IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Berdirinya Boss Parfum
Boss Parfum merupakan merupakan tempat kegiatan usaha berskala kecil dalam bidang isi ulang minyak wangi yang didirikan oleh Muhamad Riza pada tahun 2007. Sebelum mendirikan Boss Parfum, awalnya pemilik melakukan usaha kecil-kecilan, yaitu dengan menjual Parfum secara langsung (direct selling) kepada konsumen. Usaha ini dilakukan pada saat pemilik menyelesaikan gelar sarjananya di salah satu universitas swasta di Kota Depok. Konsumen yang menjadi pengguna parfum ini umumnya adalah mahasiswa di Universitas tersebut. Dalam menjalankan usahanya,
parfum yang dijual berasal dari toko parfum milik pamannya yang terletak di daerah Jakarta.
Seiring dengan berjalannya waktu, pemilik Boss Parfum menyadari bahwa parfum yang merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia dan pada saat itu jumlah toko isi ulang minyak wangi di Kota Bogor belum terlalu banyak, hal ini berarti pesaing dalam usaha isi ulang minyak wangi masih sedikit, oleh karena itu pemilik berinisiatif untuk mendirikan Boss Parfum.
Awal mula pendirian Boss Parfum dimaksudkan untuk melayani permintaan konsumen dengan cara menjual produk minyak wangi yang ditawarkan. Pada tahun 2008, pemilik mendaftarkan usahanya ke Departemen Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Deperindagkop) agar usaha ini memiliki kekuatan hukum dan terjamin legalitasnya. Hal ini sesuai dengan kriteria UKM menurut Inpres No. 10 tahun 1998, dimana suatu usaha harus memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Boss
Parfum merupakan salah satu jenis perusahaan perseorangan, karena kepemilikannya dimiliki oleh satu orang, bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja atau buruh yang sedikit dan menggunakan alat produksi teknologi sederhana.
4.2. Gambaran Umum Boss Parfum
Boss Parfum merupakan salah satu tempat usaha yang bergerak di bidang isi ulang minyak wangi yang terletak di Jl. RE Abdullah No. 1 Bogor. Dalam melakukan usahanya, Boss Parfum memiliki Visi untuk menjadi toko parfum terbesar di Kota Bogor, selain itu juga ingin menjadi pemasok utama untuk toko parfum di Kota Bogor. Misi yang akan dijalankan oleh Boss Parfum adalah : (1) Memperhatikan ketersediaan produk minyak wangi; (2) Keramahan dalam melayani konsumen; (3) Membuka cabang sebanyak-banyaknya untuk melayani permintaan parfum
di berbagai daerah di Kota Bogor.
Boss Parfum masih menggunakan peralatan sederhana seperti yang banyak digunakan oleh toko isi ulang minyak wangi lainnya. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi antara lain Gelas Ukur dan Suntikan yang dibuat sedemekian rupa yang berfungsi untuk memasukan minyak wangi kedalam botol yang memerlukan perlakuan khusus (botol original). Namun, sistem pencatatan transaksi sudah dilakukan dengan cukup baik. Transaksi harian dicatat dalam buku berisi kolom nama barang, jumlah dan harga yang selanjutnya akan di input kedalam komputer untuk pengolahan lebih lanjut seperti mengetahui jumlah pendapatan dan pengeluaran harian, selain itu juga berfungsi sebagai penyimpanan data (database) bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
4.3. Analisis Kelayakan Usaha Isi Ulang Minyak Wangi Boss Parfum 4.3.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran diperlukan untuk menilai sejauh mana potensi usaha tersebut dapat dijalankan. Analisis terhadap aspek ini menjadi perhatian pertama agar dapat diketahui sejauh mana peluang dan pangsa pasar yang tersedia dan dapat melihat kondisi pasar yang terjadi, sehingga dapat diperkirakan penjualan yang mungkin terjadi, agar dapat memperkirakan anggaran usaha. a. Bentuk Pasar
Bentuk pasar produsen untuk usaha isi ulang minyak wangi adalah pasar persaingan sempurna. Pada jenis pasar ini, jumlah
produsen tidak terbatas karena pada dasarnya usaha ini dapat dijalankan oleh berbagai pihak selama memiliki kemampuan. Sedangkan pasar konsumen yang dipilih adalah pasar penjualan langsung (direct selling), karena Boss Parfum telah memiliki tempat usaha yang tetap dan memungkinkan untuk menjual produknya langsung ke tangan konsumen dan pasar penjualan kembali (reseller), dimana Boss Parfum melayani permintaan dari toko parfum lain maupun penjual individual lain.
b. Kecenderungan Permintaan dan Penawaran
Dengan semakin banyak penduduk Kota Bogor yang bekerja di Ibu Kota Jakarta, menyebabkan banyaknya permintaan akan minyak wangi yang bermutu dan murah. Selain itu, di Bogor juga terdapat banyak Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah yang menambah keragaman penduduk. Para pelajar dari instansi tersebut akan memberikan peluang tersendiri bagi usaha isi ulang minyak wangi ini.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2009) menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Bogor pada akhir tahun 2008 adalah 942.204 jiwa, terdiri dari 476.476 jiwa laki-laki, 465.728 jiwa perempuan dan tersebar di enam wilayah kecamatan dengan laju pertumbuhan 4% per tahun. Kecamatan Bogor Barat merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu 205.123 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Bogor Timur yang hanya 94.329 jiwa. Hal tersebut menunjukkan bahwa Boss Parfum yang terletak di Kecamatan Bogor Barat memiliki pangsa pasar yang sangat luas.
