Universitas Kristen Maranatha
i ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai resiliency pada ibu hamil pertama kali dengan usia kehamilan trimester ketiga di kota Bandung. Ibu hamil membutuhkan kemampuan resiliency untuk beradaptasi dengan baik atas perubahan-perubahan yang dialaminya, baik perubahan fisik maupun psikis.
Resiliency merupakan kemampuan individu untuk dapat beradaptasi dengan baik dan mampu berfungsi dengan baik walaupun berada di tengah situasi yang menekan, banyak halangan atau rintangan (Benard, 2004). Resiliency memiliki empat kategori yang mendukung perkembangan dari resiliency yaitu social competence, problem solving skills, autonomy dan sense of purpose. Perkembangan dari resiliency pada ibu hamil tidak terlepas dari protective factors yang ada di lingkungannya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan pemilihan sampel dengan menggunakan teknik accidental sampling serta diperoleh 30 orang ibu hamil pertama kali dengan usia kehamilan trimester ketiga yang memenuhi karakteristik sampel. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner resiliency yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori resiliency dari Benard. Berdasarkan uji validitas yang menggunakan Rank Spearman dengan program SPSS 11.5 diperoleh 60 item diterima, dengan hasil validitas 0,306-0,808. uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan hasil 0,7339. data hasil penelitian ini menggunakan teknik distribusi frekuensi dan tabulasi silang.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa 96,6% ibu hamil pertama kali dengan usia kehamilan trimester ketiga memiliki resiliency pada derajat tinggi. Protective factors juga mendukung terhadap resiliency yang tinggi pada ibu hamil yaitu berupa caring relationship, high expectation, dan opportunities for participation and contribution yang diberikan oleh keluarga, lingkungan sosial, dan lingkungan kerja.
Universitas Kristen Maranatha
ii
DAFTAR ISI
Lembar judul
Lembar Pengesahan...i
Abstrak...ii
Kata Pengantar ...iii
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel...xi
Daftar Bagan...xii
Daftar lampiran...xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah...1
1.2Identifikasi Masalah... 8
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 8
1.3.1 Maksud Penelitian...8
1.3.2 Tujuan Penelitian... .8
1.4Kegunaan Penelitian... 9
1.4.1 Kegunaan Ilmiah...9
1.4.2 Kegunaan Praktis...9
1.5Kerangka Pemikiran...10
Universitas Kristen Maranatha
iii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Resiliency ...19
2.1.1. Pengertian Resiliency ...19
2.1.2. Aspek-Aspek Resiliency...20
2.1.2.1. Social Competence ...20
2.1.2.2. Problem Solving Skills ...23
2.1.2.3. Autonomy ...25
2.1.2.4. Sense of purpose ...27
2.1.3. Faktor Perkembangan Resiliency ...29
2.1.3.1. Risk factor ...29
2.1.3.2. Protective factor ...29
2.2. Masa dewasa awal ...32
2.2.1. Karakteristik Masa Dewasa Awal ...32
2.3. Kehamilan ...34
2.3.1. Fase dalam kehamilan ...35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...38
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...39
3.2.1 Variabel Penelitian ...39
3.2.2 Definisi Operasional ...39
3.3 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ...40
Universitas Kristen Maranatha
iv
3.3.2. Teknik penarikan sampel ...40
3.3.3. Karakteristik sampel ...41
3.4. Alat Ukur dan skoring alat ukur ...41
3.4.1 Alat Ukur ...41
3.4.2 Skoring Alat ukur ...43
3.4.3 Data Pribadi dan Data Penunjang ...44
3.4.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ...45
3.4.4.1 Validitas Alat ukur ...45
3.4.4.2 Reliabilitas Alat Ukur ...45
3.5 Teknik Analisis Data ...46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...47
4.1.1 Persentase berdasarkan pekerjaan ...47
4.1.2 Hasil Pengolahan Data ...47
4.1.2.1. Hasil Pengolahan Derajat Resiliency ...48
4.1.2.2. Hasil Pengolahan Data Kategori Resiliency Dominan...48
4.1.3. Tabulasi Silang ...49
4.2. Pembahasan ...49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ...56
Universitas Kristen Maranatha
v
5.2.1. Untuk Penelitian Lebih Lanjut ...57
5.2.2. Saran Praktis ...57
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RUJUKAN
Universitas Kristen Maranatha
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.4.1 Pembagian item-item dalam alat ukur resiliency
Tabel 3.4.3 Skor jawaban alat ukur resiliency
Tabel 4.1.1. Persentase responden berdasarkan status pekerjaan
Tabel 4.1.2.1. Derajat resiliency
Tabel 4.1.2.2. Jumlah responden yang dominan pada kategori tertentu
Universitas Kristen Maranatha
vii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran
Universitas Kristen Maranatha
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Lampiran B Kuesioner Resiliency dan Data Penunjang
Lampiran C Data Mentah Skor Resiliency
Lampiran D Distribusi skor Resiliency dengan Seluruh Kategori Resiliency
Lampiran E Kategori yang Dominan dari Seluruh kategori Resiliency
LAMPIRAN A
VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR
1. Validitas kategori social competence
No item
Validitas
Keterangan
1 0.365 Dipakai
2 0.794 Dipakai
3 0.019 Dibuang
4 0.306 Dipakai
5 0.076 Dibuang
6 0.454 Dipakai
7 0.245 Direvisi
8 0.543 Dipakai
9 0.175 Dibuang
10 0.160 Dibuang
11 0.434 Dipakai
12 0.348 Dipakai
13 0.441 Dipakai
14 0.491 Dipakai
15 0.577 Dipakai
16 0.356 Dipakai
17 0.339 Dipakai
18 0.597 Dipakai
19 0.180 Dibuang
20 0.395 Dipakai
Keterangan
:
Item dipakai : 15 item
Item dibuang : 5 item
2. Validitas Kategori Problem Solving Skills
No item
Validitas
Keterangan
21 0.193 Dibuang
22 0.451 Dipakai
23 0.020 Dibuang
24 0.271 Direvisi
25 0.225 Dibuang
26 0.038 Dibuang
27 0.672 Dipakai
28 0.756 Dipakai
29 0.722 Dipakai
30 0.255 Dibuang
31 0.406 Dipakai
32 0.599 Dipakai
33 0.614 Dipakai
34 0.153 Dibuang
35 0.322 Dipakai
36 0.252 Dibuang
37 0.566 Dipakai
38 0.321 Dipakai
39 0.562 Dipakai
40 0.421 Dipakai
41 0.438 Dipakai
42 0.520 Dipakai
Keterangan :
Item dipakai : 15 item
Item dibuang : 7 item
3. Validitas Kategori Autonomy
No item
Validitas
Keterangan
43 0.808 Dipakai
44 0.585 Dipakai
45 0.190 Dibuang
46 0.411 Dipakai
47 0.485 Dipakai
48 0.607 Dipakai
49 0.112 Dibuang
50 0.401 Dipakai
51 0.761 Dipakai
52 0.696 Dipakai
53 0.433 Dipakai
54 0.354 Dipakai
55 0.227 Dibuang
56 0.428 Dipakai
57 0.253 Dibuang
58 0.468 Dipakai
59 0.657 Dipakai
60 0.050 Dibuang
61 0.617 Dipakai
62 0.350 Dipakai
Keterangan :
Item dipakai : 15
Item dibuang : 5
4. Validitas Kategori Sense Of Purpose
No item
Validitas
Keterangan
63 0.226 Dibuang
64 0.279 Direvisi
65 0.298 Direvisi
66 0.707 Dipakai
67 0.768 Dipakai
68 0.446 Dipakai
69 0.279 Direvisi
70 0.575 Dipakai
71 0.286 Direvisi
72 0.648 Dipakai
73 0.836 Dipakai
74 0.445 Dipakai
75 0.487 Dipakai
76 0.445 Dipakai
77 0.231 Dibuang
78 0.279 Dibuang
79 0.587 Dipakai
80 0.218 Dibuang
81 0.346 Dipakai
82 0.058 Dibuang
Keterangan :
Item dipakai : 11 item
Item dibuang : 9 item
Reliabilitas : 0.7167 (reliabilitas tinggi)
LAMPIRAN B
KATA PENGANTAR
Dalam rangka memenuhi syarat kelulusan Fakultas Psikologi Universitas Kristen
Maranatha Bandung maka salah satu syarat kelulusan yang harus dipenuhi adalah
menyusun skripsi. Adapun judul skripsi ini adalah “Studi Deskriptif Mengenai Resiliency
pada Ibu Hamil Pertama Kali Dengan Usia Kehamilan Trimester Ketiga di kota
Bandung”.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti mohon kesediaan ibu untuk
meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Data yang akan diperoleh nantinya akan
dipergunakan untuk penelitian ini.
