• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2017 PROVINSI LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2017 PROVINSI LAMPUNG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Moda transportasi

udara paling

banyak

digunakan oleh

penumpang untuk

perjalanan ke luar

Provinsi Lampung,

yaitu 41,65%.

• Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada September 2017 sebanyak 59.672 orang, naik sebesar 9,22 persen bila dibandingkan Agustus 2017 yaitu sebanyak 54.637 orang. Sementara itu, jika dibandingkan tahun lalu yaitu bulan September 2016 mengalami kenaikan, yaitu sebesar 7,05 persen.

• Jumlah penumpang kapal ferry yang berangkat melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung pada September 2017 sebanyak 98.969 orang, turun sebesar 13,47 persen jika dibandingkan Agustus 2017 sebesar 114.376 orang. Sebaliknya jumlah kendaraan yang diangkut melalui Pelabuhan Bakauheni pada September 2017 sebanyak 137.720 kendaraan naik sebesar 8,68 persen jika dibandingkan Agustus 2017 yang hanya mencapai 126.717 kendaraan. Sementara itu barang yang dimuat melalui Pelabuhan Panjang pada September 2017 mencapai 988.147 ton, turun sebesar 36,80 persen dibandingkan Agustus 2017 yang mencapai 1.563.437 ton. Untuk barang yang dibongkar pada September 2017 sebanyak 428.784 ton, turun sebesar 20,86 persen dibandingkan Agustus 2017 sebanyak 541.782 ton.

• Penumpang pesawat udara yang berangkat dari Bandara Raden Inten II pada September 2017 sebanyak 113.221 orang, naik sebesar 5,31 persen jika dibandingkan Agustus 2017 sebanyak 107.517 orang. Sementara itu penumpang pesawat udara yang datang di Bandara Raden Inten II pada September 2017 sebanyak 109.564 orang, juga mengalami kanaikan sebesar 6,01 persen dibandingkan dengan Agusus 2017 sebanyak 103.353 orang. Barang yang dimuat dari Bandara Raden Inten II Provinsi Lampung pada September 2017 sebanyak 574.810 kg, turun sebesar 18,07 persen dibandingkan dengan Agustus 2017 yang mencapai 701.612 kg. Perkembangan barang yang dibongkar pada September 2017 sebanyak 926.670 kg, naik sebesar 6,96 persen jika dibandingkan Agustus 2017 yaitu sebanyak 866.384 kg

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2017

PROVINSI LAMPUNG

(2)

2

1. Angkutan Darat

Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada September 2017 sebanyak 59,672 orang, naik sebesar 9,22 persen dibandingkan Agustus 2017 yaitu sebanyak 54.637 orang. Demikian juga jika dibandingkan dengan bulan September 2016, sebanyak 55,744 orang, maka pada September 2017 juga mengalami kenaikan sebesar 7,05 persen.

Tabel 1.

Perkembangan Keberangkatan Penumpang dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Provinsi

Lampung September 2016, Agustus 2017 dan September 2017

Uraian Keberangkatan Penumpang % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 September 2016 Agustus 2017 September 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jumlah Penumpang (orang) 55 744 54 637 59 672 9,22 7,05

Total Km Penumpang (juta km) 12,00 12,79 13,92 8,89 16,03

Rata-rata Km Penumpang (km) 215,24 234,04 233,34 (0,30) 8,41

Total kilometer penumpang (km penumpang) adalah jumlah kilometer dari semua penumpang yang berangkat. Besaran ini merupakan penjumlahan jarak tujuan masing-masing penumpang. Jumlah km penumpang angkutan darat yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada September 2017 sebanyak 13,92 juta kilometer penumpang, naik sebesar 8,89 persen dibandingkan Agustus 2017 sebanyak 12,79 juta kilometer penumpang. Jika dibandingkan dengan September 2016 yaitu sebanyak 12,00 juta kilometer penumpang pada September 2017 juga mengalami kenaikan sebesar 16,03 persen. rata kilometer penumpang adalah rata-rata jumlah kilometer dari penumpang yang berangkat. Rata-rata km penumpang yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada September 2017 mencapai 233,34 km, turun sebesar 0,30 persen jika dibandingkan Agustus 2017 yaitu sebanyak 234,04 km. Namun jika dibandingkan dengan bulan September 2016 yaitu sebanyak 215,24 km mengalami kenaikan sebesar 8,41 persen.

