• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Engagement Behaviour pada Karyawan SDMO Bagian Administrasi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Engagement Behaviour pada Karyawan SDMO Bagian Administrasi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran engagement behavior, yang dilihat dari perilaku pada karyawan SDM dan Organisasi bagian administrasi di PT.PLN (PERSERO) DJBB berdasarkan pada aspek yang dimunculkan yaitu persistence, proactive, role expansion dan adaptability serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Penelitian ini dibuat dalam bentuk studi deskriptif yaitu peneliti menggambarkan bagaimana dinamika perilaku engagement para karyawan tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan total sampling seluruh karyawan PLN bagian administrasi sebanyak 30 karyawan dengan masa jabatan diatas 3 tahun. Untuk mendapatkan data engagement behavior digunakkan alat ukur berupa questioner yang terdiri dari 4 aspek employee enggagement dengan jumlah 48 item.

Berdasarkan pengolahan data secara statistik, didapat validitas engagement behavior 0,684 dengan menggunakan rank spearman dengan kriteria Lisa Freidenberg. Reabilitas 0,903 dengan kriteria Kaplan didapat reabilitas yang cenderung tinggi.

Kesimpulan yang diperoleh adalah Dari 30 karyawan SDM bagian administrasi PT.PLN (PERSERO) DJBB terdapat 17 (56,7%) karyawan yang tergolong engaged dalam menjalani pekerjaannya sebagai karyawan. Sisanya sebanyak 13 (43,3%) karyawan yang tergolong disengaged dalam menjalani pekerjaannya. Mayoritas karyawan memiliki engagement feeling yang kuat yaitu karyawan merasa fokus dan seringkali lupa waktu akibat antusias bekerja. Hasil kerja mereka juga lebih teliti karena mereka fokus dan berdasarkan jenis kelamin, mayoritas berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 12 karyawan.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

This research was conducted in order to investigate the way of engagement behavior from employees behavior in HR administration at PT PLN (Persero) DJBB based on the aspects which are, persistence, proactive, role expansion and adaptability as well as the factors that influence the variable.

This descriptive research have status survey method by using cross-sectional design. The sampling is total sampling because the whole population’s data were taken. The respondents amount in this research are 30 persons. To obtain the data used measure engagement behavior which is questionnaire form consists of 4 aspects of employee enggagement by 48 items.

Based on the statistical data process, the importance of the engagement behavior validity is 0,684 using rank Spearman and Lisa Freidenberg criteria. Reliability of 0.903 obatained from Kaplan criteria are likely high.

Conclusion of the 30 employee there are 17 (56.7%) were classified as engaged. This research shows that 13 (43.3%) employee were disengaged in their work. The majority of employees have a strong feeling to feel focused and work enthusiastically. Their work is also more accurate because they are focused and based on gender, the majority of sex are male as many as 12 employees.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Hal.

LEMBAR JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi masalah... 9

1.3 Tujuan dan Maksud Penelitian... 9

1.3.1 Maksud Penelitian... 9

1.43.2 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Kegunaan Penelitian...

1.4.1 Kegunaan Teoretis………... 1.4.2 Kegunaan Praktis...

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Employee Engagement... 18 2.1.1

2.1.2

2.1.3

Pengertian Employee Engagement... Kondisi Untuk Membangun Karyawan Yang Engage...

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Employee Engagement...

2.1.3.1 Feeling of urgency... 2.1.3.2 Feeling of being focused... 2.1.3.3 Feeling of intensity... 2.1.3.4 Feeling of enthusiasm...

18 2.2 Aspek-Aspek Engagement Behavior...

(5)

x Universitas Kristen Maranatha BAB III METODE PENELITIAN

3.1

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 37

3.3.1 Alat Ukur Engagement Behavior... Prosedur Pengisian...

3.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur…... 42

3.6.1 3.7 Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel... 46

3.7.1 Populasi Sasaran... 46

3.7.2 Karakteristik Populasi... 46

3.8.2 Teknik Penarikan Sampel... 46

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Responden Penelitian... 4.1.1 Jenis Kelamin...

