• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan bahan pertimbangan dan referensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penulis. Penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan seputar masalah yang diteliti sehingga terlihat jelas bahwa kajian yang sedang dilakukan ini bukan pengulangan atau duplikasi dari kajian atau peneliti yang telah ada. Berdasarkan penelusuran kajian kepustakaan yang peneliti lakukan, berikut ada beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, diantaranya :

Penelitian yang dilakukan oleh Purwaning Astuti & Juniwati Ayuningtyas, (2018) menyimpulkan bahwa dalam jangka panjang, jumlah ekspor dan tingkat kurs rupiah berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan impor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka pendek terdapat dua variable yang signifikan pada tingkat signifikasi 5 persen dan impor juga signifikasi 10 persen, sedangkan kurs tidak signifikan pada jangka pendek.

Ekspor yang meningkat akan mendorong peningkatan produksi dalam

(2)

negeri. Produksi yang meningkat akan menggerakanroda perekonomian dalam negeri sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat.

Penelitian oleh Dewi & Sutrisna, (2015) menyimpulkan bahwa investasi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi ekspor memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Lalu Investasi berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan ekspor berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Sedangkan, Investasi berpengaruh positif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja melalui pertumbuhan ekonomi. Dan ekspor berpengaruh tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja melalui pertumbuhan ekonomi.

Penelitian oleh Ismail & Harjito, (2003) menyimpulkan bahwa ekspor dan pertumbuhan ekonomi terintregasi di Indonesia dan Singapura.

Kesimpulan ini menunjukkan bahwa ada hubungan jangka panjang antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan di Negara lain hanya ada hubungan jangka pendek antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Ada hubungan kausalitas dua arah antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Filipina. Sedangkan, di Singapura hanya ada kausalitas searah ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Namun, tidak ada hubungan kausalitas antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi di Malaysia dan Thailand.

Penelitian oleh Fathoni et al., (2017) menyimpulkan bahwa hasil dari regresi data panel menunjukkan adanya pengaruh yang simultan pada

(3)

nilai ekspor dan nilai FDI terhadap nilai pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN. Adanya pengaruh positif signifikan antara nilai ekspor terhadap nilai pertumbuhan ekonomi negara ASEAN. Terdapat pengaruh positif yang signifikan dari nilai FDI terhadap nilai pertumbuhan ekonomi negara ASEAN.

Penelitian oleh Nasrullah, (2014) menyimpulkan bahwa Net eskpor berpengaruh negative dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, bisa dikatakan ketika terjadi peningkatan pada Net Ekspor maka pertumbuhan ekonomi akan mengalami menurun. Variabel investasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, maka jika terjadi peningkatan atau penurunan pada investasi tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 1999-2013. Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Maka dengan kata lain jika terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja maka pertumbuhan ekonomi ikut naik.Kurs tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang artinya jika terjadi peningkatan maupun penurunan pada kurs maka tidak akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan ekonomi.

Perbedaan antara penelitian Astuti, Ayuningtyas dengan peneltian ini adalah penelitian diatas membahas mengenai analisis ekspor dan impor terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sedangkan penulis membahas mengenai ekspor dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di 5 negara ASEAN. Penelitian Astuti, Ayuningtyas

(4)

menggunakan analisis ECM sedangkan penelitian ini menggunakan uji CEM,FEM,REM. Periode tahun penelitian pun berbeda, penelitian Astuti, Ayuningtyas menggunakan tahun 1967-2016 sedangkan penelitian ini tahun 2008-2018.

Perbedaan antara penelitian ini dengan peneltian yang dilakukan Dewi, Sutrisna adalah diketahui peneliti lebih membahas tentang analisis investasi dan ekspor terhadap tenaga kerja melalui pertumbuhan ekonomi di provinsi Bali, berbeda dengan penelitian ini yaitu membahas pengaruh ekspor dan tenaga kerja terhadap petumbuhan ekonomi di 5 NEGARA ASEAN.

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ismail, Harjito yaitu variabel yang digunakan sama yaitu pertumbuhan ekonomi dan ekspor. Dan kesamaan lainnya yaitu populasi penelitian yang digunakan beberapa dari Negara ASEAN yang sama yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina.Perbedaan antara penelitian ini dengan peneltian yang dilakukan oleh Ismail, Harjito adalah hasil dari penelitian diatas menyatakan hubungan kausalitas antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi di ASEAN, sedangkan penelitian ini membahas hubungan ekspor dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di 5 negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam. Penelitian yang dilakukan oleh Ismail, Harjito dilakukan pada tahun 2003 sedangkan penelitian ini menganalisis di tahun 2008-2018.

