• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan industri yang mengalami kemajuan pesat bagi pihak industri merupakan indikator semakin meningkatnya pesaing yang ada, baik secara kualitas maupun kuantitas produksi. Dengan adanya persaingan itu, maka pihak industri dituntut untuk selalu meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing bagi produk itu sendiri di pasaran, karena dengan semakin meningkatnya produktivitas dan efisiensi produksi maka diharapkan industri tersebut mampu menekan biaya produksi. Selain itu, keuntungan yang diperoleh industri tersebut juga meningkat. Pesatnya perkembangan industri memaksa perusahaan industri untuk terus berkembang dan berinovasi. Perusahaan yang mampu berkembang dan berinovasi tentu akan senantiasa meningkatkan keunggulannya dalam persaingan di dunia industri. Keunggulan persaingan hanya dapat dicapai apabila perusahaan memiliki manajemen operasi yang efektif. Efektifitas operasi ditentukan oleh jumlah pekerja juga keseimbangan pekerjaan yang ditentukan faktor kinerja manpower dan faktor efisiensi waktu produksi. Pada akhirnya hal ini dapat mengurangi pemborosan waktu dan biaya yang bisa merugikan perusahaan (Afifudin, 2019).

Produktivitas merupakan faktor mendasar yang mempengaruhi performansi kemampuan bersaing dalam industri. Peningkatan tingkat produktivitas berelasi terhadap waktu yang dibutuhkan, khususnya berasal dari pengurangan biaya yang dikonsumsi oleh pekerja bangunan (Afifuddin, 2019). Selain itu produktivitas tenaga kerja ialah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi. Produktivitas di dalamnya mengandung 2 konsep yang utama yaitu efisien dan efektivitas. Dalam efisiensi dapat mengukur sumber daya, baik dari Manusia, keuangan, atau dapat juga dari alam yang di butuhkan guna memenuhi tingkat dari pelayanan yang di inginkan, efektivitas adalah mengukur dalam segi hasil mutu pelayanan yang telah di capai. Produktivitas dalam hal ini mencakup

(2)

2

perakitan Roof Rack, perlunya efektivitas dalam waktu yang efisien maka dibutuhkanya metode yang sesuai untuk diterapkan.

Perlunya Line balancing yang dapat didefinisikan sebagai metode untuk menyeimbangkan penugasan beberapa elemen kerja dari suatu lintasan perakitan kestasiun kerja untuk meminimumkan banyaknya stasiun kerja dan meminimumkan total waktu menunggu (idle time) pada keseluruhan stasiun kerja pada output tertentu, (Prasetyawati & Narastuti, 2019). Dalam (Yulianti, 2019) Keseimbangan lintasan atau line balancing adalah suatu metode penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan produksi sehingga terdapat kesamaan waktu penyelesaian stasiun pada setiap stasiun kerja. Apabila penugasan masing-masing pekerjaan ke dalam stasiun kerja menghasilakan waktu stasiun yang hampir sama, maka dapat dikatakan telah tercapai keseimbangan sempurna dan aliran produksi pasti lancar. Pengelompokan tugas-tugas yang akan menghasilkan keseimbangan lintasan produksi memberikan informasi tentang kinerja waktu dari tugas tersebut, kebutuhan-kebutuhan pendahuluan yang menentukan urutan-urutan yang fleksibel, dan tingkatan output yang diinginkan atau siklus waktu per unit. Lintasan produksi adalah lintasan dimana material bergerak secara kontinu dengan kecepatan rata-rata seragam melalui serangkaian stasiun kerja dimana proses perakitan berlangsung, (Prasetyawati & Narastuti, 2019). Apabila penugasan masing-masing pekerjaan ke dalam stasiun kerja menghasilakan waktu stasiun yang hampir sama, maka dapat dikatakan telah tercapai keseimbangan sempurna dan aliran produksi pasti lancar. Pengelompokan tugas-tugas yang akan menghasilkan keseimbangan lintasan produksi memberikan informasi tentang kinerja waktu dari tugas tersebut, kebutuhan-kebutuhan pendahuluan yang menentukan urutan-urutan yang fleksibel, dan tingkatan output yang diinginkan atau siklus waktu per unit.

PT. Lixil Aluminium Indonesia adalah perusahaan PMA yang memproduksi Roff Rack untuk kendaraan roda empat, yang beralamat di Pondok ungu, Bekasi Kota. Roof Rack adalah aksesoris yang terpasang di atap mobil guna untuk mempercantik penampilan. Tingkat permintaan akan produk yang tinggi menuntut perusahaan meningkatkan produktivitas agar bisa memenuhi permintaan dengan tepat waktu. Oleh karena itu perusahaan perlu mengimplementasikan manajemen operasionalnya yang efektif efisien.

Tingginya permintaan terhadap produk Roof Rack membuat perusahaan harus mengoptimalkan kinerja karyawan dan mesinnya agar target dapat tercapai. Berbagai upaya telah dilakukan oleh perusahaan untuk mengoptimalkan kinerja mesin dan meningkatkan produktifitas,

(3)

3

tetapi tidak memperhatikan efisiensi lintasan pada proses Asembly. Sementara tanpa disadari adanya kendala pada salah satu proses dalam pembuatan produk dapat memperlambat waktu proses secara keseluruhan.