47 47

4.1.2 Lama Bekerja... 48

4.2 Hasil Pengolahan Data Engagement Behavior... 48 4.2.1 Engagement Behavior………. 49 4.2.2 Tabulasi Silang Engagement Behavior - Engagement Feeling……… 50 4.3 Pembahasan... 51 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 57

5.2 Saran... 58

5.2.1 Saran Bagi Penilitian Lanjutan... 58

5.2.2 Saran Bagi Kegunaan Praktis... 59

DAFTAR PUSTAKA………...

DAFTAR RUJUKAN...

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Blue Print Indikator Employee Engagement 39

Tabel 3.2. Skala respon untuk Skor Item Positif (+) dan Skor Item Negative (-) 41 Tabel 3.3. Hasil Uji Coba Validitas 44

Tabel 3.4. Hasil Uji Coba Realibitas 45

Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden 47

Tabel4.2. Lama Bekerja Responden 48

Tabel 4.3. Engagement Behaviour Responden 49

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

Bagan 1.5 Bagan Kerangka Pikir ……… 16

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN1 SEJARAH SINGKAT PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

LAMPIRAN 2 KUESIONER PENGAMBILAN DATA

LAMPIRAN 3 TABULASI SILANG ENGAGEMENT FEELING

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kualitas sumber daya manusia di perusahaan sangatlah penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan organisasi dalam mengatur sumber daya manusianya atau pendayagunaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara sistematik permintaan atau kebutuhan dan suplai tenaga kerja (karyawan) perusahaan di waktu yang akan datang dan evaluasi terhadap hasil kerja karyawan yang telah lalu oleh karena itu manusia perlu dikelola secara tepat agar sumber daya manusia yang ada dapat memberikan manfaat bagi perusahaan.

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha sumber daya manusia. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia merupakan penghalang pembangunan ekonomi suatu bangsa. Persoalan ini semakin rumit dirasakan sehubungan dengan masuknya era globallisasi dimana masyarakat di dunia saling terhubung dalam berbagai aspek kehidupan yang juga menimbulkan dampak tingkat persaingan yang semakin tinggi.

Apapun bentuk dan bidang kegiatan perusahaan di era ini membutuhkan sumber daya yang handal yang memiliki motivasi untuk melaksanakan tugas-tugasnya dalam menghadapi masalah perusahaan dan bagaimana pimpinan dapat menggerakkan karyawan sehingga tercapai apa yang menjadi tujuan perusahaan (Tracy, Brian, 2011). Kunci dari hal ini adalah kemampuan para pengelola perusahaan (manager) berusaha dalam menggerakkan orang-orangnya agar mampu berkontribusi secara maksimal melalui kesadaran yang dibangun dari proses engagement management. Karyawan secara sadar dan rela memberikan yang terbaik dari yang dimilikinya untuk mendukung keberhasilan perusahaan

merupakan kunci dari engagement yang berhasil

(http://habahate.blogspot.com/2010/11/employee-engagement.html).

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha Misi yaitu pertama, menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham. Kedua, menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ketiga, mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. Keempat, menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Demi mewujudkan visi dan misi perusahaan, maka landasan filsofi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, APJ (Area Pelayanan Jaringan), UPJ (Unit Pelayanan dan Jaringan) Bandung Timur adalah mewujudkan sumber daya manusia sebagai sumber daya yang penting dalam perusahaan untuk mengutamakan kepentingan pelanggan.

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha laporan berkala sesuai bidang tugasnya untuk pengendalian manajemen dalam pengambilan keputusan.

Bagian administrasi mempunyai tugas mengelola file administratif SDM (Sumber Daya Manusia) yang meliputi, Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), absensi pegawai, penilaian kinerja pegawai, pembayaran gaji dan tunjangan lainnya, biaya perawatan kesehatan, update biodata pegawai, kesejahteraan, hak-hak pegawai & pensiunan untuk kinerja pegawai.

