ABSTRAK
Damayanti, Vivi. 2016. Pengembangan Instrumen Penilaian Kompetensi Dasar Menulis pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kemampuan dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan ganda, dan (2) mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kemampuan dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk kerja.
Proses yang dilakukan dalam mengembangkan produk instrumen penilaian pembelajaran kemampuan dasar menulis meliputi: (1) melakukan wawancara dengan guru pengampu bahasa Indonesia, (2) menganalisis dokumen guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (3) menyusun instrumen penilaian kemampuan dasar menulis, (4) menguji validitas isi produk instrumen penilaian dengan meminta masukan dari expert judment, yaitu dosen ahli penilaian, dosen ahli pengajaran bahasa, dan guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia, (5) uji coba produk instrumen penilaian pembelajaran kemampuan dasar menulis kepada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, (6) validasi soal pilihan ganda dan unjuk kerja yang dilakukan oleh siswa kelas VII, (7) menganalisis dan menghitung validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal dari hasil uji coba, dan (8) melakukan revisi terhadap produk yang sudah diujicobakan.
Hasil yang diperoleh dari uji coba produk pada siswa kelas VII, yaitu: (1) hasil perhitungan reliabilitas Alpha Cronbach menggunakan SPSS 23.0 menunjukkan bahwa jenis tes pilihan ganda teks hasil observasi dan teks cerpen reliabel dengan skor (0,759 dan 0,716) sedangkan teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, dan teks eksplanasi tidak reliabel dengan skor (0,632, 0,501, dan 0,675), (2) hasil penghitungan IDB dan ITK 100 butir soal pilihan ganda yaitu 28 soal tergolong baik, 20 soal tergolong cukup baik, 19 soal tergolong sedang dan 33 soal tergolong tidak baik sedangkan untuk daya pembeda soal 36 soal tergolong sedang, 43 soal tergolong mudah dan 21 soal tergolong sukar, dan (3) hasil perhitungan tes unjuk kerja teks hasil observasi reliabel (0,997), teks tanggapan deskriptif reliabel (0,983), teks eksposisi reliabel (0,997), teks eksplanasi reliabel (0,984), dan teks cerpen reliabel (0,998). Hasil penilaian dari
expert judment dan uji coba produk dijadikan acuan untuk memperbaiki produk
instrumen penilaian.
ABSTRACT
Damayanti, Vivi. 2016. The Instrument Development of Basic Writing Competence Assessment in Indonesian Language Learning for VII Grade Students in SMP Negeri 15 Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Sanata Dharma University.
This research development aims to (1) describe the forming process of basic assessment instrument for basic writing ability in Indonesian language learning for VII grade students at SMP Negeri 15 Yogyakarta in the form of multiple-choice tests, and (2) describe the forming process of basic assessment instrument for basic writing ability in Indonesian language learning for VII grade students at SMPN 15 Yogyakarta in the form of job vacancy tests.
The processes taken to develop the instrument product of basic writing skill learning assessment include (1) conducting an interview with Indonesian language teachers, (2) analyzing the Indonesian language teachers’ documents in the form of lesson plans, (3) arranging the instrument product of basic writing skill, (4) examining the validity of assessment content by asking for feedbacks from the expert judges: rating-expert lecturers, language-teaching-expert lecturers, and Indonesian language teachers, (5) testing the instrument product of basic writing skill assessment for VII grade students at SMP Negeri 15, Yogyakarta, (6) validating the multiple-choice and job vacancy tests done by VII grade students, (7) analyzing and calculating the validity, reliability, and question analysis of the test results, (8) revising the trial products.
The results of product testing on VII grade students are (1) Cronbach Alpha reliability calculation results using SPSS 23.0 indicate that the multiple-choice results of observation and short story texts are reliable by the score (0.759 and 0.716); meanwhile, descriptive response texts, exposition texts, and explanation texts are not reliable by the score (0,632, 0,501, and 0,675), the counting results of IDB and ITK containing 100 multiple – choice questions are 28 questions are considered as excellent, 20 questions are good, 19 questions are average, and 33 questions are poor; meanwhile, the differentiate questions show that 36 questions are average, 43 questions are easy, and 21 questions are difficult, and (3) the calculation results of job vacancy texts are reliable to (0,997), descriptive response to (0,983), exposition text to (0,997), explanation text to (0,984), and short story texts to (0,998). The results of the expert judgment and product trials are used as references to improve product instrument assessment.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI DASAR MENULIS
PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
Vivi Damayanti
NIM: 121224068
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MOTTO
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya,
sebab Ia yang memelihara kamu.
(1 Petrus 5:7)
Karena masa depan sungguh ada dan
harapanmu tidak akan hilang.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan cinta
kasih dan berkatNya.
2. Orang tuaku tercinta Bapak Damar Sadono dan Ibu
Supadmi yang tiada lelah memberikan motivasi,
semangat, doa dan kasih sayangnya kepada penulis.
3. Adikku terkasih Tito Mardalanang yang selalu
menjadi penyemangat bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Keluarga besar trah Soeharto yang selalu
memberikan semangat, doa, bimbingan, dan
dukungannya kepada penulis.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 Agustus 2016
Penulis,
LEMBAR PERSYARATAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Vivi Damayanti
Nomor Mahasiswa : 121224068
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI DASAR MENULIS
PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
memublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta izin kepada saya atau memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal 8 Agustus 2016
Yang menyatakan,
ABSTRAK
Damayanti, Vivi. 2016. Pengembangan Instrumen Penilaian Kompetensi Dasar Menulis pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kemampuan dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan ganda, dan (2) mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kemampuan dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk kerja.
Proses yang dilakukan dalam mengembangkan produk instrumen penilaian pembelajaran kemampuan dasar menulis meliputi: (1) melakukan wawancara dengan guru pengampu bahasa Indonesia, (2) menganalisis dokumen guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (3) menyusun instrumen penilaian kemampuan dasar menulis, (4) menguji validitas isi produk instrumen penilaian dengan meminta masukan dari expert judment, yaitu dosen ahli penilaian, dosen ahli pengajaran bahasa, dan guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia, (5) uji coba produk instrumen penilaian pembelajaran kemampuan dasar menulis kepada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, (6) validasi soal pilihan ganda dan unjuk kerja yang dilakukan oleh siswa kelas VII, (7) menganalisis dan menghitung validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal dari hasil uji coba, dan (8) melakukan revisi terhadap produk yang sudah diujicobakan.
