• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Ekstrak Etanol Batang Bratawali (Tinospora crispa (L)Miers) Dalam Mempercepat Lama Penyembuhan Luka Pada Mencit Galur Swiss Webster Betina.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Ekstrak Etanol Batang Bratawali (Tinospora crispa (L)Miers) Dalam Mempercepat Lama Penyembuhan Luka Pada Mencit Galur Swiss Webster Betina."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BRATAWALI (Tinospora crispa (L) Miers) DALAM MEMPERCEPAT LAMA PENYEMBUHAN LUKA PADA

MENCIT GALUR SWISS WEBSTER BETINA

Ariane Devina, 2009 : Pembimbing I : Sugiarto Puradisastra dr., M.Kes. Pembimbing II : Ellya Rosa Delima dr., M.Kes.

Luka apabila tidak diobati dengan baik atau hanya dilindungi dengan pembalut luka, dapat terjadi infeksi. Sebagian besar masyarakat tidak menyadari bahaya dari luka. Mereka cenderung memilih untuk membiarkan luka, memberikan pengobatan yang seadanya dengan mencuci luka atau memberikan obat antiseptik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Ekstrak Etanol Batang Bratawali (EEBB) dapat mempercepat lama penyembuhan luka.

Penelitian bersifat prospektif eksperimental sungguhan dan komparatif, menggunakan rancang acak lengkap (RAL). Hewan coba yang digunakan adalah 25 ekor mencit betina galur Swiss Webster dengan rerata berat badan 20-25 gram. Kulit paha kanan masing-masing mencit dibuat luka sayat sepanjang 8 mm. Kemudian dibagi menjadi 5 kelompok secara acak (n=5), kelompok I, II dan III diobati dengan mengoleskan EEBB 5%, EEBB 10% dan EEBB 15%, kelompok IV diberi CMC 1% dan kelompok V diberi povidone iodine 10%. Pengobatan dan pengukuran dilakukan setiap hari sampai kedua tepi luka saling bertautan. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan Tukey HSD (α=0,05). Data yang diukur: lama penyembuhan luka (hari).

Hasil penelitian menunjukan rata-rata waktu untuk penyembuhan luka kelompok I (6,4); kelompok II (6,2); kelompok III (4,8) berbeda signifikan dibandingkan kelompok IV (8), dengan p < 0,01. Kelompok III (4,8) juga berbeda signifikan dibandingkan dengan kelompok V (7), dengan p < 0,01.

Kesimpulan: Ekstrak Etanol Batang Bratawali (EEBB) mempersingkat waktu penyembuhan luka.

(2)

ii ABSTRACT

THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF BRATAWALI STEM (Tinospora crispa (L) Miers) IN ACCELERATEING OF WOUND HEALING

IN FEMALE MICE STRAIN SWISS WEBSTER

Ariane Devina, 2009 : 1st Tutor : Sugiarto Puradisastra dr., M.Kes.

2nd Tutor : Ellya Rosa Delima dr., M.Kes.

Injuries if not treated properly or simply covered by a bandage wounds, infections can occur. Most of the people do not realize the danger of injury. They tend to choose to let the wound, gave a crude treatment by washing the wound, or provide antiseptic

The purpose of this recearch was to know whether the ethanol extract of Bratawali stem (EEBB) can accelerate the wound healing time.

The animals for the samples were 25 female mices strain Swiss-Webster weighing 20-25 grams. Right thigh skin of each mice were made cuts along the 8 mm. Then divided into 5 groups randomly (n = 5), the first, second and third were treated by applying a solution of EEBB 5%, EEBB 10% and 15% EEBB, the fourth group was given 10% CMC and five groups were given 10% povidone iodine. Treatment and measurements were taken every day until the wound edge interlocked. Data measured: wound healing time (days).

The results obtained by the average time to healing wounds, 1st group: (6.4); 2nd group: (6.2); 3rd group: (4.8); 4th group: (8) and 5th group: (7). Anava test followed by Tukey HSD test were the result are significantly different with control (p < 0.01) wound healing which resulted the group treated with ethanol extract of Brotowali Stem (EEBB) more quickly than the other groups.

The conclusion is that ethanol extract of Bratawali stem were accelerate the wound healing time.