Grafik 1.

Perkembangan Keberangkatan Penumpang dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Provinsi

Lampung September 2016 s.d September 2017

55 744 52 515 54 875 62 247 58 449 45 641 54 575 56 154 60 109 51 716 63 273 54 637 59 672

(3)

3

Jumlah barang yang dimuat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada September 2017 sebanyak 1.515.741 ton, turun sebesar 6,83 persen dibandingkan Agustus 2017 yaitu sebanyak 1.626.856 ton. Namun Jika dibandingkan dengan keadaan tahun lalu pada September 2016 sebanyak 1.175.750 ton mengalami kenaikan sebesar 28,92 persen.

Total Kilometer Barang (km barang) adalah jumlah kilometer semua barang yang diangkut. Angka ini merupakan hasil penjumlahan jarak dari asal barang sampai ke tujuan dalam satuan ton. Jumlah km ton barang yang dimuat kereta api pada September 2017 sebanyak 620,72 juta kilometer, turun sebesar 6,83 persen jika dibandingkan Agustus 2017 yaitu sebanyak 666,23 juta kilometer. Sebaliknya bila dibandingkan dengan bulan September 2016 sebanyak 481,79 juta kilometer mengalami kenaikan sebesar 28,84 persen.

Tabel 2.

Perkembangan Barang yang Dimuat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Provinsi Lampung

September 2016, Agustus 2017 dan September 2017

Uraian Muat Barang % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 September 2016 Agustus 2017 September 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jumlah Barang (ton) 1 175 750 1 626 856 1 515 741 (6,83) 28,92

Total Km Barang (juta km) 481,79 666,23 620,72 (6,83) 28,84

Rata-rata Km Ton Barang (km) 409,77 409,52 409,52 0,00 (0,06)

Rata-rata kilometer ton adalah rata-rata jumlah kilometer setiap ton barang yang diangkut. Rata-rata jumlah km ton yang dimuat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada September 2017 mencapai 409,52 km, angka ini sama dengan keadaan bulan Agustus 2017 dan Namun dibandingkan bulan Agustus 2016 sebanyak 409,77 mengalami sedikit penurunan sebesar 0,06 persen.

2. Angkutan Laut

Jumlah penumpang kapal ferry yang berangkat dari Pelabuhan Bakauheni Lampung pada September 2017 sebesar 98.969 orang, turun sebesar 13,47 persen dibandingkan Agustus 2017 yang tercatat sebanyak 114.376 orang. Bila dibandingkan dengan keadaan bulan September 2016 yang tercatat sebanyak 138.507 orang, juga mengalami penurunan sebesar 28,55 persen

Grafik 2.

Perkembangan Keberangkatan Penumpang Melalui Pelabuhan Bakauheni Lampung

September 2016 s.d September 2017

138,507 105,819 94,996 157,838 127,035 110,641 101,387 108,389 104,939 137,484 248,935 114,376 98,969

(4)

