Cornelius Kurnia Christie Wibowo.(2016).Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2015 / 2016 Pada Materi Operasi Hitung dan Penyederhanaan Bentuk Aljabar. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jenis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tes hasil belajar (2) faktor– faktor penyebab kesalahan siswa kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 pada pengerjaan materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar berdasarkan (1) hasil belajar (2) wawancara siswa (3) wawancara guru mata pelajaran kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta pada bulan Agustus–Oktober 2015.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 34 siswa. Instrumen pengumpulan data berupa tes hasil belajar, wawancara siswa yang dipilih, dan wawancara guru mata pelajaran kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan siswa. Wawancara siswa dan guru mata pelajaran digunakan untuk mengetahui faktor–faktor penyebab kesalahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Siswa belum memahami perbedaan koefisien, variabel, dan konstanta bentuk aljabar (2) Siswa belum bisa membedakan kata “oleh” dan “dari” pada operasi pengurangan bentuk aljabar (3) Siswa kurang memahami operasi perkalian bentuk aljabar (4) Siswa kurang memahami aplikasi soal operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar (5) Siswa kurang teliti dalam perhitungan. Faktor – faktor penyebab kesalahan adalah : (a) malas belajar (b) kurang mendapatkan pengawasan selama belajar oleh orang tuanya (c) kurang aktif dalam pembelajaran di kelas (d) tidak tertarik untuk belajar matematika (e) kecapekan.
Cornelius Kurnia Christie Wibowo. (2016) . The Error Analysis of Grade VIII D students in SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta in the Academic Year of 2015/2016 about Arithmetic Operations and Simplification of the Algebra Subject . Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education. Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aimed to find out (1) the types of error made by students in working the achievement test (2) the factors that causing the error of students of grade VIII D students in SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016 in doing arithmetic operations and simplification of the Algebra subject in terms of (1) learning outcomes (2) students interview (3) teacher of mathematics in grade VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta interview. This research was conducted on grade VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta on August –October 2016.
The research method used in this research was descriptive qualitative. The subject of this research was students of SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016 that consist of 34 students. Data collection instruments using achievement test, selected students interview, and teacher of mathematics in grade VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016 interview. Achievement test was used for to find out the types of error made by students. Students interview and teacher of mathematic interview was used for to find out the factors that causing the difficulties learning of students.
The research result showed (1) Students do not understand the different of coefficients, variable, and constants (2)Students can not difference about the words “by” and “from” on the operations of algebra subtraction (3) Students do not understand about the operations of algebra multiplication (4) Students do not understand test application about arithmetic operations and simplification of the algebra subject (5) Students are less accurate in the calculation. Factors that causing the error of students were : (a) lazy to study (b) less gain control during learning by the parents (c) less active in the classroom (d) not interested in learning mathematics (e) exhausted.
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015 / 2016 PADA MATERI OPERASI HITUNG DAN PENYEDERHANAAN BENTUK ALJABAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Cornelius Kurnia Christie Wibowo
NIM. 111414085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
i
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015 / 2016 PADA MATERI OPERASI HITUNG DAN PENYEDERHANAAN BENTUK ALJABAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Cornelius Kurnia Christie Wibowo
NIM. 111414085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
HALAMAN PERSEMBAHAN
Motto
“Anak muda memang minim pengalaman, karena itu ia tak tawarkan masa
lalu, anak muda menawarkan masa depan !”
“Kuliah adalah masa mengembangkan diri, setelah itu baru datang masa
berkontribusi.”
-Anies Rasyid Baswedan-Persembahan
Dengan tulus karya ini saya persembahkan kepada:
• Tuhan Yesus Kristus, karena tanpa- Nya saya tidak bisa seperti sekarang ini, sungguh berkat dan anugerahnya luar biasa bagi saya.
• Bapak yang telah dipanggil oleh Tuhan yang selalu mengingatkan saya di saat kehilangan arah dan tidak bersemangat. Saya percaya bapak selalu mendoakan saya walaupun bapak telah berada di sisi-Nya.
• Ibu yang dengan tulus ikhlas selalu memaafkan disaat saya mengecewakan dan berbuat salah, yang selalu menasehati di saat saya kehilangan arah dan semangat, yang selalu mengingatkan saya untuk berdoa, yang selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan saya, dan yang selalu mendaraskan doa demi kebaikan saya.
• Adikku yang selalu memberi dukungan dan semangat dan selalu mengingatkan untuk segera lulus.
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan kesungguhan bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Penulis
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Cornelius Kurnia Christie Wibowo
NIM : 111414085
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang berjudul: Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2015 / 2016 Pada Materi Operasi Hitung dan Penyederhanaan Bentuk Aljabar kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Yang menyatakan,
vii ABSTRAK
Cornelius Kurnia Christie Wibowo.(2016).Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2015 / 2016 Pada Materi Operasi Hitung dan Penyederhanaan Bentuk Aljabar. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jenis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tes hasil belajar (2) faktor – faktor penyebab kesalahan siswa kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 pada pengerjaan materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar berdasarkan (1) hasil belajar (2) wawancara siswa (3) wawancara guru mata pelajaran kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta pada bulan Agustus–Oktober 2015.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 34 siswa. Instrumen pengumpulan data berupa tes hasil belajar, wawancara siswa yang dipilih, dan wawancara guru mata pelajaran kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan siswa. Wawancara siswa dan guru mata pelajaran digunakan untuk mengetahui faktor–faktor penyebab kesalahan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Siswa belum memahami perbedaan koefisien, variabel, dan konstanta bentuk aljabar (2) Siswa belum bisa membedakan kata “oleh” dan “dari” pada operasi pengurangan bentuk aljabar (3) Siswa kurang memahami operasi perkalian bentuk aljabar (4) Siswa kurang memahami aplikasi soal operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar (5) Siswa kurang teliti dalam perhitungan. Faktor–faktor penyebab kesalahan adalah : (a) malas belajar (b) kurang mendapatkan pengawasan selama belajar oleh orang tuanya (c) kurang aktif dalam pembelajaran di kelas (d) tidak tertarik untuk belajar matematika (e) kecapekan.
ABSTRACT
Cornelius Kurnia Christie Wibowo. (2016) . The Error Analysis of Grade VIII D students in SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta in the Academic Year of 2015/2016 about Arithmetic Operations and Simplification of the Algebra Subject . Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education. Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aimed to find out (1) the types of error made by students in working the achievement test (2) the factors that causing the error of students of grade VIII D students in SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016 in doing arithmetic operations and simplification of the Algebra subject in terms of (1) learning outcomes (2) students interview (3) teacher of mathematics in grade VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta interview. This research was conducted on grade VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta on August –October 2016.
The research method used in this research was descriptive qualitative. The subject of this research was students of SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016 that consist of 34 students. Data collection instruments using achievement test, selected students interview, and teacher of mathematics in grade VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta in the academic year of 2015/2016 interview. Achievement test was used for to find out the types of error made by students. Students interview and teacher of mathematic interview was used for to find out the factors that causing the difficulties learning of students.
The research result showed (1) Students do not understand the different of coefficients, variable, and constants (2) Students can not difference about the words “by” and “from” on the operations of algebra subtraction (3) Students do not understand about the operations of algebra multiplication (4) Students do not understand test application about arithmetic operations and simplification of the algebra subject (5) Students are less accurate in the calculation. Factors that causing the error of students were : (a) lazy to study (b) less gain control during learning by the parents (c) less active in the classroom (d) not interested in learning mathematics (e) exhausted.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/ 2016 Pada Materi Operasi Hitung dan Penyederhanaan Bentuk Aljabar” ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, motivasi, dan sumbangan pemikiran kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika sekaligus sebagai dosen penguji atas masukan yang telah diberikan.