Menurut manajer SDM (Sumber Daya Manusia) PT.PLN (PERSERO) indikator-indikator untuk menilai kinerja karyawan adalah menyangkut aspek– aspek kerajinan bekerja, kedisplinan, memelihara alat–alat kantor dengan baik, kooperatif, memiliki rencana kerja berdasarkan petunjuk atasan tentang pelaksanaan di lapangan hingga pembuatan laporan dan karenanya bagian SDM dan Organisasi ini menerapkan program Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) agar perusahaan dapat melakukan pendekatan yang lebih sistematik dan modern dalam mengelola sumber daya manusia perlu didasari oleh dua hal yaitu, informasi tentang kebutuhan kompetensi perusahaan dan informasi tentang kompetensi yang dimiliki oleh pegawai.

(14)

5

Universitas Kristen Maranatha saing, yang dapat ditempuh dengan memerhatikan jenis-jenis kompetensi yang wajib dikembangkan dalam organisasi. Untuk itu, pengembangan Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi merupakan kata kunci agar perusahaan yang sukses memiliki life cycle yang panjang.

Pengembangan sumber daya pegawai merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan atau potensi yang terdapat pada diri setiap pegawai guna mewujudkan hasil yang optimal dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dibebankannya. Salah satu upaya pengembangan yang dilakukan PT.PLN (PERSERO) adalah melalui kegiatan dan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja atau disebut dengan Diklat (Program pendidikan dan pelatihan pegawai) .

Perusahaan ini sangat memperhatikan sistem pendidikan dan pelatihan kerja para pegawai dalam membangun, meningkatkan, dan memelihara kompetensi pegawai serta internalisasi nilai-nilai perseroan dalam penyelenggaraan diklat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan diselenggarakannya diklat tersebut, diharapkan, perusahaan akan mendapatkan pegawai yang berkompeten dan mampu mengoptimalkan potensi diri dalam berkarier di perseroan, sehingga setiap pegawai memiliki kesempatan untuk mengikuti diklat profesi yang sesuai dengan bidang kompetensi yang dimiliki.

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha memberikan rasa aman dan memungkinkan para karyawan untuk dapat bekerja lebih optimal. Jika seorang karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan betah berada di tempat kerjanya untuk melakukan segala aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan prestasi kerja karyawan tersebut juga akan meningkat (http://aplikasiergonomi.wordpress.com/2011/12/27/).

(16)

7

Universitas Kristen Maranatha Hasil wawancara kepada manager SDM (Sumber Daya Manusia) dan audit terhadap SDM (Sumber Daya Manusia) 6 bulan terakhir, menunjukkan sebaliknya adanya penurunan kinerja karyawan pada karyawan SDM dan Organisasi bagian administrasi. Fenomena itu berupa pengumpulan laporan administrasi bulanan berkala yang tidak tepat waktu membuat belum terpenuhinya target kinerja yang telah ditetapkan sehingga mempengaruhi keterlambatan penerbitan surat keputusan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji karena kurangnya komunikasi yang baik antar rekan kerja dan kurang menunjukkan inisiatif apabila dihadapkan dengan masalah atau kendala yang dihadapi, hanya menunggu keputusan atau petunjuk yang diberikan oleh pimpinannya. Terjadi peningkatan keterlambatan karyawan masuk kerja yang hingga saat ini mencapai 20% setiap bulannya, sebanyak 25% sering meninggalkan kantor untuk kegiatan di luar kantor karena kurangnya antusiasme dalam bekerja.

Faktor kepuasan karyawan (employee satisfaction) saja, pada saat ini sudah dianggap kurang memadai bagi organisasi untuk menunjang kinerja karyawan. Bisa saja terjadi karyawan yang memiliki kepuasan tinggi, justru tidak menunjukkan kinerja yang terbaik. Lebih dari sekedar kepuasan, karyawan diharapkan memunyai engagement, suatu keterlibatan, komitmen, keinginan untuk berkontribusi dan rasa memiliki (ownership) terhadap pekerjaan dan perusahaan (http://www.scribd.com/doc/54710755/Peranan-Employee-Engagement-Dalam-Peningkatan-Kinerja-an).

