• Tidak ada hasil yang ditemukan

Amelia R dan Dian F Jurnal Pend. Global

N/A
N/A
Dian Fullana

Academic year: 2022

Membagikan "Amelia R dan Dian F Jurnal Pend. Global"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PASCA COVID 2019 DENGAN MELAKUKAN BLENDED LEARNING PADA PESERTA DIDIK

Amelia Ramadhan1 , Dian Fulana2

E-mail: ameliaramadhan29@gmail.com, dianfullana127@gmail.com

Abstract

The current Covid-19 pandemic has undergone sweeping changes in several aspects, one of which is in the education aspect. The government is now setting educational institutions to carry out learning at the homes of their respective students. This activity is known for being brave. This bold process requires several appropriate tools and methods to carry out activities according to what the government has determined. Activities that can help teachers and students in carrying out learning, which can still meet face to face but with a long distance. These activities can be applied using learning methods that are Blended Learning. It can be said, blended learning is a combination of traditional learning with modern learning or a combination of face to face learning with online learning. This learning aims to achieve the learning objectives that have been planned by combining face-to-face learning in class with learning that uses technology and information boldly. Blended Learning when applied during the Covid-19 era is an activity carried out by students and teachers in conducting face-to-face teaching and learning activities and learning at a distance. This journal aims to examine how the role of learning technology in Blended Learning learning methods. In addition, it also examines how technology develops during a pandemic. Then examine what applications can be accessed by students when they are brave. The results and conclusions of the authors are that today's learning technology plays an important role in the realm of education. The educational technology here is in line with the application of the blended learning method. This method is a way for students to carry out learning even if only at home, but can carry out face-to-face learning activities online, and take advantage of today's technology.

Keywords : Technology, Covid 19, Blended Learning

Abstrak

Pasca pandemi Covid-19 sekarang ini mengalami perubahan yang menyeluruh dalam beberapa aspek, salah satunya pada aspek pendidikan. Pemerintah sekarang ini menetapkan terhadap lembaga pendidikan agar melaksanakan pembelajaran dirumah peserta didik masing-masing. Kegiatan tersebut dikenal dengan daring. Proses daring inilah membutuhkan beberapa alat serta metode yang tepat untuk terlaksananya kegiatan sesuai apa yang pemerintah tetapkan. Kegiatan yang dapat membantu guru maupun siswa dalam melakukan pembelajaran, dimana masih dapat bertatap muka namun dengan adanya jarak yang jauh. Kegiatan tersebut dapat diterapkan menggunakan metode pembelajaran yang sifatnya Blended Learning. Bisa dikatakan, pembelajaran blended learning adalah gabungan antara pembelajaran tradisional dengan pembelajaran modern atau gabungan antara pembelajaran face to face dengan pembelajaran daring. Pembelajaran ini bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dengan cara mengombinasikan pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran yang menggunakan teknologi dan informasi secara daring.

Blended Learning pada saat diterapkan dimasa Covid-19 ini merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa maupun guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan pembelajaran dengan adanya jarak. Jurnal ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana peranan teknologi pembelajaran terhadap metode pembelajaran Blended Learning. Selain itu juga mengaji mengenai bagaimana perkembangan teknologi pada masa pandemi. Kemudian mengkaji mengenai aplikasi apa saja yang dapat diakses oleh peserta didik pada saat daring. Hasil serta kesimpulan dari penulis adalah teknologi pembelajaran sekarang ini sangat berperan penting dalam ranah pendidikan.

Teknologi pendidikan disini sejalan dengan penerapan metode pembelajaran blended learning.

(2)

Metode inilah menjadi jalan bagi para peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran walau hanya di rumah saja, namun dapat melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka secara daring, dan memanfaatkan teknologi sekarang ini.

Kata kunci: Teknologi, Covid-19, Blended Learning

PENDAHULUAN

Kondisi dunia sekarang ini sedang dilanda adanya virus yang disebut Covid-19. Covid atau virus corona ini muali ada pada tahun 2019, sehingga virus ini dikenal dengan sebutan Covid-19.

Awal mula adanya virus ini dari Wuhan, provinsi Hubei di cina bagian tengah. Kondisi kota Wuhan saat itu, dapat dikatan seperti kota yang mati. Dimana akses seperti transportasi ditutup total, serta sistem perdagangan di kota tersebut diberhentikan. Virus yang asal muasanya dari kota Wuhan Cina ini, semakin lama semakin melua ke berbagai negara-negara didunia. Hingga negara Indonesia juga terkena adanya Virus Corona ini. Kondisi awal virus corona masuk ke Indonesia pemerintah telah mengupayakan untuk masyarakatnya mematuhi protokol kesehatan. Selain protokol kesehatan pemerintahan juga membuat dan menetapkan kebijakan pembatasan sosial bersekala besar atau PSBB. PSBB ini dijalankan oleh seluruh wilayah di Indonesia. Kebijakan pemerintah inilah yang menjadikan banyak perubahan dari berbagai bidang seperti pada bidang ekonomi, bidang kesehatan dan terutapa pada bidang pendidikan.

Kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) mengupayakan untuk peserta didik masih melaksanakan pembelajaran walaupun dengan cara atau metode yang berbeda.sehingga cara yang ditetapkan oleh pemerintah ini terhadap peserta didik dengan melakukan sekolah namun dirumah masing-masing atau dapat dikatakan sekolah daring. Pembelajaran secara daring ini dilakukan dengan interaksi oleh guru dengan menggunakan berbagai alat pembelajaran agar guru dapat menyampaikan materi dan siswa dapat menerima materi pembelajaran tersebut. Tokoh yang berperan aktif dalam pembelajaran secara daring ini guru dan peserta didik. Tokoh lain seperti orang tua, dan perangkat tata usaha hanya sebagai tokoh pendukung terselenggaranya proses pembelajaran secara daring. Disinilah pembelajaran daring harus mengikut sertakan teknologi yang berkembang pada saat ini. Kemudian kegiatan belajar dirumah ini dilaksanakan oleh seluruh siswa dengan arahan dan bimbingan oleh pihak sekolah. Guru disinilah yang mengarahkan bagaimana metode belajar secara diaring yang akan diterapkan oleh siswa.

Hal yang sering dilakukan oleh siswa pada saat belajar daring yaitu melakukan meet atau pertemuan antar guru dan siswa dlam suatu aplikasi biasanya menggunakan aplikasi dari telepon masing-masing siswa. Banyak sekali aplikasi yang mendukung siswa untuk belajar secara diaring seperti zoom, WhatsApp, Google Meet, Google Celass Room, dan masih banyak yang lainnya.

Sedangkan subjek dari penelitian ini adalah bagaimana hasil yang dicapai oleh siswa selama pembelajaran diaring di rumah masing-masing. Hasil belajar yang dilakukan oleh siswa seperti apakah siswa tersebut mampu menyerap materi-materi yang disampaikan guru secara online. Atau sebaliknya, siswa hanya mengikuti pembelajaran diaring tanpa mengetahui materi-materi yang telah disampaikan oleh guru. Disinilah guru harus memperhatikan siswanya agar guru dapat mengetahui siswa yang memang sudah paham dan belum paham terhadap penyampaian guru tersebut. Disisi lain, hasil belajar yang baiklah yang diharapkan oleh semua pihak, dari pihak pemerintah yang telah menerapkan pembelajaran diaring, dari pihak sekolah, dari gurunya, dan terakhir dari siswa tersebut.

(3)

Proses pembelajaran yang sekarang ditetapkan oleh pemerintah pada masa covid-19 ini, tidak dapat lepas dari peran teknologi. Peserta didik serta guru dapat dengan mudah melaksanakan proses pembelajaran dengan mengikuti perkembangan teknologi sekarang. Sehingga teknologi disini sebagai sarana pendukung, agar dapat mengakses informasi dan membantu pelaksanaan pembelajaran.

Teknologi yang berkembang dengan pesat menjadikan orang yang ada didunia ini dengan mudah dapat mengakses jaringan atau informasi dari luar dan nantinya akan di dapatkan oleh kita sendiri.

Adanya internet menjadi salah satu pendukung bagi kita untuk melakukan kegiatan di masa pandemi covid-19. Lembaga pendidikan juga memberikan akses untuk para siswa dan lainnya agar mengakses teknologi seperti google clasroom, google meet, zoom dan masih banyak aplikasi yang dapat menunjang proses pembelajaran saat ini. Teknologi yang sudah memedai namun terdapat permasalahan lain atau kendala yang dihadapi oleh peserta didik. Kendala tersebut seperti penalaran dan konsep peserta didik masih belum baik. Dimada dalam menjalankan sistem pembelajaran sebelumnya menggunakan teacher centered. Maka dari itu, para peserta didiklah dapat merubah dari paradigma pembelajaran ke pebelajaran yang berbasis student centered. Solusi dari hal ini dengan mengubah paradigma pembelajaran tecker centered ke student centered, dengan blended learning, dimana pembelajaran menggunakan pendekatan yang mengintelegrasi pembelajaran yang bersifat tradisional seperti tatap muka dan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan internet atau sumber pembelajaran yang online dengan banyak sekali aplikasi yang dapat dijalankan oleh guru serta peserta didik. Metode blended learning dapat dikatakan juga sebagai pendekatan mengkoordinasikan antara pembelajaran yang awalnya bertatap muka dengan pembelajaran yang sekarang dilaksanakan secara daring. Pada metode pembelajaran blended learning diharapkan siswa juga menjadi pemahaman materi meningkat, serta performasi dari siswa juga meningkat.