5. Ibu Peni Suryaningtyas, S.Pd., selaku guru mata pelajaran matematika kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah memberikan waktu, bantuan, dan masukkan yang bermanfaat bagi penulis.
6. Siswa-siswi kelas VIII D yang telah bersedia menjadi subjek penelitian. 7. Bapak, Ibu, dan Krisna yang selalu memberi doa dan dukungan kepada
penulis.
8. Patricia Puspita Prasetyaningjati, yang selalu memberikan semangat dan mengingatkan saya untuk selalu berdoa serta menemani saya dalam proses pengerjaan skripsi ini.
9. Seluruh teman-teman “Cingkimin” P. Mat angkatan 2011 khususnya Yoga, Fian, Juni, Niko, Yosa, Tomi, Teguh, Danik, Faming, Lilik, dan Hendra atas dukungan dan semangat yang diberikan serta seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah turut serta membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Saran dan masukkan sangat penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi
ABSTRAK ... vii
BAB II LANDASAN TEORI ...7
A. Analisis...7
B. Kesalahan ...7
C. Faktor Penyebab Kesalahan ...8
E. Tinjauan Materi Sosl Aljabar……….………...15
F. Kerangka Berpikir ...20
BAB III METODE PENELITIAN ...23
A. Jenis Penelitian...23
B. Subjek Penelitian………24
C. Objek Penelitian ...24
D. Tempat dan Waktu Penelitian ...24
E. Bentuk Data...25
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ...26
1. Metode Pengumpulan Data……….26
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...41
A. Pelaksanaan Penelitian ...41
B. Hasil Penelitian ...45
1. Tes HasilBelajar……….……45
2. Wawancara Subjek Penelitian ...………..…...47
3. Wawancara Guru Mata Pelajaran………..………..50
C. Pembahasan...55
1. Analisis Kesalahan Data Jawaban Siswa Kode Soal A…………..….55
2. Analisis Kesalahan Data Jawaban Siswa Kode Soal B…………...94
D. Rekapitulasi Kesalahan Siswa...136
E. Analisis Kesalahan Siswa ...141
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...149
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi–Kisi Soal Tes Hasil Belajar Kode A ... 28
Tabel 3.2 Kisi–Kisi Soal Tes Hasil Belajar Kode B ... 31
Tabel 3.3 Kriteria Tes Hasil Belajar Siswa ... 38
Tabel 4.1 Distribusi Siswa Yang Mengerjakan Tes Hasil Belajar...42
Tabel 4.2 Nilai Dari Tes Hasil Belajar Kelas VIII D Kode Soal A ... 45
Tabel 4.3 Nilai Dari Tes Hasil Belajar Kelas VIII D Kode Soal B ... 46
Tabel 4.4 Transkrip Wawancara Dengan S11... 47
Tabel 4.5 Transkrip Wawancara Dengan S12... 49
Tabel 4.6 Transkrip Wawancara Dengan S15...49
Tabel 4.7 Transkrip Wawancara Guru Mata Pelajaran Terkait S11 ...51
Tabel 4.8 Transkrip Wawancara Guru Mata Pelajaran Terkait S12 ...52
Tabel 4.9 Transkrip Wawancara Guru Mata Pelajaran Terkait S15 ...53
Tabel 4.10 Analisis Soal Tes Hasil Belajar Operasi Hitung dan Penyederhanaan Bentuk Aljabar Nomor 1a Kode A...55
Tabel 4.11 Analisis Soal Tes Hasil Belajar Operasi Hitung dan Penyederhanaan Bentuk Aljabar Nomor 1b Kode A ...58
Tabel 4.12 Analisis Soal Tes Hasil Belajar Operasi Hitung dan Penyederhanaan Bentuk Aljabar Nomor 2a Kode A...60
Tabel 4.13 Analisis Soal Tes Hasil Belajar Operasi Hitung dan Penyederhanaan Bentuk Aljabar Nomor 2b Kode A ...64
Tabel 4.14 Analisis Soal Tes Hasil Belajar Operasi Hitung dan Penyederhanaan Bentuk Aljabar Nomor 3a Kode A...69
Tabel 4.15 Analisis Soal Tes Hasil Belajar Operasi Hitung dan Penyederhanaan Bentuk Aljabar Nomor 3b Kode A ...73
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 154
Lampiran B.1. Soal Tes Hasil Belajar Kode A ... 155
Lampiran B.2. Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Hasil Belajar Kode A .. 157 Lampiran B.3. Soal Tes Hasil Belajar Kode B ... 160
Lampiran B.4. Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Hasil Belajar Kode B .. 162 Lampiran C.1. Jawaban Tes Hasil Belajar S11 Halaman 1 ... 165
Lampiran C.2. Jawaban Tes Hasil Belajar S11 Halaman 2 ... 166
Lampiran C.3. Jawaban Tes Hasil Belajar S12 Halaman 1 ... 167
Lampiran C.4. Jawaban Tes Hasil Belajar S12 Halaman 2 ... 168
Lampiran C.5. Jawaban Tes Hasil Belajar S15 Halaman 1 ... 169
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu yang menduduki peran penting dalam pendidikan. Menurut Frans Susilo (2012), banyak ahli matematika mengatakan bahwa “Mathematics is the queen as well as the servant of all science” (Matematika adalah ratu sekaligus pelayan semua ilmu pengetahuan). Itu artinya, matematika merupakan dasar dan induk dari segala ilmu pengetahuan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sarat akan konsep –konsep yang bersifat abstrak dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Artinya dalam memahami suatu konsep matematika hendaknya merujuk pada materi–materi yang berkaitan satu dengan yang lainnya.
Berbagai hal yang menyangkut siswa itu, juga berkembang bersama lingkungan belajarnya, baik yang dirasakan langsung maupun yang tidak langsung. Metode pembelajaran yang diterapkan guru, bahan ajar, sumber belajar, media, dan situasi kelas juga berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya siswa menyerap materi pembelajaran. Oleh karena itu, perlu diadakan observasi untuk mengetahui ada atau tidaknya kesalahan itu. Peneliti melakukan observasi di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta bertujuan untuk mengenal kondisi kelas serta mengetahui kesulitan–kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dalam memahami materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar. Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan kelas yang akan dipilih untuk melaksanakan penelitian.
penyederhanaan bentuk aljabar. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan diagnosis. Diagnosis ini dilakukan dengan melakukan observasi selama pembelajaran materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar. Dari hasil observasi tersebut, peneliti kemudian menyusun soal yang menganut rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun guru mata pelajaran. Kemudian soal tersebut diujikan ke siswa dan kemudian dideskripsikan jenis kesalahan siswa pada materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar serta faktor– faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesalahan.
Oleh karena itu, peneliti akan membuat karya tulis yang berjudul “Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Pada Materi Operasi Hitung dan Penyederhanaan Bentuk Aljabar”.
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
1. Berdasarkan klasifikasi jenis kesalahan menurut Hadar,dkk (1987), kesalahan – kesalahan apa saja yang dilakukan siswa kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta dalam mengerjakan soal tentang materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar?
2. Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan siswa kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 mengalami kesalahan dalam memahami materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar ?