Segmen konsumen yang ingin dicapai oleh Boss Parfum ini adalah penduduk Kota Bogor kalangan menengah ke atas, terutama yang membutuhkan minyak wangi bermutu, akan tetapi memiliki keterbatasan dalam segi biaya untuk membeli minyak wangi bermutu tetapi harga mahal. Target konsumen yang
dilayani adalah konsumen dari berbagai usia (14 – 60 tahun), baik umum, karyawan, mahasiswa dan pelajar. Dalam menempatkan citra produknya dibenak konsumen, Boss Parfum
memposisikan usahanya sebagai tempat isi ulang minyak wangi yang menyediakan segala jenis minyak wangi.
Sesuai dengan data yang dimiliki Boss Parfum, selama menjalankan usahanya, tercatat bahwa Boss Parfum melayani konsumen rata-rata 2.400 orang per bulan, artinya 28.800 orang per tahun, bila diasumsikan semua usaha isi ulang minyak wangi mengambil persentase pangsa pasar yang sama dan jumlah penduduk Kota Bogor berusia 14 – 60 tahun berjumlah 621.055 jiwa, maka dapat diperkirakan bahwa Boss Parfum memiliki pangsa pasar sebanyak 5 persen.
c. Analisis Persaingan
Dengan semakin menjamurnya usaha isi ulang minyak wangi, saat ini dapat ditemukan kios penyedia isi ulang minyak wangi di berbagai tempat di Kota Bogor. Hasil dari wawancara dengan pemilik Boss Parfum, didapatkan informasi bahwa setiap usaha isi ulang minyak wangi yang terdapat di Kota Bogor merupakan tempat isi ulang yang memiliki konsumen tersendiri. Hal ini disebabkan karena tampat isi ulang minyak wangi saat ini sudah terdapat di setiap daerah di Kota Bogor, seperti Diva Parfum yang terletak di jalan Ciheuleut, Toko Madinah Bibit Minyak Wangi di jalan Empang Raya dan Toko Jeddah Parfum yang berlokasi di jalan Raya Ciomas merupakan tempat isi ulang yang memiliki konsumen tersendiri, maka tidak ada tempat isi ulang minyak wangi yang dianggap sebagai pesaing utama oleh Boss Parfum karena pemilik menyadari bahwa konsumen akan memilih tempat isi ulang minyak wangi yang terdekat dengan daerah tempat tinggalnya. Namun sebenarnya hal ini dapat terbantahkan dengan gencarnya kegiatan promosi yang dapat
membuat konsumen mengatahui keberadaan Boss Parfum di Kota Bogor.
d. Strategi Bauran Pemasaran 1) Product (Produk)
Secara umum, produk yang dijual oleh Boss Parfum
terdiri dari tiga jenis, yaitu bibit minyak wangi, botol (kemasan) dan aksesoris yang berhubungan dengan perlengkapan minyak wangi.
i. Bibit Minyak Wangi
Bibit minyak wangi yang dijual oleh Boss Parfum
adalah bibit dengan berbagai merek dagang seperti Luzi, Parfex, Euro dan lain-lain, karena setiap merek dagang memiliki keunggulan dari jenis yang dimiliki. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan merek lain bila terdapat permintaan lain dari konsumen. Bibit ini merupakan bibit minyak wangi murni tanpa campuran bahan lain (solfiol). Solfiol adalah campuran atau pengencer Parfum non-alkohol yang tidak akan merubah atau tidak mempengaruhi bau atau aroma minyak wangi.
Parfum dengan campuran solfiol biasanya dikemas dalam botol roll on. Namun, bila campuran solfiol ditambah dengan alkohol, maka daya tahan dari Parfum akan berkurang.
Isi ulang minyak wangi adalah produk minyak wangi dimana terdapat dua pilihan, yaitu murni dan campuran. Minyak wangi murni adalah produk bibit minyak wangi tanpa menggunakan campuran alkohol atau etanol, produk ini umumnya dikemas dalam botol roll on. Sedangkan minyak wangi campuran adalah minyak wangi yang menggunakan campuran alkohol, umumnya dikemas dalam botol spray. Untuk produk minyak wangi campuran, standar yang digunakan oleh Boss Parfum
adalah 50 persen bibit minyak wangi berbanding 50 persen alkohol. Standar ini digunakan karena semakin banyak bibit minyak wangi yang digunakan, maka daya tahan minyak wangi tersebut akan semakin lama, namun tidak akan menimbulkan bercak atau noda pada pakaian saat pakaian dicuci. Dalam prakteknya, standar yang berlaku untuk campuran dapat berubah sesuai dengan keinginan konsumen.
