iv ABSTRAK
PENJUALAN RUMAH DINAS PROVINSI JAWA BARAT KEPADA PENGHUNI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN 1994 JUNTO PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40 TAHUN
1994 TENTANG RUMAH NEGARA
Perumahan dan permukiman yang layak menjadi salah satu kebutuhan dasar hidup manusia. Pemerintah berusaha dengan menerapkan berbagai kebijakan dalam bidang perumahan, salah satunya dengan memberikan kebijakan dan fasilitas rumah dinas kepada Pegawai Negeri yang diatur dalam PP 40 Tahun 1994 Tentang Rumah Negara Jo PP 31 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994. Rumah yang telah diisi oleh penghuni dapat dialihkan status kepemilikannya melalui proses sewa beli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis proses pengalihan rumah dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta untuk mengetahui tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh penghuni rumah dinas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif
dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis yaitu dengan
menggambarkan fakta-fakta yang ada, kemudian dilakukan analisis berdasarkan teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan diatas. Tahap penelitiannya dilakukan melalui penelitian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan melalui studi lapangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penghuni rumah dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat tidak memperoleh kepastian hukum dan kepemilikan rumah dinas golongan III yang dimohonkan untuk dibeli dengan alasan belum mendapatkan persetujuan DPRD, padahal menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007 hal tersebut tidak diperlukan. Maka dari itu penolakan permohonan penghunian rumah dinas tidak berdasarkan
hukum, karena menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007