D. Batasan Istilah
1. Analisis adalah penyelidikan terhadap kesalahan yang dialami siswa pada materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar.
2. Kesalahan adalah kekeliruan yang dapat dilihat dari pekerjaan tertulis siswa pada materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar.
E. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 mengalami kesulitan belajar dalam materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi Guru
Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk mengetahui kesulitan serta faktor penyebab kesalahan yang dialami siswa dalam materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar, sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat berdasarkan kelebihan dan kekurangan siswa. 2. Bagi Siswa
3. Bagi Peneliti sebagai Calon Guru
Dengan penelitian ini, peneliti memperoleh informasi yang dapat dijadikan sebagai bekal untuk dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari 5 bab yaitu,
Bab I Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan batasan istilah, serta tujuan dan manfaat dari penelitian.
Bab II Berisi tentang landasan teori yang akan digunakan oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah.
Bab III Berisi tentang aspek – aspek metodologi penelitian yaitu jenis penelitian, subjek, waktu dan tempat penelitian, bentuk dan metode pengumpulan data, instrumen penelitian, dan prosedur pelaksanaan penelitian.
Bab IV Berisi tentang pelaksanaan penelitian, tabulasi data, hasil analisis data, dan pembahasan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Analisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim penyusun, 2011), arti dari kata analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya). Menurut Kamus Matematika (Roy Hollands, 1983), arti dari kata analisis adalah peristiwa pemisahan ke dalam bagian-bagian. Analisis yang dimaksud pada penelitian ini adalah penyelidikan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes hasil belajar pada materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar.
B. Kesalahan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim penyusun, 2011), arti dari kata kesalahan adalah perihal salah; kekeliruan; kealpaan. Kesalahan yang dimaksud pada penelitian ini adalah kesalahan yang dialami oleh siswa dalam mengerjakan soal operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar. Menurut Kamus Matematika (Roy Hollands, 1983), arti dari kata kesalahan adalah tidak betul; tidak baik; jawaban tidak selalu sederhana betul atau salah.
tugas-tugas matematika, yaitu kurangnya pengetahuan tentang simbol, kurangnya pemahaman tentang nilai tempat, penggunaan proses yang keliru, kesalahan perhitungan, dan tulisan yang tidak dapat dibaca sehingga siswa melakukan kekeliruan karena tidak mampu lagi membaca tulisannya sendiri.
Kesalahan yang dimaksud pada penelitian ini adalah kekeliruan yang dilakukan oleh siswa pada pekerjaan tertulis siswa dalam mengerjakan soal operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar. Kesalahan dalam matematika dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal matematika seperti kesalahan dalam menggunakan teorema dalam mengerjakan soal dan kesalahan teknis dalam menghitung jawaban yang kurang tepat.
C. Faktor Penyebab Kesalahan
Menurut Burton dalam M. Entang (1984: 13-14), faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu faktor yang terdapat dalam diri siswa dan faktor yang terletak di luar diri siswa.
i. Suatu pusat susunan syaraf tidak berkembang secara sempurna, luka atau cacat, atau sakit, sehingga sering membawa gangguan emocional
ii. Penyakit menahun (asma, dan sebagainya) yang menghambat usaha-usaha belajar secara optimal.
b. Kelemahan-kelemahan secara mental (baik kelemahan yang dibawa sejak lahir maupun karena pengalaman) yang sukar diatasi oleh individu yang bersangkutan dan juga oleh pendidikan, antara lain:
i. Kelemahan mental (taraf kecerdasannya memang kurang) ii. Nampaknya seperti kelemahan mental, tetapi sebenarnya
hanya kurang minat, kebimbangan, kurang usaha, aktivitas yang tidak terarah, kurang semangat dan sebagainya, juga kurang menguasai keterampilan dan kebiasaan fundamental dalam belajar.
c. Kelemahan-kelemahan emosional, antara lain i. Terdapatnya rasa tidak aman (insecurity)
ii. Penyesuaian yang salah (adjusment) terhadap orang-orang, situasi dan tuntutan-tuntutan tugas dan lingkungan
d. Kelemahan yang disebabkan oleh karena kebiasaan dan sikap-sikap yang salah, antara lain:
i. Malas belajar
ii. Sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
e. Tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan seperti,
i. Ketidakmampuan membaca, berhitung, kurang menguasai pengetahuan dasar untuk suatu bidang studi yang sedang diikutinya secara sekuensial (meningkat dan beruntun), kurang menguasai bahasa asing.
ii. Memiliki kebiasaan belajar dan cara bekerja yang salah.
2. Faktor-faktor yang terletak di luar diri siswa, antara lain.
a. Kurikulum yang seragam, bahan dan buku-buku (sumber) yang tidak sesuai dengan tingkat-tingkat kematangan dan perbedaan-perbedaan individu.
b. Ketidaksesuaian stándar administratif (sistem pengajaran, penilaian, pengelolaan kegiatan dan pengalaman belajar mengajar, dan sebagainya).
d. Terlalu sering pindah sekolah, atau program tinggal kelas dan sebagainya.
e. Kelemahan dari sistem belajar mengajar pada tingkat-tingkat pendidikan sebelumnya.
f. Kelemahan yang terdapat pada kondisi rumah tangga (pendidikan, status sosial ekonomi, keutuhan keluarga, ketentraman dan keamanan sosial psikologis
g. Terlalu banyak kegiatan diluar jam pelajaran sekolah atau terlalu banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler
h. Kekurangan makan (gizi) dan sebagainya.
D. Jenis Kesalahan
Kesalahan timbul akibat adanya kesulitan siswa dalam belajar. Kesalahan yang dilakukan oleh siswa diklasifikasikan sesuai dengan jenis kesalahannya. Hadar, Zaslavsky, dan Inbar (1987) mengklasifikasikan kesalahan dalam 5 tipe, yaitu:
1. Siswa menambah atau mengabaikan data
2. Siswa menerjemahkan pernyataan verbal ke dalam pernyataan matematika dengan arti yang berbeda
3. Siswa menggunakan teorema atau definisi yang salah
5. Siswa membuat kesalahan dalam keterampilan dasar
Kemudian Hadar dan kawan-kawan (1987) menetapkan model klasifikasi kesalahan sebagai berikut:
1. Kesalahan data
2. Kesalahan menginterpretasikan bahasa (model)
3. Kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan 4. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema
5. Penyelesaian tidak diperiksa kembali 6. Kesalahan teknis
Penjelasan dari tiap-tiap kategori kesalahan menurut Hadar dan kawan-kawan (1987) adalah sebagai berikut:
1. Kesalahan Data
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat dihubungkan dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang dikutip oleh peserta tes. Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan berikut:
a. Menambah data yang tidak ada hubungannya dengan soal b. Mengabaikan data penting yang diberikan
e. Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak sesuai
f. Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel yang lain g. Salah menyalin soal
2. Kesalahan Menginterpretasikan Bahasa
Kategori kesalahan menginterpretasikan bahasa meliputi kesalahan-kesalahan berikut:
a. Mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda.
b. Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang artinya berbeda
c. Salah mengartikan grafik
3. Kesalahan Menggunakan Logika untuk Menarik Kesimpulan
Pada umumnya, yang termasuk kategori ini adalah kesalahan-kesalahan dalam menarik kesimpulan dari suatu bentuk informasi yang diberikan atau dari kesimpulan sebelumnya, yaitu:
a. Kesimpulan dari pernyataan ⟹ dengan kebalikan baik bentuk positif ⟹ atau dengan bentuk negatif~ ⟹ ~ .
b. Dari pernyataan bentuk implikasi ⟹ , siswa menarik kesimpulan sebagai berikut:
c. Menyimpulkan bahwa ⟹ ketika q bukan merupakan akibat dari p.
d. Menggunakan ukuran logika misalnya “semua”, “ada”, “sedikitnya” pada tempat yang salah.
e. Mengambil kesimpulan yang tidak benar, misalnya memberikan q sebagai akibat dari p tanpa dapat menjelaskan urutan pembuktian yang betul.
4. Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema
Kesalahan ini merupakan suatu penyimpangan dari prinsip, aturan, teorema atau definisi yang pokok dan khas. Kesalahan-kesalahan ini antara lain:
a. Menerapkan suatu teorema pada kondisi yang tidak sesuai. Misalnya tidak bisa membedakan variabel, konstanta, dan koefisien dari suatu persamaan aljabar + .
Contoh : + .
Angka 3 merupakan konstanta, “+” merupakan variabel, dan angka
5 merupakan koefisien.
b. Menerapkan sifat fungsi atau sifat operasi pada kondisi yang tidak sesuai. Misalnya : menerapkan sifat operasi penjumlahan bentuk
aljabar + = ( + ) .
c. Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus atau teorema.
Misalnya :(− + ) = − − 2 + 5. Penyelesaian yang Tidak Diperiksa Kembali
Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh peserta tes benar, akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian dari soal tersebut.
6. Kesalahan Teknis
Kategori kesalahan teknis meliputi kesalahan-kesalahan berikut: a. Kesalahan-kesalahan perhitungan. Misalnya : −3 − 2 =
−
b. Kesalahan dalam mengutip data dari tabel
c. Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar, misalnya: menulis − 1 . − 3 sebagai pengganti dari ( − 1)( − 3)
E. Tinjauan Materi Soal Aljabar
yang bisa digunakan untuk menunjukkan bagaimana keduanya saling berkaitan dan saling membandingkan. Operasi adalah suatu aksi yang dilakukan pada satu atau dua bilangan untuk menghasilkan sebuah bilangan hasil. Jenis – jenis operasi dalam aljabar adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pecahan, dan lain sebagainya. (Mary Jane Sterling 2005 : 15).
Sifat – sifat dasar pada aritmatika yang berlaku juga pada operasi bentuk aljabar, antara lain,
a. Sifat Komutatif
+ = + , ∀ , = , ∀ , − ≠ −
≠
b. Sifat Asosiatif
( + ) + = + ( + ) ( ) = ( ) ( − ) − ≠ − ( − )
∶ ≠ ∶
c. Sifat Distributif
( − ) = −
( − ) = −
(Sukino dan Wilson Simangunsong 2007 : 94) 1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
Pada operasi hitung bentuk aljabar, hanya suku – suku sejenis saja yang dapat disederhanakan dengan cara menjumlahkan dan mengurangkan suku–suku sejenis yang ada. Menjumlahkan atau mengurangkan bentuk– bentuk aljabar dilakukan dengan menggunakan sifat distributif.
Contoh :
2. Perkalian dan Pembagian Bentuk Aljabar
a. Perkalian suatu bilangan dengan suku dua atau tiga
Sifat yang digunakan dalam menyelesaikan perkalian suatu bilangan dengan suku dua dan suku tiga adalah sifat distributif.
Penggunaan sifat ( + ) = + dan ( + + ) = + +
adalah untuk mempermudah dalam menentukan hasil perkalian dua bilangan. (Suwah Sembiring 2010 : 116).
Contoh :
1. 12( + 2 ) = 12 + 24
2. (2 − 3 )5 = 2(5 ) − 3 (5 ) = 10 − 15
3. 2 ( − + 2) = 2 ( ) − 2 ( ) + 2 (2) = 2 − 2 + 4
b. Perkalian suku dua dengan suku dua
Perkalian suku dua dengan suku dua dapat ditulis sebagai berikut, ( + )( + )
Sifat yang digunakan dalam menyelesaikan perkalian tersebut adalah sifat distributif, yaitu :
( + )( + ) = ( + ) + ( + ) = + + +
1. ( + 1)( + 3) = ( + 3) + 1( + 3)
= + 3 + + 3
= + 4 + 3
3. Pecahan Bentuk Aljabar
Operasi hitung dalam bentuk pecahan aljabar yang meliputi : 1. Penjumlahan dan Pengurangan
Pada pecahan dapat dilakukan operasi penjumlahan dan pengurangan apabila penyebut dari pecahan itu sama. Berdasarkan ketentuan tersebut, pecahan yang akan dijumlahkan atau dikurangkan perlu disamakan dahulu penyebutnya (Simangunsong 2006 : 33-35)
Contoh :
3
2 −3 =2 3(3) − 2(2)6 = 9 − 46 = 65
2. Perkalian
Bentuk perkalian pecahan mengikuti kaidah berikut ini : . =
Contoh :
2
5 .3 =4 158
3. Pembagian
∶ = . =
: = .1=
: = . =
Contoh :
2
3 :7 =5 23 .75 =1415
F. Kerangka Berpikir
Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan – hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan– hambatan dalam belajar terjadi karena adanya beberapa faktor. Faktor – faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu faktor yang terdapat dalam diri siswa dan faktor yang terletak di luar diri siswa.
belajar yang berat ; terlalu sering pindah sekolah atau program tinggal kelas ; kelemahan sistem belajar mengajar pada tingkat pendidikan sebelumnya ; kondisi keluarga ; banyaknya kegiatan di luar jam pelajaran sekolah ; dan kekurangan gizi.
Kesulitan belajar ditandai dengan adanya kesalahan atau kekeliruan dalam mengerjakan soal. Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan dalam mengerjakan soal operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar. Kesulitan belajar siswa pada materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar dapat diidentifikasi melalui jenis kesalahan yang diklasifikasikan oleh ahli. Pada penelitian ini, klasifikasi jenis kesalahan berpedoman pada klasifikasi jenis kesalahan menurut Hadar, dkk.
Klasifikasi jenis kesalahan menurut Hadar, dkk adalah kesalahan data; kesalahan menggunakan definisi atau teorema ; kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan ; kesalahan menginterpretasikan bahasa ; kesalahan teknis ; dan penyelesaian yang tidak diperiksa kembali.
(kuratif) maupun secara pengembangan (developmental) berdasarkan data dan informasi yang seobyektif dan selengkap mungkin.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan dan menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena sebagaimana adanya maupun analisis hubungan antara berbagai variabel dalam suatu fenomena. (Arifin, 2011:41)
Menurut Moleong (1988 : 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, privasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 34 siswa kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta pada tahun ajaran 2015/2016 yang paling banyak melakukan kesalahan berdasarkan kategori jenis kesalahan yang dikemukakan oleh Hadar, dkk serta siswa yang memperoleh nilai terendah dalam mengerjakan soal-soal operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar.
C. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah kesalahan - kesalahan yang dialami oleh siswa kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 berdasarkan jenis – jenis kesalahan yang dikemukakan oleh Hadar, dkk dalam materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar.
