• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Gedung Direktorat Jendral Perbendaharaan, Lt. II Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4

Jakarta 10710 Kotak Pos 1139 Telpon : 544-9230 psw. 5200 Faksimile : 3457490 WebSites : http://www.perbendaharaan.go.id

Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

di seluruh Indonesia

SURAT EDARAN Nomor SE-63/PB/2006

TENTANG

TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN, PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN, PENGAWAS BENIH TANAMAN, PENGAWAS BIBIT TERNAK, MEDIK VETERINER, PARAMEDIK VETERINER, PENGAWAS PERIKANAN, PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN,

DAN PENGAWAS BENIH IKAN

Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2006 tanggal 26 Mei 2006 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman, Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih Ikan, untuk kelancaran pelaksanaan pembayarannya dengan ini diminta perhatian Saudara atas hal-hal sebagai berikut:

1. Yang dimaksud dengan Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, yang selanjutnya disebut dengan Tunjangan Penyuluh Pertanian adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Yang dimaksud dengan Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan, yang selanjutnya disebut dengan Tunjangan Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Yang dimaksud dengan Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Benih Tanaman, yang selanjutnya disebut dengan Tunjangan Pengawas Benih Tanaman adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Pengawas Benih Tanaman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2)

4. Yang dimaksud dengan Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Bibit Ternak, yang selanjutnya disebut dengan Tunjangan Pengawas Bibit Ternak adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Pengawas Bibit Ternak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Yang dimaksud dengan Tunjangan Jabatan Fungsional Medik Veteriner, yang selanjutnya disebut dengan Tunjangan Medik Veteriner adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Medik Veteriner sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 6. Yang dimaksud dengan Tunjangan Jabatan Fungsional Paramedik Veteriner, yang

selanjutnya disebut dengan Tunjangan Paramedik Veteriner adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Paramedik Veteriner sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Yang dimaksud dengan Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan, yang selanjutnya disebut dengan Tunjangan Pengawas Perikanan adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Yang dimaksud dengan Tunjangan Jabatan Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, yang selanjutnya disebut dengan Tunjangan Pengendali Hama dan Penyakit Ikan adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

9. Yang dimaksud dengan Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Benih Ikan, yang selanjutnya disebut dengan Tunjangan Pengawas Benih Ikan adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Pengawas Benih Ikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

10. Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman, Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih Ikan, diberikan Tunjangan Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman, Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih Ikan setiap bulan. 11. Besarnya Tunjangan Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman,

Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih Ikan sebagaimana dimaksud dalam butir 10 adalah sebagaimana terlampir, diberikan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2006.

12. Kekurangan pembayaran Tunjangan Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman, Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih

(3)

Ikan mulai tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan diberikannya Tunjangan Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman, Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih Ikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2006 tanggal 26 Mei 2006, dapat diajukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran kepada KPPN setempat.

13. Pemberian Tunjangan Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman, Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih Ikan dihentikan apabila Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam jabatan struktural atau jabatan fungsional lain atau karena hal lain yang mengakibatkan pemberian tunjangan dihentikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

14. Prosedur penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dilakukan sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 15. Dengan diberlakukannya Surat Edaran ini, maka ketentuan tentang Tunjangan Penyuluh

Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman, Pengawas Benih Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih Ikan sebelumnya dan ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2006 tanggal 26 Mei 2006 dinyatakan tidak berlaku.

16. Kepala KPPN agar memberitahukan maksud Surat Edaran ini kepada satker-satker terkait di wilayah kerjanya masing-masing.

17. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan diminta untuk mengawasi pelaksanaan Surat Edaran ini.

Demikian untuk dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 10 Agustus 2006

Tembusan:

1. Menteri Keuangan;

2. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; 3. Menteri Pertanian;

4. Menteri Kelautan dan Perikanan; 5. Kepala Badan Kepegawaian Negara;

(4)

TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2006 TANGGAL

26 MEI 2006 No JABATAN FUNGSIONAL JABATAN BESARNYA TUNJANGAN 1 Penyuluh Pertanian Ahli

Penyuluh Pertanian Madya Penyuluh Pertanian Muda Penyuluh Pertanian Pertama Penyuluh Pertanian Pertama

Rp 550.000,00 Rp 440.000,00 Rp 330.000,00 Rp 220.000,00 2 Penyuluh Pertanian, Terampil

Penyuluh Pertanian Penyelia

Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan Penyuluh Pertanian Pelaksana

Rp 264.000,00 Rp 220.000,00 Rp 197.000,00

LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR SE-63/PB/2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN, PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN, PENGAWAS BENIH TANAMAN, PENGAWAS BIBIT TERNAK, MEDIK VETERINER, PARAMEDIK VETERINER, PENGAWAS PERIKANAN, PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN, DAN PENGAWAS BENIH IKAN

