• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Di CV. Asia Pitstop Jaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Di CV. Asia Pitstop Jaya."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

CV. Asia Pitstop Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa perbaikan bodi kendaraan roda empat. Permasalahan yang dihadapai perusahaan adalah belum tepatnya metode pengendalian persediaan yang diterapkan saat ini. Perusahaan seringkali melakukan pembelian bahan baku utamanya (pernis, epoxy, dan dempul) dalam jumlah yang cukup besar, terutama pada saat adanya pemotongan harga dari supplier. Hal ini menyebabkan tingginya ongkos simpan yang timbul. Pada penelitian sebelumnya, telah diusulkan sistem pengendalian persediaan dengan metode Wagner-Within. Namun penulis ingin memberikan alternatif metode pengendalian persediaan lain bagi perusahaan.

Penulis mengusulkan 4 alternatif metode pengendalian persediaan yang dapat diterapkan perusahaan. Alternatif 1 adalah metode kolaborasi Jaber dan Osman (Jaber dan Osman, 2006). Metode ini memperhitungkan biaya perusahaan (retailer) dan biaya supplier, sehingga didapatkan jumlah pemesanan (Q) optimal sebesar 29 unit untuk pernis, 20 unit untuk epoxy, dan 20 unit untuk dempul. Lamanya waktu penundaan pembayaran yang diijinkan (t) adalah 1 minggu, sedangkan waktu pembayaran yang dilakukan adalah 2 bulan (τ). Besarnya total biaya pengendalian persediaan dengan alternatif 1 ini adalah Rp. 189.168.619. Kemudian penulis menghitung besarnya profit sharing untuk kedua belah piha, dimana pihak lebih diuntungkan harus memberikan restitusi ke piha lainnya untuk menyeimbangkan besarnya keuntungan bagi kedua belah pihak. Penulis mengusulkan agar restitusi diberikan dalam bentuk potongan harga. Kemudian penulis mengusulkan alternatif 2, yaitu metode kolaborasi Jaber dan Osman, dimana restitusi diberikan dalam bentuk penambahan waktu penundaan pembayaran, sehingga lamanya penundaan pembayaran yang diijinkan menjadi 4 bulan untuk pernis, 4 bulan dan 1 minggu untuk epoxy, dan 4 bulan dan 5 hari untuk dempul. Besarnya total biaya pengendalian persediaan dengan alternatif 1 ini adalah Rp. 189.168.619. Lalu, penulis mengusulkan alternatif 3 yaitu metode

Discount Price, dimana besarnya potongan harga ditentukan dari besarnya restitusi yang didapat dari perhitungan metode kolaborasi Jaber dan Osman. Besarnya total biaya pengendalian persediaan dengan alternatif 3 ini adalah Rp. 184.905.604. Alternatif 4 adalah metode pengendalian persediaan dengan

Wagner-Within, seperti yang telah diusulkan pada penelitian sebelumnya, memiliki total biaya Rp. 188.970.415.

(2)

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-2 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 1-2 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-3 BAB 2 LANDASAN TEORI

Strategi Kolaborasi antara Dua level Rantai Pasok ... 2-1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bagan Metodologi Penelitian ... 3-1 3.2 Keterangan Bagan Metodologi Penelitian ... 3-2 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

(3)

iii

4.4.4 Data Rencana Pesan Bahan Baku dengan

Metode Wagner-Within ... 4-8 4.4.5 Data Pengendalian Persediaan Bahan

Baku Perusahaan saat ini ... 4-12 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Perhitungan Biaya ... .5-1 5.2 Perhitungan Pengendalian Persediaan Bahan Baku

dengan Metode Kolaborasi ... 5-3 5.2.1 Pernis ... 5-3 5.2.2 Epoxy ... 5-7 5.2.3 Dempul ... 5-9 5.3 Perhitungan Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan

Metode Kolaborasi yang Disesuaikan ... 5-11 5.4 Perhitungan Pengendalian Persediaan dengan Metode

Discount Price ... 5-12 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Data Sekunder Elemen Biaya Perusahaan 4-5

