• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPRODUKSI MIKROORGANISME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REPRODUKSI MIKROORGANISME"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

REPRODUKSI

(2)

PENDAHULUAN

• Reproduksi mikroorganisme ialah

perkembangbiakan mikroorganisme.

• Mikroorganisme mengadakan

perkembangbiakan dengan dua cara, yaitu

secara aseksual dan seksual.

• Reproduksi secara seksual hanya dijumpai

pada mikroorganisme bersel banyak seperti

jamur.

(3)

REPRODUKSI ASEKSUAL

 Reproduksi secara aseksual dilakukan

dengan cara :

1. Pembelahan biner

2. Pembentukkan tunas

3. Pembentukkan filamen

 Reproduksi mikroorganisme secara aseksual

(4)

1. Pembelahan Biner

• Ciri khas reproduksi bakteri adalah

pembelahan biner (binary fussion), dimana

dari satu sel bakteri dapat dihasilkan dua sel

anakan yang sama besar.

• Reproduksi aseksual melalui pembelahan

biner umumnya dilakukan secara amitosis.

Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel

membelah diri secara langsung tanpa melalui

tahap-tahap pembelahan sel.

(5)
(6)

Waktu generasi

• Dalam pembelahan sel biner, kecepatan

pembelahan sel ditentukan dengan waktu

generasi.

• Waktu generasi adalah waktu yang

dibutuhkan oleh sel untuk membelah,

bervariasi tergantung dari spesies dan kondisi

pertumbuhan.

(7)

Waktu generasi pada beberapa jenis mikroorganisme

(8)

Pertambahan populasi bakteri dengan pembelahan biner

Bila sel tunggal bakteri bereproduksi dengan pembelahan biner, maka secara geometrik pertambahan populasi

(9)

2. Pembentukan Tunas

• Pertunasan adalah pembelahan yang menghasilkan

2 sel yang tidak sama besar (sel yang besar disebut

induk dan sel yang kecil disebut anak).

• Reproduksi dengan pembentukan tunas diawali

dengan pembentukan tunas yang tumbuh menjadi

cabang.

• Mikroorganisme membentuk tunas, tunas akan

melepaskan diri dan membentuk mikroorganisme

baru.

(10)
(11)

3. Pembentukkan Filamen

• Pertumbuhan filamentus adalah pembelahan sel filamen (sel tubulus dan panjang).

• Sel mengeluarkan serabut panjang filamen yang tidak bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk ke dalam filamen. Filamen terputus beberapa bagian, tiap bagian membentuk bakteri baru.

• Dijumpai terutama dalam keadaan abnormal.

• Contoh : Bakteri Haemophylus influenzae dibiakkan dalam perbenihan yang basah.

(12)

REPRODUKSI SEKSUAL

 Proses reproduksi secara seksual pada mikroba berbeda dengan eukariota lainnya.

 Dalam proses pembiakan tersebut tidak ada

penyatuan inti sel sebagaimana biasanya terjadi pada eukariot, yang terjadi hanya berupa

pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik).  Pembelahan bakteri didahului oleh peleburan bahan

kromosom dari 2 bakteri, sehingga terjadi sel-sel bakteri dengan sifat yang berasal dari kedua sel induknya.

(13)

MUTASI

GEN

(14)

PENDAHULUAN

• Mutasi adalah perubahan pada sekuens basa

DNA.

• Perubahan pada sekuens basa DNA akan

menyebabkan perubahan pada protein yang

dikode oleh gen.

• Mutasi gen dapat bersifat menguntungkan

maupun merugikan.

(15)

Jenis - Jenis Mutasi

• Mayoritas mutasi merupakan mutasi tidak nyata atau mutasi netral (silent mutation).

• Silent mutation merupakan perubahan sekuens basa yang tidak menyebabkan perubahan aktivitas pada produk yang dikode oleh gen.

• Mutasi titik (point mutation) merupakan mutasi yang melibatkan penggantian satu pasang basa (substitusi basa), dimana satu basa pada satu titik sekuens DNA diganti dengan basa yang berbeda.

• Point mutation dapat menyebabkan terjadinya nonsense mutation.

(16)

Jenis – Jenis Mutasi

• Missense mutation adalah peristiwa terbentuknya asam

amino yang berbeda dari normal pada sintesis asam amino akibat kesalahan basa pada mutasi titik.

Contoh : sickle-cell anemia (anemia sel sabit).