4

Penyeberangan melalui angkutan laut selain penumpang ada juga kendaraan, diantaranya: motor, bus, mobil sedan dan sejenisnya, truk, dan pick up. Jumlah kendaraan yang berangkat pada bulan September 2017 tercatat sebanyak 137.720 unit, naik sebesar 8,68 persen jika dibandingkan Agustus 2017 sebanyak 126.717 unit. Jika dilihat dari masing masing kendaraan terjadi penurunan hampir di semua unit kendaraan, kecuali jenis kendaraan truk dan pick up naik masing masing sebesar 44,18 persen dan 14,83 persen, sebaliknya penurunan tertinggi terdapat pada jenis kendaraan bus yaitu sebesar 29,69 persen yaitu dari 7.963 unit menjadi 5.599 unit kendaraan.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan keberangkatan kendaraan pada September 2016 yaitu sebanyak 152.292 unit, turun sebesar 9,57 persen, Bila dirinci menurut jenis kendaraan, hampir semua mengalami penurunan kecuali jenis kendaraan truk naik sebesar 15,34 persen yaitu dari 58.588 unit menjadi 67.573 unit dan jenis kendaraan pick up naik sebesar 6,87 persen yaitu dari 12.308 unit menjadi 13.154 unit kendaraan.

Tabel 3.

Perkembangan Keberangkatan Kendaraan Melalui Pelabuhan Bakauheni

Provinsi Lampung September 2016, Agustus 2017 dan September 2017

Jenis Kendaraan Keberangkatan Kendaraan % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 September 2016 Agustus 2017 September 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Motor 28 032 21 668 18 304 (15,53) (34,70) Bus 6 437 7 963 5 599 (29,69) (13,02)

Sedan dan Sejenisnya 46 927 38 764 33 090 (14,64) (29,49)

Truk 58 588 46 867 67 573 44,18 15,34

Pick Up 12 308 11 455 13 154 14,83 6,87

Jumlah 152 292 126 717 137 720 8,68 (9,57)

Jumlah barang yang dimuat melalui Pelabuhan Panjang pada September 2017 sebanyak 988.147 ton, mengalami penurunan sebesar 36,80 persen dibandingkan Agustus 2017 yaitu sebanyak 1.563.437 ton. Sementara itu jika dibandingkan dengan bulan September 2016 sebanyak 1.581.392 ton juga mengalami penurunan sebesar 37,51 persen.

Selanjutnya jumlah barang yang dibongkar di Pelabuhan Panjang pada September 2017 sebanyak 428.784 ton turun sebesar 20,86 persen. Dibandingkan bulan Agustus 2017 yang mencapai 541.782 ton. Selanjutnya jika dibandingkan dengan bulan September 2016 sebanyak 598.972 ton, juga mengalami penurunan sebesar 28,41 persen.

Tabel 4.

Perkembangan Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Panjang

Provinsi Lampung September 2016, Agustus 2017 dan September 2017

Uraian September 2016 Agustus 2017 September 2017 % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Muat Barang (ton) 1.581 392 1.563 437 988 147 (36,80) (37,51)

Bongkar Barang (ton) 598,972 541,782 428.784 (20,86) (28,41)

3. Angkutan Udara

Adapun Bandar udara asal keberangkatan dan tujuan kedatangan penumpang serta bongkar dan muat barang pesawat udara di Provinsi Lampung selama September 2017 meliputi 10 lokasi bandar udara yaitu Soekarno-Hatta Jakarta (CGK), Hang Nadim Batam (BTH), Adisutjipto Yogyakarta (JOG), Seray Pesisir Barat Krui (KRUI), Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (PLM), Husein Sastranegara (BDO), Juanda Surabaya (SUB), Halim Perdana Kusuma Jakarta (HLP), Sultan Thaha Syaifuddin Jambi (DJB), dan Adi Sumarmo Solo (SOC).

(5)

5

Tabel 5.

