• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTRI MENDARI NPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTRI MENDARI NPM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TWO STAY TWO STRAY

DI SDN 24 JATI GAUNG PADANG

Oleh:

PUTRI MENDARI NPM.1210013411127

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

(2)

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TWO STAY TWO STRAY

DI SDN 24 JATI GAUNG PADANG

DisusunOleh: PUTRI MENDARI NPM. 1210013411127

Telahdisetujuioleh

DosenPembimbingSkripsi Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar JurusanPendidikan Guru SekolahDasar

FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

SebagaiSyaratMengeluarkanNilaiTugasAkhirSkripsi

Pembimbing I

Dra. Pebriyenni, M.Si.

Padang,Juni 2016 Pembimbing II

(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

IV-APADAPEMBELAJARANIPS DENGAN MENGGUNAKANMODEL TWO STY TWO

STRAY

DI SDN 24JATI GAUNG PADANG Putri Mendari1), Pebriyenni1), Yulfia Nora1) 1)

Mahasiswa Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar DosenFakultasKeguruandanIlmuPendidikan

Universitas Bung Hatta E-mail: putrimendari@ymail.com

Abstract

Target of this research for describe ofis make-up of result learn student of cognate aspectof understanding storey;level and aspect of affective ( responsibility and discipline) at study of IPS class of IV-A by using of Two Stay Two Strayin SDN 24 Jati Gaung Padang this Type Researchisresearch of class action ( PTK). Subjek Researchisclass student of IV-A SDN 24 Teak Core Chasm Field amounting to 24 student people. This research of implementet even level School Year 2015 / 2016. Instrument whichisused in this researchisteacher activity observation sheet, sheet assessment of result learn aspect of affective student, and sheet result of learning cognate aspectof student. Pursuant to result of research of mean result of learning cognate aspectof storey; level ofis understanding of student atcycle of Iis65,62 with complete storey;level 45,83% mounting atcycle of II become 79,58 with complete storey;level 87,5%. Mean result of learning aspect of affective mount discipline respon and student respon sibility atcycle of Iis70,15 with complete storey;level 41,66% and atcycle of II mean result of learning aspect of affective discipline of and student responsibility mountatcycle of II become 95,38 with complete storey;level 100%. Matter this means study of IPS by using fashion study of Two Stay Two Stray can improve result learn class student of IV-AinSDN 24 Jati Gaung Padang Pursuant to this research can be concluded that study of Two Stay Two Stray can improve result learn class student of IV-A inSDN 24 Jati Gaung Padang

Keyword : Result learn, fashion Study Of Two Stay Two Stray, IPS.

PENDAHULUAN

Pendidikan dapat dianggap sebagai aspek yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas bangsa. Dengan pendidikan dihasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berwawasan luas, dan mampu bersaing dengan bangsa lain di era globalisasi.

Meningkatkan mutu pendidikan tidak muda seperti yang diharapkan. Semua itu butuh waktu, pikiran dan usaha supaya bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang lebih baik. Menurut Susanto (2014:148), “Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat memberikan

(4)

wawasan pengetahuan yang luas mengenai masyarakat lokal maupun global sehingga mampu hidup bersama-sama dengan masyarakat lainnya.

Berdasarkan observasi nampak sebagian kecil siswa sering izin keluar masuk kelas, bercerita dengan teman sebangku, ada yang hanya duduk melamun di tempat duduknya. Peneliti juga melihat kurangnya keinginan siswa untuk bertanya dan tidak semua siswa yang aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan wawancara, Siswa dalam belajar tingkat pemahamannya masih rendah, Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Permasalahan di atasdikarenakan guru menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPS,sehingga siswa kuranga aktif dan hasil belajar kognitif siswa banyak yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Menurut Nawawi (dalam Susanto, 2014:5), “hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.

Banyak metode pembelajaran yang bias digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran sesuai dengan bahan pelajaran yang diajarkan. Dalam pembelajaran IPS ini untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan afektif, guru harus mampu menggali pengetahuan siswa dan afektifitas dalam pembelajaran seperti disiplin dalam belajar, disiplin dalam bekerja kelompok dan bisa menghargai guru dalam pembelajaran, oleh karena itu peneliti memberikan solusi untuk menerapkan pembelajaran dengan Model Two Stay Two Stray.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemahaman (C2) siswakelas IV-Apada pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray di SDN 24 Jati Gaung Padang. (2) Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran IPS dari aspek disiplin dan bertanggung jawab (A2) melalui model Two Stay Two Staydi SDN 24 Jati Gaung Padang.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang peneilti lakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelasatau PTK (Classroom Action Research) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkat kan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar.

(5)

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas IV-A SDN 24 Jati Gaung Padang. Sebagai Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV-A. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada disain PTK yang dikemukakan oleh Arikunto, dkk (2012:16), yaitu ada empat tahap yang perlu dilakukan yaitu :perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi.

Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran diukur dengan menggunakan criteria ketuntasan minimal (KKM). Data kualitatif ini bersifat deskriptif dan disajikan berupa informasi yang berbentuk kalimat, serta dapat memberikan gambaran tentang aktivitas siswa yang mengikuti pembelajaran. Data kuantitatif diperoleh melalu inilai hasil belajar siswa yang dapat dianalisi s secara deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.

Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

1. Observasi 2. Tes

3. Dokumentasi

Dalampenelitianini, peneliti akan menggunakan beberapa instrument untuk

mengumpulkan data, yaitu :

1. Lembar Observasi Aktivitas Guru 4. Lembar Observasi Penilaian Hasil

Belajar Aspek Afektif 5. LembarTes

6. Kamera

Analisis data pengelolaan pembelajaran oleh guru adalah data hasil observasi kegiatan guru yang digunakan untukmelihat proses perkembangan guru dalam mengelola pembelajaran yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I

1) Data Hasil Obervasi Aktifitas Guru Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran siklus I, maka jumlah skor dan persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I tersebut dapat dilihat Tabel berikut:

Tabel 1: Persentase Aktivitas Guru dalam Pembelajaran IPS melalui Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) pada Siklus I

Pertemuan Jumlah Skor

Persentase Kategori

1 10 66,67% Cukup Baik

2 10 66,67% Cukup Baik

Rata-rata 66,67 Cukup Baik

Pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray pada pembelajaran IPS pertemuan I siklus I ini diperoleh skor 10 dengan persentase 66,67%. Berdasarkan

(6)

kriteria yang didapatkan skor tersebut berada pada rentangan 51%-75%, sehingga pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray pada pertemuan I siklus I termasuk dalam kiteria cukup baik, pada pertemuan 2 siklus I diperoleh skor 10 denagn persentase 66,67% berdasarkan kriteria ini berada pada rentangan 51%-75%, sehingga pada pebelajaran IPS dengan model ini pada pertemuan 2 siklus I termasuk kriteria cukup baik. Berdasarkan persentase dari pertemuan 1 dan 2 siklus I dapat disimpulkan bahwa kegiatan guru dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan Two Stay Two Stray diperoleh rata-rata 66,67% sehingga dapat dikatan dalam kriteria cukup baik.

2) Data Hasil Belajar Aspek Afektif(disiplin dan bertanggung Jawab)

Hasil pengamatan observer terhadap aspek disiplin siswa dalam pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:

Tabel 2: Persentase Hasil Belajar Ranah Aspek Afektif disiplin dan tanggung Jawab (A2) Siswa di SDN 24 Jati Gaung Padang

No Uraian Jumlah persentase 1 Siswa yang untas 10 41,66% 2 Siswa yang belum tuntas 14 58,34% Rata -rata 70,15 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 50 Kkm 70

Berdasarkan Tabel 4 di atas, dapat dijelaskan bahwa pada proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model Two Stay

Two Stray aspek afektif disiplin dan tanggung

jawab (A2) siswa pada siklus I yang tuntas 10 orang (41,66%), dan yang belum tuntas 14 orang (58,34%). Rata-rata secara keseluruhan 70,15 dari data yang tersedia di atas hasil aspek afektif siswa belum mencapai target yang diharapkan.

3) Data Hasil Belajar (Aspek Kognitif) siswa

Di akhir siklus I ini guru memberikan tes kepada siswa gunanya untk mengukur hasil ketuntasan pembelajaran IPS siswa dengan menggunakan model Two Stay Two Stray, dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini: Tabel 3. Data Hasil Belajar (Aspek

Kognitif) siswa Siklus I

(7)

1 Siswa yang tuntas 11 orang 45, 83% 2 Siswa yang belum tuntas 13 orang 54,16% Rata-rata 65,62 Nilai tertingi 95 Nilai terndah 25 Kkm 70

Pada tes akhir siklus I aspek kognitif tingkat pemahaman (C2), dari 24 siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 sebanyak 13 orang (54,16%), sedangkan yang mendapat nilai di atas 70 sebanyak 11 orang (45,83%) dan rata-rata secara keseluruhan yaitu 65,62. Dari data di atas belum mencapai target yang diinginkan sedangkan pada siklus I ini baru mencapai target 45,83%. Maka peneliti ingin meningkatkannya pada siklus II untuk mencapai target ketuntasan belajar secara klasikal.

2.Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II

Untuk lebih jelas, hasil observasi kedua observer peneliti terhadap pelaksanaan tindakan pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Data Hasil Obervasi Aktifitas Guru Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran siklus II, Maka jumlah skor dan persentase kegiatan guru dalam mengelola

pembelajaran pada siklus II tersebut dapat dilihat Tabel berikut:

Tabel 4: Persentase Aktivitas Guru dalam Pembelajaran IPS melalui Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) pada Siklus II Pertemuan Jumlah Skor Persentase (%) Kategori 1 13 86,66% Baik 2 15 100% Baik Rata-rata 93,33 Baik

Model Two Stay Two Stray pada pembelajaran IPS pada pertemuan I siklus II ini diperoleh skor 13 dengan persentase 86,66%. Berdasarkan kriteria yang didapatkan skor tersebut berada pada rentangan 76%-100%, sehingga pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray pada pertemuan II siklus II termasuk dalam kiteria baik, pada pertemuan II siklus II diperoleh skor 15 denagn persentase 100%berdasarkan kriteria ini berada pada rentangan 76%-100%, sehingga pada pembelajaran IPS dengan model ini pada pertemuan II siklus II termasuk kriteria baik. Berdasarkan persentase dari pertemuan I dan II siklus II dapat disimpulkan bahwa kegiatan guru dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan Two Stay Two Stray diperoleh rata-rata 93,33. Dari siklus I diperoleh rata-rata 66,67 dan meningkat menjadi 93,33 sehingga dapat dikatakan

(8)

dalam kriteria baik dan sudah mencapai target yang di harapkan

2. Data Hasil Belajar Aspek Afektif (Disiplin Dan Bertanggung Jawab)

Berdasarkan hasil observasi ini di dapat melalui lembar observasi aspek afektif disiplin dan tanggung jawab (A2) siswa yang digunakan untuk melihat proses perkembangan aspek afektif disiplin dan tanggung jawab (A2) siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan observer terhadap aspek afektif disiplin dan tanggung jawab (A2) siswa dalam pembelajaran dapat dilihat pada Tabelberikut:

Tabel 5: Persentase Aspek Afektif disiplin dan tanggung Jawab(A2)

NO Uraian Jumlah persentase 1 Siswa yang tuntas 24 orang 100% 2 Siswa yang belum tuntas Rata-rata 95,14 Nilai teringgi 100 Nilai terendah 75 KKM 70

Berdasarkan Tabel 5, dapat dijelaskan bahwa pada proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model Two Stay Two Stray aspek afektif disiplin dan tanggung jawab (A2) siswa pada siklus II dengan persentase 100% dan rata-rata 95,14. Dari data yang tersedia di

atas hasil aspek afektif siswa sudah mencapai target yang diharapkan.

3. Data Hasil Belajar (Aspek Kognitif) Siswa

Di akhir siklus II ini guru memberikan tes kepada siswa gunanya untk mengukur hasil ketuntasan pembelajaran IPS siswa. Penilaian hasil ini berupaaspek kognitif pada tingkat pemahaman (C2) yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 Maret 2016 dengan menggunakan model Two Stay Two Stray, dapat dilihat pada Tabelberikut ini:

Tabel 6. DataHasil Belajar (Aspek Kognitif) siswa Siklus II

No Uraian Jumlah Persentas

1 Siswa yang tuntas 21orang 87,5% 2 Siswa yang belum tuntas 3 orang 12,5% Rata-rata 79,58 Nilai tertinggi 95 Nilai terendah 65 KKM 70 Pembahasan Penelitian

1. Pelaksanaan Pembelajaran Aspek Guru

Berdasarkan lembar observasi aktifitas guru dalam pembelajaran pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan melalui model Two Stay Two Stray. Hal ini dapat dilihat pada Tabel.

Tabel 7: Persentase Aktifitas Guru pada Pembelajaran IPS Kelas IV-A

(9)

dengan Mengunakan Model Two Stay Two Stray di SDN 24 Jati Gaung pada Siklus I dan Siklus II Pertemua n Persentase (%) Siklus I Persentase (%) Siklus II Keterangan 1 66,67% 86,66% Mengalami peningkatan 19,99% II 66,67% 100% Mengalai Peningkatan 33,33% Rata-rata persentase 66,67% 93,33% Mengalami peningkatan 26,66%

Berdasarkan Tabel 7 di atas, diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS siswa kelas IV-A dengan model Two Stay Two Stray pada aspek kegiatan guru, pada siklus I diperoleh persentase rata-rata 66,67% dapat dikatan dengan cukup baik. Pada siklus II, rata-rata kegiatan guru mencapai persentase 93,33% dapat dikatakan baik, sehingga pelaksanaan pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two Stray dapat dikatakan baik dan mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II 26,66%.

2. Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa (disiplin dan bertanggung jawab)

Persentase rata-rata aspek afektif disiplin dan bertnggung jawab (A2) siswa pada umumnya mengalami peningkatan. Pemebelajaran dengan model Two Stay Two Stray telah nampak peningkatan aspek afektif siswa ke arah yang lebih baik. Hal

ini dapat dilihat dari persentase rata-rata aspek afektif siswa pada tabel 8 berikut. Tabel 8: Rata-rata Hasil Belajar Aspek

Afektif (disiplin dan tanggung Jawab) pada siklus I ke siklis II

Siklus persentase keterangan

I 41,66% Mengalami peningkatan

58,34%

II 100%

Berdasarkan Tabel 8 di atas, disimpilkan bahwa pada pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray, terjadi peningkatan aspek afektif disiplin dan bertanggung jawab (A2) siswa. Hal ini terbukti dari pencapaian persentase ketuntasan untuk masing-masing indikator keberhasilan aspek afektif siswa yang telah ditetapkan. Aspek afektif disiplin dan tangung jawab (A2) siswa melalui model Two Stay Two Stray pada siklus I yaitu 41,66% dan meningkat pada siklus II menjadi 100%. Dengan demikian hasil belajar aspek afektif siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 58,34%.

3. Hasil Belajar Kognitif Siswa Terlihat pada Tabel 9 berikut : Tabel 9: Peresentase Peningkatan Hasil

Belajar Tingkat Pemahaman (C2) Siswa Kelas IV-A pada Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Model Two Stay Two Stray di SDN 24 Jati Gaung Padang pada siklus I dan siklus II.

(10)

Siklus Persentase dan jumlah siswa yang telah mencapai nilai > 70 Persentase dan jumlah siswa yang belum mencpai nilai > 70 Rata-rata secara klasikal Keterangan I 45,83% (11orang) 54,16% (13 orang) (65,62%) Peningkatan hasil belajar siswa mengalami peningkatan 41,67 % II 87,5% ( 21 orang) 12,5% ( 3 orang) (79,58%)

Hasil belajar aspek kognitif tingkat pemahaman (C2) siswa pada 2 siklus, terlihat bahwa pada siklus I, siswa yang tuntas 11 orang (45,83%) dan yang belum tuntas 13 orang (55,16%) dengan nilai rata-rata65,62. Sedangkan pada siklus II, siswa yang tuntas 21orang (87,5%) dan yang belum tuntas 3 orang (12,5%) dan nilai rata-rata secara klasikal 79,58. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yaitu 41,67 % dan nilai rata-rata hasil belajar sudah mencapai standar KKM yaitu 79,58.

PENUTUP

Berdasarkan hasil peneliti dan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

Pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV-A pada aspek kognitif tingkat pemahaman (C2). Hal ini terlihat hasil belajar tingkat pemahaman (C2) siswa pada siklus I yang tuntas

sebanyak 11 orang (45,83%), dan meningkat menjadi 21 orang (87,5%). Rata-rata pada siklus I 65,62, dan rata-rata pada siklus II meningkatmenjadi 79,58.Persentase hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yaitu 41,67%.

Pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa aspek afektif disiplin dan tanggung jawab (A2) siswa pada siklus I dengan ketuntasan 41,66% danrata-rata 70,15 dan pada siklus II meningkat menjadi 100% dengan rata-rata 95,14. Dengan demikian hasil belajar aspek afektif siswa meningkat dari siklus I ke siklus II yaitu 58,34%.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan. Jakarta: BNSP.

Istarani.2012. 58 Model

PembelajaranInovatif. Medan: Media Persada.

Pebriyenni.2007.pembelajaran

pengetahuan sosial. Padang. Universitas Bung Hatta.

Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta.

Sohimin, Aris. 2014. Model-Model Pembelajaran Inovatif.Yogyakarta.

Sudjana,Nana. 2012.

PenilaianHasilProsesBelajarMeng ajar. Bandung: RemajaRosdakarya.

Susanto, Ahmad. 2014.

TeoriBelajardanPembelajaran di SekolahDasar. Jakarta: Kencana.

Gambar

Tabel 1:   Persentase Aktivitas Guru dalam  Pembelajaran IPS melalui Model  pembelajaran  Two  Stay  Two  Stray (TSTS) pada Siklus I
Tabel 2:  Persentase  Hasil  Belajar  Ranah  Aspek  Afektif  disiplin  dan  tanggung  Jawab  (A2)  Siswa  di  SDN 24 Jati Gaung Padang
Tabel 4:   Persentase  Aktivitas  Guru  dalam  Pembelajaran  IPS  melalui  Model  pembelajaran  Two  Stay  Two  Stray  (TSTS)  pada Siklus II  Pertemuan  Jumlah  Skor  Persentase (%)  Kategori  1  13  86,66%  Baik  2  15  100%  Baik  Rata-rata  93,33  Baik
Tabel 6.  DataHasil  Belajar  (Aspek  Kognitif) siswa Siklus II
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai sebagai suatu usaha yang telah dilakukan,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi ilmiah siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura pada pembelajaran biologi mengalami peningkatan melalui penerapan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik masuk dalam kategori baik dan ada peningkatan hasil belajar Ekonomi pada peserta didik dengan menggunakan

Dengan posisi ini maka alternatif manajemen strategi yang dapat dilakukan KJKS BMT Syariah Sejahtera adalah strategi pertumbuhan pada strategi korporat dan strategi fokus pada

Tingkat kematangan ( maturity level ) yang ada pada setiap proses TI yang terdapat dalam domain Deliver and Support (DS) rata-rata berada pada level 2 (Perusahaan

Dengan demikian ciri dari pertanyaan atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: (1) ada tantangan dalam materi tugas atau soal, (2) masalah tidak dapat diselesaikan

Let’s try to create a bullet in the Game class, we can create it just after we make Fred, but do not add it to our vector of game objects until AFTER we make all the aliens,

Dengan adanya dokumen muatan dan tiket penumpang kapal laut ini maka penumpang yang menjadi korban dalam kecelakaan kapal laut dapat menerima ganti rugi dari