Ibu diharapkan untuk mengisi kuesioner ini dengan sebenar-benarnya sesuai
dengan keadaan ibu saat ini. Identitas dan kerahasiaan jawaban ibu akan dijaga.
Atas kesediaan dan bantuan ibu peneliti ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Kuesioner Resiliency
Nama (Inisial)
:
Usia
:
Usia kehamilan
:
Status pekerjaan
:
Petunjuk Pengisian
Dalam kuesioner ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai perilaku ibu dalam
kehidupan sehari-hari selama masa kehamilan.
Jawablah setiap pernyataan dengan jujur. Berikanlah tanda silang (X) pada
salah satu kotak dari empat kotak yang tersedia. Terdapat empat alternatif jawaban, yaitu:
Sesuai (S), Cukup Sesuai (CS), Kurang Sesuai (KS), dan Tidak Sesuai (TS).
Contoh:
NO PERNYATAAN S
CS
KS
TS
1
Saya menjadi mudah tersinggung selama masa kehamilan
X
Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam jawaban yang ibu berikan.
Jawablah pernyataan yang benar-benar sesuai dengan diri ibu. Jangan terlalu
terpaku pada satu pernyataan, jawablah dengan spontan dan jangan terlalu lama
memikirkannya. Jawaban yang ibu berikan akan dijamin kerahasiaannya.
Jawablah seluruh pernyataan yang tersedia dan jangan sampai ada yang
terlewat atau tidak dijawab.
KUESIONER RESILIENCY
No Pernyataan S
CS
KS
TS
1
Saya mampu bercerita kepada
orang-orang terdekat mengenai masalah
kehamilan saya
2
Saya mampu mengungkapkan perasaan
saya jika orang lain membuat saya
tersinggung,
3
Saat saya membicarakan kehamilan,
saya mampu mendapatkan tanggapan
positif dari suami saya.
4 Saya merasa dihargai ketika
membicarakan kehamilan, karena saya
merasa diperhatikan dan diberikan
tanggapan yang positif dari orang lain.
5
Saya tidak memperoleh simpati dari
orang-orang terdekat saat menyampaikan
keluhan sehubungan dengan kehamilan
saya.
6 Saya mampu memahami masalah
kehamilan yang dialami rekan saya
7
Saya merasa tidak mampu mengatasi
pelbagai konflik yang muncul dalam
keseharian.
8
Saya mampu mengutarakan pendapat
saya tanpa menyinggung perasaan orang
lain.
No Pernyataan S
CS
KS
TS
10
Saya enggan memperhatikan
keluhan-keluhan kehamilan yang disampaikan
rekan-rekan saya.
11
Saya tidak peduli dengan masalah orang
lain selama saya dalam kondisi hamil.
12 Saya memilih memendam sendiri
masalah yang saya rasakan.
13
Saya mampu mengatasi konflik dengan
orang-orang di sekitar saya secara sehat.
14
Saya mampu untuk memahami masalah
orang lain meskipun saya dalam kondisi
hamil.
15.
Saya tidak ingin berbagi dengan
rekan-rekan seputar masalah kehamilan.
16
Saya menyerah jika saya tidak dapat
memecahkan masalah kehamilan saya
meskipun saya sudah berusaha
semaksimal mungkin
17
Saya mampu untuk berusaha mencari
tahu hal-hal yang kurang saya mengerti
yang berhubungan dengan kehamilan.
18
Saya sulit merencanakan kegiatan -
kegiatan sehari-hari saya selama saya
hamil
No Pernyataan S
CS
KS
TS
20
Saya pasrah dengan masalah-masalah
yang saya hadapi selama masa
kehamilan saya dan terbiasa menunggu
pemecahan masalah seiring berjalannya
waktu.
21
Saya mampu untuk mencari bantuan dari
orang lain, jika saya mengalami masalah
dalam tugas keseharian saya.
22
Dalam kondisi hamil, saya malas untuk
berpikir dan mencari tahu pemecahan
masalah keseharian saya
23
Meskipun dalam kondisi hamil, saya
dapat mencari alternatif pemecahan
masalah yang saya hadapi jika tidak
mendapatkan pemecahan masalah dari
hasil diskusi dengan suami saya.
24 Dalam kondisi hamil, saya hanya
percaya kepada suami saya untuk
membantu saya memecahkan
permasalahan keseharian saya.
25 Meskipun saya telah mendapatkan
support /dukungan dari orang lain , saya
masih tetap merasa resah.
26
Dalam kondisi hamil, saya tidak tahu
kemana saya harus meminta bantuan jika
No Pernyataan S
CS
KS
TS
27
Saya mampu untuk berusaha mencari
tahu hal-hal yang kurang saya mengerti
untuk memecahkan masalah keseharian
saya
28
Saya mencari informasi dari pelbagai
sumber untuk menambah wawasan
tentang kehamilan.
29
Saya mampu merencanakan apa saja
yang akan saya lakukan setelah saya
melahirkan.
30
Saya belum merencanakan bagaimana
merawat bayi ini setelah lahir nanti.
31
Saya merasa percaya diri dengan tubuh
saya meskipun berat badan saya
bertambah.
32 Sampai saat ini, saya mampu pergi
sendiri ke dokter kandungan untuk check
up tanpa bantuan suami saya
33 Kondisi tidak nyaman selama hamil
menghambat kegiatan saya dan membuat
saya merasa tidak mampu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan rutin saya.
34
Saya yakin bahwa saya masih mampu
melakukan tugas-tugas saya dan
memperoleh hasil yang saya inginkan
meskipun saya dalam kondisi hamil.
No Pernyataan S
CS
KS
TS
36
Saya mampu untuk tetap melakukan
tugas keseharian saya tanpa bantuan
orang lain meskipun kondisi hamil
terkadang menghambat saya untuk
beraktivitas.
37
Saya ragu saya dapat mempertahakan
hasil kerja saya dengan baik.
38 Saya merasa mempunyai tanggung
jawab yang besar pada tugas-tugas saya,
selain tanggung jawab pada kehamilan
saya.
39
Saya merasa malas untuk mengerjakan
tugas rutin saya karena hamil.
40 Saya selalu membutuhkan bantuan
suami dan orang tua saya untuk
melakukan tugas keseharian saya selama
saya hamil.
41 Saya mengabaikan tanggung jawab
terhadap pekerjaan rutin saya karena
tanggung jawab saya terhadap kehamilan
menjadi prioritas
42 Saya tetap bersemangat ketika
mengerjakan tugas rutin saya meskipun
dalam kondisi hamil
No Pernyataan S
CS
KS
TS
44
Sampai saat ini, saya tidak berani pergi
sendiri ke dokter kandungan untuk check
up kehamilan.
45
Saya tetap mengikuti teman-teman saya
untuk melakukan kegiatan yang biasa
kami lakukan, meskipun saya tahu
kegiatan tersebut dapat mengganggu
kehamilan saya.
46
Saya yakin dapat merawat dan mendidik
anak pertama saya dengan baik kelak.
47
Saya merasa cemas jika memikirkan
kehidupan saya setelah kelahiran anak
pertama saya.
48
Saya merasa jenuh dengan kehamilan
saya karena saya tidak memiliki kegiatan
sampingan untuk mengisi waktu luang
saya.
49 Saya memiliki aktivitas yang
menyenangkan untuk mengisi waktu
luang saya selama kehamilan.