(17)

8

Universitas Kristen Maranatha Karyawan yang engaged tidak hanya merasakan bahwa dirinya merasa terikat atau terlibat namun akan mewujudkannya dalam bentuk tingkah laku. Terlihat dari sikap karyawan yang antusias menyelesaikan laporan administrasi berkala sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan atau memiliki komunikasi yang baik mempunyai rasa inisiatif dalam mengantisipasi suatu masalah baik dalam pengelolaan file administratif dan hambatan dalam perijinan atau persetujuan surat-surat administrasi. Karyawan mampu melampaui peran kerjanya atau melakukan pekerjaan yang melampaui job description dan mampu membantu rekan kerja sehingga terjalin kerjasama antara karyawan.

Peneliti melakukan survei awal dengan menggunakan metode wawancara dan metode kuesioner dengan 10 orang karyawan (100%) PT.PLN (PERSERO). Dari 8 orang karyawan (90%) merasa senang bekerja di PT.PLN, mendapatkan perlengkapan kerja dan kesempatan untuk mengembangkan potensinya sedangkan 2 karyawan (10%) menyatakan jenuh karena banyaknya tugas yang diberikan, hal ini mengarah pada prinsip engagement yaitu capacity to engage.

Dari 4 karyawan (40%) PT.PLN (PERSERO) melakukan dengan inisiatif pekerjaanya dan memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya sedangkan 6 orang karyawan (60%) kurang mendapatkan bimbingan atau perhatian yang sama dari atasan, hal ini mengarah pada memiliki kebebasan untuk bertindak dalam melakukan pekerjaannya (freedom to engage).

(18)

9

Universitas Kristen Maranatha motivation to engage. Sebanyak 8 karyawan (80%) karyawan mengetahui prioritas strategis dan kontribusi dari PT. PLN (PERSERO) dan 2 orang karyawan (20%) kurang mengetahui kontribusi karyawan untuk bisnis PT.PLN, hal ini mengarah pada focus of strategic management.

Berdasarkan fenomena diatas terlihat bahwa karyawan SDM dan Organisasi bagian administrasi mempunyai kondisi untuk membentuk engagement oleh itu peneliti tertarik untuk meneliti ke lebih mendalam dengan mengadakan penelitian untuk mengetahui engagement behavior pada karyawan SDM dan Organisasi bagian administrasi di PT.PLN (PERSERO) DJBB.

1.2Identifikasi Masalah

Ingin mengetahui bagaimana engagement behavior pada karyawan SDM dan Organisasi bagian administrasi di PT.PLN (PERSERO) DJBB.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memeroleh gambaran mengenai engagement behavior padab karyawan SDM dan Organisasi bagian administrasi di PT.PLN (PERSERO) DJBB.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(19)

10

Universitas Kristen Maranatha proactive, role expansion dan adaptability serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoretis

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi serta dapat digunakan untuk memberikan sumbangan kajian yang mendalam tentang engagement behavior terhadap karyawan.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tambahan bagi peneliti lain yang berminat untuk meneliti topik yang serupa dan mendukung pengembangan penelitian yang berkaitan dengan engagement behavior.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran bagi karyawan SDM dan Organisasi bagian administrasi di PT.PLN (PERSERO) DJBB mengenai engagement behavior, sebagai pertimbangan agar lebih memahami mengenai kondisi para karyawannya dan memberi masukan mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk proses peningkatan kinerja yang optimal untuk kemajuan perusahaan.

(20)

11

Universitas Kristen Maranatha sehingga informasi ini diharapkan dapat membantu karyawan untuk melakukan evaluasi dalam rangka meningkatkan kualitas kerja SDM dan Organisasi bagian administrasi di PT.PLN (PERSERO) DJBB.

1.5Kerangka Pikir

Karyawan PT.PLN (PERSERO) pada bagian Sumber Daya Manusia mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas kerja karyawan karena memiliki tugas dan tanggung jawab seperti melakukan seleksi tenaga kerja, pelatihan, pengembangan, penilaian prestasi dan kinerja karyawan.

