• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR REDAKSI. April Redaktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANTAR REDAKSI. April Redaktur"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PENGANTAR REDAKSI

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Waca/Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya Buletin Udayana Mengabdi Volume 18 Nomor 2 April 2019 telah diterbitkan. Mulai tahun 2018, Buletin Udayana Mengabdi terbit 4 (empat) kali setahun, yaitu bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Edisi ini memuat 27 artikel di bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berupa implementasi, penyuluhan dan sosialisasi konsep, model/prototipe, dan alat, yang merupakan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Desain konsep, model/prototipe dan alat merupakan hasil pemikiran/ide ataupun hasil dari penelitian yang kemudian diimplementasikan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

Penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada Penyunting, Penulis dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan Buletin Udayana Mengabdi Volume 18 Nomor 2 April 2019. Semoga Buletin ini dapat menambah wawasan dibidang keilmuan dan teknologi, dan penerapannya di masyarakat. Untuk meningkatkan mutu baik dari segi isi maupun tampilan, kami harapkan saran dan kritik untuk perbaikan di edisi berikutnya.

April 2019 Redaktur

(4)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2564-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 2, April 2019

D A F T A R I S I

PENYULUHAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CAIR CUCI TANGAN DARI MINYAK KELAPA DI DESA POHSANTEN KECAMATAN MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA

1-7 G.P. Ganda-Putra, Ni Made Wartini, I Made Anom Sutrisna Wijaya,

Cokorda Anom Bayu Sadyasmara

PELATIHAN BUDIDAYA SAYURAN SECARA HIDRO-VERTIKULTUR DI DESA DATAH KARANGASEM SEBAGAI KEGIATAN MITIGASI BENCANA

8-12

M. Pharmawati, Y. Ciawi, L.P. Wrasiati, I.M.A.S. Wijaya

PELATIHAN PEMBUATAN LULUR DARI RUMPUT LAUT DAN

GARAM PADA IBU-IBU PKK DI DESA KUTUH BADUNG SELATAN 13-18

N.P.A.D. Wijayanti, K.W. Astuti, N.P.L. Laksmiani, P.S. Yustiantara I.G.A. Januarta, I.K. Subagia

SATU MESIN DWI FUNGSI SEBAGAI MESIN PEMBERSIH SERABUT DAN PEMARUT KELAPA DI BANJAR MUDING KELOD DESA KEROBOKAN KAJA KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG

19-24

K.Astawa, I.P.Lokantara, H. Wijaksana, dan T. P Surya

PENDEKATAN ERGONOMI DAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERENCANAAN TEKNIS PENATAAN PURA PENATARAN MUNCAKSARI PENEBEL -

TABANAN

25-31 I.N. Sutarja, I.W. Sukerayasa, I.N. Susanta, I.B.G. Primayatna

PELATIHAN PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN TEPUNG SAGU MENJADI STIK SAGU KEJU DI KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DESA MANUKAYA KECAMATAN TAMPAKSIRING KABUPATEN GIANYAR

32-38 A. A. Istri Sri Wiadnyani, I D.G Mayun Permana, I W.R. Widarta, I D.P. Kartika

Pratiwi

PENGOLAHAN BERAS MERAH LOKAL PENEBEL (Oryza sativa Var. Barak Cendana) MENJADI TEH BERAS MERAH UNTUK MENINGKATKAN

PENDAPATAN MASYARAKAT

39-44 N. N. Darmiati, N. M. S. Sukmawati

PERANAN RADAR (REMAJA AKTIF DUTA ANTI ROKOK) DI SMP NEGERI 10

DENPASAR 45-51

Elisya Julianty Lintin, Ni Made Rai Riastini, I Gusti Ayu Evita Trisnarini, Putu Intan Tillama, I Gede Sutha Arta Pramana

(5)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2564-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 2, April 2019

SOSIALISASI INSTALASI KELISTRIKAN SWER UNTUK PENERANGAN LUAR SERTA HEMAT ENERGI LISTRIK DI DUSUN CEPAKA DESA MANIKYANG - SELEMADEG - TABANAN

52-58 I G N Janardana, I M Suartika, A I Weking, WG Ariastina

PEMBUATAN PAKAN KOMPLIT BLOK BERBASIS LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PANGAN UNTUK PENGGEMUKAN SAPI DI DISTRIK PRAFI KABUPATEN