(3)

iii PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis panjatkan selalu karena anugerah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan pembuatan karya tulis ini. Karya

tulis ini disusun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi S1 di Fakultas

Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Selama penyusunan karya tulis ini, banyak pihak senantiasa membantu dan

medukung penulis. Untuk itu penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih

kepada :

1. Yang terhormat dr. Sugiarto Puradisastra, M.Kes. selaku dosen

pembimbing utama, semoga Tuhan selalu memberkati beliau yang

senantiasa memberikan waktu, pikiran, kesabaran, bimbingan dan

dorongan semangat selama pembuatan karya tulis ini.

2. Yang terhormat dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes. selaku dosen

pembimbing pendamping, semoga Tuhan selalu memberkati beliau

yang senantiasa memberikan waktu, pikiran, kesabaran, bimbingan dan

dorongan semangat selama pembuatan karya tulis ini.

3. Yang terhormat Tim KTI atas kesempatan dan sarana yang telah

diberikan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Rekan kerja penulis : Komang Ardiana, Vellyana Lie, Kristin Kartika,

Synthia Mulyawati, Carissa Lidia, Yosefa Mariskavanthy, untuk semua

dukungan dan informasi. Terimakasih atas kerjasamanya.

5. Bapak Nana Tjahjana, Bapak Kristiono dan Bapak Deni Firmansyah

atas segala bantuan dan nasihat yang diberikan.

6. Sahabat penulis : Iren S. Lebang, Yetty Siagian, Olivia Soumokil dan

Reno Tobing. Terima kasih untuk kesabaran, doa dan dukungan yang

selalu diberikan.

7. Anindyagari, Erni Nuraeni, Rose Dita, Cory Primaturia, Desthi

Minaristy, Dhimas Herry, Ibnu Katsir, Jansen Laory, Madya Sukarno,

Rizky Noviantoro, Idham Muhammad, Arif Firmansyah dan Wisnu

(4)

iv

8. Yang terkasih kedua orangtua penulis : Bapak Mozes E Dimalouw dan

Ibu Andriasih, dengan rasa kasih sayang yang tulus dan dengan

dukungan doa, material dan rohani telah membantu penulis

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Tuhan selalu

memberkati papa dan mama.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu oleh penulis.

Akhir kata, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar

Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi lebih baik dan berguna untuk kita semua.

Tuhan Memberkati.

Bandung, November 2009

(5)

v DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...

1.2 Identifikasi Masalah...

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah...

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian...

1.5.1 Kerangka Pemikiran...

1.5.2 Hipotesis Penelitian...

1.6 Metodologi Penelitian...

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kulit...

2.1.1. Pembagian Kulit secara Histologis...

a. Epidermis...

b. Dermis...

2.1.2. Adneksa Kulit...

(6)

vi

2.2. Luka dan Penyembuhan Luka...

2.2.1.Definisi Luka...

2.2.2.Jenis-jenis Luka...

2.2.3.Penyembuhan Luka...

2.2.4.Klasifikasi Penyembuhan Luka...

2.2.5.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka...

2.2.6.Komplikasi Penyembuhan Luka pada Kulit...

2.3. Bratawali (Tinospora crispa (L) Miers.)…... 2.3.1. Taksonomi Bratawali…... 2.3.2. Asal, Morfologi dan Budidaya Bratawali...

2.3.3. Kandungan Kimia dan Zat Aktif Bratawali...

2.3.4. Manfaat Bratawali...

2.4. Efek Bratawali Terhadap Penyembuhan Luka...

2.5. Povidone iodine Terhadap Penyembuhan Luka...

BAB III BAHAN/SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Bahan/Subyek Penelitian...

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian...

3.1.1.1 Bahan Penelitian...

3.1.1.2 Alat Penelitian...

3.1.2 Subyek Penelitian...

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian...

3.2 Metode Penelitian...

3.2.1 Desain Penelitian...

3.2.2 Variabel Penelitian...

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel...

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel...

3.2.3 Besar Sampel Penelitian...

3.2.4 Prosedur Kerja...

3.2.4.1 Pengumpulan dan Persiapan Bahan Uji...

(7)

vii

3.2.4.3 Prosedur Penelitian...

3.2.5 Cara Pemeriksaan...

3.2.6 Metode Analisis...

3.2.6.1 Hipotesis Statistik...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan...

4.2 Uji Hipotesis...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan...

5.2 Saran...

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... RIWAYAT HIDUP...

31

32

32

33

34

37

38

38

39

42

(8)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Lama Penyembuhan Luka dalam hari...