50
Saya merasa takut saya akan melahirkan
anak yang tidak normal.
51
Saya berdoa kepada yang Kuasa dan
yakin akan diberikan kelancaran dalam
kehamilan dan kelahiran saya.
52
Saya ragu yang Kuasa akan memberikan
kemudahan pada kelahiran pertama saya.
No Pernyataan S
CS
KS
TS
54
Saya melakukan kegiatan sampingan
untuk mengisi waktu luang agar saya
tidak merasa jenuh dengan kehamilan
saya
55 Saya ragu saya dapat merawat dan
mendidik anak pertama saya dengan baik
kelak.
56
Saya tidak dapat membayangkan betapa
sulitnya dalam menangani anak pertama
saya nanti.
57
Jika saya merasa takut/cemas saya akan
berdoa kepada Tuhan agar saya menjadi
tenang.
58 Saya merasa kehidupan saya sia-sia
karena saya tidak mengisi waktu luang
saya dengan kegiatan yang berguna.
59
Saya memiliki aktivitas yang produktif
untuk mengisi waktu luang saya selama
kehamilan.
DATA PENUNJANG
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan melingkari salah satu atau melengkapi
pernyataan yang tersedia.
1.
Saat ini saya tinggal dengan :
a.
Suami dan orang tua / mertua
b.
Suami saja
c.
Orang tua / mertua saja
d.
Lainnya, sebutkan....
2.
Suami saya... kepada saya, sehingga saya dapat menceritakan banyak hal
kepadanya.
a.
Sangat perhatian
b.
Cukup perhatian
c.
Kurang perhatian
d.
Tidak perhatian
3.
Suami saya ...kepada saya untuk dapat melakukan kegiatan yang saya
sukai selama saya hamil.
a.
Sangat memberi kesempatan
b.
Cukup memberi kesempatan
c.
Kurang memberi kesempatan
d.
Tidak memberi kesempatan
4.
Keluarga saya ...kepada saya dalam menghadapi gejala kehamilan
pertama ini agar saya dapat menyesuaikan diri dengan baik.
a.
Sangat memberi dorongan
b.
Cukup memberi dorongan
c.
Kurang memberi dorongan
d.
Tidak memberi dorongan
5.
Keluarga saya ... kepada saya untuk dapat melakukan kegiatan yang
b.
Cukup memberi kesempatan
c.
Kurang memberi kesempatan
d.
Tidak memberi kesempatan
6.
Teman – teman saya...kepada saya di saat saya sedang mengalami gejala
kehamilan seperti mual, pusing, keram perut dll
a.
Sangat perhatian
b.
Cukup perhatian
c.
Kurang perhatian
d.
Tidak perhatian
7.
Teman-teman ...kepada saya bahwa saya dapat melakukan kegiatan
yang bermanfaat.
a.
Sangat memberikan kepercayaan
b.
Cukup memberikan kepercayaan
c.
Kurang memberikan kepercayaan
d.
Tidak memberikan kepercayaan
8.
Teman-teman...kepada saya untuk mengikuti berbagai kegiatan yang
saya sukai.
a.
Sangat memberikan kesempatan
b.
Cukup memberikan kesempatan
c.
Kurang memberikan kesempatan
d.
Tidak memberikan kesempatan
Untuk no 9-11 diisi apabila saudara sedang bekerja.
9.
Atasan/bawahan/rekan kantor saya ...pada kondisi kehamilan saya.
a.
Sangat perhatian
b.
Cukup perhatian
c.
Kurang perhatian
d.
Tidak perhatian
10. Atasan/bawahan/rekan kantor saya...untuk melakukan tugas rutin yang
biasa saya lakukan.
b.
Cukup memberikan kesempatan
c.
Kurang memberikan kesempatan
d.
Tidak memberikan kesempatan
11. Atasan/bawahan/rekan kantor saya...untuk melakukan tugas yang
didelegasikan kepada saya.
KISI-KISI ALAT UKUR
Variabel
Kategori
Sub Kategori
Item Positif
Item Negatif
Resilienc
y :
Merupak
an
kemampu
an
individu
untuk
dapat
beradapta
si dengan
baik dan
mampu
berfungsi
dengan
baik
walaupun
berada di
tengah
situasi
yang
menekan,
banyak
halangan
atau
rintangan
(Benard,
2004).
Social
Competence :
Merupakan
keterampilan
dan sikap yang
penting untuk
membangun
relasi dan
keterikatan
yang positif
dengan orang
lain.
Kemampuan
menyatakan
pandangan/pend
apat tanpa
menyinggung
perasaan orang
lain dan
menangani
konflik dengan
baik
(communication)
1. Saya mampu
bercerita kepada
orang-orang terdekat
mengenai masalah
kehamilan saya.
2. Saya mampu
mengungkapkan
perasaan saya jika
orang lain membuat
saya tersinggung.
8. Saya mampu
mengutarakan
pendapat saya tanpa
menyinggung
perasaan orang lain.
13. Saya mampu
mengatasi konflik
dengan orang-orang
di sekitar saya secara
sehat.
7. Saya merasa tidak
mampu mengatasi
pelbagai konflik yang
muncul dalam
keseharian.
12. Saya memilih
memendam sendiri
masalah yang saya
rasakan.
15. Saya tidak ingin
berbagi dengan
rekan-rekan seputar masalah
kehamilan.
Kemampuan
mendapatkan
respon positif
dari orang lain
(responsiveness)
3. Saat saya
membicarakan
kehamilan, saya
mampu mendapatkan
tanggapan positif dari
suami saya.
4. Saya merasa
dihargai ketika
5. Saya tidak
membicarakan
kehamilan, karena
saya merasa
diperhatikan dan
diberikan tanggapan
yang positif dari
orang lain.
9. Saya dapat
mengutarakan topik
tentang kehamilan
tanpa membebani
pikiran suami.
Mengetahui
perasaan dan
perspektif orang
lain dan
kesediaan untuk
peduli terhadap
perasaan orang
lain (empathy
and caring)
6. Saya mampu
memahami masalah
kehamilan yang
dialami rekan saya.
14. Saya mampu
untuk memahami
masalah orang lain
meskipun saya dalam
kondisi hamil.
10. Saya enggan
memperhatikan
keluhan-keluhan
kehamilan yang
disampaikan
rekan-rekan saya.
11. Saya tidak peduli
dengan masalah orang
lain selama saya
dalam kondisi hamil.
Problem
solving :
merupakan
kemampuan
untuk dapat
melihat solusi
alternatif dari
semua masalah
yang
Merencanakan tindakan atau kegiatan yang akan dilakukan (planning)29. Saya mampu
merencanakan apa
saja yang akan saya
lakukan setelah saya
melahirkan.
18. Saya sulit
merencanakan
kegiatan - kegiatan
sehari-hari saya
selama saya hamil
30. Saya belum
merencanakan
dihadapinya
dan mengatasi
masalah
dengan tuntas.
nanti.
Menentukan alternatif solusi dari semua permasalahannya (flexibility))23. Meskipun dalam
kondisi hamil, saya
dapat mencari
alternatif pemecahan
masalah yang saya
hadapi jika tidak
mendapatkan
pemecahan masalah
dari hasil diskusi
dengan suami saya.
28. Saya mencari
informasi dari
pelbagai sumber
untuk menambah
wawasan tentang
kehamilan.
16. Saya menyerah
jika saya tidak dapat
memecahkan masalah
kehamilan saya
meskipun saya sudah
berusaha semaksimal
mungkin.
19. Dalam kondisi
hamil, saya sering
menyerah jika saya
tidak dapat
memecahkan masalah
keseharian saya.
24. Dalam kondisi
hamil, saya hanya
percaya kepada suami
saya untuk membantu
saya memecahkan
permasalahan
keseharian saya.
Mempertahankan kelangsungan hidup dengan mengenali sumber daya eksternal dan sumber dukungan (resourcefullness)21. Saya mampu
untuk mencari
bantuan dari orang
lain, jika saya
mengalami masalah
dalam tugas
keseharian saya.
25. Meskipun saya
telah mendapatkan
support /dukungan
dari orang lain , saya
masih tetap merasa
resah.