Dalam bekerja, karyawan PT.PLN (PERSERO) tidak bisa terlepas pada faktor eksternal dari diri karyawan yakni job description, gaya kepemimpinan serta budaya pekerjaan pada perusahaan atau kondisi lingkungan kerjanya. PT.PLN (PERSERO) memunyai tuntutan pekerjaan yang tinggi, karyawan diharapkan mencapai kinerja serta memiliki keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif seperti karyawan dapat melakukan apa yang terbaik, apa yang mereka senangi serta kuatnya faktor psikologis dalam melaksanakan dan memberikan hasil pada pekerjaan mereka.

(21)

12

Universitas Kristen Maranatha pun memberikan fasilitas dan kesempatan belajar pada karyawan dengan memperhatikan sistem pendidikan dan pelatihan kerja para pegawai guna membangun, meningkatkan, dan memelihara kompetensi pegawai dan meng-internalisasikan nilai-nilai perseroan.

Menurut William H. Macey (2009), perusahaan memerlukan karyawan yang memiliki totalitas saat bekerja yaitu karyawan yang memperlihatkan perilaku engage sehingga dapat membantu untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal tersebut

tercermin dari empat prinsip yang harus dipenuhi untuk membangun engagement, yaitu capacity to engage, motivation to engage, freedom to engage dan how to engage.

Karyawan yang engage dapat terjadi ketika karyawan tersebut memiliki kapasitas untuk engage. Kapasitas ini diawali dengan lingkungan kerja yang tidak hanya menuntut "lebih" namun yang menfasilitasi karyawan dengan memberikan berbagai informasi, menyediakan kesempatan belajar, dan menyiptakan keseimbangan sehingga karyawan dapat membangun energinya secara terus-menerus untuk bekerja maksimal. Karyawan disertai inisiatif, memiliki autonomi dan juga kompetensi dalam pekerjaannya. Adanya tuntutan pekerjaan yang tinggi yang dimiliki PT.PLN (PERSERO). Dengan demikian pada diri karyawan muncul motivasi untuk engage. Karyawan merasa pekerjaannya menarik, tertantang dan sejalan dengan nilai-nilai mereka serta diperkuat dengan kecenderungan untuk saling memberi pada rekan lainnya.

(22)

13

Universitas Kristen Maranatha begitupun sebaliknya. Karyawan tahu bagaimana cara untuk engage, hal ini terjadi ketika karyawan mengetahui alasan melakukan pekerjaan dalam pencapaian tujuannya.

Setelah mendapatkan empat prinsip engagement tersebut, karyawan akan mulai merasa engage (feeling engage). Dalam feel of engagement empat komponen penting antara lain feeling of urgency yaitu dimana karyawan merasakan adanya kekuatan dalam dirinya yang mendorong tindakan dan tekad untuk mencapai tujuan, kemudian feelings of being focused yaitu dimana karyawan fokus pada pekerjaannya tidak mudah terdistraksi dengan keadaan sekitar ketika bekerja, feelings of intensity yaitu karyawan yang memanfaatkan seluruh kapasitas sumber daya yang dimiliki misalnya seperti keterampilan dan pengetahuan, dan faktor yang terakhir yaitu feelings of enthusiasm yaitu dimana karyawan merasa antusias dalam melakukan pekerjaannya sehingga tidak mudah mengeluh atau terbebani. Ketika feeling of engagement ini diinternalisasikan pada diri karyawan, maka engagement dapat tercermin melalui perilaku atau disebut dengan engagement behavior (Perilaku engagement).

(23)

14

Universitas Kristen Maranatha file administrasif SDM (Sumber Daya Manusia) yang meliputi, SPPD, absensi, penilaian kinerja, pembayaran gaji dan tunjangan seluruh karyawan secara berkala dengan deadline yang cukup padat.

Proactive berarti karyawan dapat mengambil tindakan efektif dan preventif secara bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi. Contohnya,

karyawan PT.PLN (PERSERO) mencari cara untuk mempersingkat waktu pelaksanaan laporan namun tidak terlepas pada aturan dan ketentuan yang berlaku seperti membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya untuk pengendalian manajemen dalam pengambilan keputusan. Aspek Role Expansion ialah karyawan mampu melampaui peran (job description) didasari keterbukaan dalam menerima perubahan peran. Karyawan mampu untuk bersedia mengerjakan tugas tambahan di luar job description atau bersedia ditugaskan di bagian lain jika diperlukan.