Tabel 4.2 ANAVA satu arah Terhadap Lama Penyembuhan Luka...

Tabel 4.3 Uji Beda Rata-rata Tukey HSD...

34

35

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Kulit Manusia...

Gambar 2.2 Lapisan Utama Kulit...

Gambar 2.3 Lapisan-lapisan Epidermis...

Gambar 2.4 Stratum Papilare dan Stratum Retikulare...

Gambar 2.5 Proses Penyembuhan Luka...

Gambar 2.6 Bratawali... 5

6

9

11

19

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Berat Badan Mencit Tiap Kelompok...

Lampiran 2 Pembuatan Simplisia Kering...

Lampiran 3 Tabel hasil Pengamatan Penyembuhan Luka...

Lampiran 4 Tabel Uji ANAVA Satu Arah...

Lampiran 5 Tabel Uji Rata-rata Tukey HSD...

Lampiran 6 Foto-foto Penelitian... 42

43

45

47

48

(11)

42 LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Tabel berat badan mencit tiap kelompok.

Mencit Kelompok I

Kelompok II

Kelompok III

Kelompok IV

Kelompok V

1 21.14 22.19 26.43 26.48 25.24

2 28.08 20.37 26.97 22.88 23.96

3 26.27 28.14 20.65 22.00 20.50

4 21.86 21.57 20.27 19.18 22.76

5 29.91 22.05 28.33 20.11 22.17

(12)

43

LAMPIRAN 2

Pembuatan Simplisia Kering Batang Brotowali

Iris atau Rajang bahan baku (batang brotowali), kemudian masukkan kedalam

oven suhu 500 dengan ketebalan 1 – 2 cm, diamkan selama 2 – 3 hari. Setelah kering

haluskan simplisia menggunakan alat grinding

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

Alat dan Bahan :

1. Maserator

2. Batang Bratawali

3. Etanol (pelarut organik)

4. Kapas

5. Rotary Evaporator

Cara Pembuatan :

- Masukkan batang bratawali yang telah dihaluskan kedalam maserator yang

telah diberi kapas alasnya, diamkan selama 24 jam.

- Keluarkan dari outlet dibawah maserator, apabila masih ada serbuk yang

terbawa saring memakai kertas saring, larutan ini disebut ekstrak eancer.

- Tambahkan etanol kedalam ampas yang ada didalam maserator, begitu

seterusnya sampai pelarut yang keluar dari outlet maserator tidak berwarna

lagi (biasanya 5 – 6 kali rendaman).

- Pekatkan ekstrak encer yang didapat dari maserator dengan menggunakan alat

rotary evaporator sampai pekat atau sampai tidak ada lagi pelarut yang

(13)

44

SERBUK BATANG BRATAWALI

+ Etanol, diamkan 24 jam  kemudian keluarkan

dari outlet bawah, saring

EKSTRAK ENCER I AMPAS

+ Etanol, diamkan 24 jam  kemudian keluarkan dari outlet bawah, saring

EKSTRAK ENCER II AMPAS

+ Etanol,diamkan 24 jam,keluarkan dari outlet bawah, saring

EKSTRAK ENCER III AMPAS

Pekatkan memakai rotary evaporator atau destilasi

EKSTRAK PEKAT BRATAWALI

(14)

45

LAMPIRAN 3

Tabel hasil pengamatan penyembuhan luka

Kelompok I (EEBB 5%)

Kelompok II (EEBB 10%)

Mencit Ukuran luka dalam hari (mm)

1 2 3 4 5 6 7 8

1 8.00 6.02 5.09 2.13 0.00 0.00 0.00 0.00 2 8.00 5.84 4.83 2.98 1.98 1.02 0.00 0.00 3 8.00 5.79 4.27 2.62 2.31 1.36 0.00 0.00 4 8.00 5.02 4.35 2.35 0,89 0.00 0.00 0.00 5 8.00 6.39 4.81 3.90 1.44 0.74 0.00 0.00 Mean 8.00 5.82 4.67 2.80 1.32 0.62 0.00 0.00

Mencit Ukuran luka dalam hari (mm)

1 2 3 4 5 6 7 8

(15)

46

Kelompok III (EEBB 15%)

Kelompok IV (CMC 1%)  Kontrol

Kelompok V (Povidone iodine 10%)  Pembanding

Mencit Ukuran luka dalam hari (mm)