4.2 Data Penggunaan Pernis, Epoxy, dan Dempul Bulanan Tahun

2010 4-6

4.3 Kebutuhan Bersih Bahan Baku Pernis 4-7

4.4 Kebutuhan Bersih Bahan Baku Epoxy 4-7

4.5 Kebutuhan Bersih Bahan Baku Dempul 4-8

4.6 Rencana Pesan Bahan Baku Pernis Usulan dengan Metode

Wagner-Within 4-9

4.7 Rencana Pesan Bahan Baku Epoxy Usulan dengan Metode

Wagner-Within 4-10

4.8 Rencana Pesan Bahan Baku Dempul Usulan dengan Metode

Wagner-Within 4-11

4.9 Jadwal Pemesanan Bahan Baku Pernis Periode 2009 4-12 4.10 Jadwal Pemesanan Bahan Baku Epoxy Periode 2009 4-13 4.11 Jadwal Pemesanan Bahan Baku Dempul Periode 2009 4-14 4.12 Rangkuman Total Biaya Pengendalian Persediaan Saat Ini 4-15

5.1 Tabel Biaya-Biaya Supplier 5-3

5.2 Perhitungan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pernis

dengan Metode Kolaborasi 5-5

5.3 Perhitungan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Epoxy

dengan Metode Kolaborasi 5-9

5.4 Perhitungan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dempul

dengan Metode Kolaborasi 5-11

5.5 Rangkuman Biaya Total Pengendalian Persediaan Bahan Baku Sistem Saat Ini dan Metode Usulan 5-21 5.6 Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Alternatif

(5)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

3.1 Bagan Alir Metodologi Penelitian 3-1

3.2 Bagan Alir Pengolahan Data 3-4

3.3 Flowchart penentuan kombinasi Q, τ, t, dan λ 3-6

4.1 Foto Muka Perusahaan 4-1

4.2 Foto Lahan Bengkel 4-2

4.3 Foto Oven Pengering Cat Mobil 4-2

(6)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan dituntut untuk

dapat merespon permintaan konsumen dengan cepat. Salah satunya adalah melalui

pengadaan persediaan bahan baku di gudang, sehingga ketika permitaan diterima

langsung dapat dipenuhi. Untuk itu diperlukan sistem pengendalian persediaan

bahan baku yang efisien dan efektif, agar perusahaan dapat mencapai sasaran

usahanya dengan penggunaan sumber daya yang minimum.

Pitstop merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa perbaikan bodi kendaraan roda empat. Permasalahan yang dihadapai perusahaan

adalah belum tepatnya metode pengendalian persediaan yang diterapkan saat ini.

Perusahaan seringkali melakukan pembelian bahan baku utamanya (pernis, epoxy,

dan dempul) dalam jumlah yang cukup besar, terutama pada saat adanya

pemotongan harga dari supplier. Hal ini menyebabkan tingginya ongkos simpan

yang timbul.

Dalam penelitian sebelumnya (Ruslani, 2010), telah diusulkan sistem

pengendalian persediaan bahan baku dengan metode Wagner-Within, namun

penulis ingin memberikan alternatif lain yang dapat dipilih oleh perusahaan. Salah

satu strategi yang dapat ditempuh perusahaan adalah dengan melakukan

kolaborasi dengan supplier. Berbagai macam bentuk kerjasama dapat diwujudkan,

diantaranya adalah dalam bentuk penundaan pembayaran bahan baku dan

pemotongan harga. Bagi supplier, kolaborasi ini juga akan menguntungkan karena

ada kepastian pemesanan baik dari segi jumlah, waktu dan harga.

Dalam penelitian ini akan ditentukan jumlah pemesanan optimal bahan

baku, besarnya potongan harga, dan lamanya waktu pembayaran yang

menguntungkan bagi perusahaan maupun supplier. Penelitian ini diharapkan dapat

membantu memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan sehingga perusahaan

(7)

Bab 1. Pendahuluan 1-2

1.2 Identifikasi Masalah

Penulis ingin memberikan usulan pengendalian persediaan bahan baku yang

lebih baik dari penelitian sebelumnya (Ruslani, 2009).

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah data yang

digunakan berasal dari data sekunder penelitian penulis sebelumnya (Ruslani,

2009).

Asumsi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

™ Laju inflasi dalam batas tidak menimbulkan gejala kenaikan harga.

™ Nilai tukar rupiah terhadap valuta asing relatif stabil.

™ Biaya abodemen telpon dan listrik tidak diperhitungkan karena biaya yang

dibebankan hanya untuk keperluan pemesanan bahan baku dan untuk

penyimpanan saja.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah mengenai kegiatan pengadaan bahan baku,

maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan yaitu :

1. Metode pengendalian persediaan bahan baku apakah yang sebaiknya

diterapkan perusahaan?