Hasil yang diperoleh dari uji coba produk pada siswa kelas VII, yaitu: (1) hasil perhitungan reliabilitas Alpha Cronbach menggunakan SPSS 23.0 menunjukkan bahwa jenis tes pilihan ganda teks hasil observasi dan teks cerpen reliabel dengan skor (0,759 dan 0,716) sedangkan teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, dan teks eksplanasi tidak reliabel dengan skor (0,632, 0,501, dan 0,675), (2) hasil penghitungan IDB dan ITK 100 butir soal pilihan ganda yaitu 28 soal tergolong baik, 20 soal tergolong cukup baik, 19 soal tergolong sedang dan 33 soal tergolong tidak baik sedangkan untuk daya pembeda soal 36 soal tergolong sedang, 43 soal tergolong mudah dan 21 soal tergolong sukar, dan (3) hasil perhitungan tes unjuk kerja teks hasil observasi reliabel (0,997), teks tanggapan deskriptif reliabel (0,983), teks eksposisi reliabel (0,997), teks eksplanasi reliabel (0,984), dan teks cerpen reliabel (0,998). Hasil penilaian dari
expert judment dan uji coba produk dijadikan acuan untuk memperbaiki produk
instrumen penilaian.
Kata kunci: pengembangan, penilaian, menulis
ABSTRACT
Damayanti, Vivi. 2016. The Instrument Development of Basic Writing Competence Assessment in Indonesian Language Learning for VII Grade Students in SMP Negeri 15 Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Sanata Dharma University.
This research development aims to (1) describe the forming process of basic assessment instrument for basic writing ability in Indonesian language learning for VII grade students at SMP Negeri 15 Yogyakarta in the form of multiple-choice tests, and (2) describe the forming process of basic assessment instrument for basic writing ability in Indonesian language learning for VII grade students at SMPN 15 Yogyakarta in the form of job vacancy tests.
The processes taken to develop the instrument product of basic writing skill learning assessment include (1) conducting an interview with Indonesian language teachers, (2) analyzing the Indonesian language teachers’ documents in the form of lesson plans, (3) arranging the instrument product of basic writing skill, (4) examining the validity of assessment content by asking for feedbacks from the expert judges: rating-expert lecturers, language-teaching-expert lecturers, and Indonesian language teachers, (5) testing the instrument product of basic writing skill assessment for VII grade students at SMP Negeri 15, Yogyakarta, (6) validating the multiple-choice and job vacancy tests done by VII grade students, (7) analyzing and calculating the validity, reliability, and question analysis of the test results, (8) revising the trial products.
The results of product testing on VII grade students are (1) Cronbach Alpha reliability calculation results using SPSS 23.0 indicate that the multiple-choice results of observation and short story texts are reliable by the score (0.759 and 0.716); meanwhile, descriptive response texts, exposition texts, and explanation texts are not reliable by the score (0,632, 0,501, and 0,675), the counting results of IDB and ITK containing 100 multiple – choice questions are 28 questions are considered as excellent, 20 questions are good, 19 questions are average, and 33 questions are poor; meanwhile, the differentiate questions show that 36 questions are average, 43 questions are easy, and 21 questions are difficult, and (3) the calculation results of job vacancy texts are reliable to (0,997), descriptive response to (0,983), exposition text to (0,997), explanation text to (0,984), and short story texts to (0,998). The results of the expert judgment and product trials are used as references to improve product instrument assessment.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Pengembangan Instrumen Penilaian Kompetensi Dasar Menulis pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
akhir dalam memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia.
Kelancaran dan keberhasilan dalam proses pelaksanaan dan penyusunan
skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku ketua program studi pendidikan
bahasa sastra Indonesia yang dengan penuh kesabaran membimbing dan
memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh
kesabaran membimbing, memotivasi, dan memberikan masukan yang
berharga bagi penulis mulai dari awal hingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Segenap dosen program studi PBSI, yang telah dengan sabar membimbing
penulis dari awal kuliah sampai selesai.
4. Robertus Marsidiq sebagai karyawan sekretariat PBSI yang dengan sabar
membantu dan memberikan pelayanan bagi kelancaran penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Retno Handayani, S.Pd, selaku guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 15
Yogyakarta yang selalu memberikan semangat dan memberikan bantuannya
kepada penulis.
6. Keluarga Besar SMP Negeri 15 Yogyakarta yang selalu membantu dan
7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Damar Sadono dan Ibu Supadmi yang telah
memberikan doa dan dukungan secara moral dan material sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Adikku tersayang, Tito Mardalanang yang telah menjadi penyemangat bagi
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Kekasihku, M.R. Haryoprakoso yang selalu memberikan bantuannya serta
dengan setia selalu mendukung sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
10. Teman-teman sepayung Maria Rezti Dafrida, Viviyanti Dyah Pangesti,
Yosevin Winda Christiana, dan Siti Khotijah yang selalu memberikan
semangat, dan telah berjuang bersama-sama dari awal PPL hingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat PBSI angkatan 2012, Elisabet Ani Ayu Senjaya, Maria Ani
Marini, Reni Damayanti, yang sudah menjadi sahabat terbaik selama penulis
menjalankan studi di PBSI Universitas Sanata Dharma.
12. Teman-teman kapoer toelis, Hendra Sigalingging, Yuhacim Tito Setyo
Budiharjo, Yohanes Krista Marta Pitayana, Wilvridus Yolesa Rosando, Fajar
Nurrahman yang sudah setia memberikan semangat, doa, dukungan, dan
segala bentuk bantuannya kepada penulis.
13. Teman-teman terkasih Maria Ami Mariana, Melyda Agustini Rahman,
Theresia Avila Tri Utami, Pramesthi Dewi, Marta Susanti, Hendrianus Ndori,
Didi Setiadi, Tio yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan segala
bentuk bantuannya kepada penulis.
14. Teman-teman PBSI kelas A, B, dan C angkatan 2012 yang telah berdinamika
bersama-sama dengan penulis dari awal penulis masuk di prodi ini sampai
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi.
15. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi
dukungan terhadap pembuatan skripsi ini, yang tak dapat disebutkan satu per
Peneliti sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga
penelitian ini dapat memberikan banyak manfaat terkhusus di bidang akademis
dan dapat digunakan sebaik-baiknya.