1 2 3 4 5 6 7 8

1 8.00 7.38 5.15 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2 8.00 7.03 5.61 1.85 0.00 0.00 0.00 0.00 3 8.00 7.96 7.06 2.28 0.00 0.00 0.00 0.00 4 8.00 8.00 6.91 1.68 0.00 0.00 0.00 0.00 5 8.00 7.63 6.63 1.95 0.00 0.00 0.00 0.00 Mean 8.00 7.6 6.27 1.55 0.00 0.00 0.00 0.00

Mencit Ukuran luka dalam hari (mm)

1 2 3 4 5 6 7 8

1 8.00 6.47 3.98 3.42 2.05 1.03 0.00 0.00 2 8.00 6.94 4.00 3.55 2.40 1.15 0.00 0.00 3 8.00 5.04 3.34 2.10 1.85 0.70 0.00 0.00 4 8.00 6.35 3.63 2.20 1.71 0.59 0.00 0.00 5 8.00 6.38 4.92 2.70 1.83 1.02 0.00 0.00 Mean 8.00 6.24 3.97 2.79 1.97 0.90 0.00 0.00

Mencit Ukuran luka dalam hari (mm)

1 2 3 4 5 6 7 8

(16)

47

LAMPIRAN 4

Tabel uji ANAVA satu arah

Hasil:

Test of Homogeneity of Variances Hasil:

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

7.068 4 20 .001

ANAVA Hasil:

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Between

Groups 27.440 4 6.860 20.176 .000

Within Groups 6.800 20 .340

Total 34.240 24

N Mean

Std. Deviation

Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean Min Max

EEBB 5% 5 6.4000 .89443 .40000 5.2894 7.5106 5.00

EEBB 10% 5 6.2000 .83666 .37417 5.1611 7.2389 5.00 7.00

EEBB 15% 5 4.8000 .44721 .20000 4.2447 5.3553 4.00 5.00

Kontrol 5 8.0000 .00000 .00000 8.0000 8.0000 8.00 8.00

Pembanding 5 7.0000 .00000 .00000 7.0000 7.0000 7.00 7.00

(17)

48

LAMPIRAN 5

Tabel uji rata-rata Tukey HSD Hasil:

Prlakuan

N Subset for alpha = .05

1 2 3 1

EEBB 15% 5 4.8000

EEBB 10% 5 6.2000

EEBB 5% 5 6.4000

Pembanding 5 7.0000 7.0000

Kontrol 5 8.0000

Sig. 1.000 .231 .087

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

(18)

49

Multiple Comparisons

(I) Prlakuan (J) Prlakuan

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound Lower Bound Upper Bound Lower Bound

EEBB 5% EEBB 5%

EEBB 10% .20000 .36878 .982 -.9035 1.3035

EEBB 15% 1.60000(*) .36878 .003 .4965 2.7035

Kontrol -1.60000(*) .36878 .003 -2.7035 -.4965

Pembanding -.60000 .36878 .498 -1.7035 .5035

EEBB 10% EEBB 5% -.20000 .36878 .982 -1.3035 .9035

EEBB 10%

EEBB 15% 1.40000(*) .36878 .009 .2965 2.5035

Kontrol -1.80000(*) .36878 .001 -2.9035 -.6965

Pembanding -.80000 .36878 .231 -1.9035 .3035

EEBB 15% EEBB 5% -1.60000(*) .36878 .003 -2.7035 -.4965

EEBB 10% -1.40000(*) .36878 .009 -2.5035 -.2965

EEBB 15%

Kontrol -3.20000(*) .36878 .000 -4.3035 -2.0965

Pembanding -2.20000(*) .36878 .000 -3.3035 -1.0965

Kontrol EEBB 5% 1.60000(*) .36878 .003 .4965 2.7035

EEBB 10% 1.80000(*) .36878 .001 .6965 2.9035

EEBB 15% 3.20000(*) .36878 .000 2.0965 4.3035

Kontrol

Pembanding 1.00000 .36878 .087 -.1035 2.1035

Pembanding EEBB 5% .60000 .36878 .498 -.5035 1.7035

EEBB 10% .80000 .36878 .231 -.3035 1.9035

EEBB 15% 2.20000(*) .36878 .000 1.0965 3.3035

Kontrol -1.00000 .36878 .087 -2.1035 .1035

(19)

50

LAMPIRAN 6

Foto-foto penelitian

1. Mencit penelitian 4. Penyayatan paha mencit

2. Ekstrak Etanol Batang Bratawali 5. Pengukuran panjang luka

(20)