Aspek terakhir yaitu Adaptability, berarti karyawan dapat membantu PT.PLN (PERSERO) mengantisipasi dan merespon perubahan, selalu mengembangkan keterampilan baru dan dapat penyesuaian apabila terjadi perubahan tuntutan pekerjaan pada PT.PLN (PERSERO) seperti mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis dan tuntutan strategi bisnis serta menyusun rencana usulan perubahan struktur organisasi berdasarkan kebutuhan manajemen.

(24)

15

Universitas Kristen Maranatha dari perusahaan tempatnya bekerja. Karyawan yang engaged ialah seorang yang produktif dan hal tersebut tentunya menguntungkan organisasi.

Sementara karyawan yang disengaged adalah karyawan yang jarang bahkan tidak menampilkan perilaku yang persisten dalam mengerjakan tugas seperti menunda pekerjaan sehingga deadline melebihi batas waktu, tidak proaktif bahkan tampil pasif dalam bekerja, melanggar peraturan atau datang terlambat. Karyawan belum mampu melampaui peran dalam pekerjaanya (role expansion) seperti, kurang berkerja sama dengan rekan kerja dan tidak berusaha mengikuti perubahan yang terjadi dalam perusahaan. Menurut survei yang dilakukan Gallup, karyawan yang tidak engage tidak punya rasa memiliki di dalam perusahaan tempat dirinya bekerja, mencari celah demi keuntungannya sendiri (http://qileadership.wordpress.com/).

(25)

16

Universitas Kristen Maranatha Skema 1.1 Bagan Kerangka Pikir

• Karakteristik

1. Keterdesakan (feelings of urgency),

2. Merasa terfokuskan (feelings of being focused), 3. Perasaan intensitas (feelings of intensity), dan 4. Perasaan antusiasme (feelings of enthusiasm).

(26)

17

Universitas Kristen Maranatha 1.6Asumsi Penelitian

1) Karyawan bagian administrasi PT.PLN (PERSERO) dipengaruhi oleh Karakteristik Organisasi.

2) Kebijakan dan perlakukan oleh perusahaan terhadap karyawan memunculkan capacity to engage, motivation to engage, freedom to engage dan how to engage dalam diri karyawan.

3) Feeling of engagement yaitu feeling of urgency, feelings of being focused, feelings of intensity dan feelings of enthusiasm akan memunculkan engagement behavior dalam diri karyawan bagian administrasi PT.PLN (PERSERO).

4) Engagement behavior terlihat dari aspek perilaku persistance, proactive, role expansion dan adaptability.

(27)

57 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitianmengenai engagement behavior pada karyawan PT. PLN DJBB bagian SDM dapat disimpulkan bahwa:

• Dari 30 karyawan SDM bagian administrasi PT.PLN (PERSERO) DJBB terdapat (56,7%) karyawan yang tergolong engaged dalam menjalani pekerjaannya sebagai karyawan SDM di PT PLN DJBB. Sisanya (43,3%) tergolong disengaged.

• Karyawan SDM bagian administrasi di PT PLN DJBB yang engaged memiliki derajat yang tinggi pada aspek engagement behavior, yaitu persistence, proactive, role expansion dan adaptability. Sedangkan pada karyawan yang disengaged memiliki derajat yang rendah.

• Pada karyawan karyawan SDM bagian administrasi PT.PLN (PERSERO) DJBB, engagement feeling mayoritas tergolong kuat yaitu sebanyak 24 dari 30 karyawan (80%). Sisanya sebanyak 6 dari 30 karyawan (20%) tergolong memiliki engagement feeling yang tergolong lemah.

