1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Era new media merupakan satu-kesatuan dengan eksistensi Internet di dunia ini.
Walaupun demikian perkembangan new media tidak hanya dibatasi kepada Internet namun Internet adalah tools atau alat yang paling mendominasi dalam era new media. Sama halnya yang pernah dikatakan Flew (Flew, 2005), “The Internet represents the newest, most widely discussed, and perhaps most significant manifestation of new media.” Internet memang sangat mengubah segalanya, karena tidak ada yang menyangka pada era telepon kabel dahulu akan ada telepon yang tidak hanya sekedar mengeluarkan suara, tapi juga mengeluarkan gambar.
Berkembang pesatnya internet juga membuat dampak yang luar biasa menyatukan dunia seakan-akan dunia tidak memiliki batas. Sebagai contoh, ada komunikator di Malaysia mengirim surat ke komunikan di Indonesia membutuh waktu sekitar satu minggu hingga surat itu diterima, namun sekarang hanya dengan melalui email atau media sosial sebuah surat elektronik bisa diterima secara langsung oleh komunikan dalam hitungan detik.
Perkembangan internet juga selaras dengan penggunanya di Indonesia, menurut laporan terbaru “Digital 2021” yang diterbitkan oleh HootSuite, dan agensi pemasaran media sosial We Are Social. Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 menyentuh angka 202,6 juta jiwa. Membuktikan juga bahwa terdapat peningkatan 15,5% atau 27 juta jiwa jika dibandingkan dengan data laporan Januari 2020. Jumlah total penduduk Indonesia sampai saat ini ada 274,9 juta jiwa. Dapat disimpulkan juga pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai angka 73,7 persen.
Selain itu, Indonesia memiliki 170 juta (61,8% dari jumlah populasi di Indonesia yang menggunakan sosial media secara aktif). Dari 170 juta pengguna sosial media, 85 juta nya menggunakan Instagram sebagai sarana sosial media. Persentase penggunaan Instagram sebanyak 52,4 persen untuk jenis kelamin perempuan dan sebanyak 47,6 persen untuk jenis kelamin laki-laki. Instagram sendiri berasa dari satu kata yaitu “instan” atau “insta”, selaras dengan logonya yang seperti kamera polaroid karena dikenal sebagai “foto instan”. Media sosial ini juga dapat memanggungkan foto-foto secara mudah. Sedangkan untuk kata “gram”
diambil dari “telegram”, karena secara fungsi telegram merupakan alat untuk mengirimkan suatu pesan atau informasi kepada orang lain secara cepat.
Karena kenaikan secara pesat itulah yang membuahkan inovasi pada bidang teknologi komunikasi sangat deras, kenaikan ini mengakibatkan cara hidup yang lebih modern dan secara perlahan beralih dari cara lama. Contohnya seperti transaksi jual beli yang semakin mudah dengan munculnya berbagai platform e-commerce, pemesanan tiket kereta juga lebih mudah tanpa harus datang ke lokasi dan melakukan antre di loket, bahkan yang paling menarik adalah masyarakat luas saat ini memanfaatkan era digital untuk menyebarkan pesan dan melakukan penggalang dana dengan transparan. Apalagi, hadirnya situs-situs penghimpun dana online yang semakin hari semakin ramai digunakan di Internet, mengubah mindset masyarakat yang ingin terlibat pada suatu penggalanan dana itu susah menjadi lebih mudah dan ringkas. Penggalangan dana yang lebih akrab disebut crowdfunding.
Akhir-akhir ini kewirausahaan sosial atau sociopreneurship banyak dikembangkan di Indonesia. Kewirausahaan sosial merupakan sebuah gerakan yang dilatarbelakangi oleh antusias untuk membantu orang lain (moral atruistik) dan membuat gerakan untuk kebaikan orang banyak (Djakfar, 2012). Menurut Kuppuswamy yang dikutip oleh (Hasna & Irwansyah, 2019) Pendanaan crowdfunding berbeda dari penggalangan tradisional dari dua cara penting.
Pertama, dana disediakan oleh kontribusi yang relatif kecil dari banyak orang selama batas waktu yang ditentukan. Kedua, calon donatur memperoleh informasi berapa banyak orang yang andil dalam proyek tersebut pra mengambil keputusan, hal ini menunjukkan bahwa keputusan pendanaan orang lain juga memiliki andil yang bisa dibilang penting dalam suatu kesuksesan proyek crowdfunding.
Pada praktiknya dalam era digital, crowdfunding menjadi langkah paling ampuh untuk wirausahawan yang sedang mencari pendanaan tambahan kepada pihak luar/eksternal.
Bahkan beberapa platform e-money menjadi akibatnya karena terjadinya peningkatan trafik pada layanan donasi digital dalam penyaluran donasi ataupun zakat selama Ramadhan tahun 2020. Putri Dianita, Head of Corporate Communication LinkAja menyebut bahwa pihak LinkAja terjadi peningkatan trafik sejak pandemi 2020 kemarin. Selain itu, peningkatan drastis terdapat pada donasi digital yang meningkat dua kali lipat. Hal tersebut diakibatkan tingginya kontribusi masyarakat dalam menyalurkan donasi maupun zakat (finansial.bisnis.com, 2020).
Crowdfunding menjadikan pengusaha untuk mengumpulkan donatur untuk berkontribusi melalui campaign secara terbuka di internet. Dengan adanya era digital dengan informasi yang banyaknya tak terhitung, crowdfunding yang bagus adalah crowdfunding yang terbungkus dalam satu kampanye yang memiliki dampak komunikasi yang persuasif.
Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang memiliki goals untuk mempengaruhi sikap maupun action atau tindakan yang dikehendaki oleh komunikator. Dengan membujuk dan meyakinkan komunikan tanpa kekerasan agar mudah menerima isi pesan yang disampaikan.
Storytelling adalah cara penyampaian yang memberi kemudahan dalam penyampaian pesan kepada khalayak. Agar pesan dapat diterima tentunya perlu strategi yang efektif, maka sistem penataan komunikasi yang terstruktur, baik dari aspek pemilihan bahasa dan kosa kata maupun pembangunan cerita untuk menimbulkan emosional.
Dalam hal non-profit, storytelling merupakan potensi yang besar untuk format penyampaian pesan dalam ranah misi sosial menurut Mitchell yang dikutip (Paramita, 2021).
Dalam hal ini storytelling berperan menstimulasi calon donatur dengan narasi berdasarkan realitas yang ada untuk memicu reaksi emosional dan tindakan. Tingginya pengguna media sosial memberikan peluang untuk mendayagunakan media sosial sebagai media kampanye kemanusiaan, seperti kegiatan fundraising.
Pada waktu 13 Juni 2020 lalu, saudara kita yang berada di Masamba, Sulawesi Utara mengalami musibah banjir bandang. Musibah banjir bandang ini mengakibatkan sekitar 15.000 warga setempat harus terpaksa mengungsi. Salah satu organisasi yang turun meringankan beban saudara kita disana dengan fokus program trauma healing adalah Cakra
Abhipraya Responsif. Yayasan relawan ini berfokus pada isu isu sosial, bencana alam, anak, lingkungan dan pendidikan. Cakra Abhipraya Responsif menggunakan pendanaan crowdfunding melalui platform kitabisa.com selama aksi sosial nya di Masamba. Namun karena isu tentang banjir bandang Masamba tidak begitu terdengar dimasyarakat, Crowdfunding yang digelar Cakra Abhipraya Responsif sangat minim. Campaign crowdfunding di platform kitabisa.com yang berjudul “AYO BANGGAKAN ANAK MASAMBA KORBAN BANJIR BANDANG” hanya berhasil mendapatkan kurang lebih Rp 2.066.639 dari target Rp 90.000.000.
Dikarenakan hal itu, salah satu anggota Cakra Abhipraya Responsif yang bernama Akbar Hendar melalui akun instagram @akbarhendar menjadi resah, dan berinisiatif untuk membuat konten untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk berdonasi. Akbar berpikir ketika konten-konten di media sosial yang dianggap receh saja bisa viral, kenapa konten yang memiliki value yang penting untuk didengar tidak viral. Konten berdurasi 9 menit yang diunggah pada tanggal 6 Agustus 2020 dengan platform IGTV dibuat untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa terjadi musibah bencana banjir bandar di Masamba, Sulawesi Selatan yang pada saat itu jarang terdengar keberadaannya.
Dengan metode storytelling yang bersifat shareable, Akbar membandingkan ketika konten yang receh bisa viral, kenapa konten yang penting untuk diketahui masyarakat tidak bisa viral, Akbar Hendar terbilang sukses meramaikan jagad Instagram waktu itu dengan 19,5 juta penonton dan share sebanyak satu juta share. Dari satu juta share tersebut, banyak para artis maupun influencer seperti Awkarin, Vidi Aldiano, Vanesha Prescilla, Tasya Kamilla, dan lainnya ikut menshare video. Tidak hanya dari kalangan artis, DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Ismail Bactiar juga ikut menshare dan memberi apresiasi terhadap konten storytelling buatan Akbar Hendar. Dampak yang diperoleh konten itu sumbangan Cakra Abhipraya yang tadinya hanya 2 juta rupiah yang mengalami stuck dalam 2 bulan, naik dan bahkan target donasi dapat terpenuhi sebanyak 90 juta rupiah dalam jangka waktu 8 jam semenjak konten IGTV diunggah @akbarhendar. Karena tingginya donasi dalam waktu yang singkat, Cakra Abhipraya meninggikan target donasinya dan pada akhirnya hingga donasi ditutup Cakra Abhipraya Responsif dapat mengumpulkan donasi sebanyak 4,2 miliar rupiah.
Berdasarkan penelitian terdahulu oleh (Paramita, 2021) yang berjudul “Pengaruh Terpaan Pesan Storytelling Terhadap Keputusan Followers Menyalurkan Donasi Pada Program #Bisamakan” menunjukkan bahwa terpaan pesan storytelling berpengaruh terhadap keputusan followers menyalurkan donasi pada program #Bisamakan. Pernyataan ini didapatkan berdasarkan nilai korelasi sebesar 0,642 lebih besar dari nilai signifikansi 0,05.
Sehingga, himpunan alternatif (Ha) menjadi berlaku yang mana menyatakan bahwa adanya pengaruh terpaan pesan storytelling terhadap keputusan followers menyalurkan donasi pada program #Bisamakan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan diteliti terkait pengaruh paparan pesan storytelling Akbar Hendar terhadap keputusan Followers dalam menyalurkan
donasi untuk Cakra Abhipraya dalam banjir Masamba.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, peneliti menentukan rumusan masalah pada penelitian ini adalah adakah pengaruh terpaan pesan storytelling Akbar hendar terhadap keputusan followers akun Akbar Hendar dalam menyalurkan donasi pada program Cakra Abhipraya Responsif?
1.3. Pertanyaan Penelitian
a. Adakah pengaruh terpaan pesan storytelling Akbar hendar terhadap keputusan followers akun Akbar Hendar dalam menyalurkan donasi pada program Cakra Abhipraya Responsif?
b. Seberapa besar pengaruh terpaan pesan storytelling Akbar hendar terhadap keputusan followers akun Akbar Hendar dalam menyalurkan donasi pada program Cakra Abhipraya Responsif?
1.4. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh terpaan pesan storytelling Akbar hendar terhadap keputusan followers akun Akbar Hendar dalam menyalurkan donasi pada program Cakra Abhipraya Responsif?
b. Mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan pesan storytelling Akbar hendar terhadap keputusan followers akun Akbar Hendar dalam menyalurkan donasi pada program Cakra Abhipraya Responsif?
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi kepada pihak-pihak terkait, yakni bidang akademis maupun praktis. Adapun manfaat yang diharapkan peneliti diantaranya;
1.5.1. Manfaat Akademis
Keberadaan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi kajian Pemasaran sosial terkhusus dalam hal Storytelling. Serta, pengaruhnya dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan rujukan dalam penelitian serupa di masa yang akan datang.
1.5.2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi lembaga non profit maupun fundraiser dalam memahami maupun penerapan media informasi dan komunikasi.
untuk menghimpun donasi. Sehingga dapat dipergunakan sebagai implementasi strategi pemasaran sosial dalam menarik target audiens lebih luas secara efektif dan efisien.