• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT

RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI V DPR RI

DENGAN SEKJEN, IRJEN, KEPALA BPSDMP DAN KABALITBANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI

Tahun Sidang : 2020-2021 Masa Persidangan : V

Rapat ke- : 9

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Senin, 7 Juni 2021

Waktu : Pukul 13.50 s.d. 16.25 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V) Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta

Ketua Rapat Rapat : H. Syarief Abdullah Alkadrie, S.H., M.H./Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F-P.NASDEM

Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H.

Acara : 1. Evaluasi Pelaksanaan APBN TA 2021 s.d. Bulan Mei 2021;

2. Membahas Alokasi Anggaran menurut Fungsi, Program dan Prioritas Anggaran K/L TA 2022 masing-masing Unit Eselon I.

Hadir Anggota 29 Anggota hadir, 3 Anggota izin dari 54 Anggota Komisi V DPR RI dengan rincian sebagai berikut: A. Anggota DPR RI:

PIMPINAN :

1. Lasarus, S.Sos, M.Si/Ketua Komisi V DPR RI/F.PDIP

2. Ir. Ridwan Bae/Wakil Ketua Komisi V DPR RI/ F.PG

3. H. Syarif Abdullah Alkadrie,S.H.,M.H./Wakil Ketua Komisi V DPR RI/ F.P. NASDEM

4. H. Moh. Arwani Thomafi/Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F.PPP

(2)

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

10 orang Anggota dari 10 Anggota: 1. Bob Andika Mamana Sitepu,SH 2. H. Herson Mayulu, S.IP.

3. Mochamad Herviano

4. Hj. Sadarestuwati, S.P., M.MA. 5. Sukur H. Nababan, S.T.

6. Ir. Sudjadi

7. Sarce Bandaso Tandiasik 8. Jimmy Demianus Ijie 9. Sri Rahayu

10. H. Irmadi Lubis

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR: 7 orang Anggota dari 7 Anggota:

1. Drs. Hamka B Kady, M.S. 2. Cen Sui Lan

3. Ir.Anang Susanto, M.Si.

4. H. Tubagus Haerul Jaman, S.E. 5. Ilham Pangestu

6. Bambang Hermanto, S.E. 7. Muhammad Fauzi, S.E.

3. FRAKSI PARTAI GERINDRA: 5 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. Sudewo, S.T., M.T.

2. Iis Edhy Prabowo, S.Hum., M.M. 3. Drs.H.Mulyadi, M.MA.

4. Hj. Novita Wijayanti, S.E., M.M. 5. Ir. Sumail Abdullah

4. FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT: 4 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. Drs. H. Soehartono, M.Si. 2. Drs. H. Tamanuri, M.M. 3. Sri Wahyuni

4. Roberth Rouw

5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA : 6 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. H.Ruslan M.Daud

2. Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz,S.Th.I. 3. Sofyan Ali, S.H.

4. H. Syafiuddin, S.Sos. 5. H. Sukamto, S.H.

(3)

6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 4 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. Dr. H. Irwan, S.IP., M.P.

2. Drh.Jhonni Allen Marbun, M.M. 3. Lasmi Indaryani, S.E.

4. Ir. H. Ishak Mekki, M.M.

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:

3 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. H. Suryadi Jaya Purnama, S.T. 2. H. Syahrul Aidi Maazat, Lc.,M.A. 3. KH. Toriq Hidayat, Lc.

8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 5 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. H. A. Bakri H.M.,S.E. 2. Athari Ghauti Ardi 3. Hj. Hanna Gayatri, S.H. 4. H. Boyman Harun, S.H. 5. H. Sungkono

9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. Dr. H. Muh. Aras, S.Pd., M.M. ANGGOTA YANG IZIN DAN SAKIT:

1. Willem Wandik, S.Sos./F-PD 2. Ir.H.Sigit Sosiantomo/F-PKS

3. Ir. Eddy Santana Putra, M.T./F-Gerindra B. UNDANGAN:

1. Sekjen Kementerian Perhubungan RI (Dr. Ir. Djoko Sasono, M.Sc)

2. Irjen Kementerian Kementerian Perhubungan RI (DR. Gede Pasek Suardika, M.SC.)

3. Kepala Balitbag Perhubungan Kementerian Perhubungan RI (Dr. Umar Aris, S.H., M.M., M.H.)

4. Plt.Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Kementerian Perhubungan RI (Ir. Zulfikri, DEA)

(4)

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (H. SYARIEF ABDULLAH ALKADRIE, S.H., M.H./F-P.NASDEM):

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh,

Selamat siang dan salam sejahtera yang semuanya bagi kita semua. Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Komisi V,

Yang saya hormati Sekjen, Irjen, Kepala BPSDM dan Kepala Balitbang Kementerian Perhubungan beserta seluruh jajaran,

Serta para Hadirin yang kami muliakan.

Mengawali Rapat Dengar Pendapat hari ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat wal’afiat, baik secara fisik maupun secara virtual dari tempat masing-masing.

Menurut laporan dari Sekretariat daftar yang hadir di Komisi V DPR RI telah terdaftar sebanyak 30 orang, yang yang hadir secara fisik sebanyak 15 orang dan virtual 15 orang, jumlah Fraksi 9 Fraksi, berarti hadir penuh. Maka dari Anggota berjumlah 54 orang Anggota dan terdiri dari lebih dari separuh Fraksi dan hari ini secara keseluruhan fraksi hadir dari 9 Fraksi yang ada di Komisi V.

Oleh karena itu sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 281 dengar pendapat pada hari ini Pasal 281 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkanlah saya membuka Rapat Dengar Pendapat pada hari ini sesuai dengan ketentuan Pasal 276 Ayat (1) Rapat Kerja ini kami buka dan menyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 13.50 WIB)

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Sekjen, Irjen, Kepala BPSDM dan Kepala Balitbang Kementerian Perhubungan beserta seluruh jajaran yang telah memenuhi undangan ini, kami dalam, undangan dalam Rapat Dengar Pendapat pada hari ini.

Saudara Sekjen, Irjen, Kepala BPSDM dan Kepala Balitbang Kementerian Perhubungan, serta Pimpinan dan Anggota Komisi V yang kami hormati.

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan pada hari Rabu, tanggal 2 Juni 2021 yang lalu, telah disepakati beberapa hal diantaranya Pagu Indikatif Tahun 2023 Kementerian Perhubungan adalah sebesar 32,93 triliun.

(5)

Dari alokasi Pagu Indikatif tersebut, alokasi anggaran untuk Sekretariat Jenderal adalah sebesar 505,36 miliar betul ya Pak Sekjen ya? Anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan antara lain pengalokasian belanja pegawai di lingkungan Setjen, penyusunan pedoman teknis perencanaan terpadu di lingkungan Kementerian Perhubungan dan pemantauan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran. Selanjutnya Inspektorat Jenderal mendapatkan alokasi sebesar 86,7 miliar yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan antara lain audit review evaluasi dan monitoring.

Sedangkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan BPSDMP memperoleh alokasi sebesar 3,77 triliun yang akan dipergunakan untuk mendukung kegiatan diantaranya peningkatan Diklat teknis darat, laut dan udara, peningkatan layanan SDM Aparatur dan peningkatan layanan berbasis teknologi informasi.

Kemudian Badan Penelitian dan Pengembangan atau Balitbang mendapatkan alokasi sebesar 167,8 miliar yang akan dipergunakan untuk mendukung kegiatan penelitian strategis yang mendukung program prioritas nasional di sektor Perhubungan.

Selain dengan itu, dalam kesempatan ini kami tegaskan kembali agar dalam proses penyusunan Pagu Anggaran Tahun 2022 agar tiap-tiap unit organisasi Eselon I benar-benar dapat memperhatikan dan mengakomodir saran dan masukan dari Komisi V DPR RI yang disampaikan dalam seluruh rangkaian Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat sampai dengan hari ini.

Selanjutnya terdapat sejumlah permasalahan strategis yang perlu mendapatkan perhatian dari Sekjen, Irjen, Kepala BPSDMP dan Kepala Balitbang antara lain:

1. Perlu ada peningkatan koordinasi baik secara internal maupun eksternal agar terwujudnya pola kerja yang lebih efektif dan lebih efisien;

2. Perlu meningkatkan pengawasan internal dalam rangka meminimalisir temuan dan permasalahan dalam penggunaan anggaran;

3. Perlu peningkatan kualitas SDM Perhubungan untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang dapat mengembangkan inovasi dan profesionalitas secara berkesinambungan dan berintegritas;

4. Perlunya ada peningkatan jumlah penelitian dan pengembangan yang dapat terwujudnya solusi konkrit untuk berbagai persoalan transportasi nasional.

Demikianlah pengantar dari kami. Selanjutnya kami memberikan kesempatan kepada para pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan penjelasan yang lebih spesifik mengenai rencana kerja dan anggaran masing-masing unit organisasi pada Tahun 2022.

Untuk itu kepada Eselon I untuk menyampaikan saya persilakan untuk siapa yang terlebih dahulu. Di sini ada Sekjen, ada Kepala Balitbang, ada Inspektorat, ada Kepala Balitbang Perhubungan, Badan Pengembangan

(6)

Perhubungan, lengkap di sini ya silakan untuk menyampaikan berkaitan dengan apa yang telah kami sampaikan terdahulu.

Demikian Bapak Hadirin sekalian untuk rapat ini kami persilakan kepada pihak eksekutif untuk menyampaikan. Sekian.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera.

Silakan Pak.

SEKJEN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI (Dr. Ir. DJOKO SASONO, M.Sc.):

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat serta Hadirin yang berbahagia.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera,

Om Swastyastu, Namo Buddhaya. Salam kebajikan, Salam kebangsaan, Salam Pancasila, Salam sehat.

Pertama-tama, izinkan kami menghaturkan puji dan Puja syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan rahmat-Nya, sehingga kita dapat menghadiri kegiatan Rapat Dengar Pendapat atau RDP dalam rangka membahas Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021 sampai dengan bulan Mei Tahun 2021 dan Alokasi Anggaran Pagu Indikatif Sekretariat Jenderal Tahun Anggaran 2022.

Pada kesempatan ini izinkan kami menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI atas kesempatan yang diberikan kepada kami Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan Rencana Kerja Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2022 yang secara garis besar telah disampaikan oleh Bapak Menteri Perhubungan pada Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI pada tanggal 2 Juni 2021 yang lalu.

Selanjutnya pada hari ini Senin 7 Juni 2021 perkenankan kami dari Unit Kerja Sekretariat Jenderal hadir juga bersama kami Sekretariat Jenderal

(7)

Kepala Badan Litbang Perhubungan dan Plt. Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan yang akan menyampaikan secara detail terkait Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Tahun 2021 dan Alokasi Anggaran Pagu Indikatif Tahun 2022.

Berikutnya pada hari Selasa 8 Juni 2021 dilanjutkan dengan Unit Kerja Eselon 1 lainnya sesuai dengan jadwal dan agenda yang telah ditetapkan. Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan bahwa Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Perhubungan.

Sekretariat Jenderal didukung oleh 12 Unit Kerja Eselon II yaitu: 1. Biro Perencanaan;

2. Biro Keuangan;

3. Biro Kepegawaian dan Organisasi; 4. Biro Hukum;

5. Biro Umum;

6. Biro Komunikasi dan Informasi Publik;

7. Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN;

8. Pusat Fasilitasi Kemitraan dan kelembagaan Internasional; 9. Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan;

10. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Perhubungan; 11. Mahkaman Pelayaran; dan

12. Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

Seluruh Unit Kerja tersebut bersinergi untuk pencapaian realisasi kinerja Sekretariat Jenderal yang tertuang dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal Tahun 2020 yaitu:

1. Indeks reformasi hukum dengan, nilai realisasi 10;

2. Nilai SAKIP Kementerian Perhubungan, nilai realisasi 74,8; 3. Indeks maturitas SPIP Kemenhub, nilai realisasi 3;

4. Indeks tata kelola pengadaan barang dan jasa, dengan nilai realisasi 58,8;

5. Indeks pengelolaan aset Kemenhub dengan nilai realisasi 53,33;

6. Kualitas pelayanan kerjasama dan kemitraan Kemenhub dengan nilai realisasi 100;

7. Indeks tata kelola manajemen ASN Kemenhub dengan nilai realisasi 0,65;

8. Reputasi positif Kemenhub dengan nilai realisasi 43,63;

9. Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE Kemenhub dengan nilai realisasi 4,42;

10. Rekomendasi hasil investigasi kecelakaan transportasi yang ditindaklanjuti stakeholders dengan persentasi realisasi 57%;

(8)

11. Tingkat pemanfaatan rekomendasi hasil putusan Sidang Mahkamah Pelayaran dengan persentase realisasi 100%; dan

12. Persentase penurunan emisi gas rumah kaca sektor transportasi sebesar 5,13 Juta ton CO2 pada tahun 2024 dengan persentase realisasi 99,91%.

Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya dalam kesempatan Rapat Dengar Pendapat tanggal 8 April 2021 bahwa telah dilakukan refocusing anggaran tahun 2021, sehingga perkembangan Pagu pada Unit Kerja Sekretariat Jenderal Pagu Awal sebesar Rp716,03 miliar, setelah refocusing menjadi sebesar Rp575,16 miliar.

Kami laporkan sampai dengan posisi 31 Mei 2021 Realisasi Anggaran Sekjen adalah sebesar 33,57% dengan komposisi realisasi per jenis belanja adalah realisasi belanja pegawai sebesar 45,3%, realisasi belanja barang sebesar 32,2% dan Realisasi belanja modal sebesar 19%.

Adapun tantangan dalam pelaksanaan anggaran tahun 2021 pasca refocusing tersebut adalah terdapat kebutuhan anggaran antara lain untuk:

1. Pelaksanaan penerimaan ASN berbasis online yang dilaksanakan secara mandiri;

2. Pengasuransian BMN sebagai amanat dari PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara Daerah dan PMK Nomor 97 Tahun 2019 tentang Pengasuransian BMN;

3. Pemenuhan kebutuhan investigasi keselamatan transportasi dan posko tanggap darurat pencarian CVR Sriwijaya pada Unit Kerja KNKT. Namun kami menyadari bahwa situasi ruang fiskal yang terbatas ini adalah merupakan situasi dari dampak pandemi yang kita harapkan bersama untuk dapat segera berlalu teratasi, sehingga kami berupaya secara maksimal dengan:

1. Melakukan penundaan terhadap beberapa kegiatan yang tingkat urgensitasnya rendah;

2. Melakukan revisi terhadap sisa kontrak baik dari Unit Kerja Setjen ataupun dari Unit Kerja Eselon I lainnya sepanjang kebutuhan di dalam Eselon I tersebut ini sudah terpenuhi.

Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Sesuai dengan timeline penyusunan rencana kerja bahwa saat ini seluruh K/L sedang dalam penyusunan Rencana Kerja K/L Tahun 2022 dan kami di Unit Kerja Sekretariat Jenderal tentu saja juga sedang menyusun rencana kerja tersebut mengacu kepada Renstra Kementerian Perhubungan Tahun 2020-2024 dengan target indikator kinerja yang ditetapkan untuk Tahun 2022 sebagai berikut:

1. Indeks reformasi hukum nilai target 74; 2. Nilai SAKIP Kemenhub nilai target 77;

(9)

4. Indeks tata kelola pengadaan barang dan jasa nilai target 70; 5. Indeks pengelolaan aset Kemenhub nilai target 65;

6. Kualitas pelayanan kerja sama dan kemitraan Kemenhub nilai target 100;

7. Indeks tata kelola manajemen ASN Kemenhub nilai target 0,92; 8. Reputasi positif Kemenhub dengan nilai target 73;

9. Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE Kemenhub nilai target 4,45;

10. Rekomendasi hasil investigasi kecelakaan transportasi yang ditindaklanjuti stakeholders persentasi target 58%;

11. Tingkat pemanfaatan rekomendasi hasil putusan Sidang Mahkamah Pelayaran persentase target 100%; dan

12. Persentase penurunan emisi gas rumah kaca sektor transportasi sebesar 5,13 Juta ton CO2 pada tahun 2024 persentasi target 99,2%. Selanjutnya sesuai dengan Surat Bersama Menteri PPN dan Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif Tahun 2022 yang diterbitkan tanggal 29 April 2021, Pagu Indikatif Kementerian Perhubungan adalah Rp32,9 triliun, di mana Pagu Anggaran Sekretariat Jenderal dengan program dukungan manajemen sebesar Rp505,36 miliar, sehingga kami segera melakukan exercise untuk menyusun program kerja Tahun 2022 dengan besaran anggaran yang telah ditetapkan dalam Pagu Indikatif.

Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Dalam kesempatan ini dapat kami gambarkan kronologis penyusunan anggaran Tahun 2022 Sekretariat Jenderal bahwa indikasi anggaran Tahun 2022 sesuai dengan Renstra adalah sebesar Rp884 miliar. Usulan Pagu Kebutuhan sebesar Rp1,19 triliun dan saat ini mendapat alokasi Pagu Indikatif sebesar Rp505,36 miliar. Dengan komposisi anggaran per belanja sebagai berikut:

1. Belanja operasional adalah Rp259,71 miliar dengan rincian: a. Belanja pegawai sebesar Rp132,73 miliar;

b. Belanja barang mengikat sebesar Rp126,97 miliar; 2. Belanja non operasional sebesar Rp245,66 miliar.

Dalam Penyusunan RKA Tahun Anggaran 2022, Sekretariat Jenderal senantiasa berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dengan kegiatan-kegiatan strategis berdasarkan unit Eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan yaitu:

1. Biro Perencanaan antara lain:

a. Dokumen RKA-K/L dan DIPA Kementerian Perhubungan;

b. Penyusunan pedoman teknis perencanaan terpadu di lingkungan Kementerian Perhubungan;

c. Penyusunan LAKIP dan penetapan kinerja Kementerian Perhubungan;

d. Monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan tarif. 2. Biro Kepegawaian dan Organisasi antara lain:

a. Penerimaan ASN berbasis Online dan Computer Assissted test atau CAT;

(10)

b. Assessment kompetensi jabatan/pegawai di lingkungan Kementerian Perhubungan;

c. Peningkatan kompetensi SDM Aparatur melalui program pendidikan S2 dalam negeri; dan

d. Pemantauan dan evaluasi reformasi birokrasi .

3. Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN antara lain:

a. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa; b. Pelaksanaan pemilihan penyediaan barang jasa;

c. Pembinaan kepada kelompok kerja UKPBJ Kementerian Perhubungan; dan

d. Pembinaan monitoring dan inventarisasi evaluasi dan verifikasi pengelolaan BMN di lingkungan Kementerian Perhubungan.

4. Mahkamah Pelayaran antara lain:

a. Verifikasi dan penelitian informasi data awal kecelakaan kapal; b. Sidang majelis pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal Mahkamah

Pelayaran;

c. Peningkatan kapasitas SDM Hakim dan Anggota; dan d. Pemenuhan hak keuangan Panel Ahli.

5. Biro Umum antara lain:

a. Penataan sarana prasarana dan benda koleksi Museum Transportasi;

b. Penataan ruang Auditorium Nanggala Gedung Cipta;

c. Pemeliharaan atau perawatan peralatan mesin kantor pusat dan pengalokasian belanja pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal. 6. Biro hukum antara lain:

a. Penyusunan regulasi di bidang transportasi;

b. Uji Petik tentang regulasi dan peraturan pelaksanaannya di bidang transportasi; dan

c. Pemberian advokasi hukum di lingkungan Kementerian Perhubungan.

7. Komite Nasional Keselamatan Transportasi antara lain:

a. Investigasi kecelakaan transportasi pada semua moda transportasi;

b. Kerja sama investigasi kecelakaan transportasi dalam dan luar negeri;

c. Pengadaan peralatan Laboratorium Pelayaran; dan

d. Pemenuhan hak keuangan Investigator dan Tenaga Ahli KNKT. 8. Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan antara lain:

a. Penyiapan pengelolaan kebijakan lingkungan hidup dampak sektor transportasi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim; dan b. Penyiapan pengelolaan kebijakan peningkatan sistem dan inovasi

pelayanan prasarana transportasi. 9. Biro Keuangan antara lain:

(11)

a. Pemantauan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran; b. Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan; dan

c. Pembinaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan target PNBP.

10. Biro Komunikasi dan Informasi Publik antara lain:

a. Kegiatan komunikasi publik melalui pemanfaatan media sosial dan jejaring komunikasi;

b. Pelaksanaan kegiatan komunikasi dan informasi publik melalui pemberitaan; dan

c. Pelaksanaan kegiatan komunikasi dan informasi publik melalui edukasi publik.

11. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain:

a. Rancangan pembangunan pengembangan dan pengujian aplikasi dan basis data;

b. Pembinaan layanan operasional sistem teknologi informasi dan komunikasi;

c. Upgrade Server HCI Data Center Kementerian Perhubungan; dan d. Pengembangan sistem informasi dan integrasi.

12. Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional antara lain: a. Kerja sama kemitraan dalam negeri dengan instansi pemerintah

pusat dan daerah, BUMN, swasta dan masyarakat atau KPBU; b. Pelayanan kerja sama luar negeri dalam kerangka regional, sub

regional, bilateral dan multilateral, serta bantuan delegasi RI ke sidang nasional dan internasional; dan

c. Perwakilan Kementerian Perhubungan di luar negeri atau Atase Perhubungan.

Adapun tantangan dalam penyusunan anggaran Tahun 2022 Sekretariat Jenderal antara lain adalah:

1. Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2022 Setjen sebesar Rp505,36 miliar lebih rendah dibanding dari anggaran Tahun Anggaran 2021 setelah refocusing yaitu sebesar Rp575,16 miliar.

2. Pengalokasian kembali anggaran terhadap kegiatan yang tertunda sebagai dampak refocusing Tahun Anggaran 2021 sehingga semakin bertambah beban pada anggaran Tahun Anggaran 2022, sedangkan kebutuhan operasional di Tahun 2022 juga bertambah besar antara lain:

a. Dengan beralihnya kendaraan dinas dengan menggunakan mobil listrik, maka kebutuhan untuk biaya sewa mobil listrik lebih tinggi dibandingkan sewa kendaraan dengan BBM;

b. Kebutuhan untuk pengasuransian BMN Tahun 2022 untuk aset gedung dan bangunan Kementerian Perhubungan di seluruh Indonesia;

c. Kebutuhan untuk penerimaan ASN berbasis online assessment kompetensi jabatan dan pelaksanaan seleksi peserta Diklat Kepemimpinan yang dilaksanakan secara mandiri atau dilaksanakan oleh Kemenhub; dan

(12)

d. Sesuai dengan arahan Pemerintah agar menggunakan sumber energi terbarukan, maka diwajibkan setiap gedung pemerintah di Tahun 2022 sudah menggunakan solar cell untuk mengurangi beban penggunaan listrik konvensional.

Sehingga kami pun akan berusaha untuk mengusulkan tambahan anggaran untuk penggunaan kebutuhan belanja untuk Tahun Anggaran 2022 dan melakukan efisiensi serta fokus pada kebutuhan yang sifatnya mendasar dan sangat prioritas.

Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Demikian yang dapat kami laporkan pada kesempatan ini, mohon maaf atas segala kekurangan dan dengan penuh harapan mohon dukungan dan saran dari Ibu/Bapak Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI baik dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun 2021 maupun penyusunan Rencana Kerja Tahun 2022 di lingkungan Sekretariat Jenderal.

Sekian dan terima kasih.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita,

Om Shanti Shanti Shanti Shanti Om. KETUA RAPAT:

Terima kasih. Lanjut Pak Irjen.

IRJEN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI (DR. GEDE PASEK SUARDIKA, M.SC):

Baik, terima kasih Pimpinan. Terima kasih Pak Sekjen. Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh,

Selamat siang,

Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan, Salam kebangsaan, Salam Pancasila, Salam sehat.

(13)

Yang terhormat Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI serta Hadirin yang berbahagia.

Izinkan kami juga mengajak kepada kita semua untuk senantiasa memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas limpahan dan karunia-nya kita semua dapat menghadiri Rapat Dengar Pendapat pada hari ini dalam keadaan sehat wal a’fiat guna membahas Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun 2021 dan Alokasi Anggaran Fungsi Program dan Prioritas Kementerian Lembaga Tahun 2022.

Selanjutnya perkenankan kami dari Inspektorat Jenderal untuk menyampaikan penjelasan secara garis besar Bapak/Ibu dan secara komprehensif berkaitan dengan alokasi anggaran menurut fungsi dan program sebagai berikut.

Berdasarkan Pagu DIPA Tahun 2021 setelah refocusing Alokasi Anggaran Inspektorat Jenderal sebesar 90,6 miliar atau sekitar 0,27% dari total alokasi anggaran Kemenhub yang sebesar 33,3 triliun, dengan komposisi belanja sebagai berikut: Belanja pegawai sebesar 41,4 miliar atau sekitar 46%, belanja barang operasional sebesar 5,3 miliar atau sekitar 6%, belanja barang non operasional sebesar 38,3 miliar atau 42% dan belanja modal sebesar 5,4 miliar atau sekitar 6%.

Sampai dengan tanggal 3 Juni 2021, Realisasi Anggaran atau Penyerapan Anggaran Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan sudah mencapai 38,39% atau sebesar 33,66 miliar dari total lokasi sebesar 90,6 miliar.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Kepala Bappenas) Nomor S-361/MK.02/2021 dan Nomor B238/M.PPN/D.8/PP.04.02/04/2021 tanggal 29 April 2021, perihal Pagu Indikatif Belanja Kementerian Lembaga Tahun 2022 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Nomor KU.001/5/Perhubungan 2021, tanggal 19 Mei 2021 tentang Penyampaian Komposisi Pagu Indikatif Tahun 2022, Inspektorat Jenderal mendapat anggaran Pagu Indikatif sebesar 86,7 miliar atau sebesar 0,26% dari total Pagu anggaran Kementerian Perhubungan sebesar 32,9 triliun, dengan komposisi berbelanja sebagai berikut: Belanja pegawai sebesar 40,8 miliar atau 47,1% untuk belanja gaji dan tunjangan 282 Pegawai Irjen, belanja barang operasional mengikat sebesar 5,2% atau saya ulangi 5,2 miliar atau 5,9% antara lain untuk belanja pemeliharaan, pengadaan pakaian dinas, langganan daya, honorarium dan juga para perawatan sarana kantor. Belanja barang non operasional sebesar 36,8 miliar atau 42,4% yang terdiri dari 21,5 miliar atau 24,88% untuk pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dan 15,2 miliar 17,6% untuk pengembangan kompetensi SDM, dukungan teknologi informasi pengawasan kemitraan, kerjasama bidang pengawasan dan tata

(14)

kelola pengawasan intern. Belanja modal sebesar 3,8 miliar atau 4,4% antara lain untuk pengadaan sarana bantu audit, perlengkapan sarana kantor dan aplikasi dan peralatan sistem informasi pengawasan.

