• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi Auditor dan Skeptisisme Profesional Terhadap Pendeteksi Kecurangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi Auditor dan Skeptisisme Profesional Terhadap Pendeteksi Kecurangan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi Auditor dan Skeptisisme Profesional Terhadap Pendeteksi Kecurangan

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Tangerang Selatan)

Syafrinaldi Ilham1), Silvi Reni Cusyana2), Amrizal3)

1-3 Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta

1E-mail: Syafrinaldi111@gmail.com

2E-mail: Silvirenic@yahoo.com

3E-mail: Amrizal@itb-ad.ac.id

Abstract

This study was to examine the effect of work experience, auditor independence and professional skepticism on fraud detection. This research was conducted on auditors who work in a public accounting firm in the South Tangerang area. The analytical method used in this research is Structural Equation Modeling (SEM). The results of the study show that work experience has a significant effect on fraud detection, auditor independence has a significant effect on fraud detection and professional skepticism significantly affects fraud detection and skepticism is the most dominant variable on fraud detection.

Keywords: Pengalaman Kerja, Independensi, Skeptisisme Profesional, Pendeteksian Kecurangan 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam proses audit perusahaan pengguna jasa audit, seorang auditor mendapatkan tempat yang penting sebagai pihak independen di wilayah perusahaan pengguna jasa, karena auditor memiliki kewajiban dari top level manajement untuk melaksanakan proses audit perusahaan tersebut. Agar performa manajemen dalam menjalankan kegiatan usahanya dinilai baik oleh investor dan komisaris perusahaan (Tjun et al., 2012). Pada awal tahun 2020 indonesia dikejutkan oleh sebuah fenomena yang terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya, yaitu terbongkarnya pembukuan laba semu sejak 2006 oleh investigasi BPK (Mintara & Hapsari, 2021). Karena fenomena The Big Four seperti EY, Pwc,Delloite, KPMG diduga terseret akan fenomena rekayasa laporan keuangan yang melibatkan akuntan PT.

Asuransi Jiwasraya karena merupakan KAP yang banyak ditunjuk untuk mengaudit BUMN (Ulya, 2020).

Laporan keuangan masa 2018 PT. Garuda Indonesian juga ditemukan Keganjilan, karena tidak memenuhi PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) pada laporan keuangan tersebut, sehingga 2 komisaris Garuda Indonesia enggan menandatangani laporan keuangan

tersebut (Pratiwi, 2019). Terdapat penambahan nilai yang tidak masuk akal pada laporan keuangan 2017 & 2018. Pada laporan keuangan 2017 PT. Garuda Indonesia rugi hingga $ 216,58 dan pada tahun 2018 untung hingga $ 809,846.

Terdapat selisih yang tidak masuk akan dalam laporan keuangan terserbut (Ratriani, 2019).

Sehingga mengakibatkan pemberian sanksi kepada AP Kasner Sirumapea dan KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan, atas fenomena tersebut (Sakti, 2019). Sanksi yang diberikan adalah pembekuan izin audit karena melanggar SA 315, SA, SA 560 & SA 700 (Aditya, 2019).

Terdapat fenomena lainnya pada PT. Hanson International yang memanipulasi financial statement tahun buku 2016, yang menyeret akuntan publik Sherly Jokom dari KAP Purwantono, Sungkoro dan Surja karena gagal mendeteksi kecurangan, (Idris, 2020). KAP Purwantono, sungkoro dan Surja disanksi karena melanggar Pasal 66 UUPM jis, SA 200 & SA 560 (OJK, 2019).

Dan selain itu ada juga fenomena yang terjadi di Tangerang selatan, KAP Soewarno & bono jatmiko digugat atas hasil audit yang menyebabkan kerugian terkait investasi pada Blok

(2)

BMG Australia 2009 yang dilakukan oleh pertamina. KAP digugat atas statement yang disampaikan pada hasil audit tanpa menguasai terlebih dahulu SPKN (Standar Perhitungan Kerugian Negara), serta tanpa menguasai mekanisme pengelolaan uang negara (PP39/2007) (Marwan, 2019)

Tentu saja, ada beberapa karakteristik yang berkontribusi pada kemampuan auditor untuk menemukan kecurangan, termasuk pengalaman kerja, independensi dan skeptisisme. Untuk mencapai tujuan auditor dalam mengidentifikasi kecurangan dengan sukses, auditor harus memenuhi banyak kewajiban yang luas, termasuk audit yang dilakukan oleh pejabat yang memiliki kompetensi esensial. Kompetensi yang harus dimiliki auditor untuk menemukan kecurangan khususnya tidak dapat dipelajari tetapi harus dikembangkan melalui pengalaman (Suryani &

Helvinda, 2015).