51

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ariane Devina Dimalouw

Nomor Pokok Mahasiswa : 0610192

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 24 Agustus 1988

Alamat : Jl. Tirtasari No. 4, Sarijadi - Bandung

Agama : Kristen Protestan

Riwayat Pendidikan :

SD Kristen Kalam Kudus, Jayapura, 2000

SLTP Kristen Kalam Kudus, Jayapura, 2003

SMU Negeri 2, Bandung, 2006

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2006 –

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Luka dapat terjadi pada kegiatan sehari-hari, yang penyebabnya dapat karena

tergores, teriris benda tajam, terpotong, tertusuk dan lain-lain. Luka yang sering

terjadi adalah luka yang mengenai jaringan kulit, misalnya ekskoriasi/lecet atau

skisum/luka iris (Mahakan Beta Farma, 2008). Luka apabila tidak diobati dengan

baik atau hanya dilindungi dengan sebuah pembalut, dapat menyebabkan terjadinya

infeksi (Corkery, 2009).

Masyarakat tidak menyadari bahaya dari luka, sebagian besar cenderung memilih

untuk membiarkan luka tersebut, memberikan pengobatan seadanya dengan mencuci

luka, atau memberikan obat antiseptik seperti povidone iodine.

Pengobatan dengan menggunakan bahan alam sering terlupakan, hali ini di

sebabkan kecenderungan masyarakat menggunakan obat-obat kimia untuk

menyembuhkan luka. Obat kimia tersebut memiliki beberapa kekurangan, seperti:

efek samping, harga yang mahal, bahkan di daerah terpencil sulit di peroleh. Biaya

bermilyar dolar setiap tahun dikeluarkan untuk mengobati luka (Advanced Medical

Technology Association, 2006).

Masyarakat menggunakan cara-cara tradisional seperti tumbuhan untuk

menyembuhkan luka sebelum obat-obatan penyembuh luka yang beredar di pasaran

ditemukan. Tanaman-tanaman yang dapat digunakan untuk mengobati luka antara

lain adalah Bratawali (Tinospora crispa (L) Miers), bawang putih, getah jarak dan

lain-lain. Penduduk Asia menggunakan tanaman bratawali untuk pengobatan luka

luar, sifilis dan gatal-gatal (Ali Chozin, 1998).

Bratawali (Tinospora crispa (L) Miers) sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar

masyarakat Indonesia karena rasa pahit yang khas. Bratawali merupakan salah satu

(22)

turun-2

temurun sudah banyak digunakan sebagai obat luka yang sulit disembuhkan, obat

demam, sakit perut, sakit punggung, sakit pinggang dan gatal-gatal (Budi Kresnadi,

2003).

Pengujian efek anti inflamasi terhadap Ekstrak Etanol Batang Bratawali yang

dilakukan oleh FMIPA-Unand menyimpulkan bahwa senyawa tinokrisposid dalam

Bratawali memiliki sifat sebagai anti inflamasi (Adek ZA, 1998).

Penulis mencoba meneliti Ekstrak Etanol Batang Bratawali (EEBB) sebagai obat

alternatif untuk mempercepat lama penyembuhan luka.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah Ekstrak Etanol Batang Bratawali (EEBB) mempersingkat lama waktu

penyembuhan luka.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menjadikan tumbuhan Bratawali sebagai

salah satu obat alternatif untuk penyembuhan luka.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Ekstrak Etanol Batang

Bratawali (EEBB) dapat mempersingkat lama waktu penyembuhan luka.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis penelitian ini adalah untuk menambah wawasan ilmiah

tanaman obat tradisional khususnya kegunaan Ekstrak Etanol Batang Bratawali

(EEBB) yang dapat mempercepat lama penyembuhan luka.

Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk memperkenalkan lebih luas kepada

masyarakat mengenai batang bratawali untuk mempercepat lama penyembuhan luka,

(23)

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Pada luka terjadi kerusakan kesatuan/komponen jaringan, yang secara spesifik

rusak atau hilangnya substansi jaringan (Irman Somantri, 2007).

Proses penyembuhannya mencakup beberapa fase, yaitu, fase inflamasi, fase

proliferasi, dan fase maturasi. Fase inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan

seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Fase proliferasi

ditandai dengan proses kegiatan seluler yaitu memperbaiki dan menyembuhkan luka

dengan proliferasi sel. Fase maturasi adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan

baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu (Irman Somantri, 2007).