D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Pengambilan data dilaksanakan di kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016
2. Waktu Penelitian
E. Bentuk Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari tes hasil belajar materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar oleh subjek penelitian dan wawancara dengan guru mata pelajaran serta subjek penelitian. Data dari pengerjaan soal digunakan oleh peneliti untuk menentukan subjek penelitian yang akan diwawancara. Penentuan subjek penelitian ini dipilih berdasarkan hasil pengerjaan soal siswa yang paling banyak melakukan kesalahan menurut teori jenis – jenis kesalahan yang dikemukakan oleh Hadar, dkk serta siswa yang memperoleh nilai terendah dari hasil pengerjaan soal. Saat menentukan subjek penelitian, peneliti juga berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika di kelas tersebut untuk mencari informasi yang berkaitan dengan subjek penelitian yang akan dipilih.
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 tahap adalah sebagai berikut :
a. Tes Hasil Belajar
Tes Hasil belajar diberikan kepada semua siswa kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan izin dari kepala sekolah dan guru mata pelajaran matematika kelas VIII D. Soal tes hasil belajar terdiri dari dua kode soal yaitu kode A dan B yang telah disepakati oleh peneliti dan guru mata pelajaran kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Selama tes berlangsung, siswa dilarang menggunakan alat bantu hitung, alat komunikasi, dan berdiskusi dengan sesama. Hal ini dilakukan, supaya hasil tes dan data yang diperoleh dapat terpercaya. Tujuan tes ini adalah untuk menentukan subjek penelitian yaitu siswa yang paling banyak mengalami kesalahan.
minimum SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta yaitu 75. Berdasarkan acuan tersebut, peneliti memilih 3 orang siswa yang akan didiagnosis kesalahannya.
b. Wawancara
Wawancara dengan subjek penelitian akan dilakukan sebanyak satu kali. Hal ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan.
Wawancara dengan guru mata pelajaran matematika digunakan sebagai tambahan informasi terkait subjek penelitian saat mengikuti pelajaran matematika di kelas dan keaktifan subjek penelitian dalam pembelajaran matematika yang nantinya akan dijadikan alasan peneliti untuk memperkuat penentuan subjek penelitian.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Oleh karena itu, instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, sedangkan instrumen yang lain merupakan instrumen pendukung.
28 Tabel 3.1.
Kisi-kisi soal tes hasil belajar kode A
No Kompetensi Dasar Indikator Deskripsi Soal Nomor Soal
1. Menerapkan operasi
aljabar yang melibatkan
bilangan rasional
1. Mencermati penjumlahan dan
pengurangan bentuk aljabar yang
disajikan
Tentukan hasil penjumlahan dari :
a. ( –2y + 1) dengan (−2 + 5y–4)
b. (3 –4y + 5) dengan (−4 + 5y–13)
1
Tentukan hasil pengurangan dari :
a. ( –2y–1) dari (3 –4y + 7)
b. (−4 + 8y–3) oleh (2 –5y–6)
2
Diberikan persamaan sebagai berikut :
(3 + 2 )( + )=( + 23 + 12 ),
tentukan nilai R !
5
Panjang dari suatu persegi panjang adalah
(2 − 4)cm. Keliling dari persegi panjang
tersebut adalah(10 + 4)cm. Tentukan luas
dari persegi panjang tersebut !
2. Mencermati perkalian bentuk
aljabar
Tentukan hasil perkalian dari :
a. (−3 + 2)(4 − 1)
b. (5 – 4)(−2 – 3)
3
Diberikan persamaan sebagai berikut :
(3 + 2 )( + )=( + 23 + 12 ),
tentukan nilai R !
5
Panjang dari suatu persegi panjang adalah
(2 − 4)cm. Keliling dari persegi panjang
tersebut adalah(10 + 4)cm. Tentukan luas
dari persegi panjang tersebut !
6
3. Mencermati masalah mengenai
pembagian bentuk aljabar
Tentukan hasil pembagian dari : – 4
Diberikan persamaan sebagai berikut :
(3 + 2 )( + )=( + 23 + 12 ),
tentukan nilai R !
30 Panjang dari suatu persegi panjang adalah (2x - 4)
cm. Keliling dari persegi panjang tersebut adalah
(10x + 4) cm. Tentukan luas dari persegi panjang
tersebut !
6
4. Mencermati cara
menyederhanakan bentuk aljabar
Tentukan bentuk paling sederhana dari pembagian
berikut :
:
Tabel 3.2
Kisi-kisi soal tes hasil belajar kode B
No Kompetensi Dasar Indikator Deskripsi Soal Nomor Soal
1. Menerapkan operasi
Tentukan hasil penjumlahan dari :
c. ( + 5 − 6)dengan(−3 − 5 + 4)
d. (−5 + 3 − 5)dengan(2 − 5 + 13)
1
Tentukan hasil pengurangan dari :
c. (2 + 3y - 8) dari (−2 + 5y - 9)
d. (− + y–3) oleh ( –3y + 4)
2
Diberikan persamaan sebagai berikut :
(5 + 2 )( + )=( + 26 + 8 ),
tentukan nilai P !
5
32 − 6) . Lebar dari persegi panjang tersebut
adalah( − 2)cm. Tentukan keliling dari
persegi panjang tersebut !
2. Mencermati perkalian bentuk
aljabar
Tentukan hasil perkalian dari :
a. (−4 − 2)( + 1)
b. (3 − 7)(−5 − 2)
3
Diberikan persamaan sebagai berikut :
(5 + 2 )( + )=( + 26 + 8 ),
tentukan nilai P !
5
Luas dari suatu persegi panjang adalah( +
− 6) . Lebar dari persegi panjang tersebut
adalah( − 2)cm. Tentukan keliling dari
persegi panjang tersebut !
3. Mencermati masalah mengenai
pembagian bentuk aljabar
Tentukan hasil pembagian dari : 4
Diberikan persamaan sebagai berikut :
(5 + 2 )( + )=( + 26 + 8 ),
tentukan nilai P !
5
Luas dari suatu persegi panjang adalah( +
− 6) . Lebar dari persegi panjang tersebut
adalah( − 2)cm. Tentukan keliling dari
persegi panjang tersebut !
6
4. Mencermati cara
menyederhanakan bentuk aljabar
Tentukan bentuk paling sederhana dari pembagian
berikut :
:
b. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini digolongkan dalam jenis wawancara bebas (tak berstruktur). Pada wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya ( Sudjana, 2009 : 68). Keuntungan yang bisa diperoleh dari wawancara bebas ini adalah mendapatkan informasi lebih padat dan lengkap. Hasil atau jawaban siswa tidak bisa ditafsirkan langsung, tetapi perlu dianalisis sesuai aspek yang berkaitan dengan penyebab kesalahan yang dialami siswa.
Pada wawancara, peneliti menanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan perilaku siswa dalam belajar di rumah, kemampuan siswa dalam memahami konsep aljabar dasar yang disampaikan oleh peneliti melalui soal pendek yang ditujukan kepada subjek penelitian.