• Frameshift mutation adalah peristiwa pemotongan (delesi) atau penyisipan (insersi) satu atau beberapa pasang

nukleotida pada DNA dan menyebabkan terjadinya

pergeseran pembacaan kerangka sandi (reading frameshift), sehingga menyebabkan perubahan asam amino.

(17)
(18)
(19)
(20)

Mutasi Gen – Substitusi (2)

Mutasi Salah Arti

(21)

Mutasi Gen – Insersi dan Delesi

(22)

Mutasi Gen – Insersi dan Delesi (2)

Insersi menyebabkan mutasi tanpa arti

(23)

Jenis – Jenis Mutasi

Berdasarkan Penyebabnya

• Mutasi spontan diakibatkan karena kesalahan pada replikasi DNA yang umumnya muncul tanpa

pengaruh dari bahan-bahan penyebab mutasi.

• Mutasi terinduksi disebabkan oleh mutagen , seperti senyawa kimia dan radiasi.

(24)

BAHAN MUTAGENIK

• Asam nitrat (HNO₂)

• Analog basa nukleotida (nucleoside analog) • Senyawa karsinogen seperti benzpiren dan

aflatoksin.

• Radiasi sinar X dan sinar gamma.

• Sinar ultraviolet (UV)  panjang gelombang paling mutagenik adalah 260 nm.

• Mekanisme perbaikan terhadap radiasi sinar UV : a. Light repair  dengan bantuan enzim fotoliase. b. Dark repair (nucleotide excision repair).

(25)

TUGAS

1. Buat makalah mengenai mutasi yang

menguntungkan, beserta contoh dan

mekanismenya.

2. Buat makalah mengenai mutasi yang

merugikan, beserta contoh dan

mekanismenya.

3. Buat makalah mengenai mekanisme

perbaikan DNA.

Deadline : Senin, 11 Mei 2015 Pukul 12.00 WIB

Kirim ke email : [email protected]

(26)

TEKNOLOGI

DNA

(27)

Teknologi DNA Rekombinan berdasarkan mekanisme yang ada pada bakteri

(28)

Lederberg dan Tatum (1946)

• Percobaan Lederberg dan Tatum (1946)

menunjukkan bakteri mempunyai mekanisme

seksual.

• Menyebabkan terbentuknya kombinasi

gen-gen yang berasal dari dua sel yang berbeda.

• Merupakan pertukaran DNA atau gen dari

satu sel ke sel lainnya. Mekanisme seksual

pada bakteri ini tidak bersifat reproduktif

(tidak menghasilkan anak).

(29)

Mekanisme pertukaran gen dan rekombinasi

• Rekombinasi genetik mengarah pada pertukaran gen antara dua molekul DNA untuk membentuk

kombinasi gen baru dalam kromosom.

• Transfer genetik  transfer gen secara vertikal dan horizontal.

a. Vertikal : gen diturunkan dari satu induk kepada keturunannya.

b. Horizontal : transfer gen antara bakteri satu dengan bakteri lain melalui beberapa cara, yaitu

(30)
(31)

1. Transformasi

• Pada proses ini, gen ditransfer dari satu bakteri ke bakteri lain sebagai DNA telanjang dalam larutan. • Proses transformasi dapat berlangsung dengan baik

bila sel donor & sel resipien memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat.

• Saat transformasi berlangsung, sel resipien harus dalam keadaan kompeten (suatu kondisi fisiologis dimana terjadi perubahan struktur pada dinding sel & membran sel)  Sel bakteri resipien menjadi

(32)

Transformasi Alami

• Yang secara alami dapat melakukan transformasi yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif, seperti genus Bacillus, Haemophilus, Neisseria, dan Acinetobacter. • Kompetensi alami

(33)
(34)

Transformasi Buatan

• Proses pembuatan sel menjadi kompeten dapat

dilakukan dengan cara merendam sel dalam larutan CaCl. Contoh: E.coli, Salmonella, Pseudomonas.

(35)
(36)
(37)

2. Konjugasi

• Merupakan proses transfer bahan genetik dari sel satu ke sel yang lain melalui kontak langsung.

• Konjugasi diperantarai oleh plasmid, yaitu molekul DNA sirkular yang terdapat bebas dalam sel bakteri dan bereplikasi secara independen (tidak tergantung kromosom bakteri).

(38)

• Pada bakteri gram negatif, proses konjugasi

melibatkan pili seks yang merupakan

perpanjangan dari permukaan sel donor yang

akan melekat pada permukaan sel resipien 

memperantarai kontak langsung antara sel

donor dan sel resipien.