Penelitian Adek ZA pada tahun 1998, mengatakan bahwa bratawali mengandung

senyawa tinokrisposid yang memiliki sifat sebagai anti-inflamasi yang dapat

menghambat fase inflamasi, dengan cara menurunkan jumlah sel radang (Budi

Krsnadi, 2003). Penelitian Dien Ariani L. pada tahun 1998, mengatakan bahwa

senyawa berberin dalam batang berefek sebagai antimikroba dan fungistatik dengan

menghambat adesi dari sel yang rusak ke sel normal (Budi Kresnadi, 2003) dan

meningkatkan fungsi imun dengan mengaktivasi leukosit untuk memfagositosis

bakteri (Senior, 2007; Nutrition Health Center, 2009). Alkaloid aporfin, berberin dan

palmatin dalam daun berefek sebagai analgetik (Senior, 2007).

Keadaan ini menyebabkan efek Ekstrak Etanol Batang Bratawali dapat

mempercepat lama penyembuhan luka (Ali Chozin, 1998).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

(24)

4 1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratoris sungguhan dengan

menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif. Data yang

diukur adalah lama penyembuhan luka hingga menutupnya luka, ditandai dengan

ke-dua tepi luka saling bertautan dalam hari. Analisis data menggunakan uji ANAVA

satu arah dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD (High Significant

Difference) dengan α = 0,05 menggunakan program komputer.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha, Bandung.

(25)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ekstrak Etanol Batang Bratawali (EEBB) mempercepat lama penyembuhan luka.

5.2 Saran

Pengaruh ekstrak etanol batang bratawali (Tinospora crispa (L) Miers) perlu

dilanjutkan dengan penelitian :

- Menggunakan ekstrak etanol batang bratawali dengan variasi dosis yang lebih

luas, hewan coba dan sediaan yang berbeda untuk dapat mempercepat lama

penyembuhan luka.

- Memperpanjang waktu penelitian untuk menentukan efek yang stabil.

(26)

39

DAFTAR PUSTAKA

Advanced Medical Technology Association. 2006. Advanced wound management:

healing and restoring liveshttp://www.advamed.org/NR/rdonlyres/8D8348E8- 811D-48A9-8737-61D91060DDAD/0/june2006_woundmanagement.pdf.

11 Desember 2008.

Ali Chozin. 1998. Pengembangan Formula Sediaan Salep Bratawali (Tinospora

tuberculata L) sebagai Obat Luka serta Uji Antibakterinya.

http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-grey-1998-ali-140-bratawali. 12 Februari 2009

Azalia Arif., Udin Sjamsudin. 2006. Obat Lokal. Dalam : Sulistia G. Ganiswarna (Editor Utama)., Rianto Setiabudy., Frans D. Suyatna., Ourwantyastuti., Nafrialdi., Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Bagian Farmakologi FKUI. hal 519

Beanes S. R., Dang. C., Soo. C., Ting. K., 2003. Wound healing.

http://journals.cambridge.org/fulltext_content/ERM/ERM5_08/S1462399403 005817sup002.htm. 30 Oktober 2009

B. Mahendra. 2006. 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh. Jakarta : Penebar Swadaya. hal. 15-17.

Budi Kresnadi. 2003. Khasiat & Manfaat Brotowali si Pahit yang Menyembuhkan. Penyunting Mulyono. Cetakan 1. Jakarta : Agromedia Pustaka. hal 1 – 8

Corkery. S 2009. Luka.

www.pancarananugerah.org/index. 6 Mei 2009

Daniel S. Wibowo. 2005.Anatomi Tubuh Manusia.Edisi I. Jakarta : Grasindo. hal 13, 25.

David Perdanakusuma. 2009. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka.

http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com/2008/05/anatomi-fisiologi-kulit-dan-penyembuhan.html.2 Agustus 2009

Irman Somantri. 2007. Perawatan Luka.

http://irmanthea.blogspot.com/2007/07/definisi-luka-adalah-rusaknya.html.

(27)

40

Junqueira. L.C., Carneiro. J., Kelley.R.O. 1997. Histologi Dasar. Terjemahan Jan Tambayong. editor edisi bahasa Indonesia Sugiarto Komala.,Alex Santoso. Edisi 8. Jakarta: EGC. hal 357-367.