(28)

58

Universitas Kristen Maranatha • Berdasarkan jenis kelamin, karyawan yang engaged mayoritas berjenis

kelamin laki-laki yaitu sebanyak 12 karyawan SDM bagian administrasi PT.PLN (PERSERO) DJBB.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

5.2.1 Saran Bagi Penelitian Lanjutan

• Pada penelitian ini faktor berpengaruh yang diukur keterkaitannya dengan engagement behavior adalah engagement feeling dan lama kerja. Disarankan

untuk penelitian lain faktor berpengaruh yang diukur ditambah dan diuji tingkat signifikansinya dengan uji statistik yang sesuai sehingga diketahui seberapa besar suatu faktor mempengaruhi engagement behavior pada karyawan.

(29)

59

Universitas Kristen Maranatha 5.2.2 Saran Bagi Kegunaan Praktis

• Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi kepada manajer SDM PT PLN DJBB untuk mengevaluasi kondisi para karyawannya dan memberi masukan mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk proses peningkatan kinerja yang optimal untuk kemajuan perusahaan.

• Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi engagement behavior pada karyawan SDM bagian administrasi di PT PLN DJBB sehingga karyawan memperbaiki diri guna meningkatkan produktifitas perusahaan, khususnya kinerja bagian administrasi di SDM PT PLN DJBB.

(30)

60

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Finney, Martha I. 2010. Engagement: Cara pintar mencurahkan kemampuan terbaik

untuk perusahaan. Jakarta: PPM.

Macey, William H. 2009. Employee Engagement: Tools of analysis, Practice and Competitive Advantage. United Kingdom: Qiley-Blackwell.

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Tracy, Brian. 2011. Full Engagement:inspire, motivate and bring out the best in your

people. United States: AMACOM.

(31)

61

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Dini, Stefani. 2011. “Studi Deskriptif terhadap Engagement Behavior Pada Karyawan

Divisi Sub Bisnis Unit Katun di PT. “X” Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Kireina, Fiska. 2010. “Studi Deskriptif Mengenai Engagement Behavior pada account manager pt telkom di kota X”. Skripsi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

(http://aplikasiergonomi.wordpress.com/2011/12/27/, diakses 25 Mei 2011) (http://artikelpoppy.blogspot.com/2008/11/peranan-employee-engagement-dalam.html, diakses 21 November 2011)

(http://habahate.blogspot.com/2010/11/employee-engagement.html, diakses 12 Maret 2011)

(http://library.um.ac.id/free-contents/printjournal.php/40755.html, diakses 12 Maret 2011)

(http://www.scribd.com/doc/54710755/Peranan-Employee-Engagement-Dalam-Peningkatan-Kinerja-an, diakses 21 November 2011)

Referensi

Dokumen terkait

Tantangan peningkatan SDM pun dirasakan oleh Bank BNI Syariah kantor cabang Tanjung Karang, dimana melihat persaingan perusahan khususnya dunia perbankan pada era

Dari pada jenengan mikir dunia yang tidak ada habisnya lebih baik kulo panjenengan sedoyo banyak membaca istigfar karena didalam membaca istighfar kita akan lebih dekat

Berdasarkan analisa data-data yang didapat, diperoleh hasil bahwa Golongan Obat Hipoglikemik Oral (OHO) yang sering digunakan adalah sulfonilurea sebesar 62,07%. Jenis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pengolahan limbah cair rumah makan dengan biofilter aerob dengan menggunakan media bioball dan tanaman kiambang

a. Seorang pasien datang ke UGD mengeluh nyeri dan terdapat benjolan di lengan kanan. Satu hari yang lalu pasien sempat dirawat di UGD dan mendapat suntikan di lengannya dari

Gedung Keuangan Negara (GKN) Kupang Lantai IV, JI.. 1) Nilai koreksi Persediaan yang disajikan berupa selisih antara saldo awal setelah koreksi dan saldo awal

Pada Tabel 5 memperlihatkan bahwa nilai indeks panjang akar, bobot kering tajuk, bobot kering tajuk/akar nyata mempunyai hubungan yang nyata dengan terhadap bobot biji

So when a client sends data to the server, the server spawns a child process and a new port for that “connection.” Then the next time the client receives data from the server it