Untuk minyak wangi campuran, Boss Parfum
menawarkan produk agar warna parfum mirip dengan warna aslinya. Parfum campuran ini ditambahkan pewarna yang tidak akan meninggalkan noda di baju maupun kulit. Alkohol yang digunakan adalah alkohol murni dengan kadar 97 persen tanpa campuran lain. ii. Botol (kemasan)
Salah satu penunjang mutu produk adalah kemasan yang menarik dan diterima konsumen. Konsumen umumnya menyukai kemasan yang baik sebagai identifikasi awal dari atribut produk. Kemasan yang ditawarkan berupa botol yang terdiri dari berbagai jenis, bahan dan ukuran. Jenis botol yang ditawarkan adalah botol dengan jenis spray dan roll on. Jenis tersebut terdiri dari bahan kaca maupun plastik. Ukuran yang tersedia mulai dari botol dengan ukuran 5–100 ml. Botol-botol tersebut dipajang dalam etalase kaca agar konsumen dapat melihat langsung kenampakan dari botol yang akan dipilih atau digunakan sebagai kemasan parfum yang dibeli.
Kemasan atau botol yang dijual tidak selalu sama setiap periode, tergantung dari keberadaan jenis maupun tipe botol yang tersedia di distributor. Tabel 2
memaparkan bahan, jenis dan ukuran botol yang disediakan oleh Boss Parfum.
Tabel 2. Bahan, jenis dan ukuran botol yang disediakan Boss Parfum
No Bahan Jenis Ukuran (ml)
1. Plastik Spray 10 23 50 100 2. Kaca Spray 10 35 50 65 75 100 3. Kaca Roll on 3 6 7 8 10 12 iii. Aksesoris
Selain bibit minyak wangi dan botol yang digunakan sebagai kemasan, produk lain yang ditawarkan oleh Boss Parfum adalah produk sampingan (aksesoris). Produk sampingan ini terdiri dari gelas ukur, suntikan dan
sprayer.
Gelas ukur dan suntikan merupakan alat yang berhubungan dengan perlengkapan isi ulang. Gelas ukur digunakan untuk mengukur atau menghitung volume bibit minyak wangi dan alkohol yang akan digunakan. Suntikan yang ditawarkan adalah suntikan dengan jenis khusus yang dibuat sedemikian rupa agar dapat digunakan untuk mengisi botol minyak wangi, botol yang diisi dengan menggunakan suntikan ini biasanya berasal dari botol-botol minyak wangi asli (original), dimana
minyak wangi yang telah dicampur tidak dapat langsung dituangkan kedalam botol tersebut.
Berbeda dengan gelas ukur dan suntikan, sprayer
merupakan salah satu aksesoris yang berhubungan dengan botol (kemasan). Sprayer adalah bagian atas dari botol yang berfungsi untuk menyemprotkan minyak wangi yang berada di dalam botol. Terdapat dua jenis sprayer, yaitu sprayer yang berasal dari botol biasa dan asli (original). Kedua sprayer ini memiliki fungsi yang sama, namun bentuknya berbeda. Sprayer biasa dapat langsung dipasang kedalam botol, tapi sprayer yang berasal dari botol asli dipasang dengan perlakuan khusus.
2) Price (Harga)
Penetapan harga adalah berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang digunakan dengan mempertimbangkan harga pasar yang berlaku dan
mark up. Kisaran harga bibit minyak wangi per ml di pasar konsumen adalah Rp. 1.000,- - Rp. 3.000,- tergantung dari merek bibit dan mutu bibit minyak wangi tersebut. Boss
Parfum yang berada dalam pasar persaingan sempurna merupakan tempat usaha yang bertindak sebagai price taker, artinya dalam penetapan harga jual produknya Boss Parfum
harus mengikuti harga yang berlaku di pasar.
Harga yang ditetapkan oleh Boss Parfum sendiri bervariasi sesuai dengan mutu dari bibit minyak wangi dan jenis botol yang dipilih oleh konsumen, namun tidak berbeda jauh dengan harga pasar yang berlaku. Untuk harga bibit minyak wangi yang umum digunakan adalah Rp. 1.000,-, Rp. 1.500,- dan Rp. 2.000,- per ml. Sedangkan untuk bibit-bibit minyak wangi tertentu harga jualnya dapat mencapai Rp. 3.000,- per ml. Dalam peranannya sebagai reseller, Boss
Parfum menetapkan harga Rp. 85.000,- per 100 ml namun hal itu tergantung dari jenis bibit minyak wangi.
Selain bibit minyak wangi, setiap usaha isi ulang minyak wangi akan menyediakan botol. Harga botol yang terjadi di pasar bermacam-macam tergantung dari ukuran, jenis dan bahan botol tersebut. Tidak ada aturan atau ketetapan baku untuk menentukan botol yang akan diperjual-belikan, namun Boss Parfum menyediakan botol seperti yang terdapat pada Tabel 3.
Tabel 3. Daftar harga botol yang ditawarkan Boss Parfum No Bahan Jenis Ukuran
(ml) Harga/lusin (Rp.) 1. Plastik Spray 10 23 50 100 25.000 3.000 45.000 55.000 2. Kaca Spray 10 35 50 65 75 100 36.000 60.000 66.000 72.000 72.000 84.000 3. Kaca Roll on 3 6 7 8 10 12 16.000 16.000 17.000 17.000 18.000 18.000
Untuk pembelian partai besar, Boss Parfum
memberikan potongan harga. Berdasarkan data dari Bank Indonesia (www.bi.go.id), inflasi (Indeks Harga Konsumen) yang terjadi pada tahun 2009 adalah 5 persen, oleh karena itu, tempat usaha isi ulang minyak wangi ini harus meningkatkan harga dan penjualannya minimal 5 persen per tahun untuk mengimbangi atau waspada terhadap inflasi dan kenaikan biaya produksi yang terjadi.
