M. Jailani,Teloik
Operas iMillard
pada Labioplasty Unilateral
Teknik Operasi Millard pada Labioplasty Unilateral
M. Jailani
Abstrak. Labioschizis atau Cleft Lip adalah salah satu bentuk kelainan cacat lahir pada bibir. Labioplasty cara
Millard yang dimodifikasi oleh Prof. Djohansjah adalah teknik yang kami pakai pada penelitian ini. Banyak teknik yang ditawarkan pada operasi Labioplasty Unilateral tetapi kita selalu diingatkan bahwa teknik yang simpel dan yang telah terbiasa adalah yang terbaik dan sebaiknya dipakai. Cara Millard pada operasi bibir
ru*birg
unilateral adalah salah satu pilihan cara operasi yang mudah dan mendapatkan hasil operasi yang maksimal dengan letak titik sangat anatomis. (JKS 2007; 1: 15-22)Kata Kunci.' Labioschizis, Labioplasty Unilateral.
Abstract. Labioschizis
or
CleftLip is
one form of birth defect disorder on the lips. Labioplasty Millard Technique modified by Prof. Djohansjah is a technique that we use in this study. There are many techniquesofferedln Unilateral Labioplasty operations but we are always reminded that the simple technique and which have been used are the best and should be used. Millard technique on unilateral cleft lip surgery is one option of
operation technique that is easy and obtain maximum operating results by its location of the point is really anatomic. (JKS 2007; 1:15-22)
Keyw o rtls : L ab io s c hizi s, Unil at eral L ab iop I as ty
Pendahuluan
Labioschizis atau Cleft Lip
adalah salah satu bentuk kelainan cacat lahir padabibir.
Bibir
sumbingdapat
mengenai kedua sisiyang disebut labioschizis bilateral
atausatu sisi saja disebut unilateral.
Atau
dapatdisertai dengan cacat penyerta
seperti celahlangit-langit
dan cacat penyerta lain.Penelitian ini saya fokuskan pada
celahbibir satu sisi atau kita sebut
sebagailabioschizis unilateral yang
saya lakukan operasi selama tahun2005
sebanyak 112pasien. Penelitian ini dilakukan
untuksemua kasus
bibir
sumbing unilateral yang dikerjakandi
sernuarumah sakit di
Aceh selama tahun 2005.1Celah
bibir
danlangit-langit
adalah suatu keiainan/cacat bawaan berupa celah padabibir, gusi
danlangit-langit. Kelainan ini terjadi karena adanya gangguan
padaM.Jailani adalah dosen pada
BagianBedah Fakultas Kedoheran
Universitas SyiahKuala
kehamilan trimester pertama yang menyebabkan terganggunya
prosestumbuh kembang janin. Faktor
yangdiduga dapat menyebabkan
terjadinyakelainan ini
adalah kekurangan nutrisi, obat-obatan,infeksi virus, radiasi,
stresspada kehamilan, trauma dan
faktorgenetik.2
Usaha perbaikan melalui operasi
telah diusahakan dengan berbagaiteknik.
Salah satunya teknik operasi yang prakarsai olehMillard (Rotation Advancement
Flap).Teknik ini dianggap lebih mudah
dan dapat mengembalikantitik-titik bibir
ketitik
anatomis.Otot
pada celahbibir
pundapat dirotasi sampai mendekati
ototnormal bibir.3
Dalam penelitian ini
denganmengumpulkan
112
kasusbibir
sumbing unilateral yang saya lakukan dengan teknik operasiMillard
pada tahun 1995,20 pasien tidak datangkontrol
setelah6
bulan pasca operasi(18%).
5 penderita dar:,92 pasien15
JURNAL
KEDOKTEMN
SYUHKUALA
Volume 7 NomorI April
2007yang kontrol
pada6 bulan
pasca operasiterlihat koloboma atau parut pada
luka operasi tertarik keatas
(5,4%). Jadi 94,6%opederita dari 92 orang yang
dioperasi denganteknik millard
dan datangkontrol
setelah 6 bulan paska operasi tampak lukakecil,
halus danbibir
rata mendekatititik
anatomis tidak tampak koloboma
Protokol Penanganan Celah Bibir Dan Langit-Langit
Penderita
bibir
sumbing dan celah langit-langit
akanmengalami
berbagaipenyulit
mulai sejak lahir. Kesukaran
minumkarena daya hisap yang lemah
olehterbelahnya langSt langit mulut juga
penyebab anak kurang intake yang
adekuat. Perawatanyang paripurna
akanmenyebabkan anak yang
menderita kelainanbibir sumbing dan
celah langit-langit kelak akan menjadi anak
tumbuh kembang pada tingkungan yang normal.a Labioplasty (operasibibir)
dilakukan padausia
10minggu,
berat badan 10pound
(5kg) kadar Hb >10
gro/o.Palatoraphy (
operasilangit-langit ) dikerjakan usia
8bulan
ataupaling
terlambat padausia
12bulan, mengingat anak mulai bicara
dengan merangkai beberapakalimat
pada usia2
tahun.Jadi
saat anakmulai
bicara diharapkanlangit-langit sudah
berfungsi sebagaiman a lang;t-langit anak biasa tanpa cacat.5Bila
anak datang dan dioperasi setelah usiayang ditentukan,
operasitbtap
dilakukan sepertibiasa tapi hasil
operasi terutama pada fungsibicararrya akan terkendala dan tidak maksimal. Mengingat otaknya sudahmulai
menyimpanmemod
data kata-kata yang salah.Teknik Operasi Labioplasty/
Cheiloraphy
AIat
DanBahan
1. I
set instrumen standard bedah plastik.2. Lidocain 1% (bila dengan
anastesiumum; Lidocain 0,5oA).
Adrenalin 1:100.000 s/d
200.000dalam 10cc dalam larutan Lidocain
diatas.Spuit
dispossable5 cc
denganjarum no.25.
Plain cat gut 4.0 jarum tajam.
Prolene/nylon 6.0 jarum tajam.
Larutan
savlon
1:30.(cetrimide 0,5
Yo+ Chlorhexidine
)
Persiapan
Desinfeksi seluruh
muka
danbibir
dalam dan luar dengan larutan savlon 1:30.Muka ditutup
dengandoek steril
kecuali kedua mata sampai dengan dagu.Rencana Cheiloraphy Unilateral Menurut Millard Yang Dimodilikasi
OIeh
Djohansjah Marzoeki.
1. Tentukan titik A
dipertengahanphiltrum.
2. Tentukan titik B drujung philtrum
ridge kanan.3. Kemudian tentukan titik C
diujungphiltrum
ridgekiri (AB:AC).
4.
Tentukan pertengahan dasar columella (titik D
).5. Pertemuan philtrum ridge
kanan dengan nasalfloor
diberi tanda O.6. Bakal
pertemuanphiltrum ridge kiri dengan nasal floor diberi titik
P(OD:DP). Tampak bahwa philtrum
ridge kiri (CP) lebih pendek
dariphiltrum ridge kanan (BO),
dibuatgaris lengkung dari titik C
menujusuatu tempat didekat
titik D yaitu titik
E. Titik E tidak boleh
melewatiphiltrum ridge OB sedemikian
rupasehingga diharapkan dengan
garis lengkungini titik
C akan turun setinggititik
B.J.
4.
5.
6.
7.
16
M. Jailani,Telcnik Operasi
Millard
podaLabioplasty Unilateral
Gambar
L. Perencanaantitik
dan garis untuk Cheilloraphy unilateral3. Pertama dilakukan pada
segmen medial.7. Garis CP diteruskan sejauh 1
cmkedalam hidung untuk
membentuk Vestibulum nasi.8. Tentukan titik F ditempat vermillion
mulai menipis.9. Tentukan titik G pada
pertemuanlekukan
nostril
denganvermillion.
10.
Garis FG
diteruskan kedalam hidungsejauh I cm untuk
membentukvestibulum nasi dan untuk
mempermudah pertautan
vestibulum nasi ke medial.Irisan.
1.
Denganpisau no 15 dilakukan
irisan sesuai rencana sedalamkulit
saja.2.
Dengan pisauno.
11 diteruskan sampai mengenai seluruh tebalbibir.
Setelah selesai bagian medial
baru dilanjutkan ke segmen lateral.Musculus
vermillion
segmen lateral di daerahcelah
setelahdilakukan
eksisi'lapisan kulitnya dipakai
sebagai flap(Flap Djo) yang disisipkan
kesubkutannya segmen medial
untukmembentuk vermillion
yangberketebalan normal.
Mukosa
di
segmenmedial di
gunting0,5 - 1 cm
diatasdan
sejajar denganlekukan
mukosa alveolus.Bibir sampai dengan lapisan
otot dibebaskandari
mukosa alveolus danperiosteum dibawahnya sampai
kedalam hidung
sehinggabibir
dengan mudah bergeser ke lateral.4,
5
6.
7.
l7
JURNAL
KEDOKTEMN
SYIAHKUALA
Volume 7 NomorI April
20078. Dilakukan konfirmasi apakah
irisanmelalui garis CE sudah
cukup paryangnyabila belum cukup
maka garisCE
dapat diperpanjangtapi
tidakboleh melewati garis BO. Bila
masih kurang turun,irisan
diarahkan kembali kearahvermillion (back cut
incision) sedemikianrupa
sampaititik C
turun setinggititik
B.9. Dari segmen lateral dibuat
irisanmelalui garis GF dan GH. Garis
FGditeruskan sampai kedalam
hidungsampai pertautannya dengan tulang.
10.
Flap lateral vermillion (flap Djo)
didaerah segmen
lateral dibiarkan
tetap menggantung dengan panjangflap ini kira-kira
sepanjangtitik BC. Lalu
flapini dilakukan eksisi kulit
vermillionnya.
ll.Mukosa oral digunting 1 cm
diatasbatas bibir/gusi dan diteruskan
kelateral secukupnya dan
dilakukanpembebasan
otot diatas
periosteum sehinggaotot orbicularis oris
segmen lateral dapat dengan mudah digerakkan ke medial.T2. Apabila dalam usaha mempertemukan
titik G' dan titik P
serta penjahitanvestibulum nasi setelah
suatuundermining mengalami
kesukaranmaka pada garis
perpanjanganFG I
cm kedalam hidung
dilakukanpengguntingan secara tegak
lurus terhadap perparlangan garis FG tadi13. sedemikian rupa sehingga
garisperpanjangan
FG tadi menjadi
lebih panjang darititik
G mudah digerakkan untuk mencapaititik
P1.4.Flap lateral
(FGI{)
dirnasukkan menujutitik E dan flap medial/flap C
(ECP)dimasukkan menuju
titik
H.Penjahitan
1. Mukosa di daerah celah
yangdigunakan sebagai dasar
bibir dijahit
denganplain
cat gut dengan simpuldi
luar mukosa.Vestibulurn nasi dijahit
denganplain
cat gut.Otot dijahit dengan plain cat
gutdimulai dari titik GE
menujuvermillion dibawah titik CF,
cukup total 3 jahitan.Otot pada ujung flap C dijahit
kelateral
pada otottitik
H.Penjahitan
kulit dimulai
padatitik
CFdengan Prolene 6-0.
Dilakukanundermining
vermillion di
daerahBC
di tempat yangtipis
saja.Flap Djo dijahit keotot
denganplain
cat gut4.0
atauprolene 6.0.Kulit sampai dengan
seluruhvenniliion dijahit
dengan prolene 6.0.Mukosa oral dijahit
denganplain
cat gut 4.0.2.
J.
4.
5.
6.
7.
8.
l8
M. Jailani,Tetmik operasi
Millard
pada Labioplastyunilateral
Gambar Z.Flap
C, Flap Lateral dan Muscular flapvermillion
lateral ( FlapDjo
)Gambar
3.Mernpertemukan flap lateral dan mediat9
JURNALKED1KTEMNSYhHKUALAYolumeTNomorlApril200T
M.
Jailani,Telcnik OperasiMillard
pada LabioplastyUnilateral
Diskusi
Labioplasty cara Millard
yangdimodifikasi
olehProf.
Djohansjah adalah teknik yang kami pakai pada penelitianini.
Banyak teknik yang ditawarkan
pada operasiLabioplasty Unilateral tetapi kita selalu diingatkan bahwa teknik
yang simple dan yang telah terbiasa adalah yangterbaik dan sebaiknya dipakai.
Dalampenelitian ini saya dapat
menjelaskan bahwa20
penderitatidak
datang controlsetelah 6 bulan paska operasi
dandikeluarkan dari data penelitian.
5 penderita datang6 bulan
setelah operasi denganbibir yang berbentuk
kolobomadimana bibimya tidak rata dan
sedikit menonjol. 94,6 yo penderita datang denganbibir
yang rata, parut kecil dan halus.Kcsimpulan
Cara
Millard
pada operasibibir
surnbingunilateral adalah salah satu pilihan
caraoperasi yang mudah dan
mendapatkanhasil
operasi yang maksimal dengan letaktitik
sangat anatomis.Daftar
PustakaMarzoeki D, Jailani
M.
Teknik PembedahanCelah
Bibir
dan Langit-Langit.
Jakarta:Sagung seto. 2002.
Mustarde JC. Plastic Surgery in Infancy and Childhood. London: E&S Livingstone. 1971.
Otto Kriens. LAHSHAL a
concise documentation system for cleftlip,
alveolusand palate
a
multidisciplinary update. New York : Thieme Medical Publishers Inc. 1989Bisono. Petunjuk Tindakan
Operasi Palatoraphy. Yogyakarta:
PIT PERAPI V.2001.
Standard Operating Procedure CLP. LablSMF
Ilmu
Bedah PlastikFK
Unair/RSUD dr.Soetomo Surabaya. 1999.
l.
2_
4.
5.