Perkembangan Keberangkatan Penumpang Pesawat Udara dari Bandara Radin Inten II Provinsi

Lampung September 2016, Agustus 2017 dan September 2017

Bandara Tujuan Keberangkatan Penumpang % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 September 2016 Agustus 2017 September 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jakarta (CGK) 63 100 77 436 80 745 4,27 27,96 Batam (BTH) 2 431 5 353 6 521 21,82 168,24 Yogyakarta (JOG) - 4 443 4 773 7,43 - Krui (KRUI) 13 - - - - Bandung (BDO) 3 800 5 452 5 221 (4,24) 37,39 Surabaya (SUB) - 4 829 5 686 17,75 - Palembang (PLM) 3 876 3 922 3 871 (1,30) (0,13) Jakarta (HLP) - 4 209 4 243 0,81 - Jambi (DJB) - 986 1 144 16,02 - Solo (SOC) - 887 1 017 14,66 - Jumlah 73 220 107 517 113 221 5,31 54,63

Jumlah penumpang pesawat udara yang berangkat dari Bandara Radin Inten II pada September 2017 sebanyak 113.221 orang, naik sebesar 5,31 persen dibandingkan Agustus 2017 sebanyak 107.517 orang. Terlihat pada tabel 5, pada bulan September 2017, kenaikan keberangkatan penumpang terjadi hampir di seluruh bandara tujuan kecuali keberangkatan penumpang menuju Husein Sastranegara (BDO) dan Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (PLM) yaitu masing-masing turun sebesar 4,24 persen dan 1,30 persen. Sementara itu jika dibandingkan dengan keberangkatan penumpang tahun lalu yaitu September 2016 yang hanya mencapai 73.220 orang, mengalami kenaikan sebesar 54,63 persen. Peningkatan penumpang terbesar terjadi pada keberangkatan menuju Bandara Hang Nadim Batam (BTH) yaitu sebesar 168,24 persen, dan Husein Sastranegara (BDO) sebesar 37,39 persen.

Grafik 3.

Perkembangan Keberangkatan Penumpang Pesawat Udara

di Provinsi Lampung September 2016 s.d. September 2017

Jumlah kedatangan penumpang pesawat udara di Bandara Raden Inten II pada September 2017 sebanyak 109.564 orang, naik sebesar 6,01 persen jika dibandingkan Agustus 2017 sebanyak 103.353 orang. Jika dilihat dari masing - masing bandara asal, kenaikan terjadi pada hampir semua kedatangan penumpang, kecuali ada 3 bandara asal yang mengalami penurunan yaitu Bandara Hang Nadim Batam (BTH), Husein Sastranegara (BDO) dan Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (PLM), masing-masing sebesar 4,48 persen, 5,18 persen dan 3,33 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan kedatangan penumpang

73 220 74 813 76 767 96 956 88 164 76 767 94 570 86 557 95 142 91 007 131 788 107 517 113 221

(6)

6

September 2016 yang tercatat sebanyak 72,529 orang, mengalami kenaikan sebesar 51,06 persen. Kenaikan kedatangan penumpang tertinggi berasal dari Bandara Hang Nadim Batam (BTH) sebesar 41,39 persen yaitu dari 4.279 orang menjadi 6.050 orang.

Tabel 6.

Perkembangan Kedatangan Penumpang Angkutan Udara di Bandar Udara

Raden Inten II Provinsi Lampung September 2016, Agustus 2017 dan September 2017

Asal Bandara Kedatangan Penumpang % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 September 2016 Agustus 2017 September 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jakarta (CGK) 60 488 73 225 78 357 7,01 29,54 Batam (BTH) 4 279 6 334 6 050 (4,48) 41,39 Yogyakarta (JOG) - 4 258 4 459 4,72 - Krui (KRUI) 35 - - - - Bandung (BDO) 3 981 5 267 4 994 (5,18) 25,45 Surabaya (SUB) - 4 728 5 941 25,66 - Palembang (PLM) 3 746 4 147 4 009 (3,33) 7,02 Jakarta (HLP) - 3 728 3 860 3,54 - Jambi (DJB) - 995 1 069 7,44 - Solo (SOC) - 671 825 22,95 - Jumlah 72 529 103 353 109 564 6,01 51,06

Jumlah barang yang dimuat dari Bandara Raden Inten II Provinsi Lampung pada September 2017 sebanyak 574.810 kg, turun sebesar 18,07 persen dibandingkan Agustus 2017 yang mencapai 701.612 kg. Penurunan tertinggi terjadi pada tujuan Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (CGK) sebesar 25,20 persen yaitu dari 451.501 kg menjadi 375.013 kg.