3) Place (Distribusi)
Pemasaran akan menjadi lebih efektif apabila didukung dengan perencanaan distribusi yang memadai. Boss Parfum
yang telah memiliki tempat usaha yang tetap, melaksanakan pendistribusian produknya langsung ke konsumen, atau dengan kata lain Boss Parfum melaksanakan sistem penjualan langsung (direct selling).
4) Promotion (Promosi)
Kegiatan promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dan memudahkan pelaksanaan penjualan. Bentuk promosi yang dilakukan oleh Boss Parfum
selama ini masih promosi dari mulut ke mulut, iklan di majalah, dan penempelan sticker di tempat-tempat yang mudah dilihat konsumen seperti di dalam angkutan umum. Selain itu, Boss Parfum juga memberikan potongan harga untuk pembelian produk dengan jumlah tertentu. Hal ini menyebabkan banyaknya konsumen yang ingin membeli dalam jumlah banyak untuk dijual kembali, jadi secara tidak langsung Boss Parfum memiliki sales marketing yang tidak terikat.
4.3.2 Aspek Teknik dan Teknologi
Aspek teknik dan teknologi diperlukan untuk melihat apakah dari segi pembangunan proyek dan implementasi secara teknis dapat dilaksanakan dan berkaitan dengan teknologi yang digunakan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi dari usaha ini. Dalam pembahasan ini dibahas beberapa faktor, diantaranya :
a. Lokasi
Tempat usaha Boss Parfum berada dalam ruko di Jl. RE Abdullah No. 1. Lokasi ini dinilai cukup strategik dan mudah dijangkau, karena merupakan daerah yang ramai dilalui kendaraan. Selain itu, kios ini terletak didepan Mesjid Al-Huda
yang merupakan salah satu mesjid terkenal di Kota Bogor. Hal tersebut adalah salah satu faktor yang dapat memudahkan penjualan Boss Parfum.
b. Penyediaan Bahan Baku dan Proses Produksi
Bahan baku yang digunakan adalah bibit minyak wangi bermutu yang diperoleh langsung dari importir bibit minyak wangi yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Sedangkan untuk pendistribusiannya dilakukan dengan sistem diantar langsung, sehingga menghemat biaya distribusi. Pemilihan bahan baku ini dilakukan langsung di tempat usaha oleh bagian pembelian bahan baku berdasarkan mutu dari bibit tersebut seperti bau atau aroma, daya tahan, harga dan kekentalan dari bibit minyak wangi tersebut.
Botol yang digunakan sebagai kemasan merupakan salah satu produk penting yang harus dijaga ketersediaannya. Dalam penyediaannya, Boss Parfum telah memiliki pemasok tetap. Botol-botol tersebut berasal dari importir botol dengan sistem diantar langsung. Selain botol, Boss Parfum juga menjual produk sampingan yang berasal dari importir botol terutama sprayer. Untuk menjaga ketersediaan produk-produknya, Boss Parfum
selalu memesan sebelum persediaan produknya habis, dalam jangka waktu satu bulan Boss Parfum dapat memesan sebanyak 2 - 3 kali pemesanan.
Fokus kegiatan operasional Boss Parfum adalah penjualan bibit parfum sebagai bahan baku menjadi produk parfum yang siap digunakan oleh konsumen. Oleh karena itu, proses produksi hanya dilakukan bila terdapat permintaan dari konsumen atau terjadi transaksi. Tahapan dalam kegiatan produksi di Boss
Parfum adalah :
1) Pemilihan Aroma Minyak Wangi
Pemilihan aroma minyak wangi ini dilakukan oleh konsumen. Konsumen memilih aroma minyak wangi yang
tersedia berdasarkan selera. Karyawan memberikan botol yang berisi aroma yang diminta oleh konsumen. Namun, bila konsumen tidak memiliki pilihan aroma yang diinginkan, maka karyawan Boss Parfum memberikan rekomendasi agar konsumen dapat mencium sendiri aroma dari minyak wangi tersebut. Dalam tahap ini, bila konsumen membeli baru, maka karyawan menanyakan mengenai jenis produk (murni/campuran), jumlah bibit minyak wangi, jenis botol yang akan digunakan dan ukuran botol. Apabila konsumen akan mengisi ulang, biasanya membawa botol minyak wangi kosong yang akan digunakan untuk diisi minyak wangi baru. Bila konsumen menginginkan minyak wangi campuran, maka karyawan akan menanyakan mengenai konsentrasi atau perbandingan antara bibit minyak wangi dan campuran alkoholnya.
2) Pengukuran dan Pencampuran Bibit Minyak Wangi Setelah memilih aroma minyak wangi, maka karyawan akan mengukur jumlah bibit minyak wangi sesuai dengan permintaan konsumen menggunakan gelas ukur. Proses pencampuran yang dilakukan sangat sederhana. Pencampuran yang dilakukan adalah memasukkan alkohol kedalam gelas ukur yang sudah berisi bibit minyak wangi sesuai dengan permintaan tadi, sehingga mencapai ukuran botol yang digunakan, atau sesuai dengan konsentrasi yang diinginkan. Setelah itu, gelas ukur yang berisi campuran minyak wangi dan alkohol diaduk hingga merata.