Yogyakarta, 8 Agustus 2016
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR BAGAN ... xviii
DAFTAR TABEL ... xix
DAFTAR GRAFIK ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Spesifikasi Produk ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
1.6 Batasan Istilah ... 7
1.7 Sistematika Penulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Penelitian yang Relevan ... 10
2.2 Kajian Teori ... 12
2.2.1 Pengertian Penilaian ... 12
2.2.2 Prinsip-prinsip Penilaian ... 13
2.2.3 Teknik Penilaian Tes ... 15
2.2.3.1 Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda ... 16
2.2.3.2 Tes Tertulis Bentuk Uraian ... 17
2.2.3.3 Penilaian Kinerja ... 19
2.2.3.4 Penilaian Proyek... 19
2.2.3.5 Penilaian Porfofolio... 20
2.2.4 Instrumen Penilaian ... 21
2.2.5 Keterampilan Menulis ... 21
2.2.6 Validitas ... 22
2.2.8 Analisis Butir Soal... 28
2.2.9 Kurikulum 2013... 31
2.2.10 Kisi-kisi... 33
2.2.11 Taksonomi Bloom... 34
2.2.12 Langkah-langkah Penyusunan Perangkat Tes... 39
2.2.13 Kaidah Penulisan Soal yang Baik... 40
2.3 Kerangka Berpikir ... . 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44
3.1 Jenis Penelitian ... 44
3.2 Model Pengembangan ... 44
3.3 Prosedur Pengembangan ... 48
3.4 Sumber Data Penelitian ... 51
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 53
3.6 Uji Coba Produk... . 54
3.7 Teknik Analisis Data... . 55
BAB IV PEMBAHASAN ... 58
4.1 Hasil Analisis Kebutuhan ... 58
4.1.1 Paparan Hasil Wawancara... 59
4.1.2 Paparan Hasil Analisis Dokumen Guru Bahasa Indonesia ... 62
4.1.3 Langkah-langkah Penyusunan Produk Pengembangan ... 63
4.2 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan... 65
4.2.1 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan oleh Ahli Penilaian ... 65
4.2.1.1 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda ... 67
4.2.1.2 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja ... 72
4.2.1.3 Validasi Rubrik Penilaian ... 73
4.2.1.4 Validasi Pedoman Penskoran ... 74
4.2.2 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan oleh Dosen Ahli Pengajaran Bahasa ... 75
4.2.2.1 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja ... 82
4.2.2.2 Validasi Rubrik Penilaian ... 83
4.2.3 Paparan Hasil Penilaian produk Pengembangan oleh Pengampu Guru Bahasa Indonesia ... 84
4.2.3.1 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja ... 89
4.2.3.2 Validasi Rubrik Penilaian ... 91
4.3 Uji Coba Produk Instrumen Penilaian Menulis ... 92
4.3.1 Hasil Uji Coba Produk Pengembangan ... 93
4.4 Paparan Hasil Validasi Siswa ... 96
4.5 Hasil Analisis uji Coba Produk ... 97
4.5.1.1 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ... 98
4.5.1.2 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja... 99
4.5.2 Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Beda Soal Pilihan Ganda ... 113
4.6 Revisi Produk Pengembangan ... 120
4.6 Pembahasan ... 121
BAB V PENUTUP ... 124
4.1 Simpulan ... 124
4.2 Implikasi ... 127
4.3 Saran ... 128
DAFTAR PUSTAKA ... 130
LAMPIRAN ... 133
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 134
Hasil Wawancara Guru Kelas 7 ... 144
Hasil Validasi Oleh Dosen Ahli Penilaian ... 148
Hasil Validasi Dosen Ahli Pengajaran Bahasa ... 162
Hasil Validasi Oleh Siswa ... 171
Hasil Validasi Oleh Guru ... 178
Surat Izin Penelitian ... 194
Jawaban Soal Pilihan Ganda Peserta Didik ... 205
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Langkah-langkah Metode Research and Development ... 45
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Menulis Kelas VII... 22
Tabel 2.2 Klasifikasi Daya Pembeda ... 33
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara (penilaian menulis) ... 54
Tabel 3.4 Kriteria Produk Pengembangan Instrumen Penilaian ... 65
Tabel 4.5 Kriteria Penilaian Produk Pengembangan Instrumen Penilaian .... 69
Tabel 4.6 Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Dosen Ahli Penilaian ... 72
Tabel 4.7 Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Guru ... 91
Tabel 4.8 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang Diujicobakan ... 93
Tabel 4.9 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Alpha Cronbach Instrumen
Penilaian Aspek Pengetahuan Kemampuan Dasar Menulis
KD 3.4 ... 98
Tabel 4.10 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja Alpha Cronbach Instrumen
Penilaian Aspek Keterampilan Kemampuan Dasar Menulis
KD 4.2 ... 100
Tabel 4.11 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja Alpha Cronbach Instrumen
Penilaian Aspek Keterampilan Kemampuan Dasar Menulis KD 4.3
... 100
Tabel 4.12 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja Alpha Cronbach Instrumen
... 101
Tabel 4.13 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Hasil Obervasi ... 103
Tabel 4.14 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Hasil Obervasi .. 103
Tabel 4.15 Penilaian Rubrik Meringkas Teks Hasil Obervasi ... 104
Tabel 4.16 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Tanggapan Deskriptif ... 105
Tabel 4.17 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Tanggapan
Deskriptif ... 105
Tabel 4.18 Penilaian Rubrik Meringkas Teks Tanggapan Deskriptif ... 106
Tabel 4.19 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Eksposisi ... 107
Tabel 4.20 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Eksposisi ... 107
Tabel 4.21 Penilaian Rubrik Meringkas Teks Eksposisi ... 108
Tabel 4.22 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Eksplanasi ... 109
Tabel 4.23 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Eksplanasi ... 109
Tabel 4.24 Penilaian Rubrik Meringkas Teks Eksplanasi ... 110
Tabel 4.25 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Cerpen ... 111
Tabel 4.26 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Cerpen ... 111
Tabel 4.27 Penilaian Rubrik Merevisi Teks Cerpen ... 112
Tabel 4.28 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda
Teks Observasi KD 3.4 ... 114
Tabel 4.29 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda
Tabel 4.30 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda
Teks Eksposisi KD 3.4 ... 116
Tabel 4.31 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda
Teks Eksplanasi KD 3.4 ... 117
Tabel 4.32 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda
Teks Hasil Observasi oleh Dosen Ahli Penilaian ... 67
Grafik 4.2 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda
Teks Tanggapan Deskriptif oleh Dosen Ahli Penilaian ... 68
Grafik 4.3 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda
Teks Eksposisi oleh Dosen Ahli Penilaian ... 69
Grafik 4.4 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda
Teks Eksplanasi oleh Dosen Ahli Penilaian ... 70
Grafik 4.5 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda
Teks Cerpen oleh Dosen Ahli Penilaian ... 71
Grafik 4.6 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja oleh Ahli Penilaian... 73
Grafik 4.7 Validasi Rubrik Penilaian oleh Ahli Penilaian ... 74
Grafik 4.8 Validasi Pedoman Penskoran oleh Ahli Penilaian... 75
Grafik 4.9 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Hasil Observasi
oleh Ahli Pengajaran Bahasa ... 77
Grafik 4.10 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Tanggapan
Deskriptif oleh Ahli Pengajaran Bahasa ... 78
Grafik 4.11 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Eksposisi oleh
Grafik 4.12 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Eksplanasi
oleh Ahli Pengajaran Bahasa ... 80
Grafik 4.13 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Cerpen oleh
Ahli Pengajaran Bahasa ... 81
Grafik 4.14 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja oleh Dosen Ahli
Pengajaran Bahasa ... 82
Grafik 4.15 Validasi Rubrik Penilaian oleh Dosen Ahli Pengajaran
Bahasa ... 83
Grafik 4.16 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda
Teks Hasil Observasi oleh Guru ... 85
Grafik 4.17 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda
Teks Tanggapan Deskriptif oleh Guru ... 86
Grafik 4.18 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda
Teks Eksposisi oleh Guru ... 87
Grafik 4.19 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda
Teks Eksplanasi oleh Guru ... 88
Grafik 4.20 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda
Teks Cerpen oleh Guru ... 89
Grafik 4.21 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja oleh guru ... 90
Grafik 4.22 Validasi Rubrik Penilaian oleh Guru ... 93
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini peneliti membahas mengenai: (1) latar belakang, (2) rumusan
masalah, (3) tujuan penelitian, (4) spesifikasi produk, (5) manfaat penelitian,
(6) batasan istilah, dan (7) sistematika penyajian.
