• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN. penelitian, serta rekomendasi bagi penelitian berikutnya. Bagian kesimpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN. penelitian, serta rekomendasi bagi penelitian berikutnya. Bagian kesimpulan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

138 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN

Pada bagian akan diuraikan kesimpulan mengenai objek yang diteliti berdasarkan hasil analisis data, saran, menjelaskan mengenai keterbatasan penelitian, serta rekomendasi bagi penelitian berikutnya. Bagian kesimpulan menyajikan pernyataan singkat yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. Bagian implikasi menyajikan pernyataan singkat yang berkaitan dengan konsekuensi logis dari hasil penelitian. Bagian saran berisi saran yang dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis yang ditujukan kepada pihak lain yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitan ini. Bagian keterbatasan berisi kelemahan-kelemahan yang disadari oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil penelitian.

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh karakteristik Dewan Komisaris yang diukur melalui proksi: ukuran Dewan Komisaris, proporsi Komisaris Independen, jumlah rapat Dewan Komisaris, proporsi latar belakang pendidikan anggota Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, proporsi independen anggota Komite Audit, jumlah rapat Komite Audit, dan proporsi latar belakang pendidikan anggota Komite Audit terhadap kinerja keuangan. Selanjutnya

(2)

139 dilakukan pengujian dengan menggunakan indeks CG terhadap kinerja keuangan BUMN, serta perbedaan kinerja keuangan BUMN sebelum dan setelah privatisasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hal ini disebabkan oleh semakin banyak jumlah anggota Dewan Komisaris, menentukan cakupan dan kesanggupan Dewan Komisaris dalam mengawasi dan mengendalikan manajemen perusahaan. Pengawasan oleh Dewan Komisaris yang semakin tinggi dapat mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi Komisaris Independen

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hal ini sesuai Tugas, tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris yaitu melakukan pengawasan atas kebijakan perusahaan, memberikan nasihat kepada Direksi, menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan, memantau dan memastikan bahwa CG telah diterapkan secara efektif, dan menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja.

3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah rapat Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hal ini membuktikan bahwa melalui banyaknya rapat yang dilakukan, Dewan Komisaris dapat lebih memahami apakah proses pelaporan keuangan perusahaan dan operasional perusahaan telah berjalan dengan baik, sehingga dapat mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya.

(3)

140 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan anggota Dewan Komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan BUMN. Hal ini disebabkan oleh bidang latar belakang pendidikan yang digunakan dalam penelitian ini hanya ekonomi/bisnis. Oleh sebab itu, latar belakang pendidikan yang kurang beragam tersebut dapat mengakibatkan semakin mempersempit sudut pandang Dewan Komisaris dalam melakukan koordinasi dan pengawasan.

5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran Komite Audit berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa apabila ditinjau tugas dan tanggung jawab Komite Audit yaitu melakukan penilaian pelaksanaan kegiatan, menjaga kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan, menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan, meningkatkan kualitas keterbukaan dan kinerja keuangan perusahaan, membutuhkan peran aktif sebanyak mungkin anggota Komite Audit.

6. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi anggota Komite Audit independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hal ini dapat disebabkan oleh peran Komite Audit yang berpengaruh secara tidak langsung pada kinerja keuangan perusahaan. Peran Komite Audit terlebih dahulu harus melalui keputusan Dewan Komisaris yang merupakan puncak pengawas dan pengendali dalam perusahaan.

7. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah rapat Komite Audit berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hal ini membuktikan argumen tersebut dan menunjukan bahwa jumlah rapat Dewan Komisaris

(4)

141 berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Dengan demikian efektivitas rapat yang dilakukan oleh Komite Audit berdampak positif terhadap kinerja keuangan.

8. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi latar belakang pendidikan anggota Komite Audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Dari kesimpulan penelitian tersebut menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan (finansial/akuntansi) anggota Komite Audit cenderung berpengaruh positip terhadap kinerja perusahaan. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya kesesuaian antara keahlian dengan tugas dan tanggungjawab.

9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indeks CG berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Dari beberapa hasil penelitian tersebut secara umum dapat disimpulkan bahwa indeks CG diperlukan untuk melakukan valuasi pelaksanaan CG pada perusahaan. Hasil pengujian dengan indeks CG yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip CG terbukti memperkuat klaim bahwa CG berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan serta perlu dioptimalkan penerapannya di BUMN.