26. Dalam kondisi
hamil, saya tidak tahu
kemana saya harus
meminta bantuan jika
saya mengalami
masalah dalam
keseharian saya.
Dapat berpikir kritis. (critical thinking)17. Saya mampu
untuk berusaha
mencari tahu hal-hal
yang kurang saya
mengerti yang
berhubungan dengan
kehamilan.
27. Saya mampu
untuk berusaha
mencari tahu hal-hal
yang kurang saya
mengerti untuk
memecahkan masalah
keseharian saya
22. Dalam kondisi
hamil, saya malas
untuk berpikir dan
mencari tahu
pemecahan masalah
keseharian saya
Autonomy :
kemampuan
untuk bersikap
mandiri dan
Bersikap
independen dan
peka dalam
mengendalikan
31. Saya merasa
percaya diri dengan
tubuh saya meskipun
berat badan saya
kemampuan
untuk
mengendalikan
lingkungan.
lingkungan
dengan berpikir
secara positif
(positif identity)bertambah.
32. Sampai saat ini,
saya mampu pergi
sendiri ke dokter
kandungan untuk
check up tanpa
bantuan suami saya
check up kehamilan.
Keyakinan diri untuk melakukan sesuatu dengan benar. (self
efficacy)
34. Saya yakin bahwa
saya masih mampu
melakukan
tugas-tugas saya dan
memperoleh hasil
yang saya inginkan
meskipun saya dalam
kondisi hamil.
37. Saya ragu saya
dapat mempertahakan
hasil kerja saya
dengan baik.
39. Saya merasa malas
untuk mengerjakan
tugas rutin saya karena
hamil.
40. Saya selalu
membutuhkan bantuan
suami dan orang tua
saya untuk melakukan
tugas keseharian saya
selama saya hamil.
Memiliki tanggung jawab terhadap tugas, kemampuan memotivasi diri untuk memfokuskan perhatian daan mengarahkan perilaku menuju goal (internal
35. Saya mampu
untuk menyelesaikan
pekerjaan rutin saya
sampai tuntas selama
hamil.
38. Saya merasa
mempunyai tanggung
jawab yang besar
pada tugas-tugas
saya, selain tanggung
33. Kondisi tidak
nyaman selama hamil
menghambat kegiatan
saya dan membuat
saya merasa tidak
mampu untuk
melakukan
kegiatan-kegiatan rutin saya.
locus of control and initiative)
jawab pada
kehamilan saya.
42. Saya tetap
bersemangat ketika
mengerjakan tugas
rutin saya meskipun
dalam kondisi hamil
tanggung jawab
terhadap pekerjaan
rutin saya karena
tanggung jawab saya
terhadap kehamilan
menjadi prioritas
Kemampuan untuk mengambil jarak secara emosional dari pengaruh buruk dari lingkungan (adaptive distancing)43. Saya dapat
mengabaikan
cemoohan dari orang
lain mengenai diri
saya selama hamil.
45. Saya tetap
mengikuti
teman-teman saya untuk
melakukan kegiatan
yang biasa kami
lakukan, meskipun
saya tahu kegiatan
tersebut dapat
mengganggu
kehamilan saya.
Sense of
purpose :
memiliki
pandangan dan
harapan yang
positif
terhadap masa
depan
Memiliki motivasi dan harapan,
keyakinan
tentang makna
kehidupan,
berorientasi pada
masa depan dan
memiliki tujuan
yang jelas pada
hidupnya.
(optimism & hope)
46. Saya yakin dapat
merawat dan
mendidik anak
pertama saya dengan
baik kelak.
47. Saya merasa
cemas jika
memikirkan
kehidupan saya setelah
kelahiran anak
pertama saya.
50. Saya merasa takut
saya akan melahirkan
anak yang tidak
normal.
pertama saya dengan
baik kelak.
56. Saya tidak dapat
membayangkan betapa
sulitnya dalam
menangani anak
pertama saya nanti.
Memiliki kegemaran khusus untuk waktu luangnya. (special interest, creativity & imagination)
49. Saya memiliki
aktivitas yang
menyenangkan untuk
mengisi waktu luang
saya selama
kehamilan.
54. Saya melakukan
kegiatan sampingan
untuk mengisi waktu
luang agar saya tidak
merasa jenuh dengan
kehamilan saya
59. Saya memiliki
aktivitas yang
produktif untuk
mengisi waktu luang
saya selama
kehamilan.
48. Saya merasa jenuh
dengan kehamilan
saya karena saya tidak
memiliki kegiatan
sampingan untuk
mengisi waktu luang
saya.
53. Saya melupakan
kegiatan yang menjadi
hobi saya karena saya
terlalu sibuk dengan
masalah kehamilan.
58. Saya merasa
kehidupan saya sia-sia
karena saya tidak
mengisi waktu luang
saya dengan kegiatan
yang berguna.
Keyakinan terhadap agama dan spiritualitas (Faith andspirituality)
51. Saya berdoa
kepada yang Kuasa
dan yakin akan
diberikan kelancaran
dalam kehamilan dan
kelahiran saya.
52. Saya ragu yang
Kuasa akan
57. Jika saya merasa
takut/cemas saya
akan berdoa kepada
Tuhan agar saya
menjadi tenang.
LAMPIRAN C
DATA MENTAH
Item
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 1 4 4 4 1
2 4 1 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4
5 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4
6 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
8 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
9 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
10 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
11 4 1 4 4 4 2 3 4 3 4 1 1 4 2 3
12 2 1 4 2 1 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4
13 4 2 3 3 3 2 4 3 4 3 1 4 3 4 4
14 2 1 4 4 4 2 4 4 4 1 1 1 4 2 4
15 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3
16 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
17 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 2
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4
20 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4
21 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4
22 3 1 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4
23 2 1 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 2 2 4
24 4 4 4 4 4 4 1 2 2 4 1 4 1 4 3
25 4 4 4 4 3 4 2 4 4 1 3 1 4 4 4
26 2 1 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 2 2 4
27 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 1
28 2 1 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 2 2 4
29 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 1
Item
Responden 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 4 2 2 1 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4
2 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4
3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 4
5 3 3 3 4 3 3 3 3 1 2 4 3 4 4 3
6 4 4 3 3 3 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4
7 4 4 3 3 3 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4
8 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4
9 4 4 3 3 2 4 4 4 3 1 4 4 3 4 4
10 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4
11 4 4 1 2 1 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4
12 1 4 1 1 2 4 4 2 1 1 4 3 4 4 1
13 1 4 3 3 1 2 3 4 1 3 3 4 4 4 3
14 3 4 3 4 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4
15 1 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3
16 3 4 4 4 3 2 4 4 1 2 4 4 4 4 4
17 3 4 4 3 2 4 1 1 1 1 3 2 4 4 4
18 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
19 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
20 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4
21 4 4 4 1 4 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4
22 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4
23 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3
24 2 4 1 1 3 4 1 2 1 1 1 4 4 4 4
25 1 4 1 3 1 4 3 3 3 1 4 4 4 4 1
26 4 4 4 1 4 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4
27 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4
28 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3
29 2 4 1 1 3 4 1 2 1 1 1 4 4 4 4
Item
Responden 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 4 3 2 4 4 4 4 4 1 3 2 4 4 4 4
2 4 1 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 1
3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4
5 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
6 4 2 3 4 4 1 4 4 3 2 3 4 4 4 3
7 4 3 3 4 4 1 4 4 3 2 3 4 4 4 3
8 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4
9 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4
10 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 3 2 1 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1
12 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3
13 4 4 3 4 4 3 4 4 3 1 1 4 3 2 3
14 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4
15 3 1 2 3 2 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3
16 3 2 2 3 3 2 3 4 4 1 4 4 4 3 4
17 4 1 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3
21 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4
22 3 4 3 2 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 4
23 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 1
24 4 2 1 1 2 3 1 4 1 1 2 2 2 4 1
25 4 1 1 4 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 1
26 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4
27 3 4 3 2 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 4
28 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 1
29 4 2 1 1 2 3 1 4 1 1 2 2 2 4 1
Item
Responden 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 4 4 1 1 1 4 4 4 1 3 1 4 1 1 4
2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 1 4 3 4 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 2 2 1 4 2 2 3 2 2 3 2 4 1
5 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3
6 4 2 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4
7 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4
8 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4
9 4 3 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4
10 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 3 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4
12 4 3 3 1 4 4 1 1 2 3 3 4 4 1 3
13 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3
14 4 1 4 1 1 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4
15 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3
16 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
17 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 2
18 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
20 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3
21 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4
22 4 4 4 4 1 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4
23 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4
24 4 4 1 3 1 1 4 1 3 4 4 3 4 3 1
25 4 4 2 1 3 4 4 4 1 3 1 1 4 1 1
26 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1
27 4 4 4 4 1 3 2 3 4 4 3 4 4 3 1
28 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 1
29 4 4 1 3 1 1 4 1 3 4 4 3 4 3 1
LAMPIRAN D
DISTRIBUSI SKOR RESILIENCY
Responden SC PS AT SOP
Jumlah
Kategori
1 51
42
51
38
182
Tinggi
2 51
51
45
47
194
Tinggi
3 59
57
54
60
230
Tinggi
4 48
42
33
37
160
Tinggi
5 51
46
41
52
190
Tinggi
6 56
53
49
50
208
Tinggi
7 58
52
50
52
212
Tinggi
8 56
54
54
52
216
Tinggi
9 57
51
53
51
212
Tinggi
10 58
54
58
58
228
Tinggi
11 44
46
45
50
185
Tinggi
12 46
37
53
41
177
Tinggi
13 47
43
47
52
189
Tinggi
14 42
49
54
45
190
Tinggi
15 46
36
36
44
162
Tinggi
16 57
51
46
58
212
Tinggi
17 48
41
48
52
189
Tinggi
18 60
59
60
58
237
Tinggi
19 51
48
45
48
192
Tinggi
20 51
56
49
54
210
Tinggi
21 54
50
48
53
205
Tinggi
22 47
56
50
51
204
Tinggi
23 42
41
43
51
177
Tinggi
24 46
37
31
41
155
Tinggi
25 50
41
43
41
175
Tinggi
26 42
50
48
53
193
Tinggi
27 43
56
50
51
200
Tinggi
28 42
41
43
51
177
Tinggi
29
40 37 31 41 149 Rendah
30 42
41
43
41
167
Tinggi
LAMPIRAN E
JUMLAH RESPONDEN YANG DOMINAN PADA KATEGORI RESILIENCY
TERTENTU
Responden Social
competence
Problem
solving
Autonomy Sense
of
purpose
1 V V
2 V V
3 V
4 V
5 V
6 V
7 V
8 V
9 V
10 V V V
11 V
12 V
13 V
14 V
15 V
16 V
17 V
18
V V
19 V
20 V
21 V
22 V
23 V
24 V
25 V
26 V
27 V
28 V
29 V
30 V
Jumlah responden yang dominan pada kategori :
•
Social competence dan autonomy
: 2
•
Social competence dan problem solving
: 1
•
Social competence, autonomy dan sense of purpose
: 1
•
Social
competence
: 11
•
Problem solving skills
: 3
•
Autonomy
: 4
LAMPIRAN F
[image:40.612.129.483.193.281.2]TABULASI SILANG ANTARA DATA PRIMER DENGAN DATA PENUNJANG
Tabel 4.1.Tabulasi silang antara derajat resiliency dengan status pekerjaan
Bekerja Tidak bekerja Total Derajatresiliency
Rendah Count 1 1
Tinggi
% 100.0% 100.0%
Count 9 20 29
% 31.0% 69.0% 100.0%
Total Count 9 21 30
[image:40.612.127.489.317.430.2]% 30.0% 70.0% 100.0%
Tabel 4.2. Tabulasi silang antara derajat resiliency dengan tinggal bersama
Suami dan
orang tua/mertua
Suami Orangtua/ mertua
Total
Derajat resiliency
Rendah Count 1 1
Tinggi
% 100.0% 100.0%
Count 14 13 2 29
% 48.3% 44.8% 6.9% 100.0%
Total Count 15 13 2 30
% 50.0% 43.3% 6.7% 100.0%
Tabel 4.3. Tabulasi silang antara derajat resiliency dengan perhatian suami dan
keluarga
(caring relationship)
Sangat perhatian
Cukup perhatian
Total
Derajat resiliency
Rendah Count 1 1
% 100.0% 100.0%
Tinggi Count 19 10 29
% 65.5% 34.5% 100.0%
Total Count 19 11 30
[image:40.612.132.479.512.607.2]Tabel 4.4. Tabulasi silang antara derajat resiliency dengan kesempatan dari suami
untuk melakukan kegiatan yang disukai
[image:41.612.115.500.315.424.2](Opportunities)
Tabel 4.5. Tabulasi silang antara derajat resiliency dengan dorongan keluarga
untuk menyesuaikan diri dengan gejala kehamilan
(high expectation)
Sangat memberi dorongan Cukup memberi dorongan Total Derajat resiliencyRendah Count 1 1
% 100.0% 100.0%
Tinggi Count 17 12 29
% 58.6% 41.4% 100.0%
Total Count 17 13 30
% 56.7% 43.3% 100.0%
Tabel 4.6. Tabulasi silang antara derajat resiliency dengan kesempatan dari
keluarga untuk melakukan kegiatan yang disukai
(opportunities)
Sangat memberi kesempatan Cukup memberi kesempatan Kurang memberi kesempatan Total Derajat resiliencyRendah Count 1 1
% 100.0% 100.0%
Tinggi Count 12 16 1 29
% 41.4% 55.2% 3.4% 100.0%
Total Count 12 16 2 30
% 40.0% 53.3% 6.7% 100.0%
Sangat memberi kesempatan Cukup memberi kesempatan Kurang memberi kesempatan Total Derajat resiliency
Rendah Count 1 1
% 100.0% 100.0%
Tinggi Count 13 15 1 29
% 44.8% 51.7% 3.4% 100.0%
Total Count 13 15 2 30
[image:41.612.112.499.491.601.2]Tabel 4.7. Tabulasi silang antara derajat resiliency dengan perhatian teman-teman
(Caring relationship)
Sangat perhatian Cukup perhatian Kurang perhatian Total Derajat resiliencyRendah Count 1 1
% 100.0% 100.0%
Tinggi Count 12 16 1 29
% 41.4% 55.2% 3.4% 100.0%
Total Count 12 17 1 30
[image:42.612.109.502.277.384.2]% 40.0% 56.7% 3.3% 100.0%
Tabel 4.8. Tabulasi silang antara derajat resiliency dengan kepercayaan
teman-teman dalam melakukan kegiatan yang bermanfaat
(high expectation)
Sangat memberi kepercayaan Cukup memberi kepercayaan Kurang memberi kepercayaan Total Derejat resiliencyRendah Count 1 1
% 100.0% 100.0%
Tinggi Count 15 13 1 29
% 51.7% 44.8% 3.4% 100.0%
Total Count 15 14 1 30
% 50.0% 46.7% 3.3% 100.0%
Tabel 4.9. Tabulasi silang antara derajat resiliency dengan kesempatan dari
teman-teman dalam mengikuti kegiatan yang disukai
(oppurtunities)
Sangat memberi kesempatan Cukup memberi kesempatan Kurang memberi kesempatan Total Derajat resiliencyRendah Count 1 1
% 100.0% 100.0%
Tinggi Count 12 16 1 29
% 41.4% 55.2% 3.4% 100.0%
Total Count 12 17 1 30
% 40.0% 56.7% 3.3% 100.0%
Tabel 4.10. Tabulasi silang antara derajat resiliency dengan perhatian rekan kerja
terhadap kehamilan
(caring relationship)
Sangat perhatian Cukup perhatian Total Derajat resiliencyTinggi Count 2 6 8
% 25.0% 75.0% 100.0%
Total Count 2 6 8
[image:42.612.111.505.453.562.2] [image:42.612.141.473.643.715.2]Tabel 4.11. Tabulasi silang antara derajat resiliency dengan kesempatan dari rekan
kerja untuk melakukan tugas rutin
(opportunities)
Sangat memberikan
kesempatan
Cukup memberikan kesempatan
Total
Derajat resiliency
Tinggi Count 2 6 8
% 25.0% 75.0% 100.0%
Total Count 2 6 8
% 25.0% 75.0% 100.0%
Tabel 4.12. Tabulasi silang antara derajat resiliency dengan kepercayaan rekan
kerja untuk melakukan tugas yang didelegasikan
(high expectation)
Sangat memberikan
kepercayaan
Cukup memberikan kepercayaan
Total
Derajat resiliency
Tinggi Count 1 7 8
% 12.5% 87.5% 100.0%
Total Count 1 7 8
[image:43.612.137.476.307.393.2]Universitas Kristen Maranatha
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang masalah
Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik
maupun emosional. Semakin bertambahnya usia, individu akan mengalami
berbagai macam perubahan yang mengiringi tahapan perkembangannya.
