• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta."

Copied!
243
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Damayanti, Vivi. 2016. Pengembangan Instrumen Penilaian Kompetensi Dasar Menulis pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kemampuan dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan ganda, dan (2) mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kemampuan dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk kerja.

Proses yang dilakukan dalam mengembangkan produk instrumen penilaian pembelajaran kemampuan dasar menulis meliputi: (1) melakukan wawancara dengan guru pengampu bahasa Indonesia, (2) menganalisis dokumen guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (3) menyusun instrumen penilaian kemampuan dasar menulis, (4) menguji validitas isi produk instrumen penilaian dengan meminta masukan dari expert judment, yaitu dosen ahli penilaian, dosen ahli pengajaran bahasa, dan guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia, (5) uji coba produk instrumen penilaian pembelajaran kemampuan dasar menulis kepada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, (6) validasi soal pilihan ganda dan unjuk kerja yang dilakukan oleh siswa kelas VII, (7) menganalisis dan menghitung validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal dari hasil uji coba, dan (8) melakukan revisi terhadap produk yang sudah diujicobakan.

Hasil yang diperoleh dari uji coba produk pada siswa kelas VII, yaitu: (1) hasil perhitungan reliabilitas Alpha Cronbach menggunakan SPSS 23.0 menunjukkan bahwa jenis tes pilihan ganda teks hasil observasi dan teks cerpen reliabel dengan skor (0,759 dan 0,716) sedangkan teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, dan teks eksplanasi tidak reliabel dengan skor (0,632, 0,501, dan 0,675), (2) hasil penghitungan IDB dan ITK 100 butir soal pilihan ganda yaitu 28 soal tergolong baik, 20 soal tergolong cukup baik, 19 soal tergolong sedang dan 33 soal tergolong tidak baik sedangkan untuk daya pembeda soal 36 soal tergolong sedang, 43 soal tergolong mudah dan 21 soal tergolong sukar, dan (3) hasil perhitungan tes unjuk kerja teks hasil observasi reliabel (0,997), teks tanggapan deskriptif reliabel (0,983), teks eksposisi reliabel (0,997), teks eksplanasi reliabel (0,984), dan teks cerpen reliabel (0,998). Hasil penilaian dari

expert judment dan uji coba produk dijadikan acuan untuk memperbaiki produk

instrumen penilaian.

(2)

ABSTRACT

Damayanti, Vivi. 2016. The Instrument Development of Basic Writing Competence Assessment in Indonesian Language Learning for VII Grade Students in SMP Negeri 15 Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Sanata Dharma University.

This research development aims to (1) describe the forming process of basic assessment instrument for basic writing ability in Indonesian language learning for VII grade students at SMP Negeri 15 Yogyakarta in the form of multiple-choice tests, and (2) describe the forming process of basic assessment instrument for basic writing ability in Indonesian language learning for VII grade students at SMPN 15 Yogyakarta in the form of job vacancy tests.

The processes taken to develop the instrument product of basic writing skill learning assessment include (1) conducting an interview with Indonesian language teachers, (2) analyzing the Indonesian language teachers’ documents in the form of lesson plans, (3) arranging the instrument product of basic writing skill, (4) examining the validity of assessment content by asking for feedbacks from the expert judges: rating-expert lecturers, language-teaching-expert lecturers, and Indonesian language teachers, (5) testing the instrument product of basic writing skill assessment for VII grade students at SMP Negeri 15, Yogyakarta, (6) validating the multiple-choice and job vacancy tests done by VII grade students, (7) analyzing and calculating the validity, reliability, and question analysis of the test results, (8) revising the trial products.

The results of product testing on VII grade students are (1) Cronbach Alpha reliability calculation results using SPSS 23.0 indicate that the multiple-choice results of observation and short story texts are reliable by the score (0.759 and 0.716); meanwhile, descriptive response texts, exposition texts, and explanation texts are not reliable by the score (0,632, 0,501, and 0,675), the counting results of IDB and ITK containing 100 multiple – choice questions are 28 questions are considered as excellent, 20 questions are good, 19 questions are average, and 33 questions are poor; meanwhile, the differentiate questions show that 36 questions are average, 43 questions are easy, and 21 questions are difficult, and (3) the calculation results of job vacancy texts are reliable to (0,997), descriptive response to (0,983), exposition text to (0,997), explanation text to (0,984), and short story texts to (0,998). The results of the expert judgment and product trials are used as references to improve product instrument assessment.

(3)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI DASAR MENULIS

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Vivi Damayanti

NIM: 121224068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

MOTTO

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya,

sebab Ia yang memelihara kamu.

(1 Petrus 5:7)

Karena masa depan sungguh ada dan

harapanmu tidak akan hilang.

(7)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan cinta

kasih dan berkatNya.

2. Orang tuaku tercinta Bapak Damar Sadono dan Ibu

Supadmi yang tiada lelah memberikan motivasi,

semangat, doa dan kasih sayangnya kepada penulis.

3. Adikku terkasih Tito Mardalanang yang selalu

menjadi penyemangat bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Keluarga besar trah Soeharto yang selalu

memberikan semangat, doa, bimbingan, dan

dukungannya kepada penulis.

(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 8 Agustus 2016

Penulis,

(9)

LEMBAR PERSYARATAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Vivi Damayanti

Nomor Mahasiswa : 121224068

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI DASAR MENULIS

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

memublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta izin kepada saya atau memberikan royalti kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal 8 Agustus 2016

Yang menyatakan,

(10)

ABSTRAK

Damayanti, Vivi. 2016. Pengembangan Instrumen Penilaian Kompetensi Dasar Menulis pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kemampuan dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan ganda, dan (2) mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kemampuan dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk kerja.

Proses yang dilakukan dalam mengembangkan produk instrumen penilaian pembelajaran kemampuan dasar menulis meliputi: (1) melakukan wawancara dengan guru pengampu bahasa Indonesia, (2) menganalisis dokumen guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (3) menyusun instrumen penilaian kemampuan dasar menulis, (4) menguji validitas isi produk instrumen penilaian dengan meminta masukan dari expert judment, yaitu dosen ahli penilaian, dosen ahli pengajaran bahasa, dan guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia, (5) uji coba produk instrumen penilaian pembelajaran kemampuan dasar menulis kepada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, (6) validasi soal pilihan ganda dan unjuk kerja yang dilakukan oleh siswa kelas VII, (7) menganalisis dan menghitung validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal dari hasil uji coba, dan (8) melakukan revisi terhadap produk yang sudah diujicobakan.

Hasil yang diperoleh dari uji coba produk pada siswa kelas VII, yaitu: (1) hasil perhitungan reliabilitas Alpha Cronbach menggunakan SPSS 23.0 menunjukkan bahwa jenis tes pilihan ganda teks hasil observasi dan teks cerpen reliabel dengan skor (0,759 dan 0,716) sedangkan teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, dan teks eksplanasi tidak reliabel dengan skor (0,632, 0,501, dan 0,675), (2) hasil penghitungan IDB dan ITK 100 butir soal pilihan ganda yaitu 28 soal tergolong baik, 20 soal tergolong cukup baik, 19 soal tergolong sedang dan 33 soal tergolong tidak baik sedangkan untuk daya pembeda soal 36 soal tergolong sedang, 43 soal tergolong mudah dan 21 soal tergolong sukar, dan (3) hasil perhitungan tes unjuk kerja teks hasil observasi reliabel (0,997), teks tanggapan deskriptif reliabel (0,983), teks eksposisi reliabel (0,997), teks eksplanasi reliabel (0,984), dan teks cerpen reliabel (0,998). Hasil penilaian dari

expert judment dan uji coba produk dijadikan acuan untuk memperbaiki produk

instrumen penilaian.