10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan BUMN setelah privatisasi lebih baik dibandingkan sebelum privatisasi. Dengan demikian hasil ini mengkonfirmasi penelitian terdahulu yang menyimpulkan bahwa privatiasi menyebabkan peningkatan efisiensi, keuntungan, dan berkembangnya perusahaan dan mendorong manajer mengambil kebijakan yang disesuaikan dengan kekuatan pasar. Hal ini mengindikasikan bahwa

(5)

142 BUMN yang belum diprivatisasi dapat didorong untuk melakukan privatisasi sesuai dengan prioritas pemerintah.

5.2. Implikasi, Saran dan Keterbatasan 5.2.1. Implikasi

Hasil penelitian ini memberikan implikasi, baik implikasi praktis, teoritis, maupun implikasi bagi pengambil kebijakan.

a. Implikasi Praktis

1) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hasil ini menunjukkan bahwa BUMN yang terdaftar di BEI perlu untuk memperhatikan jumlah anggota Dewan Komisaris, karena semakin banyak jumlah anggota Dewan Komisaris, maka pengawasan yang dilaksanakan anggota Dewan Komisaris menjadi semakin tinggi, sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan.

2) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu memperhatikan independensi Dewan Komisaris, bukan hanya menekankan form over substances untuk memenuhi ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

3) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah rapat Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hasil ini menunjukkan

(6)

143 bahwa perusahaan perlu memperhatikan efektivitas pelaksanaan rapat Dewan Komisaris melalui pengurangan dominasi salah satu Dewan Komisaris dan mengurangi aktivitas formal yang dapat menyerap waktu dalam pelaksanaan rapat Dewan Komisaris.

4) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan anggota Dewan Komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu memperhatikan keberagaman latar belakang pendidikan anggota Dewan Komisaris, dapat memberikan sudut pandang yang variatif di antara anggota Dewan Komisaris. Keragaman latar belakang pendidikan dapat mengefektifkan komunikasi dan koordinasi serta pengambilan keputusan.

5) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran Komite Audit berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hasil ini menunjukkan bahwa BUMN yang terdaftar di BEI perlu untuk memperhatikan jumlah anggota Komite Audit, karena semakin banyak jumlah anggota Komite Audit, maka fungsi pengawasan yang dilaksanakan anggota Dewan Komisaris menjadi semakin baik dan optimal, sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan.

6) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi anggota Komite Audit independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu memperhatikan keberadaan

(7)

144 anggota Komite Audit independen, bukan hanya untuk memenuhi UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

7) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah atau frekuensi rapat Komite Audit berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Implikasi dari pengujian ini adalah bahwa rapat Komite Audit di BUMN telah menunjukkan efektifitasnya, sehingga perlu untuk dijaga konsistensi dan keteraturannya.

8) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi latar belakang pendidikan anggota Komite Audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hal ini memberikan implikasi bahwa proporsi latar belakang pendidikan Komite Audit di BUMN tidak mempengaruhi efektivitas tugas dan fungsi Komite Audit.

9) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indeks CG berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hasil pengujian dengan indeks CG menunjukan bahwa tingkat adjusted R square pengujian ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pengujian pengaruh karakteristik Dewan Komisaris terhadap kinerja keuangan. Lebih rendahnya tingkat adjusted R square dalam pengujian berdasarkan indeks CG menunjukan peran sentral Dewan Komisaris dalam implementasi CG di BUMN. 10) Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kinerja keuangan BUMN

setelah privatisasi menjadi lebih baik. Hasil ini mengimplikasikan bahwa BUMN di Indonesia perlu didorong secara selektif untuk

(8)

145 melakukan privatisasi sesuai dengan prioritas pemerintah sebagai pemilik.

b. Implikasi Teoritis

1) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CG berpengaruh terhadap kinerja keuangan BUMN. Hal ini mengkonfirmasi peran Dewan Komisaris dalam teori keagenan, di mana peran utama Dewan Komisaris adalah sebagai pengawas tindakan agen (Direksi) dan melindungi kepentingan prinsipal.

2) Penelitian ini juga lebih berfokus pada karakteristik Dewan Komisaris, yakni Dewan Komisaris dan Komite Audit sebagai bagian dari CG yang bertugas untuk mengawasi tindakan manajemen dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan yang dilakukan oleh perusahaan. Penelitian terdahulu lebih berfokus pada pengaruh karakteristik Dewan Komisaris, yang umumnya diproksikan dengan ukuran Dewan Komisaris, karakteristik Komite Audit terhadap kinerja keuangan.

c. Implikasi bagi Pengambil Kebijakan

1) Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa CG mempengaruhi kinerja keuangan pada BUMN di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah harus mendorong penerapan CG melalui asas-asas dan peraturan-peraturan agar tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dan Komite Audit terhadap

(9)

146 pengelolaan perusahaan dapat berjalan baik, sehingga dapat meningkatkan transparansi yang dilakukan oleh perusahaan, termasuk di dalamnya kinerja keuangan.

2) Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris mengenai kepatuhan perusahaan BUMN non-keuangan terhadap peraturan mengenai penerapan CG yang masih rendah. Berdasarkan hal tersebut, Bapepam sebagai regulator dapat menilai keefektifan peraturan yang telah ditetapkan.