Perkembangan manusia bergerak dari saat konsepsi sampai mereka meninggal
dunia. Individu membutuhkan dukungan lingkungan secara optimal untuk
melewati setiap tahap perkembangannya, agar dapat melanjutkan ke tahapan
perkembangan selanjutnya.
Begitu pula pada saat individu memasuki masa dewasa awal. Menurut
Santrock 2004, individu memasuki masa dewasa awal pada usia 21 – 35 tahun.
Pada masa ini, individu mulai membentuk sikap yang mandiri dan bertanggung
jawab. Sebagian dari mereka juga mulai membentuk perkawinan dan menjalankan
perannya dalam keluarga. Dalam membangun kehidupan perkawinan, individu
membutuhkan penyesuaian yang besar, terutama pada wanita. Setelah menikah,
pada umumnya wanita akan memasuki masa kehamilan yang pertama.
Fase kehamilan pertama ini terjadi perubahan yang signifikan pada wanita
baik dari segi fisik maupun psikologis. Terjadinya perubahan fisik dan psikologis
ini menuntut penyesuaian diri pada wanita yang bersangkutan. Perubahan fisik
Universitas Kristen Maranatha
2
penambahan berat badan, kulit wajah mengelupas, sering buang air kecil,
seringkali mengalami morning sickness (mual muntah), merasa lelah, pusing, sakit
kepala, dan keram perut. (www.infoibu.com, 9 November 2004)
Kehamilan dan kelahiran bayi pertama pada umumnya memberikan arti
emosional yang sangat besar pada wanita. Kehamilan pertama biasanya akan
memberikan kepuasan kepada diri wanita karena mereka bangga dapat
memberikan keturunan dalam pernikahannya. Namun, dalam menjalani proses
kehamilannya juga terdapat ketakutan dan kecemasan. Jika ketakutan dan
kecemasan ini berada pada derajat yang sangat tinggi dapat menimbulkan derajat
stres yang sangat tinggi juga. Keadaan stres pada ibu hamil juga akan berpengaruh
pada janin yang dikandungnya. (Psikologi wanita, Kartini Kartono ; 110, 1986)
Perkembangan bayi dalam tubuh ibu terbagi menjadi tiga fase yaitu
trimester pertama (1-3 bulan), trimester kedua (4-6 bulan) dan trimester ketiga
(7-9 bulan). Pada bulan pertama kehamilan, mungkin tidak banyak ibu yang
menyadari bahwa dirinya sedang dalam masa kehamilan, karena belum terlihat
perubahan yang nyata pada tubuh ibu. Namun sebenarnya tubuh ibu secara aktif
bekerja untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional bagi proses kehamilan ibu
(www.infoibu.com, 9 November 2004). Tetapi pada beberapa bulan berikutnya,
ibu hamil mulai merasakan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Perubahan tersebut mempengaruhi ibu hamil dalam perkembangan emosionalnya
dan menimbulkan kecemasan yang merupakan sumber stres pada ibu Ibu yang
kurang siap menerima kehamilannya, kemungkinan mengalami tekanan psikis.
Universitas Kristen Maranatha
3
ibu belum siap terhadap perubahan pada tubuhnya. Hal tersebut menimbulkan
perasaan tidak nyaman pada ibu sehingga jika dibiarkan akan terakumulasi
menjadi stres (www.tabloidnova.com. 2003).
Pada trimester kedua, yaitu pada masa kehamilan 4-6 bulan, biasanya ibu
sudah merasa tenang, karena sudah terbiasa dengan keadaannya. Namun ketika
ibu memasuki trimester ketiga yaitu pada masa kehamilan 7-9 bulan, stres pada
ibu hamil kembali meningkat. Hal tersebut terjadi dikarenakan kondisi kehamilan
semakin membesar. Kondisi ini menimbulkan masalah seperti posisi tidur kurang
nyaman dan mudah terserang rasa lelah (www.infoibu.com, 2004).
Semakin dekat masa kelahiran, tingkat stres pada ibu hamil kembali
meningkat dan semakin tegang menghadapi persalinannya. Perasaan cemas yang
muncul dikarenakan ibu memikirkan keselamatan diri pada proses melahirkan dan
kondisi kesehatan bayi yang akan dilahirkan. Misalnya, ibu merasa takut bahwa
ia atau bayinya akan meninggal pada saat melahirkan, cemas akan mengalami
kegemukan yang berlebihan setelah melahirkan, takut merasakan sakit yang amat
sangat pada saat melahirkan, dan adanya perasaan malu yang berlebihan ketika
membayangkan dirinya akan menunjukkan alat kelaminnya pada dokter atau
bidan yang akan menangani persalinannya. (Psikologi wanita, Kartini Kartono
1986).
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang ginekolog di Bandung bahwa
ibu yang hamil pada usia kehamilan trimester ketiga lebih banyak mengeluh
mengenai kehamilannya antara lain merasa lelah karena terjadinya kontraksi yang
Universitas Kristen Maranatha
4
sehingga kekuatan tubuh menjadi berkurang untuk melakukan aktivitas rutin,
takut mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan, serta timbulnya
penyakit-penyakit yang mengkhawatirkan berakibat langsung pada janin.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap 10 orang ibu hamil
pertama kali dengan usia kehamilan trimester ketiga, 70 % mengatakan bahwa
mereka merasa tidak nyaman dengan adanya gejala-gejala fisik seperti merasa
lelah, sakit pada punggung, konstipasi, sulit bernafas, masalah pada tidur, keram
kaki, dan konstraksi perut. Sedangkan 30% lainnya tidak mengatakan mereka
terkadang merasakan gejala-gejala fisik tersebut namun lama-kelamaan mereka
dapat menyesuaikan diri mereka dengan perubahan tersebut. Selain itu, sebanyak
40% ibu hamil mengatakan bahwa kondisi emosi mereka selama kehamilan
menjadi tidak stabil, mereka menjadi lebih sensitif dan lebih mudah tersinggung.
Sedangkan 60% lainnya mengatakan bahwa meskipun dalam kondisi hamil,
mereka masih dapat mengontrol emosi mereka dan masih dapat menjalin
hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitarnya.
Hubungan ibu dengan janinnya merupakan kesatuan yang tunggal. Jika ibu
mengalami stres pada saat hamil akan memberikan akibat pada janin yang
dikandungnya, karena posisi janin yang berada dalam kandungan dapat merespon
apa yang sedang dialami oleh ibu. Ibu hamil yang stres ditandai oleh
meningkatnya denyut jantung ibu, yang dengan sendirinya akan dapat dirasakan
oleh janin. Semakin keras detak jantung ibu, maka semakin cepat juga detak
jantung bayi sehingga berdampak kepada tingkat aktivitas bayi. Berdasarkan
Universitas Kristen Maranatha
5
keadaan prematur atau menyebabkan keguguran. Keadaan stres pada ibu juga
dapat menyebabkan anak yang lahir menjadi anak yang hiperaktif, autisme, atau
bahkan ia akan mengalami tingkat stres yang tinggi pada saat dewasa nanti
(http/infoibu/com 2007). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Thomas
O’connor di Institute of Psychiatry – London menunjukkan bahwa dari 7000 ibu
yang mengalami stres saat kehamilan memperlihatkan kondisi perkembangan
anak yang mengalami ganggguan dan sebanyak 15% anak yang terlahir menjadi
hiperaktif.
Setiap ibu relatif akan mengalami kesulitan pada kehamilan pertamanya.
Meskipun demikian, ibu perlu menyesuaikan diri dengan keadaan yang
dialaminya. Kapasitas yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk
beradaptasi dengan baik dan juga berfungsi secara optimal dalam situasi yang
menekan atau situasi yang banyak halangan dan rintangan, disebut sebagai
resiliency (Benard, 2004). Resiliency merupakan kapasitas pada diri seseorang
yang dibawa sejak lahir dan perkembangannya akan sangat ditentukan oleh
pengalaman hidupnya.
Resiliency sangat penting bagi ibu hamil karena kehamilan pertama pada
umumnya dirasakan sebagai kondisi yang tidak nyaman bagi mereka. Kondisi
tidak nyaman yang terakumulasi akan menimbulkan stres yang akan berakibat
langsung pada bayi yang dikandungnya. Dengan adanya resiliency, maka ibu
hamil pertama kali dengan usia kehamilan trimester ketiga dapat menyesuaikan
Universitas Kristen Maranatha
6
dalam kondisi yang menekan ataupun kondisi yang kurang menguntungkan
selama masa kehamilan.
Resiliency dimanifestasikan oleh empat kategori yaitu social competence,
problem solving skills, autonomy dan sense of purpose. Setiap ibu memiliki
keunikan tersendiri dalam menunjukkan kemampuan resiliencynya yang
ditunjukkan melalui kapasitas manifestasi masing-masing kategori resiliency. Ibu
hamil dapat menunjukkan kapasitas yang menonjol pada salah satu kategori
ataupun seluruh kategori yang menunjang perkembangan dari resiliency.
Artinya ibu hamil yang resiliency nya tinggi, bisa saja menghayati dirinya
mampu untuk bersosialisasi dengan orang lain dan dapat mendengarkan orang lain
serta memberikan tanggapan yang positif terhadap orang lain atau memiliki
kemampuan untuk dapat melihat solusi alternatif dari semua masalah yang
dihadapinya atau mampu untuk bersikap mandiri untuk melakukan
aktivitas-aktivitas yang bermanfaat bagi dirinya atau akan merasa nyaman dan tenang
karena ia dapat melakukan kegiatan produktif yang positif dan memperkuat
dirinya dengan keyakinan beragama. Akan tetapi ibu hamil yang resiliencynya
tinggi juga dapat menghayati bahwa dirinya mampu mencari solusi yang terbaik
dan tetap dapat melakukan kegiatan yang produktif selama menjalani
kehamilannya.
Sedangkan ibu hamil yang memiliki resiliency rendah cenderung kurang
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan fisik maupun psikis yang dialaminya
dan merasakan dampak negatif dari kehamilan yang membuat mereka merasa
Universitas Kristen Maranatha
7
maupun dengan teman-temannya, bersikap kurang mandiri dan selalu
membutuhkan orang lain untuk membantunya memenuhi semua kebutuhannya.
Ibu hamil yang memiliki resiliency yang rendah juga akan merasa takut dan
cemas dalam menghadapi kehamilan dan kelahirannya kelak.
Berdasarkan wawancara terhadap 10 orang ibu hamil pertama kali dengan
usia kehamilan trimester ketiga diperoleh hasil bahwa 70% dari mereka mampu
untuk melakukan kontak sosial dengan baik dengan anggota keluarga maupun
orang lain. Mereka juga berusaha untuk tetap berkumpul dengan rekan-rekannya
meskipun kondisi hamil dengan usia kehamilan trimester ketiga terkadang
menyulitkan mereka untuk bergerak. Sedangkan 30% lainnya mengatakan bahwa
kondisi hamil dengan usia kehamilan trimester ketiga menyulitkan mereka untuk
bersosialisasi dengan orang lain bahkan mereka mengurangi aktivitas rutin yang
dilakukan bersama dengan rekan-rekan mereka (social competence).
Kemudian 60% mengatakan bahwa jika mereka memiliki masalah dalam
kehamilan mereka ataupun dalam kehidupan sehari-harinya, mereka dapat dengan
mudah memecahkan permasalahan yang mereka hadapi sendiri dan juga mereka
mengetahui kemana mereka akan meminta bantuan jika mereka mengalami
kesulitan untuk memecahkan masalah mereka. Sedangkan 40% lainnya terkadang
merasa bingung dan pasrah ketika mereka menghadapi permasalahan dalam
kehidupan mereka, walaupun mereka sangat ingin menyelesaikan masalah,
mereka sangat membutuhkan orang lain yang bersedia untuk membantu mereka
Universitas Kristen Maranatha
8
Sebanyak 40% ibu hamil pertama kali dengan usia kehamilan trimester
ketiga mampu untuk melakukan kegiatan-kegiatan mereka secara individual dan
mereka yakin bahwa mereka dapat menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik
dan tuntas. Mereka juga merasa percaya diri meskipun berat badan mereka terus
bertambah. Sedangkan 60% lainnya seringkali tidak merasa percaya diri dan tidak
yakin pada kemampuannya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya selama kondisi
hamil (Autonomy).
Sebanyak 30% ibu hamil pertama kali dengan usis kehamilan trimester
ketiga yakin akan dapat melahirkan anak yang normal dan mereka tidak sabar
untuk segera merawat bayi mereka kelak. Mereka juga seringkali mengisi waktu
luang mereka dengan kegiatan yang bermanfaat, agar mereka dapat menghiraukan
rasa sakit yang diderita selama kehamilan. Kemudian sebanyak 70 % dari mereka
merasa takut dan cemas dalam menghadapi kelahiran mereka kelak, sebagian dari
mereka yang akan melahirkan secara normal, merasa takut anak mereka akan
meninggal atau mereka yang akan meninggal ketika melahirkan (sense of
purpose).
Kemampuan ibu hamil untuk menyesuaikan diri dan bertahan dalam
kondisi yang menekan dalam kehamilannya dapat berbeda-beda. Oleh karena itu,
peneliti ingin mengetahui lebih jauh gambaran dari resiliency pada ibu yang hamil
Universitas Kristen Maranatha
9 1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan pemaparan yang telah diungkapkan di atas, maka ingin
diteliti mengenai seperti apa derajat resiliency pada ibu hamil pertama kali dengan
usia kehamilan trimester ketiga di kota Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai derajat
resiliency pada ibu hamil pertama kali dengan usia kehamilan trimester ketiga di
kota Bandung.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih rinci mengenai derajat
resiliency pada ibu hamil pertama kali dengan usia kehamilan trimester ketiga di
kota Bandung dikaitkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Ilmiah
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan disiplin ilmu
psikologi terutama psikologi perkembangan, yaitu dengan memberikan
informasi khusus mengenai gambaran resiliency pada ibu yang hamil
Universitas Kristen Maranatha
10
Juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengembangan
penelitian yang terkait dengan resiliency pada ibu yang hamil pertama
kali dengan usia kehamilan trimester ketiga.
1.4.2. Kegunaan praktis
Sebagai bahan informatif bagi ibu yang hamil pertama kali mengenai
perubahan pada kondisi fisik dan psikisnya serta penyesuaian diri
(resiliency) terhadap kehamilan dengan memberikan penyuluhan,
seminar atau literatur kepada ibu hamil sehingga dapat meminimalkan
dampak negatif dari kehamilan.
Memberikan masukan kepada pasangan yang baru menikah sebagai
pertimbangan persiapan masa kehamilan.
Memberikan informasi kepada suami atau anggota keluarga terdekat
mengenai resiliency agar mereka dapat mendukung perkembangan
kategori-kategori resiliency pada ibu hamil pertama kali dengan usia
kehamilan trimester ketiga.