Sedangkan komposisi anggaran per unit kerja pada Pagu Indikatif Tahun 2022 sebagai berikut: a untuk anggaran pelaksanaan pengawasan sebesar 21,5 miliar rinciannya adalah Inspektorat I sebesar 4,32 miliar, Inspektorat II 4,22 miliar, Inspektorat III Rp4,29 Miliar, Inspektorat IV Rp4,25 miliar, Inspektorat Investigasi sebesar Rp4,5 miliar.

Anggaran dukungan dan tata kelola pengawasan di Sekretariat Inspektorat Jenderal sebesar 65,16 miliar, termasuk belanja pegawai sebesar 40,8 miliar, sehingga belanja barang operasional hanya sebesar 5,2 miliar dan belanja modal sebesar 3,8 miliar.

Dengan ruang lingkup pengawasan Inspektorat Jenderal yang mengacu pada total anggaran Kementerian Perhubungan sebesar 33,3 triliun dengan jumlah auditee sebanyak 581 Satker dan kurang lebih 268 proyek prioritas nasional dan proyek strategis nasional, maka anggaran Pagu Indikatif Tahun 2022 Inspektorat Jenderal masih lebih kecil dari usulan Pagu kebutuhan yang diusulkan sebesar Rp149,9 miliar.

Bapak Ketua, para Wakil Ketua, beserta Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Walaupun demikian, Inspektorat Jenderal terus berupaya meningkatkan fungsi sebagai pengawas intern dalam rangka memperkuat peran Itjen menuju strategic partner dan trusted Advisor dan guna mendukung serta mengawal kebijakan dan program kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2022 antara lain melalui pola-pola pengawasan yang bersifat assurance dan consulting dengan metode audit dan review yang sudah kami mulai dengan semi remote audit, mudah-mudahan tahun 2021 saya ulangi 2022 pelaksanaan remote audit semakin lebih baik lagi.

Demikian juga evaluasi pemantauan pengawasan juga lebih banyak akan menggunakan bantuan teknologi informasi, serta pengawasan intern. Mulai dari aspek perencanaan, persiapan pelaksanaan, pelaksanaan, sampai pada terselesainya proyek tersebut atau program tersebut.

Inspektorat Jenderal juga telah dan akan terus melakukan langkah-langkah dan strategi peningkatan pengawasan intern, termasuk menyikapi adaptasi kebiasaan baru melalui pengawasan intern jarak jauh ya, penguatan sumber daya manusia, termasuk juga penguatan dan komitmen dari para auditee dalam rangka melaksanakan remote audit. Dan sekali lagi pemanfaatan teknologi informasi serta kompetensi SDM yang lebih mumpuni di bidang teknologi informasi.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.

(15)

Demikian penjelasan secara umum secara singkat yang dapat kami sampaikan pada kesempatan Rapat Dengar Pendapat kali ini. Selanjutnya kami mohon berkenan dukungan, saran, dan masukan Pimpinan beserta Anggota dewan yang terhormat guna peningkatan kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan.

Sekian, terima kasih.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang,

Salam sejahtera,

Om Santi Santi Santi Om. Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT:

Selanjutnya Kepala Balitbang Perhubungan.

KEPALA BALITBANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI (Dr. UMAR ARIS, S.H., M.M., M.H.):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,

Shalom,

Om Swastyastu,

Namo Buddhaya dan salam kebajikan.

Yang kami hormati Bapak Ketua Komisi V DPR RI, Bapak bapak Wakil Ketua Komisi V DPR RI,

Bapak dan Ibu para Anggota Komisi V DPR RI,

Bapak Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Bapak Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan, Bapak Kepala BPSDM Perhubungan,

Serta para Pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan dan para Hadirin yang berbahagia.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan kepada kita semua dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Bapak Ketua, Wakil Ketua dan seluruh Anggota Komisi V DPR RI atas kesempatan yang diberikan kepada kami pada siang hari ini.

Pertama-tama, perkenankanlah kami menyampaikan bahwa Badan Litbang Perhubungan telah menyimak dengan seksama, mencatat dan

(16)

menelaah tanggapan serta masukkan seluruh Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat, baik pada saat RDP Pagu Kebutuhan pada tanggal 8 April 2021 dan Raker Pagu Indikatif pada tanggal 2 Juni 2021, tentunya terkait dengan tugas pokok dan fungsi Badan Litbang yaitu kajian-kajian khusus terkait proyek nasional. Isu tersebut telah kami rumuskan dalam bentuk tematik kegiatan penelitian dan telah kami programkan dalam indikatif kegiatan penelitian Tahun Anggaran 2022.

Bapak Ketua, Bapak wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang kami hormati.

Izinkan kami untuk menyampaikan presentasi perihal Pelaksanaan Anggaran Tahun 2021 dan Komposisi Pagu Indikatif Tahun 2022 Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan. Dapat kami sampaikan DIPA awal pada Litbang Tahun Anggaran 2021 adalah sebesar 197 miliar. Kemudian terdapat refocusing refocusing anggaran tahun 2021 sebesar sekitar 20%, sehingga DIPA Tahun Anggaran 2021 saat ini menjadi 158 miliar.

Refocusing ini berdampak tidak hanya pada perubahan alokasi anggaran, namun juga berdampak pada perubahan output kegiatan penelitian sebagai berikut: a.Total kegiatan penelitian pada DIPA awal adalah 132 kegiatan dan pasca refocusing dilakukan penyesuaian output kegiatan sehingga target output saat ini menjadi 127 kegiatan berkurang 5 kegiatan saja pak Ketua.

Terkait dengan pemilihan kegiatan penelitian tetap dilaksanakan diprioritaskan penelitian yang menjadi prioritas nasional, tindak lanjut arahan Anggota Komisi V DPR RI, arahan Bapak Menteri Perhubungan, serta usulan subsektor yang mendesak, karena itu tugas dari pada Badan Litbang.

Refocusing terkait kegiatan penelitian juga dilakukan dengan mekanisme metode me-review kembali sejumlah kegiatan penelitian besar atau penelitian dengan skema swakelola tipe 2, di mana prioritas pelaksanaan kerja sama. Kami ulangi di mana prioritas pelaksanaan kerjasamanya ditunda dan dialihkan kepada kegiatan penelitian lebih kecil dengan skema swakelola Tipe 1 dengan mengoptimalkan fungsional peneliti untuk melakukan scoping study terhadap isu-isu terkini.

Perubahan komposisi secara total merubah target kegiatan penelitian, namun tetap diupayakan agar setiap kegiatan penelitian yang dilakukan, baik dengan skema swakelola Tipe 1 maupun tipe 2 tetap sesuai dengan tuntutan penyelesaian masalah sektor transportasi. Sebagaimana diarahkan Bapak Pimpinan pada awal pembukaan tadi yaitu transportasi yang selamat, aman, nyaman dan comply terhadap ketentuan-ketentuan internasional.

Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang kami hormati.

(17)

Dapat kami laporkan juga realisasi penyerapan anggaran Badan Litbang sampai 31 Mei 2021 adalah sebesar 33,96% dengan target penyerapan sampai akhir tahun yaitu 99,28%. Kami optimis bahwa target ini dapat tercapai sebagaimana tahun 2020 Badan Litbang mencapai 98%.

Penyerapan berdasarkan satuan kerja antara lain Sekretariat Badan 39,59%, Puslitbang Transportasi Antarmoda 31,5%, Puslitbang Transportasi Jalan dan Perkeretaapian sebesar 32,19%, Puslitbang Transportasi Laut Sungai Danau dan Penyeberangan sebesar 30,61% dan Puslitbang Transportasi Udara sebesar 31,27%.

Selain itu berdasarkan target-target output kegiatan penelitian Tahun Anggaran 2021 sebanyak 127 kegiatan penelitian yang terdiri atas 42 (34%) penelitian besar yang dilakukan dengan skema kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga terkait dengan substansinya yaitu swakelola tipe 2 dan 85 penelitian (66%) penelitian sedang kecil yang dilakukan secara mandiri oleh Pejabat Fungsional Penelitian Badan Litbang Perhubungan yang kita kenal juga swakelola Tipe 1.

Sampai saat ini sebanyak 32 kegiatan penelitian besar telah berkontrak dengan sejumlah mitra perguruan tinggi dan lembaga dan sisanya dalam proses persiapan. Kegiatan tersebut merupakan penelitian tahap 2 yang penyelesaiannya ditargetkan dalam kurun waktu 4 sampai 5 bulan. Sedangkan untuk penelitian kecil telah berproses yang ditargetkan akan diselesaikan dalam dua tahap di akhir semester 1 dan di akhir semester 2.

Dapat kami laporkan pula bahwa dalam teknis pelaksanaan kegiatan penelitian pada tahun 2021, Badan Litbang Perhubungan telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan 12 perguruan tinggi. Sesuai arahan Bapak Pimpinan Komisi V bahwa tentu dengan melibatkan perguruan tinggi yang lebih objektif, lebih komprehensif, itulah yang dilakukan sehingga hal-hal yang sangat strategis kami lakukan kerja sama Bapak Pimpinan.

