iv
TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM HAL PENYIDIKAN
DUGAAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH DJOKO SUSILO
ABSTRAK
Menurut hukum positif Indonesia dalam proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana korupsi dapat dilakukan oleh institusi POLRI maupun institusi KPK. Kewenangan yang sama tersebut dalam praktinya dapat menyebabkan konflik mengenai kewenangan penyelidikan dan penyidikan yang dapat menyebabkan adanya pelanggaran terhadap hak-hak tersangka. Oleh karena itu terdapat dua masalah yaitu: (1) Bagaimana kewenangan penyidikan perkara tindak pidana korupsi yang dilakukan KPK dikaitkan dengan Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang KPK? (2) Bagaimana tindakan yang dapat dilakukan oleh KPK dalam penyidikan dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Djoko Susilo?
Penelitian ini bersifat deskriptif untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh dan sistematis mengenai permasalahan yang diteliti
dihubungkan dengan peraturan hukum positif, dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu menitikberatkan pada data-data sekunder dan wawancara lapangan untuk mempelajari data primer, data sekunder, dan data tersier yang terkumpul berupa bahan-bahan hukum yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yang selanjutnya akan dianalisis secara yuridis kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Kewenangan penyidikan yang dimiliki oleh KPK terhadap Djoko Susilo walaupun dibatasi oleh kewenangan POLRI yang masih memiliki kewenangan penyidikan yang berpedoman kepada KUHAP. (2) Penyidikan yang dilakukan secara berlarut-larut oleh KPK membuat status Djoko Susilo menjadi gantung. Sehingga
bentuk perlindungan hukum terhadap hak –hak tersangka yaitu dengan