Akuntan publik harus menjaga sikap independensi, menurut (Ningtyas & Aris, 2016).

Memiliki akuntan publik yang independen memastikan bahwa pemilik perusahaan dan pihak lain yang telah menaruh kepercayaan dalam pekerjaannya dapat mengandalkan dia untuk jujur.

Kemandirian mental membutuhkan kemandirian fisik juga.

Selain sikap mental independen, auditor juga harus memegang skeptisisme profesional.

Louwers (2011) Auditor, menurut artikel tersebut, cenderung tidak menyetujui pernyataan manajemen tanpa bukti pendukung atau menuntut manajemen menyajikan data untuk mendukung asersi mereka, yang disebut skeptisisme profesional (bersama dengan bukti). Audit harus disiapkan dan dilakukan dengan skeptisisme yang sehat, dan auditor harus mampu mempertahankan dan memperoleh pengalaman yang memadai dalam audit. melakukan audit laporan keuanga (Adnyani et al., 2014).

Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti menemukan beberapa permasalahan atas fenomena-fenomena tersebut sehingga penelitian melakukan penelitian mengenai pengaruh pengalaman kerja, independensi auditor dan skeptisisme profesional terhadap pendeteksian kecurangan pada KAP di Kota Tangerang Selatan.

Permasalahan dalam penelitian ini (1) Apakah pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan klien pada KAP di Tangerang selatan, (2) Apakah independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan klien pada KAP di Tangerang selatan, (3) Apakah skeptisisme profesional berpengaruh signifikan terhadap pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan klien pada KAP di Tangerang selatan

1.2. Tinjauan Pustaka Audit

(Mulyadi, 2014) menyatakan Audit sebagaimana didefinisikan oleh American Institute of Certified Public Accountants, adalah pendekatan metodis untuk mengumpulkan dan membuat penilaian atas bukti yang disajikan secara objektif tentang proses pelaksanaan kegiatan dan peristiwa ekonomi. Agar dapat menguji apakah pernyataan telah memenuhi kaidah yang ditetapkan dan mengomunikasikan hasilnya ke public.

Pengalaman Auditor

Pengalaman auditor merupakan proses pembelajaran dan pengembangan perilaku prospektif yang terjadi sebagai hasil dari pendidikan formal dan informal. Pengalaman auditor juga menginformasikan setiap keputusan yang mereka ambil saat melakukan tugasnya, dan diharapkan pilihan yang mereka ambil adalah yang benar. Pengalaman auditor menunjukkan sifat tugas yang dilakukan dan memberikan kesempatan yang fantastis bagi auditor untuk meningkatkan kinerjanya (Kamil et al., 2018).

Independensi

Untuk menjamin hasil audit yang akurat dan relevan, hal ini dilakukan. Dalam melakukan audit, auditor independen adalah orang yang tidak terpengaruh atau dipengaruhi oleh manajemen atau pihak lain mana pun (Murti & Firmansyah, 2017). Yang mencirikan auditor sebagai independen adalah kemampuannya untuk melakukan audit tanpa campur tangan dari manajemen.

Menurut mereka yang memiliki kepentingan

dalam perusahaan yang diaudit, KAP yang

(3)

terlihat independen adalah benar-benar independen (Imansari & Halim, 2016).

Skeptisisme Profesional

Saat melakukan audit, penggunaan skeptisisme profesional membantu auditor mengumpulkan bukti substansial untuk mendukung opini audit yang konsisten dengan laporan keuangan. Skeptisisme ini akan mempengaruhi penilaian auditor atas kewajaran laporan keuangan ketika memberikan opini. Agar auditor dapat menentukan tingkat kepercayaan dan kebenaran bukti audit dan informasi manajemen, mereka harus memiliki sikap skeptisisme. Auditor akan melewatkan salah saji terkait penipuan jika dia tidak memiliki kecurigaan. Karena pada dasarnya fraud adalah suatu tindakan yang sengaja dilakukan, agar management terlihat dapat dipercaya dan biasanya dilakukan oleh suatu korporasi yang dipercaya oleh seluruh anggota organisasi (Sofie &

Nugroho, 2018).