3) Pengemasan Minyak Wangi
Proses pengemasan dilakukan dengan menuangkan campuran minyak wangi yang telah tercampur kedalam botol. Terdapat dua jenis botol. Pertama adalah botol biasa, pengemasan kedalam botol ini dapat langsung dituangkan melalui leher botol. Kedua adalah botol inject, pengemasan
kedalam botol ini harus menggunakan alat khusus berupa suntikan, karena leher botol tertutup oleh bahan mirip sedotan yang akan rusak dan mengganggu keluarnya parfum bila disemprotkan apabila penutup tersebut dibuka. Botol jenis kedua biasanya ditemukan dalam botol asli yang berasal dari pabrik minyak wangi pasaran.
c. Tata letak
Tata letak dari Boss Parfum yang bertempat di dalam sebuah Ruko secara umum mengikuti bentuk dan tata letak yang telah ada tanpa melakukan banyak perubahan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terlalu banyak memakan biaya pembangunan. Perubahan-perubahan yang dilakukan hanya pada penempatan-penempatan alat-alat dan pajangan seperti etalase dan kusi-kursi. Tata letak yang ada di Boss Parfum dapat dilihat pada Gambar 2.
4.3.3 Aspek Manajemen dan Operasional
Analisis aspek manajemen dan operasional Boss Parfum
meliputi :
a. Kepemilikan dan Perizinan
Boss Parfum merupakan tempat usaha berskala kecil yang dimiliki oleh seorang pemilik dan bertanggungjawab atas seluruh kegiatan manajerial yang terjadi di dalamnya. Legalitas suatu usaha berkaitan dengan sahnya keberadaan usaha di mata hukum. Manfaat dari adanya legalitas adalah usaha tersebut akan diakui eksistensinya, dengan pengakuan eksistensi ini, maka usaha tersebut akan dikenal oleh masyarakat, kemudian memudahkan usaha untuk mengembangkan bisnisnya, karena mendapatkan perlindungan secara hukum dari pemerintah.
Keterangan : 1 : Tempat Parkir 2 : Teras 3 : Pintu 4 : Etalase Pajangan 5 : Kursi 6 : Etalase Botol 7 : Etalase Aksesoris 8 : Meja
9 : Lemari Bibit Minyak Wangi
Gambar 2 . Tata letak Boss Parfum
Dalam mendapatkan legalitas tersebut, pemilik Boss
Parfum telah mendapatkan perizinan yang harus dilengkapi dalam mendirikan suatu tempat usaha. Beberapa perizinan yang telah dimiliki oleh Boss Parfum, antara lain :
2
1
4
6
6
9
9
7
84
5 5 5 5 5 5 31) Tanda Daftar Perusahaan No : 10.04.5.52.06325 dari Departemen Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi (Deperindagkop) Kota Bogor.
2) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) No : 517/791/PK/B/Deperindagkop yang juga dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Deperindagkop) Kota Bogor
3) Surat Ijin Gangguan Tempat Usaha Bukan Perusahaan No : 503.45/136-Bobar/Tahun 2008 yang juga dikeluarkan oleh Kecamatan Bogor Barat.
4) NPWP atas nama pemilik Boss Parfum dengan No : 69.027.680.3-404.000 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pajak Kota Bogor.
b. Struktur Organisasi
Boss Parfum adalah tempat usaha berskala kecil, oleh karena itu posisi yang terdapat dalam struktur organisasi Boss
Parfum masih sangat sederhana dan dalam kenyataannya masih terjadi pembagian tugas yang kurang sempurna. Akan tetapi secara umum, susunan struktur organisasi Boss Parfum dapat dilihat pada Gambar 3.
Boss Parfum didirikan oleh Muhammad Riza yang juga merupakan pemilik dari tempat usaha ini, karena masih sangat sederhana, sehingga pemilik bertanggungjawab pada bagian keuangan dan pembelian. Bagian keuangan bertugas untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran Boss Parfum, selain itu bagian keuangan juga bertugas input setiap data transaksi harian kedalam komputer yang akan digunakan sebagai database. Bagian pembelian bertugas untuk menentukan dan memeriksa setiap bahan baku yang akan masuk ke Boss Parfum. Jadi, secara tidak langsung bagian pembelian berperan sebagai Quality Control (QC) pada bahan baku.
Gambar 3. Struktur organisasi Boss Parfum
Bagian produksi adalah bagian yang melayani setiap permintaan konsumen pada setiap transaksi. Selain melayani permintaan konsumen, bagian produksi juga bertugas untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi setiap hari kedalam buku yang selanjutnya data tersebut akan dimasukkan kedalam komputer oleh bagian keuangan.
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam pendirian usaha apapun. Tenaga kerja dalam kegiatan operasional dibedakan menjadi tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap. Tenaga kerja tetap merupakan karyawan yang digaji setiap bulan, memiliki tanggungjawab atas kemajuan perusahaan dan bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam sebuah perusahaan. Sedangkan tenaga kerja tidak tetap merupakan tenaga yang dibutuhkan untuk waktu dan bagian tertentu. Boss
Parfum tidak memiliki tenaga kerja tidak langsung, akan tetapi hanya memiliki tiga orang karyawan yang termasuk dalam tenaga kerja tetap, yaitu bagian produksi.
