• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sarapan Terhadap Risiko Obesitas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sarapan Terhadap Risiko Obesitas."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

iii ABSTRAK

PENGARUH SARAPAN TERHADAP RISIKO OBESITAS

Irina Myrrhe Amitasari, 2009.

Pembimbing : Dr. Iwan Budiman dr, MS, MM, MKes, AIF

Latar Belakang : Saat ini banyak sekali penduduk yang mengalami perubahan status gizi, yang dihubungkan dengan obesitas seiring dengan perkembangan zaman dan pola hidup yang tidak sehat. Pola sarapan yang tidak teratur dapat mempengaruhi risiko obesitas

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pola sarapan terhadap risiko obesitas. Metode : Survei analitik dengan cara pengambilan sampel kasus kontrol (case control), dengan subjek penelitian adalah mahasiswa Universitas Kristen Maranatha yang memenuhi kriteria penelitian. Subjek penelitian berjumlah 132 orang, pria dan wanita usia 18-25 tahun, yang terdiri dari 60 orang obese (BMI ≥ 25.0) dan 72 orang non-obese (BMI 18.5 – 22.9). Setiap subjek penelitian mengisi kuesioner dan dilakukan pengukuran antropometrik berupa berat badan dan tinggi badan, untuk mendapatkan nilai BMI. Analisis data dilakukan dengan cara mencari odds ratio (OR), melalui analisis chi square, dengan nilai α = 0.05

Hasil : Diperoleh subjek dengan pola sarapan tidak teratur obese 39 orang, dan non obese 27 orang. Sedangkan subjek dengan pola sarapan teratur didapatkan obese 21 orang dan non obese 45 orang, dan nilai OR sebesar 3.09 ** (p<0.01) Kesimpulan : Sarapan yang tidak teratur meningkatkan risiko obesitas 3 kali dibanding yang sarapan teratur.

(2)

iv ABSTRACT

THE INFLUENCE OF BREAKFAST EATING ON THE RISK OF OBESITY

Irina Myrrhe Amitasari, 2009.

Tutor : Dr. Iwan Budiman dr, MS, MM, MKes, AIF

Background : Nowadays, so many people experienced the change of their state of health, in this case have a relation with obesity. Irregular breakfast eating can influenced people’s state of health.

Objective : To know the influence breakfast eating on the risk of obesity.

Method: This experiment based on an analytic survey, with case control study on Maranatha Christian University’s students, that qualified the experiment criteria. There were 132 men and women, from 18- 25 years old, consist of 60 subjects have obesity (BMI ≥ 25.0) and 72 subjects non obese (BMI 18.5 – 22.9). Each experimental-subjects filled the questionnaire and conducted the anthropometric measurement, like body weight and body height to find out the BMI. Data was analyzed by counting odds ratio (OR) with chi square analysis, with α = 0.05.

Result: 39 were obese and 27 were non-obese, with irregular breakfast eating. While as regular breakfast eating, there were reported 21 subjects were obese and 45 subjects were non-obese, and the odds ratio was 3.09** (p<0.01).

Conclusion: Irregular breakfast eating increases the risk obesity three times higher than regular breakfast eating.

(3)

vii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN i

SURAT PERNYATAAN ii

ABSTRAK iii

ABSTRACT iv

KATA PENGANTAR ..v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR DIAGRAM xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 2

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 2

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah 2

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 2

1.5.1.Kerangka Pemikiran 3

1.5.2.Hipotesis Penelitian 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Status Gizi 4

2.1.1.Definisi 4

2.1.2.Penilaian Status Gizi 5

(4)

viii

2.3.2 Prevalensi Obesitas 14

2.4 Sarapan 16

2.4.1 Definisi 16

2.4.2 Pola Makan Teratur yang Mempengaruhi Status Gizi

dan Kesehatan 16

2.4.3 Sarapan Tak Teratur dan Penambahan Berat Badan 17

BAB III. BAHAN/SUBYEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan Subyek Penelitian 19

3.1.1.Alat yang Digunakan 19

3.1.2.Subjek Penelitian 19

3.1.3.Tempat dan Waktu Penelitian 19

3.2. Metode Penelitian 20

3.2.1.Desain Penelitian 20

3.2.2.Definisi Konsepsional Variabel 20 3.2.3.Definisi Operasional Variabel………....20

3.2.4.Besar Sampel Penelitian 20

3.3 Prosedur Kerja 21

3.3.1 Prosedur Pemeriksaan Antropometrik 21 3.3.2 Prosedur Pengisian Kuesioner………21

3.4 Metode Analisis 21

BAB IV. HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN

4.1. Hasil dan Pembahasan 22

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 24

(5)

ix

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN ………27

LAMPIRAN 1……….27

LAMPIRAN 2……….30

LAMPIRAN 3……….34

LAMPIRAN 4……….35

SURAT PERSETUJUAN KOMISI ETIK………..37

(6)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Obesitas Berdasarkan BMI (WHO 1998)……… 6

Tabel 2.2 Klasifikasi Obesitas pada Penduduk Asia Dewasa (IOTF, WHO 2000)………6 Tabel 4.1 Tabel Kontingensi 2x2 Hubungan Obesitas dengan Pola

(7)

xi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Hubungan Obesitas dengan Diabetes Tipe 2 11 Diagram 2.2 Perkiraan Prevalensi Overweight dan Obesitas dalam %

Populasi di Dunia 14

Diagram 2.3 Perkiraan Prevalensi Overweight dan Obesitas dalam %

Populasi Pria dan Wanita 15

(8)
[image:8.612.100.326.162.678.2]

27

LAMPIRAN 1

TABEL DATA KUESIONER

NO

SARAPAN

(9)
(10)

29

74

BMI

18.82711104

75

BMI

18.66982249

76

BMI

18.40688268

77

BMI

18.28356615

Ket :

Obese

Non Obese

Sarapan tak teratur

39

27

(11)

30

LAMPIRAN 2

KUESIONER

KUESIONER

“PENGARUH SARAPAN TERHADAP RISIKO OBESITAS”

Nama

:

Tanggal lahir

:

Fakultas

:

TB

:

BB

:

BMI

:

diisi oleh

peneliti

Subscapular Skinfold :

Triceps Skinfold

:

Keterangan :

Sarapan adalah makan berat sebelum pukul 09.00 pagi, yaitu misalnya : nasi,

mie, roti, sereal ( Koko crunch + susu, havermut)

Bila pagi hari hanya minum susu, teh, kopi, atau energen sereal, tidak termasuk

sarapan

1.

Dalam satu minggu ( Senin-Minggu), berapa kali Anda sarapan?

a.

4 kali/ minggu

(12)

31

2.

Apa yang Anda makan pada saat sarapan? (pilih yang paling sering dan

isi)

a.

Nasi + lauk pauk berupa………

Banyak nasi……….mangkok

b.

Mie

Jumlah mie yang dimakan……bungkus

c.

Roti

Jumlah roti………..tangkup/buah

d.

Lain-lain, sebutkan…………..

3.

Rata-rata, setiap harinya, pukul berapa Anda makan pagi?

a.

05.00 – 06.00

b.

06.00- 07.00

c.

07.00 – 08.00

d.

08.00 – 09.00

4.

Apakah Anda makan siang?

a.

Ya

b.

Tidak

5.

Jika ya, pukul berapa Anda makan siang?

a.

12.00 – 13.00

b.

13.00 – 14.00

c.

14.00 – 15.00

6.

Apa yang Anda makan saat makan siang ? (pilih yang paling sering dan

isi)

a.

Nasi + lauk pauk berupa………

Banyak nasi……….mangkok

b.

Mie

Jumlah mie yang dimakan……bungkus

c.

Roti

Jumlah roti………..tangkup/buah

d.

Lain-lain, sebutkan…………..

7.

Apakah Anda makan pada sore hari?

a.

Ya

(13)

32

8.

Jika ya, apa yang Anda makan saat makan sore ? (pilih yang paling

sering dan isi)

a.

Nasi + lauk pauk berupa………

Banyak nasi……….mangkok

b.

Mie

Jumlah mie yang dimakan……bungkus

c.

Roti

Jumlah roti………..tangkup/buah

d.

Lain-lain, sebutkan…………..

9.

Rata-rata, tiap hari pukul berapa Anda makan malam?

a.

18.00 - 19.00

b.

19.00 – 20.00

c.

21.00 – 22.00

d.

> 22.00

10.

Apa yang Anda makan saat makan malam ? (pilih yang paling sering dan

isi)

a.

Nasi + lauk pauk berupa………

Banyak nasi……….mangkok

b.

Mie

Jumlah mie yang dimakan……bungkus

c.

Roti

Jumlah roti………..tangkup/buah

d.

Lain-lain, sebutkan…………..

11.

Apakah Anda memiliki kebiasaan memakan camilan?

a.

Ya

b.

Tidak

12.

Bila ya, berapa kali Anda memakan camilan dalam sehari?

a.

1 kali

(14)

33

Jenis camilan yang

dimakan………

……, berapa banyak………..

13.

Apakah Anda memiliki kebiasaan minum softdrink?

a.

Ya

b.

Tidak

14.

Bila ya, berapa kali dalam sehari Anda minum softdrink?

a.

1 kali

(15)

34

LAMPIRAN 3

PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a :

U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:

”PENGARUH SARAPAN TERHADAP RISIKO OBESITAS”

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan. Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( Irina M.A. ) ( )

Saksi-saksi:

1. ……… ( )

(16)

35

LAMPIRAN4

[image:16.612.81.490.232.426.2]

DATA CHI SQUARE DAN ODDS RATIO

Tabel Kontingensi 2 x2 Hubungan Obesitas dengan Pola Sarapan

D

Obese

Non- Obese

E

Sarapan tidak Teratur

A

39

B

27

(66)

Sarapan Teratur

C

21

D

45

(66)

60

72

N = 132

Maka dari data tersebut, dengan pengujian analisa chi square didapatkan:

.

D

_

_

E

N . (ad - bc)2

(a + b) . (b + d) . (a + b) . (c + d) χ 2 =

132 . ((39 . 45) – (21 . 27))2 (39 + 29) . (27 + 45) . (39 + 21) . (21 + 45) =

132 . (1755 – 567)2 68 . 72 . 60 . 66 =

186297408

19388160 =

(17)

36

Dengan χ

2

tab 5% = 3.841

χ

2

tab 1 % = 6.635

Perhitungan dengan menggunakan analisa chi square, didapatkan nilai odds ratio

(OR) :

OR

1

= ad/bc

OR

1

= 39 x 45 / 21 x 27

OR

1

= 3.09523

OR

1

3.09

(18)
(19)
(20)

38

RIWAYAT HIDUP

Nama : Irina Myrrhe Amitasari

NRP : 0610041

Tempat, Tanggal lahir : Bandung , 13 September 1988 Alamat : Jl. Surya Sumantri no.91 Bandung

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan :

SD BPK Penabur Cirebon, lulus tahun 2000 SLTP Negeri 1 Cirebon, lulus tahun 2003 SMA Negeri 1 Cirebon, lulus tahun 2006

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status gizi seseorang akan sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupannya, terutama apabila dihubungkan dengan aspek kesehatan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, berbagai masalah kesehatan yang ada saat ini terbukti muncul dari masalah status gizi yang dimiliki (Depkes, 2000). Masalah obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Saat ini semakin banyak masyarakat yang menderita obesitas seiring berkembangnya jaman serta perubahan gaya hidup. Obesitas dianggap sebagai sinyal pertama munculnya penyakit-penyakit non infeksi (Non Communicable Diseases) yang saat ini banyak terjadi di negara maju maupun negara berkembang. Prevalensi obesitas di dunia menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu 28,3% (WHO, 2000).

Ada berbagai hal yang memiliki pengaruh kuat dalam proses keseimbangan energi di dalam tubuh. Pengaruh tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 faktor, yaitu yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Faktor yang tidak dapat diubah, salah satunya adalah faktor genetik, dimana seseorang dengan riwayat keluarga obesitas, memiliki kemungkinan besar untuk mengalami obesitas pula. Sementara faktor yang dapat diubah biasanya berasal dari luar namun memiliki pengaruh untuk memicu penambahan berat badan, antara lain faktor fisiologis, sosial ekonomi, aktivitas fisik, diet, dan pola makan yang dijalani seorang individu (Depkes, 2000).

(22)

2

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah sarapan yang tidak teratur meningkatkan risiko obesitas.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Ingin mengetahui apakah sarapan yang tidak teratur meningkatkan risiko obesitas.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai dampak pola sarapan yang tidak teratur terhadap risiko terjadinya obesitas.

Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat pada umumnya tentang pentingnya sarapan yang teratur bagi kesehatan.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

(23)

3

populasi mempunyai risiko kematian 2 kali lebih besar daripada orang dengan berat badan rata-rata (Lew and Garfinkel, 1979).

Seseorang memiliki kemungkinan untuk menderita obesitas sebesar 50% jika salah satu orang tuanya menderita obesitas dan meningkat menjadi 80% bila kedua orang tuanya menderita obesitas (Gibney, et al, 2003; Shils, et al, 2006). Perubahan gaya hidup dalam masyarakat saat ini memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan angka kejadian obesitas,antara lain berhubungan dengan kurang olahraga dan perubahan pola makan. Beberapa penelitian menunjukan bahwa kejadian risiko peningkatan berat badan memiliki hubungan yang erat dengan pola makan pagi (Yang et al 2006), karena orang-orang yang tidak sarapan cenderung merasa lebih lapar pada siang atau malam hari daripada mereka yang sarapan.

Penelitian lain juga telah menunjukkan bahwa proporsi asupan pangan pagi hari atau sarapan berkorelasi negatif dengan asupan pangan total selama satu hari, artinya sarapan pagi menurunkan asupan pangan dan energi total (Castro, 2004).