Table 1.1 Cycle Time Roof Rack RH

Sumber: PT. Lixil Aluminium Indonesia, 2021 Table 1.2 Cycle Time Roof Rack LH3

Sumber: PT. Lixil Aluminium Indonesia, 2021

Dari tabel diatas menjelaskan cycle time pembuatan Roof Rack RH dan LH. Dalam setiap proses pembuatan pada aktualnya RH selalu cepat selesai dibandingkan LH. Dengan adanya perbedaan pada waktu prosesnya sehingga harus ada perbaikan agar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi tersebut seimbang. Karena pada dasarnya beban tunggu merupakan kerugian perusahaan yang harusnya bisa dimanfaatkan lebih efektif dan efisian. Hubungan ini sebenarnya sangat sederhana dan umum. Kita akan memerlukan asumsi stasioneritas mengenai proses stokhastik (random) yang mendasarinya, namun mengejutkan ketika mengetahui hal-hal yang tidak kita butuhkan. Kita tidak perlu mengetahui ada berapa pelayanan dalam sistem, apakah setiap pelayanan memiliki antrian tersendiri atau hanya ada sebuah antrian yang menuju kepada semua pelayanan, kapan dan seperti apa proses distribusi pelayanannya, pemesanan pelayanan, dan sebagainya. Karena kesederhanaan dan sifatnya yang umum, perhitungan ini sangat berguna, khususnya ketika kita perlu menghitung dalam waktu cepat. Kapasitas produksi maksimal untuk Roof rack adalah 250 Set/hari. Jika dihitung rata-rata hari kerja ada 22 hari maka waktu yang terbuang pada bagian sub assy RH perharinya yaitu 18,2 Sc x 250 Set yaitu 4.550 Sec. Dalam satu bulan 100.100 Sec waktu yang terbuang hanya untuk menunggu. Pada bagian sub assy LH perharinya yaitu 18,8 Sc x 250 set yaitu 4.700 Sc. Dalam satu bulan 103.400 Sc waktu yang terbuang hanya untuk menunggu.

(4)

4

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut maka dalam penelitian ini akan dibahas tentang bagaimana merencanakan sistem kerja untuk mengoptimalkan pengaturan work station didasarkan pada waktu siklus dan precedence constrain, sehingga efisiensi lintasan produksinya meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu lintasan produksi yang lebih baik daripada kondisi saat ini dengan beban kerja yang seimbang dan penggunaan fasilitas produksi yang ada seoptimal mungkin. Selain itu, penelitian ini juga mencoba mengurangi perbedaan waktu kerja antarstasiun kerja dan memperbaiki atau meminimalkan waktu menganggur dan meningkatkan efisiensi lintasan

Diperlukan perhatian yang serius untuk menjaga keseimbangan lintasan produksi. Mengacu pada uraian diatas peneliti tertarik mengambil judul “ ANALISIS PROSES PRODUKSI DENGAN PENERAPAN BALANCE PROCESS PADA LINE ASSEMBLING ( STUDI KASUS PT LIXIL ALUMINIUM INDONESI).

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan, data serta pengolahan data yang di dapatkan dari line produksi pembuatan Roof Rack, dapat diuraikan rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana mendapatkan model keseimbangan lintasan yang lebih efesien untuk produksi

pembuatan Roof Rack?

2. Metode apa yang lebih efektif diterapkan dalam proses assy pembuatan Roof Rack? 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai atas dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan rancangan model keseimbangan lintasan (jumlah stasiun dan alokasi elemen kerja) yang efisien untuk produksi pembuatan Roof Rack.

2. Menentukan metode yang efektif dan efisien dalam pembuatan Roof Rack. 1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan rekomondasi untuk mengoptimalkan waktu proses assy dalam pembuatan Roof Rack di PT. Lixil Aluminium Indonesia.

2. Sebagai pengembangan ilmu bidang industri dalam kajian penggunaan tenaga kerja yang optimal.

(5)

5 1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan pada aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa, sehingga dapat diuraikan sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penellitian, dan manfaat penelitian

Bab II : Landasan Teori

Pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori meliputin teori motivasi, teori disiplin, teori Line Balance selanjutnya menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan.

Bab III : Metode Penelitian

Pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep yang meliputi desain penelitian dan deskripsi operasional variabel penelitian, selanjutnya menjelaskan tentang populasi dan sample, meode penumpulan data, metode analisa, data yang meliputi tahap pengelolahan data dan tahap pengujian instrumen penelitian.

Bab IV : Gambaran Objek Penelitian

Pada bab ini menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi visi, misi, target, sasaran, selanjutnya menjelaskan tentang struktur organisasi yang terdiri gambar strustur organisasi yang terdiri dari gambar struktur organsasi. Dilanjutkan dengan pengolahan dan pengujian data.

Bab V : Penutupan

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Syahbandar juga bertugas menaksir barang dagangan yang dibawak menarik pajak, serta menentukan bentuk dan jumlah persembahan yang harus diserahkan kepada pejabat kerajaan dengan

Hasil penelitian yang menunjukan nilai ekonomi air total resapan hutan lindung Gunung Sinabung dan hutan lindung TWA Deleng Lancuk di Desa Kuta Gugung dan Desa Sigarang

Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan objek dan fenomena yang diteliti yaitu bagaimana peranan perempuan peduli pedila medan

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

1 Sebuah rancangan Peraturan Daerah atau Raperda menjadi tidak berpihak kepada masyarakat karena banyaknya campur tangan beberapa pihak yang mempunyai kepentingan atas

menurut tokoh masyarakat, jika air tersebut diminum kepada orang yang salah.. akan mengalami sakit perut yang parah. Hal ini dilakukan apabila kedua belaha. pihak

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Putu Anastasya Nurfitri Matahari 2014