1.1Latar Belakang
Di dalam proses pembelajaran di sekolah, salah satu kegiatan yang
memiliki peran penting adalah penilaian. Manfaat penilaian bagi siswa
diantaranya sebagai umpan balik untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat
memahami suatu materi yang telah diajarkan oleh guru. Selain bermanfaat
bagi siswa, penilaian juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk melihat
tingkatan keberhasilan atau efektivitas guru dalam pembelajaran.
Nurgiyantoro (2010:5-6) menyatakan bahwa kegiatan pendidikan dan
pengajaran sebenarnya merupakan suatu proses, yaitu proses mencapai
sejumlah tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran diperlukan suatu alat atau
kegiatan yang disebut penilaian.
Kunandar (2014: 35) menyatakan bahwa penilaian dalam kurikulum
2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan. Standar penilaian bertujuan untuk menjamin (1)
dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2) pelaksanaan penilaian
peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai
dengan konteks sosial budaya, dan (3) pelaporan hasil penilaian peserta didik
secara objektif, akuntabel, dan informatif.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang baru diterapkan dalam
pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini merupakan penyempurnaaan dari
kurikulum sebelumnya. Perubahan yang terjadi pada kurikulum ini juga
berdampak pada penilaian.
Di dalam kegiatan pembelajaran, hal yang paling sulit untuk dilakukan
adalah membuat instrumen penilaian. Guru masih saja mengalami kesulitan
bahkan kurang mengerti bagaimana membuat instrumen penilaian yang baik
untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Hal yang demikian tentu saja
sangat mengkhawatirkan karena alat untuk mengevaluasi hasil belajar siswa
belum valid.
Berdasarkan hasilwawancara yang dilakukan oleh peneliti pada
tanggal 15 Februari 2016 dengan guru bahasa Indonesia di salah satu SMP
negeri yang ada di kota Yogyakarta bernama Ibu Retno Handayani S.Pd,
guru merasa kesulitan untuk membuat bahkan mengembangkan rubrik atau
instrumen penilaian untuk keterampilan menulis. Hal ini membuat alat
penilaian yang dibuat dan dikembangkan oleh guru untuk mengukur capaian
atau proses pembelajaran menulis belum valid dan belum realiabel. Padahal,
kita mengetahui bahwa peran penilaian dalam pembelajaran sangat penting,
dapat dijadikan untuk mengevaluasi metode pembelajaran yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran. Rubrik yang dibuat oleh guru belum dapat
mengukur kompetensi menulis siswa dengan baik karena guru sendiripun
belum paham dalam pembuatan instrumen penilaian terutama yang
berdasarkan pada kurikulum 2013.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, penulis mengembangkan
instrumen penilaian kompetensi menulis yang berdasarkan pada kurikulum
2013. Keluaran yang ingin dicapai oleh penulis dari pengembangan penilaian
ini berupa produk instrumen penilaian kompetensi menulis untuk siswa SMP
yang berdasarkan dengan kurikulum 2013.
SMP Negeri 15 Yogyakarta dipilih sebagai tempat uji coba produk
penelitian. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah unggulan yang ada
di kota Yogyakarta. Beberapa faktor yang menjadi alasan peneliti melakukan
penelitian di sekolah tersebut, yakni pertama berdasarkan hasil wawancara
dengan beberapa guru bahasa Indonesia dikemukakan bahwa guru belum
mampu untuk membuat instrumen penilaian kompetensi dasar menulis.
Kedua, SMP Negeri 15 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah favorit
yang ada di Yogyakarta.
Diharapkan dengan pengembangan ini guru-guru di sekolah dapat
membuat rubrik penilaian menulis dengan baik. Dengan adanya penilaian dan
hasil belajar yang baik akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi
jalannya proses pembelajaran dan pada akhirnya tujuan pendidikan yang
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan
dipaparkan dalam penelitian ini sebagai berikut.
1) Bagaimana pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar
menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di
SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan ganda?
2) Bagaimana pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar
menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di
SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk kerja?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini sebagai
berikut.
1) Mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian
kompetensi dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk
siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan
ganda.
2) Mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian
kompetensi dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk
siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk
1.4Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang akan dihasilkan dari penelitian ini, yaitu
seperangkat instrumen penilaian kompetensi menulis untuk berupa kisi-kisi
soal, soal-soal yang terdiri dari soal pilihan ganda untuk ranah kognitif
(pengetahuan) dan soal unjuk kerja untuk ranah psikomotorik (keterampilan),
kunci jawaban pilihan ganda, panduan penilaian pilihan ganda, rubrik
penilaian, dan pedoman penskoran. Instrumen penilaian ini digunakan oleh
guru untuk siswa kelas VII dengan menggunakan kurikulum 2013. Produk
yang dihasilkan dapat membantu guru dalam proses pembelajaran menulis di
kelas dan dalam memberikan penilaian kepada siswa.
1.5Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca, baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaatnya
sebagai berikut.
1) Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
memperluas wawasan bagi peneliti khususnya dan bagi para pendidik
2) Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
a. Bagi Guru
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperluas kajian
tentang pengembangan instrumen penilaian yang valid dan reabel untuk
diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya untuk
penilaian kompetensi menulis.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi sejauh mana siswa dapat menyerap ilmu yang diberikan selama pembelajaran
berlangsung. Selain itu, penilaian yang dilakukan oleh guru dapat
dijadikan umpan balik dalam setiap kegiatan pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Manfaat penelitian ini untuk sekolah yaitu dapat menjadi informasi
yang baik dalam memberikan pemahaman pada guru-guru Bahasa
d. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini sebagai bentuk sumbangan terhadap penelitiannya
agar dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan
masalah pengembangan instrumen penilaian kompetensi menulis.
1.6Batasan Istilah
Untuk menyamakan konsep mengenai berbagai istilah yang akan
digunakan, penulis memberikan batasan istilah. Di bawah ini, dijelaskan
batasan istilah yang ada di dalam penelitian ini, yaitu:
1) Penilaian
Penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis,
dan penafsiran informasi untuk menentukan seberapa jauh seorang peserta
didik dapat mencapai tujuan pendidikan (Nurgiyantoro 2010:6).
2) Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang siswa, baik yang berupa tes maupun non tes
(Nurgiyantoro, 2010:89).
3) Tes kompetensi menulis
Tes kompetensi menulis merupakan tes kompetensi bahasa yang
aktif-produktif yang diselenggarakan dengan tujuan untuk mengukur
tingkat penguasaan kompetensi mengungkapkan pikiran kepada orang lain
1.7Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I ini menguraikan latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penyajian.
Bab II berisi landasan teori. Bab ini menguraikan penelitian yang
relevan, kajian teori, dan kerangka berpikir. Penelitian yang relevan berisi
tentang penelitian-penelitian yang sejalan dengan topik ini. Kajian teori berisi
uraian tentang pengembangan instrumen kompetensi menulis ranah kognitif
dan ranah keterampilan dengan berdasarkan pada kurikulum 2013.
Bab III berisi tentang metodologi penelitian. Bab ini menguraikan jenis
penelitian, data dan sumber data, proses pengumpulan data, instrumen
pengumpulan data, teknik analisis data, dan uji coba produk.
Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini menjelaskan
tentang analisa data dari hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti terhadap
pembelajar. Hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti terhadap pengajar.
Terakhir adalah memaparkan hasil data dari penilaian dosen ahli yang berasal
dari Universitas Sanata Dharma maupun SMP Negeri 15 Yogyakarta. Bab V
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini peneliti membahas mengenai: (1) penelitian yang relevan, (2)
kajian teori, dan (3) kerangka berpikir. Penelitian yang relavan berisi tentang
penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis, dilakukan oleh peneliti lain.
Kajian teori menjadi landasan teori dalam penelitian ini, berisi tentang
teori-teori penilaian. Kemudian kerangka berpikir memudahkan peneliti dalam
penelitian karena dapat melihat alur penelitian dengan jelas.
2.1 Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang pengembangan instrumen penilaian belum banyak
dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia (PBSI) di Universitas Sanata Dharma. Peneliti mencatat ada tiga
penelitian yang relevan dengan penelitian ini, penelitian tersebut antara lain:
pertama, Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Menulis
Terintegrasi dengan Pembelajaran Membaca dan Berbicara Siswa Kelas XI
Semester 2 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 diteliti
oleh Budi Vita Astiwi mahasiswa PBSI Universitas Sanata Dharma (2012).
Kedua, Pengembangan Rubrik Penilaian Menulis Puisi dalam
Pembelajaran Apresiasi Puisi diteliti oleh Mona Solina mahasiswa PBSI
Ketiga, Pengembangan Perangkat Penilaian Pembelajaran Menulis
Karya Ilmiah (Bahasa Indonesia) untuk Siswa SMP diteliti oleh Nur Khoiri
mahasiswa magister pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Islam Malang
(2014).
Penelitian pertama memiliki relevansi dengan penelitian pengembangan
instrumen penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013 terletak pada mata
pelajaran yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia. Perbedaan penelitian ini
terdapat pada materi yang digunakan, jika pada penelitian Pengembangan
Instrumen Penilaian Pembelajaran Menulis Terintegrasi dengan
Pembelajaran Membaca dan Berbicara Siswa Kelas XI Semester 2 SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta menggunakan materi menulis yang terintergrasi
dengan membaca dan berbicara. Adapun penelitian pengembangan instrumen
penilaian kompetensi dasarmenulis pada pembelajaran bahasa Indonesia
untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013 menggunakan materi menulis
tanpa terintegrasi.
Penelitian yang kedua, Mona Solina pada tahun 2015 yang berjudul
Pengembangan Rubrik Penilaian Menulis Puisi dalam Pembelajaran
Apresiasi Puisi dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran awal guru
tentang sikap awal perencanaan pengembangan rubrik penilaian menulis
puisi, mengetahui gambaran awal guru mengenai pengalaman awal menulis
puisi, mengetahui gambaran awal siswa mengenai pengalaman awal menulis
penggunaan rubrik penilaian menulis puisi, menghasilkan rubrik yang dapat
digunakan untuk menilai kompetensi menulis puisi dalam pembelajaran
apresiasi bagi siswa, dan mengetahui kualitas rubrik penilaian menulis puisi
yang dikembangkan. Produk yang dihasilkan adalah rubrik penilaian yang
digunakan untuk menulis puisi tingkat SMP.
Relevansi penelitian kedua dengan penelitian pengembangan instrumen
penilaian kompetensi dasarmenulis pada pembelajaran bahasa Indonesia
untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013 terletak pada sama-sama
penelitian pengembangan dan hasil dari penelitian menghasilkan produk
instrumen penilaian menulis. Perbedaan penelitian ini terdapat pada produk
yang dihasilkan yakni pada penelitian Pengembangan Rubrik Penilaian
Menulis Puisi dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi menghasilkan instrumen
penilaian untuk menulis puisi, sedangkan dalam penelitian pengembangan
instrumen penilaian kompetensi dasar menulis untuk siswa SMP berdasarkan
kurikulum 2013, produk yang dihasilkan berupa instrumen penilaian
kompetensi dasar menulis.
Penelitian yang ketiga, Nur Khoiri pada tahun (2014) mengembangkan
perangkat penilaian (proses dan hasil) pembelajaran karya ilmiah pada
jenjang SMP. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini atas dasar
bahwa diketahui alat penilaian yang dikembangkan oleh guru untuk
mengukur kemampuan menulis ataupun pembelajaran menulis masih sangat
Relevansi penelitian ketiga dengan penelitian pengembangan instrumen
penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran Bahasa Indonesia
untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013 terletak pada ranah yang
dinilai yaitu ranah menulis. Perbedaan penelitian ini terdapat pada kurikulum
yang digunakan yakni pada penilaian pengembangan perangkat penilaian
pembelajaran menulis karya ilmiah (Bahasa Indonesia) untuk SMP kurikulum
yang digunakan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sedangkan pada penelitian pengembangan instrumen penilaian kompetensi
dasar menulis untuk siswa SMP kelas VII berdasarkan kurikulum 2013.
2.2 Kajian Teori
Beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori penilaian,
prinsip-prinsip penilaian, teknik penilaian tes, instrumen penilaian, menulis,
validitas, realibilitas, analisis butir soal, kurikulum 2013, kisi-kisi, taksonomi
Bloom, langkah-langkah penyusunan perangkat tes, dan kaidah penulisan soal
yang baik. Berikut ini akan dijelaskan mengenai teori-teori tersebut.
2.2.1 Pengertian Penilaian
Penilaian tidak bisa dilepaskan dari proses pembelajaran, penilaian itu
sendiri berfungsi sebagai umpan balik untuk guru dan siswa. Berikut ini akan
dijelaskan beberapa pengertian penilaian menurut pendapat para ahli: (1)
penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan
dapat mencapai tujuan pendidikan (Nurgiyantoro, 2010:6). Menurut
Nurgiyantoro penilaian merupakan tahap akhir dalam proses pembelajar yang
dilakukan oleh seorang pengajar kepada peserta didik, (2) penilaian
merupakan alat untuk mengukur apakah proses kegiatan pembelajaran sudah
sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan (Tuckman, 1975:12 dalam
Nurgiyantoro 2010:6), (3) penilaian adalah rangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis, akurat dan berkesinambungan
dengan menggunakan alat pengukuran tertentu, seperti soal dan lembar
pengamatan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan berkaitan dengan pencapaian kompetensi peserta didik (Kunandar,
2014:66).
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa penilaian merupakan kegiatan tahap akhir dalam proses pembelajaran,
penilaian merupakan alat untuk mengukur tingkat ketercapaian peserta didik
terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar yang diharapkan oleh
pengajar.
2.2.2 Prinsip-prinsip Penilaian
Penilaian merupakan alat untuk mengukur tingkat ketercapaian
peserta didik terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah
diajarkan oleh pengajar. Penilaian tidak bisa dilepaskan dari prinsip-prinsip
Miller dkk. (2009:29) menjabarkan lima prinsip umum tentang
penilaian. Prinsip ini digunakan untuk membuat penilaian yang baik. Berikut
ini, dipaparkan lima prinsip-prinsip penilaian: (1) prioritas dalam proses
penilaian adalah menentukan dengan jelas apa yang ingin dinilai, (2) prosedur
penilaian harus tepat karena berhubungan dengan karakteristik dan
pelaksanaan yang akan diukur, (3) penilaian yang komperhensif
membutuhkan berbagai jenis prosedur, (4) penggunaan yang tepat dari
prosedur penilaian harus mempertimbangkan kelemahan dari prosedur itu
sendiri, (5) penilaian adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu
sendiri.
Sejalan dengan hal di atas, Nitko dan Brookhart (2011) juga
merumuskan lima pedoman dalam memilih penilaian yang akan digunakan,
yaitu: (1) harus jelas tentang target pembelajaran yang akan dinilai, (2)
pastikan teknik penilaian yang digunakan harus sesuai dengan setiap target
pembelajaran, (3) pastikan bahwa teknik penilaian yang dipakai memenuhi
kebutuhan para siswa/ pembelajar, (4) jika memungkinkan, pastikan
mengunakan indicator yang beragam dalam menentukan prestasi sesuai
dengan target pembelajaran, (5) pastikan ketika Anda menafsirkan atau
membantu siswa menafsirkan- hasil penilaian, Anda menetapkan
batasan-batasan yang diperhitungkan.
Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian
menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
dipaparkan sebagai berikut: pertama, prinsip objektif, berarti penilaian
berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
Kedua, prinsipterpadu, berarti penilaian yang dilakukan oleh pendidik
dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan. Ketiga, prinsip ekonomis, berarti penilaian yang efisien
dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. Keempat,
prinsip transparan, berarti prosedur, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. Kelima, prinsip
akuntabel, berarti dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
Keenam, prinsip edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik
dan guru.
Di dalam proses pembuatan instrumen penilaian, seorang pendidik
harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yang sudah dipaparkan oleh
beberapa ahli di atas. Hal ini bertujan agar penilaian yang dibuat menjadi
penilaian yang baik dan dapat mengukur tingkat pemahaman siswa dengan
baik pula.
2.2.3 Teknik Penilaian Tes
Ada beberapa macam bentuk teknik penilaian tes. Berikut ini akan
2.2.3.1Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda
Tes tertulis merupakan seperangkat pertanyaan dalam bentuk tertulis
yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Di dalam
penilaian, tes tertulis diklasifikasikan ke dalam dua bentuk, yaitu pertanyaan
yang menuntut jawaban pilihan (bentuk pilihan) dan jawaban uraian (bentuk
uraian). Bentuk tes pilihan ganda yaitu tes yang di dalamnya terdapat
beberapa pilihan jawaban yang sudah disediakan. Peserta didik harus memilih
salah satu jawaban yang ia anggap benar (Kusaeri, 2014:70).
Bentuk pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan, diantaranya (i)
mampu mengukur berbagai tingkatan kognitif, (ii) penskorannya mudah,
cepat, objektif, dan mampu mencakup ruang lingkup materi yang luas; dan
(iii) tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak, dan hasilnya harus
diumumkan. Bentuk ini juga memiliki banyak kelemahan. Beberapa
kelemahan itu adalah (i) memerlukan waktu yang cukup lama untuk
menuliskan soalnya, (ii) sulit membuat pengecoh yang homogen dan
berfungsi baik, dan (iii) terdapat peluang untuk menebak jawaban (Kusaeri,
2014:70-71). Penskoran pilihan ganda dapat dilakukan dengan pemberian
skor 1 jika siswa menjawab benar dan skor 0 jika siswa menjawab salah.
Penyusunan dan perumusan pilihan yang dilakukan adalah
mengusahakan agar pilihan-pilihan itu sejauh mungkin mirip satu sama lain
dalam berbagai hal, terutama dalam hal makna dan kaitannya dengan
pernyataan pokok serta ciri-ciri kebahasaannya. Syarat kemiripan antarpilihan
masuk akal antara pilihan jawaban dengan pernyataan pokoknya. Pilihan
jawaban yang baik adalah pilihan jawaban yang mirip satu sama lain.
Kemiripan itu sedapat mungkin meliputi berbagai aspek, baik bentuk, makna,
maupun panjang pendeknya kalimat, frasa, atau kata-kata yang digunakan
untuk merumuskannya (Djiwandono, 2011:49).
Contoh soal:
Perhatikanlah teks berikut ini.
Hasil perbaikan pemakaian huruf kapital yang tepat pada paragraf tersebut
adalah ...
a. Merah, Pantai, Pulau, Populer, Daya
b. Merah, baru, pantai, populer, daya
c. Merah, Baru, Populer, Lebih, Daya
d. Merah, Pantai, baru, populer, daya
2.2.3.2Tes Tertulis Bentuk Uraian
Tes uraian dapat digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan belajar
yang sulit diukur secara objektif. Tes bentuk uraian menuntut peserta didik
untuk menguraikan, mengorganisaikan, dan menyatakan jawaban dengan
kata-katanya sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda satu
dengan yang lainnya (Arifin, 2011:125).
Selain tes pilihan ganda, tes uraian juga dapat digunakan untuk
mengukur tingkat pengetahuan peserta didik. Nurgiyantoro, (2010:118-119)
menjelaskan kelebihan dan kelemahan tes uraian. Kelebihan tes uraian yaitu:
(1) tes uraian tepat untuk menilai proses berpikir yang melibatkan aktifitas
kognitif tingkat tinggi dan tidak semata-mata hanya mengingat dan
memahami saja, (2) tes uraian memberi peserta didik kesempatan untuk
mengemukakan jawabannya ke dalam bahasa yang runtut sesuai dengan
gayanya sendiri, (3) tes uraian memaksa peserta didik untuk memergunakan
pikirannya sendiri dan kurang memberikan kesempatan untuk bersikap
untung-untungan, dan (4) bentuk tes uraian mudah disusun, maka, tidak
banyak menghabiskan waktu. Selain kelebihan, Nurgiyantoro (2010: 119)
juga menjabarkan kelemahan tes uraian, yaitu: (1) kadar validitas dan
reliabilitas bentuk tes uraian rendah hal ini merupakan kelemahan pokok dari
tes uraian, (2) akibat terbatasnya bahan yang diteskan, dapat terjadi hal-hal
yang juga bersifat kebetulan, (3) penilaian yang dilakukan terhadap jawaban
peserta didik tidak mudah ditentukan standarnya, (4) waktu yang dibutuhkan
untuk memerikasa pekerjaan peserta didik relatif lama.
Berdasarkan kelemahan dan kelebihan tes pilihan ganda dan tes uraian
di atas, oleh karena itu peneliti memilih tes pilihan ganda untuk mengukur
2.2.3.3Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja yaitu suatu penilaian yang mengaplikasikan
kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
Penilaian kinerja baik untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap
suatu materi. Kusaeri, (2014:142) menjelaskan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penilaian kinerja, antara lain: (i) langkah-langkah kinerja
yang perlu dilakukan siswa untuk menunjukan kinerja dari suatu kompetensi,
(ii) kelengkapan dan ketepatan aspek yang dinilai dalam kinerja tersebut, (iii)
kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas,
(iv) kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak sehingga semua yang
akan dinilai dapat dilakukan, dan (v) kemampuan yang akan dinilai diurutkan
berdasarkan urutan yang akan diamati.
2.2.3.4Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas
yang harus diselesaikan seorang atau sekelompok peserta didik dalam periode
atau waktu tertentu. Penilaian proyek meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu
tertentu. Dengan penilaian proyek didapatkan informasi mengenai
pemahaman dan pengetahuan peserta didik pada pembelajaran tertentu
2.2.3.5Penilaian Portofolio
Penilaian keterampilan di dalam kurikuum 2013 terdapat
bermacam-macam jenis. Penilaian keterampilan ini disesuaikan dengan aspek yang akan
dinilai.
Dalam hal ini Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang standar
penilaian menjelaskan bahwa penilaian berbasis portofolio merupakan
penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar
peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam
dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap perilaku dan keterampilan.
Sejalan dengan pengertian di atas, Majid (2014:281) memaparkan bahwa
penilaian portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik
yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama
kurun waktu tertentu.
Dari beberapa paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian
portofolio merupakan penilaian dalam aspek keterampilan yang menuntut
siswa untuk membuat suatu karya. Portofolio digunakan oleh guru dan
peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan
pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan
demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh
2.2.4 Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang siswa, baik yang berupa tes maupun non tes (Nurgiyantoro,
2010:89). Di dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan yaitu berupa tes.
Instrumen penilaian tes mengharuskan seorang guru untuk membuat soal.
Soal yang dibuat harus didasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat
sebelumnya.
Penelitian ini akan mengembangkan instrumen penilaian berupa tes
pilihan ganda dan tes uraian. Instrumen penilaian yang akan dikembangkan
disesuaikan dengan pedoman pada kisi-kisi soal. Oleh karena itu, penulis juga
akan mengembangkan kisi-kisi dan rubrik penilaian untuk menilai
kemampuan dasar menulis siswa kelas VII.
2.2.5 Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan dalam
berbahasa. Tarigan (1982:3) mengatakan bahwa menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Kompetensi dasar menulis di dalam kurikulum 2013 sudah terintegrasi
dengan kompetensi berbahasa lainnya. Di bawah ini akan dijabarkan
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam pembelajaran
Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Menulis Kelas VII
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks
teks hasil observasi, tanggapan
deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan
cerita pendek baik melalui lisan
maupun tulisan.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
4.2 Menyusun teks hasil observasi,
tanggapan deskriptif, eksposisi.
Eksplanasi, dan cerita pendek baik
secara lisan maupun tulisan.
4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil
observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi. Eksplanasi, dan cerita
pendek baik secara lisan maupun
tulisan.
4.4 Meringkas teks hasil observasi,
tanggapan deskriptif, eksposisi.
Eksplanasi, dan cerita pendek baik
secara lisan maupun tulisan.
2.2.6 Validitas
Di dalam membuat perangkat penilaian tidak dapat dipisahkan dari
validitas. Penilaian yang baik harus mencakup validitas dan reabilitas yang
bukti-bukti untuk menunjukkan dasar saintifik penafsiran skor sebagaimana
yang direncanakan (Nurgiyantoro, 2010:152).
Jenis-jenis validitas menurut Nurgiyantoro (2010:155-165) meliputi
validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), validitas
sejalan (concurent validity), dan validitas prediktif.
1) Validitas isi (content validity)
Validitas adalah proses penentuan sejauh mana alat tes itu relevan dan
dapat mewakili ranah yang dimaksudkan Gronlund, 1985 dalam
Nurgiyantoro, (2010:155-156). Prosedur yang biasa dilakukan adalah
membuat butir-butir soal tes berdasarkan kisi-kisi (kisi-kisi juga sudah
ditelaah) dan kemudian butir-butir soal ditelaah sejawat oleh orang yang ahli
dalam bidang yang bersangkutan (expert judgment). Kerja telaah atau
pencocokan kedua hal tersebut dapat dipandang sebagai penemuan
bukti-bukti validitas.
Validitas isi merupakan jenis validitas yang harus terpenuhi dalam alat tes,
khususnya alat tes yang disusun oleh guru untuk mengukur tingkat
keberhasilan belajar peserta didik.
2) Validitas konstruk (content validity)
Validitas konstruk berkaitan dengan konstruk atau konsep bidang ilmu
yang akan diuji validitas tesnya. Konstruk merupakan suatu postulat (asumsi,
3) Validitas sejalan (concurent validity)
Validitas ini dimaknai sebagai proses penentuan sejauh mana skor sebuah
tes berkaitan dengan skor tes yang lain. Skor pengukuran hasil tes lain itulah
yang disebut sebagai kriteria atau pembanding. Dengan demikian, validitas
sejalan dapat dimaknai sebagai pembuktian apakah skor hasil tes suatu bidang
mencerminkan atau sesuai dengan skor bidang-bidang lain yang waktu
pengukurannya bersamaan.
4) Validitas prediktif
Ada kesamaan antara validitas prediktif dan validitas sejalan, yaitu
sama-sama menafsirkan kadar validitasnya dengan membuktikannya dengan
kriteria lain. Jika bukti validitas sejalan ditemukan dengan hasil tes yang
dilakukan secara bersamaan, bukti validitas prediktif baru dilakukan setelah
beberapa waktu kemudian dalam jangka waktu tertentu.
Validitas yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah validitas
isi berdasarkan pendapat Groundlund, 1985 dalam Nurgiyantoro
(2010:155-156). Peneliti memilih validitas isi karena fungsi dan tujuan validitas isi
sesuai dengan prosedur pengembangan instrumen penilaian yang peneliti
2.2.7 Reliabilitas
Realibilitas adalah konsistensi pengukuran, yaitu seberapa konsisten
skor tes atau hasil evaluasi suatu pengukuran ke pengukuran yang lain
Groundlund, 1985 dalam Nurgiyantoro, (2010:165). Suatu perangkat
penilaian yang baik harus memiliki validitas dan realibilitas yang baik pula.
Seorang peserta didik yang di tes beberapa kali menggunakan alat tes yang
sama dan memiliki hasil yang sama pulam hal ini menandakan bahwa
reliabilitas alat tes tersebut baik. Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis
reliabilitas menurut Nurgiyantoro (2010:167-177).
1) Reliabilitas Ulang Uji
Teknik tes ulang uji adalah teknik memerkirakan tingkat reliabilitas tes
dengan melakukan kegiatan pengukuran dua kali terhadap tes yang sama
kepada peserta didik yang sama pula.
2) Reliabilitas Belah Dua
Pengujian reliabilitas tes dengan teknik belah dua (split half) dilakukan
dengan memisahkan skor hasil ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok
ganjil dan kelompok genap atau kelompok awal dan kelompok akhir. Caranya
ialah dengan menghitung jumlah skor untuk butir-butir soal bernomor ganjil
dan yang bernomor genap. Kedua jumlah skor tersebut kemudian
Untuk mendapatkan korelasi realibilitas seluruh tes, kita dapat
memergunakan rumus Spearman-Brown. Rumus Spearman-Brown yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
Realibilitas seluruh tes = 1+2 � 1+
3) Reliabilitas Rumus Kuder-Richardson 20 dan 21
Pengujian realibilitas tes dengan memergunakan rumus Kuder Richardson
(K—R) 20 dan 21, dilakukan dengan membandingkan skor butir-butir tes.
Jika butir-butir tes itu menunjukkan tingginya tingkat kesesuaian (degree of
agreement), kita dapat menyimpulkan bahwa hasil pengukuran hasil tes itu
konsisten. Rumus K-R 20 dan 21 menunjukkan seri karena kedua orang itu
mengembangkan banyak rumus yang diberi nomor seri.
Rumus K—R 20 sebagai berikut:
r = �
�−1
(1
−
s2
)
r = Koefisien relibilitas tes
n = Jumlah butir soal
p = Proporsi jawaban betul
q = Proporsi jawaban salah (q=1-p)
s = Simpangan baku, s2; varian
Rumus K—R 21 adalah sebagai berikut:
r = �
�−1
(1
−
�(�−�)
Keterangan:
X = rata-rata hitung (mean), sedangkan simbol-simbol yang lain sama
seperti yang di atas,.
4) Reliabilitas Alpha Cronbach
Rumus realibilitas Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur realibilitas
produk instrumen penilaian berupa butir soal.Koefisien reliabilitas Alpha
Cronbach diterapkan diterapkan pada tes yang mempunyai skor berskala dan
dikhotomis sekaligus. Artinya, prosedur uji realibilitas ini diterapkan pada
hasil pengukuran yang berjenjang.
Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
r = �
�−1
(1
−
si2 si2
)
keterangan:
k = Jumlah butir soal
s
i 2 =Jumlah varian butir-butir
st2 = varian total (untuk seluruh butir tes)
5) Reliabilitas Bentuk Pararel
Pengujian realibilitas hasil pengukuran ts dengan teknik butir pararel
dilakukan terhadap adanya dua perangkat tes yang bersifat pararel. Untuk
menguji reliabilitas hasil pengukuran tes, kedua perangkat tes tersebut
dikorelasikan. Tinggi rendahnya koefisien korelasi akan mencerminkan
reliabilitas hasil pengukuran kedua perangkat tes tersebut.
6) Reliabilitas Bentuk Tes Uraian
Reliabilitas bentuk tes uraian dapat dicari dengan memergunakan rumus
koefisien Alpha Cronbach. Berikut rumus koefisien Alpha Cronbach untuk
soal uraian.
r = �
�−1
(1
−
si2 si2
)
keterangan:
k = Jumlah butir soal
s
i2 = Jumlah varian butir-butirst2 = varian total (untuk seluruh butir tes)
Rumus realibilitas Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur
realibilitas produk instrumen penilaian berupa butir soal (Nurgiyantoro,
2010:171). Realibilitas yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu
realibilitas Alpha Cronbach.
2.2.8 Analisis Butir Soal
Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian
pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan-pertanyaan yang memiliki kualitas
yang memadai. Ada dua jenis analisis butir soal, yakni tingkat kesukaran soal
1) Analisis tingkat kesulitan
Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes
dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang
termasuk, sedang, dan sukar. Ada beberapa dasar pertimbangan dalam
menentukan proporsi jumlah kategori mudah, sedang, dan sukar.
Pertimbangan pertama adalah adanya keseimbangan, yakni jumlah soal yang
sama untuk ketiga kategori tersebut. Artinya jumlah soal mudah, sedang, dan
sukar jumlahnya seimbang. Pertimbangan kedua proporsi jumlah soal untuk
ketiga kategori tersebut didasarkan atas kurva normal. Artinya, sebagian besar
soal berada dalam kategori sedang, sebagian lagi termasuk ke dalam kategori
mudah dan sukar dengan proporsi yang seimbang.
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal
adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh,
maka, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang
�
=
�
diperoleh, makin mudah soal tersebut. Sudjana, (1990:137) menjelaskan
kriteria indeks kesulitan soal itu sebagai berikut:
0—0,30 = soal kategori sukar
0,31—0,70 = soal kategori sedang
0,71—1,00 = soal kategori mudah
2) Analisis daya pembeda
Menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi
kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk ke dalam
kategori lemah atau rendah dan kategori kuat atau tinggi prestasinya. Artinya,
bila soal tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya menunjukkan
prestasi yang tinggi; dan bila diberikan kepada siswa yang lemah, hasilnya
rendah. Tes dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila tes tersebut, jika
diujikan kepada anak berprestasi tinggi, hasilnya rendah, tetapi bila diberikan
kepda anak yang lemah, hasilnya lebih tinggi. Atau bila diberikan kepada
kedua kategori siswa tersebut, hasilnya sama saja. Dengan demikian tes yang
tidakmemiliki daya pembeda, tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang
sesuai dengan gambaran siswa yang sebenarnya.
Cara yang biasa dilakukan dalam analisis daya pembeda adalah
dengan menggunakan tabel atau kriteria dari Rose dan Stanley seperti dalam
analisis tingkat kesukaran soal.
Rumusnya adalah: