• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DI DESA KEMUNINGSARI KIDUL KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DI DESA KEMUNINGSARI KIDUL KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DI DESA KEMUNINGSARI

KIDUL KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER

(Management of Village Fund Allocation in Efforts to Increase

Devolopment in Village Kemuningsari Kidul Jenggawah Subdistrict

Jember District)

Ulfa Anisatul Hasanah, Dr.Alwan Sri Kustono, M,Si, Ak.Ca, Dra. Yulinartati, MM.Ak.CA, Bagian Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Jember

Jl. Karimata 49 Kabupaten Jember e-mail korespondensi : ulfaanis84@yahoo.com

Abstract

This study aims to analyze the Allocation of Village Funds in Efforts to Increase Development in the Village Kemuningsari Kidul Jenggawah Subdistrict Jember District, through activities based on Jember Regent Regulation No. 13 Year 2015 About Guidelines for Management of Allocation of Village Funds include: Planning, implementation, Administration, Reporting and Accountability. The research method used is descriptive with qualitative approach. Data collection techniques used in the form of interviews and documentation. Data analysis techniques are done by collecting data, analyzing data, presenting data and drawing conclusions. The results of this study indicate that in the management of Village Fund Allocation, whose management using APBDesa in Desa Kemuningsari kidul has shown the application of accountable principles, and budget discipline. In terms of financial administration is also in accordance with applicable regulations. However, in Desa Kemuningsari Kidul, the principle of openness, transparency, and par- ticipation is lacking.

(2)

Pendahuluan

Merupakan suatu kegiatan pemerintah desa, lebih jelasnya pemikiran ini didasarkan bahwa penyelenggaraan tata kelola desa (disingkat penyelenggaraan desa), atau yang dikenal selama ini sebagai “Pemerintahan Desa”. Kepala Desa adalah pelaksana kebijakan sedangkan Badan Permusyawaratan Desa dan lembaga pembuat dan pengawas kebijakan (Peraturan Desa). Pengelolaan keuangan desa menjadi wewenang desa yang dijabarkan dalam Peraturan Desa (Perdes) tentang anggaran dan pendapatan belanja desa (APBDesa). Dengan sumber pendapatan yang berasal dari pendapatan asli desa seperti hasil usaha desa, hasil swadaya dan partisipasi, hasil gotong royong dan lain-lain pendapatan asli desa yang sah.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) adalah Rencana Keuangan Tahunan Pemerintahan Desa yang di bahas dan di setujui bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa yang di tetapkan dengan peraturan Desa, yang terdiri dari Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) terdiri dari Pendapatan Desa, Belanja Desa, dan Pembiayaan Desa. Pendapatan Desa meliputi semuan penerimaan uang melalui rekening kas desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu di bayar kembali oleh desa, yang terdiri dari, Pendapatan asli desa (PADesa), Alokasi Dana Desa dari APBN, Bagi hasil pajak Kabupaten/Kota, Bgian dari retribusi Kabupaten/Kota, Alokasi Dana Desa (ADD), Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan desa lainya, Hibah, dan Sumbangan pihak ketiga.

Salah satu pendapatan desa yaitu bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD), Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 revisi Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Desa, Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.

Untuk itu, seharusnya proses transformasi kearah pemberdayaan desa terus dilaksanakan. Apabila melihat jumlah anggaran yang diberikan kepada desa melalui Alokasi Dana Desa mencapai Rp.818.139.861 per Desa untuk Kabupaten Jember, maka muncul pertanyaan apakah desa beserta elemen yang ada sudah mampu melaksanakan pengelolaan anggaran tersebut secara baik.

Sejak digulirkannya Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Kemuning Sari Kidul pada tahun 2010, yang tampak dari kegiatan pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) yaitu pada

(3)

pembangunan fisik, seperti TPT atau Penahan Tanah, Drainase, kemudian pada tahun 2013 sampai 2016 melanjutkan pembangunan fisik yaitu, pembuatan kantor balaidesa baru. Alokasi dana desa sangat di butuhkan oleh masyarakat demi tercapainya kesejahteraan dan pembangunan di desa Kemuning Sari Kidul agar berjalan efektif dan efisien, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan di Desa Kemuningsari Kidul Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember”, agar ke depannya dapat menjadi bahan referensi bagi pemerintah daerah Jember maupun pemerintah desa Kemuningsari Kidul untuk lebih memahami dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD).