Sebaliknya, jika dibandingkan dengan jumlah barang yang dimuat per September 2016 yang tercatat sebesar 512.231 kg, angka tersebut naik sebesar 12,22 persen. Persentase kenaikan tertinggi terjadi pada tujuan Bandara Hang Nadim Batam (BTH) dengan kenaikan sebesar 178,92 persen, dari 23.392 kg menjadi 65.245 kg.

Tabel 7.

Perkembangan Muat Barang Angkutan Udara di Bandar Udara Raden Inten II Provinsi Lampung September 2016, Agustus 2017 dan September 2017

Asal Bandara Muat Barang (Kg) % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 September 2016 Agustus 2017 September 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jakarta (CGK) 451 501 501 337 375 013 (25,20) (16,94) Batam (BTH) 23 392 60 857 65 245 7,21 178,92 Yogyakarta (JOG) - 34 515 33 657 (2,49) - Krui (KRUI) 41 - - - - Bandung (BDO) 19 887 25 317 22 072 (12,82) 10,99 Surabaya (SUB) - 37 124 41 167 8,20 - Palembang (PLM) 17 410 15 900 14 859 (6,55) (14,65) Jakarta (HLP) - 18 127 14 605 (19,43) - Jambi (DJB) - 5 049 4 908 (2,79) - Solo (SOC) - 3 386 4 284 26,52 - Jumlah 512 231 701 612 574 810 (18,07) 12,22

Jumlah barang yang dibongkar di Bandara Radin Inten II pada September 2017 mencapai 926.670 kg, naik sebesar 6,96 persen dibandingkan Agustus 2017 yaitu sebanyak 866.384 kg. Kenaikan bongkar barang

(7)

7

tertinggi berasal dari Bandara Adi Sumarmo Solo (SOC) sebesar 55,90 persen, disusul oleh Bandara Thaha Syaifuddin Jambi (DJB) sebesar 17,96 persen. Selanjutnya bila dilihat perbandingan dengan tahun lalu, dari total barang yang dibongkar pada bulan September 2016 dengan bulan September 2017 mengalami kenaikan sebesar 20,22 persen yaitu dari 770.800 kg menjadi 926.670 kg. Persentase kenaikan terbesar berasal dari Bandara Husein Sastranegara (BDO) sebesar 33,31 persen yaitu dari 21.087 kg menjadi 28.112 kg barang.

Tabel 8

Perkembangan Bongkar Barang Angkutan Udara di Bandar Udara Raden Inten II Provinsi

Lampung September 2016, Agustus 2017 dan September 2017

Asal Bandara Bongkar Barang (Kg) % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 September 2016 Agustus 2017 September 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jakarta (CGK) 687 818 647 781 725 332 11,97 5,45 Batam (BTH) 42 959 58 912 48 220 (18,15) 12,25 Yogyakarta (JOG) - 35 845 34 788 (2,95) - Krui (KRUI) 110 - - - - Bandung (BDO) 21 087 32 912 28 112 (14,58) 33,31 Surabaya (SUB) - 42 523 46 431 9,19 - Palembang (PLM) 18 826 19 441 17 607 (9,43) (6,48) Jakarta (HLP) - 21 005 15 685 (25,33) - Jambi (DJB) - 5 067 5 977 17,96 - Solo (SOC) - 2 898 4 518 55,90 - Jumlah 770 800 866 384 926 670 6,96 20,22

Secara keseluruhan selama September 2017, jumlah penumpang terbanyak yang melakukan perjalanan ke luar Provinsi Lampung adalah yang menggunakan pesawat udara melalui Bandara Radin Inten II Natar yaitu sebesar 41,65 persen, diikuti kapal fery melalui Pelabuhan Bakauheni sebesar 36,40 persen. dan selanjutnya dengan moda transportasi kereta api melalui Stasiun Tanjung Karang sebesar 21,95 persen.

