• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI DAN PERMASALAHAN INDUSTRI PERIKANAN TANGKAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONDISI DAN PERMASALAHAN INDUSTRI PERIKANAN TANGKAP"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KONDISI DAN PERMASALAHAN INDUSTRI PERIKANAN TANGKAP

PENGANTAR

Materi ini berisikan materi tentang Teknologi Penangkapan Ikan ditinjau dari industri penangkapan komersial.

Tujuan yang hendak dicapai adalah agar mahasiswa:

1. Memiliki pengetahuan kondisi industri penangkapan ikan

2. Mempunyai kemampuan untuk mengakses data kondisi industri penangkapan ikan setiap saat (kemampuan memutakhirkan pengetahuan)

3. Memiliki sikap yang selalu ingin tahu (curiosity), sadar keadaan sumber daya perikanan (professional awareness), dan sadar keadaan masyarakat perikanan (social awareness) Penilaian akan dilakukan terhadap ketiga tujuan tersebut dengan melalui 2 (dua) tugas:

1. Data mining 2. Studi Kasus

1. PENDAHULUAN

Eksploitasi sumber daya perikanan telah sejak lama dilakukan manusia. Eksploitasi sumber daya perikanan perlu dilakukan dengan bijaksana, karena sebagaimana halnya setiap sumber daya, sumber daya perikanan memiliki keterbatasan dalam memberi manfaat bagi kebutuhan manusia. Sekalipun sumber daya perikanan termasuk dalam sumber daya yang bisa memulihkan diri sendiri (renewable). Tapi bila kecepatan dan kedahsyatan pemanfaatan telah melampaui kemampuan suatu sumber daya untuk memulihkan diri sendiri melalui reproduksi dan rekruitmen (contohnya over-fishing), sumber daya tersebut lambat-laun akan kehilangan manfaatnya bagi masyarakat dan lebih parah lagi kalau sampai punah sama sekali. Untuk itu, pengelola sumber daya perikanan (dan seluruh pemangku kepentingan) harus mampu melihat trend dan potensi permasalaahan dalam kegiatan eksploitasi sumber daya perikanan.

Eksploitasi sumber daya perikanan dilakukan oleh dua sektor: sektor perikanan rakyat (artisanal fisheries) dan industri penangkapan (commercial fisheries). Penangkapan oleh industri penangkapan biasanya dalam jumlah besar dan sebagian besar hasil tangkap disalurkan ke industri pengolahan seperti pabrik pengolahan untuk kebutuhan ekspor.

2. PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP GLOBAL

PBB melalui FAO pada tahun 2017 mempublikasikan data produksi perikanan tangkap dunia tahun 1950-2015 dengan produksi pada tahun terakhir mencapai 81 Juta Ton (FAO, 2017). Produksi perikanan tangkap relatif tidak lagi mengalami peningkatan sejak tahun 1988 (selama 27 tahun terakhir) dan berada sekitar 80 Juta Ton (lihat gambar). Produksi perikanan tangkap global pada tahun 2015 mencapai 81 Juta Ton.

(2)

Sebanyak 38% dari tangkapan global terdiri atas ikan pelagis (35 Juta Ton).

3. PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP NASIONAL

Data tahun 2015 menunjukkan Indonesia merupakan negara ke-2 di dunia dengan hasil tangkap terbanyak dengan produksi 6 Juta Ton(di bawah produksi Cina, namun di atas produksi USA, Peru, dan Rusia). Sebanyak 80% produksi perikanan global dihasilkan oleh 23 negara dengan produksi terbesar (lihat tabel)

0 10.000.000 20.000.000 30.000.000 40.000.000 50.000.000 60.000.000 70.000.000 80.000.000 90.000.000 1 9 5 0 1 9 5 3 1 9 5 6 1 9 5 9 1 9 6 2 1 9 6 5 1 9 6 8 1 9 7 1 1 9 7 4 1 9 7 7 1 9 8 0 1 9 8 3 1 9 8 6 1 9 8 9 1 9 9 2 1 9 9 5 1 9 9 8 2 0 0 1 2 0 0 4 2 0 0 7 2 0 1 0 2 0 1 3