Memberikan informasi kepada dokter kandungan, bidan, perawat dan
konselor bidang ibu dan anak mengenai resiliency agar mereka dapat
memberikan informasi terkait kepada pasiennya dan mendukung
Universitas Kristen Maranatha
11 1.5. Kerangka Pemikiran
Kehamilan adalah proses berkembangnya janin pada tubuh seorang
perempuan setelah melakukan proses pembuahan. Fase kehamilan ini ditandai
adanya perubahan fisik dan psikis. Perkembangan bayi dalam tubuh ibu terbagi
menjadi 3 fase yaitu trimester pertama (1-3 bulan), trimester kedua (4-6 bulan)
dan trimester ketiga (7-9 bulan). Perubahan-perubahan yang dialami ibu hamil
pertama kali dengan usia kehamilan trimester ketiga antara lain bertambahnya
berat badan yang sangat signifikan, ibu mudah terserang rasa lelah karena terus
menopang perut yang semakin membesar, tidur menjadi kurang nyaman, dan
adanya kontraksi. Ibu hamil trimester pertama kali dengan usia kehamilan
trimester ketiga juga pada umumnya mengalami kecemasan dan ketakutan dalam
menghadapi kelahirannya kelak, takut merasakan sakit ketika menjalani kelahiran,
cemas dengan berat badan yang bertambah dan lain sebagainya.
Untuk menghadapi hal tersebut, maka ibu hamil membutuhkan resiliency.
Resiliency merupakan kemampuan ibu hamil untuk dapat beradaptasi dengan baik
dan mampu berfungsi dengan baik walaupun berada di tengah situasi yang
menekan, banyak halangan atau rintangan (Benard, 2004). Resiliency merupakan
kemampuan dalam diri ibu hamil yang diukur dalam derajat tinggi dan rendah.
Resiliency memiliki empat kategori yaitu social competence, problem solving
skills, autonomy, dan sense of purpose. Setiap ibu memiliki keunikan tersendiri
dalam menunjukkan kemampuan resiliencynya yang ditunjukkan melalui
Universitas Kristen Maranatha
12
derajat resiliency tinggi ataupun rendah dapat menunjukkan salah satu atau
seluruh kategori yang menonjol yang memanifestasi perkembangan resiliencynya.
Kategori yang pertama adalah social competence merupakan keterampilan
dan sikap yang penting untuk membangun relasi dan keterikatan yang positif
dengan orang lain. Ibu hamil akan dapat bercerita tentang keadaannya kepada
orang-orang terdekatnya seperti suami, orang tua atau teman terdekat, sehingga
dapat mengurangi beban pribadi yang dialami mereka. Ibu hamil juga dapat
mendengarkan dan memberikan tanggapan yang positif terhadap permasalahan
orang lain. Ibu hamil tidak hanya terpaku pada masalah kehamilan mereka sendiri
dan berusaha untuk bersosialisasi secara dominan dengan lingkungan sekitar.
Kategori yang kedua adalah problem solving skills yang merupakan
kemampuan mengatasi permasalahan secara tuntas. Ibu hamil dapat menganalisis
masalah dan memahami permasalahan secara mendalam, baik masalah keseharian
maupun masalah kehamilan, sehingga dapat mencari solusi yang tepat, mampu
mencari alternatif solusi permasalahan, dan dapat mencari bantuan serta dukungan
dari orang lain terutama suami, orang tua dan teman untuk meringankan beban
mereka selama masa kehamilan serta memiliki kemampuan merencanakan
sehingga memperkecil peluang untuk mendapat kesulitan di kemudian hari.
Kategori yang ketiga adalah autonomy yang merupakan kemampuan untuk
bersikap mandiri dan kemampuan untuk mengendalikan lingkungan. Ibu hamil
yang memiliki self esteem tinggi akan lebih percaya diri terhadap kehamilannya,
identitas yang positif sering disinonimkan dengan self evaluation atau self esteem
Universitas Kristen Maranatha
13
agar bayi dalam kandungannya tetap diberikan nutrisi yang cukup dan sehat.
Sense of identity yang jelas juga diasosiasikan dengan fungsi psikologis yang
dominan dalam kesejahteraan pribadi dan tidak adanya anxiety dan depresi
(Waterman, 1992 dalam Benard, 2004). Ibu hamil yang memiliki autonomy
juga dapat merasa yakin pada apa yang dikerjakannya. Ibu hamil berusaha untuk
menyesuaikan dirinya sebagai istri. Ibu hamil dapat mengerjakan tugas-tugas ibu
rumah tangga sendiri meskipun dalam keadaan hamil.
Kategori yang keempat adalah sense of purpose. Kategori ini mencakup
kekuatan individu yang saling berkait dan memiliki rentang dari arah tujuan (goal
direction), optimisme, kreativitas serta rasa kebermaknaan hidup. Ibu hamil
pertama kali dengan usia kehamilan trimester ketiga yang memiliki kemampuan
ini akan memiliki pandangan dan harapan yang positif terhadap kelahirannya
kelak. Selama masa kehamilan, mereka juga akan berusaha untuk mengalihkan
perhatiannya dari perasaan tertekan dan kejenuhan karena kehamilan dengan
melakukan kegiatan yang menjadi hobinya. Misalnya membuat rajutan pakaian
bayi pada waktu senggang. Selama masa kehamilan juga mereka akan lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan dan lebih sering berdoa agar bayi yang dilahirkan
dalam keadaan sehat.
Setiap ibu hamil memiliki kapasitas resiliency sejak lahir yang akan
berkembang jika didukung oleh lingkungan yang adekuat. Oleh karena itu, setiap
ibu hamil memiliki derajat resiliency yang berbeda-beda dan memiliki manifestasi
kategori yang berbeda dari setiap individu. Resiliency diperlukan ibu yang hamil
Universitas Kristen Maranatha
14
menimbulkan stres. Untuk memiliki resiliency yang berkembang dengan baik,
maka dibutuhkan protective factors yang merupakan lingkungan pendukung
berkembangnya kapasitas individu untuk dapat memenuhi kebutuhan
psikologisnya. Protective factors terdiri dari caring relationship, high expectation,
dan opportunities for participation and contribution yang diberikan melalui
keluarga dan lingkungan sosial.
Caring relationship merupakan hubungan positif berupa kepedulian yang
telah dibina oleh ibu yang sedang hamil pertama kali dengan keluarga, lingkungan
sosial dan lingkungan kerja. Hubungan relasi ibu dengan orang-orang terdekatnya
juga mempengaruhi ibu dalam memandang kehamilannya. Menurut Benard 2004,
ibu hamil perlu mencari sejumlah dukungan eksternal untuk membantu ibu hamil
survive pada keadaannya.
Keluarga merupakan komunitas yang terpenting bagi para ibu hamil
pertama kali ini untuk meningkatkan kategori resiliency mereka. Protective
factors yang diberikan oleh keluarga dapat berupa kasih sayang, kehangatan dan
perhatian dari suami, orang tua ataupun mertua Secara emosional, ibu hamil
sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, terutama dari
suaminya. Dukungan yang positif dapat menumbuhkan sikap yang positif dalam
menjalani kehamilan pertamanya. Begitu pula dengan lingkungan kerja dan
lingkungan sosial yang juga merupakan faktor yang berpengaruh dan mendukung
perkembangan kategori resiliency ibu hamil pertama kali. Protective factors yang
diberikan dapat berupa dukungan motivasi, memberikan masukan, sikap peduli
Universitas Kristen Maranatha
15
High expectation yaitu orang-orang di lingkungan sekitar yang
memberikan kepercayaan kepada ibu yang sedang hamil pertama kali untuk
melakukan sesuatu yang berguna baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang
lain. Protective factors yang diberikan keluarga berupa kepercayaan kepada ibu
hamil pertama kali untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri
maupun orang lain. Selain itu protective factors yang diberikan oleh lingkungan
sosial dan lingkungan kerja juga diberikan berupa kepercayaan kepada ibu hamil
pertama kali untuk tetap mengerjakan tugas-tugasnya atau kegiatan rutinnya yang
bermanfaat bagi dirinya maupun lingkungannya (high expectation).
<