2. Apa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan menerapkan metode

pengendalian persediaan usulan?

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Memberikan beberapa alternatif sistem pengendalian persediaan bagi

perusahaan

2. Menentukan metode yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan

3. Mengetahui manfaat metode pengendalian persediaan bahan baku yang

(8)

Bab 1. Pendahuluan 1-3

Manfaat penelitian ini antara lain:

1. Perusahaan dapat memilih alternatif pengendalian persediaan yang cocok

dengan situasi di perusahaannya.

2. Membantu perusahaan memiliki sistem pengendalian persediaan yang tepat

sasaran dan efisien.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah

sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, perumusan masalah, pambatasan masalah dan asumsi, manfaat

dan tujuan penelitian, dan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini menjabarkan teori – teori yang berhubungan dengan pengamatan

yang dilakukan dan juga dipakai sebagai landasan teoritis untuk

memecahkan permasalahan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi diagram alir mengenai urutan kegiatan dalam melakukan

penelitian dan bagan dalam pengolahan data beserta penjelasannya.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi pengumpulan data dari perusahaan yang akan digunakan

untuk pengolahan data.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengolahan data untuk

menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini, kemudian

menganalisis hasil yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan

data yang telah dilakukan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengamatan,

pengumpulan, dan pengolahan data yang telah dilakukan, serta saran

(9)

   

6-1  

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan, penulis mendapat kesimpulan:

1. Penulis mengusulkan perusahaan menerapkan alternatif 3 (Discount

Price ) sebagai metode pengendalian persediaan bahan bakunya.

2. Manfaat dari penerapan metode quantity discount yang disesuaikan ini

adalah perusahaan mendapatkan potongan harga. Selain itu, metode ini

juga membantu menciptakan hubungan baik antara perusahaan dengan

supplier.

6.2 Saran

Penulis memberikan saran yang berkaitan dengan penelitian sebagai berikut:

1. Penulis memberikan saran agar dikembangkan suatu perangkat lunak

yang dapat mempermudah perencanaan kebutuhan pada periode di masa

yang akan datang.

2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dipertimbangkan alternatif

metode pengendalian persediaan yang lain, seperti metode multiple

(10)
(11)

DAFTAR PUSTAKA

1. Jaber, M.Y., dan Osman, I.H., “Coordinating a Two-level Supply Chain

with Delay in Payments and Profit Sharing”, Computer and Industrial

Engineering 50, pp. 385-400, 2006.

2. Kusuma, Hendra, Ir., “Perencanaan dan Pengendalian Produksi I”,

Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 1999.

3. Ruslani, Melia, “ Usulan Perencanaan Kebutuhan Material (Studi kasus :

CV. Asia Pitstop Jaya)”, Kerja Praktek Jurusan Teknik Industri. Universitas Kristen Maranatha.

4. Tersine, Richard. J., “Principles of Inventory and Materials Management”,

Gambar

Tabel Judul

Referensi

Dokumen terkait

1) Pemerintah mengangkat tenaga guru dan tata usaha PNS, sehingga berpeluang baik.. sebagai sumber daya manusia untuk melakukan promosi sekolah. 2) Adanya kebijakan

PT Perkebunan Nusantara X (Persero) yang s elanjutnya disingkat PTPN X dengan wilayah operasional Provinsi Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah (untuk tembakau) dengan

Nilai-nilai karakter bangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupan manusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingan diri sendiri, tetapi juga

Salah satu ketentuan hukum internasional adalah mengenai batas wilayah laut untuk setiap negara yang mempunyai wilayah laut, sesuai dengan UNCLOS 1982 atau Konvensi

Namun sebenarnya kebijakan kolonial Belanda terhadap pendidikan Islam bila dianalisas lebih jauh lagi sudah dimulai sebelum adanya Ordonansi Guru I tahun 1905, hal ini

medium atau bahan, terlihat dari hasil percobaan pada jarak 0,5-5,0 mm intensitas radiasi pada bahan yang dihasilkan semakin kecil juga, maka terlihat bahwa semakin

Anak balita dari keluarga/ rumah tangga yang menggunakan sumber air minum yang tidak aman (improved) memiliki odds 1,9 kali untuk menderita diare dibandingkan dengan balita

56/PUU-XIV/2016, melalui pertimbangan hukumnya, Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa kewenangan yang diberikan kepada Menteri dan Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat untuk