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip Percobaan dari Perancangannya. Rancangan

Percobaan Aplikatif: Aplikasi Kondisional Bidang Pertamanan, Peternakan, Perikanan, Industri, dan Hayati. Edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

hal 10-12.

King, David. 2006. Introduction to skin histology.

http://www.siumed.edu/~dking2/intro/skin.htm. 6 Mei 2009.

Lutz Slomianka. 2009. Skin thick.

http://images.google.com/imgres?imgurl=http://www.lab.anhb.uwa.edu.au/m b140/corepages/integumentary/Images/skthick0021he.jpg&imgrefurl=http:// www.lab.anhb.uwa.edu.au/mb140/corepages/integumentary/integum.htm&us g=__bTKyN6B8eYA1zP9NkzRxUGmZam8=&h=500&w=400&sz=124&hl=e n&start=4&tbnid=1wzM2wwVMdUnFM:&tbnh=130&tbnw=104&prev=/im ages%3Fq%3Dskin%2Bhistology%26imgsz%3Dm%26imgtbs%3Dz%26gbv %3D2%26hl%3Den. 30 Oktober 2009

Mahakam Beta Farma. 2008. Betadine antiseptic solution.

http://www.betadine-ina.com/Indonesia/OTC2/Betadine%20Solution.html.

3 Mei 2009

Ning Harmanto, 2007. Bratawali.

http://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/13/bratawali/. 2 Mei 2009

Nutrition Health Center, 2009. Family Menispermaceae.

http://zipcodezoo.com/Plants/T/Tinospora_tuberculata/. 30 Oktober 2009

R. Hegnauer, 1973. Povidone Iodine

http://www.kpharmajind.com/full-images/705039.jpg. 29 Oktober 2009

R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2004. Luka dan Penyembuhan Luka.dalam Buku

Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC. hal 67-69.

(28)

41

Sloan.Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi. Terjemahan James Veldman. Editor Palupi Widyastuti. Jakarta : EGC. hal 84.

Senior, 2007. Brotowali, Pahitnya Pembunuh Bakteri

http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Natural+Healing& y=cybermed%7C2%7C0%7C3%7C101. 10 Oktober 2009.

Swanson, Jason R. 1996. Dermatology.

http://www.meddean.luc.edu/lumen/MedEd/medicine/dermatology/melton/ski nls/sknlsn.html. 2 Januari 2009.

Syarif M. Wasitaatmadja. 2007a. Anatomi Kulit. Dalam: Adhi Djuanda, Mochtar Hamzah, Siti Aisah editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. hal 3-5.

_______., 2007b. Faal Kulit. Dalam Adhi Djuanda, Mochtar

Hamzah, Siti Aisah eds : Ilmu penyakit kulit dan kelamin., Edisi 5., Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. hal 7-8.

University of Oklahoma Health Sciences and Center, 2008. Thick skin.

http://www.ouhsc.edu/histology/Glass%20slides/43_10.jpg. 30 Oktober 2009.

Virtual Medical Centre. 2009. Skin section.

Gambar

Tabel berat badan mencit tiap kelompok.
Tabel hasil pengamatan penyembuhan luka
Tabel uji ANAVA satu arah
Tabel uji rata-rata Tukey HSD

Referensi

Dokumen terkait

Analisis pada salah satu teknologi virtual menggunakan mesin virtualbox, yang nantinya akan menganalisis bagaimana membangun jaringan computer pada mesin virtual

Penelitian tersebut berisi tentang pembuatan game edukasi ” TTS Asam Basah ” sebagai media pembelajaran Kimia tentang asam dan basah larutan Kimia menggunakan metode

Dibandingkan dengan modulasi analog, modulasi digital lebih menjamin keamanan data saat dikirimkan, mampu mengirimkan data dengan kapasitas yang lebih besar dan

Mesin dapat digunakan untuk produksi massal maupun proses bending khusus. Data jumlah produksi dapat ditampilkan melalui HMI sehingga

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan oleh Penulis, penjelasan Laporan Tugas Akhir telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai “Penerapan Metode

1. Kebutuhan dan manfaat bagi masyarakat sekolah. Kemampuan dan keterampilan mahasiswa. Adanya dukungan masyarakat sekolah dan instansi terkait. Tersedianya berbagai sarana

Through this novel, Bradbury wants to convey a message about the replacement of the importance of books and knowledge with mindless entertainment from

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis : (1) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peluang kerja suami dan istri di luar sub sektor perikanan, (2) faktor-faktor