• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. Informasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. Informasi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

4 TINJAUAN PUSTAKA

Informasi

Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberi arti (Romney,2011:11). Informasi dapat berupa informasi yang tertulis dan informasi yang tidak tertulis. Informasi yang tertulis dapat diartikan sebagai informasi yang tercatat atau informasi yang tertera pada dokumen. Sedangkan, informasi yang tidak tertulis dapat diartikan sebagai informasi yang bersumber dari orang lain yang bisa disampaikan secara lisan yang tidak tercatat pada dokumen. Sukirno dkk(2006: 275), berpendapat bahwa informasi adalah data yang telah diproses untuk kegunaan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sedangkan Kusrini dan Koniyo (2007: 7-8) menyatakan, bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi adalah sebagai informasi kuantitatif dari suatu entitas yang disiapkan sesuai dengan serangkaian aturan atau standar (Institute or Chartered Accountants in Australia (ICAA) 2006. Informasi akuntansi sangatlah dibutuhkan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, karena melalui informasi akuntansi tersebut bisa dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. Informasi akuntansi dapat berupa catatan-catatan, dan laporan akuntansi. Pada informasi akuntansi memiliki serangkaian aturan atau standar.

Informasi akuntansi biasanya bersifat keuangan karena dari Informasi ini dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, pengawasan dan implementasi dari keputusan-keputusan yang telah dibuat tersebut. Ikhsan dan Suprasto (2008) menyatakan bahwa Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan, terutama oleh pelaku bisnis.

(2)

5

Menurut Belkaoui (2009:39) Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :

1). Informasi Operasi

Informasi ini menyediakan data mentah bagi informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi menajemen. Informasi operasi yang terdapat pada perusahaan menufaktur antara lain: informasi produksi, informasi pembelian dan pemakaian bahan baku, informasi penggajian, informasi penjualan.

2). Informasi Akuntansi Manajemen

Informasi akuntansi yang khusus ditujukan untuk kepentingan menajemen disebut informasi akuntansi manajemen. Informasi ini digunakan dalam tiga fungsi manajemen, yaitu: (1) perencanaan; (2) implementasi; (3) pengendalian.

Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi manajemen. Informasi akuntansi manajemen ini disajikan kepada manajemen perusahaan dalam berbagai laporan, seperti: laporan anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi, laporan biaya menurut pusat pertanggung jawaban, laporan biaya menurut aktivitas, dan lain-lain.

3). Informasi Akuntansi Keuangan

Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Fiorelli, Zifaro (2008) dalam Handayani (2011) mengklasifikasikan tiga jenis informasi akuntansi berdasarkan manfaat bagi para pemakai, antara lain:

1). Statutory Accounting Information, merupakan informasi yang harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. Yang termasuk dalam jenis Iniformasi akuntansi ini adalah laporan penjualan, laporan pembelian, laporan kas, laporan piutang, laporan hutang, Neraca, Laporan perubahan modal, laporan laba/rugi dan laporan arus kas.

(3)

6

2). Budgetary Information, merupakan informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian, dan pengambilan keputusan. Yang termasuk pada jenis Informasi akuntansi ini dalah catatan pesanan.

3). Additional Accounting Information, merupakan informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.

Yang termasuk dalam jenis informasi akuntansi ini adalah berupa catatan kas masuk / keluar, catatan piutang, catatan persediaan / kartu stok barang, catatan inventaris, catatan hutang, catatan jadwal produksi, catatan gaji, catatan harga barang, yang semuanya dapat digunakan oleh UKM dalam membantu untuk melakukan pengambilan keputusan bisnis pada usaha yang sedang mereka jalankan. Pada penelitian ini penulis akan melihat informasi akuntansi apa saja yang dimiliki oleh UKM, yang mana jenis informasi akuntansi yang dimaksudkan disini adalah berupa catatan, dan laporan yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas dalam pengambilan keputusan bisnis.

Dibawah ini ada beberapa manfaat informasi akuntansi bagi Usaha Kecil dan Menengah yang disebutkan oleh Handayani (2011), antara lain :

1. Sebagai dasar yang andal bagi pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolaan usaha, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga, dan lain sebagainya.

2. Sebagai pemenuhan kewajiban penyelenggaraan pencatatan akuntansi sebagaimana telah tersirat dalam peraturan.

3. Sebagai bahan atau dasar untuk menilai kinerja perusahaan.

4. Sebagai bahan perencanaan dan pengendalian perusahaan.

5. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan, struktur modalnya, dan besarnya keuntungan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.

6. Sebagai bahan untuk analisa kredit (pemberian kredit) bagi pihak bank.

Dapat disimpulkan bahwa informasi aksuntansi sangat berguna dalam

(4)

7 proses pengambilan keputusan bisnis.

Keputusan Bisnis

Keputusan bisnis adalah perumusan berbagai alternatif tindakan dalam menggarap situasi bisnis yang dihadapi serta penetapan pilihan yang tepat antara beberapa alternatif yang tersedia, setelah diadakan pengevaluasian mengenai keefektifan masing-masing untuk mencapai sasaran para pengambil keputusan (Radford, 1984: 1). Pengambilan keputusan bisnis berkaitan dengan kegiatan apa yang akan dicapai serta informasi apa yang dibutuhkan. Ashton dalam Romney (2011: 28) menyebutkan ada beberapa daftar gambaran umum mengenai ketiga komponen tersebut.

Tabel 1:

Kegiatan Bisnis, Keputusan Bisnis, dan Kebutuhan Informasi

Kegiatan Bisnis Keputusan Utama atau Keputusan Bisnis

Kebutuhan Informasi

Perolehan modal Berapa banyak? Investasi atau pinjam? Jika pinjam, ketentuan

Proyeksi arus kas Pro-forma laporan keuangan Jadwal Perolehan gedung dan

peralatan

Ukuran gedung?

Jumlah peralatan?

Sewa atau beli?

Kebutuhan kapasitas Harga

Studi pasar

Mengontrak dan melatih pegawai

Persyaratan pengalaman?

Bagaimana menilai integritas dan kompentensi pelamar?

Bagaimana melatih?

Deskripsi kerja Pengalaman kerja dan keahlian pelamar

Perolehan persediaan Bagaimana cara membawanya?

Berapa banyak yang perlu dibeli?

Analisis pasar Laporan status persediaan Kinerja dan ketentuan pembayaran vendor

Kegiatan periklanan dan pemasaran

Media yang mana? Isi? Analisis biaya

(5)

8 Kegiatan Bisnis

Keputusan Utama atau Keputusan Bisnis

Kebutuhan Informasi

Penjualan barang Penaikan (mark up) persentase?

Penawaran kredit in house?

Kartu kredit apa yang diterima?

Pro-forma laporan keuangan Biaya kartu kredit

Status kredit pelanggan

Pengumpul pembayaran dari pelanggan

Jika menawarkan kredit, bagaimana ketentuannya?

Bagaimana mengurus penerimaan uang tunai?

Status akun pelanggan Laporan jatuh tempo piutang

Pembayaran gaji Jumlah gaji?

Pemotongan dan iuran (withholdings)?

Proses pembayaran in-house

Penjualan (untuk komisi) Jam kerja (untuk pegawai yang dibayar per jam) Formulir pajak

Pembayaran pajak Persyaratan pajak atas gaji Persyaratan pajak penjualan

Peraturan pemerintah Total pengeluaran untuk Pembayaran penjual

(vendor)

Bayar ke siapa?

Kapan membayar?

Faktur dari penjual (vendor) Utang usaha

Sumber: Romney (2011)

Sebelum dilakukannya pengambilan keputusan bisnis, tentunya suatu perusahaan perlu mengetahui siklus apa saja yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Ashton dalam Romney (2011) menyebutkan adanya siklus transaksi dalam kegiatan bisnis, yaitu:

1. Siklus pendapatan (revenue)

2. Siklus pengeluaran (expenditure)

3. Siklus penggajian sumber daya manusia (payroll) 4. Siklus produksi .

5. Siklus keuangan

(6)

9

Dari kelima siklus diatas sering terjadi di perusahaan dan dari siklus inilah kita bisa mengetahui hal apa yang terjadi. Siklus pendapatan kita bisa mengetahui berapakah penjualan yang dilakankan oleh UKM.

Dengan kita mengetahui penjualan atau penerimaan yang terjadi kita bisa mengambil keputusan, apakah harus memproduksi lebih untuk meningkatkan penjualan atau tidak sehingga tidak terjadi pemborosan.

Siklus pengeluaran bisa kita gunakan untuk melihat kegiatan pembelian dan pembayaran yang dilakukan. Sehingga kita bisa melihat pembelian kita dan mengontrol jika memang kita terlalu banyak membeli atau membeli lagi karena persediaan yang ada di gudang sudah hampir habis.

Siklus penggajian bisa kita gunakan sebagai informasi dalam mengatur seluruh aspek penggajian pegawai atau kegitan kontrak yang dilakukan, agar pengeluaran yang dilakukan untuk membayar pegawai tidak terbuang percuma karena tidak adanya informasi penggajian yang memadai.

Siklus produksi mencangkup kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan, dengan adanya siklus produksi UKM bisa mengetahui produksi yang dilakukan agar tidak terjadi pemborosan yang juga merugikan UKM dan agar terciptanya barang jadi yang berkualitas karena pemilik mengontrol kegiatan produksi UKM.

Siklus keuangan digunakan oleh UKM untuk mendapatkan dana dari investor dan kreditor, dan membayar mereka kembali. Dari kelima siklus ini saling berkaitan satu dengan yang lain, sehingga dari kelima siklus ini harus dikontrol dengan baik agar tidak terjadi kekeliruan dan agar tidak menimbulkan kerugian pada UKM.

Di setiap siklus transaksi dalam kegiatan bisnis tidak terlepas dari adanya dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat atau mendata setiap kejadian dalam kegiatan bisnis, jika tidak ada dokumen sumber yang memadai untuk membuktikan proses transaksi yang dilakukan tentunya akan menyulitkan pemilik dalam melakukan pencatatan, penilaian persediaan, penggajian, pembelian bahan baku, dan sebagainya.

(7)

10

Berikut ini Romney (2011: 31) memberikan contoh jenis-jenis aktivitas dokumen yang digunakan pada perusahaan dagang.

Tabel 2 :

Kegiatan Bisnis yang Umum dan Dokumen Sumber

Sumber: Romney (2011)

Jogiyanto (2005: 66) mengklasifikasikan pengambilan keputusan bisnis ke dalam tiga tipe, yaitu;

1. Keputusan tidak terstruktur adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas.

2. Keputusan setengah terstruktur adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur.

Kegiatan Bisnis Dokumen Sumber

Siklus Pendapatan Menerima pesanan pelanggan Mengirim pesanan

Menerima uang tunai Menyimpan tanda terima tunai Menyesuaikan akun pelanggan

Pesanan pelanggan Tanda pengiriman atau bill of lading Laporan atau daftar pembayaran (remittance) Slip penyimpanan Memo kredit

Siklus Pengeluaran Permitaan atas barang Pesanan atas barang Penerimaan atas barang

Pembayaran atas barang

Daftar permintaan barang (purchase requisition) Pesanan pembelian (purchase order) Laporan pembelian (receiving report) Siklus Sumber Daya Manusia Cek

Kumpulkan data iuran pegawai Catat jam kerja pegawai

Catat waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan tertentu

Formulir pajak (Form W4) Kartu jam kerja (time cards)

Catatan waktu kerja atau lembar waktu kerja Siklus produksi

Desain produk

Perencanaan dan penjadwalan Operasi produksi

Daftar bahan baku Daftar operasi Perintah produksi

(8)

11

3. Keputusan terstruktur adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan ini dapat dilakukan pada manajemen tingkat bawah.

Romney (2011: 12-13) juga mengklasifikasikan keputusan berdasarkan tingkat struktur atau lingkupnya, yaitu;

1. Keputusan terstruktur bersifat berulang-ulang, rutin, dan dipahami dengan baik hingga dapat didelegasikan kepada pegawai di tingkat yang lebih rendah.

2. Keputusan semi terstruktur ditandai dengan peraturan-peraturan yang tidak lengkap untuk mengambil keputusan, dan adanya kebutuhan untuk membuat penilaian serta pertimbangan subjektif sebagai pelengkap analisis data yang formal.

3. Keputusan tidak terstruktur bukan merupakan keputusan yang berulang.

Dari pengklasifikasian yang dilakukan oleh Jogiyanto (2005: 66) dan Romney (2011: 12-13) dapat disimpulkan bahwa Pengambilan keputusan bisnis dibagi menjadi tiga tipe, yaitu

a. Tipe yang tidak terstruktur, pada tipe ini keputusan tidak terjadi berulang - ulang dan dan rutin. Keputusan ini biasanya dilakukan oleh menajemen puncak.

b. Tipe semi terstruktur, pada tipe ini keputusannya tidak lengkap, sebagian berulang - ulang, dan adanya pertimbangan dan penilaian yang subjektif.

c. Tipe terstruktur, pada tipe ini keputusan yang dilakukan berulang - ulang, dapat dipahami dengan baik, dapat deprogram, dapat didelegasikan kepada pegawai yang tingkatannya lebih rendah.

Informasi Akuntansi dan Keputusan Bisnis UKM

Informasi akuntansi adalah suatu informasi yang merupakan hasil dari proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis yang digunakan untuk evaluasi, pengendalian, dan proses pengambilan keputusan bisnis, serta sebagai

(9)

12

pertanggungjawaban atas suatu sumber agar bisa menjamin ketepatan transaksi - transaksi yang terjadi. Pendapat ini juga didukung oleh pendapat dari Ikhsan (2008), yang mengatakan bahwa Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan, terutama oleh pelaku bisnis. Dengan adanya informasi akuntansi diharapkan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengambil sebuah keputusan bisnis.

Keputusan bisnis adalah melakukan pemilihan dari ktiteria yang ada dari hasil pemikiran, pertimbangan yang dilakukan, serta pemilihan alternatif yang terbaik untuk menghasilkan sebuah keputusan. Pendapat ini juka didukung oleh pendapat dari (Goerge, 2008), yang mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.

Informasi akuntansi dan Keputusan Bisnis saling berkaitan karena dengan adanya informasi akuntansi yang relevan, yang baik, membuat pemilik usaha mudah dalam melakukan keputusan bisnis. Hal ini terjadi karena informasi akuntansi ada dan mudah dipahami oleh pemilik sehingga ketika pemilik melihat informasi akuntansi yang ada dapat mengambil sebuah keputusan apan mau melakukan Investasi, apakah mau membeli bahan baku, apakah gaji karyawan dinaikan, dan sebagainya. Hal ini juga didukung oleh pendapat dari Puspitaningtyas (2012) membuktikan bahwa konsep relevansi nilai informasi akuntansi dan konsep decision usefulness of accounting information saling terkait. Relevansi nilai informasi akuntansi menekankan pada how accounting information has a value relevant for market participants, sedangkan konsep decision usefulness of accounting information menekankan pada how financial statements can be more useful.

(10)

13

Tabel 3 :

Informasi Akuntansi untuk Pengambilan Keputusan Bisnis Keputusan Bisnis Informasi akuntansi yang

digunakan

Kapan akan membeli (BB / persediaan / BHP dll) dan berapa jumlahnya

Catatan persediaan, kartu stok barang, catatan pesananan

Kapan pembelian tunai / kredit dilakukan catatan pembelian barang Kapan harus membayar gaji karyawan dan berapa

besarnya

catatan gaji, catatan absensi, kartu jam kerja, jumlah produksi yang dikerjakan Kapan harus membayar biaya listrik, air, telepon,

retribusi, dll dan berapa besarnya

catatan listrik, air, telepon, retribusi (masing-masingada catatannya).

Kapan akan memproduksi dan berapa jumlahnya (sesuai kapasitas produksi)

catatan jadwal produksi, catatan pesanan

Kapan akan menjual dan berapa jumlahnya laporan penjualan, catatan persediaan, perkiraan pengelola

Menentukan Harga Jual catatan harga jual

Kapan piutang akan diterima, berapa besarnya, dari siapa

catatan piutang Kapan hutang harus dibayar hutang, berapa

besarnya, kepada siapa

catatan hutang Kapan harus menambah kas dan berapa besarnya laporan kas

Kapan harus menambah pendanaan dan berapa besarnya

laporan arus kas, perkiraan pengelola

Kapan harus ekspansi (misal, buka cabang) dan berapa jumlahnya

catatan inventaris, laporan laba/rugi Kapan harus menambah investasi usaha dan

berapa jumlahnya

laporan perubahan modal, perkiraan, kebutuhan kapasitas

Kapan harus membayar pajak dan berapa besarnya catatan penjualan, ingatan jumlah penjualan, laporan penjualan

Menentukan target pemasaran hanya menggunakan perkiraan lokasi, jejaring sosial

Memutuskan mempekerjakan / melatih karyawan pengalaman kerja dan keahlian, ijasah

Sumber: data primer yang diolah

(11)

14

Setiap pengambilan keputusan bisnis yang baik dikarenakan informasi akuntansi yang tersedia sangat memadai dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan bisnis. Pada tabel 3 dapat kita lihat bersama bahwa catatan-catatan, dan laporan akuntansi dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan bisnis. Sebagai contoh adalah keputusan tentang kapan akan melakukan pembelian bahan baku / persediaan, maka informasi akuntansi yang digunakan adalah catatan persediaan / kartu stok persediaan. Kemudian keputusan tentang kapan akan membayar gaji dan berapa besarnya, Informasi akuntansi yang digunakan adalah catatan gaji, absensi, kartu jam kerja yang menjadi bahan pertimbangan UKM dalam melakukan penggajian terhadap karyawan karena bisa dilihat kinerjanya.

Selanjutnya ada keputusan tentang kapan akan melakukan produksi dan berapa besarnya, informasi yang digunakan adalah catatan jadwal produksi dan catatan pesanan. Keputusan tentang kapan akan menerima piutang dan berapa besarnya yang diterima, informasi yang digunakan adalah informasi tentang catatan piutang yang dapat menjadi bahan pertimbangan. Keputusan tentang kapan harus membayar utang dan berapa besarnya, informasi yang digunakan adalah catatan hutang. Kemudian keputusan tentang kapan harus membayar pajak, informasi yansg digunakan adalah catatan penjualan, laporan penjualan yang juga dapat menjadi dasar pertimbangan, dan keputusan yang lainnya yang dapat menggunakan informasi akuntansi.

Dari Tabel yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa informasi akuntansi sangatlah penting digunakan pada usaha kecil menegah, apakah itu informasi akuntansi yang berupa catatan atau laporan-laporan. Dengan digunakannya informasi akuntansi dapat membuat usaha yang sedang dijalankan dapat berjalan dengan baik, karena setiap pengambilan keputusan yang dibuat sesuai dengan kenyataan yang sesunggunya. Sebagai contoh keputusan untuk membeli persediaan, maka informasi yang digunakan adalah catatan persediaan barang / kartu stok persediaan. Dengan menggunakan informasi akuntansi akan membuat setiap usaha yang ditekuni dapat berjalan dengan baik.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu dalam penulisan ini sensor suhu LM 35 berbasis microcontroller ATmega 8535 [8][9][10] dimanfaatkan untuk pengontrolan temperatur air laut (sistem

Jika siklus dilakukan berulang-ulang maka daerah yang dibatasi oleh dua primer akan di amplifikasi secara eksponensial (disebut amplikon yang berupa untai ganda), sehingga

Kecuali jika selainnya diluluskan oleh P.P, konkrit hendaklah dikadarkan sepertimana yang terkandung di dalam spesifikasi. Kuantiti untuk simen, batu baur halus dan

Selain itu pada alinia ke-13 penjelasan umum Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 dijelaskan sebagai berikut; Undang-undang ini juga menerapkan pembuktian terbalik yang

Musyarakah terhadap Profitabilitas, yaitu Y = 1,241–0,255X1 + 0,105X2 Interpretasi persamaan diatas yakni Konstanta sebesar 1,241 artinya jika risiko pembiayaan murabahah

(6) Apabila kewajiban membayar pajak terhutang dalam SKPDKB dan SKPDKBT sebagaimana dimaksud ayat (2) tidak atau tidak sepenuhnya dibayar dalam jangka waktu yang

Penelitian Rimbawanto (2005) dan Irawan (2004) mengatakan bahwasanya ulin di Kalimantan dan Jambi masih memiliki keragaman genetik yang tinggi. Pelaksanaan konservasi

Karena nilai ini lebih besar daripada tingkat bunga bank sebesar 12 %, maka dapat disimpulkan bahwa usaha Kolam Pemancingan Dan Rumah Makan “Artha Moro” dari semua