59-64

B. Santoso, B. Tj. Hariadi, T. W. Widayati

PEMANFAATAN VCO DAN EKSTRAK BUNGA KENANGA DALAM

PEMBUATAN SABUN ANTIBAKTERI DI DESA ABABI KECAMATAN ABANG KARANGASEM

65-71 W.S. Rita, I.W. Suirta, E. Sahara, I.A.R.A. Asih

PENGENALAN PUBLIC SPEAKING DI SMP KATOLIK ABDI SISWA II JAKARTA

BARAT 72-77

R. Oktavianti, S. Paramita

POTENSI KELOMPOK TERNAK DESA SANDA DALAM MENERAPKAN TEKNOLOGI PAKAN KOMPLIT BERBAHAN KULIT KOPI DALAM USAHA PENGEMBANGAN KAMBING PERAH MENUJU KAMPUNG SUSU

78-83 I I G.L.O. Cakra, N.N. C. Kusuma, dan N.W. Siti

PELATIHAN PEMBUATAN ABON IKAN TONGKOL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT PESISIR DI DESA SERAYA TIMUR

KABUPATEN KARANGASEM

84-89 I.K.W. Negara, P.G.S. Julyantoro, E.W. Suryaningtyas, D.A.A. Pebriani, N.P.P.

Wijayanti, S.A. Saraswati

ANTIMICROBIAL ACTIVITY OF THE ESSENTIAL OIL OF ZANTHOXYLUM

AVICENNAE 90-95

Putri Sri Andila

PENINGKATAN PRODUKSI DAN DIVERSIFIKASI PRODUK DENGAN

MESIN TEKNOLOGI TEPAT GUNA 96-100

(6)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2564-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 2, April 2019

PENERBITAN IZIN USAHA TOKO MODERN SEBAGAI POTENSI

PENDUKUNG KEPARIWISATAAN DI BALI 101-106

I.N. Suantra, M. Nurmawati

PENYULUHAN DAN PELAYANAN KESEHATAN TERNAK SAPI DI DESA

KEMENUH GIANYAR 107-112

I.K.Berata, I.M. Kardena, I.B.O.Winaya, N.N.W. Susari, dan I.W. Sudira PELATIHAN PEMBUATAN SABUN DENGAN BAHAN LIMBAH PROPOLIS

KELLE DI DESA AAN KLUNGKUNG 113-117

K.W. Astuti, N.P.A.D. Wijayanti, L.P.I. Harini, I G.S. Astawa

PELAYANAN KESEHATAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT TERNAK SAPI BALI DALAM MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI DI DESA BURUAN BLAHBATUH GIANYAR

118-121

A.A. G. O. Dharmayudha, Made Suma Anthara, I M. Sukada, dan I B. Komang Ardan, I W Nico Fajar Gunawan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN POTENSI

KEARIFAN LOKAL BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI DESA KESIUT KECAMATAN KERAMBITAN KABUPATEN TABANAN

122-127

I.M. Merdana dan N.L. Watiniasih

TEKNOLOGI SILASE KOMPLIT SEBAGAI PAKAN KAMBING PADA KELOMPOK TERNAK REZEKI DI DESA SEGARAN KECAMATAN PAGEDANGAN KABUPATEN MALANG

128-135 D.R.A Daning, K.B. Utami, dan Riyanto

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN POTENSI DESA BERBASIS IPTEK DI DESA BALUK

136-141 I.P.A. ASTAWA, I.G.A.K. Suriadi, I.K.A. Atmika

PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN DAN LIMBAH TERNAK DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PEDAGING DI DESA BALANGTANAYA KEC. POLOMBANGKENG UTARA KAB. TAKALAR SULAWESI SELATAN

142-149

(7)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2564-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 2, April 2019

PENINGKATAN KUALITAS AIR BERSIH PEDESAAN DENGAN

PENERAPAN SISTEM PENYARING AIR ALIRAN UP-FLOW PADA SISTEM AIR BERSIH DI DESA MENYALI

150-157 M. Suarda, I G.N.O. Suputra, dan N.M. Suaniti

PERAN RADAR (REMAJA AKTIF DUTA ANTI ROKOK) DI SMP

NEGERI 10 DENPASAR 158-163

E.J. Lintin, N.M.R. Riastini, I.G.A.E. Trisnarini, P.I. Tillama, dan I.G.S.A. Pramana

PELATIHAN PENYUSUNAN PERATURAN DESA DI DESA PEMOGAN

KECAMATAN DENPASAR SELATAN 164-168

(8)

19 VOLUME 18 NOMOR 2, APRIL 2019

SATU MESIN DWI FUNGSI SEBAGAI MESIN PEMBERSIH SERABUT DAN

PEMARUT KELAPA DI BANJAR MUDING KELOD DESA KEROBOKAN KAJA

KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG

K.Astawa1 , I.P.Lokantara2, H. Wijaksana3, dan T. P Surya4

ABSTRAK

Kelapa dalam bahasa Latin disebut Cocos nucifera merupakan tanaman yang termasuk dalam jenis tanaman palma dengan buah yang berukuran cukup besar dibanding dengan tanaman jenis palma yang lain. Di Bali buah kelapa sering digunakan dalam pelaksanaan upacara keagamaan khususnya umat Hindu, seperti untuk kelengkapan banten Daksina. Dalam pembuatan kelapa daksina ini terlebih dahulu kelapa perlu dibersihkan dari serabutnya, tetapi untuk membersihkan serabut dibatok kelapa tersebut saat ini dilaksanakan secara konvensional sehingga membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya tidak maksimal serta kurang efisien. Dilain pihak kebutuhan akan kelapa daksina di Bali sangat banyak sebagai unsur dalam pembuatan banten daksina. Selain sebagai kelengkapan daksina, kelapa juga bisa dipergunakan untuk bahan minyak goreng atau lawar. Untuk pembuatan minyak goreng, kelapa terlebih dahulu harus diparut. Biasanya untuk bisa memarut kelapa, batoknya harus dipecahkan sampai retak kecil-kecil untuk memudahkan dicongkel daging kelapanya, dengan cara ini sisa batoknya hanya bisa digunakan sebagai bahan bakar (arang) saja. Dengan menggunakan satu mesin dua fungsi ini yaitu sebagai pembersih batok dan pemarut kelapa menjadikan kedua pekerjaan ini akan dilakukan lebih efektif dan efisien karena untuk memarutnya, kelapa hanya cukup dibelah dua saja tanpa harus mencongkel daging kelapanya, dengan demikian batok kelapanya dapat dipergunakan sebagai kerajinan tangan atau souvenir untuk menunjang pariwisata sehingga dapat meningkatkan penghasilan atau pendapatan masyarakat setempat. Hasil pengujian langsung dilapangan menunjukan efisiensi dan efektifitas waktu antara cara konvensional dibandingkan dengan mesin adalah 15 : 2 menit untuk pembersihan serabut kelapa dan waktu untuk pemarutan setiap butir kelapa diperoleh perbandingan waktu 30 : 10 menit dengan batok kelapa hanya dibelah dua saja. Kata kunci : Mesin, Pembersih, Pemarut, Kelapa

1. PENDAHULUAN

Kelapa dalam bahasa Latin disebut Cocos nucifera merupakan tanaman yang termasuk dalam jenis tanaman palma dengan buah yang berukuran cukup besar dibanding dengan tanaman jenis palma yang lain. Tumbuhan yang satu ini dimanfaatkan hampir di semua bagiannya untuk menunjang kehidupan terutama bagi manusia oleh karena itu tanaman kelapa dianggap sebagai tumbuhan yang multi guna.Di Bali buah kelapa sering digunakan dalam pelaksanaan upacara keagamaan khususnya umat Hindu. Karena begitu banyaknya kebutuhan akan buah kelapa bagi masyarakat Bali untuk persembahyangan atau upacara adat, terkadang mengakibatkan Bali kekurangan pasokan akan buah kelapa, sehingga untuk pemenuhannya harus mendatangkan dari luar Bali. Hasil perkebunan buah kelapa untuk saat ini masih banyak untuk dicari daging buah kelapanya saja yang diolah menjadi minyak goreng atau

1 Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana, 80316, awatsa@yahoo.com

2 Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana, 80316

3 Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana, 80316

(9)

SATU MESIN DWI FUNGSI SEBAGAI MESIN PEMBERSIH SERABUT DAN PEMARUT KELAPA DI BANJAR MUDING KELOD DESA KEROBOKAN KAJA KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG

20 | BULETIN UDAYANA MENGABDI

keperluan lainnya, sementara batoknya dianggap sebagai limbah karena tidak memiliki manfaat bagi kebutuhan hidup sehari hari dan terkadang digunakan hanya sebagai kayu api. Mungkin dari semua bagian pohon kelapa hanya batok yang kurang dimanfaatkan. Batang pohon kelapa bisa digunakan sebagai bahan bangunan, daun biasanya dimanfaatkan untuk membuat kelengkapan upacara di Bali atau bisa juga dibuat ketupat. Buah kelapa sendiri memiliki banyak sekali kegunaan. Namun saat ini batok kelapa yang awalnya dianggap sebagai benda sampah yang mengotori lingkungan diubah menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi, tetapi untuk membersihkan serabut yang ada dibatok tersebut sulit karena memerlukan waktu yang banyak namun hasilnya tidak maksimal atau tidak efektif dan tidak efisien. Dilain pihak ada pengerajin yang memerlukan batok kelapa yang sudah bersih dengan kwalitas yang baik dan kapasitas yang banyak.

Cara yang digunakan oleh pengerajin untuk membersihkan serabut-serabut yang ada di batok kelapa saat ini adalah dilakukan secara konvensional atau manual. Pembersihan batok kelapa yang dilakukan secara konvensional yaitu dengan membersihkan sisa serabut halus pada permukaan batok menggunakan amplas kasar, lalu gunakan amplas halus untuk menghaluskan permukaan batok secara merata. Agar permukaan batok bisa mengkilat bisa menggosok permukaan batok menggunakan daun kering secara berulang sampai terlihat mengkilat. Tentunya pembersihan batok kelapa secara konvensional ini memerlukan waktu yang lama dan hasil yang tidak maksimal.

Untuk mengatasi permasalahan ini maka tim pengabdi akan menerapkan teknologi tepat guna yaitu dengan menggunakan mesin pembersih batok kelapa. Karena dengan mesin pembersih batok kelapa ini maka hasil yang diperoleh akan maksimal yaitu lebih halus dan lebih banyak sehingga mampu memenuhi kebutuhan bahan baku untuk produk kerajinan tangan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat atau mesin yang mampu mengatasi masalah ini, sehingga pekerjaannya akan lebih efektif dan efisien dan dapat meningkatkan penghasilan atau pendapatan masyarakat..

2. METODE KEGIATAN

Metode kegiatan yang dilakukan untuk tercapainya tujuan kegiatan pengabdian ini terlebih dahulu survey ke lingkungan Muding Kelod untuk mengetahui potensi yang ada dan permasalahan dari potensi tersebut. Selanjutnya menyiapkan rancangan gambar alat yang akan diterapkan dan pengadaan mesin pembersih batok kelapa. Setelah terwujud alat pembersih batok kelapa ini dilanjutkan dengan uji coba alat. Kemudian memberikan pengarahan penggunaan dan pengembangan alat. Sebagai tolak ukur maka dilakukan evaluasi terhadap kegiatan dan alat yang selanjutnya dibuatkan laporan kegiatan Sebelumnya akan dirancang mesin pembersih batok kelapa ini di Laboratorium Prestasi Mesin Teknik Mesin Unud. Rancangan yang dimaksud adalah berupa gambar mesin pembersih batok kelapa. Rancangan akan memperhitungkan berapa kapasitas batok kelapa yang akan mampu dibersihkan sehingga proses pembersihan akan lebih cepat.