G. Validitas
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Menurut Asep & Abdul (2013: 179), validitas isi dilakukan bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan tujuan yang ingin diukur atau kisi-kisi yang telah dibuat. Jadi tes hasil belajar pada materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar dikatakan valid apabila isi dari tes hasil belajar tersebut mencakup materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar. Validitas ini dilakukan dengan meminta pertimbangan dari guru mata pelajaran matematika kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan dosen. Selain itu, peneliti juga menggunakan validitas butir soal dari tes hasil belajar dengan rumus korelasi product moment Pearson dengan mengkorelasikan antara skor yang didapat siswa pada suatu butir soal dengan skor total yang didapat. Rumus yang digunakan, yaitu:
= ∙ ∑ ∙ − (∑ ) ∙ (∑ ) ( ∙ ∑ − (∑ ) ) ∙ ( ∙ ∑ − (∑ )
Keterangan:
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = Banyaknya peserta tes
Interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi digunakan kriteria Nurgana (Asep & Abdul, 2013: 180) berikut ini:
0,80 < ≤ 1,00 : sangat tinggi 0,60 < ≤ 0,80 : tinggi
0,40 < ≤ 0,60 : cukup 0,20 < ≤ 0,40 : rendah
≤ 0,20 : sangat rendah
H. Reliabilitas
Menurut Asep & Abdul (2013: 180), reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Untuk mengukur tingkat kekonsistenan soal ini digunakan perhitungan Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan dinyatakan dengan:
= − 1 1 −
Keterangan:
= banyaknya butir soal
= jumlah varians skor tiap item = varians skor total
Rumus untuk mencari varians adalah:
Interpretasi nilai mengacu pada pendapat Guilford (Asep & Abdul, 2013: 181) berikut ini:
0,90 < ≤ 1,00 : sangat tinggi 0,70 < ≤ 0,90 : tinggi
0,40 < ≤ 0,70 : sedang 0,20 < ≤ 0,40 : rendah
≤ 0,20 : sangat rendah
I. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis supaya dapat menjawab pertanyaan penelitian pada rumusan masalah. Oleh karena itu, dalam sub bab ini akan dijelaskan bagaimana peneliti melaksanakan langkah-langkah analisis kesalahan siswa pada materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar
1. Analisis Data Tes Hasil Belajar Siswa
Nilai tes hasil belajar siswa didapatkan dengan perbandingan antara jumlah skor yang diperoleh siswa dengan jumlah skor maksimum
Selanjutnya, nilai hasil belajar siswa dikonversikan ke dalam data kualitatif untuk menentukan kriteria hasil belajar dari setiap siswa.
Tabel 3.3: Kriteria tes hasil belajar siswa
Interval Nilai Hasil Belajar Kriteria Hasil Belajar
0≤Nilai≤39 Sangat Kurang
40≤Nilai≤55 Kurang
56 ≤Nilai≤65 Cukup
66 ≤Nilai≤79 Baik
80 ≤Nilai≤100 Sangat Baik
Suharsimi (2009: 245)
2. Identifikasi siswa yang mengalami kesalahan
Untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami kesalahan, tes hasil belajar akan dikoreksi dan diolah untuk menentukan subjek penelitian. 3. Melokalisasi letak kesulitan (permasalahan)
a. Mendekati kesulitan belajar dalam bidang studi tertentu.
Dalam penelitian ini, peneliti telah fokus pada pembelajaran matematika sehingga secara otomatis tahap ini telah dilaksanakan. b. Mendeteksi pada kawasan tujuan belajar dan bahan ruang lingkup
bahan pelajaran manakah kesulitan terjadi.
c. Analisis terhadap catatan mengenai proses belajar.
Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika akan diolah sebagai salah satu informasi untuk menentukan letak kesulitan belajar yang dialami oleh subjek penelitian.
4. Lokalisasi Jenis Faktor dan Sifat yang Menyebabkan Mereka Mengalami Kesulitan
Untuk menentukan faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami subjek penelitian dilaksanakan dalam beberapa hal yaitu wawancara dengan guru, dan wawancara dengan subjek penelitian.
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa langkah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan Proposal Penelitian
Sebelum pelaksanan penelitian dimulai, peneliti wajib menyusun proposal penelitian. Proposal tersebut terdiri dari gambaran umum kegiatan penelitian, alat, dan rencana kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, proposal penelitan ini sangat penting untuk kelancaran pelaksanaan penelitian.
2. Pengajuan Izin Penelitian Ke Sekolah
izin penelitian. Setelah izin penelitian tersebut diberikan oleh sekolah, peneliti dapat memulai rangkaian penelitian yang akan dilaksankan. 3. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar merupakan tes yang dilaksanakan untuk menentukan subjek penelitian. Tes ini ditujukan kepada semua siswa dalam kelas VIII D. Dalam tes ini, materi yang diujikan adalah operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar.
4. Wawancara Guru Mata Pelajaran
Wawancara ini dilaksanakan untuk memperkuat pemilihan subjek penelitian. Dilaksanakan untuk menggali informasi tentang siswa-siswa yang sebelumnya telah dipilih sebagai kandidat subjek penelitian.
5. Penentuan Subjek Penelitian
Subjek penelitian ditentukan berdasarkan hasil tes hasil belajar dan diperkuat dengan wawancara dengan guru mata pelajaran. Siswa yang dipilih adalah siswa yang mendapatkan peringkat tiga terendah dari hasil tes hasil belajar tersebut, dan yang menjadi patokan adalah nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
6. Wawancara Subjek Penelitian
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 pada materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar. Jumlah siswa di kelas VIII D adalah 34 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan yang dialami siswa berdasarkan klasifikasi jenis kesalahan menurut Hadar, dkk dan mengetahui faktor – faktor penyebab kesalahan. Tes yang diberikan berupa tes hasil belajar pada materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar.
Berikut adalah tahapan pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti :
1. Validasi Soal Tes Hasil Belajar
Saat melaksanakan penelitian, peneliti melakukan validasi soal – soal yang akan dijadikan sebagai instrumen penelitian. Peneliti menggunakan validasi pakar yaitu guru mata pelajaran matematika di kelas VIII D dan dosen untuk memeriksa soal tes hasil belajar.
berlangsung. Setelah mendapat persetujuan dari pakar tersebut, instrumen penelitian telah siap diberikan kepada siswa.
2. Tes Hasil Belajar
Pelaksanaan tes hasil belajar dilaksanakan pada tanggal 30 September 2015 pada jam ke 1 dan 2 (07.15 – 08.35) di kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII D yang berjumlah 34 siswa.
Siswa diberikan pengarahan dari guru mata pelajaran matematika untuk memasukkan semua buku ke tasnya masing-masing dan di atas meja hanya ada alat tulis. Kemudian guru mengingatkan siswa untuk tidak bekerja sama dengan teman yang lainnya dan apabila guru dan peneliti mendapati siswa yang bekerja sama dengan teman lainnya akan diberikan nilai 0 (nol) untuk tes itu.
Setelah itu, guru dan peneliti membagikan lembar jawab dan soal tes hasil belajar kepada siswa. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan tes adalah 2 jam pelajaran (80 menit). Berikut adalah rincian siswa yang mengerjakan soal tes hasil belajar :
Tabel 4.1. Distibusi siswa yang mengerjakan tes hasil belajar Kode Soal A Kode Soal B
S1 S2
S4 S3
S5 S6
S10 S7
S15 S9
3. Menentukan Subjek Penelitian yang Akan Diwawancarai
Setelah mendapatkan lembar jawaban siswa, peneliti melakukan koreksi terhadap hasil jawaban siswa berdasarkan kunci jawaban yang telah disetujui oleh pakar. Setelah melakukan koreksi, peneliti melakukan penilaian terhadap hasil jawaban siswa yang kemudian digunakan untuk menentukan siswa mana yang akan di analisis. Jawaban siswa dianalisis dan diklasifikasikan berdasarkan jenis kesalahan yang dikategorikan oleh Hadar dkk.
mendapatkan nilai 20, S12 mendapatkan nilai 22, dan S15 mendapatkan nilai 17.