Telaah Pustaka

Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengaturan

atau pengurusan (Suharsimi Arikunto, 1993). Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu. Dikatakan manajemen adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, memimpin dan pengendalian organisasi manusia, keuangan, fisik dan informasi sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secara efisiensi dan efektif.

Berdasarkan Peraturan Bupati Jember Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa meliputi :

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Penatausahaan

4. Pelaporan dan Pertanggungjawaban

5. Pembinaan dan Pengawasan

Adapun dalam keputusan Bupati Jember 188.45/215/012/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD), Alokasi Dana Desa adalah Dana yang berasal dari dana penerimaan APBD yang bersumber dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah, pajak dan retribusi daerah tertentu, serta bagi hasil pajak provinsi yang dialokasikan secara adil dan merata bagi desa di Kabupaten Jember yang dianggarkan melalui Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) bagian Keuangan Sekretariat Kabupaten Jember, dimana penyalurannya melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Jember.

(4)

Pembangunan Desa merupakan bagian dari pembangunan nasional dan pembangunan Desa ini memiliki arti dan peranan yang penting dalam mencapai tujuan nasional, karena Desa beserta masyarakatnya merupakan basis dan ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah deskiptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi, dan analisis dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis data. menyajikan data dan menarik kesimpulan.

Hasil Penelitian

Desa Kemuningsari Kidul merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember, yang memiliki luas wilayah 742.894 ha. Desa Kemuningsari Kidul memiliki 4 Dusun, 8 Rukun Warga dan 61 Rukun Tetangga.

Pembahasan Perencanaan

Secara umum, perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memperkirakan pendapatan dan belanja dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang. Perencanaan keuangan desa dilakukan setelah tersusunnya RPJM Desa dan RKP Desa yang menjadi dasar untuk menyusun APBDesa yang merupakan hasil dari perencanaan keuangan desa.

Dalam perencanaan APBDes pemerintah desa Kemuningsari Kidul mengadakan Musyawarah Desa yang sering di sebut dengan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa. Rapat tersebut di hadiri oleh ketua RT, Kepal Dusun, Tokoh Masyarakat, Perangkat Desa, Lembaga Pemberdayaan Msayrakat Desa (LPMD) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Didalam rapat tersebut, setiap peserta rapat memiliki hak untuk menyampaikan permasalahan yang ada di setiap dusun dan berhak untuk menyampaikan usulan mereka tentang pembangunan desa Kemuningsari Kidul. Solusi untuk permasalahan-permasalahan yang ada di setiap dusun kemudian di musyawarahkan bersama dalam rapat Musdes. Desa Kemuningsari Kidul dalam proses perencanaan pengelolaan keuangan kurang sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan dalam undang-undang. karena dalam rapat

(5)

perencanaan pengelolaan keuangan pemerintah desa Kemuningsari Kidul kurang mengikutsertakan masyarakat.

Pelaksanaan

Pelaksanaan dalam pengelolaan keuangan desa merupakan implementasi atau eksekusi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Termasuk dalam pelaksanaan diantaranya adalah proses pengadaan barang dan jasa serta proses pembayaran.Tahap pelaksanaan adalah rangkaian kegiatan untuk melaksanakan APBDesa dalam satu tahun anggaran yang dimulai dari 1 Januari hingga 31 Desember. Atas dasar APBDesa dimaksud disusunlah rencana anggaran biaya (RAB) untuk setiap kegiatan yang menjadi dasar pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP).

Pada tahun 2016 di Desa Kemuningsari Kidul dalam pelaksanaan pembangunanya melanjutkan pembangunan pada tahun yang sebelumnya yaitu pembangunan Kantor Balaidesa. Dalam proses pelaksanaanya kepala desa menyerahkan kepada Tim Pelaksana Pembangunan. Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pembangunan di antaranya : Sekretaris Desa, Bendahara dan Tim Pelaksana Kegiatan.

Pelaksanaan program-program yang di danai oleh ADD di Desa Kemuningsari Kidul dapat berjalan dengan baik. Karena tidak ada kendala apapun dalam pelaksanaanya dari segi cuaca juga sangat mendukung, semua berjalan dengan baik dan lancar, untuk faktor penunjangnya masyarakat juga sangat mendukung pelaksanaan pembangunan.

Penatausahaan

Penatausahaan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis (teratur dan masuk akal/logis) dalam bidang keuangan berdasarkan prinsip, standar, serta prosedur tertentu sehingga informasi aktual (informasi yang sesungguhnya) berkenaan dengan keuangan dapat segera diperoleh. Tahap ini merupakan proses pencatatan seluruh transaksi keuangan yang terjadi dalam satu tahun anggaran. Lebih lanjut, kegiatan penatausahaan keuangan mempunyai fungsi pengendalian terhadap pelaksanaan APBDesa. Hasil dari penatausahaan adalah laporan yang dapat digunakan untuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan itu sendiri.

Proses penatausahaan di Desa Kemuningsari Kidul sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, dalam administrasi keuanganya juga tidak ada kendala, bukti transaksi selalu di sertakan dengan lengkap.

Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Pelaporan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu periode tertentu

(6)

sebagai bentuk pelaksanaan tanggungjawab (pertanggungjawaban) atas tugas dan wewenang yang diberikan laporan merupakan suatu bentuk penyajian data dan informasi mengenai sesuatu kegiatan ataupun keadaan yang berkenaan dengan adanya suatu tanggung jawab yang ditugaskan. Pada tahap ini, Pemerintah Desa menyusun laporan realisasi pelaksanaan APBDes setiap semester yang disampaikan kepada Bupati/walikota. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan di desa kemuningsari kidul sudah baik. Pemerintah desa memberikan laporan secara periodik sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berikut adalah tabel mengenai laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan ADD di Desa Kemuningsari Kidul Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember.

Pemantauan dan Pengawasan Pembangunan Desa

Pemerintah melakukan upaya pemberdayaan masyarakat desa, pemberdayaan masyarakat di lakukan melalui pengawasan dan pemantauan penyelenggaraan pemerintah desa dan pembangunan desa yang di lakukan secara partisipatif oleh masyarakat desa. Masyarakat desa berhak melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembangunan desa. Pemantauan dan pengawasan Pembangunan di Desa Kemuningsari Kidul sudah di lakukan oleh DPU (Dewan Pekerjaan Umum) dalam bentuk rekomendasi umpan balik dari Laporan Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa yang telah di serahkan. Masyarakat juga ikut andil dalam memantau dan mengawasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa.

Simpulan dan Saran

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

Berdasakan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan, Desa Kemuningsari Kidul pengelolaan Alokasi Dana Desa dari proses perencanaan sampai dengan pengawasan dan pemantauan pembangunan, sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun kurang menerapkan prinsip partisipatif masyarakat dan transparansi informasi.

Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah :

1. Bagi pemerintah Desa Kemuningsari Kidul

a. Meningkatkan prinsip-prinsip transparansi, partisipatif, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan desa agar pemerintah dapat menjalankan tugas dan tanggungjawanya dengan baik dan benar.

(7)

b. Meningkatan perbaikan secara teus-menerus dan fokus pada program Alokasi Dana Desa dengan selalu mengikuti peraturan perundang-undangan terbaru. Agar pemerintah desa dapat mengelola anggaran dengan baik dan baik.

c. Pemerintah Desa di harapkan lebih transparan lagi terhadap penggunaan dana Alokasi Dana Desa seperti, memasang anggaran pengeluaran dan pemasukan untuk pembangunan desa ke papan pengumuman atau papan informasi di setiap kegiatan yang di laksanakan.

d. Pemerintah Desa di harapkan untuk selalu mengajak masyarakat agar selalu ikut berpartispasi dan memberikan dorongan dalam penyusunan aspirasi masyarakat sehingga pemerintah desa dapat membuat rancangan bersama seperti yang sesudahnya telah dilakukan kepada masyarakat.