Tubuh manusia memiliki suatu siklus tertentu yang disebut ritme diurnal. Dengan melewatkan sarapan pagi, akan mengakibatkan perubahan ritme, pola, serta siklus makan. Hal ini akan mempengaruhi orang yang tidak sarapan untuk makan lebih banyak saat makan siang dan malam hari. Asupan makanan yang berlebih pada malam hari akan disimpan dalam bentuk glikogen, yang selanjutnya disimpan dalam bentuk lemak (Guyton and Hall , 1997).

1.5.2Hipotesis Penelitian

(24)

24 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sarapan yang tidak teratur meningkatkan risiko obesitas 3 kali lebih tinggi daripada sarapan yang teratur,

5.2 Saran

1. Sarapan pagi yang teratur sangat penting untuk menurunkan risiko obesitas.

(25)

25

DAFTAR PUSTAKA

Azrul Azwar. 2004. Tubuh Sehat Ideal dari Segi Kesehatan. Depkes : 1-7

Bray G.A. 1998. Classification and Evaluation of the Overweight Patient. In G. A.

Bray, C. Bouchard : Handbook Of Obesity. 2

nd

Ed. New York : Marcel Dekker

Castro, de John M. 2004. The Time of Day of Food Intake Influences Overall Intake

in Humans. Journal of Nutrition. Melalui www.ajcn.com . 3 Mei 2009.

Couillard, P., O. Maurige, D. Imbeault, A. Prud’homme, A. Nadeau, C. Tremblay, et

all. 2000. Hyperleptinemia is More Closely Associated with Adipose Cell

Hypertrophy than with Adipose Tissue Hyperplasia. International Journal of

Obesity, vol 24: 782-788

Dedi Subardja. 2004. Obesitas Primer pada Anak : Diagnosis, Patogenesis, dan

Patofisiologi. Bandung : PT. Kiblat Buku Utama

Depkes. 2000. Overweight dan Obesitas di Indonesia. melalui www.obesitas.web.id

. 2 Desember 2008

Gibney, M.J.., I.A. Mac Donald, H.M. Roche. 2003. Nutrition and Metabolism. 3

rd

ed. United Kingdom : Blackwell Science : 121-123

Guyton and Hall.1997. Keseimbangan Diet; Aturan Pemberian Makan; Obesitas dan

Kelaparan; Vitamin dan Mineral. Dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.

Jakarta: EGC. Hal 1111-4

I Dewa Nyoman Supariasa, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. 2001. Metode Penilaian Status

Gizi. Dalam Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. Hal 17-21

Lew, E. A., L. Garfinkel;. 1979. Variations in Mortality by Weight among 750,000

Men and Women. Journal of Chronic Diseases, 32 : 563-76

Mahan, L.K., S, Escott-Stumps. 2004. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy,

11

th

ed. Elsievier USA: Saunders : 275-6, 296-8

Neovius, M.G. , Y.M. Linne, B.S. Barkeling, S.O. Rossner. 2004. Sensitivity and

Specificity of Clasification Systems of Fatness in Adolescents. Am J Clin Nutr

2004, 80 : 597-603

(26)

26

Sunita Almatsier . 2005. Penuntun Diet. edisi 3. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama : 19-21, 256-265

WHO Western Pacific Region. 2000. The Asia Pacific Perspective : Redefining

Obesity and Its Treatment.

Gambar

TABEL DATA KUESIONER
Tabel Kontingensi 2 x2 Hubungan Obesitas dengan Pola Sarapan

Referensi

Dokumen terkait

Nakon karbonizacije vlakna nemaju adekvatnu površinu koja bi prianjala uz smole ili ovisno o primjeni neke druge materijale s kojima bi tvorili kompozit. Kako bi se osigurala što

Pejabat Gerakan Perla-wanan Islam Palestina (Hamas) menyatakan, gencatan senjata sepihak yang diumumkan Rezim Zionis Israel menunjukkan keka-lahan rezim ini dalam mengha-dapi

Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran Guru melakukan apersepsi guna menggali konsep dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa

Form keluaran laporan kebutuhan SDM sarana kesehatan digunakan untuk menampilkan laporan kebutuhan SDM sarana kesehatan yang terdapat di Propinsi Jawa Timur yang telah

jumlah anakan ratun per rumpun lebih banyak pada perlakuan tinggi pemotongan singgang 20-50 cm, karena kondisi singgang menyisakan lebih banyak ruas dan buku tempat

Sebagai unsur penting dalam enzim oksidatif asam amino, mineral tersebut sangat penting bersama-sama dengan zat besi dalam membentuk hemoglobin dan merupakan unsur penting

Hasil penelitian di situs Gua Harimau selama 6 tahun dari 2009–2014 oleh Pusat Arkeologi Nasional berkaitan dengan seni cadas, yaitu temuan kubur manusia dan himpunan artefak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola konsumsi, aktivitas fisik, keturunan dan faktor risiko yang dominan terhadap kejadian obesitas pada anak