Kata kunci: pengembangan, penilaian, menulis

(11)

ABSTRACT

Damayanti, Vivi. 2016. The Instrument Development of Basic Writing Competence Assessment in Indonesian Language Learning for VII Grade Students in SMP Negeri 15 Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Sanata Dharma University.

This research development aims to (1) describe the forming process of basic assessment instrument for basic writing ability in Indonesian language learning for VII grade students at SMP Negeri 15 Yogyakarta in the form of multiple-choice tests, and (2) describe the forming process of basic assessment instrument for basic writing ability in Indonesian language learning for VII grade students at SMPN 15 Yogyakarta in the form of job vacancy tests.

The processes taken to develop the instrument product of basic writing skill learning assessment include (1) conducting an interview with Indonesian language teachers, (2) analyzing the Indonesian language teachers’ documents in the form of lesson plans, (3) arranging the instrument product of basic writing skill, (4) examining the validity of assessment content by asking for feedbacks from the expert judges: rating-expert lecturers, language-teaching-expert lecturers, and Indonesian language teachers, (5) testing the instrument product of basic writing skill assessment for VII grade students at SMP Negeri 15, Yogyakarta, (6) validating the multiple-choice and job vacancy tests done by VII grade students, (7) analyzing and calculating the validity, reliability, and question analysis of the test results, (8) revising the trial products.

The results of product testing on VII grade students are (1) Cronbach Alpha reliability calculation results using SPSS 23.0 indicate that the multiple-choice results of observation and short story texts are reliable by the score (0.759 and 0.716); meanwhile, descriptive response texts, exposition texts, and explanation texts are not reliable by the score (0,632, 0,501, and 0,675), the counting results of IDB and ITK containing 100 multiple – choice questions are 28 questions are considered as excellent, 20 questions are good, 19 questions are average, and 33 questions are poor; meanwhile, the differentiate questions show that 36 questions are average, 43 questions are easy, and 21 questions are difficult, and (3) the calculation results of job vacancy texts are reliable to (0,997), descriptive response to (0,983), exposition text to (0,997), explanation text to (0,984), and short story texts to (0,998). The results of the expert judgment and product trials are used as references to improve product instrument assessment.

(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul Pengembangan Instrumen Penilaian Kompetensi Dasar Menulis pada

Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

akhir dalam memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia.

Kelancaran dan keberhasilan dalam proses pelaksanaan dan penyusunan

skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku ketua program studi pendidikan

bahasa sastra Indonesia yang dengan penuh kesabaran membimbing dan

memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh

kesabaran membimbing, memotivasi, dan memberikan masukan yang

berharga bagi penulis mulai dari awal hingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Segenap dosen program studi PBSI, yang telah dengan sabar membimbing

penulis dari awal kuliah sampai selesai.

4. Robertus Marsidiq sebagai karyawan sekretariat PBSI yang dengan sabar

membantu dan memberikan pelayanan bagi kelancaran penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Retno Handayani, S.Pd, selaku guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 15

Yogyakarta yang selalu memberikan semangat dan memberikan bantuannya

kepada penulis.

6. Keluarga Besar SMP Negeri 15 Yogyakarta yang selalu membantu dan

(13)

7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Damar Sadono dan Ibu Supadmi yang telah

memberikan doa dan dukungan secara moral dan material sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Adikku tersayang, Tito Mardalanang yang telah menjadi penyemangat bagi

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Kekasihku, M.R. Haryoprakoso yang selalu memberikan bantuannya serta

dengan setia selalu mendukung sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

10. Teman-teman sepayung Maria Rezti Dafrida, Viviyanti Dyah Pangesti,

Yosevin Winda Christiana, dan Siti Khotijah yang selalu memberikan

semangat, dan telah berjuang bersama-sama dari awal PPL hingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat PBSI angkatan 2012, Elisabet Ani Ayu Senjaya, Maria Ani

Marini, Reni Damayanti, yang sudah menjadi sahabat terbaik selama penulis

menjalankan studi di PBSI Universitas Sanata Dharma.

12. Teman-teman kapoer toelis, Hendra Sigalingging, Yuhacim Tito Setyo

Budiharjo, Yohanes Krista Marta Pitayana, Wilvridus Yolesa Rosando, Fajar

Nurrahman yang sudah setia memberikan semangat, doa, dukungan, dan

segala bentuk bantuannya kepada penulis.

13. Teman-teman terkasih Maria Ami Mariana, Melyda Agustini Rahman,

Theresia Avila Tri Utami, Pramesthi Dewi, Marta Susanti, Hendrianus Ndori,

Didi Setiadi, Tio yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan segala

bentuk bantuannya kepada penulis.

14. Teman-teman PBSI kelas A, B, dan C angkatan 2012 yang telah berdinamika

bersama-sama dengan penulis dari awal penulis masuk di prodi ini sampai

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi.

15. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi

dukungan terhadap pembuatan skripsi ini, yang tak dapat disebutkan satu per

(14)

Peneliti sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga

penelitian ini dapat memberikan banyak manfaat terkhusus di bidang akademis

dan dapat digunakan sebaik-baiknya.

Yogyakarta, 8 Agustus 2016

Penulis,

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xviii

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR GRAFIK ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

(16)

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Spesifikasi Produk ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Batasan Istilah ... 7

1.7 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Penelitian yang Relevan ... 10

2.2 Kajian Teori ... 12

2.2.1 Pengertian Penilaian ... 12

2.2.2 Prinsip-prinsip Penilaian ... 13

2.2.3 Teknik Penilaian Tes ... 15

2.2.3.1 Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda ... 16

2.2.3.2 Tes Tertulis Bentuk Uraian ... 17

2.2.3.3 Penilaian Kinerja ... 19

2.2.3.4 Penilaian Proyek... 19

2.2.3.5 Penilaian Porfofolio... 20

2.2.4 Instrumen Penilaian ... 21

2.2.5 Keterampilan Menulis ... 21

2.2.6 Validitas ... 22

(17)

2.2.8 Analisis Butir Soal... 28

2.2.9 Kurikulum 2013... 31

2.2.10 Kisi-kisi... 33

2.2.11 Taksonomi Bloom... 34

2.2.12 Langkah-langkah Penyusunan Perangkat Tes... 39

2.2.13 Kaidah Penulisan Soal yang Baik... 40

2.3 Kerangka Berpikir ... . 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44

3.1 Jenis Penelitian ... 44

3.2 Model Pengembangan ... 44

3.3 Prosedur Pengembangan ... 48

3.4 Sumber Data Penelitian ... 51

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.6 Uji Coba Produk... . 54

3.7 Teknik Analisis Data... . 55

BAB IV PEMBAHASAN ... 58

4.1 Hasil Analisis Kebutuhan ... 58

4.1.1 Paparan Hasil Wawancara... 59

(18)

4.1.2 Paparan Hasil Analisis Dokumen Guru Bahasa Indonesia ... 62

4.1.3 Langkah-langkah Penyusunan Produk Pengembangan ... 63

4.2 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan... 65

4.2.1 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan oleh Ahli Penilaian ... 65

4.2.1.1 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda ... 67

4.2.1.2 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja ... 72

4.2.1.3 Validasi Rubrik Penilaian ... 73

4.2.1.4 Validasi Pedoman Penskoran ... 74

4.2.2 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan oleh Dosen Ahli Pengajaran Bahasa ... 75

4.2.2.1 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja ... 82

4.2.2.2 Validasi Rubrik Penilaian ... 83

4.2.3 Paparan Hasil Penilaian produk Pengembangan oleh Pengampu Guru Bahasa Indonesia ... 84

4.2.3.1 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja ... 89

4.2.3.2 Validasi Rubrik Penilaian ... 91

4.3 Uji Coba Produk Instrumen Penilaian Menulis ... 92

4.3.1 Hasil Uji Coba Produk Pengembangan ... 93

4.4 Paparan Hasil Validasi Siswa ... 96

4.5 Hasil Analisis uji Coba Produk ... 97

(19)

4.5.1.1 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ... 98

4.5.1.2 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja... 99

4.5.2 Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Beda Soal Pilihan Ganda ... 113

4.6 Revisi Produk Pengembangan ... 120

4.6 Pembahasan ... 121

BAB V PENUTUP ... 124

4.1 Simpulan ... 124

4.2 Implikasi ... 127

4.3 Saran ... 128

DAFTAR PUSTAKA ... 130

LAMPIRAN ... 133

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 134

Hasil Wawancara Guru Kelas 7 ... 144

Hasil Validasi Oleh Dosen Ahli Penilaian ... 148

Hasil Validasi Dosen Ahli Pengajaran Bahasa ... 162

Hasil Validasi Oleh Siswa ... 171

Hasil Validasi Oleh Guru ... 178

Surat Izin Penelitian ... 194

(20)

Jawaban Soal Pilihan Ganda Peserta Didik ... 205

(21)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Langkah-langkah Metode Research and Development ... 45

(22)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Menulis Kelas VII... 22

Tabel 2.2 Klasifikasi Daya Pembeda ... 33

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara (penilaian menulis) ... 54

Tabel 3.4 Kriteria Produk Pengembangan Instrumen Penilaian ... 65

Tabel 4.5 Kriteria Penilaian Produk Pengembangan Instrumen Penilaian .... 69

Tabel 4.6 Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Dosen Ahli Penilaian ... 72

Tabel 4.7 Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Guru ... 91

Tabel 4.8 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang Diujicobakan ... 93

Tabel 4.9 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Alpha Cronbach Instrumen

Penilaian Aspek Pengetahuan Kemampuan Dasar Menulis

KD 3.4 ... 98

Tabel 4.10 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja Alpha Cronbach Instrumen

Penilaian Aspek Keterampilan Kemampuan Dasar Menulis

KD 4.2 ... 100

Tabel 4.11 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja Alpha Cronbach Instrumen

Penilaian Aspek Keterampilan Kemampuan Dasar Menulis KD 4.3

... 100

Tabel 4.12 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja Alpha Cronbach Instrumen

(23)

... 101

Tabel 4.13 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Hasil Obervasi ... 103

Tabel 4.14 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Hasil Obervasi .. 103

Tabel 4.15 Penilaian Rubrik Meringkas Teks Hasil Obervasi ... 104

Tabel 4.16 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Tanggapan Deskriptif ... 105

Tabel 4.17 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Tanggapan

Deskriptif ... 105

Tabel 4.18 Penilaian Rubrik Meringkas Teks Tanggapan Deskriptif ... 106

Tabel 4.19 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Eksposisi ... 107

Tabel 4.20 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Eksposisi ... 107

Tabel 4.21 Penilaian Rubrik Meringkas Teks Eksposisi ... 108

Tabel 4.22 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Eksplanasi ... 109

Tabel 4.23 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Eksplanasi ... 109

Tabel 4.24 Penilaian Rubrik Meringkas Teks Eksplanasi ... 110

Tabel 4.25 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Cerpen ... 111

Tabel 4.26 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Cerpen ... 111

Tabel 4.27 Penilaian Rubrik Merevisi Teks Cerpen ... 112

Tabel 4.28 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda

Teks Observasi KD 3.4 ... 114

Tabel 4.29 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda

(24)

Tabel 4.30 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda

Teks Eksposisi KD 3.4 ... 116

Tabel 4.31 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda

Teks Eksplanasi KD 3.4 ... 117

Tabel 4.32 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda

(25)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Hasil Observasi oleh Dosen Ahli Penilaian ... 67

Grafik 4.2 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Tanggapan Deskriptif oleh Dosen Ahli Penilaian ... 68

Grafik 4.3 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Eksposisi oleh Dosen Ahli Penilaian ... 69

Grafik 4.4 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Eksplanasi oleh Dosen Ahli Penilaian ... 70

Grafik 4.5 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Cerpen oleh Dosen Ahli Penilaian ... 71

Grafik 4.6 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja oleh Ahli Penilaian... 73

Grafik 4.7 Validasi Rubrik Penilaian oleh Ahli Penilaian ... 74

Grafik 4.8 Validasi Pedoman Penskoran oleh Ahli Penilaian... 75

Grafik 4.9 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Hasil Observasi

oleh Ahli Pengajaran Bahasa ... 77

Grafik 4.10 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Tanggapan

Deskriptif oleh Ahli Pengajaran Bahasa ... 78

Grafik 4.11 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Eksposisi oleh

(26)

Grafik 4.12 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Eksplanasi

oleh Ahli Pengajaran Bahasa ... 80

Grafik 4.13 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Cerpen oleh

Ahli Pengajaran Bahasa ... 81

Grafik 4.14 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja oleh Dosen Ahli

Pengajaran Bahasa ... 82

Grafik 4.15 Validasi Rubrik Penilaian oleh Dosen Ahli Pengajaran

Bahasa ... 83

Grafik 4.16 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Hasil Observasi oleh Guru ... 85

Grafik 4.17 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Tanggapan Deskriptif oleh Guru ... 86

Grafik 4.18 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Eksposisi oleh Guru ... 87

Grafik 4.19 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Eksplanasi oleh Guru ... 88

Grafik 4.20 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Cerpen oleh Guru ... 89

Grafik 4.21 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja oleh guru ... 90

Grafik 4.22 Validasi Rubrik Penilaian oleh Guru ... 93

(27)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini peneliti membahas mengenai: (1) latar belakang, (2) rumusan

masalah, (3) tujuan penelitian, (4) spesifikasi produk, (5) manfaat penelitian,

(6) batasan istilah, dan (7) sistematika penyajian.

1.1Latar Belakang

Di dalam proses pembelajaran di sekolah, salah satu kegiatan yang

memiliki peran penting adalah penilaian. Manfaat penilaian bagi siswa

diantaranya sebagai umpan balik untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat

memahami suatu materi yang telah diajarkan oleh guru. Selain bermanfaat

bagi siswa, penilaian juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk melihat

tingkatan keberhasilan atau efektivitas guru dalam pembelajaran.

Nurgiyantoro (2010:5-6) menyatakan bahwa kegiatan pendidikan dan

pengajaran sebenarnya merupakan suatu proses, yaitu proses mencapai

sejumlah tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui tingkat

keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran diperlukan suatu alat atau

kegiatan yang disebut penilaian.

Kunandar (2014: 35) menyatakan bahwa penilaian dalam kurikulum

2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar

Penilaian Pendidikan. Standar penilaian bertujuan untuk menjamin (1)

(28)

dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2) pelaksanaan penilaian

peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai

dengan konteks sosial budaya, dan (3) pelaporan hasil penilaian peserta didik

secara objektif, akuntabel, dan informatif.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang baru diterapkan dalam

pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini merupakan penyempurnaaan dari

kurikulum sebelumnya. Perubahan yang terjadi pada kurikulum ini juga

berdampak pada penilaian.

Di dalam kegiatan pembelajaran, hal yang paling sulit untuk dilakukan

adalah membuat instrumen penilaian. Guru masih saja mengalami kesulitan

bahkan kurang mengerti bagaimana membuat instrumen penilaian yang baik

untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Hal yang demikian tentu saja

sangat mengkhawatirkan karena alat untuk mengevaluasi hasil belajar siswa

belum valid.

Berdasarkan hasilwawancara yang dilakukan oleh peneliti pada

tanggal 15 Februari 2016 dengan guru bahasa Indonesia di salah satu SMP

negeri yang ada di kota Yogyakarta bernama Ibu Retno Handayani S.Pd,

guru merasa kesulitan untuk membuat bahkan mengembangkan rubrik atau

instrumen penilaian untuk keterampilan menulis. Hal ini membuat alat

penilaian yang dibuat dan dikembangkan oleh guru untuk mengukur capaian

atau proses pembelajaran menulis belum valid dan belum realiabel. Padahal,

kita mengetahui bahwa peran penilaian dalam pembelajaran sangat penting,

(29)

dapat dijadikan untuk mengevaluasi metode pembelajaran yang digunakan

dalam kegiatan pembelajaran. Rubrik yang dibuat oleh guru belum dapat

mengukur kompetensi menulis siswa dengan baik karena guru sendiripun

belum paham dalam pembuatan instrumen penilaian terutama yang

berdasarkan pada kurikulum 2013.

Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, penulis mengembangkan

instrumen penilaian kompetensi menulis yang berdasarkan pada kurikulum

2013. Keluaran yang ingin dicapai oleh penulis dari pengembangan penilaian

ini berupa produk instrumen penilaian kompetensi menulis untuk siswa SMP

yang berdasarkan dengan kurikulum 2013.

SMP Negeri 15 Yogyakarta dipilih sebagai tempat uji coba produk

penelitian. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah unggulan yang ada

di kota Yogyakarta. Beberapa faktor yang menjadi alasan peneliti melakukan

penelitian di sekolah tersebut, yakni pertama berdasarkan hasil wawancara

dengan beberapa guru bahasa Indonesia dikemukakan bahwa guru belum

mampu untuk membuat instrumen penilaian kompetensi dasar menulis.

Kedua, SMP Negeri 15 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah favorit

yang ada di Yogyakarta.

Diharapkan dengan pengembangan ini guru-guru di sekolah dapat

membuat rubrik penilaian menulis dengan baik. Dengan adanya penilaian dan

hasil belajar yang baik akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi

jalannya proses pembelajaran dan pada akhirnya tujuan pendidikan yang

(30)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan

dipaparkan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1) Bagaimana pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar

menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di

SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan ganda?

2) Bagaimana pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar

menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di

SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk kerja?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini sebagai

berikut.

1) Mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian

kompetensi dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk

siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan

ganda.

2) Mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian

kompetensi dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk

siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk

(31)

1.4Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang akan dihasilkan dari penelitian ini, yaitu

seperangkat instrumen penilaian kompetensi menulis untuk berupa kisi-kisi

soal, soal-soal yang terdiri dari soal pilihan ganda untuk ranah kognitif

(pengetahuan) dan soal unjuk kerja untuk ranah psikomotorik (keterampilan),

kunci jawaban pilihan ganda, panduan penilaian pilihan ganda, rubrik

penilaian, dan pedoman penskoran. Instrumen penilaian ini digunakan oleh

guru untuk siswa kelas VII dengan menggunakan kurikulum 2013. Produk

yang dihasilkan dapat membantu guru dalam proses pembelajaran menulis di

kelas dan dalam memberikan penilaian kepada siswa.

1.5Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para

pembaca, baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaatnya

sebagai berikut.

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

memperluas wawasan bagi peneliti khususnya dan bagi para pendidik

(32)

2) Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

a. Bagi Guru

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperluas kajian

tentang pengembangan instrumen penilaian yang valid dan reabel untuk

diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya untuk

penilaian kompetensi menulis.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi sejauh mana siswa dapat menyerap ilmu yang diberikan selama pembelajaran

berlangsung. Selain itu, penilaian yang dilakukan oleh guru dapat

dijadikan umpan balik dalam setiap kegiatan pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini untuk sekolah yaitu dapat menjadi informasi

yang baik dalam memberikan pemahaman pada guru-guru Bahasa

(33)

d. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini sebagai bentuk sumbangan terhadap penelitiannya

agar dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan

masalah pengembangan instrumen penilaian kompetensi menulis.

1.6Batasan Istilah

Untuk menyamakan konsep mengenai berbagai istilah yang akan

digunakan, penulis memberikan batasan istilah. Di bawah ini, dijelaskan

batasan istilah yang ada di dalam penelitian ini, yaitu:

1) Penilaian

Penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis,

dan penafsiran informasi untuk menentukan seberapa jauh seorang peserta

didik dapat mencapai tujuan pendidikan (Nurgiyantoro 2010:6).

2) Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan

informasi tentang siswa, baik yang berupa tes maupun non tes

(Nurgiyantoro, 2010:89).

3) Tes kompetensi menulis

Tes kompetensi menulis merupakan tes kompetensi bahasa yang

aktif-produktif yang diselenggarakan dengan tujuan untuk mengukur

tingkat penguasaan kompetensi mengungkapkan pikiran kepada orang lain

(34)

1.7Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I ini menguraikan latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penyajian.

Bab II berisi landasan teori. Bab ini menguraikan penelitian yang

relevan, kajian teori, dan kerangka berpikir. Penelitian yang relevan berisi

tentang penelitian-penelitian yang sejalan dengan topik ini. Kajian teori berisi

uraian tentang pengembangan instrumen kompetensi menulis ranah kognitif

dan ranah keterampilan dengan berdasarkan pada kurikulum 2013.

Bab III berisi tentang metodologi penelitian. Bab ini menguraikan jenis

penelitian, data dan sumber data, proses pengumpulan data, instrumen

pengumpulan data, teknik analisis data, dan uji coba produk.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini menjelaskan

tentang analisa data dari hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti terhadap

pembelajar. Hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti terhadap pengajar.

Terakhir adalah memaparkan hasil data dari penilaian dosen ahli yang berasal

dari Universitas Sanata Dharma maupun SMP Negeri 15 Yogyakarta. Bab V

(35)

BAB II KAJIAN TEORI

Bab ini peneliti membahas mengenai: (1) penelitian yang relevan, (2)

kajian teori, dan (3) kerangka berpikir. Penelitian yang relavan berisi tentang

penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis, dilakukan oleh peneliti lain.

Kajian teori menjadi landasan teori dalam penelitian ini, berisi tentang

teori-teori penilaian. Kemudian kerangka berpikir memudahkan peneliti dalam

penelitian karena dapat melihat alur penelitian dengan jelas.

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang pengembangan instrumen penilaian belum banyak

dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia (PBSI) di Universitas Sanata Dharma. Peneliti mencatat ada tiga

penelitian yang relevan dengan penelitian ini, penelitian tersebut antara lain:

pertama, Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Menulis

Terintegrasi dengan Pembelajaran Membaca dan Berbicara Siswa Kelas XI

Semester 2 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 diteliti

oleh Budi Vita Astiwi mahasiswa PBSI Universitas Sanata Dharma (2012).

Kedua, Pengembangan Rubrik Penilaian Menulis Puisi dalam

Pembelajaran Apresiasi Puisi diteliti oleh Mona Solina mahasiswa PBSI

(36)

Ketiga, Pengembangan Perangkat Penilaian Pembelajaran Menulis

Karya Ilmiah (Bahasa Indonesia) untuk Siswa SMP diteliti oleh Nur Khoiri

mahasiswa magister pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Islam Malang

(2014).

Penelitian pertama memiliki relevansi dengan penelitian pengembangan

instrumen penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran Bahasa

Indonesia untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013 terletak pada mata

pelajaran yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia. Perbedaan penelitian ini

terdapat pada materi yang digunakan, jika pada penelitian Pengembangan

Instrumen Penilaian Pembelajaran Menulis Terintegrasi dengan

Pembelajaran Membaca dan Berbicara Siswa Kelas XI Semester 2 SMA

Stella Duce 1 Yogyakarta menggunakan materi menulis yang terintergrasi

dengan membaca dan berbicara. Adapun penelitian pengembangan instrumen

penilaian kompetensi dasarmenulis pada pembelajaran bahasa Indonesia

untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013 menggunakan materi menulis

tanpa terintegrasi.

Penelitian yang kedua, Mona Solina pada tahun 2015 yang berjudul

Pengembangan Rubrik Penilaian Menulis Puisi dalam Pembelajaran

Apresiasi Puisi dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran awal guru

tentang sikap awal perencanaan pengembangan rubrik penilaian menulis

puisi, mengetahui gambaran awal guru mengenai pengalaman awal menulis

puisi, mengetahui gambaran awal siswa mengenai pengalaman awal menulis

(37)

penggunaan rubrik penilaian menulis puisi, menghasilkan rubrik yang dapat

digunakan untuk menilai kompetensi menulis puisi dalam pembelajaran

apresiasi bagi siswa, dan mengetahui kualitas rubrik penilaian menulis puisi

yang dikembangkan. Produk yang dihasilkan adalah rubrik penilaian yang

digunakan untuk menulis puisi tingkat SMP.

Relevansi penelitian kedua dengan penelitian pengembangan instrumen

penilaian kompetensi dasarmenulis pada pembelajaran bahasa Indonesia

untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013 terletak pada sama-sama

penelitian pengembangan dan hasil dari penelitian menghasilkan produk

instrumen penilaian menulis. Perbedaan penelitian ini terdapat pada produk

yang dihasilkan yakni pada penelitian Pengembangan Rubrik Penilaian

Menulis Puisi dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi menghasilkan instrumen

penilaian untuk menulis puisi, sedangkan dalam penelitian pengembangan

instrumen penilaian kompetensi dasar menulis untuk siswa SMP berdasarkan

kurikulum 2013, produk yang dihasilkan berupa instrumen penilaian

kompetensi dasar menulis.

Penelitian yang ketiga, Nur Khoiri pada tahun (2014) mengembangkan

perangkat penilaian (proses dan hasil) pembelajaran karya ilmiah pada

jenjang SMP. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini atas dasar

bahwa diketahui alat penilaian yang dikembangkan oleh guru untuk

mengukur kemampuan menulis ataupun pembelajaran menulis masih sangat

(38)

Relevansi penelitian ketiga dengan penelitian pengembangan instrumen

penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran Bahasa Indonesia

untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013 terletak pada ranah yang

dinilai yaitu ranah menulis. Perbedaan penelitian ini terdapat pada kurikulum

yang digunakan yakni pada penilaian pengembangan perangkat penilaian

pembelajaran menulis karya ilmiah (Bahasa Indonesia) untuk SMP kurikulum

yang digunakan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

sedangkan pada penelitian pengembangan instrumen penilaian kompetensi

dasar menulis untuk siswa SMP kelas VII berdasarkan kurikulum 2013.

2.2 Kajian Teori

Beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori penilaian,

prinsip-prinsip penilaian, teknik penilaian tes, instrumen penilaian, menulis,

validitas, realibilitas, analisis butir soal, kurikulum 2013, kisi-kisi, taksonomi

Bloom, langkah-langkah penyusunan perangkat tes, dan kaidah penulisan soal

yang baik. Berikut ini akan dijelaskan mengenai teori-teori tersebut.

2.2.1 Pengertian Penilaian

Penilaian tidak bisa dilepaskan dari proses pembelajaran, penilaian itu

sendiri berfungsi sebagai umpan balik untuk guru dan siswa. Berikut ini akan

dijelaskan beberapa pengertian penilaian menurut pendapat para ahli: (1)

penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan

(39)

dapat mencapai tujuan pendidikan (Nurgiyantoro, 2010:6). Menurut

Nurgiyantoro penilaian merupakan tahap akhir dalam proses pembelajar yang

dilakukan oleh seorang pengajar kepada peserta didik, (2) penilaian

merupakan alat untuk mengukur apakah proses kegiatan pembelajaran sudah

sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan (Tuckman, 1975:12 dalam

Nurgiyantoro 2010:6), (3) penilaian adalah rangkaian kegiatan untuk

memperoleh, menganalisis, menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar

peserta didik yang dilakukan secara sistematis, akurat dan berkesinambungan

dengan menggunakan alat pengukuran tertentu, seperti soal dan lembar

pengamatan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan

keputusan berkaitan dengan pencapaian kompetensi peserta didik (Kunandar,

2014:66).

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa penilaian merupakan kegiatan tahap akhir dalam proses pembelajaran,

penilaian merupakan alat untuk mengukur tingkat ketercapaian peserta didik

terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar yang diharapkan oleh

pengajar.

2.2.2 Prinsip-prinsip Penilaian

Penilaian merupakan alat untuk mengukur tingkat ketercapaian

peserta didik terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah

diajarkan oleh pengajar. Penilaian tidak bisa dilepaskan dari prinsip-prinsip

(40)

Miller dkk. (2009:29) menjabarkan lima prinsip umum tentang

penilaian. Prinsip ini digunakan untuk membuat penilaian yang baik. Berikut

ini, dipaparkan lima prinsip-prinsip penilaian: (1) prioritas dalam proses

penilaian adalah menentukan dengan jelas apa yang ingin dinilai, (2) prosedur

penilaian harus tepat karena berhubungan dengan karakteristik dan

pelaksanaan yang akan diukur, (3) penilaian yang komperhensif

membutuhkan berbagai jenis prosedur, (4) penggunaan yang tepat dari

prosedur penilaian harus mempertimbangkan kelemahan dari prosedur itu

sendiri, (5) penilaian adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu

sendiri.

Sejalan dengan hal di atas, Nitko dan Brookhart (2011) juga

merumuskan lima pedoman dalam memilih penilaian yang akan digunakan,

yaitu: (1) harus jelas tentang target pembelajaran yang akan dinilai, (2)

pastikan teknik penilaian yang digunakan harus sesuai dengan setiap target

pembelajaran, (3) pastikan bahwa teknik penilaian yang dipakai memenuhi

kebutuhan para siswa/ pembelajar, (4) jika memungkinkan, pastikan

mengunakan indicator yang beragam dalam menentukan prestasi sesuai

dengan target pembelajaran, (5) pastikan ketika Anda menafsirkan atau

membantu siswa menafsirkan- hasil penilaian, Anda menetapkan

batasan-batasan yang diperhitungkan.

Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian

menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang

(41)

dipaparkan sebagai berikut: pertama, prinsip objektif, berarti penilaian

berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.

Kedua, prinsipterpadu, berarti penilaian yang dilakukan oleh pendidik

dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan

berkesinambungan. Ketiga, prinsip ekonomis, berarti penilaian yang efisien

dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. Keempat,

prinsip transparan, berarti prosedur, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. Kelima, prinsip

akuntabel, berarti dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

Keenam, prinsip edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik

dan guru.

Di dalam proses pembuatan instrumen penilaian, seorang pendidik

harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yang sudah dipaparkan oleh

beberapa ahli di atas. Hal ini bertujan agar penilaian yang dibuat menjadi

penilaian yang baik dan dapat mengukur tingkat pemahaman siswa dengan

baik pula.

2.2.3 Teknik Penilaian Tes

Ada beberapa macam bentuk teknik penilaian tes. Berikut ini akan

(42)

2.2.3.1Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda

Tes tertulis merupakan seperangkat pertanyaan dalam bentuk tertulis

yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Di dalam

penilaian, tes tertulis diklasifikasikan ke dalam dua bentuk, yaitu pertanyaan

yang menuntut jawaban pilihan (bentuk pilihan) dan jawaban uraian (bentuk

uraian). Bentuk tes pilihan ganda yaitu tes yang di dalamnya terdapat

beberapa pilihan jawaban yang sudah disediakan. Peserta didik harus memilih

salah satu jawaban yang ia anggap benar (Kusaeri, 2014:70).

Bentuk pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan, diantaranya (i)

mampu mengukur berbagai tingkatan kognitif, (ii) penskorannya mudah,

cepat, objektif, dan mampu mencakup ruang lingkup materi yang luas; dan

(iii) tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak, dan hasilnya harus

diumumkan. Bentuk ini juga memiliki banyak kelemahan. Beberapa

kelemahan itu adalah (i) memerlukan waktu yang cukup lama untuk

menuliskan soalnya, (ii) sulit membuat pengecoh yang homogen dan

berfungsi baik, dan (iii) terdapat peluang untuk menebak jawaban (Kusaeri,

2014:70-71). Penskoran pilihan ganda dapat dilakukan dengan pemberian

skor 1 jika siswa menjawab benar dan skor 0 jika siswa menjawab salah.

Penyusunan dan perumusan pilihan yang dilakukan adalah

mengusahakan agar pilihan-pilihan itu sejauh mungkin mirip satu sama lain

dalam berbagai hal, terutama dalam hal makna dan kaitannya dengan

pernyataan pokok serta ciri-ciri kebahasaannya. Syarat kemiripan antarpilihan

(43)

masuk akal antara pilihan jawaban dengan pernyataan pokoknya. Pilihan

jawaban yang baik adalah pilihan jawaban yang mirip satu sama lain.

Kemiripan itu sedapat mungkin meliputi berbagai aspek, baik bentuk, makna,

maupun panjang pendeknya kalimat, frasa, atau kata-kata yang digunakan

untuk merumuskannya (Djiwandono, 2011:49).

Contoh soal:

Perhatikanlah teks berikut ini.

Hasil perbaikan pemakaian huruf kapital yang tepat pada paragraf tersebut

adalah ...

a. Merah, Pantai, Pulau, Populer, Daya

b. Merah, baru, pantai, populer, daya

c. Merah, Baru, Populer, Lebih, Daya

d. Merah, Pantai, baru, populer, daya

2.2.3.2Tes Tertulis Bentuk Uraian

Tes uraian dapat digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan belajar

yang sulit diukur secara objektif. Tes bentuk uraian menuntut peserta didik

untuk menguraikan, mengorganisaikan, dan menyatakan jawaban dengan

kata-katanya sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda satu

dengan yang lainnya (Arifin, 2011:125).

(44)

Selain tes pilihan ganda, tes uraian juga dapat digunakan untuk

mengukur tingkat pengetahuan peserta didik. Nurgiyantoro, (2010:118-119)

menjelaskan kelebihan dan kelemahan tes uraian. Kelebihan tes uraian yaitu:

(1) tes uraian tepat untuk menilai proses berpikir yang melibatkan aktifitas

kognitif tingkat tinggi dan tidak semata-mata hanya mengingat dan

memahami saja, (2) tes uraian memberi peserta didik kesempatan untuk

mengemukakan jawabannya ke dalam bahasa yang runtut sesuai dengan

gayanya sendiri, (3) tes uraian memaksa peserta didik untuk memergunakan

pikirannya sendiri dan kurang memberikan kesempatan untuk bersikap

untung-untungan, dan (4) bentuk tes uraian mudah disusun, maka, tidak

banyak menghabiskan waktu. Selain kelebihan, Nurgiyantoro (2010: 119)

juga menjabarkan kelemahan tes uraian, yaitu: (1) kadar validitas dan

reliabilitas bentuk tes uraian rendah hal ini merupakan kelemahan pokok dari

tes uraian, (2) akibat terbatasnya bahan yang diteskan, dapat terjadi hal-hal

yang juga bersifat kebetulan, (3) penilaian yang dilakukan terhadap jawaban

peserta didik tidak mudah ditentukan standarnya, (4) waktu yang dibutuhkan

untuk memerikasa pekerjaan peserta didik relatif lama.

Berdasarkan kelemahan dan kelebihan tes pilihan ganda dan tes uraian

di atas, oleh karena itu peneliti memilih tes pilihan ganda untuk mengukur

(45)

2.2.3.3Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja yaitu suatu penilaian yang mengaplikasikan

kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

Penilaian kinerja baik untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap

suatu materi. Kusaeri, (2014:142) menjelaskan ada beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam penilaian kinerja, antara lain: (i) langkah-langkah kinerja

yang perlu dilakukan siswa untuk menunjukan kinerja dari suatu kompetensi,

(ii) kelengkapan dan ketepatan aspek yang dinilai dalam kinerja tersebut, (iii)

kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas,

(iv) kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak sehingga semua yang

akan dinilai dapat dilakukan, dan (v) kemampuan yang akan dinilai diurutkan

berdasarkan urutan yang akan diamati.

2.2.3.4Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas

yang harus diselesaikan seorang atau sekelompok peserta didik dalam periode

atau waktu tertentu. Penilaian proyek meliputi kegiatan perancangan,

pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu

tertentu. Dengan penilaian proyek didapatkan informasi mengenai

pemahaman dan pengetahuan peserta didik pada pembelajaran tertentu

(46)

2.2.3.5Penilaian Portofolio

Penilaian keterampilan di dalam kurikuum 2013 terdapat

bermacam-macam jenis. Penilaian keterampilan ini disesuaikan dengan aspek yang akan

dinilai.

Dalam hal ini Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang standar

penilaian menjelaskan bahwa penilaian berbasis portofolio merupakan

penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar

peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam

dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap perilaku dan keterampilan.

Sejalan dengan pengertian di atas, Majid (2014:281) memaparkan bahwa

penilaian portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik

yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama

kurun waktu tertentu.

Dari beberapa paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian

portofolio merupakan penilaian dalam aspek keterampilan yang menuntut

siswa untuk membuat suatu karya. Portofolio digunakan oleh guru dan

peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan

pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan

demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh

(47)

2.2.4 Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan

informasi tentang siswa, baik yang berupa tes maupun non tes (Nurgiyantoro,

2010:89). Di dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan yaitu berupa tes.

Instrumen penilaian tes mengharuskan seorang guru untuk membuat soal.

Soal yang dibuat harus didasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat

sebelumnya.

Penelitian ini akan mengembangkan instrumen penilaian berupa tes

pilihan ganda dan tes uraian. Instrumen penilaian yang akan dikembangkan

disesuaikan dengan pedoman pada kisi-kisi soal. Oleh karena itu, penulis juga

akan mengembangkan kisi-kisi dan rubrik penilaian untuk menilai

kemampuan dasar menulis siswa kelas VII.

2.2.5 Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan dalam

berbahasa. Tarigan (1982:3) mengatakan bahwa menulis merupakan suatu

keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak

langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Kompetensi dasar menulis di dalam kurikulum 2013 sudah terintegrasi

dengan kompetensi berbahasa lainnya. Di bawah ini akan dijabarkan

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam pembelajaran

(48)

Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Menulis Kelas VII

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks

teks hasil observasi, tanggapan

deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan

cerita pendek baik melalui lisan

maupun tulisan.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

4.2 Menyusun teks hasil observasi,

tanggapan deskriptif, eksposisi.

Eksplanasi, dan cerita pendek baik

secara lisan maupun tulisan.

4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil

observasi, tanggapan deskriptif,

eksposisi. Eksplanasi, dan cerita

pendek baik secara lisan maupun

tulisan.

4.4 Meringkas teks hasil observasi,

tanggapan deskriptif, eksposisi.

Eksplanasi, dan cerita pendek baik

secara lisan maupun tulisan.

2.2.6 Validitas

Di dalam membuat perangkat penilaian tidak dapat dipisahkan dari

validitas. Penilaian yang baik harus mencakup validitas dan reabilitas yang

(49)

bukti-bukti untuk menunjukkan dasar saintifik penafsiran skor sebagaimana

yang direncanakan (Nurgiyantoro, 2010:152).

Jenis-jenis validitas menurut Nurgiyantoro (2010:155-165) meliputi

validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), validitas

sejalan (concurent validity), dan validitas prediktif.

1) Validitas isi (content validity)

Validitas adalah proses penentuan sejauh mana alat tes itu relevan dan

dapat mewakili ranah yang dimaksudkan Gronlund, 1985 dalam

Nurgiyantoro, (2010:155-156). Prosedur yang biasa dilakukan adalah

membuat butir-butir soal tes berdasarkan kisi-kisi (kisi-kisi juga sudah

ditelaah) dan kemudian butir-butir soal ditelaah sejawat oleh orang yang ahli

dalam bidang yang bersangkutan (expert judgment). Kerja telaah atau

pencocokan kedua hal tersebut dapat dipandang sebagai penemuan

bukti-bukti validitas.

Validitas isi merupakan jenis validitas yang harus terpenuhi dalam alat tes,

khususnya alat tes yang disusun oleh guru untuk mengukur tingkat

keberhasilan belajar peserta didik.

2) Validitas konstruk (content validity)

Validitas konstruk berkaitan dengan konstruk atau konsep bidang ilmu

yang akan diuji validitas tesnya. Konstruk merupakan suatu postulat (asumsi,

(50)

3) Validitas sejalan (concurent validity)

Validitas ini dimaknai sebagai proses penentuan sejauh mana skor sebuah

tes berkaitan dengan skor tes yang lain. Skor pengukuran hasil tes lain itulah

yang disebut sebagai kriteria atau pembanding. Dengan demikian, validitas

sejalan dapat dimaknai sebagai pembuktian apakah skor hasil tes suatu bidang

mencerminkan atau sesuai dengan skor bidang-bidang lain yang waktu

pengukurannya bersamaan.

4) Validitas prediktif

Ada kesamaan antara validitas prediktif dan validitas sejalan, yaitu

sama-sama menafsirkan kadar validitasnya dengan membuktikannya dengan

kriteria lain. Jika bukti validitas sejalan ditemukan dengan hasil tes yang

dilakukan secara bersamaan, bukti validitas prediktif baru dilakukan setelah

beberapa waktu kemudian dalam jangka waktu tertentu.

Validitas yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah validitas

isi berdasarkan pendapat Groundlund, 1985 dalam Nurgiyantoro

(2010:155-156). Peneliti memilih validitas isi karena fungsi dan tujuan validitas isi

sesuai dengan prosedur pengembangan instrumen penilaian yang peneliti

(51)

2.2.7 Reliabilitas

Realibilitas adalah konsistensi pengukuran, yaitu seberapa konsisten

skor tes atau hasil evaluasi suatu pengukuran ke pengukuran yang lain

Groundlund, 1985 dalam Nurgiyantoro, (2010:165). Suatu perangkat

penilaian yang baik harus memiliki validitas dan realibilitas yang baik pula.

Seorang peserta didik yang di tes beberapa kali menggunakan alat tes yang

sama dan memiliki hasil yang sama pulam hal ini menandakan bahwa

reliabilitas alat tes tersebut baik. Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis

reliabilitas menurut Nurgiyantoro (2010:167-177).

1) Reliabilitas Ulang Uji

Teknik tes ulang uji adalah teknik memerkirakan tingkat reliabilitas tes

dengan melakukan kegiatan pengukuran dua kali terhadap tes yang sama

kepada peserta didik yang sama pula.

2) Reliabilitas Belah Dua

Pengujian reliabilitas tes dengan teknik belah dua (split half) dilakukan

dengan memisahkan skor hasil ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok

ganjil dan kelompok genap atau kelompok awal dan kelompok akhir. Caranya

ialah dengan menghitung jumlah skor untuk butir-butir soal bernomor ganjil

dan yang bernomor genap. Kedua jumlah skor tersebut kemudian

(52)

Untuk mendapatkan korelasi realibilitas seluruh tes, kita dapat

memergunakan rumus Spearman-Brown. Rumus Spearman-Brown yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

Realibilitas seluruh tes = 1+2 � 1+

3) Reliabilitas Rumus Kuder-Richardson 20 dan 21

Pengujian realibilitas tes dengan memergunakan rumus Kuder Richardson

(K—R) 20 dan 21, dilakukan dengan membandingkan skor butir-butir tes.

Jika butir-butir tes itu menunjukkan tingginya tingkat kesesuaian (degree of

agreement), kita dapat menyimpulkan bahwa hasil pengukuran hasil tes itu

konsisten. Rumus K-R 20 dan 21 menunjukkan seri karena kedua orang itu

mengembangkan banyak rumus yang diberi nomor seri.

Rumus K—R 20 sebagai berikut:

r = �

�−1

(1

 s2

)

r = Koefisien relibilitas tes

n = Jumlah butir soal

p = Proporsi jawaban betul

q = Proporsi jawaban salah (q=1-p)

s = Simpangan baku, s2; varian

Rumus K—R 21 adalah sebagai berikut:

r = �

�−1

(1

�(�−�)

(53)

Keterangan:

X = rata-rata hitung (mean), sedangkan simbol-simbol yang lain sama

seperti yang di atas,.

4) Reliabilitas Alpha Cronbach

Rumus realibilitas Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur realibilitas

produk instrumen penilaian berupa butir soal.Koefisien reliabilitas Alpha

Cronbach diterapkan diterapkan pada tes yang mempunyai skor berskala dan

dikhotomis sekaligus. Artinya, prosedur uji realibilitas ini diterapkan pada

hasil pengukuran yang berjenjang.

Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

r = �

�−1

(1

si2 si2

)

keterangan:

k = Jumlah butir soal

s

i 2 =

Jumlah varian butir-butir

st2 = varian total (untuk seluruh butir tes)

5) Reliabilitas Bentuk Pararel

Pengujian realibilitas hasil pengukuran ts dengan teknik butir pararel

dilakukan terhadap adanya dua perangkat tes yang bersifat pararel. Untuk

menguji reliabilitas hasil pengukuran tes, kedua perangkat tes tersebut

(54)

dikorelasikan. Tinggi rendahnya koefisien korelasi akan mencerminkan

reliabilitas hasil pengukuran kedua perangkat tes tersebut.

6) Reliabilitas Bentuk Tes Uraian

Reliabilitas bentuk tes uraian dapat dicari dengan memergunakan rumus

koefisien Alpha Cronbach. Berikut rumus koefisien Alpha Cronbach untuk

soal uraian.

r = �

�−1

(1

si2 si2

)

keterangan:

k = Jumlah butir soal

s

i2 = Jumlah varian butir-butir

st2 = varian total (untuk seluruh butir tes)

Rumus realibilitas Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur

realibilitas produk instrumen penilaian berupa butir soal (Nurgiyantoro,

2010:171). Realibilitas yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu

realibilitas Alpha Cronbach.

2.2.8 Analisis Butir Soal

Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian

pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan-pertanyaan yang memiliki kualitas

yang memadai. Ada dua jenis analisis butir soal, yakni tingkat kesukaran soal

(55)

1) Analisis tingkat kesulitan

Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes

dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang

termasuk, sedang, dan sukar. Ada beberapa dasar pertimbangan dalam

menentukan proporsi jumlah kategori mudah, sedang, dan sukar.

Pertimbangan pertama adalah adanya keseimbangan, yakni jumlah soal yang

sama untuk ketiga kategori tersebut. Artinya jumlah soal mudah, sedang, dan

sukar jumlahnya seimbang. Pertimbangan kedua proporsi jumlah soal untuk

ketiga kategori tersebut didasarkan atas kurva normal. Artinya, sebagian besar

soal berada dalam kategori sedang, sebagian lagi termasuk ke dalam kategori

mudah dan sukar dengan proporsi yang seimbang.

Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal

adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

dimaksudkan

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh,

maka, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang

=

(56)

diperoleh, makin mudah soal tersebut. Sudjana, (1990:137) menjelaskan

kriteria indeks kesulitan soal itu sebagai berikut:

0—0,30 = soal kategori sukar

0,31—0,70 = soal kategori sedang

0,71—1,00 = soal kategori mudah

2) Analisis daya pembeda

Menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi

kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk ke dalam

kategori lemah atau rendah dan kategori kuat atau tinggi prestasinya. Artinya,

bila soal tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya menunjukkan

prestasi yang tinggi; dan bila diberikan kepada siswa yang lemah, hasilnya

rendah. Tes dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila tes tersebut, jika

diujikan kepada anak berprestasi tinggi, hasilnya rendah, tetapi bila diberikan

kepda anak yang lemah, hasilnya lebih tinggi. Atau bila diberikan kepada

kedua kategori siswa tersebut, hasilnya sama saja. Dengan demikian tes yang

tidakmemiliki daya pembeda, tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang

sesuai dengan gambaran siswa yang sebenarnya.

Cara yang biasa dilakukan dalam analisis daya pembeda adalah

dengan menggunakan tabel atau kriteria dari Rose dan Stanley seperti dalam

analisis tingkat kesukaran soal.

Rumusnya adalah:

Gambar

Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Menulis Kelas
Tabel 2.2 Klasifikasi Daya Pembeda
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Wawancara (Penilaian Menulis)
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Produk Pengembangan Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Di Indonesia, pada umumnya pria memegang peranan penting dalam rumah tang. Begitu terjadi perkawinan, maka suami harus mengambil tanggung jawab sebagai kepala rumah

 Untuk itu Menteri akan memanggil industri perbankan sebagai pihak yang bekerjasama dalam transaksi nontunai.. ( Metrotvnews.com )

Indeks komposit yang disusun dari tiga indikator: lama hidup yang diukur dengan angka harapan hidup ketika lahir; pendidikan yang diukur berdasarkan rata-rata lama

Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal sekolah (yang terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian,

Grafik fluktuasi nilai parameter fisika-kimia pada stasiun berdasarkan waktu pengamatan ditampilkan pada Gambar 6... Grafik nilai parameter fisika-kimia

Namun gangguan kesehatan ini belum dapat dikatakan karena pajanan Hg atau As, karena masih banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam desain

Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,748 > 0,05 Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis keempat menunjukan bahwa

Penelitian mengenai arus laut dilakukan untuk mengetahui arah dan besaran kecepatan arus laut sebelum dan sesudah adanya breakwater pada dua kondisi yaitu saat