• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Covid-19. Hal ini menyebabkan banyak sektor yang mengalami perubahan drastis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Covid-19. Hal ini menyebabkan banyak sektor yang mengalami perubahan drastis."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini di Indonesia mengalami wabah yang sangat berbahaya yaitu Covid-19. Hal ini menyebabkan banyak sektor yang mengalami perubahan drastis. Perubahan ini tentu saja sangat dirasakan oleh sektor pendidikan. Wabah ini memberikan tamparan keras bagi sektor pendidikan yang dimana mengalami perubahan dari pembelajaran tatap muka diganti dengan pembelajaran secara online. Khususnya bagi pendidikan dasar yang siswanya belum mengerti tentunya untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang akan digunakan untuk melakukan pembelajaran secara online.

Pembelajaran daring ini menjadikan siswa mengharuskan mengakses pembelajaran melalui via online seperti whatsapp, google meet, ataupun zoom. Tentunya dengan melakukan pembelajaran guru tidak lepas dari penggunaan bahan ajar ataupun media untuk membantu melakukan pembelajaran secara online. Hal ini menjadikan guru mengalami kesulitan dalam melakukan pembelajaran karena harus mengembangkan bahan ajar atau media dalam bentuk online. terlebih lagi siswa memerlukan bahan ajar yang konkrit karena pada dasarnya berbicara tentang siswa yang memiliki umur sekolah dasar membutuhkan hal yang konkrit untuk dapat memahami pembelajaran. Telihat bahwa siswa sekolah dasar yang masih membutuhkan media yang konkrit, seperti alat peraga, visual ataupun audio visual. Jika menggunakan hal yang abstrak seperti halnya penjelasan maka akan menjadikan siswa tidak dapat memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, guru dipaksa keadaan untuk mengembangkan bahan ajar secara online. Tetapi ada hal yang harus

(2)

secara online. Dalam mengembangkan bahan ajar atau media guru harus memperhatikan kapasitas dari aplikasi yang digunakan untuk mengembangkan bahan ajar. Karena kapasitas handphone yang dimiliki siswa beragam. Jika menggunakan aplikasi yang kapasitasnya cukup besar maka ada beberapa siswa saja yang dapat membuka bahan ajar atau media. hal ini terjadi tentunya memiliki kendala dalam menggunakan aplikasi-aplikasi yang cukup besar untuk mengembangkan bahan ajar ataupun media. Tentunya ini terjadi pada Sekolah Dasar Negeri 001 tanjung redeb.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru pada saat 01 oktober 2020 di Sekolah Dasar Negeri 001 Tanjung Redeb. Gurunya mengatakan bahawa selama ini guru memiliki kendalanya berupa kapasitas Handphone siswa yang terbatas sehingga guru hanya mengambil bahan ajar atau media di Google dan di Youtube. Maka guru harus telebih dahulu mengetahui kapasitas aplikasi yang akan digunakan untuk mengembangkan bahan ajar. Terlebih lagi selama ini guru masih menggunakan bahan ajar yang diberikan oleh pemerintah yaitu buku tema. Guru juga belum mengembangkan bahan ajar ataupun media yang berbasis kearifan lokal. Pernah dilakukan pengembangan bahan ajar berupa modul pembelajaran kearifan lokal tetapi hanya diperuntukan dipelajaran bahasa inggris. ini yang menjadikan landasan untuk mengembangkan modul pembelajaran kearifan lokal dengan melihat kompetensi dasar yang ada dibuku tema secara online yang memilki kapasitasnya tidak besar. Agar memudahkan guru dalam memberikan pembelajaran tanpa kendala bahan ajar sembari memberikan pengetahuan tentang kearifan lokal.

(3)

Peneliti juga melakukan observasi di Sekolah Dasar Negeri 01 Tanjung Redeb. Melihat dari kondisi sekolahnya, sekolahnya memiliki fasilitas yang lengkap baik dari dalam kelas ataupun luar kelas. Sekolah ini juga mendukung adanya modul secara daring ataupun luring. Siswa di SDN 01 ini dapat mengakses pembelajaran dengan daring. Jika digunakan dalam luring sekolah dapat melakukannya, karena fasilitas internet memadai akan tetapi komputer yang tidak mencukupi untuk semua siswa. Maka, solusi lain guru yaitu dengan menggunakan Handphone sebagai media untuk mengakses Internet. Hal ini digunakan pada saat RuangGuru ke sekolah untuk melakukan pembelajaran secara daring.

Pengembangan modul ini juga bermaksud untuk memudahkan guru dan siswa untuk melakukan pembelajaran dirumah. Pengembangan modul ini juga memiliki kapasitas memori handphone yang sedikit, sehingga dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Pengembangan modul ini pastinya dilakukan disekolah SDN 001 Tanjung redeb, Berau, Kalimantan timur dengan alasan belum adanya pengembangan e-modul pembelajaran berbasis kearifan lokal di sekolah tersebut. Tetapi, ada mata pelajaran yang sudah melakukan pengembangan modul berbasis kearifan lokal yaitu pelajaran bahasa inggris. Hal ini menjadi pondasi peneliti juga untuk dapat mengembangkan e-modul berbasis kearifan lokal disekolah tersebut. Pengembangan e-modul berbasis kearifan lokal ini juga dikembang ditema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 2 Perubahan Lingkungan pembelajaran 3.

Modul yang akan disediakan oleh peneliti adalah berupa tentang kebudayaan - kebudayaan yang berkaitan dengan kompetensi dasar yang ada dibuku tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 2 Perubahan Lingkungan .

(4)

dengan gambar-gambar sesuai dengan kebudayaan. Maka hal ini dapat memberikan siswa pengetahuan kearifan lokal yang ada disekitarnya.

Penelitian ini terinsiprasi dari penelitian yang serupa yang dilakukan oleh Tyas Deviana (2018) yang berjudul “ Analisis Kebutuhan Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Kearifan lokal Kabupaten TulungAgung untuk Kelas V SD Tema Bangga Sebagai Bangsa Indonesia”. Penelitian tersebut meneliti tentang Kurikulum, siswa, dan kondisi lapangan untuk mengetahui kebutuhan yang perlu dikembangkan dalam modul pembelajaran berbasis kearifan lokal Tulungagung. Penelitian serupa juga yang dilakukan oleh Putu Agus Wawan Kurniawan dan Irama Niftalia (2016) yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Tematik Sd Kelas Iv Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Ngada” tentang konten dan konteks kearifan lokal Masyarakat Ngada yang relevan diintegrasikan dalam tema-tema kelas IV untuk dijadikan sebuah bahan ajar tematik.

Berdasarkan uraian diatas bahwasanya modul pembelajaran berbasis kearifan lokal telah dilakukan kelas tinggi. Maka, peneliti mengangkat masalah dengan judul “Pengembangan Modul Digital Berbasis Kearifan Lokal untuk Kelas V Sekolah Dasar Kabupaten Berau” yang didalam hal ini peneliti berfocus kepada 2 aspek modul pembelajaran dan kearifan lokal daerah Kabupaten Berau.

B. Rumusan Masalah

Dilihat dari latar belakang mendapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana pengembangan modul pembelajaran berbasis kearifan lokal daerah Kabupaten Berau ini ?

(5)

C. Tujuan Penelitian & Pengembangan

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengdeskripsikan modul pembelajaran berbasis kearifan lokal untuk digunakan guru dan siswa baik secara daring ataupun luring.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Adapun spesifikasi produk ini memiliki dua hal yang harus diketahui yaitu 1. Spesifikasi Produk secara Konstruk

Spesifikasi produk secara konstruk ini merupakan tampilan produk. Tampilan produk yaitu :

a. Memiliki bentuk digital

b. Memiliki ukuran kertas A5 (14,8 cm x 21 cm)

c. Menggunakan Font Times New Romans dan Comic Life 3 12pt dan 14pt untuk materi dan berwarna hitam

d. Dalam modul memuat berbagai gambar yang konkrit sesuai dengan kearifan lokal Kabupaten berau dan sesuai dengan Kompetensi Dasar.

Gambar 1.1 cover modul

2. Spesifikasi Produk secara Konten

Tema yang akan dikembangkan ialah tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 2 Perubahan Lingkungan pembelajaran 3. Modul yang akan dikembangkan memiliki:

(6)

3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta hubungannya dengan karakteristik ruang,

4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.

b. Kompetensi Dasar PPKn

1.3 Mensyukuri keragaman sosial masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika,

2.3 Bersikap toleran dalam keragaman sosial budaya masyarakat dalam konteks Bhineka Tunggal Ika,

3.3 Menelaah keragaman sosial budaya masyarakat,

4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keragaman sosial budaya masyarakat..

c. Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat didalam teks non fiksi.

4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks non fiksi.

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Pentingnya penelitian dan pengembangan ini disebabkan adanya kondisi yang menjadikan siswa belajar dirumah secara daring. Kondisi tersebut ialah

(7)

kondisi pandemi yang menjadikan semua aktivitas dilakukan dirumah saja. Sehingga untuk memberikan pembelajaran kurang maksimal. Terlebih lagi bahan ajar yang kurang memadai dalam pembelajaran daring. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan kemudahan untuk belajar dengan cara menggunakan modul. Selain belajar sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Penelitian juga bermanfaat bagi siswa, guru, dan sekolah yang dimana sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Penelitian ini bermanfaat bagi guru sebagai bahan ajar baru yang dapat di kembangkan sesuai dengan keadaan sekolahnya dan dapat memudahkan guru untuk menyampaikannya dan memudahkan siswa memahaminya karena belajar sesuai dengan lingkungan yang mereka tidak asing lagi.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini bermanfaat bagi siswa karena memberikan pengetahuan baru tentang kearifan lokal yang ada disekitarnya dan memudahkan siswa untuk mengetahui budaya-budaya apa saja yang ada disekitarnya.

3. Bagi Sekolah

Meningkatkannya mutu sekolah dan menambahkan wawasan ilmu pengetahuan tentang kearifan lokal.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan Asumsi pengembangan ini dilihat dari beberapa hal seperti

(8)

tematik.

2. Sekolah menggunakan sistem pembelajaran daring sehingga guru membutuhkan bahan ajar yang berupa daring dan sebagai tambahannya untuk mengenalkan kearifan lokal sekitar sekolah yaitu kabupaten Berau. 3. Sekolah menggunakan bahan ajar berupa buku tema yang digunakan oleh

guru dan siswa.

4. Siswa telah mampu membaca, menggunakan komputer ataupun handphone sehingga tidak ada kesulitan dalam menggunakan bahan ajar berbentuk daring.

Keterbatasan pengembangan modul pembelajaran secara daring ini adalah 1. hanya dapat digunakan pada di tema 8 subtema 2 pembelajaran 3 kelas 5. 2. hanya dapat diakses dengan menggunakan Handphone dan laptop atau

komputer.

G. Defisini Operasional 1. Pengembangan

Pengembangan adalah aktivitas untuk melakukan pembaruan terhadap sesuatu bentuk yang sudah ada sehingga melahirkan sesuatu bentuk yang baru tanpa meninggalkan bentuk lamanya

2. Pembelajaran tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memuat beberapa mata pelajaran yang dijadikan satu dalam satu pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dan disini siswa menjadi lebih aktif sedangkan guru hanya sebagai fasilitator

(9)

3. Modul pembelajaran

Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis berupa buku pelajaran yang membantu siswa untuk memahamkan pembelajaran yang akan dilakukan didalam kelas dan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru.

4. Kearifan Lokal

Kearifan lokal itu sendiri adalah budaya yang di turunkan secara turun menurun dari nenek moyang lalu dilestarikan hingga sekarang.

Gambar

Gambar 1.1 cover modul

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa penerapan seluruh prosedur universal precautions memiliki peluang 6 kali untuk mencegah terjadinya tanda dan gejala

5.3.5 Setiap Ofisial di dalam PON-XIX Tahun 2016 ini sedapat mungkin adalah seorang Atlet yang telah mengetahui dan memahami setiap peraturan PERKEMI dan peraturan

Proses pembelajaran dengan romobongan belajar maksimum 36 siswa Proses pembelajaran dengan romobongan belajar maksimum 32 siswa Proses pembelajaran dengan romobongan

Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan diterbitkan oleh Bank Kustodian dan akan dikirimkan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah (i) aplikasi pembelian

Voltage Converter agar nada yang dihasilkan oleh VCO terdengar linear di telinga manusia.. IC VCO CEM3340 banyak digunakan ada alat musik synthesizer ternama karena pada 1

Dokumen elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik,

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) Menggunakan Pendekatan Pembelajaran

Uspešno opravljeno delo je ustrezno nagrajeno Neposredni vodje ocenjujejo količino in ne kvalitete dela Podjetje potrebuje korenite spremembe Obveščenost zaposlenih je dobra Odnosi