Dalam menjalankan usahanya, pemilik menyadari bahwa perkembangan jenis usaha isi ulang minyak wangi ini akan mengalami kemajuan, maka untuk mengatasi keterbatasan
Keuangan Produksi Produksi Produksi Pemilik Pembelian
pelayanan terhadap konsumen, pemilik berencana untuk menambah sedikitnya dua orang untuk ditempatkan di bagian produksi.
Perekrutan tenaga kerja yang terjadi di Boss Parfum tidak serumit seperti yang terjadi di perusahaan besar pada umumnya, tingkat pendidikan yang dibutuhkan untuk calon tenaga kerja tidak ditetapkan terlalu tinggi, yang penting calon tenaga kerja tersebut memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup dalam bidang minyak wangi dan mau bekerja keras. Jam kerja yang berlaku bagi karyawan adalah mulai dari jam buka kios, pukul 08.00 hingga waktu tutup, yaitu pukul 20.00. Tidak ada sistem penggantian, tetapi mendapat jam istirahat makan siang.
Selain tugas dan kewajiban, hak karyawan Boss Parfum
juga sangat diperhatikan oleh pemilik. Sistem penggajian yang berlaku adalah karyawan mendapat gaji bulanan yang langsung dibayarkan setiap bulan dan mendapat gaji harian untuk keperluan karyawan tersebut seperti makan siang dan transport. Karyawan mendapat bagian libur setiap dua minggu sekali. Tapi, tidak ada sanksi bila karyawan tersebut tidak masuk kerja dengan alasan yang jelas. Selain itu, karyawan juga mendapatkan Tunjangan Hari Raya sebesar dua kali gaji pokok.
4.3.4 Aspek Finansial
Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan perkiraan besarnya yang diperlukan untuk pendirian isi ulang minyak wangi. Analisis aspek ini membicarakan mengenai kebutuhan dana, baik kebutuhan dana untuk aktiva tetap maupun sumber dana yang digunakan untuk modal kerja.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam usaha isi ulang minyak wangi ini dalam menentukan kriteria kelayakan adalah :
a. Usaha yang dilakukan adalah usaha mandiri. Dimana Boss
dijual kembali ke konsumen. Fokus usaha Boss Parfum adalah penjualan produk.
b. Periode analisis usaha yang direncanakan adalah 5 tahun yang telah disepakati oleh pihak Boss Parfum.
c. Usaha dimulai pada bulan Agustus 2007, akan tetapi tahun analisis dimulai dari tahun 2009-2014, yaitu pada tahun ke nol sampai dengan tahun ke lima.
d. Biaya investasi untuk investasi barang-barang tidak bergerak dikeluarkan pada tahun 2007 dengan harga yang disesuaikan dengan penyusutan.
e. Harga-harga yang digunakan adalah harga yang berlaku pada tahun analisis, yaitu harga tahun 2009 dan berubah sesuai dengan tingkat inflasi.
f. Tingkat inflasi yang terjadi adalah 5 persen (www.bi.go.id, 2009) dan dianggap konstan setiap tahunnya.
g. Harga produk minyak wangi yang digunakan adalah harga per liter dan harga produk botol dan aksesoris adalah harga per lusin. h. Sesuai dengan jumlah penduduk yang akan dilayani dan laju
pertumbuhannya, maka pangsa pasar yang diambil oleh Boss
Parfum adalah 5 persen dan akan meningkat 4 persen setiap tahunnnya, maka penjualan untuk setiap produk diasumsikan akan meningkat 9 persen pada tahun kedua dan seterusnya. i. Jumlah tenaga kerja yang terlibat adalah seluruh tenaga kerja
Boss Parfum.
j. Sumber modal yang digunakan adalah modal sendiri.
k. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah 13 persen, yaitu tingkat suku bunga pinjaman yang berlaku pada bulan Januari 2009 (www.bni.co.id, 2009).
l. Unsur pajak yang digunakan dalam perhitungan ini adalah pajak bumi dan bangunan sebesar Rp. 200.000,- dan pajak penghasilan 15 persen yang dikeluarkan setiap tahunnya.
m. Dalam penghitungan biaya penyusutan, setiap aset yang umur ekonomisnya kurang dari lama tahun analisis diasumsikan tidak memiliki nilai akhir (nol).
n. Skenario sensitivitas dilakukan dengan dua perubahan, yaitu peningkatan biaya variabel 5 persen dan penurunan volume penjualan 10 persen. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai seberapa besar pengaruh peningkatan dan penurunan tersebut terhadap kriteria-kriteria investasi.
Analisis aspek finansial untuk pendirian usaha Isi Ulang Minyak Wangi Boss Parfum adalah :
a. Kebutuhan dan Sumber Dana
Dana yang dibutuhkan untuk usaha isi ulang minyak wangi digunakan untuk modal investasi dan modal kerja. Kebutuhan investasi merupakan modal yang dikeluarkan pada awal periode usaha untuk pembelian sarana dan prasarana yang mendukung berjalannya usaha tersebut dan digunakan untuk memperoleh manfaat hingga secara ekonomis tidak dapat digunakan lagi. Jika investasi awal secara ekonomis sudah tidak dapat digunakan lagi, maka dilakukan investasi kembali atau yang disebut dengan reinvestasi. Kebutuhan invesatsi untuk periode pertama investasi dapat dilihat dalam Tabel 4.