Pemilihan siswa yang akan di analisis kesalahannya juga berdasarkan saran dan hasil diskusi bersama guru matematika kelas VIII D di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta yang bertujuan untuk menggali informasi yang terkait dengan subjek penelitian yang akan diwawancarai.
4. Wawancara Subyek Penelitian yang Telah Dipilih
Wawancara dengan subjek penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan yang dialaminya. Wawancara S11, S12, dan S15 dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2015 pukul 11.30 – 12.00. Pelaksanaan wawancara untuk S11 berlangsung kurang lebih selama 6 menit, untuk S12 kurang lebih selama 4 menit, dan untuk S15 kurang lebih 5 menit. Ketiganya mengikuti wawancara di sekolah dan dilaksanakan pada saat istirahat.
5. Wawancara Guru Mata Pelajaran
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini didapatkan berdasarkan nilai tes hasil belajar, análisis kesalahan jawaban siswa, wawancara subjek penelitian yang telah dipilih, dan wawancara guru mata pelajaran matematika di kelas VIII D SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.
Berikut adalah uraian hasil penelitian yang telah didapatkan oleh peneliti :
1. Tes Hasil Belajar
Data nilai tes hasil belajar digunakan untuk memilih subjek penelitian yang akan diwawancarai. Berikut adalah nilai tes hasil belajar kelas VIII D kode soal A, berdasarkan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah :
Tabel 4.2. Nilai dari Tes Hasil Belajar Kelas VIII D Kode Soal A No
Siswa
S28 3 5 3 2 5 5 2 1 4 3 33 55
Berikut adalah nilai tes hasil tes belajar kelas VIII D kode soal B, diurutkan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah :
Tabel 4.3. Nilai dari Tes Hasil Belajar Kelas VIII D Kode Soal B
No
Siswa
Skor Butir Soal Jumlah Nilai
S27 4 4 2 1 5 3 2 2 10 2 35 58,33
Wawancara dengan subjek penelitian digunakan untuk mengetahui pendapat siswa tentang pelajaran matematika khususnya materi operasi hitung dan penyederhanaan bentuk aljabar, kegiatan subjek penelitian di luar sekolah, dan kegiatan subjek penelitian selama belajar di rumah. Kesimpulan dari wawancara ini digunakan untuk mengetahui penyebab kesalahan subjek penelitian.
Berikut adalah transkrip wawancara dengan subjek penelitian S11 :
Tabel 4.4. Transkrip Wawancara dengan S11
1. P : Halo S11!
2. S11 : Halo
6. S11 : Kakehan (kebanyakan) rumus mas. Kadang yo ada soal sing njlimet nggarape ndadak muter-muter sek le goleki jawabane. (yang ribet mengerjakannya pakai muter-muter dulu untuk mencari jawabannya).
7. P : Oalah, terus kalau pas pelajaran matematika, menurut kamu asik gak, menyenangkan gak?
8. S11 : Asik soalnya bu P nyenengke tur yo ora galak. 9. P : Lalu apa yang membuat kamu gak paham?
10. S11 : Em... kalau apa ya... pas materinya yang susah gitu, contohnya aljabar itu susah mas.
11. P : Apa sih yang membuatmu sulit?
12. S11 : Itu kalau disuruh ngalekke, mbagi, karo pas nyederhanake kakehan rumuse mas.(mengalikan, membagi, menyederhanakan kebanyakan rumusnya mas).
13. P : Oalah gitu to.. terus kalau belajar di rumah caramu gimana?
14. S11 : Biasane aku di kamar mas sambil ndengerin musik.
15. P : Emang gak ada yang nungguin kamu belajar? Ibu
18. S11 : Yo menurutku sih bisa fokus mas tapi yo ora juga nding. 19. P : Lha kenapa bisa gitu?
20. S11 : Yo kadang malah sibuk karo HP kan musiknya pakai HP. 21. P : Ealah berarti lebih fokus ke HP ne to?
22. S11 : Iya mas.. hehehe
23. P : Emm pantes rak fokus le sinau… Kalau kegiatan ekskul kamu ikut gak?
24. S11 : Ikutmas. Aku ikut English club… 25. P : Wahhh pinter Bahasa Inggris no berarti.. 26. S11 : Yo ora patek sih mas hehehe..
27. P : Tak kasih beberapa soal ya dek.. sithik tok kok.. 28. S11 : Soal apa mas?
29. P : Kalau misal aku kasih soal 2x + 4 itu yang mana koefisien, yang mana variabel, yang mana konstanta?
30. S11 : Emmmmm… koefisiennya 4, variabelnya 2x, kalau konstanta apa ya mas gak ngerti aku mas..
31. P : Terus kalau 2x + 3x sama dengan berapa? 32. S11 : 5x mas.
33. P : Ok sip.. kalo 4x dikali 3x sama dengan berapa? 34. S11 : 12x mas.
Berikut adalah transkrip wawancara yang dilakukan peneliti terkait dengan
subjek penelitian S12 :
Tabel 4. 5.Transkrip Wawancara dengan S12 1. P : Pendapatmu tentang matematika gimana sih? 2. S12 : angel (susah) mas.
3. P : Yang bikin susah apa emangnya?
4. S12 : Kakehan (kebanyakan) rumus mas. Tur pancen dasare aku ra seneng matematika sih.
8. S12 : Biasane aku dipeksa ibu sih mas kon sinau tapi yo kadang aku malah dolanan HP.
9. P : Emang gak ditungguin? 10. S12 : Kadang-kadang sih mas.
11. P : Emang gak dimarahin ibu pas belajar sambil main HP? 12. S12 : Yo dimarahin tapi yo tetep dolanan HP.
13. P : Kegiatan ekskul kamu ikut gak? 14. S12 : Ikut mas. Badminton.
15. P : Oalah… Tak kasih soal yadek.. 16. S12 : Soal apa mas?
17. P : Misal 2x + 3 itu yang mana koefisien, yang mana variabel, yang mana konstanta?
18. S12 : koefisiennya 2x, variabelnya +, kalaukonstantanya 3… 19. P : Terus kalau 4x + 3x sama dengan berapa?
20. S12 : 7x mas.
21. P : Ok sip.. kalo x dikali 3x sama dengan berapa? 22. S12 : 3x kuadrat mas.
23. P : okok… suwun ya dek 24. S12 : Sip..
Berikut adalah transkrip wawancara yang dilakukan peneliti terkait dengan
subjek penelitian S15 :
Tabel 4. 6. Transkrip Wawancara dengan S15
6. S15 : Biasa aja sih mas.
7. P : Oalah gitu to.. terus kalau belajar di rumah caramu gimana?
8. S15 : Biasane aku belajar saat les mas.
9. P : Oalah kamu ngeles to? Lha abis ngeles gitu kamu belajar lagi gak?
10. S15 : Gak mas. Udah capek.
11. P : Oalah…emang kamu les apa to? 12. S15 : Matematika, Bahasa Inggris, IPA mas.
13. P : Lha selama les matematika, kamu merasa udah paham belum?
14. S15 : Udah sih mas tapi pas ulangan mesti ngeblank. 15. P : Lha kenapa bisa gitu?
16. S15 : Mungkin aku gak belajar lagi mas sesudah les jadi lupa. 17. P : Ya mungkin bisa jadi itu penyebabnya makanya diulangin
belajar lagi ya sesudah ngeles.. 18. S15 : Iya mas.
