• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONFERENSI ASIA-AFRIKA,BANDUNG (1955): SEBUAH TONGGAK SEJARAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONFERENSI ASIA-AFRIKA,BANDUNG (1955): SEBUAH TONGGAK SEJARAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 Kolom IBRAHIM ISA

Sabtu Siang, 04 April 2015 ---

Pengantar:

Pada tanggl 22 Februari 2015, y.l Sebuah Panitya Gabungan NGO Perancis dan Indonesia di Paris -- menyelenggarkan Hari Indonesia, dalam rangka kegiatan Anti-Kolonialisme. Dalam kesempatan tsb saya diminta memberikan pandangan mengenai Konferensi Bandung (1955).

Hari ini pembicaraan tsb dipublikasikan di bawah ini sebagai sambutan MEMPERINGATI 60TH KONFRENSI ASIA AFRIKA (1955)

* * *

KONFERENSI ASIA-AFRIKA,BANDUNG (1955):

SEBUAH TONGGAK SEJARAH

* * *

Pertama-tama, saya menyatakan terima kasih kepada Panitia Penyelenggara Pertemuan ini dan kepada Miss Ibaruri Sudarsono, atas undangan hadir dalam pertemuan ini, dan kesempatan untuk menyampaikan pandangan sekitar Konferensi Asia-Afrika, Bandung

1955; peranan Sukarno; dan sekitar Gerakan Non-Aligned Movement (NAM), populer disebut GNB - Gerakan Non-Blok ; Non-Bloc Movement, sebagai kelanjutan dari Konferensi Bandung, 1955.

* * *

Pada periode kepresidenan Presiden Sukarno, pada bulan Agustus 1953, PM Ali Sastroamidjoyo dari Indonesia, atas petunjuk Presiden Sukarno, --- untuk pertama kalinya mengajukan, kepada para peserta Konferensi Colombo, -- IDE menggalang kerjasama Asia-Afrika, demi USAHA KEMERDEKAAN DAN PERDAMAIAN DUNIA.

Visi Presiden Sukarno adalah: - - - Bangsa-bangsa dan negeri-negeri Asia dan Afrika, bangkitlah . . . . Pegang nasib dan haridepan ditangan sendiri. Harus menulis sejarahnya sendiri!

(2)

2

Gerakan ini harus terlepas dan bebas dari pengaruh geo-politik yang didominasi oleh semangat dan politik "Perang Dingin". IDE SUKARNO menolak bahwa haridepan dunia ditentukan oleh beberapa negara besar --- yang didasarkan atas konflik antara Blok Barat dan Blok Timur.

* * *

Sesungguhnya IDE Sukarno tsb yang inti-sarinya, ialah , ---- Keharusan berdiri serta berkirprahnya suatu KEKUATAN KETIGA, yang menolak keberpihakan pada salah satu blok, yang berkonflik keras dalam "Perang Dingin". Kekuatan, gerakan ini mengambil bentuk GNB - Gerakan Non-Blok.

Dalam proses selanjutnya - - - Dimulai dengan BANDUNG PRINCIPLES, tercipta gerakan dan persepakatan negeri-negeri NON BLOK, negeri-negeri yang NON-ALIGNED.. yang menempuh dan mempertahankan politik NON ALIGNMENT . . .Yang menolak berfihak, kepada salah satu fihak, ketika berkecamuk "Perang Dingin", dan TETAP MEMPERTAHANKAN POLITIK LUAR NGERI YANG BEBAS BERDIRI SENDIRI.

Tokoh-tokoh Konferensi AA Bandung: Sukarno (Indonesia), Nehru (India) , Nasser (Mesir) , Nkrumah (Ghana) merupakan pilar ide non-blok, Bersama Tito dari Yugoslavia,

pada tahun 1961 berhasil meluncurkan Konferensi Non- Blok pertama di Belgrado, Jugoslavia. Gerakan Non Blok merupakan pengembangan dari PRINSIP-PRINSIp HUBUNGAN INTERNAIONAL yang dideklarasikan di Konferensi Asia-Afrika di Bandung, 1955.

Gerakan Non-Alignment-Movement (NAM), berhasil mencakup lebih dari 100 negeri di dunia ini, termasuk Kuba yang diisolasi dan mengalami blokade ekonomi AS, yang bertujuan menghancurkan pemerintah Kuba.