Dari kegiatan penelitian maupun terkait dengan transfer knowledge antara Akademisi Universitas dengan Fungsional Peneliti Internal Badan Litbang, kegiatan penelitian strategis Badan Litbang Perhubungan yang telah dan juga saat ini sedang berjalan antara lain: Penelitian terkait terkait pergerakan orang dan barang selama periode mudik kemarin, yang menentukan berapa yang jumlah mudik dan sebagainya. Itu salah satunya yang dilakukan untuk memprediksi pergerakan orang dan barang serta menganalisis realisasi pergerakan orang dan barang pada masa mudik Tahun Anggaran 2021. Ini Alhamdulillah menjadi dasar pertimbangan bagi Pemerintah untuk menyusun strategi pencegahan karena masih terkait Covid. Hasil Litbang sangat dimanfaatkan oleh Pimpinan Kementerian Perhubungan maupun Pemerintah.

B. penelitian terkait regulasi pengoperasian Seaplane dan Waterbase yang telah diuji coba untuk penerbangan antara Bali dan Gili Iyang yang telah dilakukan pada tanggal 24, 27 April 2021. Ini merupakan terobosan inovasi langkah-langkah tidak sekedar transportasi yang business as usual tapi ada di kepulauan-kepulauan Pak itu salah satunya diarahkan Pimpinan, kita

(18)

melakukan penelitian-penelitian dan sangat-sangat banyak manfaatnya dan sudah sangat banyak minatnya untuk berinvestasi juga.

Penelitian terkait rencana implementasi teknologi angkutan massal Autonomous Railrapid Transit (ART) ini akan diuji coba di beberapa provinsi di Jawa Timur, Bali, Provinsi Bali dan daerah-daerah lainnya yang membutuhkan itu.

D. penyusunan masterplan sistem transportasi Ibu Kota Negara (IKN) baru walaupun kebijakan tentu kami menyesuaikan dengan arahan, tetapi konfigurasi transportasi yang di yang cocok untuk Ibu Kota Negara ini juga kita sedang teliti dan sudah berjalan, serta perumusan strategi dan upaya penurunan Cost Logistic transportasi laut. Ini juga kita identifikasi hal-hal apa yang menyebabkan logistik itu mahal. Apakah dari tataran koordinasi antar instansi atau strategi-strategi metode lain ini juga sedang kami lakukan penelitian Bapak.

Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang kami hormati.

Berdasarkan penelaahan dan evaluasi kami baik dilakukan secara internal maupun yang melibatkan unit kerja terkait, kami mengidentifikasi sejumlah tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan pada anggaran tahun 2021 ya sebagaimana kita ketahui:

a. Masih belum berakhirnya pandemi Covid-19 ini juga agak sedikit berpengaruh;

b. Resiko penularan Covid-19 pada SDM peneliti dan resources-Utama yang berdampaknya pada jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian; c. Pelaksanaan survei untuk sejumlah lokasi riset dilaksanakan secara

hybrid, wawancara secara daring dan maupun peninjauan lokasi seminimal mungkin;

d. Ketersediaan fasilitas pendukung teknologi informasi dalam pelaksanaan kegiatan dalam rapat, seminar daring ini juga sedikit mempengaruhi performansi dari pada penelitian.

Untuk itu Badan Litbang Perhubungan telah melakukan sejumlah langkah taktis untuk mengatasi tantangan hambatan yang ada dengan upaya antara lain: Monitoring pelaksanaan belanja anggaran secara periodik, refocusing terhadap alokasi anggaran perjalanan dinas dan penghematan lainnya, mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi. Dengan cara itu diharapkan target realisasi dapat tercapai sesuai dengan yang direncanakan dan meminimalisir adanya backlog ataupun kegiatan carry over yang menjadi beban tahun anggaran berikutnya.

Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang kami hormati.

Pada kesempatan ini perkenankan kami melaporkan mengenai Rencana Kerja dan Anggaran Badan Litbang untuk tahun anggaran 2022.

(19)

Berdasarkan surat bersama Pagu Indikatif dari Menteri Bappenas dan Menteri Keuangan tertera alokasi program riset dan inovasi Iptek sebesar 97,3 miliar. Kemudian berdasarkan surat Sekretariat Jenderal Nomor KU 001/5/PHB 2021, 29 Mei, Badan Litbang Perhubungan memperoleh alokasi program dukungan manajemen sebesar 70,4 miliar, sehingga total alokasi Balitbanghub pada Pagu Indikatif Tahun 2022 sebesar 167,8 miliar.

Secara lebih terperinci dapat kami sampaikan komposisi Pagu Indikatif Tahun 2022 berdasarkan fungsi program dan kegiatan di Badan Litbang Perhubungan.

a. Program dukungan manajemen secara garis besar terdiri atas belanja operasional meliputi; gaji, tunjangan, pemeliharaan kantor, belanja non operasional, dengan total alokasi sebesar 70,4 miliar.

b. Program riset dan inovasi Iptek secara garis besar terdiri atas kegiatan riset dan rekomendasi transportasi sebagai produk utama Badan Litbang Perhubungan dan kegiatan penunjang teknis riset dengan total alokasi 97,3 miliar.

Adapun apabila dibandingkan antara kebutuhan anggaran dalam Renstra 2020-2024 dengan alokasi DIPA 2020-2021 masih terdapat gap sebagai contoh DIPA Tahun 2020 memiliki gap sebesar 2% sehingga dibandingkan dengan Renstra kemudian pada DIPA Tahun 2021 memiliki gap sebesar 23%. Jika dirata-rata antara rentang 2021 masih terdapat gap sebesar sekitar 13% antara Renstra dan DIPA lokasi. Sedangkan untuk perbandingan Pagu Indikatif Tahun 2022 dengan Renstra terdapat gap 25%. Untuk itu Badan Litbang Perhubungan akan berupaya mereduksi gap tersebut dengan mengkaji potensi-potensi skema pendanaan alternatif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Badan Litbang melaksanakan penelitian dengan mengambil tema sesuai dengan fokus tiga utama Kementerian Perhubungan yaitu:

1. Konektivitas nasional; 2. Kinerja pelayanan; dan 3. Keselamatan transportasi.

Serta 5 agenda prioritas Kementerian Perhubungan yaitu pariwisata, logistik, daerah 3T dan perbatasan, Ibu Kota Negara baru dan sumber daya manusia bidang transportasi. Di mana selanjutnya tema-tema tersebut akan kami turunkan dalam kerangka penelitian Balitbanghub Tahun 2020-2024 dengan total kegiatan 41 penelitian.

Dapat kami sampaikan juga perbandingan komposisi cluster penelitian Badan Litbang adalah pada tahun 2020 penelitian besar sebanyak 47 dan penelitian kecil sebanyak 116 dengan total output penelitian per tahun sebanyak 163. Pada tahun 2021 penelitian besar sebanyak 43 dan penelitian kecil sebanyak 84 dengan total output penelitian per tahun sebanyak 127. Dan pada tahun 2022 ini, kami ulangi pada Tahun 2022 pada Pagu Kebutuhan penelitian besar yang diusulkan sebanyak 109, penelitian kecil dan sebanyak seratus dua puluh... Penelitian besar yang diusulkan sebanyak 109 dan penelitian kecil sebanyak 127, dengan total output penelitian per

(20)

tahun sebanyak 236. Kemudian setelah terbitnya Surat Bersama Pagu Indikatif terindikasi kegiatan penelitian besar menjadi 41 dan penelitian kecil sebanyak 80 dengan total output penelitian pertahun sebanyak 121.

Adapun sebaran dari lokasi kegiatan penelitian tersebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Di mana 34 provinsi diharapkan akan menerima manfaat serta menjadi referensi kebijakan sektor transportasi di masing-masing wilayah.

Berikut merupakan 10 penelitian yang mendukung program prioritas nasional yang menjadi 6 kajian pendukung major project Ibu Kota Negara dengan indikasi 6,4 miliar dan 4 kajian pendukung major project kawasan pariwisata nasional dengan indikasi 3,7 miliar yang menyangkut sejumlah isu yaitu:

1. Pengembangan infrastruktur transportasi udara dalam mendukung perubahan konstelasi ekonomi dan politik terkait pemindahan Ibu kota; 2. Desain infrastruktur yang sesuai dengan Autonomous Rail rapid Transit

(ART) dan Stasiun Pengisian Listrik;

3. Kebutuhan data telekomunikasi infrastruktur untuk implementasi Autonomous Rail rapid Transit;

4. Pengembangan jaringan prasarana transportasi pendukung sistem logistik di kawasan Ibu Kota Negara dan daerah penyangga;

5. Integrasi pelayanan angkutan umum massal berbasis moda unggulan di Ibu Kota Negara;

6. Penerapan teknologi kapal penggerak listrik (electric-driven ship) untuk transportasi air di wilayah Ibu Kota Negara dalam mendukung udara bersih;

7. Pelayanan angkutan wisata di kawasan Mandalika Nusa Tenggara Barat;

8. Penyediaan jaringan angkutan udara pada masa pasca pandemi Covid-19 pada daerah tujuan kawasan strategis pariwisata nasional; 9. Pengembangan Super Hub Bandara untuk mendukung aglomerasi

wilayah;

10. Pemodelan sistem transportasi di kawasan destinasi wisata prioritas untuk mendukung free independent traveler (FIT).

Sedangkan tema program penelitian strategis sebagai penterjemahan isu prioritas 2022 antara lain:

1. Evaluasi implementasi WIM (Weigh In Motion) sebagai sistem pengawasan Over Dimension Overload (ODOL) sebagaimana beberapa pertanyaan Anggota Dewan yang terhormat yang lalu, kami akan membuat studi ini;

2. Pelaksanaan by the service untuk kegiatan keperintisan angkutan penyeberangan;

3. Review peraturan izin investasi di sektor transportasi udara, walaupun sudah ada Omnibus Law, tetapi tentu akan ada melihat perkembangannya;

4. Optimalisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak pada pelabuhan umum yang tidak diusahakan;

(21)

5. Konektivitas dan aksesibilitas menuju simpul transportasi prioritas pada pelabuhan;

6. Pengembangan fasilitas perawatan pesawat udara MRO (Maintenance Repair and Operation) di kawasan Indonesia Timur;

7. Potensi pengembangan pembangunan Dry Port Kabupaten Bener Meriah, menindaklanjuti usulan dari Pemerintah Daerah setempat; 8. Perumusan bahan kebijakan penyelenggaraan angkutan Lebaran

tahun 2022. Slide terakhir.

Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang kami hormati.

Kami sepenuhnya menyadari bahwa penyusunan Rencana Anggaran Tahun 2022 masih dalam situasi pandemi serta adanya program prioritas Pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional dan keterbatasan anggaran rupiah murni menuntut kami untuk berpikir kreatif dan harus menyusun sejumlah strategis antara lain:

1. Menyiapkan skema pendanaan alternatif untuk kegiatan riset dalam arti joint research dengan mitra perguruan tinggi, lembaga riset hibah; 2. Serta penajaman penentuan skala prioritas mana yang dibutuhkan

untuk transportasi.

Upaya tersebut kami lakukan agar Badan Litbang Perhubungan tetap dapat berkontribusi maksimal dalam menyediakan analisis kebijakan transportasi yang tentu secara akurat dengan cepat, momen yang tepat, manfaat bagi masyarakat, untuk itu kami mohon dengan segala hormat dukungan Bapak-bapak Anggota serta Pimpinan Komisi V DPR.

Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang kami hormati.

Badan Litbang Perhubungan terus berkomitmen untuk dapat merumuskan rekomendasi kebijakan sektor transportasi yang tepat sasaran dan implementatif. Untuk itu dalam pelaksanaan kegiatan penelitian di Tahun 2022 kami mendorong kolaborasi dengan lembaga pendidikan atau perguruan tinggi, badan usaha, organisasi kemasyarakatan dan asosiasi transportasi, dengan harapan rumusan kebijakan akan lebih menjangkau kondisi riil di lapangan, mengingat keterlibatan para pihak tersebut dilakukan secara intensif bersama dengan fungsional peneliti analisis kebijakan Badan Litbang Perhubungan.

Demikianlah pemaparan Program Kegiatan Badan Litbang Perhubungan pada Tahun 2021 dan rencana ke depan Tahun 2022. Selanjutnya kami mohon berkenan arahan lebih lanjut dari Bapak Pimpinan Komisi V DPR RI yang kami hormati.

(22)

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Om Santi Santi om,

Namo Buddhaya, Selamat siang. KETUA RAPAT:

Terima kasih Kepala Balitbang.

Jadi kalau 3 itu bintangnya Letnan Jenderal ya. Tadi saya sama Pak Ridwan ini ada yang 2 ada yang 3. Kalau yang 2 Mayor Jenderal.

Baik Pak, selanjutnya Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan.

PLT. KEPALA BPSDMP KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI (Ir. ZULFIKRI, DEA):

Baik, terima kasih Pak. Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua, Om Swastyastu,

Namo Buddhaya, Salam kebajikan,

Salam sehat dan salam semangat.

Yang kami hormati Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang serta hadirin yang berbahagia.

Patut bersyukur pada hari ini kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahwa.

KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.Sos., M.Si.):

Saya boleh interupsi Pak? Pak, interupsi sebentar. Dari kapan jadi Kepala Badan?

PLT. KEPALA BPSDMP KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI (Ir. ZULFIKRI, DEA):

PLT Pak. KETUA RAPAT:

(23)

Terima kasih Pak.

Silakan dilanjut Pak Sekjen.

PLT. KEPALA BPSDMP KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI (Ir. ZULFIKRI, DEA):

Terima kasih Pak, sudah hampir 4 bulan ini Pak jadi PLT Pak di BPSDM. Terima kasih Pak Lasarus.

Pada hari ini kita akan mendengarkan dalam acara Rapat Dengar Pendapat dengan Pimpinan beserta Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat dalam agenda Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021 sampai bulan Mei Tahun 2021 dan Alokasi Anggaran serta Prioritas Anggaran BPSDM Tahun Anggaran 2022.

Kami keluarga besar BPSDM Perhubungan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Dewan Komisi V yang terus mendukung kegiatan di BPSDM sepanjang tahun 2020 dan 2021.

Perlu kami sampaikan bahwa pada saat ini kami didampingi oleh semua Eselon II di BPSDM secara fisik di dalam ruangan ini dan juga seluruh 27 Pimpinan UPT di BPSDM yang hadir secara virtual.

Mohon izin untuk melanjutkan paparan terkait dengan Pelaksanaan Anggaran BPSDM Tahun 2021 yang secara garis besar akan kami mulai dengan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Tahun 2021.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Bahwa dengan adanya refocusing anggaran, Pagu Anggaran BPSDM Tahun 2021 telah mengalami perubahan. Kronologis tahapan Pagu Anggaran BPSDM Tahun 2021 sampai dengan terjadinya refocusing anggaran dapat kami sampaikan sebagai berikut.

Pertama, Pagu kebutuhan sebesar 8,7 triliun sesuai hasil pembahasan internal BPSDM dan pembahasan terpadu tingkat Kementerian Perhubungan melalui aplikasi e-planning. Selanjutnya Pagu Indikatif sebesar 3,54 triliun dengan rincian Pagu program untuk Dukman (Dukungan Manajemen) sebesar 1,4 triliun dan program vokasi 2,09 triliun.

Pagu BPSDM Perhubungan bertambah menjadi 3,69 triliun sesuai surat Menteri Keuangan tentang Pengesahan Revisi Tahun Anggaran 2021 di lingkungan BPSDM Perhubungan, Revisi 1 akibat penambahan sebesar 155,9 miliar yang terdiri dari belanja pegawai sebesar 5,9 miliar untuk Satker Pusbang Aparatur dan Poltekbang Medan dan belanja modal sebanyak 150 miliar dan terbagi pada 13 Satker untuk layanan sarana dan prasarana.

(24)

Berikutnya terjadi revisi refocusing dan realokasi belanja di lingkungan BPSDM atau Revisi Ke-2, ditetapkan bahwa Pagu BPSDM adalah 2,7 triliun atau terdapat pengurangan sebesar hampir 975 miliar dari Pagu semula 3,69 triliun atau turun sebesar 26,3%.

Selanjutnya penghematan anggaran tahun 2021 kembali sebesar 9,3 miliar yang berasal dari alokasi tunjangan kinerja THR dan gaji ke-13, sehingga total Pagu BPSDM Perhubungan mengalami penurunan semula 2,7 triliun menjadi 2,713 triliun.

Dalam rangka peningkatan layanan Diklat Vokasi, BPSDM melakukan penambahan Pagu sebesar 30,7 miliar yang berasal dari penggunaan saldo awal BLU pada Satker BP2TL sebesar 5,1 miliar, Satker STIP Jakarta sebesar 2,1 miliar, Satker PIP Semarang sebesar 20,2 miliar dan Satker BP3IP sebesar 3 miliar.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami muliakan.

Untuk rincian sumber dana anggaran BPSDM, dapat kami sampaikan bahwa sumber dana rupiah murni sebesar 1,4 triliun atau 66,28% dan sumber dana PNBP BLU sebesar 1,24 triliun atau 33,72%. Selanjutnya total target realisasi anggaran BPSDM per 4 Juni 2021 dengan target 2,7 triliun atau 96,74% telah terealisasi sebesar 664 miliar atau 24,20%. Di mana rincian realisasi anggaran tersebut dapat dilaporkan sebagai berikut: untuk rupiah murni sebesar 487 miliar atau 33,24% dan PNBP BLU 176 miliar atau 13,79%.

Sebagaimana terlihat pada kurva S serapan total telah mencapai 24,2% dan berdasarkan belanja jenis belanja rincian realisasi anggaran tersebut adalah belanja pegawai sebesar 40,85%, belanja barang sebesar 22,72% dan belanja modal 23,4 miliar atau sekitar 11,94%.

Untuk itu BPSDM akan terus mengejar percepatan kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan baik dari sisi peningkatan layanan maupun percepatan proses akuntabilitas dokumen penganggaran, sehingga target penyerapan anggaran sebesar 90,74% yang telah ditetapkan di awal tahun dapat dicapai. Kami laporkan juga beberapa program pemberdayaan masyarakat yang konsisten terus dilaksanakan oleh BPSDM Perhubungan, yaitu program Diklat Pemberdayaan Masyarakat dan Program Padat Karya adalah sebagai berikut: Target peserta sebanyak 13.350 peserta dengan total alokasi anggaran Diklat Pemberdayaan Masyarakat Tahun Anggaran 2021 sebesar 22,25 miliar. Realisasi sampai 4 Juni 6.883 peserta dengan total anggaran 4,62 miliar atau mencapai 64,68% dari target. Adapun sebarannya adalah sebagaimana pada bahan paparan mulai dari Provinsi Aceh sampai dengan Papua.