19. P : Kamu ikut ekskul gak dek?
20. S15 : Gak mas, lha abis pulang sekolah ngeles.
21. P : Ngerasa tertekan atau gak seneng gitu gak sih dek kamu kalau ngeles banyak gitu?
22. S15 : Yo biasa wae sih mas. Cuma capek aja sing tak rasain. 23. P : Oalah ok deh.. tak kasih soal ya dek.. kalau 6x + 4 itu yang
mana variabel, yang mana koefisien, yang mana konstanta?
24. S15 : Emmmmm… koefisiennya 6, variabelnya x, kalau konstantanya 4…
25. P : Terus kalau 4x + 5x sama dengan berapa? 26. S15 : 9x mas.
27. P : Ok sip.. kalau 2x dikali 3x sama dengan berapa? 28. S15 : 6x mas.
29. P : Oalah okok…suwun ya dek. 30. S15 : Iya mas.
Wawancara dengan ketiga subjek penelitian dilakukan untuk menggali informasi terkait dengan pendapat siswa tentang materi operasi penyederhanaan bentuk alajabar, kegiatan di luar sekolah, dan kebiasaan subjek penelitian saat belajar. Kesimpulan dari hasil wawancara ini digunakan untuk menentukan faktor penyebab kesalahan.
Wawancara dengan guru mata pelajaran di kelas VIII D Pangudi Luhur I Yogyakarta dilaksanakan pada hari Senin, 30 Oktober 2015. Hasil wawancara ini digunakan untuk mengetahui penyebab kesalahan dan mengetahui sikap subjek penelitian selama mengikuti proses pembelajaran matematika.
Berikut transkrip wawancara dengan guru mata pelajaran matematika terkait subjek penelitian S11,
Tabel 4.7. Transkrip Wawancara Guru Mata Pelajaran Terkait S11 1. P : Bagaimana partisipasi S11 dalam kegiatan pembelajaran
matematika?
2. G : Anaknya cenderung pendiam mas dan susah untuk disuruh bertanya.
3. P : Bagaimana tingkat kedisiplinan subjek penelitian dalam pengerjaan tugas-tugas yang diberikan?
4. G : Selalu mengumpulkan dan tepat waktu dalam mengumpulkannya mas.
5. P : Bagaimana kehadiran subjek penelitian dalam pembelajaran matematika?
6. G : Selalu ada dan tidak pernah telat.
7. P : Apakah subjek penelitian dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam pembelajaran matematika?
8. G : Kalau anaknya pendiam dan tidak terpengaruh lingkungan, dalam pembelajaran bisa mengikuti dengan baik karena anaknya pendiam dan tertutup, dia tidak membuat rame, lingkungan kelasnya rame tapi dia tidak terpengaruh.
9. P : Bagaimana hubungan sosial subjek penelitian dengan teman-teman di kelas, dan dengan guru mata pelajaran matematika?
10. G : Hubungan dengan teman baik dengan guru juga baik karena anaknya tidak terpengaruh lingkungan.
11. P : Adakah kelemahan mental, kelemahan fisik, atau gangguan lain yang muncul dari dalam diri subjek penelitian?
12. G : Tidak ada.
13. P : Adakah kebiasaan subjek penelitian di kelas yang mungkin berpotensi mengganggu proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan?
16. G : Kalau menurut saya, karena anaknya pendiam jadi kalau tidak bisa tidak mau mengatakan atau bertanya.
17. P : Apakah ada sifat atau kebiasaan subjek penelitian yang salah dalam mempelajari matematika?
18. G : Bukan salah sih sebenarnya, tapi mungkin dia tidak berterus terang ketika ada kesulitan.
19. P : Apakah subjek penelitian mengalami kesulitan pada materi dasar (materi prasyarat yang berkaitan dengan materi pembelajaran pada tes hasil belajar)?
20. G : Sebetulnya tidak karena anak – anak di kelas VIII D materi dasarnya cukup bagus.
21. P : Adakah materi pembelajaran tertentu yang sangat sulit dikuasai oleh subjek penelitian?
22. G : Aljabar itu sulit diterima oleh sebagian besar anak mas. 23. P : Bagaimana cara belajar yang dilaksanaan oleh subjek
penelitian saat di kelas?
24. G : Biasanya saya pasangkan sebelahnya dengan yang bagus, mau ngajarin biar agak aktif anaknya.
Berikut transkrip wawancara dengan guru mata pelajaran matematika terkait subjek penelitian S12,
Tabel 4.8. Transkrip Wawancara Guru Mata Pelajaran Terkait S12 1. P : Bagaimana partisipasi S12 dalam kegiatan
pembelelajaran matematika?
2. G : Kalau dia, kalau bisa ya jawab. Ini agak beda sama S11 dan S12 jadi dia agak banyak ngomong.
3. P : Bagaimana tingkat kedisiplinan subjek penelitian dalam pengerjaan tugas-tugas yang diberikan?
4. G : Kadang – kadang dikumpulkan tapi kadang – kadang juga telat mengumpulkannya.
5. P : Bagaimana kehadiran subjek penelitian dalam pembelajaran matematika?
6. G : Selalu ada.
7. P : Apakah subjek penelitian dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam pembelajaran matematika?
8. G : Kalau dia lebih banyak ngomongnya, ketika pembelajaran mungkin dia nylekop. Sebetulnya kelas ini kan sepi jadi biasa yang banyak ngomongnya.
9. P : Bagaimana hubungan sosial subjek penelitian dengan teman-teman di kelas, dan dengan guru mata pelajaran matematika?
10. G : Dia sebagai penggerak ramainya.
penelitian?
12. G : Mungkin begini mas, dia itu ikut bapaknya berangkatnya pagi – pagi pulangnya petang – petang. Ini bukan gangguan mental,fisik namun karna rumahnya jauh dan ikut berangkat pagi – pagi dan pulangnya sudah malem jadi mungkin karena faktor kecapekan jadi dia sampai di rumah tidak membuka buku lagi.
13. P : Adakah kebiasaan subjek penelitian di kelas yang mungkin berpotensi mengganggu proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan?
14. G : Ya karena tidak membuka buku di rumah jadinya dia agak kesulitan.
15. P : Apa kesulitan yang dialami oleh subjek penelitian dalam pembelajaran matematika?
16. G : Dia lebih sering bertanya. Dia selalu bertanya apabila ada yang susah. Memang sudah terlihat sekali kesulitan sejak awal bab mas.
17. P : Apakah ada sifat atau kebiasaan subjek penelitian yang salah dalam mempelajari matematika?
18. G : Tidak mengulang materi di rumah. Kurang rajin gitu lah...
19. P : Apakah subjek penelitian mengalami kesulitan pada materi dasar (materi prasyarat yang berkaitan dengan materi pembelajaran pada tes hasil belajar)?
20. G : Kalau saya lihat memang nilainya dari kelas VII mepet sekali.
21. P : Adakah materi pembelajaran tertentu yang sangat sulit dikuasai oleh subjek penelitian?
22. G : Aljabar itu mas.
23. P : Bagaimana cara belajar yang dilaksanaan oleh subjek penelitian saat di kelas?
24. G : Sama seperti S11 mas saya pasangkan duduknya dengan siswa yang pinter. Meskipun dia sering ngajak cerita tapi temannya nilainya bagus. Cuma kalau dia kayaknya kalau diajarin lebih banyak nyelelek nya
Berikut transkrip wawancara dengan guru mata pelajaran matematika terkait subjek penelitian S15,
Tabel 4.9. Transkrip Wawancara Guru Mata Pelajaran Terkait S15 1. P : Bagaimana partisipasi S12 dalam kegiatan
pembelelajaran matematika?