(5)

TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI ORGANISME PENGANGGU TUMBUHAN BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 26 TAHUN 2006 TANGGAL 26 MEI 2006 No JABATAN FUNGSIONAL JABATAN BESARNYA TUNJANGAN 1 Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan Ahli

Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan Madya

Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan Muda

Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan Pertama Rp 550.000,00 Rp 330.000,00 Rp 220.000,00 2 Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan, Terampil

Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan Penyelia

Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan Pelaksana Lanjutan

Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan Pelaksana Rp 264.000,00 Rp 220.000,00 Rp 197.000,00 LAMPIRAN II SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR SE-63/PB/2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN, PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN, PENGAWAS BENIH TANAMAN, PENGAWAS BIBIT TERNAK, MEDIK VETERINER, PARAMEDIK VETERINER, PENGAWAS PERIKANAN, PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN, DAN PENGAWAS BENIH IKAN

(6)

TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BENIH TANAMAN

BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2006 TANGGAL 26 MEI 2006 No JABATAN FUNGSIONAL JABATAN BESARNYA TUNJANGAN 1 Pengawas Benih Tanaman Ahli

Pengawas Benih Tanaman Madya Pengawas Benih Tanaman Muda Pengawas Benih Tanaman Pertama

Rp 550.000,00 Rp 330.000,00 Rp 220.000,00

2 Pengawas Benih Tanaman Terampil

Pengawas Benih Tanaman Penyelia

Pengawas Benih Tanaman Pelaksana Lanjutan

Pengawas Benih Tanaman Pelaksana

Rp 264.000,00 Rp 220.000,00

Rp 197.000,00

LAMPIRAN III SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR SE-63/PB/2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN, PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN, PENGAWAS BENIH TANAMAN, PENGAWAS BIBIT TERNAK, MEDIK VETERINER, PARAMEDIK VETERINER, PENGAWAS PERIKANAN, PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN, DAN PENGAWAS BENIH IKAN

(7)

TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BIBIT TERNAK BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2006 TANGGAL

26 MEI 2006 No JABATAN FUNGSIONAL JABATAN BESARNYA TUNJANGAN 1 Pengawas Bibit Ternak Ahli

Pengawas Bibit Ternak Madya Pengawas Bibit Ternak Muda Pengawas Bibit Ternak Pertama

Rp 550.000,00 Rp 330.000,00 Rp 220.000,00

2 Pengawas Bibit Ternak Terampil

Pengawas Bibit Ternak Penyelia

Pengawas Bibit Ternak Pelaksana Lanjutan

Pengawas Bibit Ternak Pelaksana

Rp 264.000,00 Rp 220.000,00

Rp 197.000,00

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR SE-63/PB/2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN, PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN, PENGAWAS BENIH TANAMAN, PENGAWAS BIBIT TERNAK, MEDIK VETERINER, PARAMEDIK VETERINER, PENGAWAS PERIKANAN, PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN, DAN PENGAWAS BENIH IKAN

(8)

TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2006 TANGGAL

26 MEI 2006 No JABATAN

FUNGSIONAL

JABATAN BESARNYA TUNJANGAN

1 Medik Veteriner Medik Veteriner Utama Medik Veteriner Madya Medik Veteriner Muda Medik Veteriner Pertama

Rp 770.000,00 Rp 550.000,00 Rp 330.000,00 Rp 220.000,00

LAMPIRAN V SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR SE-63/PB/2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN, PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN, PENGAWAS BENIH TANAMAN, PENGAWAS BIBIT TERNAK, MEDIK VETERINER, PARAMEDIK VETERINER, PENGAWAS PERIKANAN, PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN, DAN PENGAWAS BENIH IKAN

(9)

TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PARAMEDIK VETERINER BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2006 TANGGAL

26 MEI 2006 No JABATAN

FUNGSIONAL

JABATAN BESARNYA TUNJANGAN

1 Paramedik Veteriner Paramedik Veteriner Penyelia

Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan Paramedik Veteriner Pelaksana

Rp 264.000,00 Rp 220.000,00 Rp 197.000,00

LAMPIRAN VI SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR SE-63/PB/2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN, PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN, PENGAWAS BENIH TANAMAN, PENGAWAS BIBIT TERNAK, MEDIK VETERINER, PARAMEDIK VETERINER, PENGAWAS PERIKANAN, PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN, DAN PENGAWAS BENIH IKAN

(10)

TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2006 TANGGAL

26 MEI 2006 No JABATAN FUNGSIONAL JABATAN BESARNYA TUNJANGAN 1 Pengawas Perikanan Ahli

Pengawas Perikanan Utama Pengawas Perikanan Madya Pengawas Perikanan Muda Pengawas Perikanan Pertama

Rp 770.000,00 Rp 550.000,00 Rp 330.000,00 Rp 220.000,00 2 Pengawas Perikanan Terampil

Pengawas Perikanan Penyelia

Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan Pengawas Perikanan Pelaksana

Rp 264.000,00 Rp 220.000,00 Rp 197.000,00

LAMPIRAN VII SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR SE-63/PB/2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN, PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN, PENGAWAS BENIH TANAMAN, PENGAWAS BIBIT TERNAK, MEDIK VETERINER, PARAMEDIK VETERINER, PENGAWAS PERIKANAN, PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN, DAN PENGAWAS BENIH IKAN

(11)

TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN

2006 TANGGAL 26 MEI 2006 No JABATAN FUNGSIONAL JABATAN BESARNYA TUNJANGAN 1 Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Ahli

Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Madya

Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Muda

Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Pertama

Rp 550.000,00

Rp 330.000,00

Rp 220.000,00

2 Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Terampil

Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Penyelia

Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Pelaksana Lanjutan

Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Pelaksana

Rp 264.000,00

Rp 220.000,00

Rp 197.000,00

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR SE-63/PB/2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN, PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN, PENGAWAS BENIH TANAMAN, PENGAWAS BIBIT TERNAK, MEDIK VETERINER, PARAMEDIK VETERINER, PENGAWAS PERIKANAN, PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN, DAN PENGAWAS BENIH IKAN

(12)

TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BENIH IKAN BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2006 TANGGAL

26 MEI 2006 No JABATAN FUNGSIONAL JABATAN BESARNYA TUNJANGAN 1 Pengawas Benih Ikan Ahli

Pengawas Benih Ikan Utama Pengawas Benih Ikan Madya Pengawas Benih Ikan Muda Pengawas Benih Ikan Pertama

Rp 770.000,00 Rp 550.000,00 Rp 330.000,00 Rp 220.000,00 2 Pengawas Benih Ikan Terampil

Pengawas Benih Ikan Penyelia

Pengawas Benih Ikan Pelaksana Lanjutan

Pengawas Benih Ikan Pelaksana

Rp 264.000,00 Rp 220.000,00

Rp 197.000,00

LAMPIRAN IX SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR SE-63/PB/2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN, PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN, PENGAWAS BENIH TANAMAN, PENGAWAS BIBIT TERNAK, MEDIK VETERINER, PARAMEDIK VETERINER, PENGAWAS PERIKANAN, PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN, DAN PENGAWAS BENIH IKAN

Referensi

Dokumen terkait

Pertama, melalui program kurikuler yakni program yang dirancang sekolah dalam upaya mengatasi tawuran antar pelajar dengan mengintegrasikan muatan pendidikan

Pokja Pengadaan Barang II Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Provinsi Bali akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga wajib dihadiri oleh pimpinan perusahaan atau yang mewakili dengan ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam

dibuat Daftar Pendek (short list) untuk ditetapkan. 6) Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data dan/atau terjadi pertentangan kepentingan, maka

1) peserta harus memiliki surat izin untuk menjalankan kegiatan/usaha SIUP Bidang Perdagangan Barang, Mekanikal/Elektrikal yang masih berlaku..

ﻰﻠﻳ ﺎﻤﻴﻓ ﺐﺗﺎﻜﻟﺍ ﺐﺘﻛ ﺎﻤﻛ ،ﻉﺍﺮﺼﻟﺍ ﺓﻭﺭﺫ ﻦﻋ ﺽﺮﻌﺗ ﺔﻠﺣﺮﳌﺍ ﻩﺬﻫ : " ﻪﺗﻮﺻ ﻰﻠﻋﺄﺑ ﻝﻮﻘﻳ ﻭ ﻲﻜﺒﻳ ﺢﺋﺎﺴﻟﺍ ﻞﻌﺟ ﻚﻟﺫ ﻪﺑ ﺍﻮﻠﻌﻓ ﺎﻤﻠﻓ : ﺖﻌﻃﺃ ﻲﻧﺃ ﻮﻟ ﺮﺼﻳ ﱂ ﻥﺎﺴﻧﻹﺍ ﺮﻜﺷ ﺔﹼﻠﻗ ﻦﻣ

Permasalah rumah adat pernah dikaji oleh Ashadi dalam tulisannya yaitu, “Mencari Korelasi Antara Masjid Dengan Rumah Tinggal Tradisional Kudus, Jawa Tengah :

(2) Apabila dalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPD tidak segera mengusulkan calon Kepala Desa terpilih, maka Camat segera mengusulkan kepada Bupati