2. Bagi masyarakat

Kepada masyarakat di harapkan untuk dapat terus aktif dalam melibatkan diri untuk pembangunan di Desa Kemuningsari Kidul sehingga pelaksanaanya dapat dilakukan secara optimal sesuai dengan harapan masyarakat.

Daftar Pustaka

1) Abu Rachum. 2015. Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Pembangunan

Fisik Desa Krayan Makmur Kecamatan Long ikis Kabupaten Pasir,1(1):1626-1628. 2) Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta.

3) Fattah, Nanang. (2013). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda

Karya.

4) Hanif Nurcholis. 2011. Pertumbuhan dan penyelenggaraan pemerintahan desa.

Jakarta : penerbit Erlangga.

5) Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta.

6) Miles, Matthew B, A Michael Huberman. ( 1992 ). “Qualitative Data Analysis”. Alih

Bahasa: Tjejep Rohendi Rohindi. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

7) Nova Sulastri. 2016. Efektivitas Pengelolaan alokasi Dana Desa (ADD) dalam Meningkatkan Pembangunan Fisik Desa Lakopodo Kecamatan Watupote Kabupaten Muna,1(1):1-50.

(8)

8) Noviana Okta Vitaloka. 2016. Manajemen Keuangan Desa dalam Pengelolan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB-DES) di Desa Tamat Kecamatan Grujukan Kabupaten Bondowoso.

9) Novi Karisma Rurbaroro. 2016. Analisis Akuntansi Keuangan Desa Pada

Pemerintahan Desa Panji Kidul Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo,1(1):34-39. 10)Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 revisi dari Peraturan

Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Desa. http : // www. bkn. go. id/ wp-content/ uploads/ 2015/ 06/ PP –Nomor -43 –Tahun -2014 –Peraturan –Pelaksanaan – Undang-Undang. Di akses tanggal 04 April 2017.

11)Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 Tentang

Pengelolaan Keuangan Desa. http: //www. Keuangan desa. com/ wp content/ uploads/ 2015/ 04/ Permendagri-No-113-Tahun-2014-Tentang Pengelolaan-Keuangan-Desa. Pdf, Di akses pada tanggal 04 April 2017.

12)Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 Tentang

Pedoman Pembangunan Desa. http : // desa membangun .id/ wp-content/ uploads/ 2016/ 12/Permendagri–No-114–Tahun-2014–Tentang–Pedoman-Pembangunan- Desa. Pdf, Di akses pada tanggal 05 April 2017.

13)Peraturan Bupati Jember Nomor 9 tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi

Dana Desa dalam Wilayah Kabupaten Jember.

14)Peraturan Keputusan Bupati Jember 188.45/215/012/2016 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD).

15)Peraturan Bupati Jember Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, digunakan 3 buah beacon dari Cubeacon sebagai perangkat Raspberry Pi 3 yang akan dibuat sebagai observer serta sebuah server sebagai penyimpan data

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepadatan yang berbeda terhadap pertumbuhan benih ikan nila Pandu ( O. niloticus ) dan juga untuk mengetahui kepadatan

Berdasarkan hasil analisis variansi (ANAVA) menunjukkan varietas bawang yang digunakan, metode pembuatan dan interaksi kedua faktor tidak berpengaruh terhadap

Bentuk pertama suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi menurut hukum nasional (Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian

Dengan bantuan analisis statistik, data-data yang didapat dan dianalisis diketahui bahwa perlakuan kombinasi takaran dan sumber pupuk limbah kulit yang difermentasi

Pilih ayat-ayat yang menggunakan perkataan berhuruf condong dengan betul dan tentukan bahawa anda telah memilih cadangan jawapan yang paling sesuai.. II Pemuda yang

Berdasarkan dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu pola atau sistem koordinasi yang dilakukan dalam organisasi melalui