(25)

Selanjutnya program Padat Karya di tahun 2021 terdiri dari 76 kegiatan yang tersebar pada 29 Satker di 15 provinsi dan mencakup 24 kabupaten kota kabupaten, dengan rincian jenis kegiatan:

1. Pemeliharaan dan perawatan jalan lingkungan; 2. Pemeliharaan pagar lingkungan kampus;

3. Pemeliharaan taman dan lapangan di lingkungan kampus; 4. Pembersihan lingkungan dalam dan di luar kampus;

5. Perawatan gedung operasional, kantor, asrama. rumah dinas dan juga peralatan Diklat.

Jika dibandingkan dengan tahun 2020, Pagu Padat Karya BPSDM Perhubungan adalah sebesar 7,7 miliar atau 0,27% dari total Pagu. Sedangkan pada tahun 2021 Pagu Padat Karya BPSDM Perhubungan mencapai 68,5 miliar atau sebesar 2,52% dari total Pagu. Target biaya upah adalah sebesar 4 miliar dengan target tenaga kerja 1.700 orang. Adapun realisasi biaya upah per 4 Juni adalah sebesar 1,3 miliar atau 33,5%. Sebaran target dan realisasi program Padat Karya per lokasi sebagaimana terdapat dalam paparan yang disajikan.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Adanya refocusing pada tahun 2021 membuat BPSDM harus melakukan penyesuaian pada beberapa kegiatan strategis. Kriteria untuk menjadi landasan kami untuk refocusing adalah pada belanja Perjadin perjalanan dinas dan honorarium serta beberapa belanja modal.

Dampak refocusing telah mengakibatkan perubahan pada target volume dan komposisi anggaran, meliputi Diklat Vokasi, Diklat pemberdayaan masyarakat, sarana prasarana, pengembangan learning management system dan CBT serta peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan. Penyesuaian ini disebabkan pemberlakuan metode pembelajaran secara distance learning.

Khusus pengadaan sarana prasarana tahun 2021 pasca refocusing, beberapa pembangunan sarana prasarana atas kepentingan yang mendesak tetap kami pertahankan. Beberapa diantaranya adalah renovasi dan perluasan Asrama Cendrawasih STTD dan dengan anggaran sebesar 12,61 miliar karena kurangnya kapasitas serta kelayakan asrama di Sekolah Transportasi Darat. Pembangunan Asrama Putri Poltekbang Jayapura sebesar 29,6 miliar karena belum adanya asrama putih di Poltekbang Jayapura dan pengadaan Fruiting Kit untuk Akademi Poltek di Banyuwangi sebesar 9,58 miliar. Untuk dukungan BPSDM dalam mendukung pariwisata nasional.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Dalam situasi pandemi Covid seperti ini, BPSDM juga menyadari beberapa kendala yang muncul pada Tahun Anggaran 2021 yang berjalan

(26)

yang perlu kami antisipasi, yaitu adanya refocusing dan menurunnya peserta Diklat yang memberikan dampak pada menurunnya capaian pekerjaan pembangunan sarana prasarana, baik prioritas nasional maupun non prioritas nasional, maupun program prioritas baik DPM maupun vokasi. Namun langkah-langkah antisipasi telah kami upayakan diantaranya adalah melakukan rolling plan ke Tahun 2022 untuk mendapat pekerjaan prioritas, serta meningkatkan penggunaan anggaran BLU untuk mendukung ketersediaan pelayanan tetap konsisten diantaranya adalah pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat dan penyesuaian pembelajaran melalui distance learning dan penjadwalan pembelajaran praktek on campus sesuai protokol kesehatan.

Berikut ini kami sampaikan arah kebijakan strategi implementasi dan kegiatan strategis BPSDM Perhubungan, di mana fokus arah kebijakan di Tahun 2022 adalah sebagai berikut:

1. Pemenuhan kebutuhan SDM unggul yang link and match dengan kebutuhan industri dan pengembangan sarana prasarana transportasi; 2. Peningkatan relevansi dan daya saing Lembaga Diklat SDM

transportasi;

3. Peningkatan peran BPSDM Perhubungan dalam kegiatan kerja sama di dalam negeri dan di luar negeri, baik dalam peran sebagai instansi pemerintah yang menyelenggarakan pendidikan transportasi maupun peran sebagai lembaga pendidikan;

4. Yang terakhir adalah pembentukan SDM yang berkarakter dan berintegritas.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR yang kami muliakan.

Kegiatan-kegiatan strategis dimaksud diharapkan dapat terlaksana pada Tahun Anggaran 2022 seiring dengan dukungan anggaran pendidikan sebesar 2,3 triliun. Dalam tahapan Pagu Indikatif BPSDM Perhubungan Tahun Anggaran 2022 total anggaran yang diusulkan adalah sebesar 3,778 triliun dengan rincian program dukungan manajemen sebesar 1,449 triliun dan program pendidikan dan pelatihan vokasi sebesar 2,329 triliun.

Usulan anggaran BPSDM Perhubungan pada Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2022 yaitu sebesar 3,778 tersebut terdiri dari program pendidikan pelatihan vokasi sebesar 2,37 triliun atau 62,72%, untuk pendidikan transportasi pada 26 Satker sebesar 2,32 triliun dan kegiatan pengembangan SDM Perhubungan sebesar 40,8 miliar.

Yang ke dua adalah program dukungan manajemen sebesar 1,408 triliun atau 37,28% untuk kegiatan pengembangan SDM Aparatur Perhubungan Pusbang aparatur dan BP3SDMT Ciwidey sebesar 130,2 miliar, pengembangan SDM Perhubungan Pusbang Darat Laut dan Udara sebesar 72,4 miliar dan Sekretariat BPSDM Perhubungan sebesar 135,1 miliar, serta dukungan terhadap 26 Satker sebesar 1,071 triliun.

(27)

Untuk rincian sumber dana anggaran BPSDM dapat kami sampaikan bahwa sumber dana rupiah murni adalah sebesar 2,4 triliun, sumber dana PNBP BLU sebesar 1,28 triliun dan sumber dana SBSN sebesar 60 miliar untuk pembangunan kegiatan gedung sarana penunjang akademik di PIP Makassar.

Berikut kami sajikan sebaran Pagu Indikatif Satker lingkungan BPSDM langsung daripada semua sekolah dan UPT kita mulai dari Aceh sampai Papua yang mungkin tidak akan saya bacakan satu persatu karena sudah ada di bahan yang dipegang oleh para Anggota.

Izinkan kami menyampaikan bahwa prioritas BPSDM pada Tahun Anggaran 2022 seiring dengan dukungan anggaran pendidikan difokuskan pada Diklat Pendidikan Vokasi sebanyak 28.849 orang dengan anggaran 817 miliar, bantuan pendidikan tinggi yang terdapat pada Satker PPI Curug dan API Banyuwangi dengan target peserta 35 orang dengan alokasi anggaran 43,5 miliar dan untuk Prodi penerbangan bagi daerah khusus 3T.

Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana penunjang Diklat transportasi di 18 lokasi dengan alokasi anggaran 372 miliar dan yang terakhir adalah Diklat pemberdayaan masyarakat yang tersebar pada tiga matra darat laut udara sebanyak 79.927 orang dengan alokasi anggaran 168,8 miliar.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Kami laporkan juga beberapa program pemberdayaan masyarakat yang masih konsisten akan terus dilaksanakan oleh BPSDM yaitu program Diklat Pemberdayaan Masyarakat dan Padat Karya. Adapun usulan program pemberdayaan masyarakat pada Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar 168,8 miliar dengan total peserta sebanyak 79.922 orang, dengan sebaran per wilayah adalah sebagaimana pada paparan mulai dari Poltekpel Malahayati sampai dengan Poltekbang di Jayapura.

Selanjutnya program Padat Karya Tahun Anggaran 2022 dengan rencana usulan Pagu sebesar 136,7 miliar dan total upah sebesar 8,09 miliar atau naik 50% dari tahun 2021, dengan target tenaga kerja adalah sebesar 2.801 orang, naik sebanyak 1.100 orang dibandingkan dengan tahun 2021.

Dapat kami sampaikan pula bahwa kami menyadari Tahun 2022 merupakan tahun dalam tahapan recovery bagi Bangsa Indonesia. Untuk itu BPSDM akan terus konsisten mengawal program-program prioritas yang telah diamanahkan dengan tetap membuka peluang-peluang kesempatan dalam pendanaan melalui BLU (Badan Layanan Umum) yang bersinergi untuk meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan kepada masyarakat.

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan terkait Evaluasi Pelaksanaan APBN 2021 sampai bulan Mei 2021 dan Alokasi Anggaran serta Prioritas Anggaran BPSDM tahun 2022. Kami mengucapkan terima kasih

(28)

yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang telah men-support kegiatan BPSDM selama ini. Kami berharap dapat terjalin kerja sama dan sinergitas yang lebih harmonis untuk dapat memberikan layanan pendidikan vokasi transportasi kepada masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

Selanjutnya kami mohon berkenan dukungan saran dan masukan Bapak Ketua, para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat agar Rencana Kerja BPSDM Perhubungan dalam APBN Tahun 2022 dapat terlaksana dengan lebih baik lagi.