Dimasa sekarang ini penerapan pembelajaran menggunakan metode blended learning sangatlah tepat. Hal tersebut dikarenakan banyaknya tenaga kependidikan, dengan jumlah yang banyak tersebut, sangatlah sulit untuk pendidikan secara menyeluruh terhadap para tenaga pendidik serta kependidikan. Keterbatasan lembaga kependidikan, kemudian jumlah tenaga pelatih, dan adanya keterbatasan seperti waktu tenaga pendidik untuk mampu mengikuti pendidikan dan pelaihan yang dilakuakn secara simulatan serta berkelanjutan nantinya. Kemudian perkembangan teknologi juga berkembang dalam pendidikan seperti adanya penerapan mata pelajaran yang biasanya disebut Tekonologi informasi komunikasi (TIK). Tekonologi informasi komunikasi (TIK) merupakan suatu ilmu pengetahuan yang membahas mengenai pengambilan, pengelolaan, pengumpulan serta informasi secara mendalam. Tekonologi informasi komunikasi (TIK) juga sebagai mata pelajaran yang diterapkan di kurikulum 2006 atau KTSP. Pada saat itu, setiap sekolah melaksanakan proses pembelajaran TIK oleh guru yang sesuai dengan bidangnya. Perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang secara cepat menjadikan setiap orang dapat memperoleh pengetahuan mengenai ilmu teknologi dan informasi tersebut. Perkembangan teknologi ini telah menjadikan negara-negara lain dapat berkembang secara maju. Kemajuan ini juga berpengaruh terhadap masyarakat yang peduli maupun yang tidak peduli dengan teknologi informasi di daerah setempat. Keuntungan yang diperoleh seperti kita dapat mengakses informasi dengan cepet walaupun jarak antara daerah satu dengan daerah lain yang maju, kemudian kita juga dapat berkomunikasi dengan banyak orang melalui media sosial dengan mungkin wilayah atau daerah yang jauh. Didalam sekolah pun banyak sekali keuntungan dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin maju. Guru dan siswa dapat melakukan pembelajaran dengan mudah seperti mempergunakan proyektor saat memulai pembelajaran. Akan tetapi perkembangan kurikulum yang semakin diperbarui ini, pemerintah telah

(4)

menetapkan kurikulum baru di tahun 2013 ini yaitu kurikulum 2013, yang mana pada kurikulum ini pelajaran TIK ini dihapuskan.1

Penghapusan pelajaran Tik ini mengakibatkan banyak perdebatan. Dimana disisi atau pandangan guru TIK ketika penghapusan pembelajaran TIK, mereka akan bingung akan mengajar mata pelajaran apa lagi. Dikarenakan bidang pendidikan yang telah mereka tempuh dahulu, sekarang telah dihapus dan mereka tidat tahu lagi mau berbiuat apa. Selain itu, untuk mata pelajaran yang lain seperti IPA, IPS, Bahasa, menjadi mata pelajaran peminatan, sedangkan untuk pelajaran TIK tidak adanya mata pelajaran peminatan. Hal ini masih dalam pertanyaan mengenau penghapusan mata pelajaran TIK.2

METODE

Pada kajian kali ini menggunakan metode literatur bersifat deskritif-analitis. Kemudian deskritif-analitis menurut (Sugino: 2009;29) adalah metode yang dapat mendeskripsikan dan menggambarkan suatu objek yang akan diteliti melalui data ataupun sampel yang telah dikumpulkan apa adanya tanpa melakukan analisis serta memberikan kesimpulan yang berlaku secara umum.

Kemudian dalam definisi atau pengertian lain mengenai deskriptif-analitis merupakan metode analisis sintetik yang memiliki tujuan untuk memberikan deskripsi atau suatu gambaran mengenai subjek dalam penelitian berdasarkan data variabel yang diperoleh dari kelompok subjek tertentu. Tujuan lain dalam penelitian deskriptif-analitis ini untuk menhasilkan gambaran akurat mengenai sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran bagikita secara lengkap dalam bentuk verbal atau numerikal.

Pada langkah-langkah penelitian deskriptif analitik yaitu menidentifikasi permasalahanyang sifatnya signifikan yang nantinya dipecahkan menggunakan metode deskriptif. Selanjutnya membatasi serta dapat merumuskan permasalahan secara jelas, kemudian menentukan tujuan dan manfaat dari penelitian tersebut. Dan yang terakhir melakukan studi pustaka yang ada kaitannya dengan permasalahan. Penulis menggunakan desain penelitian deskriptif ini dikarenakan penulis ingin mendeskripsikan keadaan yang akan diamati secara spesifik, transparan, dan mendalam.

PEMBAHASAN

Teknologi Pembelajaran

Teknologi berasal dari istilah bahasa laitn “textere” atinya menenun atau membangun. Secara istilah teknologi dapat diartikan hal yang tidak terbatas pada penggunaan mesin, walaupun arti sempit namud digunakanya dalam kehidupan sehari-hari.3 Menurut tokoh yang bernama Nirdhay Dey, berpendapat teknologi berpacuan terhadap penerapan teknik serta prinsip sains sifatnya sistematis agar mencapai tujuan yang efektif dan efisian. Teknologi juga dapat diartikan sebagai cabang study ilmiah dimana didalamnya mengaitkan teknik perangkat lunak dan perangkat keras yang telah dirancang dengan baik. Dimana teknologi ini menghasilkan disain kemudian perangkat baru untuk meningkatkan produktivitas dari manusia.4

1 Rizky Palmina Maharani. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Dengan Dihapusnya Mata Pelajaran Tik Terhadap Motivasi Belajar Tik Siswa Secara Mandiri Di Sma Negeri 1 Sewon.

https://core.ac.uk/download/pdf/78027035.pdf

2 Feby Andizal Putra. Mengapa Mata Pelajaran TIK dihapus?, Diakses 07 November 2021.

3 Rusman, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.78.

(5)

Teknologi pembelajaran adalah suatu bagian dari teknologi pendidikan, dimana digaris bawahi pembelajaran sebagai salah satu bagian dari pendidikan. Teknologi pembelajaran didalamnya adanya proses manusia, prosedur, akal, alat, organisai, saling terlibat serta mengelola solusi untuk permasalahan tersebut, dimana situasi pembelajarannya dilakukan secara sengaja serta terkontrol.