* * *

Visi Sukarno sbb: --- Meskipun Asia-Afrika terdiri dari berbagai bangsa dan negeri yang berbeda-beda, mempunyai kultur dan tradisi sendiri-sendiri --- menempuh sistim politik yang berbeda-beda, serta menganut doktrin ekonomi yang beraneka ragam --- bangsa-bangsa dan negeri-negeri Asia dan Afrika, punya kesamaan besar. Yaitu, kebersamaan untuk berdiri tegak sebagai bangsa merdeka, yang sama derajat dan sama hak dengan bangsa-bangsa lainnya. Membangun dunia baru yang damai dan makmur! Mereka bertekad memegang nasib mereka di tangan mereka sendiri.

(3)

3

Di saat ketika "Perang Dingin" sedang berkecamuk dengan heibatnya ---, di kala Perancis berkeras kepala hendak memperpanjang masa

penjajahannya di Indocina. Dengan dukungan Blok Barat Perancis melancarkan perang penindasan/penghancuran terhadap rakyat Vietnam yang pada tanggal 02 September 1945, memproklamasikan kemerdekaan nasionalnya.

Di Semenanjung Korea, sejak 1950 meletus Perang Korea, yang nyaris menyeret dunia ke perang dunia baru!

* * *

Lebih separuh benua Afrika massih g e l a p ! -- Masih merana di bawah kekuasaan kolonialisme dan neokolonialisme Barat. Afrika Selatan masih merana di bawah kekuasaan rezim Apartheid. Di Rhodesia Utara dan Rhodesia Selatan ( yang kemudian menjadi Zambia dan Zimbabwe), kaum settlers kulit putih masih berkuasa. Aljazair disiapkan menjadi suatu negeri Apartheid lainnya di benua Afrika. Conggo masih gelap... dan banyak lagi wilayah dan negeri serta bangsa-bangsa Afrika masih didominasi oleh kekuasaan Barat -- Inggris, Perancis, Belgia, Portugis, Spanyol dan Amerika. Sementara negeri di Asia juga masih berada di bawah kekuasaan Barat yang lama.

Last but not least . . Israel masih menduduki sebagian besar wilayah Palestina! Rakyat Palestina dengan gigih mempertahankan dan mengembangkan perjuangn mereka untuk suatu negara Palestina Merdeka. Berjuang melawan politik Israel, yang tak henti-hentinya, memperluas perkampungan Yahudi, di daerah Palestina yang diduduki militer Israel.

* * *

Gerakan massa meluas di dunia ketika itu a.l. --- Ditandai oleh hasrat besar bersama -- kehendak mencegah perang dunia baru, menentang bom A dan H serta percobannya yang membahayakan kesehatan umum rakyat di daerah tempat percobaan. .

Situasi mancanegara amat rumit. Rakyat-rakyat sedunia mempergencar kegiatan dan perjuangan demi perdamaian dunia. Gerakan Perdamaian Dunia adalah, gerakan besar yang melibatkan nasib negeri-negeri di dunia.

(4)

4

Dalam situasi dunia demikian itu . . . pada tanggal 19 April, 1955, - - - - 60 tahun yuang lalu, --- Bandung, ibukota Provinsi Jawa Barat, -- Indonesia --- menjadi pusat perhatian dunia. Bukan saja -- karena keindahan panorama dan alam sekitarnya,

--- bukan semata-mata karena kecantikan pemandangan di sekitar Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Malabar; serta sifat ramah-bersahabat penduduknya saja, . . . . . tetapi ---- langkah bersejarah yang diayunkannya . maka Bandung menjadi pusat perhatian mancanegara.

* * *

Para wakil dan utusan dari 29 negeri dan wilayah benua Asia dan Afrika, yang sudah lama merdeka, yang baru merdeka, dan yang dalam proses memerdekakan diri dari kolonialisme, sedang berjuang melawan imperialisme, ---- berkumpul bersama, mengadakan musyawarah dan mufakat.

* * *

Perhatikan, bahwa IDE SUKARNO untuk suatu PERSATUAN DAN PERJUANGAN RAKYAT Asia-Afrika -- DEMI KEMERDEKAAN DAN PERDAMAIAN DUNIA, diluncurkan pada suatu periode ketika tentera ekspedisi Perancis (16.000 serdadu dan opsir) dipusatkan di Dien Bien Phu, sebuah desa di lereng gunun di perbatasan Vietaam dengan Laos.

Strategi militer Perancis ialah,-- hendak memancing masuk perangkap dan menghancurkan kekuatan bersenjata Vietminh , populer disebut Vietcong - yang sedang maju menderu menghalau tentara Perancis dari Indochina.