Grafik 4.

Proporsi Keberangkatan Penumpang Kereta Api, Kapal Ferry dan Pesawat Udara di Provinsi Lampung September 2017

Total jumlah penumpang yang berangkat pada September 2017 sebanyak 271.862 orang, turun sebesar 1,69 persen dibandingkan Agustus 2017 yaitu sebanyak 276,530 orang. Persentase penurunan jumlah penumpang terjadi pada keberangkatan penumpang menggunakan kapal ferry sebesar 13,47 persen, sebaliknya keberangkatan penumpang yang menggunakan pesawat udara dan kereta api mengalami kenaikan yaitu masing – masing sebesar 5,31 persen dan 9,22 persen.

Kereta Api; 21,95 Kapal Ferry, 36.40 Pesawat Udara, 41.65

(8)

8

Sementara itu, jumlah penumpang moda transportasi darat, laut dan udara yang berangkat pada September 2016 jika dibandingkan September 2017 naik sebesar 1,64 persen yaitu dari 267.471 orang menjadi 271.862 orang. Persentase kenaikan terjadi pada alat transportasi pesawat udara yaitu sebesar 54,63 persen dari 73.220 orang menjadi 113.221 orang dan trasportasi kereta api sebesar 7,05 persen dari 55.744 orang menjadi 59.672 orang. Sebaliknya keberangkatan penumpang menggunakan kapal ferry mengalami penurunan sebesar 28,55 persen yaitu dari 138.507 orang menjadi 98.969 orang.

Tabel 9.

Perkembangan Keberangkatan Penumpang Kereta Api, Kapal Ferry dan Pesawat Udara di

Provinsi Lampung September 2016, Agustus 2017 dan September 2017

Uraian Keberangkatan Penumpang % Perubahan Bulan n, n-1 % Perubahan Tahun n, n-1 September 2016 Agustus 2017 September 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kereta Api 55.744 54.637 59.672 9,22 7,05 Kapal Ferry 138.507 114 376 98 969 (13,47) (28,55) Pesawat Udara 73.220 107 517 113.221 5,31 54,63 Jumlah 267.471 276 530 271 862 (1,69) 1,64

Referensi

Dokumen terkait

Diagnosis tuberkulosis ditegakkan melalui pemeriksaan gejala klinis, mikrobiologi, radiologi, dan patologi klinik. Pada TBEP sulit ditegakkan, karena memiliki gejala yang

Untuk mengetahui dimensi Jaminan (Assurance) kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan tingkat kepuasan pasien pengguna BPJS kesehatan di Puskesmas

Dalam sambutannya Wakil Bupati Yuli Hastuti mengatakan, pelajar merupakan bagian yang potensial di bidang pembangunan olahraga, sehingga penyelenggaraan POPDA merupakan

Melalui pengalaman siswa dan penjelasan dari guru, siswa dapat mengidentifikasi kehidupan manusia yang sesuai dengan keadaaan cuaca tertentu dengan tepat.. Melalui

Selanjutnya yang dimaksud dengan alat atau media pendidikan islam Selanjutnya yang dimaksud dengan alat atau media pendidikan islam disini adalah jalan atau cara

Dari hasil penelitian yang dilakukan, di di analisis bahwa tidak terdapat hubungan antara pre dan post mentruasi, hasi lii di dapat berdasarkan analisis

memiliki gap yaitu ada temuan kepemimpinan yang tidak signifikan serta pada dimensi motivasi kerja dengan pola kepemimpinan memiliki hubungan yang kuat melatarbelakangi

Persoalan kebebasan beragama dalam Islam bahkan tidak sebatas membiarkan seorang manusia memilih terhadap suatu agama, namun lebih dari itu, memberi kebebasan kepada pemeluk