(5)

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan Fathoni, Musadieq dan Supriono yaitu variabel yang digunakan ada yang sama yaitu ekspor dan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand. Metode analisisnya juga sama yaitu menggunakan regresi data panel yaitu CEM, FEM dan REM. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Fathoni, Musadieq dan Supriono adalah penelitian diatas membahas analisis ekspor dan FDI terhadap pertumbuhan ekonomi 5 NEGARA ASEAN, sedangkan penelitian ini analisis tentang ekspor dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di 5 NEGARA ASEAN.

Meskipun sama 5 NEGARA ASEAN tetapi Negara yang diambil ada yang berbeda yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam.

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan Nasrullah yaitu ada kesamaan variabel yang digunakan yaitu ekspor, tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Perbedaan antara penelitian ini dengan peneltian yang dilakukan Nasrullah adalah penelitian diatas membahas tentang pengaruh net ekspor, investasi, tenaga kerja dan kurs valuta asing di Indonesia, sedangkan penelitian ini menganalisis pengaruh ekspor dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di 5 NEGARA ASEAN. Tetapi penelitian ini juga dapat membantu pengaruh tenaga kerjanya terhadap pertumbuhan ekonomi di kurun waktu 1999-2013 sedangkan penulis meniliti di tahun 2008-2018.

(6)

B. Landasan Teori

1. Pertumbuhan Ekonomi

Secara singkat pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu “proses”, bukanlah suatu gambaran ekonomi pada suatu saat.

Dapat dilihat dari aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu melihat bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya pada perubahan atau perkembangan itu sendiri (Budiono, 2015).

Teori pertumbuhan ekonomi bisa didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa saja yang akan menentukan kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain, sehingga terjadi proses pertumbuhan ekonomi. Berikut adalah teori pertumbuhan, adapun teori klasik dan teori modern :

a. Teori Adam Smith

Proses pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith, intinya ada dua aspek utama dari pertumbuhan ekonomi, yaitu :

1) Pertumbuhan output (GDP) total 2) Pertumbuhan penduduk

Kedua aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain, tetapi disini akan diperjelas tentang pertumbuhan penduduk menurut Adam Smith kemudian akan digabungkan kedua aspek tersebut. Aspek kedua yaitu

(7)

pertumbuhan penduduk, menurut Smith penduduk meningkat apabila

tingkat upah yang berlaku lebih tinggi daripada tingkat upah subsistensi, yaitu tingkat upah yang pas-pasan untuk seseorang agar bisa mempertahankan hidupnya. Apabila tingkat upah berada diatas tingkat subsistensi, maka orang-orang akan kawin pada umur yang lebih muda, kematian anak-anak berkurang dan jumlah kelahiran bertambah, begitu juga sebaliknya. Smith mengatakan bahwa tingkat upah tinggi (dan meningkat) apabila permintaan akan tenaga kerja tumbuh lebih cepat daripada penawaran akan tenaga kerja, pertumbuhan akan tenaga kerja penduduk akan menyesuaikan diri dengan permintaan akan tenaga kerja. Kata Smith “permintaan akan tenaga manusia, seperti juga permintaan akan barang-barang lain, mengatur produksi tenaga kerja; ia akan mempercepat produksi tersebut apabilass terlalu lambat, dan menyetopnya apabila terlalu cepat” (Budiono, 2015).

b. Teori Pertumbuhan Keynes

Menurut Keynes, kegiatan perekonomian tergantung kepada segi permintaan, maksudnya tergantung kepada pengeluaran agregat yang dilakukan dalam perekonomian pada suatu waktu tertentu. Pengeluaran agregat adalah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam suatu periode tertentu. Pengeluaran agregat tidak selalu terlihat mencapai full employment, untuk memperbaikinya pemerintah perlu mempengaruhi pengeluaran agregat. Komponen utama pembelanjaan

(8)

agregat yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, investasi yang dilakukan oleh pihak swasta, pengeluaran pemerintah, dan ekspor neto Sukirno, (2011). Dengan persamaan sebagai berikut :

Y = C + I + G + NX

Dimana:

Y = Pendapatan nasional

C = pengeluaran konsumsi rumah tangga

I = investasi yang dilakukan oleh pihak swasta

G = pengeluaran pemerintah

NX = ekspor neto (ekspor – impor)

Para ahli ekonomi menganggap faktor produksi sebagai kekuatan utama yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Beberapa faktor produksi tersebut terdiri dari : (Adisasmita, 2013)

a) Sumber daya alam merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

b) Pembentukan modal yaitu peningkatan stok modal dalam jangka waktu tertentu.

c) Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal, buruh, dan membantu meningkatkan produktivitasnya.

(9)

d) Kemajuan teknologi merupakan yang paling penting dalam pertumbuhan ekonomi yaitu utuk meningkatkan produktivitas modal dan faktor produksi lainnya.

e) Pembagian kerja dan skala produksi, spesialisasi dan pembagian kerja menciptakan peningkatan produktivitas. Keduanya membawa kearah ekonomi produksi skala besar, yang selanjutnya membantu perkembangan industry.

2. Ekspor

Ekspor adalah pengeluaran barang dari daerah pabean dalam negeri untuk dikirimkan ke luar negeri dengan mengikuti ketentuan yang berlaku terutama mengenai peraturan kepabeanan dan dilakukan oleh seorang eksportir atau yang mendapat izin khusus. Dalam buku Sadono Sukirno, (2011) ekspor adalah pembelian negara lain atas barang buatan perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Faktor terpenting yang menentukan ekspor adalah kemampuan dari Negara tersebut untuk menghasilkan barang yang dapat bersaing di pasar internasional.

Perkembangan ekspor dari suatu Negara tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor keunggulan komparatif tetatpi juga oleh faktor- faktor keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif adalah keunggulan suatu Negara di dalam persaingan global selain ditentukan oleh keunggulan komparatif yang dimilikinya dan juga karena adanya proteksi atau bantuan fasilitas dari pemerintah juga sangat ditentukan

(10)

oleh keunggulan kompetitifnya. Perbedaan lainnya dengan keunggulan komparatif adalah keunggulan kompetitif sifatnya lebih dinamis dengan perubahan-perubahan misalnya teknologi dan sumber daya manusia (Tambunan, 2009).

Menurut Lubis, (2017) ada dua faktor utama yang mempengaruhi ekspor pada suatu Negara, yaitu :

a. Faktor Domestik

Faktor domestic merupakan faktor-faktor yang asalnya dari dalam negara itu sendiri. Negara yang melakukan ekspor dapat berpengaruh pada kondisi ekonomi negara eksportir maka dapat mempengaruhi ekspor. Faktor-faktor domestic antara lain yaitu produksi, harga dan kebijakn domestic.

b. Faktor Perdagangan Internasional

Faktor perdagangan nasional adalah faktor-faktor yang asalnya dari luar negara atau eksternal. Negara yang melakukan ekspor dapat berpengaruh pada kondisi ekonomi negara eksportir maka dapat mempengaruhi ekspor. Faktor-faktor perdagangan internasional yaitu harga internasional dan nilai tukar.

Menurut Tambunan, (2009) ekspor memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional karena menghasilkan devisa yang dapat digunakan untuk membiayai impor serta pembangunan sektor-sektor ekonomi dalam negeri.

(11)

3. Tenaga Kerja

Tenaga kerja menurut Badan Pusat Statistik BPS, (2015) adalah tenaga kerja sebagai seluruh penduduk dalam usia kerja (15 tahun keatas) yang berpotensi memproduksi barang dan jasa. BPS membagi tenaga kerja menjadi 3 yaitu :

a. Tenaga kerja penuh merupakan tenaga kerja yang mempunyai jumlah jam kerja lebih dari 35 jam dalam waktu seminggu dengan hasil kerja tertentu sesuai dengan uraian tugasnya.

b. Tenaga kerja tidak penuh atau setengah pengangguran merupakan tenaga kerja dengan jam kerja kurang dari 35 jam dalam waktu seminggu.

c. Tenaga kerja yang belum bekerja atau sementara tidak bekerja, adalah tenaga kerja dengan jam kerja 0>1 jam perminggu.

Tenaga kerja juga dapat diartikan, bahwa tenaga kerja adalah orang yang bersedia atau sanggup bekerja untuk diri sendiri atau anggota keluarganya yang tidak menerima upah serta mereka yang bekerja untuk upah. Dari definisi di tersebut, dapat dipahami bahwa tenaga kerja merupakan kelompok orang-orang dari masyarakat yang mampu melakukan kegiatan serta mampu menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

(12)

Menurut Sitanggang & Nachrowi, (2004) tenaga kerja memiliki ciri-ciri yang antara lain :

a. Tenaga kerja pada umumnya tersedia di pasar tenaga kerja dan biasanya siap digunakan untuk melakukan proses kegiatan produksi barang dan jasa. Lalu perusahaan atau penerima tenaga kerja akan meminta tenaga kerja dari pasar tenaga kerja tadi.

Apabila tenaga kerja mendapatkan pekerjaan, maka mereka akan mendapatkan gaji atau upah.

b. Tenaga kerja yang mempunyai keterampilan yang berpotensi sangat dibutuhkan di setiap perusahaan untuk mencapai sebuah tujuan.

Adapun pengelompokan tenaga kerja yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja, yang akan dijelaskan dibawah :

a.) Angkatan Kerja

Angkatan kerja merupakan total jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada setiap perekonomian pada suatu wilayah atau Negara. Penduduk yang telah mencapai usia kerja dan siap bekerja namun belum memiliki pekerjaan dan sedang mencari kerja juga dapat diartikan sebagai angkatan kerja.

Penentuan usia angkatan kerja sendiri telah diatur oleh UU di setiap Negara, di Indonesia dijelaskan bahwa setiap masyarakat dapat dikatakan sebagai angkatan kerja apabila telah berusia 15

(13)

tahun dan selama seminggu telah memiliki pekerjaan.

Penggangguran dan penduduk penduduk bekerja sendiri merupakan bagian dari angkatan kerja.

Definisi pengangguran merupakan penduduk yang masih mencari pekerjaan atau mereka yang sedang mempersiapkan usahanya ataupun mereka yang tidak sedang mencari pekerjaan karena merasa dirinya tidak mungkin mendapat pekerjaan dan mereka yang sudah mendapat pekerjaan tapi belum mulai bekerja.

Pengangguran dengan konsep tersebut disebut pengangguran terbuka.

Penduduk yang selama seminggu dengan minimum waktu satu jam melakukan kegiatan ekonomi dengan tujuan mendapatkan pendapatan atau keuntungan dan tidak terputus maka kondisi ini dapat dikatakan sebagai penduduk bekerja. Penduduk yang telah bekerja ini akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu penduduk dengan bekerja penuh dan penduduk setengah menganggur.

Penduduk setengah menganggur ini merupakan penduduk yang bekerja kurang dari jam yang telah ditentukan atau kurang dari jam normal. Jadi jumlah angakatan kerja yang sedang bekerja merupakan gambaran bagaimana kondisi dari lapangan kerja yang tersedia. Semakin bertambahnya lapanagan kerja yang tersedia makan akan semakin meningkat pula total produksi pada suatu Negara (Sitanggang & Nachrowi, 2004).

(14)

b.) Bukan Angkatan Kerja

Bukan tenaga kerja adalah penduduk yang berada di usia kerja yang tidak bekerja maupun yang tidak sedang mencari pekerjaan atau penduduk yang berada usia kerja namu berkegiatan sekolah.

Ada juga yang mengartikan bukan angkatan kerja merupakan tenaga kerja berusia 10 tahun keatas selama seminggu hanya bersekolah, mengurus rumah tangga, dsb dan ada juga yang tidak melakukan kegiatan bekerja sementara tidak berkerja atau mencari pekerjaan oleh sebab itu kelompok ini biasa disebut dengan potential labor force.

Adapun teori penting yang berasumsi tentang masalah tenaga kerja ini. Teori tersebut antara lain :

a.) Teori Harrod-Domar

Teori ini dikenal sebagai teori pertumbuhan ekonomi.

Tenaga kerja memiliki peran sendiri terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu dengan cara kualitas tenaga kerja. Menurut Domar, teori Human Capital seseorang dapat meningkatkan pendapatannya melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga konsep yang tercipta adalah setiap orang yang telah tamat pendidikan diharapkan mampu mendapatkan penghasilan guna membantu perekonomian daerah tersebut. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu penduduk akan mempunyai pengaruh yang sangat positif terhadap pertumbuhan ekonomi Negara tersebut (Domar, 1946).

(15)

C. Pengaruh Antar Variabel

1.) Pengaruh Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Hasil Penelitian Purwaning Astuti & Juniwati Ayuningtyas, (2018), menunjukkan bahwa variabel ekspor dan variable kurs berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi signifikan dan positif, apabila ekspor mengalami peningkatan maka juga akan menambah nilai dari variabel pertumbuhan ekonomi. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa pada jangka panjang dan pendek ekspor akan tetap berpengaruh signifikan dan positif.

Hasil Penelitian Fathoni et al., (2017), menunjukkan bahwa variabel ekspor berpengaruh dan variabel FDI berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi signifikan dan positif.

Hasil penelitian Nasrullah, (2014), menunjukkan bahwa variabel ekspor berpengaruh negative dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika terjadi peningkatan pada variabel ekspor maka pertumbuhan ekonomi akan mengalami penurunan.

2.) Pengaruh Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Hasil penelitian Nasrullah, (2014), menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika terjadi peningkatan

(16)

jumlah tenaga kerja maka pertumbuhan ekonomi ikut mengalami peningkatan.

Hasil penelitian Dewi & Sutrisna, (2015), menunjukkan bahwa variabel ekspor berpengaruh tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja melalui pertumbuhan ekonomi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika variabel ekspor mengalami peningkatan maka penyerapan tenaga kerja melalui pertumbuhan ekonomi tidak mengalami kenaikan.

D. Kerangka Pikir

Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah nilai ekspor dan tenaga kerja. Sepanjang tahun 2008-2018 5 negara ASEANpertumbuhan ekonomi bergerak secara fluktuatif dan ekspor juga bergerak secara fluktuatif di masing-masing negara. Sedangkan tenaga kerja setiap tahunnya pergerakannya selalu bertambah. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ekspor dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi 5 negara ASEAN tahun 2008-2018 dengan menggunakan teori Adam Smith, David Ricardo dan Harrod Domar yang menyatakan ekspor dan tenaga kerja dapat mendukung meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

Ekspor dengan mempunyai keunggulan komparatif masing-masing negara dan kualitas tenaga kerja yang nantinya memberikan efek positif untuk proses produksi dan nantinya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Lalu akan dijelaskan hipotesis analisis, yang berisi dugaan-dugaan hipotesis yang kebenarannya nanti diuji dengan menggunakan alat analisis program E-views menggunakan regresi linier berganda regresi data panel.

(17)

Data panel merupakan gabungan dari cross section dan time series. Data cross section yaitu 5 negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam. Dan data time seriesnya yaitu tahun 2008-2018.

Setelah mengolah data akan menghasilkan hasil yang nantinya menjelaskan pembenaran hipotesis penelitian dan pembenaran teori yang digunakan dalam penelitian.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 2.1.

(18)

26 Gambar 2.1 Kerangka Pikir

perbedaan keunggulan komparatif dan kompetitif dari setiap negara. Sedangkan tenaga kerja memiliki peran terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu dengan melihat kualitas tenaga kerja.

(2014)

Ekspor berpengaruh negative tidak signifikan sedangkan ekspor berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja Dewi

& Sutrisna (2015)

Ekspor berpengaruh positif dan signifikan Fathoni (2017)

Ekspor berpengaruh signifikan Ayuningtyas (2018)

Permasalahan :

Bagaimana pengaruh antara ekspor dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di 5 negara ASEAN tahun 2008-2018?

Hipotesis :

1. Diduga Terdapat Pengaruh Positif Antara Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

2. Diduga Terdapat Pengaruh Positif Antara Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Alat Uji Analisis :

Regresi Data Panel

Uji F, Uji t, Uji R2

Hasil :

1. Ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di 5 negara ASEAN tahun 2008-2018

2. Tenaga Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di 5 negara ASEAN tahun 2008-2018

(19)

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang menjadi objek penelitian, yang kebenarannya masih perlu dibuktikan atau diuji secara empiris. Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat diambil hipotesis penelitian ini yaitu :

1. Diduga Terdapat Pengaruh signifikan Antara Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

2. Diduga Terdapat Pengaruh signifikan Antara Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan kontribusi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Denpasar tahun

Aku juga tidak tahu siapa yang menggerakkanku untuk membuka Al-Quran Surah 20 ayat 12 dan 14 dan menyarankanmu membacanya.” Itu SMS dari Fahd setelah saya mengabarinya sesuatu

 Dapat dioperasikan pada lahan yang memiliki lebar minimal 1m dan panjang lintasan minimal 2,5m (panjang lintasan yang terdeteksi 1m) dengan kondisi

Hafied Cangara dalam bukunya mengungkapkan bahwa ada tujuh hal yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada komunikasi, yaitu : (1) Gangguan teknis, terjadi jika

Hasil penelitian sebagaimana disajikan pada Tabel 2 terkait dengan pengaruh edukasi gizi oleh kader terlatih dalam meningkatkan asupan energi dan protein pada

“Toksisitas Akut Ekstrak Daun Sirsak Ratu (Annona Muricata) Dan Sirsak Hutan (Annona Glabra) Sebagai Potensi Antikanker”.. Bogor: Institut

Adanya penumpukan lemak terutama pada pembuluh darah mengakibatkan penurunan tahanan perifer sehingga meningkatkan aktivitas saraf simpatik yang mengakibatkan

Saraf ini diyakini dapat menerima rangsangan nyeri dan mentransmisikan melalui ujung dorsal dan substansia gelatinosa ke talamus, yang akhirnya akan dihantarkan pada daerah yang