Total rencana kebutuhan modal pada periode pertama usaha ini adalah Rp. 803.350.700,- terdiri dari kebutuhan investasi tahun ke nol Rp. 239.930.000,- dan perkiraan modal kerja Rp. 563.420.700,-. Bangunan toko yang digunakan adalah bangunan berupa ruko, sehingga biaya untuk instalasi listrik, telepon dan pemasangan air sudah termasuk didalamnya. Usaha ini menggunakan tiga jenis etalase dan satu jenis lemari yang terbuat dari kaca.
Tabel 4. Kebutuhan investasi Boss Parfum
Jenis Jumlah (Rp.)
A. Aktiva
Bangunan Toko dan Instalasi 220.000.000
Etalase 10.850.000
Peralatan 3.380.000
Perlengkapan 1.700.000
Perizinan 4.000.000
Jumlah Aktiva (A) 239.930.000
B. Modal Kerja
Bahan Baku Produksi 478.299.200
Biaya kemasan 1.500.000
Biaya tenaga kerja 60.000.000
Biaya lain-lain 23.621.500
Jumlah Modal Kerja (B) 563.420.700
TOTAL BIAYA KERJA (A+B) 803.350.700
Bahan baku produksi terdiri dari alkohol, bibit minyak wangi, botol dan aksesoris. Sedangkan kemasan yang digunakan adalah kemasan plastik berlogo agar dapat digunakan sebagai salah satu sarana promosi. Biaya lain-lain terdiri dari biaya tagihan listrik, air, telepon dan penyusutan. Perhitungan biaya penyusutan dapat dilihat dalam Lampiran 2.
Sumber pendanaan untuk usaha isi ulang minyak wangi Boss Parfum seluruhnya berasal dari modal sendiri. Bangunan toko merupakan tempat yang dimiliki keluarga pemilik yang sengaja dibeli untuk melakukan usaha ini.
b. Proyeksi Penerimaan
Pendapatan yang akan diterima dari hasil penjualan produk, baik produk bibit minyak wangi, botol maupun aksesoris. Pada tahun pertama Boss Parfum ditargetkan mampu menjual 351 l bibit minyak wangi, 1.336 lusin semua jenis dan ukuran botol, 36 lusin produk suntikan dan sprayer dan 12 unit produk gelas ukur. Hal itu berarti dalam satu bulan Boss Parfum dapat menjual 29,25 liter bibit minyak wangi, 111 lusin semua produk botol, 3 lusin suntikan maupun sprayer dan 1 unit gelas ukur. Seluruh
penjualan tersebut diperkirakan akan naik 9 persen pada tahun berikutnya. Dengan harga modal dan harga jual yang diperkirakan naik 5 persen, maka dapat diproyeksikan penerimaan Boss Parfum selama 5 tahun analisis. Proyeksi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Proyeksi penerimaan Boss Parfum.
Tahun
Jenis Produk (Rp.)
Bibit Minyak Wangi Botol Aksesoris 1 555.500.000 47.166.000 4.200.000 2 635.769.750 53.981.487 4.806.900 3 727.638.479 61.781.812 5.501.497 4 832.782.239 70.709.284 6.296.463 5 953.119.273 80.926.775 7.206.302 c. Penilaian Investasi
Kelayakan usaha Boss Parfum dapat dilihat dengan menggunakan lima penilaian kriteria investasi, yaitu NPV, IRR, Net B/C, BEP dan PBP. Hasil perhitungan kriteria investasi secara komprehensif dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4. Nilai dari kriteria penilaian investasi dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Nilai kriteria penilaian investasi Boss Parfum Kriteria Investasi Nilai
Net Present Value (NPV) Rp. 57.494.385,-
Internal Rate of Return (IRR) 21%
Net Benefit/Cost (Net B/C) 1,24
Break Even Point (BEP) Rp. 391.161.287,-
Payback Period (PBP) 1,12
1) NPV
Kriteria NPV didasarkan atas konsep pendiskontoan seluruh arus kas ke nilai sekarang. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai NPV untuk Boss Parfum adalah
Rp. 57.494.385,-. Nilai tersebut merupakan penerimaan kas bersih yang diterima usaha isi ulang minyak wangi Boss
Parfum selama lima tahun periode analisis. Dari data tersebut didapatkan nilai positif yang menunjukkan bahwa nilai arus kas masuk lebih besar daripada nilai kas keluar, sehingga usaha isi ulang minyak wangi ini layak untuk dilanjutkan. 2) IRR
Menurut Rangkuti (2005), IRR adalah suatu metode untuk mengukur tingkat investasi. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai IRR dari Boss Parfum 21 persen, nilai ini lebih besar dari nilai suku bunga pinjaman yang digunakan dalam perhitungan (13 persen). Hal ini berarti, tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi pada pengembangan usaha ini lebih besar nilainya dibandingkan tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi yang dilakukan pada bank. Dengan demikian, kriteria untuk usaha isi ulang minyak wangi dapat dinilai layak.