Kecurangan

Dengan sengaja melakukan tindakan yang melanggar hukum dengan cara menghilangkan, atau memanipulasi informasi yang berpotensi mempengaruhi dan mengubah keputusan, penipuan adalah tindakan yang melayani kepentingan mereka yang melakukannya (Utomo, 2018).

Penipuan atau kesalahan dicirikan seperti itu oleh standar audit jika aktivitas yang mendasari yang mengarah pada pembuatan laporan keuangan disengaja atau tidak disengaja (Ikatan Akuntan Indonesia, 2016).

1.3. Kerangka Penelitian

Pengalaman kerja terhadap Pendeteksian Kecurangan

Variabel independen seperti pengalaman kerja, kualitas audit, independensi, dan skeptisisme profesional diperiksa untuk melihat bagaimana mereka mempengaruhi deteksi penipuan dalam penelitian ini.

Kemampuan untuk belajar dan mengembangkan potensi diri sekaligus memajukan karir adalah keuntungan dari pengalaman. Faktor lain yang menentukan pengalaman audit adalah jumlah jam terbang yang diperlukan untuk menyelesaikan prosedur audit

dan memberikan pendapat. Ini berarti bahwa kemampuan auditor untuk mendeteksi perilaku curang meningkat seiring dengan tingkat pengalamannya. Inilah yang kami harapkan untuk diketahui.

Ha1: Pengalaman Kerja berpengaruh positif terhadap pendeteksian kecurangan

Independensi Auditor terhadap Pendeteksian kecurangan

Untuk memastikan bahwa auditor tidak terpengaruh oleh pihak ketiga dalam menjalankan tugasnya, independensi auditor sangat penting Di mata hukum, auditor tidak diizinkan untuk menyatakan pendapat atas masalah apa pun.

Semua pihak yang menaruh kepercayaan pada profesi auditor memberikan tugas kehati-hatian kepada auditor untuk menjunjung tinggi integritas pribadinya serta manajemen dan pemilik perusahaan. Independensi auditor sangat penting untuk melakukan audit menyeluruh dan menemukan kecurangan, akibatnya Audit laporan keuangan utama dapat disalahartikan jika independensi auditor dikompromikan, dan laporan audit berikutnya tidak mencerminkan kenyataan.

Kecurangan akan lebih mungkin terbongkar sebagai akibat dari independensi auditor.

Ha2: Independensi berpengaruh positif terhadap pendeteksian kecurangan

Skeptisisme Profesional Terhadap Pendeteksian Kecurangan

Skeptisisme profesional auditor akan waspada terhadap setiap indikator kecurangan. Karena tingginya tingkat skeptisisme profesional auditor, kegagalan auditor untuk mengidentifikasi kecurangan akan rendah, dan auditor akan cenderung lebih dan lebih berhati-hati saat meneliti akun keuangan. Dengan demikian, semakin skeptisisme profesional auditor, semakin baik kemungkinan auditor mengidentifikasi kecurangan.

Ha3: Skeptisisme Profesional berpengaruh positif terhadap pendeteksian kecurangan

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kausalitas dengan pendekatan kuantitatif. Objek penelitian ini adalah KAP di Kota Tangerang Selatan, berdasarkan data

(4)

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan terdapat 10 KAP di wilayah Tangerang Selatan.

Tabel 1

Daftar KAP di Tangerang Selatan No

.