Definisi teknologi pembelajaran tersebut terdapat perbedaan antara tujuan teknologi pendidikan dengan proses pembelajaran secara umum, sedangkan untuk teknologi pembelajaran dilakukan proses belajar yang terarah serta terpantau. Contoh kegiatan tersebut seperti kegiatan pembelajran dikelas.

Sejarah teknologi pendidikan telah berkembang pada zaman dahulu, dimana pada saat filsuf Yunani klasik mencetak sejarah praktik pembelajaran. Dimana pada saat itu pelaksanaan pembelajaran menggunakan benda-benda sebagi media pembelajaran. Benda-benda tersebut seperti lempengan batu, kain dari kulit binatang, kulit kayu dan masih banyak lainnya. Kemudian di negara Amerika pada saat itu perkembangan pada bidang kemiliteran. Pada sat ini, teknologi pendidikan dimulai dengan perkembangan dalam dua hal, yaitu pada media pembelajaran dan desain pengajaran.

Kemudian dinegara kita sendiri, negara Indonesia awal perkembangan teknologi pendidikan pada saat beberapa daerah di indonesia didirikan perguruan tinggi khusus untuk menghasilkan calon guru.

Kemudian perkembangan teknologi semakin baik dimana para akademis di Indonesia mendapat bantuan untuk pergi keluar menimba ilmu. Hal inilah melalui lembaga pendidikan yang berfokus terhadap teknologi pendidikan kemudian dikembangkannya lagi sistem, program, berbagai produk teknologi.

Adanya Covid-19 ini mempercepat bagi kita untuk memanfaatkan teknologi digital. Teknologi digital inilah membantu masyarakat untuk menjalankan aktifitas sehari-hari seperti belajar ditengah- tengah keterbatasan mobilitas dikeadaan seperti sekarang ini. Pandemi Covid-19 inilah mempercepat pada penerapan teknologi yang awal mulanya belum adanya pemanfaatan teknologi tersebut.

Mengenai teknologi pembelajaran, kawasan teknologinya merujuk pada pembelajaran untuk tujuan serta pengawasan pada pembelajaran tersebut. Kemudian untuk kawsan teknologi pembelajaran realisasinya berkedudukan didalam kelas. Sumber pembelajaran disinilah yang sangat berperan baik. Teknologi disini sangat memiliki peran dalam lingkup pendidikan seperti memecahkan masalah. Selain itu juga sebagai hal yang dapat mempermudah seorang pengajar untuk menerapkan teori belajar yang akan digunakannya.

Selain pemanfaatan teknlogi dikital pemerintah menetapkan pembelajaran dilaksanakan secara diaring memberikan manfaat bagi siswa seperti:

1. Memperkecil penularan dari Covid-19

2. Masyarakan mampu berkontribusi terhadap maslah pendidikan 3. Masyarakat dapat mengetahui pembelajaran secara daring

4. Masyarakan mampu menjalankan program pemerintah, pembelajaran secara diaring

5. Masyarakat dapat mendukung dari program pemerintah ini, sehingga tercapainya tujuan pembelajaran secara daring

Untuk sekolah dan para guru yang menjalankan program dari pemerintah, pembelajaran matematika secara diaring yaitu guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan metode yang baru, 4 Niradhay Dey, Concept and Scoupe of Educational Technology, (IGNOU The Peoples University), hlm.6.

(6)

guru juga menjadi kreatif untuk bagaiman pembelajaran matematika yang mungkin kebanyakan caranya menghitung dan siswa tidak merasakan busan pada saat pembelajaran berlangsung, guru juga mampu mengetahui apa saja aplikasi yang memudahkan guru dalam menyampaikan pemebelajaran baik itu youtube, meet, zoom dan lain sebagainya. Sedangkan untuk siswa yang menjalankan program daring dari pemerintah ini, manfaatnya bagi siswa adalah siswa mampu menjalankan kegiatan yang sehat sesuai dengan anjuran pemerintah untuk rajin berolahraga dimasa yang sekarang ini, siswa juga dapat belajar dari lingkungan sekitar untuk mengembangkan potensi diri siswa. Manfaat lain seperti pada pembelajaran matematika siswa mampu melakukan perhitunagn dan memahami materi matematika seperti rumus-rumus, soal-soal yang nantinya dapat membantu siswa mendapatkan hasil yang maksimal. Kemudian bagi siswa, siswa lebih banyak peluang untuk mengakses materi pembelajaran dari berbagai sumber.

BLENDED LEARNING

Blended artinya kombinasi, sedangkan learning artinya pembelajaran. Blended Learning atau yang bisa disebut pembelajaran campuran merupakan progam dalam pendidikan formal yang mana memungkinkan siswa itu belajar melalui dengan konten dan arahan yang disampaikan oleh guru secara daring dan bisa mengendalikan diri dalam mengatur waktu, tempat, urutan, maupun kecepatan belajar.5 Bisa dikatakan, pembelajaran blended learning adalah gabungan antara pembelajaran tradisional dengan pembelajaran modern atau gabungan antara pembelajaran face to face dengan pembelajaran daring. Pembelajaran ini bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dengan cara mengombinasikan pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran yang menggunakan teknologi dan informasi secara daring. Kelebihannya dari pembelajaran ini diantaranya yaitu :

1. Penyampaian dalam proses pembelajaran bisa dilaksanakan kapan dan dimanapun dengan memanfaatkan jaringan akses internet

2. Siswa memiliki kebebasan dalam mempelajari dan memahami materi secara mandiri drngan cara memanfaatkan materi pelaran yang telah dishare saat pembelajaran online.

3. Kegiatan dalam berdiskusi bisa dilakukan baik secara offline ataupun online dan bisa berlangsung di luar waktu pelajaran. Kegiatan diskusi ini bisa dilakukukan dengan siapa saja, baik itu dengan temannya atau dengan gurunya atau dengan orang disekitarnya

4. Guru bisa mengatur dan mengontrol proses pembelajaran yang dilakukan siswa di luar jam sekolah

5. Guru bisa meminta siswanya untuk mempelajari dahulu materi pelajaran sebelum pembelajaran tataap muka berlangsung dan guru bisa memberikan tugas-tugas yang berkaitan dengan materi tersebut agar nantinya siswa tersebut bisa menguji pemahamannya

6. Untuk target dalam pencapaian materi pelajaran bisa sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya

7. Pembelajaran bisa menjadi lebih luwes, nyamman, menyenangkan, dan tidak kaku

Selain memiliki kelebihan, pembelajaran blanded learning juga memiliki kekurangan, diantaranya:

5 Staker, H.M Horn., M.B. 2012. Classifying K-12 Blended Learning. Innosight Institu.

(7)

a. Media yang digunakan itu beragam sekali, sehingga akan sulit untuk menerapkan karena jika sarana dan prasarana itu tidak mendukung

b. Tidak banyak sekolah-sekolah yang telah menyediakan fasilitas computer dan akses internet.

Padahal, dalam pembelajaran blanded learning ini sangat membutuhkan akses internet yang memadai, dan jika akses jaringan internet itu kurang memadai maka hall tersebut akan menyusahkan siswa dalam proses pembelajaran mandiri melalui online

c. Masyarakat kurang memahami terhadap penggunaan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini

d. Pelajar juga belum banyak yang memiliki fasilitas dalam pembelajaran online, seperti halnya akses internet dan computer

e. Untuk mengahsilkan pembelajaran blanded learning yang maksimal itu dibutuhkan strategi pembelajaran yang tepat

f. Guru sangat membutuhkan strategi pembelajaran untuk meningkatkan potensi siswa dalam pembelajaran melalui blended learning ini

g. Guru ini harus menyiapkan refrensi-referensi digital sebagai acuan siswa dan tentunya referensi digital yang terintegrasi dengan pembelajaran offline

Pembelajaran blended learning itu memadukan berbagai macam apliaksi pembelajaran, mulai dari dari whatsapp, zoom, facebook, youtube, google meet, google classroom, Edmodo, zenius, quipper,quiziz., zenler, apalikasi yang telah disediakan oleh sekolah itu sendiri. Dalam pembelajaran ini, ada berbagai macam pembagian dalam pelaksanaan blended learning. Yang mana ada yang 50:50 atau bisa diartikan dengan 50% tatap muka dan 50% lagi online. Atau ada juga yang 30:70 artinya 30% tatap muka dan 70%nya lagi online. Penentuan persentase terssebut sesuai dengan tingkat keterampilan yang diinginkan, mudah tidaknya dalam menyediakan alat-alat atau perlengkapan yang dibutuhkan, dan tentunya dari penguasaan awal dari siswa itu sendiri. Selain itu, penyediaan sumber daya yang sesuai dengan karakteristik materi yang menarik, efektif dan efesien juga menjadi pertimbangan yang penting dalam menyesuaikan komposisi tersebut.

Menurut Garrison dan Faughan dalam Husamah, menuturkan ada beberapa prinsip dalam blended learning, diantaranya yaitu:

1. Menggunakan pemikiran dengan cara mengombinasikan pembelajaran tatap muka dan online.

2. Mengatur ulang desain dalam pembelajaran yaitu dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajran.

3. Mengatur ulang strategi dalam pembelajaran yang sebelumnya itu murni menjadi tatap muka Ada 5 kata kunci dalam melakukan pembelajaran blended learning, diantaranya adalah:6

1. Live Event

6 Ketut Widiara. Blended Learning Sebagai Alternatif Pembelajaran Di Era Digital. Jurnal Purwadita.

Vol. 2, No. 2, Hlm. 51-52, September 2018

(8)

Maksudnya adalah Pembelajaran dengan tatap muka yang secara sinkronous berada dalam satu waktu dan temapat atau bisa juga waktunya sama tapi tempatnya berbeda. Banyak orang yang mengatakan bahwa pembelajaran seperti ini merupakan suatu pola pembelajaran utama. Tapi, pola pembelajaran seperti itu juga butuh disesain sekreatif mungkin supaya bisa seperti apa yang diinginkan. Pola pembelajaran seperti ini bisa juga dikombinasikan dengan teori behaviorisme, kognitifisme, dan konstruktivisme sehingga nanti pembelajarannya bisa lebih bermakna.

2. Self-Paced Learning

Maksudnya adalah menggabungkan dengan pembelajran mandiri. Yang mana siswa itu bisa belajar kapan saja dia mau dan tempatnya bisa dimanapun asalkan membuatnya nyaman. Pola seperti ini bisa menggunakan berbagai bahan belajar yang tekah disusun dengan sebaik mungkin secara khusus agar bisa belajar mandiri, baik itu bersifat text based ataupun multimedia based (video, animasi, simulasi, gambar, audio,atau bisa juga gabungna dari semuanya). Bahan belajar seperti itu bisa disampaikan secara langsungg melalui web ataupun mobile device.

3. Collaboration

Maksudnya adalah antara guru dan siswa itu bisa berkombinasi baik dilintas kampus/sekolah.

Dengan demikian, perancang blended learning harus bisa merumuskan bentuk-bentuk kolaborasi, baik itu antar teman, antar siswa dan guru melalui tool-tool komunikasi, seperti halnya chatroom, forum diskusi, email, website atau webblog, mobile phone, dan lain sebagainya. Kolaborasi ini bertujuan untuk menjalin adanya kontruksi pengetahuan dan keterampilan melalui interaksi social dengan orang lain, bisa juga untuk memperdalam materi agar bisa lebih faham, problem solving dan project based learning.

4. Assessment

Dalam hal ini berarti perancang itu harus bisa mengkombinasikan antara penilaian tes ataupun non tes, atau bisa juga penilaian yang bersifat otentik. Selain itu, perancang juga harus bisa dalam mempertimbangkan ramuan antara bentuk assessment online dengan offline, sehingga nantinya itu akan membuat peserta didik itu bisa lebih mudah dalam dan fleksibilitas dalam belajar dan dalamm melakukan penelitian.

5. Performance Support Materials

Ketika kita ingin menggabungkan antara pembelajaran offline dan online kita harus menyiapkan sumber daya untuk mendukung proses belajar tersebut siap tidaknya atau ada tidaknya. Bahan belajar juga harus disiapkan dalam bentuk teknologi digital dan bisa diakses oleh siswa baik secara online atau offline. Dan ketika dalam pembelajaran ini menggunakan suatu learning atau Content Management System (LCMS), maka sebisa mungkin aplikasi tersebut harus telah terinstal sebaik mungkin dan bisa mudah diakses nantinya.

Blended Learning memiliki beberapa karakteristik. Egbert dan HansonSmith menuturkan ada 4 karakteristik yang paling umum diantaranya yaitu:

1. Siswa memiliki kesempatan dalam bersosial dan bernegoisasi.

(9)

2. Siswa mempunyai banyak waktu dan umpan balik

3. Siswa diberi bimbingan agar bisa menghadiri proses pembelajaran dengan baik 4. Siswa bekerja pada suasana yang ideal yaitu pada tingkat kecemasan yang rendah

Selain memiliki karakteristik umum, blanded learning juga memiliki karakteristik khusus, diantaranya yaitu:

1. Menggabungkan berbagai model pembelajaran, gaya pembelajaran, dan penggunaan berbagai teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran.

2. Mengkombinasikan antara pembelajaran offline dengan pembelajaran online dan juga pembelajaran secara mandiri

3. Prosews pembelajaran didukung dengan adanya pembelajaran yang efektif baik itu dari cara penyampaiannya, cara pembelajrannya, ataupun gaya pembelajarannya.

4. Dalam pembelajaran blended ini orang tua dan guru juga memiliki peranan yang sangat penting, yang mana guru itu sebagai fasilitator dan orang tua itu sebagai motivator dalam hal belajar anaknya

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PASCA COVID 2019 DENGAN MENGGUNAKAN BLENDED LEARNING PADA PESERTA DIDIK

Pendidikan sebagai kunci dalam pembangunan masa yang akan datang bangsa Indonesia ini.7 Salah satu komponen utama yang mendukung pembangunan diberbagai bidang pendidikan bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan ICT (Information and Communication Technologi). Yang mana nantinya jika suatu pendiidkan itu bisa menyeimbangkan antara pendidikan dengan pemanfaatan ICT maka hal itu bisa untuk meningkatkan kematangan dan kefahaman dalam diri siswa sehingga siswa tersebut bisa menyari akan tujuan yang diinginkannya.

Strategi pembelajaran menggunakan blended learning di zaman modern sekarang ini dilihat sangat penting. Ada tiga aladan penting yang mendasari hal tersebut, yaitu:

a. Pedagogy yang akan menjadi lebih baik lagi b. Peningkatkan akses dan fleksibilitas

c. Peningkatan biaya manfaat

Diberbagai bidang telah membuktikan bahwa teknologi informasi dan komunikasi memberikan banyak manfaat. Dalam bidang pendidikan, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi telah mampu memberikan kesempatan kepada siswa agar bisa belajar sendiri secara online tanpa harus terus menerus didampingi oleh fasilitator. Dengan demikian, fasilitator itu bisa memproduksi satu bahan ajar (bisa berupa video) yang mana nantinya bisa digunakan berulang kali sehingga bisa bermanfaat dalam peningkatan kerja yang lain.

7 Susila Darma, I Putu. 2015. ICT: Suplemen Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Komputer Literacy. Simposium Guru dan Tenaga

(10)

Dalam pembelajaran online memang kendalanya adalah pada interaksi. Para siswa biasanya membutuhkan penjelasan lebih lanjut dari materi yang telah disampaikan melalui video. Bagi guru, ia harus bisa menggali apakah siswanya itu benar-benar sudah meningkat kompetensinya apa belum dengan pembelajaran online tersebut. Walaupun sekarang ini sudah banyak media-media online yang telah memfasilitasi kita dalam komunikasi tersebut, misalnya whatsapp, zoom, google meet, dan sebagainya, tetap saja jika itu menyangkut dengan keterampilan maka tidak bisa jika hanya dengan media online saja.

Pembelajaran blanded learning menjadi salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi setiap kendala yang dihadapi oleh siswa ketika pembelajaran online. Yang mana untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan materi pelajaran bisa dilihat dan difahami melalui video dan interaksi bisa dilakukan aecara online, sedangkan untuk hal keterampilan dan sikap kerja dapat dilakukan dan dilengkapi secara tatap muka, terutama materi-materi yang bersifat teknis.

Pembelajaran online sangat membutuhkan pembelajaran offline untuk bisa memberikan feddback dari siswa ke guru begitupun sebaliknya. Gabungan antara pembelajaran offline dengan online ini bisa menghasiilkan pembelajaran yang efektif dan efisien. Efektif di sini maksudnya adalah dalam hal pembelajaran blanded learning itu diharapkan bisa seimbang antara penimgkatan melalui wawasan dan pengetahuan melalui onlinse dan keterampilan saat offline. Sementara dalam hal sikap itu bisa ddidapatkan saat pembelajaran offline atau onlinenya. Sedangkan, efisien di sini maksudnya adalah guru itu bisa membuat bahan ajar dengan menggunakan multimedia dan bisa digunakan berkali-kali oleh siswa. Dan siswa itu bisa mengakses bahan ajar itu dimanapun dan kapanpun siswa tersebut mau.

Sementara itu, untuk hal biaya, siswa itu hanya dikumpulkan dalam waktu yang cukup pendek karena tidak lagi membahas mengenai tentang wawasan dan pengetahuan lagi melainkan hanya membahas tentang peningkatan tentang keterampilan saja.

Pembelajaran blanded learning memiliki banyak sekali manfaat. Diantaranya yaitu :8 1. Membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan memanagement proyek dan waktu.

2. Meningkatkan rasa kebersamaan yang lebih kuat dengan teman seperjuangannya.

3. Mendukung terciptanya layanan informasi dan sumber daya bagi siswa.

4. Melibatkan dan memotivasi siswa melalui interaktivitas dan kolaborasi antar siswa.

5. Teknologi sinkron mengizinkan siswa untuk bisa berinteraksi dan berkolaborasi dengan temannya di luar kelas.

6. Berupaya untuk mengintegrasikan teknologi yang tepat dan dikelola secara efektif di seluruh proses pembelajaran.

7. Meminimalisir biaya, fleksibilitas dalam penempatan tenaga kerja, dan lain sebagainya.

8. Sebagai peluang agar bisa menciptakan pengalaman pelatihan yang bersifat pribadi, relevan dan menarik.

9. Untuk meningkatkan praktik pedagogis

8 Nunung Nurhadi. Blended Learning dan Aplikasonya di Era New Normal Pandemi Covid 2019.

Jurnal Agriekstensia Vol. 19 No. 2, Hlm. 126-127, Desember 2020.

(11)

Potensi pengaplikasian pembelajaran menggunakan system blended learning ini sangat bisa untuk bisa dilakukan. Seiring dengan berkembangnya teknologi sebisa mungkin untuk bisa memanfaatkan teknologi tersebut agar kendala-kendala yang dialami saat pembelajaran online itu bisa teratasi.

Apapun strategi pembelajaran yang digunakan, jika kita bisa memanfaatkannya dengan baik maka hal itu bisa memrluas kesempatan kita dalam belajar, meningkatnya efisinsi. Meningkatnya kualitas dalam pembelajaran, memfasilitasi dalam pembentukan keterampilan siswa, dan mendorong siswa dalam belajar. Pembelajaran blended learning bukanlah salah satu strategi atau metode yang bisa mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran. Tapi, di era digital sekarang ini yang mana teknologi informasi dan komunikasi sudah semakin canggih dan telah digunakan oleh hamper seluruh lapisan masyarakat di dunia, sehingga pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning ini menjadi salah satu solusi yang tepat di era digitak sekarang ini.

KESIMPULAN

Adanya Covid-19 ini mempercepat bagi kita untuk memanfaatkan teknologi digital. Teknologi digital inilah membantu masyarakat untuk menjalankan aktifitas sehari-hari seperti belajar ditengah- tengah keterbatasan mobilitas dikeadaan seperti sekarang ini. Pandemi Covid-19 inilah mempercepat pada penerapan teknologi yang awal mulanya belum adanya pemanfaatan teknologi tersebut.

Mengenai teknologi pembelajaran, kawasan teknologinya merujuk pada pembelajaran untuk tujuan serta pengawasan pada pembelajaran tersebut. Kemudian untuk kawsan teknologi pembelajaran realisasinya berkedudukan didalam kelas. Sumber pembelajaran disinilah yang sangat berperan baik.

Teknologi disini sangat memiliki peran dalam lingkup pendidikan seperti memecahkan masalah.

Selain itu juga sebagai hal yang dapat mempermudah seorang pengajar untuk menerapkan teori belajar yang akan digunakannya.

Blended Learning atau yang bisa disebut pembelajaran campuran merupakan progam dalam pendidikan formal yang mana memungkinkan siswa itu belajar melalui dengan konten dan arahan yang disampaikan oleh guru secara daring dan bisa mengendalikan diri dalam mengatur waktu, tempat, urutan, maupun kecepatan belajar. Bisa dikatakan, pembelajaran blended learning adalah gabungan antara pembelajaran tradisional dengan pembelajaran modern atau gabungan antara pembelajaran face to face dengan pembelajaran daring. Pembelajaran ini bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dengan cara mengombinasikan pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran yang menggunakan teknologi dan informasi secara daring.

Diberbagai bidang telah membuktikan bahwa teknologi informasi dan komunikasi memberikan banyak manfaat. Dalam bidang pendidikan, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi telah mampu memberikan kesempatan kepada siswa agar bisa belajar sendiri secara online tanpa harus terus menerus didampingi oleh fasilitator. Dengan demikian, fasilitator itu bisa memproduksi satu bahan ajar (bisa berupa video) yang mana nantinya bisa digunakan berulang kali sehingga bisa bermanfaat dalam peningkatan kerja yang lain. Pembelajaran blanded learning menjadi salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi setiap kendala yang dihadapi oleh siswa ketika pembelajaran online. Yang mana untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan materi pelajaran bisa dilihat dan difahami melalui video dan interaksi bisa dilakukan aecara online, sedangkan untuk hal keterampilan dan sikap kerja dapat dilakukan dan dilengkapi secara tatap muka, terutama materi-materi yang bersifat teknis.

. Meningkatnya kualitas dalam pembelajaran, memfasilitasi dalam pembentukan keterampilan siswa, dan mendorong siswa dalam belajar. Pembelajaran blended learning bukanlah salah satu strategi atau metode yang bisa mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran. Tapi, di era digital sekarang ini yang mana teknologi informasi dan komunikasi sudah semakin canggih dan telah digunakan oleh hamper seluruh lapisan masyarakat di dunia, sehingga pembelajaran dengan

(12)

menggunakan metode blended learning ini menjadi salah satu solusi yang tepat di era digitak sekarang ini.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Ahmad Kholiqul. "Kajian konseptual model pembelajaran blended learning berbasis web untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar." Jurnal Pendidikan Edutama 4.2 (2017):

51-64.

Andizal , Feby Putra. Mengapa Mata Pelajaran TIK dihapus?, Diakses 07 November 2021.

Darma Susila, I Putu. 2015. ICT: Suplemen Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Komputer Literacy. Simposium Guru dan Tenaga

Istiningsih Siti dan Hasbullah. Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan. Jurnal Elemen. Vol, 1 No. 1, Januari 2015

Maeda, Etika Sohaya. Pemanfaatan Model Pembelajaran Blended Learning dalam Mengembangkan dan Meningkatkan Keprofesionalan Pendidik di Era Rovolusi Industry 4.0. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNIMED

Niradhay Dey, Concept and Scoupe of Educational Technology, (IGNOU The Peoples University).

Nurhadi Nunung. Blended Learning dan Aplikasonya di Era New Normal Pandemi Covid 2019.

Jurnal Agriekstensia Vol. 19 No. 2, Desember 2020.

Purba, R. A., Tamrin, A. F., Bachtiar, E., Makbul, R., Rofiki, I., Metanfanuan, T., ... & Ardiana, D. P.

Y. (2020). Teknologi Pendidikan. Yayasan Kita Menulis.

Ramli, M. (2012). Media dan Teknologi Pembelajaran.

Rizky Palmina Maharani. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Dengan Dihapusnya Mata Pelajaran Tik Terhadap Motivasi Belajar Tik Siswa Secara Mandiri Di Sma Negeri 1 Sewon.

https://core.ac.uk/download/pdf/78027035.pdf

Rusman, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013)

Rusydiyah, E. F. (2019). Teknologi Pembelajaran Implementasi Pembelajaran Era 4.0.

Sjukur, Sulihin B. "Pengaruh blended learning terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa di tingkat SMK." Jurnal pendidikan vokasi 2.3 (2012).

Staker, H.M Horn., M.B. 2012. Classifying K-12 Blended Learning. Innosight Institu.

Widiara Ketut. Blended Learning Sebagai Alternatif Pembelajaran Di Era Digital. Jurnal Purwadita.

Vol. 2, No. 2, September 2018

Referensi

Dokumen terkait

Kennedy (1991:xxxix) states that literature serves pleasure and illumination. He says pleasure because a study of literature involves the.. Secondly, the writer has

Penentuan karakter seleksi didapatkan bahwa karakter tinggi tanaman, jumlah gabah isi per malai, dan produktivitas dapat dijadikan sebagai karakter seleksi untuk padi sawah tadah

Walaupun dari hasil analisis penelitian ini faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap angka kecelakaan becak motor adalah faktor pengendara,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

(2) Untuk mendapatkan cuti sakit sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Pegawai Negeri Sipil wanita yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang

Biarlah itu menjadi bagian dari masa lalu TNI dan Polri, masa lalu kita, karena saya yakin Saudara tidak akan melakukan hal-hal begitu di masa kini dan masa depan, utamanya

Pembuatan patung dengan paper mache clay memiliki langkah-langkah diantaranya hasil olahan paper mache clay ditempelkan ke kerangka patung kawat yang sudah

Pemanfaatan lingkungan sekitar yang mendukung proses pembelajaran sebagai sumber belajar memberikan pengalaman belajar yang sangat bermakna bagi peserta didik. Hal ini