3) NET B/C
Net B/C atau Rasio Keuntungan/Biaya sama dengan
Profitability Index (PI) menunjukkan kemampuan menghasilkan laba per satuan nilai investasi (Soeharto, 2001). Hasil perhitungan untuk Boss Parfum menunjukkan nilai 1,24. nilai ini berarti perbandingan penerimaan dari usaha lebih besar daripada jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya, atau dengan kata lain usaha isi ulang minyak wangi Boss Parfum akan mendapatkan tambahan penerimaan Rp. 1,24 dari setiap pengeluaran Rp. 1,00 dan karena nilai Net B/C ini lebih besar dari 1 (PI >1), maka usaha isi ulang minyak wangi ini layak untuk dilanjutkan. 4) BEP
BEP merupakan suatu keadaan dimana pendapatan usaha mencapai titik impas, artinya tidak mengalami
keuntungan maupun kerugian. Berdasarkan hasil perhitungan, usaha isi ulang minyak wangi Boss Parfum mencapai titik impas pada Rp. 391.161.287,-. Artinya pendapatan Boss
Parfum harus melebihi nilai tersebut untuk mendapatkan
margin atau keuntungan. 5) PBP
Periode pengembalian (PBP) adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi, yang dihitung dari arus kas bersih (Soeharto, 2001). Dari hasil perhitungan ini didapat nilai 1,12 tahun. Hal ini berarti usaha ini sudah dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur usaha berakhir, maka usaha isi ulang minyak wangi ini layak untuk dijalankan dan menguntungkan.
6) Analisis Sensitivitas
Hasil analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan suatu usaha dalam menghadapi setiap perubahan yang mungkin terjadi. Analisis ini dilakukan dengan dua perubahan, yaitu peningkatan biaya variabel dan penurunan volume penjualan. Pada skenario peningkatan biaya variabel, biaya-biaya yang terdiri dari biaya pembelian alkohol, bahan baku produksi (bibit minyak wangi, botol dan aksesoris), plastik kemasan, pembayaran tagihan listrik, tagihan air dan tagihan telepon dinaikan 5 persen. Sedangkan pada skenario penurunan penjualan dilakukan dengan penurunan 10 persen.
Analisis sensitivitas dengan peningkatan biaya variabel 5 persen menunjukkan bahwa nilai NPV Rp. 15.858.405,-, Net B/C 1,07 dan PBP 3,07, akan tetapi nilai IRR yang diperoleh adalah 8 persen dimana nilai ini lebih kecil dari dari tingkat suku bunga pinjaman yang digunakan dalam perhitungan (13 persen). Walaupun nilai NPV, Net B/C dan PBP memenuhi kriteria kelayakan, tetapi nilai IRR tidak
memenuhi kelayakan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha isi ulang minyak wangi ini tidak layak dan tidak sensitif terhadap kenaikan biaya variabel.
Untuk analisis sensitivitas dengan penurunan volume penjualan 10 persen didapatkan nilain NPV Rp. 78.937.146,-, IRR 14 persen78.937.146,-, Net B/C 178.937.146,-,3378.937.146,-, dan PBP 178.937.146,-,50 tahun. Nilai tersebut menunjukkan bahwa usaha isi ulang minyak wangi ini masih layak untuk dijalankan atau dilanjutkan karena nilai NPV positif, IRR lebih dari tingkat suku bunga pinjaman yang digunakan, Net B/C lebih dari satu dan PBP menunjukkan bahwa usaha ini sudah dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur usaha berakhir. Dengan demikian, usaha ini sensitif terhadap penurunan volume penjualan 10 persen.
4.3.5 Rekomendasi Dalam Menjalankan Usaha Isi Ulang Minyak Wangi
Dengan kesungguhan dan tekad yang kuat dari pemilik untuk memajukan usaha isi ulang minyak wangi ini merupakan modal utama. Dengan dukungan dari pihak yang terkait, maka usaha ini dapat berlangsung dan bertahan dalam menjalankan usahanya. Terdapat beberapa hal yang masih harus menjadi perhatian pemilik dalam menjalankan usaha ini. Oleh karena itu, fokus usaha isi ulang minyak wangi ini adalah melayani pelanggan atau langsung berhubungan dengan pelanggan, maka kepuasan pelanggan adalah yang harus diutamakan.
Hal yang paling penting dalam menjaga kepuasan pelanggan adalah untuk mempersiapkan dan memperbaiki kondisi internal dari usaha ini, maka segala sesuatu akan berjalan dengan baik, jika didasari dengan pondasi internal yang kuat. Kondisi internal yang dimaksud adalah penambahan jumlah karyawan seperti yang ditunjukan perhitungan pada Lampiran 5. Dengan semakin
banyaknya jumlah karyawan, maka pelayanan terhadap konsumen semakin cepat.
Berkaitan dengan bauran pemasaran, Boss Parfum sudah memiliki kombinasi yang baik pada Produk, Harga dan Distribusi. Namun dengan berjalannya waktu dan semakin menjamurnya usaha isi ulang minyak wangi, maka kegiatan promosi harus lebih gencar dilakukan, karena promosi merupakan hal yang bertujuan untuk memperkenalkan produk maupun tempat usaha. Walaupun setiap daerah memiliki pasar tersendiri akan tetapi akan lebih baik jika konsumen mengetahui keberadaan Boss Parfum, dengan demikian tempat usaha ini akan dapat mencakup pangsa pasar yang lebih besar dari sebelumnya.
Cara yang dapat digunakan dalam berpromosi antara lain : a. Menempelkan sticker ditempat yang dapat terlihat oleh umum
dan membuat sticker untuk ditempel di botol parfum konsumen b. Menyebarkan pamphlet atau leaflet
c. Membuat blog atau memanfaatkan situs jejaring sosial dengan menggunakan media internet
d. Membuat iklan atau artikel pada media cetak yang terdapat di Kota Bogor