Nama KAP Nomor Ijin

1. Abdul Hamid dan Rekan 832/KM.1/2016 2. Bambang Sutopo, CPA 1017/KM.1/2017 3. Bima Adi Virgana 730/KM.1/2021 4. Dian Tjandra 444/KM.1/2019 5. Ery & Rekan 1396/KM.1/2012 6. Kadim, Veronica &

Syahirman

370/KM.1/2019 7. Muhamad Zen, Drs. &

Rekan

KEP-

1044/KM.17/1998 8. Nunuk Saryadi, Drs. KEP-

210/KM.17/1999 9. Tri Bowo Yulianti 574/KM.1/2015 10. Yohan H. Wibowo 85/KM.1/2018 Sumber: Diolah dari website (P2PK, 2021)

Pada penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data, yg berarti data penelitian ini adalah data primer. Yang diambil dari penyebaran kuesioner ke KAP di Kota Tangerang Selatan yang diukur menggunakan skala Likert.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis model SEM (Sturctural Equation Model) karena variabel dalam penelitian merupakan variabel unobserved sehingga dibutuhkan Teknik analisis data yang lebih kuat karena tiap variabel dalam penelitian ini menggunakan banyak indikator.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil penelitian

Setelah melakukan penyebaran kuesioner pada KAP di Kota Tangerang Selatan, peneliti mendapatkan respon dari 65 repsonden yang di deskripsikan pada tabel 2 dibawah ini

Tabel 2 Deskripsi Responden

Keterangan Jumlah

Jenis kelamin

Pria 36 orang

Wanita 29 orang

Usia responden

20 – 25 tahun 32 orang

26 – 30 tahun 26 orang

31 – 35 tahun 3 orang

36 – 40 tahun 2 orang

41 – 45 tahun 1 orang

46 – 50 tahun 1 orang

Jabatan terakhir

Junior Auditor 44 orang

Senior Auditor 18 orang

Asisten manajer 1 orang

Partner 2 orang

Pendidikan terakhir

S1 64 orang

S2 1 orang

Pengalaman kerja

<1 tahun 6 orang

1 – 3 tahun 27 orang

3 – 5 tahun 18 orang

5 – 10 tahun 10 orang

> 10 tahun 4 orang

Sumber: Diolah dari data penelitian Uji Validitas dan Reliabilitas

Output dari validitas berdasarkan prinsip Pearson Product Moment dibawah ini menunjukan hasil bahwa semua item untuk variabel pengalaman kerja, independensi auditor, skeptisisme profesional dan pendeteksian kecurangan menunjukan p value dibawah < 0,05, yang menunjukan semua item valid.

Tabel 3 Hasil Uji Validitas

Item p value

X1 X2 X3 Y α Ket

1 0,000 0,000 0,000 0,000 0,05 Valid 2 0,000 0,000 0,000 0,000 0,05 Valid 3 0,000 0,000 0,000 0,000 0,05 Valid 4 0,000 0,000 0,000 0,000 0,05 Valid 5 0,000 0,000 0,000 0,000 0,05 Valid 6 0,000 0,000 0,000 0,000 0,05 Valid 7 0,000 0,000 0,000 0,000 0,05 Valid 8 0,000 0,000 0,000 0,05 Valid

9 0,000 0,000 0,05 Valid

10 0,000 0,05 Valid

11 0,000 0,05 Valid

Sumber: Diolah dari data penelitian

Hasil uji reliabilitas pada tabel 4 menunjukan output bahwa instrumen untuk variabel pengalaman kerja, independensi auditor, skeptisisme profesional dan pendeteksian kecurangan menghasilkan nilai Cronbach Alpha >

0,60, maka dinyatakan reliabel

(5)

Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha

Pengalaman Kerja 0,887

Independensi Auditor 0,914 Skeptisisme Profesional 0,905 Pendeteksian Kecurangan 0,935 Sumber: Diolah dari data penelitian

Uji Kesesuaian Model (Goodness of fit Test) Hasil uji Goodness of fit menunjukan bahwa nilai Significance of Probability adalah 0,864 diatas nilai minimum yaitu 0,05. Dan nilai kriteria lainnya memiliki nilai diatas nilai minimum.

Dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini fit dan diterima

Tabel 5 Goodness of fit index Goodness of

fit index

Cut of value

Result Kriteria X2 - Chi-

square

≤ α.df< X2 46,55 <

89.999

Fit significance

probability

≥ 0,05 0.864 Fit

DF >0 116 Fit

RMSEA ≤ 0,08 0.039 Fit

GFI ≥ 0,90 0.936 Fit

AGFI ≥ 0.90 0.903 Fit

CMIN/DF ≤ 2,0 1.922 Fit

TLI ≥ 0,95 0.977 Fit

CFI ≥ 0,95 0.981 Fit

Sumber: Diolah dari data penelitian 3.2. Pembahasan

Hasil uji statistik dengan software AMOS pada tabel 6, menunjukan hasil setiap pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel. Pada tabel 6 menunjukan antar variabel memiliki nilai probability dibawah 0,05 yang berarti antar variabel memiliki pengaruh langsung.