3. REALISASI PEMECAHAN MASALAH

Pembersihan batok kelapa secara konvensional ini memerlukan waktu yang lama dan hasil yang tidak maksimal, untuk itu diperlukan penerapan teknologi tepat guna yaitu dengan menggunakan mesin pembersih batok kelapa seperti:

(10)

K.Astawa, I.P.Lokantara, H. Wijaksana, dan T. P Surya

VOLUME 18 NOMOR 2, APRIL 2019 | 21 Gambar 3.1. Rancangan poros

Gambar 3.2. Rancangan pasak

(11)

SATU MESIN DWI FUNGSI SEBAGAI MESIN PEMBERSIH SERABUT DAN PEMARUT KELAPA DI BANJAR MUDING KELOD DESA KEROBOKAN KAJA KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG

22 | BULETIN UDAYANA MENGABDI

Gambar 3.4. Rancangan belt (sabuk)

Gambar 3.5 Rancangan Pisau pemarut kelapa

(12)

K.Astawa, I.P.Lokantara, H. Wijaksana, dan T. P Surya

VOLUME 18 NOMOR 2, APRIL 2019 | 23 4. HASIL KEGIATAN

4.1 Data hasil kegiatan

Tabel 1. Hasil Pelaksanaan Pengabdian

Gambar 4.1 Grafik perbandingan waktu dalam operasional

Hasil yang diperoleh dari pelatihan ini adalah ketrampilan warga bertambah yaitu mampu mengoperasikan mesin dan mempercepat proses pembersihan serabut halus dan lebih efisien waktu dibandingkan dengan membersihkan secara manual dan sekaligus menggunakan alat ini sebagai pemarut kelapa. Perbandingan waktu pembersihan serabut antara cara manual dan dengan mesin adalah 15 menit berbanding 2 menit dan perbandingan waktu pemarutan yaitu 30 menit berbanding 10 menit Sehingga hasil yang diperoleh pun jauh lebih banyak dengan menggunakan mesin, yaitu terjadi peningkatan efisiensi sebesar 13 %, artinya apabila dengan cara konvensional menghasilkan 1 kelapa bersih dalam waktu 15 menit maka dengan mesin menghasilkan 1 kelapa bersih dalam waktu 2 menit dan untuk pemarutan dengan jumlah kelapa yang diparut sama meningkat 3 kali lipat.

(13)

SATU MESIN DWI FUNGSI SEBAGAI MESIN PEMBERSIH SERABUT DAN PEMARUT KELAPA DI BANJAR MUDING KELOD DESA KEROBOKAN KAJA KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG

24 | BULETIN UDAYANA MENGABDI 4.2 Hasil Pengabdian

Gambar 4.2 Hasil pembersihan serabut dan pemarutan kelapa

UCAPAN TERIMAKASIH

Pengabdian ini didanai dengan dana PNBP oleh DIKTI Melalui LPPM dan Fakultas Teknik Universitas Udayana Dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Pengabdian Nomor : 1696/UN 14.2.5.II/LT/2018, tanggal 29 Maret 2018

DAFTAR PUSTAKA

Aaroon D. Duetscman, Waalter J Michel and Caharles E. Wilson,(1975). Machine Disign, United States of America, Macmillian Publishing co inc.

(14)

Gambar

Gambar 3.2. Rancangan pasak
Gambar 3.4. Rancangan belt (sabuk)
Tabel 1. Hasil Pelaksanaan Pengabdian
Gambar 4.2 Hasil pembersihan serabut dan pemarutan kelapa

Referensi

Dokumen terkait

Guru memberikan penjelasan tambahan kepada peserta didik dalam bentuk video dan dibagikan melalui chat grup terkait materi macam-macam jual beli yang

berkaitan dalam penelitian ini berupa, sasaran kebijakan yang ada selama ini belum tepat sehingga perlu adanya perbaikan sesuai dengan standar dan tujuan kebijakan, sumber

Secara bersamaan, paradigma dari tujuan pemerintahan diharapkan dapat menghilangkan praktek bahwa birokrasi Weberian adalah negatif seperti struktur

Dalam bukunya berjudul Cognitive Capitalism, Boutang (2011) memberikan sebuah eksplikasi yang komprehensif tentang transisi dari kapitalisme industri (sistem ekonomi

a. Meningkatkan prinsip-prinsip transparansi, partisipatif, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan desa agar pemerintah dapat menjalankan tugas dan

Kurikulum berbasis karakter dan kompetensi diharapkan mampu memecahakan berbagai persoalan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan, dengan mempersiapkan peserta didik

Basis akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan dan belanja dalam laporan

bahwa kebudayaan Lampung yang merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia dan sekaligus sebagai asset nasional, keberadaannya perlu dijaga,