• Pada bakteri gram positif, proses konjugasi

umumnya dalam bentuk kontak langsung

antara dinding sel donor dengan dinding sel

resipien.

(39)

Proses konjugasi

(40)

3. Transduksi

• Merupakan proses transfer DNA dari sel donor ke

sel resipien melalui bakteriofaga (faga).

• Proses transduksi dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Transduksi non-spesifik (umum)  dapat

mentransfer bagian manapun dari DNA

donor.

b. Transduksi spesifik (specialized transduction)

 hanya mentransfer segmen DNA tertentu

 diperantarai oleh faga lisogenik.

(41)

Proses transduksi

1. Faga melekat pada sel bakteri & menyuntikkan DNA-nya. 2. Enzim faga mendegradasi DNA bakteri.

3. Sel menyintesis faga baru yg membawa DNA faga & DNA bakteri.

4. Sel lisis, faga lepas dari bakteri yg diinfeksinya & menginfeksi sel bakteri baru.

5. Faga transduksi menyuntikkan DNA donor (gen bakteri donor). 6. DNA donor disisipkan ke kromosom bakteri resipien yg baru.

(42)
(43)

TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN

• Kumpulan teknik atau metode yang digunakan untuk mengkombinasikan gen-gen secara buatan.

• (Proses: rekombinasi; Hasil: rekombinan) • Teknologi DNA rekombinan meliputi :

a. Teknik untuk mengisolasi DNA. b. Teknik untuk memotong DNA.

c. Teknik untuk menggabung atau menyambung DNA. d. Teknik untuk memasukkan DNA ke dalam sel hidup

sehingga DNA rekombinan dapat bereplikasi dan dapat diekspresikan.

(44)

Manfaat Teknologi DNA Rekombinan

Teknologi DNA rekombinan telah memberikan manfaat di bidang Teknologi DNA rekombinan telah memberikan

manfaat di bidang kesehatan.

a. Insulin manusia telah diproduksi secara massal

menggunakan bakteri E.coli dan telah diperdagangkan untuk mengobati penyakit diabetes. Contoh: Humulin R™ b. Vaksin hepatitis B digunakan untuk mencegah infeksi

virus hepatitis, telah diproduksi secara komersial menggunakan S.cereviciae dalam skala industri. Contoh: HBV

(45)

Manfaat Teknologi DNA Rekombinan

c. Hormon tumbuh manusia (Growth Hormon) diproduksi menggunakan E.coli dan digunakan untuk mengobati

(46)

Contoh Produk Rekombinan

• Antibodi rekombinan

• Protein terapeutik : insulin, interferon, albumin serum manusia, growth hormone, antithrombin, faktor

pembekuan darah, gonadotropin manusia. • Vaksin : hepatitis B, herpes, influenza, malaria • Vaksin DNA

• Terapi gen

• Produk pertanian : tanaman tahan penyakit, resistensi pestisida, bioinsektisida, fiksasi nitrogen

• Produk bioremediasi : pengurai lemak/minyak, penghilangan herbisida, pendegradasi pestisida.

(47)

Referensi

Dokumen terkait

1. Lintasan sirkuit yang diperuntukan khusus balap tidak boleh dilintasi oleh kendaraan selain kendaraan balap.. 2. Dari segi safety dengan melewati Iintasan pacu

Proses dalam akuntansi secara manual dan berbasis komputer tidak jauh beda, yang membedakan dalam sistem informasi berbasis komputer dapat dilakukan dengan sekali

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Mengembangkan perangkat pembelajaran dan memeragakan pemanfaatan gaya

Tahap ketiga adalah Docking, yaitu dengan mengunduh reseptor yang mengandung ligan standarnya, mendeteksi tempat obat terikat pada reseptor (cavities), meletakkan

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahyar Rosyidi pada Tahun 2013 menemukan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Jika dibandingkan dengan nilai IC50 untuk akarbose sebagai kontrol posistif sebesar 0,8135 µg/mL, memang masih lemah karena akarbose merupakan senyawa murni sedangkan Fraksi Metanol

Revisi 0 Halaman 1/2 PROSEDUR TETAP POI THT Tanggal Terbit 30 Desember 2009 Diteta!kan. Ke!ala UPT Rumah Sakit

Masukkan semua saldo data buku besar ke dalam neraca saldo dengan cara : letakkan pointer pada posisi debet atau kredit sesuai dengan transaksi kemudian tuliskan ini = data yang