Tabel 6

Hasil Regression Weight Variabel Esti

mate S.E. C.R. P Keputusa n

Y

X1

,258 ,081 3,168 ,002 Diterima

Y ,480 ,135 4,354 ,019 Diterima

X2

Y

X3

,667 ,112 5,970 0,00 Diterima

Sumber: Diolah dari data penelitian

Pengaruh pengalaman kerja terhadap pendeteksian kecurangan

Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pengalaman kerja terhadap pendeteksian kecurangan dilihat berdasarkan nilai signifikan yaitu 0,002 yang berarti kurang dari batas 0,05.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan (Dasila & Hajering, 2019) dalam penelitianya yang berjudul

“Pengaruh Pengalaman, Independensi dan Skeptisisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Fraud”. Dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil menunjukan bahwa pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan, sedangkan independensi dan skeptisisme professional auditor juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan.

Pengaruh independensi auditor terhadap pendeteksian kecurangan

Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara independensi terhadap pendeteksian kecurangan dilihat berdasarkan nilai signifikan yaitu 0,019 yang berarti kurang dari batas 0,05.

(Suganda et al., 2018) dalam penelitianya yang berjudul “Pengaruh Skeptisisme Profesional, Independensi Dan Pengalaman Auditor Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Fraud”

menunjukan hasil yang sama. Hasil menunjukan bahwa independensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan mendeteksian fraud, sedangkan pengalaman auditor dan skeptisisme professional juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan mendeteksian fraud. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda.

(6)

Pengaruh skeptisisme profesional terhadap pendeteksian kecurangan

Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara skeptisisme professional terhadap pendeteksian kecurangan berdasarkan nilai signifikan yaitu 0,000 yang berarti kurang dari batas 0,05.

Penelitian yang dijalankan (Herfansis & Rani, 2020) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengalaman Memoderasi Penilaian Risiko Kecurangan, Skeptisisme, Dan Independensi Terhadap Pendeteksian Kecurangan”.

Menunjukan hasil yang sesuai dengan hasil bahwa skeptisisme professional berpengaruh positif terhadap pendeteksian kecurangan, sedangkan penilaian risiko kecurangan juga berpengaruh positif terhadap pendeteksian kecurangan, tetapi independensi tidak berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis pada setiap hipotesis yang diajukan, diperoleh hasil bahwa variabel pengalaman kerja, independensi auditor dan skeptisisme profesional berpengaruh signifikan terhadap pendeteksian kecurangan.

Pada tabel 7 menunjukan bahwa variabel skeptisisme memiliki pengaruh paling besar terdapat pendeteksian kecurangan sebesar 0,805 atau 80,5%, selanjutnya variabel independensi auditor sebesar 0,422 atau 42,2% dan variabel pengalaman kerja sebesar 0,316 atau sebesar 31,6%

Tabel 7

Hasil Standardized Direct Effects

SP IA PK Fraud

Fraud ,805 ,422 ,316 ,000

Y10 ,000 ,000 ,000 ,779

Y9 ,000 ,000 ,000 ,635

Y7 ,000 ,000 ,000 ,661

Y6 ,000 ,000 ,000 ,969

Y5 ,000 ,000 ,000 ,758

Y4 ,000 ,000 ,000 ,593

Y3 ,000 ,000 ,000 ,971

Y2 ,000 ,000 ,000 ,461

Y1 ,000 ,000 ,000 ,176

X3.1 ,546 ,000 ,000 ,000

X3.3 ,886 ,000 ,000 ,000

X3.5 ,657 ,000 ,000 ,000

X3.7 ,967 ,000 ,000 ,000

X2.4 ,000 ,724 ,000 ,000

X2.7 ,000 ,917 ,000 ,000

X2.8 ,000 ,785 ,000 ,000

X1.6 ,000 ,000 ,995 ,000

X1.4 ,000 ,000 ,965 ,000

Sumber: Diolah dari data penelitian

Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dalam prosesnya meliputi keterbatasan wilayah sampel yang hanya di kota Tangerang Selatan. Waktu penyebaran dan pengumpulan kuesioner menjadi lebih lama dikarenakan penyebaran dilakukan saat Peak Season sehingga pengumpulan kuesioner memakan waktu lebih lama.

Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu bagi KAP untuk berkontribusi dalam pembahasan nilai pengalaman kerja, independensi auditor, dan skeptisisme profesional dalam mencegah dan mendeteksi penyajian laporan keuangan yang tidak benar. Dan bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk memperluas wilayah sampel dan menggunakan wilayah sampel yang belum dilakukan penelitian, meningkatkan variabel independen terhadap pendeteksian kecurangan dan memperhatikan waktu penyebaran kuesioner sehingga respon dari responden lebih optimal.

5. UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti mengucapkan terimakasih kepada ITB Ahmad Dahlan Jakarta yang telah mendukung selama proses pembuatan penelitian ini dan kepada seluruh auditor yang bekerja pada KAP di Kota Tangerang Selatan yang telah membantu dalam proses penelitian ini dengan mengisi kuesioner penelitian ini.

6. REFERENSI

Aditya, P. (2019). Sanksi Pembekuan Izin Akuntan Publik Auditor Garuda Indonesia Berlaku 27 Juli 2019. Merdeka.

https://www.merdeka.com/uang/sanksi- pembekuan-izin-akuntan-publik-auditor- garuda-indonesia-berlaku-27-juli-2019.html Adnyani, N., Atmadja, A. T., & Herawati, N. T.

(2014). Pengaruh Skeptisme Profesional

(7)

Auditor, Independensi, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Tanggungjawab Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan Dan

Kekeliruan Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik (KAP)

Wilayah Bali). E-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1), 1–11.

Dasila, R. A., & Hajering, H. (2019). Pengaruh Pengalaman, Independensi Dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Fraud. Jurnal Ilmu Ekonomi, 2(1), 69–73.

Herfansis, V. P., & Rani, P. (2020). Pengalaman Memoderasi Penilaian Risiko Kecurangan, Skeptisisme, dan Independensi Terhadap Pendeteksian Kecurangan. Equity, 23(1), 1.

https://doi.org/10.34209/equ.v23i1.1765 Idris, M. (2020). Jejak Hitam PT Hanson

International, Manipulasi Laporan Keuangan 2016.

https://money.kompas.com/read/2020/01/15/

160600526/jejak-hitam-pt-hanson-

international-manipulasi-laporan-keuangan- 2016?page=all

Ikatan Akuntan Indonesia. (2016). Kode Etik Akuntan Profesional. Ikatan Akuntan Indonesia, 1–54.

http://www.iaiglobal.or.id/v03/files/file_beri ta/KODE_ETIK_2016.pdf

Imansari, P. F., & Halim, A. (2016). Pengalaman Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Auditor Di Perusahaan Di Kota Malang ). Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi (JRMA), 4(1), 1–9.

Kamil, I., Sukarmanto, E., & Maemunah, M.

(2018). Pengaruh Etika Auditor ,

Pengalaman Auditor dan Audit Fee terhadap Kualitas Audit Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik ( Kap ) di Kota Bandung.

Prosiding Akuntansi, 783–790.

Marwan, A. (2019). Dugaan Malapraktik, KAP Soewarno, Bono Sujatmiko dan Heri Santoso Digugat. Aktual.

https://aktual.com/dugaan-malpraktek-kap- soewarno-bono-sujatmiko-dan-heri-santoso- digugat/

Mintara, M. B. M., & Hapsari, A. N. S. (2021).

Pendeteksian Kecurangan Pelaporan Keuangan Melalui Fraud Pentagon

Framework. Perspektif Akuntansi, 4(1), 35–

58. https://doi.org/10.24246/persi.v4i1.p35- 58

Mulyadi. (2014). Auditing, Buku 1. Salemba Empat.

Murti, G. T., & Firmansyah, I. (2017). Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal ASET (Akuntansi Riset, 10(1), 63–74.

Ningtyas, W. A., & Aris, M. A. (2016).

INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, DAN DUE PROFESSIONAL CARE:

PENGARUHNYA TERHADAP

KUALITAS AUDIT YANG DIMODERASI DENGAN ETIKA PROFESI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik se-Jawa Tengah dan DIY). Riset Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 1(1), 75–88.

https://doi.org/10.23917/reaksi.v1i1.1971 OJK. (2019). OJK Tetapkan Sanksi Administratif

terhadap PT Hanson Internasional Tbk, Benny Tjokrosaputro, Adnan Tabrani, dan Sherly Jokom. OJK.

https://www.ojk.go.id/id/berita-dan- kegiatan/pengumuman/Pages/OJK- Tetapkan-Sanksi-Administratif-terhadap- PT-Hanson-Internasional-Tbk,-Benny-- Tjokrosaputro,-Adnan-Tabrani,-dan-Sherly- Jok.aspx

P2PK. (2021). Daftar Kantor Akuntan Publik Aktif. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan.

https://pppk.kemenkeu.go.id/in/post/daftar- kantor-akuntan-publik-aktif

Pratiwi, H. R. (2019). Kronologi Kisruh Laporan Keuangan Garuda Indonesia. Merdeka.

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/201 90430174733-92-390927/kronologi-kisruh- laporan-keuangan-garuda-indonesia

Ratriani, V. R. (2019). Sering Rugi, Berikut Catatan Kinerja Keuangan Garuda Indonesia 2014-2019.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/12/

10/154611465/sering-rugi-berikut-catatan- kinerja-keuangan-garuda-indonesia-2014- 2019?page=all

Sakti, N. W. (2019). Menkeu Jatuhkan Sanksi Auditor Laporan Keuangan Garuda

(8)

Indonesia.

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/siara n-pers/siaran-pers-menkeu-jatuhkan-sanksi- auditor-laporan-keuangan-garuda-indonesia/

Sofie, S., & Nugroho, N. A. (2018). Pengaruh Skeptisme Profesional, Independensi, Dan Tekanan Waktu Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan. Jurnal Akuntansi Trisakti, 5(1), 65.

https://doi.org/10.25105/jat.v5i1.4844 Suganda, T. R., Ambarwati, S., & Astuti, T.

(2018). Pengaruh Skeptisisme Profesional, Independensi, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Fraud. Liquidity, 7(1), 19–26.

https://doi.org/10.32546/lq.v7i1.180

Suryani, E., & Helvinda, V. A. (2015). Pengaruh Pengalaman , Risiko Audit , Dan Keahlian Audit Terhadap Pendeteksian Kecurangan ( Fraud ) Oleh Auditor ( Survey Pada Kap Di Bandung ). Auditing: A Journal of Practice & Theory, 1–9.

Tjun, L. tjun, Marpaung, E. I., & Setiawan, S.

(2012). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Journal of Technopreneurship on Economics and Business Review, 1(2).

https://doi.org/10.37195/jtebr.v1i2.44 Ulya, F. N. (2020). Kasus Jiwasraya, Beberkan

Juga Peran Akuntan.

https://money.kompas.com/read/2020/01/09/

135638726/kasus-jiwasraya-beberkan-juga- peran-akuntan

Utomo, L. P. (2018). Kecurangan Dalam Laporan Keuangan “Menguji Teori Froud Triangle.”

Jurnal Akuntansi Dan Pajak, 19(1), 77.

https://doi.org/10.29040/jap.v19i1.241

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Skeptisme Profesional Auditor, Independensi, dan Pengalaman Auditor terhadap Tanggungjawab Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan dan Kekeliruan Laporan Keuangan

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui implementasi manajemen kurikulum di Madrasah Aliyah As’adiyah Atapange Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo

Strategi pemasaran dan promosi yang bagaimana yang seharusnya diterapkan untuk meningkatkan pangsa pasar dan tingkat penjualan produk susu formula PT.

penilaian yang objektif terhadap partisipator. 2) Peneliti mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif agar pembelajaran yang dilaksanakan tidak monoton.

Alat ini digunakan untuk mengetahui arah gerakan saja, di mana daerah yang turun akan mempunyai elevasi yang lebih rendah, akibat ini akan terlihat pada

Dengan berpedoman kepada SKN-Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan dan RPJM-N 2004-2009 maka Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2005-2009 telah ditetapkan kegiatan

+engunjung yang menginap, yaitu orang yang menggunakan asilitas akomodasi hotel sebagai tempat untuk menginap dan beristirahat. !dapun kegiatan3kegiatan tamu dalam