3%.

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa ada pengaruh budaya organisasi secara positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Besar hubungan pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja adalah 64% sedangkan besar sumbangan pengaruh dari budaya organisasi terhadap kinerja karyawan adalah 40,9%.

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa ada pengaruh komunikasi internal secara positif terhadap budaya organisasi. Besar hubungan pengaruh komunikasi internal terhadap budaya organisasi adalah 48,1% sedangkan besar sumbangan pengaruh dari komunikasi internal terhadap budaya organisasi adalah 29,3%. Hubungan pengaruh faktor lain terhadap budaya organisasi sebesar 51,9%.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel komunikasi internal dan budaya organisasi berpengaruh secara positif terhadap kepuasan kerja pada PT Saka Hutama Dewata. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Muhamad (2000:79), mengatakan ada dua kemungkinan yang menyebabkan ketidakpuasan kerja seseorang, yang pertama karena seseorang tersebut tidak mendapat informasi yang dibutuhkannya mengenai pekerjaannya dan yang kedua karna hubungan dengan rekan sekerja yang kurang baik dengan kata lain komunikasi. Di sisi lain Newman (dalam Tobari, 2014) mengatakan budaya mewujudkan keinginan dan aspirasi dari para anggota organisasi, sehingga budaya dapat menciptakan kepuasan dan merupakan sumber motovasi yang kuat.. Hal ini didukung oleh hasil penelitian empirik dari Soedjono (2005) dan Nurani (2014), menyatakan bahwa komunikasi

ɛ

X

1 Pyx1 =0,154

Y

Px2x1= 0481 Pyx2 =0,640

X

2 ɛ Px2ε= 0,786 Ryx1x2= 0,523 Pyɛ = 0,477

(6)

internal dan budaya organisasi berpengaruh secara positif terhadap kepuasan kerja karyawan.

Penelitian mengenai pengaruh variabel dari komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan, menunjukan bahwa komunikasi internal secara positif berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Saka Hutama Dewata. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Muhamad (2000:79), mengatakan ada dua kemungkinan yang menyebabkan ketidakpuasan kerja seseorang, yang pertama karena seseorang tersebut tidak mendapat informasi yang dibutuhkannya mengenai pekerjaannya dan yang kedua karna hubungan dengan rekan sekerja yang kurang baik dengan kata lain komunikasi. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Nurani (2014) mengatakan bahwa komunikasi internal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.

Penelitian mengenai pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kepuasan kerja, diperoleh hasil variabel budaya organisasi berpengaruh secara positif terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Saka Hutama Dewata. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Newman (dalam Tobari, 2014) mengatakan budaya mewujudkan keinginan dan aspirasi dari para anggota organisasi, sehingga budaya dapat menciptakan kepuasan dan merupakan sumber motovasi yang kuat. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Avif dan Agus (2013) yang menyatakan bahwa mengatakan bahwa secara keseluruhan budaya organisasi mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja. Penelitian mengenai pengaruh variabel komunikasi internal terhadap budaya organisasi, diperoleh hasil variabel komunikasi internal berpengaruh positif terhadap budaya organisasi pada PT Saka Hutama Dewata. Tan (2000:25), mengungkapkan bahwa communication pattern (pola komunikasi) merupakan salah

satu bagian dari budaya organisasi. Griffin (2002:177), mengatakan bahwa satu elemen dalam mengelola keanekaragaman dan multikulturalisme dalam suatu

organisasi terdiri dari apa yang dapat dilakukan individu sendiri salah satunya adalah kesediaan untuk berkomunikasi.

Keterbatasan atau kelemahan dalam penelitian ini adalah baru mengamati data pada satu perusahaan dan tidak berlaku pada perusahaan lain. Jumlah populasi dalam penelitian ini masih sedikit, sehingga peneliti lain diharapkan menggunakan perusahaan lain yang lebih besar dengan populasi yang lebih luas agar hasil penelitian lebih teruji keandalannya.

PENUTUP

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. (1) Ada pengaruh yang positif dari komunikasi internal dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Saka Hutama Dewata. (2) Ada pengaruh yang positif dari komunikasi internal terhadap kepuasan karyawan pada PT Saka Hutama Dewata. (3) Ada pengaruh yang positif budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Saka Hutama Dewata. (3) Ada pengaruh yang positif dari komunikasi internal terhadap budaya organisasi pada PT Saka Hutama Dewata.

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut: (1) Bagi PT Saka Hutama Dewata, agar lebih memperhatikan kepuasan kerja karyawan, karena berdasarkan hasil penelitian terbukti komunikasi internal dan budaya organisasi dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan sebaiknya perlu memperhatikan komunikasi antara atasan kepada bawahan, bawahan kepada atasan, dan komunikasi antara sesama karyawan. Selain memperhatikan komunikasi internal, kepuasan kerja juga dapat ditingkatkan dengan memperhatikan budaya organisasi yang ada pada perusahaan yang dapat dilakukan dengan mengarahkan setiap prilaku organisasi untuk dapat berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya. (2) Bagi para peneliti, khususnya yang tertarik dan berminat untuk mendalami tentang komunikasi internal dan budaya organisasi

(7)

terhadap kepuasan kerja, diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menambah sampel atau populasi yang lebih luas agar dapat menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi kepuasan kerja kerja karyawan seperti lingkungan kerja,komitmen organisasi, dan kompensasi.

DAFTAR RUJUKAN

Ardana, Komang.2012. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Avif Noerdinansyah dan Agus Frianto. 2013. Pengaruh Kompesasi, Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal

Ilmu Manajemen, Volumen 1,

Nomor 4 (hlm 1-12)

Bovee, Courtland L. dan Thill, John V. 2002.

Komunikasi Bisnis Edisi Keenam.

Jakarta:Prehallindo.

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET Ginting, Seriwati. 2013. Karakteristik

Budaya Organisasi Pada Dinas Pendidika Pemuda dan Olahraga

Kota Cimahi.Universitas

Padjajaran, Bandung

Hastuti, Ari, dkk. 2012. Pengaruh Komunikasi Internal, Kompensasi, Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Pada CV.Medinda Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 1, Nomor 1 (hlm. 1-15) Hasibuan,M., 2007, Manajemen Sumber

Daya Manusia, Jakarta: Bumi

Aksara

Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan

Bersaing Bagi

Organisasi.Yogyakarta : Graha Ilmu

Kurniawati, Dewi.2008. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada KPRI Universitas Brawijaya Malang. Universitas Islam Negri, Malang

Luthans, Fred. 2006. Prilaku Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi

Muhamad, Arni 2001.Komunikasi

Organisasi. Jakatta :Bumi Aksara

Moeljono, Djokosantoso. 2003. Budaya

Korporat dan Keunggulan

Korporasi.Jakarta: PT Elex Media

Komputindo

Noni Nurani.2014. Pengaruh Komunikasi Internal dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Pulp Machine Pada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Perawang Riau.Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru

Putranto, Danang Indra (2012).Pengaruh Komunikasi Internal, Kompensasi Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap KepuasanKerja Karyawan Pada PT. Kimia Farma Plant Semarang.

Robbins, Stephen. P. 2006.Prilaku

Organisasi.Edisi Bahasa

Indonesia.Jakarta: Gramedia Tan, Victor.2002. Changing Your Corporate

Culture. The Key to Surviving

tough Times.

Singapore-Kualalumpur : Times Books International

Tampubolon, Manahan P.2004. Prilaku

Keorganisasian (Organization

Behavior).Jakarta: Ghalia

Indonesia

Umar, Husein.2003.Metode Riset Bisnis.Jakarta:Gramedia

Gambar

Tabel 1 Hasil Uji Statistik Analisis Jalur  No Parameter Koefisien P-value Alpha
Gambar  1.  Struktur  Hubungan  Pengaruh    X 1  dan X 2  terhadap Y

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan mesin las SMAW, peserta didik diharapkan mampu Melalui analisis fungsi dan jenis peralatan utama dan bantu dari proses SMAW maka peserta didik

6 Manfaat pengetahuan yang saya dapat tentang persiapan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan hidangan Fettucini cream sauce sebagai kesiapan cook helper yaitu …

Berdasarkan pendapat para ahli, yaitu Ikuta Mokuyasa dan Horiguchi Sumigu (dalam Astuti, 2002:35), maka outou merupakan kata seru yang berfungsi untuk menyampaikan

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah program gerak bagi anak yang bernama fundamental skill development program yang berasal dari Kanada mampu menjadi program

Sementara itu fenomena yang terjadi berkaitan dengan penyesuaian gaya mengajar guru terhadap kondisi kelas dan gaya belajar siswa tidak diaplikasikan sehingga

Dengan uraian kondisi tersebut, maka Pokja Sanitasi Kota Padang Panjang telah merumuskan beberapa strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi

a. Kuadran ini menunjukkan faktor yang memengaruhi kepuasan pengguna dan kepentingan penerapan SAKTI yang perlu diprioritaskan untuk ditingkatkan kinerjanya. Komponen

Dengan latar belakang dari beberapa penelitian yang tersebut maka dapat kembangkan suatu penelitian alat pengendali ketinggian air agar lebih teliti maka dapat