Menarik bahwa IDE SUKARNO tentang Persatuan dan Perjuangan Rakyat Asia-Afrika, diluncurkan, pada saat yang sama ketika tentara Vietminh di bawah Jendral Vo Nguyen Giap, dengan 40.000 psukan gerilyanya mengepung dan pada tanggal 07 Mei 1954, (dimulai pada tanggal 12 Maret - setelah bertempur siang malam selama 57 hari) -- , menghancurkan tentara ekspedisi kolonial Perancis di Dien Bien Phu. Kelanjutannya Perancis terpaksa angkat kaki dari Indochina, untuk digantikan oleh Amerika Serikat.

* * *

Banyak diajukan pertanyaan: APA PERAN INDONESIA dan Sukarno sekitar Konferensi A-A Bandung (1955) dan kaitannya dengan Non-Alignment, Gerakan Non-Blok?

(5)

5

Peran Sukarno dan Indonesia, adalah -- bahwa Sukarno dan Indonesia merupakan PEMRAKARSA, pengambil inisiatif IDE BESAR INI. Presiden Sukarno dan Indonesia tampil, maju ke depan --- , ambil inisiatif untuk mendorong maju GERAKAN KEMERDEKAAN DI ASIA DAN AFRIKA, mempersatukan dan mencapai kemenangan.

Berani melawan arus, berani menantang oposisi dan tantangan "Perang Dingin", menentang pandangan, bahwa konflik di dunia ini, antara Blok Timur dan Blok Barat, sebagai masalah yang "over-riding", yang di atas segala-galanya, yang menentukan siapa kawan siapa kawan. Yang menentukan haridepan dunia.

* * *

Ketika Konferensi AA Bndung (1955), aku baru berumur 25 tahun. Belum banyak mengerti tentang politik. nasional dan apalagi internasional.

Namun, 3 tahun sebelumnya, yaitu pada bulan Juli 1952, aku dikirimkan ke Kopenhagen, ibukota Denmark. Bersama seorng kawan ditugaskan untuk mewakili Pemuda Indonesia, dalam suatu konferensi persiapan internasional, yang akan menyelenggarakan Kongres Pemuda Sedunia, Di Wina, Austria. Pada waktu itu di Asia sedang berkobar Perang Korea. Geo-politik mancanegara masih didominasi oleh suasana "PERANG DINGIN". Dua kekuatan di dunia ini berhadap-hadapan: Blok Barat, yang dikepalai oleh AS-- versus Blok Timur, dengan Uni Sovyet, sebagai pemimpinnya. Perang Korea, baru saja sedikit mereda.

Namun, Ada satu hal yang tidak mereda, bahkan semakin berkobar. Itu adalah perjuangaan bangsa-bangsa dan negeri-negeri terjajah di kawasan yang luas di benua Asia- dan Afrika, Perjuangan ini, adalah perjuangan dari bangsa-bangsa dan negeri-negeri terjajah, untuk merebut kemerdekaannya.

Kekuatan politik dari perjuangn ini, punya satu tujuan bersama: Yaitu, mengusir kekuasaan kolonial asing yang selama ini menguasai negeri dan bangsa mereka. Perjuangn ini adalah perjuangan anti-kolonialisme melawan kolonialisme, lama dan baru, untuk kemrdekaan bangsa dan tanah air.

* * *

Dunia tersentak! Tidak habis keheranan menyaksikan suatu peristiwa sejarah yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Terselenggaranya suatu konferensi yang terdiri dari bangsa-bangsa dan negeri-negeri merdeka, seperti Ethiopia, Mesir, Thailand, India, Burma, Indonesia dan Jepang; dan yang berada dalam proses mencapai kemerdekaannya,

(6)

6

seperti Ghana dan Vietnam Selatan. Hadir di situ negeri-negeri yang terikat dengan pakta-pakta militer Barat seperti SEATO, CENTO DAN NATO.

Bagaimana mungkin negeri-negeri yang begitu beraneka ragam politik luar negeri dan aliansi militernya, bisa berkumpul dan mencapai PERSETUJUAN BERSAMA?

Negeri-negeri Barat yang selama ratusan tahun menjadi penjajah mayoritas negeri-negeri benua Asia dan Afrika, dan para juru-ramal mereka memprediksi dan mengharapkan bahwa Konferensi Asia-Afrika di Bandung itu akan berakhir dengan percekcokan dan kegagalan total. Di dunia ini tidak mungkin mengambil sikap bebas dan berdikari, begitu anggapan mereka. "Kalau kalian tidak berfihak kami, berarti kalian menentang dan jadi musuh kami"!

Begitu logika blok Barat yang dikepalai oleh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis ketika itu. "If you are not with us, you are against us!" Begitu John Foster Dullers, Menlu AS pernah mengancam . . . .

* * *

Bangsa-bangsa Asia-Afrika yang berkumpul di Bandung selama seminggu itu, menyatakan bahwa mereka berhasrat dan bertekad untuk hadir di dunia ini sebagai kekuatan politik yang berjuang untuk bebas berdiri sendiri, tidak menjadi émbél-émbél blok-blok yang merupakan fihak-fihak terlibat dalam'Perang Dingin'. Hal mana sesungguhnya merupakan fenomena baru yang muncul di dunia geo-politik internasional.

Apakah mungkin suatu negeri atau kelompok negeri-negeri untuk berdiri sendiri, tidak 'mihak sana' tidak 'mihak sini'? Bukankah di antara yang hadir di Bandung itu ada yang terikat dengan blok Barat, seperi Filipina dan Thailand yang anggota SEATO, yang dikepalai oleh AS? Bukankah Tiongkok dan Vietnam Utara, adalah bagian dari Blok Timur yang dikepalai oleh Uni Sovyet? Bukankah Turki anggota NATO, dan bukankah Irak anggota CENTO, yang dikepalai oleh AS? Selain itu terdapat negeri-negeri yang menemp;uh politk luarnegeri yang 'bebas dan aktif' , yang sering dikatakan 'netral', tidak mihak sana dan tidak mihak sini, seperti India dan Indonesia?

Bisakah negeri-negeri yang demikian berbedanya politik luarnegerinya, berkumpul dan berunding. Di tengah-tengah situasi berkecamuknya 'Perang Dingin'?

Tetapi, ---- bangsa-bangsa Asia dan Afrika, yang para wakilnya berkumpul di Bandung 60 tahun yang lalu, telah menciptakan KEAJAIBAN SEJARAH . Suatu FONOMENA LANGKA DALAM GEO-POLITIK INTERNASIONAL menjadi suatu kenyataan.

(7)

7

* * *

Para utusan dari negeri-negeri Asia Afrika itu bisa berunding, bisa musyawarah dan TELAH MENCAPAI KATA SEPAKAT. Mereka mewakili bangsa-bangsa dan negeri-negeri yang mendambakan kermerdekaan dan kebebasan, kerjasama, kemajuan dan perdamaian dunia. Musuh bersama mereka adalah kolonialisme dalam segala manifestasinya!

* * *

Muncullah pertanyaan berikut ini? Apakah DASA SILA BANDUNG, 10 PRINSIP BANDUNG masih relevan. Memperingati Konferensi Bandung (1955), bukankah itu NOSTALGIA SEMATA?

Nyatanya - - - dimulai dengan BANDUNG PRINCIPLES, gerakan dan persepakatan negeri-negeri NON BLOK, negeri-negeri yang NON-ALIGNED.. yang menempuh dan mempertahankan politik NON ALIGNMENT . . .Yang menolak berfihak ketika berkecamuk "Perang Dingin", dan TETAP MEMPERTAHANKAN POLITIK LUAR NGERI YANG BEBAS BERDIRI SENDIRI. Tokoh-tokoh Konferensi AA Bandung: Sukarno, Nehru, Nasser, Nkrumah merupakan pilar ide non blok, Bersama Tito dari Yugoslavia, pada tahun 1961 meluncurkan Konferensi Non Blok pertama di Belgrado, Jugoslavia. Gerakan Non Blok merupakan pengembangan dari PRINSWIP-PRINSIp HUBUNGN INTERNAIONAL yang dideklarasikan di Konferensi Asia-Afrika di Bandung, 1955. Dalam situasi dunia yang bertambah rumit, masih terjadinya berbagai konflik kekerasan serta munculnya kecenderungan baru hegemonisme pasca 'Perang Dingin', benarlah sikap Indonesia dan sementara negeri AA lainnya bahwa SEMANGAT BANDUNG dan 10 PRINSIP BANDUNG MASIH RELEVAN!

* * *

Kelanjutan dari Konferensi AA di Bandung (1955), yang merupakan kegiatan di jajaran pemerintah--- adalah berdirinya gerakan besar setiakawan rakyat-rakyat Asia dan Afrika melawan kolonialisme dan neokolonialisme. Gerakan ini adalah gerakan non-governmental. Muncul AAPSO, Konferensi Mahasiswa AA, Konferensi Pengarang AA, Konferensi Wanita AA, Festival Film AA , KIAPPMA, dan Ganefo. Yang dilengkapi dengan Konferensi Trikontinental di Havana, Cuba, 1966. Sebagai aktivis setiakawan Raqkyt-Rakyat Asia Afrika aku sepenuhnya menceburkan diri dalam kegiatan dan gerakan besar ini.

(8)

8

Menarik membaca ulang yang pernah ditulis oleh waratawan senior Indonesia, Rosihan Anwar (almarhum) tentang Konferensi Bandung:

"Dewasa ini ada orang yang bertanya apakah gunanya bagi kita memperingati 50 tahun KAA Bandung, sedangkan dunia sudah berubah?

Sebagai wartawan yang meliput KAA dulu saya ingin menjawabnya dengan mengemukakan bahwa betul dunia sudah berubah, namun kita mesti berusaha menanamkan kesadaran sejarah kepada generasi muda Indonesia. Generasi muda jangan sampai melihat sejarah bangsa kita seperti terputus- putus, merasa hidup hanya dalam zamannya saja, bersikap bagaikan "muara melupakan hilirnya".

"50 Tahun yang lalu Indonesia tampil aktif di gelanggang politik internasional dengan tujuan membebaskan bangsa Asia-Afrika dari kolonialisme." Indonesia sukses menyelenggarakan KAA walaupun keadaannya masih sukar dan pengalamannya masih kurang. Tapi, Indonesia tetap maju ke depan dan aktif bergerak dalam human pilgrimage, perjalanan umat manusia.

"Apakah pengetahuan sejarah tentang KAA itu tidak memberi inspirasi dan optimisme bagi generasi sekarang untuk menatap masa depan? Saya yakin ada, karena itu ada gunanya memperingati 50 tahun KAA Bandung. God bless Indonesia.'

* * *

Lampiran: -- I

Dibawah ini bisa dibaca lagi apa itu DEKLARASI BANDUNG?

Isi Dasasila Bandung – Bandung Principles:

1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang

termuat di dalam piagam PBB

2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun

kecil

4. Tidak melakukan intervensiatau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri

negara lain

5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian

(9)

9 6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak

bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain

7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan

kekerasan terhadap integritaw wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara

8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti

perundingan, persetujuan, arbitrasi (penyelesaian masalah hukum) , ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB

9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama

10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

* * *

Lampiran II

PESERTA KONFERENSI ASIA-AFRIKA, BANDUNG 1955

1.. Afganistan 11.. Jepang 21.. Ethiopia

2.. Indonesia 12.. Sudan 22.. Liberia

3.. Pakistan 13.. Republik Rakyat Tiongkok 23.. Vietnam (Utara)

4.. Birma 14.. Yordania 24.. Vietnam (Selatan)

5.. Filipina 15.. Suriah 25.. Pantai Emas

6.. Kamboja 16.. Laos 26.. Libya

7.. Irak 17.. Thailand 27.. India

8.. Iran 18.. Mesir 28.. Nepal

9.. Arab Saudi 19.. Libanon 29.. Yaman

10.. Ceylon 20.. Turki

* * *

Lampiran III

Non-Aligned Movement/NAM)

adalah suatu organisasi internaswional yang terdiri dari lebih dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun.

Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk

(10)

10

menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, Apartheid Zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemonii dan menentang segala bentuk blok politik.

Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT).

Paris, 22 Februari, 2015

* * *

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan pengetahuan terhadap masyarakat luas tentang sikap pemirsa terhadap perilaku agresif di program acara penghuni terakhir 

DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS TERHADAP PELUANG USAHA Sebagai akibat dari perubahan paradigma organisasi dan manajemen yang dikarakterisasikan dengan adanya

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil, pembiayaan sewa, dan rasio non performing financing terhadap likuiditas

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 Peraturan Bupati Tangerang Nomor 30 Tahun 2019 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas dan

Pernikahan sah murni adalah yang memenuhi segala persyaratan akad, segala syarat sah, dan segala syarat pelaksanaan sebagaimana yang telah dijelaskan, yakni kedua orang yang

Nafkah merupakan kewajiban ayah (suami) terhadap anak-anaknya sampai anak tersebut dewasa dan dapat bekerja Namun apabila anak telah mencapai umur tetapi terhalang untuk

 Mengaitkan materi/ tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/ tema/kegiatan sebelumnya tentang Sejarah Pertumbuhan

Dengan demikian, asas hukum acara pidana diartikan sebagai dasar patokan hukum yang melandasi KUHAP dalam penerapan penegakan hukum...