5.2.2. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan antara lain:

a. Dalam corporate governance terdapat berbagai komite Dewan Komisaris dan Komite Audit hanya merupakan salah satu bagian dari komite tersebut. Penelitian ini hanya meneliti karakteristik Komite Audit sebagai bagian dari seperangkat komite Dewan Komisaris sesuai dengan konsep corporate governance.

b. Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kinerja BUMN sebelum dan sesudah privatisasi. Hal ini berpotensi bias terhadap hasil penelitian karena karakteristik BUMN yang diprivatisasi relatif memiliki ukuran perusahaan yang besar. Dengan demikian kesimpulan hasil penelitian ini dapat berbeda jika diuji pada BUMN berskala kecil.

c. Penelitian ini tidak memperhitungkan intervensi politik pemerintah sebagai faktor lain yang dapat terjadi pada BUMN. Hal ini dapat mengakibatkan

(10)

147 kesulitan pembuktian keefektifan Dewan Komisaris di bawah intervensi tersebut.

d. Hasil penelitian ini dihadapkan pada masalah autokorelasi. Kendala autokorelasi dapat mengakibatkan kesimpulan yang diperolah dapat saja bias dikarenakan kendala tersebut. Namun demikian data penelitian yang terbatas dan unbalance tidak memungkinkan peneliti untuk mengatasi kendala ini. e. Privatisasi masing-masing BUMN dilaksanakan pada tahun yang berbeda

(tidak bersamaan), kondisi ini menyebabkan perbedan jumlah observasi pada tiap perusahaan sehingga data penelitian ini menjadi tidak balance.

f. Penelitian ini menggabungkan BUMN keuangan dan non keuangan dalam satu pengujian. Hal ini dapat mengakibatkan bias, mengingat sektor keuangan merupakan sektor yang highly regulated sedangkan sektor non keuangan tidak dihadapkan pada regulasi yang ketat. Perbedaan tingkat regulasi ini berpotensi menyebabkan perbedaan karakteristik CG pada BUMN.

g. Penelitian ini menggunakan ROE yang merupakan kinerja akuntansi dalam meegukur kinerja keuangan BUMN, dan tidak menggunakan kinerja pasar. Kinerja pasar tentunya dapat lebih mencerminkan persepsi pasar terhadap penerapan CG oleh tiap perusahaan. Namun demikian penggunaan kinerja akuntansi dalam penelitian ini di dasarkan pada pendapat Lukviarman (2004) bahwa kinerja akuntansi lebih sesuai untuk digunakan mengingat kondisi pasar inefisien di negara berkembang.

(11)

148 5.2.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut:

a. Penelitian ini menggunakan sampel BUMN selama lima tahun. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan periode waktu yang lebih panjang, sehingga dimungkinkan untuk memberikan hasil yang berbeda dan lebih menarik.

b. Penelitian ini hanya meneliti BUMN, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisir untuk seluruh BUMN di Indonesia. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan kriteria sampel seluruh BUMN di Indonesia agar diperoleh jumlah sampel yang lebih banyak sehingga dapat lebih mewakili BUMN secara keseluruhan.

c. Tingkat adjusted R square pada penelitian ini adalah 0,365, hal ini menunjukkan bahwa 36,5% variabel kinerja keuangan dapat dijelaskan oleh variasi dari delapan variabel independen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sisanya, yakni 63,5% variabel kinerja keuangan dapat dijelaskan oleh berbagai variabel lain di luar variabel dalam penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan karakteristik Dewan Komisaris yang lebih bervariasi sehingga dapat diketahui pengaruh berbagai karakteristik tersebut terhadap ketaatan kinerja keuangan perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi perusahaan, diharapkan agar hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan tempat penelitian dilakukan, untuk dapat menentukan langkah selanjutnya

Keraf (1981) meninjau reduplikasi dari segi morfologis dan semantis yaitu melihat reeduplikasi dari segi bentuk, fungsi dan makna. Keempat ahli bahasa diatas mengkaji reduplikasi

Hal ini juga dapat dilihat pada F hitung interaksi > F tabel pada taraf signifikan 5% yaitu 0,921>2,508 artinya tidak ada interaksi antara media tanam limbah

Menimbang, mengenai petitum keempat yaitu : menyatakan secara hukum Para Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji atau wanprestasi kepada Penggugat karena tidak

Social Media Marketing (SMM) berpengaruh positif terhadap Customer Relationship Management (CRM) sehingga semakin tinggi penilaian SMM menyebabkan semakin tingginya

Selain itu, pada tahun 2021 pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp12 triliun untuk Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi 10 juta keluarga penerima manfaat. Namun program BST ini

Untuk Crude Oil setiap hari terdapat masa rehat transaksi antara jam 04.00 WIB s/d jam 05.00 WIB (SUMMER), WINTER + 1 jam, dengan catatan selama masa rehat transaksi tersebut

Meskipun ketika individu mencapai prestasi akademik yang tinggi, hal tersebut berperan dalam pembentukan kepercayaan diri dan motivasi dalam bidang pendidikan individu tersebut