Produksi Perikanan Tangkap Dunia (1950-2015)

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 1 9 5 0 1 9 5 4 1 9 5 8 1 9 6 2 1 9 6 6 1 9 7 0 1 9 7 4 1 9 7 8 1 9 8 2 1 9 8 6 1 9 9 0 1 9 9 4 1 9 9 8 2 0 0 2 2 0 0 6 2 0 1 0 2 0 1 4 M il li o n s

Produksi Perikanan Tangkap Global (1950-2015)

Pelagic Marine Fish (38%)

Demersal Marine Fish

Freshwater and Diadromous Fish

Marine Fish NEI

Crustaceans

(3)

Negara-negara utama (23 terbesar) produser perikanan tangkap dunia (global)

Sebanyak 53% hasil tangkapan nasional terdiri atas ikan pelagis. Dua puluh spesies terbanyak dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(4)

Produksi Perikanan Tangkap Nasional (6,1 Ton) didominasi oleh ikan pelagis (49%) sebanyak 3,5 Ton. Ikan pelagis yang mendominasi hasil tangkapan (20 spesies yang menyusun 81% dari total) dapat dilihat pada tabel berikut ini (BAHAN TUGAS 1).

0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 1 9 5 0 1 9 5 5 1 9 6 0 1 9 6 5 1 9 7 0 1 9 7 5 1 9 8 0 1 9 8 5 1 9 9 0 1 9 9 5 2 0 0 0 2 0 0 5 2 0 1 0 2 0 1 5 (M e tr ic T o n n e s)

Produksi Perikanan Tangkap Nasional (1950-2015)

Pelagic Marine Fish (49%)

Demersal Marine Fish

Marine Fish NEI

Freshwater and Diadromous Fish

Crustaceans

Cephalopods

Species (ASFIS species) Species (ASFIS species) Indonesian 2015 % 1 Marine fishes nei Osteichthyes (campuran) 624.009 16,3% 2 Scads nei Decapterus spp Layang 378.660 9,9% 3 Skipjack tuna Katsuwonus pelamis Cakalang 337.435 8,8% 4 Short mackerel Rastrelliger brachysoma Kembung Perempuan 272.080 7,1% 5 Stolephorus anchovies nei Stolephorus spp Teri 206.090 5,4% 6 Kawakawa Euthynnus affinis Tongkol Komo 205.508 5,4% 7 Yellowstripe scad Selaroides leptolepis Selar Kuning 201.130 5,2% 8 Yellowfin tuna Thunnus albacares Tuna Yellowfin 182.180 4,7% 9 Narrow-barred Spanish mackerelScomberomorus commersonTenggiri 174.404 4,5% 10 Goldstripe sardinella Sardinella gibbosa Tembang 171.860 4,5% 11 Frigate tuna Auxis thazard Tuna Mackerel Frigate 165.760 4,3% 12 Jacks, crevalles nei Caranx spp Selar 108.690 2,8% 13 Indian mackerel Rastrelliger kanagurta Kembung Lelaki 92.720 2,4% 14 Black pomfret Parastromateus niger Bawal Hitam 62.270 1,6% 15 Frigate and bullet tunas Auxis thazard, A. rochei Tuna Bullet, Bonito 57.124 1,5% 16 Longtail tuna Thunnus tonggol Tongkol 55.771 1,5% 17 Silver pomfret Pampus argenteus Bawal Putih 47.970 1,2% 18 Spotted sardinella Amblygaster sirm Sardin 47.900 1,2% 19 Bali sardinella Sardinella lemuru Lemuru 47.260 1,2% 20 Bigeye tuna Thunnus obesus Tuna Mata Besar 46.153 1,2% Others Others 354.874 9,2%

(5)

4. PERMASALAHAN PERIKANAN TANGKAP NASIONAL DAN LOKAL

TERKINI

Perikanan tangkap lokal yang berskala industri yang ada di Sulawesi Utara, banyak berpusat di kota Bitung. Sebagai gambaran kondisi industri perikanan tangkap nasional, kebijakan perikanan nasional dan dampaknya terhadap perikanan tangkap lokal, dapat dibaca (BAHAN TUGAS 2):

• Artikel 1 Susinisasi dan Kalang Kabutnya Negara Tetangga

• Artikel 2 http://www.thejakartapost.com/longform/2016/10/04/collateral-damage-in-war-against-poachers.html

(6)

5. TUGAS

Semua tugas (Tugas 1 dan Tugas 2) dimasukkan dalam bentuk softcopy (PDF) dan diemail ke aharahap@unsrat.ac.id selambat-lambatnya Jumat, 7 Mei 2017, pukul 24.00.

TUGAS 1: Data Mining (FAO FishFinder-Fact Sheets)

Buat laporan kondisi pemanfaatan sumber daya satu spesies utama (pilih salah satu spesies sasaran tangkap utama (20 besar hasil tangkap Indonesia)). (Akses FishFinder pada FAO.org).

1. Laporan mencakup:

1. Nama spesies (lokal (Indonesia), umum (English), nama ilmiah) 2. Distribusi Geografis (Geographical Distribution)

3. Kondisi Sumber Daya Perikanan (Interest to Fisheries) 4. Gambar Produksi Perikanan Tangkap Global (Chart)

2. Diharapkan tidak ada spesies yang sama, ketua kelas diharapkan dapat mengatur pembagian spesies 3. Tugas (format PDF) dikirimkan ke e-mail saya: aharahap@unsrat.ac.id

Sumber : http://www.fao.org/fishery/species/search/en

Detail prosedur dapat dilihat pada Lampiran

Isikan dengan nama umum (English) atau nama ilmiah

(7)

TUGAS 2: Buat saripati Artikel 1 (10 butir) dan Artikel 2 (20 butir)

Untuk keperluan pembuatan tugas, kedua artikel (PDF) telah diunggah di laman saya https://agusharahapacademic.wordpress.com/

DAFTAR PUSTAKA

FAO. 2016. Fishery and Aquaculture Statistics. Global Fisheries commodities production and trade 1976-2013 (FishstatJ). In: FAO Fisheries and Aquaculture Department [online]. Rome. Updated 2016. www.fao.org/fishery/statistics/software/fishstatj/en

FAO. 2017. Fishery and Aquaculture Statistics. Global capture production 1950-2015

(FishstatJ). In: FAO Fisheries and Aquaculture Department [online]. Rome. Updated 2017. www.fao.org/fishery/statistics/software/fishstatj/en

(8)

LAMPIRAN

PROSEDUR TUGAS 1: 1. Akses http://www.fao.org/fishery/species/search/en 2. Hasil Pencarian: contoh: Anchovetta

(9)
(10)

Referensi

Dokumen terkait

Yaitu transfer depo yang berfungsi sebagai tempat pertemuan kendaraan pengumpul yang sudah terisi penuh dengan sampah dengan kendaraan pengangkut, dimana transfer depo ini

Dengan latar belakang masalah tersebut maka yang menjadi pembahasan utama dari penelitian ini adalah bagaimana membangun sebuah sistem informasi kepuasan pelanggan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA D ENGAN MOTIVASI ANAK BEROLAHRAGA D I AKAD EMI FUTSAL MAESTRO BAND UNG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yang dimaksudkan dengan preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan

Selain dijadikan campuran abon, menurut Prof Dr Ir Imas Siti Setiasih SU dari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, koro pedang

VID BESERTA MAHASISWA TAMBAHAN.. DAFTAR

digunakan untuk mendeteksi gizi buruk adalah berat badan menurut umur (BB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dengan ambang batas memakai standar deviasi unit

b) Batuan metamorf dinamo: adanya tekanan lapisan di atasnya dalam waktu lama. Contoh: batu sabak dari tanah liat antrasit... Bentuk ekstrusi magma