Sekian, terima kasih. Wabillaahittaufik Walhidayah,

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Terima kasih beberapa penjelasan yang telah disampaikan oleh Eselon I di Kementerian Perhubungan.

Bapak-bapak, Rekan-rekan Komisi V sudah apa sudah mendengarkan secara keseluruhan apa yang telah disampaikan oleh dari Eselon I berkaitan dengan anggaran di 2022 rencana ya. Kemudian ya tentu ini merupakan satu hal mungkin saya sedikit saja berkaitan dengan berkaitan dengan Balitbang ini sangat menarik sebenarnya.

Sebenarnya Balitbang ini punya peran yang strategis berkaitan dengan kita cuma mengingatkan kembali berkaitan dengan Ibu Kota Negara baru, saya kira ini mau mulai, tetapi juga disesuaikan Pak jangan kayak Canberra juga. Karena harusnya tahu itu berapa sekian puluh tahun pengembangan berapa Canberra itu kan kalau kita Indonesia mungkin dengan biaya kita itu mubazir juga, jalan juga besar seperti itu, orangnya kurang, tapi saya kira tentu mengetahui ini.

Tadi juga kami ngomong-ngomong di juga mungkin ini lintas sektoral. Terus terang saja kalau kita lihat pembangunan ini walaupun mungkin itu ranahnya teknisnya di PU, tapi sejak belakangan ini jalan-jalan tol itu tidak merasakan jalan tol lagi kita. Coba lihat dari Jawa ke mana jalannya bergelombang ya. Jadi beda umpamanya Jalan Jagorawi yang lama-lama itu, coba lihat bagaimana ini kan tidak terlepas dari itu. Termasuk juga Perhubungan itu yang harus dipikirkan armada di Indonesia Timur dengan armada di Barat harus juga harus dilihat karena kalau saya lihat kecelakaannya itu enggak itu saja itu. Mungkin dengan cuaca tertentu bagaimana harus armada yang harus digunakan di bagian sana, ini kan perlu juga mungkin pengembangan-pengembangan penelitian ke depan berkaitan dengan itu. Kecelakaannya tidak lain itu-itu saja penyebabnya. Nah ini kan harusnya jadi pemikiran kita gitu.

(29)

Saya kira ini mungkin sekedar singkat. Kami persilakan kepada teman-teman yang ada di sini, karena ada juga dari virtual ini yang pertama sudah mengajukan di sini Pak Jhonni Allen. Lingkarnya sudah ada ini Pak, jadi saya membacakan yang lingkaran ini yang lingkarnya yang bertanya kan?

Ya silakan Pak Jhonni.

F-PD (drh. JHONNI ALLEN MARBUN, M.M.): Terima kasih Pimpinan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Bersiap-siap Pak Suryadi.

F-PD (DRH. JHONNI ALLEN MARBUN, M.M.):

Eselon I Departemen Perhubungan ya. Sama ini sebetulnya kepada Eselon I Sekjen ya, pemaparan ini kan tiap tahun ini ya, khususnya berapapun anggaran yang ini tetap bisa disesuaikan ya. Contoh, Kesekjenan saja itu ya, tahun lalu belanja pegawai dikurangi 15 miliar. Padahal itu kan belanja pegawai saya pikir tadinya gaji ternyata masuk di Biro Umum ya, tapi di apa di Irjen masuk di belanja pegawai.

Maksud saya begini, ini kan Bapak ini satu rumah satu atap, tolong membuat tabulasi daripada sistem pengamanan itu samalah gitu sehingga kita tidak membingungkan gitu loh. Saya ya karena paham mantan eksekutif ya, kalau memang...(suara kurang jelas) belanja pakai itu ya saya kira apa memang itu modelnya itu samalah gitu ya. Saya kira tidak hanya, semua kementerian harusnya sama sebetulnya ya, supaya kita tidak bingung, ini di mana sih kok tiba-tiba bisa belanja pegawai diturunin. Ternyata bukan gaji pokok, gaji pokok kan di Biro Umum kan itu, jadi kita tidak bingung melihat dari pada soal adanya penyesuaian atau katakanlah penyesuaian-penyesuaian akibat dari pada penghematan atau kondisi anggaran.

Yang ke dua, kalau anggaran terbatas itu menurut saya bukan tantangan ya toh, tapi lebih kepada skala prioritas. Tantangan itu lebih pada katakanlah untuk melihat daripada kemajuan-kemajuan atau hal-hal yang belum kita bisa capai kan gitu. Kalau soal katakanlah kurang itu adalah gaweannya dari pada Departemen Keuangan dan Pajak. Kalau ini PNBP-nya kan kecil ini ya, lebih kepada Tupoksi dari pada Perhubungan yang menyangkut katakanlah hubungan udara laut dan termasuk juga soal apakah itu penelitiannya, apakah itu sumber daya manusianya dan lebih kepada fokusnya ke situ ya fokusnya. Apa sekarang yang menjadi skala prioritas kita dari semua sektor dengan kondisi pandemi ya, dengan sistem proses belajar mengajar yang total berubah ya toh, dari katakanlah apa namanya temu langsung menjadi daring misalnya, tentu pasti ada plus minus-nya. Pasti ada plus minus-nya dari sisi katakanlah penghematan maupun efisiensi, maupun

(30)

juga ada penambahan dari sisi peralatan atau teknologinya kan gitu kira-kira ya. Nah ini sebetulnya yang harus tetap digambarkan.

Oleh karena itu Pak, harapan saya ke depan itu pola pemberian penjelasan ke kita pun juga harus lebih adanya langkah-langkah yang lebih taktis, pragmatis, tetapi tepat sasaran untuk kita bisa mudeng, apa nangkap lebih cepat gituloh. Jadi tidak rutinitas kepada setiap kita bertemu, termasuk target. Itu saya kira pokok-pokok yang apa saya sampaikan, sehingga ya intinya itu ya. Kalau soal saya mendalami segala macam, Bapak sudah lebih pahamlah itu, tapi saya melihat harus ada adalah ya ada keseragaman, ada juga katakanlah perubahan tapi perubahan juga ada keseragaman perubahan gituloh dari sisi semua Tupoksi masing-masing dalam satu rumah Kementerian Perhubungan itu.

Saya kira demikian, terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Terima kasih. Pak Suryadi silakan.

F-PKS (H. SURYADI JAYA PURNAMA, S.T.): Baik, terima kasih Pak Ketua.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Rekan-rekan Pimpinan dan Anggota Komisi V,

Pak Sekjen, Pak Irjen, Kepala Balitbang dan Kepala BPSDM serta seluruh jajaran.

Singkat saja, pertama terkait dengan penurunan ya Pagu Indikatif kita dibanding tahun 2021. Tadi ada muncul kata-kata urgensitas dari Pak Sekjen kalau tidak salah. Nah saya kira ini memang perlu kita sepakati Pak, kriteria dari yang dimaksud dengan urgensitas ini seperti apa? Supaya dengan formula ini kemudian kita menyepakati nanti program mana yang akan kita pertahankan, kita tambah nilainya, program mana yang memang kita kurangi, bahkan kita hilangkan begitu dan tidak saja programnya tapi juga schedule pelaksanaannya itu, karena ini pembicaraan pendahuluan, supaya nanti ketika kita pada saat pembahasan anggaran 2022 kita tidak akan berpanjang-panjang karena sudah punya formula yang kita sepakati bersama. Misalnya satu contoh tahun lalu kita punya program hibah kendaraan bus yang untuk sekolah. Itu kan di Desember pelaksanaannya, bahkan sebagian serah terima itu bulan Januari. Nah mungkin ini schedule yang begini juga harus kita perhatikan. Umpama program-program yang memang berbasis masyarakat ini harus diprioritaskan didahulukan karena akan menjadi stimulus juga untuk

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi Verifikasi user yang menggunakan sistem Proses pengelolaan data master seperti data mahasiswa, buku, dan administrator Proses pemberian rating yang di peroleh

Pola komunikasi politik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model komunikasi yang melibatkan pesan- pesan politik dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Partai Demokrat

yang meliputi peruntukan dermaga, fasilitas-fasilitas pendukung serta beban-beban yang ditimbulkan baik yang ditimbulkan baik dari lingkungan maupun dari fasilitas-fasilitas yang

Penggunaan grafik individual untuk melakukan revisi model referensi sistem prediktif ternyata dapat memberikan perubahan nilai setpoint yang lebih besar (yaitu 4,683 mmo/l-jam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensus sarana dan prasarana pendidikan jasmani tahun ajaran 2012/2013 di sekolah dasar se-Gugus IV Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon

untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata Satu pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas

Berdasarkan pendapat tentang tujuan membaca maka dapat ditegaskan bahwa tujuan membaca adalah untuk meningkatkan pengetahuan, serta mempersiapkan kemampuan anak dalam

Hasil Uji chi square didapatkan nilai ρ-value (0.00) <α (0.05) artinya Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan