PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Jalan Prof. M. Yamin, SH NO. 16 Bangkinang Kode Pos: 28411 website: dpmptsp.kampar. go.id c-mail dpmptsp@kamparkab.go.id
PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR
NOMOR : 863/pmpTsp -SET/4i
TENTANG
KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR
Menimbang
bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 13 Ayat (1)huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 a.
tentang Pembinaan Jiwa Korp dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
,
Pejabat Pembina Kepegawaian masing- masinf Instansi menetapkan Kode Etik Instansi;bahwa dalam rangka mewujudkan aparatur Pemerintah Daerah yang bersih, berwibawa, transparan dan akuntabel ser rta menerapkan Prinsip-prinsip penyelenggaraan Pemerintah yang baik diperlukan Kode Etik Pegawai di Lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten sebagaimana Kampar;
dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Modal dan bahwa berdasarkan pertimbangan
C.
Peraturan Kepala Dinas Penanaman
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar tentang Kode Etik Pegawai di Lingkurigan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun
Pembentukan Daerah Otonom dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negera Republik Indcnesia Tahun 1956 Nomor 25);
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Tahun 2014 Nomor
6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerinteh Daerah
Indonesia
Mengingat 1.
1959 tentang3
Negara Republik Indonesia
3. (Lembaran
2014 Nomor
Negara 224,
Republik Tambahan
Tahun
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentanng perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 23
5679);
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberbentian Pegawai Negera Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 4449);
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
7.
4.
Pengangkatan,
Pemindahan dan5.
6
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja perangkat daerah
Kabupaten Kampar;
8. Peraturan Bupati Kampar Nomor 24 Tahun 2017
tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta
Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupater1 Kampar (Berita Daerah Kabupaten Kampar Tahun 2017 Nomor 24);
Keputusan Bupati
412/V/2019 tanggal 24 Mei 2019 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil
dalam Jabatan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar.9. Kampar Nomor SK.821.2-
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR TENTANG KODE ETIK PEGAWAI Di LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR.BAB
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam peraturan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini yang dimaksud dengan
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
DPMPTSP.
1.
yang
selanjutnya disingkat
Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap yang bekerja di Lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar.
Kode Etik Pegawai yang selanjutnya disebut Kode Etik adalah Pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan pegawai dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari.
2.
3.
Nilai-nilai
dasaradalah nilai-nilai
dankeyakinan
yangsecara bersama-sama dianut dan ingin diterapkaan
dalam
pelaksarnaan tugas kewajiban masing-masing
individu sehingga menjadi budaya organisasi, pada umumnya terdiri dari nilai-nilai dan keyakinan positif yang tidak akan bertentangan dengan nilai-nilai dann
keyakinan pribadi maupun masyarakat.
5.
4.
Pelanggaran Kode Etik adalah bentuk ucapan, tulisan atau perbuatan yang bertentangan dengan butir-butir Kode Etik Pegawai dan Pegawai dan Peraturan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini.
BAB II
NILAI-NILAI DASAR Pasal 2
(1)
Nilai-nilai dasar Kode Etik yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai, meliputia. memegang teguh ideologi Pancasila;
b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta Pemerintah yang sah;C. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak;
e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. menciptakan lingkungan kerja
yang nondiskriminatif;
g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
yang luhur;
h. mempertanggung
kinerjanya kepada publik;
jawabkan tindakaan dan
i. memiliki
kemampuan
dalam melaksanakan kebijakau dan program pemerintah;memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tepat, akurat, berdaya
tanggap, cepat,
berhasil guna, dan santun;
k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
1. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja
guna,sama,
n. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai;
n. mendorong kesataraan dalam pekerjaan; dan
o. meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karieT
(2) Nilai-nilai dasar Kode Etik sebagaimana dimaksud
dalam ayat (i) merupakan sumber nilai dan inspirasi
dalam melaksanakan tugas dan berprilaku sehari-hari.
BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 3
Kode Etik bertujuan untuk membina karakter Pegawai;
memelihara rasa persatuan dan kesatuan
pelaksanaan tugas;
meningkatan kerjasama dan senangat pengabdian
dalam memberikan pelayanan;
meningkatkan kualitas pegawai yang profesional.
Menjaga martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas pegawai.
a. dalan
b.
C.
d. kerja untuk mcwujudkan
e.
Pasal 4 Ruang Lingkup Kode Etik meliputi
Kode ilik dalam berorganisasi;
Kode Etik atasan terhadap bawahan;
Kole Etik bawahan terhadap atasan; dan Kole i'tik ternadap sesama pegawai.
a.
b.
C.
d.
BAB IV
KODE ETIK PEGAWAI Pasal 5
Kode Etik dalain berorganisasi meliputi:
menjunjung tinggi harkat dan martabat organisasi;
tidak
a.
b. melakukan tindakan korupsi, kolusi dan
nepotisme dalam memberikan pelayanan kepegawaian;
menjunjung tinggi disiplin dan etos kerja dalam
C.
melaksanakan tugas pokok dan fungsi;
mematuhi dan memahami standar operasional prosedur yang berlaku;
ticak d.
e. diskriminatif dalam memberikan
pelayanan
kepegawaian:membangun koordinasi dan kerja sama yang baik didalam maupun di luar organisasi;
menjaga informasi yang bersifat rahasia; dan
menciptakan dan memelihara suasana kerja yang kondusif.
h
Pasal 6
Kode Etik Pejabat terhadap Fungsional Umum, Fungsional tertentu serta
pegawai
tidaktetap meliputi
menjadi teladan bagi Fungsional Umum, Fungsional tertentu serta
pegawai
tidaktetap;
membimbing Fungsional Umum, Fungsional tertentu
serta pegawai tidak tetap dalam melaksanakan tugas;
a.
.
memberikan motivasi
kepada Fungsional
C.
Umum,
Fungsional tertentu serta pegawai tidak tetap dalam melaksanakan tugas;
mengayomi
Fungsional tertentu serta pegawai tidak tetap;
d. dan
melindungi Fungsional Umum,
L 1
mengkoordinir Fungsional Umum, Fungsional tertentu
serta pegawai tidak tetap dalam membidangi tugas
dengan baik;
mengembangkan nilai-nilai demokrasi;
8 mendukung kreativitas dan inovasi Fungsional Umum, Fungsional tertentu serta pegawai tidak tetap dalam melaksanakan tugas; dan
memberikan reward dan punishment terhadap kinerja
Fungsional Umum, Fungsional tertentu serta pegawa
tidak tetap.
h.
Pasal 7
Kode Etik Fungsional Umum, Fungsional tertentu serta pegawai tidak tetap terhadap Pejabat meliputi :
melaksanakan perintah Pejabat dengan penuh rasa
tanggung jawab;
b.
a.
memberikan masukan sesuai dengan tugas pokoknya;
mengedepankan sopan santun dalam berkomunikasi
dengan Pejabat;
memberikan informasi secara cepat apabila terjadi permasalahan dalam melaksanakan tugas;
melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala;
f.
C.
d.
e.
tidak menunda pekerjaan yang diperintahkan Pejabar mengembangkan pemikiran yang kreatif dan inovatif sesuai der.gan ketentuan yang berlaku; dan
berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja.
h.
Pasal 8 Kode Etik sesania Pegawai meliputi :
saling 1nenghormati sesama pegawai yang memeluk
agama/kepercayaan berlainan;
a.
memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesame pegawa
saling menghcrinati antara sesame
dalam maupun di luarinstansi;
menghargai perbedaan pendapat;
b.
C. pegawai baik di
d.
menjunjung tinggi harkat dan martabat pegawai; dan
f.
.
menjaga
sertamenjalin kerjasama
yangkooperatif
sesame Pegawai
BAB V
PENEGAKAN KODE ETIK
Pasal 9(1) Penegakan Pegawai
yang Kode Etiknmelanggar dilakukan melalui Majelis
oleh atasan KodeEtik; langsung (2) ayat Penegakkan (1) bersifat
Kodepembinaan.
Etiksebagaimana dimaksud
dalamBAB VI
MAJELIS KODE ETIK
Pasal 10(1) Penar.ganan dibentuk Majelis dugaan
Kode Etik.pelanggaran Kode Etik pelayanan
(2) Majelis
Kode Etiksebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Kepala Dinas.
Majelis Kode Etik bersifat add hoc.
(4)
Format Keputusan Kepala Dinas tentang pembentukan Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Kepala Dinas ini.Pasal 11
(1) Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang dan berjumlah gasal/garjil terdiri dari:
a. 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota yaitu Kepala Dinas/ Sekretaris DPMPTSP;
b. 1 (satu) orang sekretaris merangkap anggota, yaitu pejabat eselon III/administrator;
c. sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota, yaitu pejabat eselon 1V/pengawas.
Kode Etik
Pangkat dan jabatan anggota Majelis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boieh lebih renáah dari jabatan
setidak-tidaknya pangkat dan/atau jabatannya sama
dengan Pegawai yang diperiksa.
(3) (2)
dan pangkat yang diperiksa,
Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat terpenuhi dari DPMPTSP, keanggotaan
Majelis Kode Etik dapat melibatkan pejabat lain yang
memenuhi persyaratan dari Inspektorat Daerah.
Pasal 12
Majelis Kode Etik mempunyai tugas:
menyediakan dan mempersiapkan tata cara sidang;
b.
a. menerima dan melakukan evaluasi terhadap laporan yang diterima secara tertulis dari pelapor;
melakukan sidang tertiadap dugaan pelanggaran Kode
Etik yang dilakukan Pegawai, menetapkan jenis
mempertimbangkan kesaksian, alat bukti
keterangan yarg bersangkutan dalam sidang Majelis Kode Etik;
meminta keterangan dari pihak lain untuk memperkuat alat bukti; dan
membuat dan menyampaikan rekomendasi pemberian
sanksi dan/atau tindakan administratif kepada Pejabat
berwenang
C.
d. pelanggaran Kode Etik setelah
dan
BAB VII
PROSEDUR PENYAMPAIAN DUGAAN PELANGGARAN KODE ETIK
Pasal 13
(1) Dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik
dapat
diperoleh dari
a. pengaduan tertulis yang didapat di pertanggung
jawabkan dan/atau
b. hasil pengawasan melekat atasan langsung.
Atasan langsung Pegawai yang menerima pengaduan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib meneliti adanya dugaan pelanggaran dan menjaga kerahasiaan
identitas pelapor
(2)
(3)
Atasan langsung pegawai yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dianggap melakukan pelanggaran Kode Etik.Pasal 14
Majelis Kode Etik melakukan pemanggilan terhadap
setiap pegawai yang diduga melakukan pelanggaran kode etik.
(1)
(2) Format Surat Panggilan dari sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Kepala Dinas ini.
Pasal 15
Pegawai diduga
melakukan(1)
pelanggaran Kode Etik dalam sidang tertutup, hanyadiketahui dan dihadiri oleh
a. Pegawai yang bersangkutan; dan b. Majelis Kode Etik.
Pemeriksaan yang
Majelis Kode Etik dapat meminta keterangan dari pihak lain di dalam persidangain, untuk menguji kekuatan alaat bukti.
(2)
Pasal 166
Pegawai yang diperiksa sebagaimana dimaksud pada
Pasal 14 wajib mengikuti dan tunduk serta merespon dan/atau menjawab setiap pertanyaan selama sidang.
(2) Pegawai
sebagaimana dimaksudpada
ayat(1),
tidak(1)
merespon
dan/atau
tidakbersedia menjawab
pertanyaan dianggap mengakui dugaan pelanggaran
Kode Etik yang disangkakan.
Pasal 17
Majelis Kode Etik melaksanakan sidang paling lama 21
(1) (dua puluh satu) hari sejak dimulainya sidang.
Sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap (2) menjunjung tinggi
asaspraduga
tak bersalah.Sidang Majelis Kode Etik dianggap sah apabila dihadiri
(3)
Ketua, Sekretaris dan paling sedikit 1 (satu) oranganggota.
Pasal 18
(1) Hasii pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Anggota Majelis Kode Etik yang
hadir serta Pegawai yang bersangkutan.
Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak
(2) bersedia menandatangani Berita Acara Pemeriksaan,
maka Perita Acara cukup ditandatangani oleh Anggota Majelis Kode Etik dan diberikan catatan Pegawai yangbersangkutan tidak bersedia menandatangani.
(3)
Majelis Kode Etik mengambil keputusan setelah Pegawai yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.(4) Pengambilan keputusan minimal dihadiri oleh 3 (tiga)
orang anggota Majelis Kode Etik.
(5) Keputusan Majelis Kode Etik diambil Secara
musyawarah mufakat dalam sidang Majelis Kode Etik
tanpa dihadiri Pegawai yang diperiksa.
(6) Musyawarah (5) tidak tercapai, keputu san diambil dengan suara mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat
terbanyak/voting.
(7) Berita Acara Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat rangkap 3 (tiga) dengan menggunakan fcrmat sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Kepala Dinas ini.
Pasal 19
(1) Hasil keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (5), Majelis Kode Etik memberikan putusan, berupa:
a. terbukti; atau
b. tidak terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik.
(2)
Pegawai terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Majelis Kode Etik menetapkan sanksi.(3) Pegawai yang bersangkutan tidak menghadiri sidang atau tidak bersedia menandatangani Berita Acara Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) atau ayat (2), Majelis Kode Etik tetap memberikan putusan.
(4)
Sanksi sebagaimana dimaksudpada
ayat(2)
dicantumkan dalam Putusan Sidang Majelis Kode Etik.
(5) Putusan Sidang Majelis Kode Etik dan kode Perilaku sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat final dan
mengikat.
(6)
Putusan sidang Majelis Kode Etik dan kode Perilakusebagaimana dimaksud pada ayat (5) dipergunakan sebagai rekomendasi bagi pejabat yang berwenang untuk melaksanakan putusan.
Pasal 20
(1)
Dalam hal terdapat anggota Majelis Kode Etik tidak setuju terhadap putusan sidang setelah dilakukan voting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (6), anggotaputusan.
Pernyataan tidak setuju sebagaimana dimaksud pada yang bersangkutan tetap menandatangani
(2)
ayat (1) dicantumkan sebagai catatan dalam BeritaAcara Sidang.
Pasal 21
(1) Majelis Kode Etik merekomendasikan sanksi moral kepada pejabat yang berwenang, jika Pegawai terbukti melakukan
pelanggaran
Kode Etiksebagaimana
dimaksud pada Pasal 18 ayat (6).
(2) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah putusan Majelis Kode Etik.
(3)
Rekonendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dituangkan
dalam Lampirar IV Peraturan Kepala Dinas ini.
dalam format sebagaimana tercantum
Pasal 22
(1) Pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 ayat (1) dijatuhi sanksi moral.
(2 Pelanggarati ayat (1) terdiri dari:
Kode Etiksebagaimana dimaksud pada
a.
pelanggaran dilakukan berdampak ingan, jika paca pelanggaran
unitkerja;
Kode Etik yangb.pelanggaran sedang, jika pelanggaran Kode Etik yang
dilakukan berdampak pada Pemerintah Daerah;
dan/atau
C. pelanggaran berat, jika pelanggaran Kode Etik yang dilakukan
berdampak pada Bangsa
danNegara.
(3 Penetapan sanksi moral sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh Pejabat berwenang berdasarkan putusan Majelis Kode Etik.(4)
Pejabat yang berwenang dalam menjatuhkan sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah:a. Pejabat pengawas/eselon IV, bagi Pegawai yang menduduki jabatan fungsional umum/pelaksana, calon Pegawai dan/atau Tenaga Kontrak Daerah di lingkungan unit kerja bersangkutan;
b. Pejabat administrator/eselon I1, bagi Pegawai yang
menduduki jabatanlingkungan unit kerja bersangkutan;
C. Kepala DPMPTSP, bagi Pegawai yang menduduki
jabatan
fungsional
tertentu dilingkungannya; dand. Bupati, bagi Kepala DPMPTSP.
pengawas/eselon IV di
administrator/eselon dan pejabat
Penetapan sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)
dituangkan dengan menggunakan formatsebagaimana tercantun1 dalam Lampiran V Peraturan
Kepala Dinas ini.
(5)
Pasal 23
(1) Penetapan
sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) disampaikan kepada Pegawai yang bersangkutan dan dituangkan dalam Berita Acara.(2) Sanksi moral dibuat dalam Berita Acara Penyampaian Sanksi Moral dengan menggunakan format dalam
Lampiran
VI yan8sebagaimana tercantum
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Dinas ini.
Pasal 24
(1)
Sanksi moralsebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22ayat (1)
permchonan maaf dan penyesalan dari Pegawai yang melanggar Kode Etik.
(2) Sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan secara terbuka atau tertutup sesuai dengan
tingkat pelanggaran.
(3) Tingkat pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi pelanggaran ringan, sedang, dan berat yang ditentukan oleh Majelis Kode Etik serta dicantumkan
dalam rekomendasi.
berupa pemyataan bersalah disertai
(4) Sanksi moral untuk pelanggaran ringan dinyatakan
secara tertutup hanya diketahui oleh Pegawai yangbersangkutan, pejabat yang menyampaikan putusan
serta pejabat terkait lainnya dengan ketentuan pejabat tidak boleh berpangkat lebih rendah dari Pegawai yangbersangkutan.
(5 dinyatakan pada suatu forum resmi. Sanksi moral untuk pelanggaran sedang
dan berat(6) Pernyataan suatu forum resmi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan secara terbuka terbatas dan
secara terbuka.
Pasal 25
Penyampaian sanksi moral
sebagaimana dimaksud pada Pasal 23 ayat (5) meliputi:
diumumkan dalam unit kerja yang bersangkutan
dan/atau;
diumumkan dalam pelaksanaan upacara bendera, media
pada suatu forum resmi
a.
b.
massa, papan
pengumuman dan/atau
forum/media lain yang dipandang sesuai untuk itu.Pasal 26
(1) Pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf a, dapat dikenakan tindakan administratif sesuai
dengan
rekomendasi Majelis Kode Etik.
(2)
peraturan perundang-undangan,
atasTindakan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang
undangan
Negara/Pegawai Negeri Sipil.
dibidang
disiplin AparaturSipil
BAB VII REHABILITASI
Pasal 26
disidang/diperiksa
tidak
sidang
melakukan dalam
Pegawai setelah
Majelis
pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
ayat (1) huruf b, Majelis Kode Etik wajib merehabilitasi
Pegawai dimaksud.
(1)
Kode Etik, terbukti(2)
Rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicantumkan dalam rekomendasi basil pemeriksaan Majelis Kode Etik.BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 27
(1) Sanksi moral yang telah ditetapkan oleh pejabat berwenang sebelum
ditetapkan, dinyatakan sah dan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan ini.
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Peraturan Peraturan Kepala Dinas ini
(2)
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor :800/DPMPTSP-SET/01 tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.(3 Peraturan Kepala Dinas Penanaman
Pelayanan Terpad1u Satu Pintu Kabupaten Kampar ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Modal dan
Ditetapkan di
pada tanggal
: Bangkinang 24 Juli 2020
RINT DIRAS PENANAMVRODA
KEPALA
DINAS PENANAMAN MODAL DANPEHANENAN
TERPADU SATU PINTUKEUPATEN KAMPAR
SATU PINTLIAEALI.SE, MBA MII
mina Utama Muda
4MP A681024
200003 1 002LAMPIRAN PERATURAN KEPALA
DINAS PENANAMAN MODAL
DANPELAYANAN TERPADU SATU
PINTUKABUPATEN KAMPAR.
NOMOR TANGGAL TENTANG
:863/ppmprsp-seT /41
24 JULI 2020PERATURAN
PENANAMAN
KEPALA MODALDINAS PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU DANKABUPATEN
KAMPAR TENTANGETIK
KODE PEGAWAI DI
LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN
MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN KAMPAR.
FORMAT PEMBENTUKAN MAJELIS KODE ETIK
PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Jalan Prof. M. Yamin, SH NO. 16 Bangkinang
website: dpmptsp.kampar.go.id e-mail: dpmptsp@kamparkab.go.id Kode Pos: 28411
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR
NOMOR:
TENTANG
PEMBENTUKAN MAJELIS KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN KAMPAR
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR,
a . bahwa 1ntuk melaksanakan ketentuan
Kepala
Menimbang
Pasal 10Peraturan Dinas Penanaman Mocdal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar Nomor. . . tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu
nembentuk Majelis Kode Etik;
b. bahwa berdasarkan
Satu Pintu Kabupaten
Kampar
perlupertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a perlu nienetapkan Keputusan Kepala Dinas tentang Pembentukan Majelis Kode Etik Pegawai di Lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pclayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar;
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahar Lembaran Negara Republik !ndonesia Nomor 5494);
2.
Mengingat
3. Peraturan
Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar Nomor . tentang Kode Etik Pegawai di LingkunganDinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar
Memperhatikan
: 1.Laporan pcngaduan
dugaan pelanggaran
Kode EtikNomor... tanggal..
2.
Surat/
usulanNota Dinas pembentukan Nomor... Majelis
Kode Etiktanggal... Pegawai perihalu
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KESATU Membentuk Penanaman
Majelis
Modal Kode Etik danPegawai
diLingkungan
DinasPelayanan Terpadu
Satu PintuKabupaten
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud pada diktum Kesatu mempunyai tugas sebagai berikut:
a. menyediakan dan
mempersiapkan
tatn cara sidang:b. menerima dan melakukan evaluasi terhadap laporan
yang diterima secara tertulis dari pelapor;
C. melakukan sidang terhadap dugaan pelanggaran Kode
Etik yang dilakukan
Pegawai
d. menetapkan ienis pelanggaran Kode Etik setelah
mempertimbangkan kesaksian, aat bukti dan keterangan yang bersangkutan dalam sidang Majelis Kode Etik;
meminta keterangan dari pihak lain untuk memperkuat alat bukti; dan
f.
membuat
dan menyampaikan rekomendasi pemberian sanksi dan/atau tindakan administratif kepada Pejabatberwenang
Majelis
KodeEtik
sebagaimana dimaksud pada diktum Kesatu mempunyai kewenangan sebagai berikut:a. memanggil pegawai untuk didengar keterangannya
sebagai teriapor,
menghadirkan saksi untuk didengar keterangannya guna kepentingan pemeriksaan;
C. mengajukan pertanyaan secara langsung kepada lerapor dan saksi mengenai sesuatu yang diperluk:an dan
berkaitan
dengan dugaan pelanggaran yang <dilukukan oleh terlapor;d. memutuskan/menetapkan terlapor terbukti atau tidalk terbukti melakukan pelanggaran;
e. memutuskan/menetapkan sanksi jika terlapor terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik; dan
f. merekomendasikan sanksi moral.
Kampar, dengan
susunarn keanggotaanKEDUA
KETIGA
Majelis Kode Etik sebagaimana dimaksud pada diktum Kesatu wajib menyampaikan hasil rekomendasi pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran Kode Eik Pegawai kepada Kepala Dinas.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
KEEMPAT
KELIMA
Ditetapkan di Bangkinang
pada tanggal
. . Z0....KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR
NIF.
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAl
DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR.
NOMOR TANGGAL
TENTANG PEMBENTUKAN MEJELIS KODE ETIK PELAYANAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR.
SUSUNAN KEANGGOTAAN MAJELIS KODE ETIK PEGAWAI
DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MoDAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR
Jabatan Pangicat/
Golongan Nama/
No Dalam Majelis
Ketua merangkap
NIP
Struktural
anggota
Sekretaris merangkap
anggotaa Anggota 3.
Anggota
4.
Anggota Dst
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR
NIP.
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL
N T A H
N PELAYANAN TERPADU SAPU
ARAAN KABUPATEN KAMPAR
SDNAS PENANANARMODAL
DAN PELAYM EHAD
SATU PNTU .mm
EABALI, SE, MBA, MH
Pembina Utama Muda
NIP. 19681024 200003 1 02
-
LAMPIRAN II : PERATURAN KEPALA
MODAL DAN PELAYANAN TERPADU DINAS PENANAMAN SATU PINTU
KABUPATEN KAMPAR.
NOMOR
TANGGAL
24JUlu 2020
TENTANG KODE ETIK
863/ppm prsp -sET/41
PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR.
FORMAT SURAT PANGGILAN
PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATJ PINTU
Jaian Prof. M. Yamin, SH NO. 16 Bangkinang
website: dpmptsp.kampar.go.id e-mail : dpmptsp@kamparkab.go.id Kode Pos: 28411
RAHASIAA
SURAT PANGGILAN I/11/111 ) NOMOR:
Bersama
ini diminta derngan hormat kehadiran Saudara NamaNIP
Pangkat/Col
Jabatan Unit Kerja
untuk menghadap kepada Majelis Kode Etik, pada:
Hari
Tanggal
Jam
Tempat
untuk diperiksa/dimintai keterangan sehubungan dengan dugaan pelanggaran kode etik terhadap ketentuan **)...
Demikian untuk dilaksanakan. * * * * * *
Bangkinang,... *****
MAJELIS KODE ETIK
Ketua/Sekretaris
Nama ******************'**
NIP. .
Tembu san : disampaikan kepada yth : 1.
2.
J Coret yang tidak perlu.
**) Tulislah ketentuan dugaan pelanggaran
KEPALA
DINASPENANAMAN MODAL AAMLAYANAN TERPADU SATÚ
PINT PINTEABUPATEN KAMPARK
SDINASPERANAMANMODALY R PELAYANAN TERPT
SERIALi/SE, MBA, MH
PembinaUtama Muda
AME 681024 200003 1 002
ZNINAV
LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA
MODAL
DANPELAYANAN TERPADU SATU PINTU
DINASPENANAMAN
KABUPATEN KAMPAR.
NOMOR 863/0pmprsp-sET/41
TANGGAL 24 JuI 2020
TENTANG: KODE
ETIK PEGAWAI DILINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL
DANPELAYANAN TERPADUJ
SATU PINTU
KABUPATEN
KAMPAR.FORMAT
BERITA ACARAPEMERIKSAAN
RAHASIA
BERITAACARA PEMERIKSAAN
Nomor
Pada hari ini
tanggal .... bulan .... tahun. sekira oukul.... bertempat di..
Modaltanggal...., masing-masing:
dan., Majelis Pelayanan Terpadu
Kode Etikberdasarkan
Satu Pintu PeraturanKabupatern Kepala Kampar
Dinas Nomor.. Penanamann1.
Nama
NIP.Pangkat /Gol. Ruang
Jabatan
Unit Kerja2. dst
Melakukan pemeriksaan terhadap Nama
NIP Pangkat/Gol. Ruang
Jabatan Unit Kerja
Karena yang
bersangkutan diduga
telah melakukanpelanggaran
Kode Etikterhadap ketentuan Pertanyaan
Jawaban
. . . . . . .
1.
Dst
Demikian Berita Acara
Pemeriksaan
inidibuat
untukdapat digunakan sebagaimana mestinya.
2.
Yang diperiksa Majelis Kode Etik
Nama (ketua)Nama (Sekretarsi)
Nama (Anggota) 4.
1. ttd
NIP. ...
2. ttdCatatan: 3 ttd
dst ttd
*)Tulislah ketcntuan pelanggaran
KEPALA
DINAS PENANAMANMODALL ABABRLAYANAN TERPADU SATH
PINTN BUPATEN KAMP R
ERINT
DINAS PEMARAMAN MOPAT TD
DAPELATANLERPADU
SATYNT LSE, MBA, ME
PembnaUtama Muda
AMPA681024 200003 1 002
LAMPIRAN IV : PERATURAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR.
NOMOR 863/ ppmptsp-sET /41 TANGCAL 24 Tul 2020
TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI
LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR.
FORMAT PENYAMPAJAN REKOMENDASI MAJELIS KODE ETIK
Kepada Yth di-
RAHASIA
REKOMENDASI MAJELIS KODE ETIK PELAYANAN PUBLIK Nomor
1. Bersama ini kami sampaikan Rekomendasi Majelis Kode Etik sebagai berikut:
Pada hari ini . tanggal ... bulan . . . . tahun.. sekira pukul . . . . bertempat di . . . . , Majelis Kode Etik telah memeriksa Saudara:
Nama NIP.
a.
Pangkat /Gol. Ruang Jabatan
Unit Kerja
Dalam pemeriksaan tersebut, yang bersangkutan terbukti/ tidak*) terbukti
melakukan perbuatan yang inelanggar k e t e n t u a n . . . . * * ) berupa...
Berdasarkan Sidang Majelis Kode Etik pada hari . . . . tanggal . . . , Majelis
Kode Etik telah memutuskar1 bahwa Pegawai yang bersangkutan untuk:
1) Dijatuhi sanksi moral berupa pemyataan
s e c a r a tertutup/terbuka") k a r e n a m e l a n g g a r k e t e n t u a n . . . * * ) y a i t u . .
2) Dikenakan tindakan
a d m i n i s t r a t i f sesuai
undangan .... *)
b.
peraturan perundang
Sebagai bahan dalam menetapkan keputusan penjatuhan sanksi nmoral,
bersame ini kami lampirkan Berita Acara
P e m e r i k s a a n Pegawai yang
bersangkutan.
Demikian rekomendasi ini disampaikan, untuk digunakan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan peraturan
p e r u n d a n g - u n d a n g a n .
2
3.
MAJELIS KODE ETIK
SEKRETARIS
KETUA
NIP NIP
Tembusan Yth:
) Coret yang tidak perlu.
**) Tulislah ketentuan Peraturan
KEPALA DINAS PENANAMAN
MQE
AHKSLAYANAN TERPADU SATUPIRTYBBUPATEN KAMPAR
RINTAA
SDIS PENANTAN MGDAAKaN
Y I G Y m Y
DSPEN
, SE, MBA, MH
A P A R
SATEKISida Vtama Muda
NIP6B1024 200003 1 002
LAMPIRAN V : PERATURAN
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR.NOMOR
:B3/ppmprsp-sET/41
TANGGAL 24 JUl 202O
TENTANG KODE ETTK PEGAWAI DI
LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KAMPAR.
FORMAT PENETAPAN PENJATUHAN SANKSI MORAL MAJELIS KODE ETIK
KEPUTUSAN MAJELIS KODE ETIK PELAYANAN PUBLIK NOMOR:
TENTANG
PENJATUHAN SANKSI MORAL MAJELIS KODE ETIK PELAYANAN PUBLIK,
a . Bahwa dengan Peraturan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar Nomor..
teiah dibentuk Majelis Kode Etik Pegawai untuk memeriksa
dugaan pelarggaran kode etik yang dilakukan oleh Saudara
..
NIP ...... jabatan.. ..
unit kerja . . .b. bahwa rekomendasi Majelis Kode Etik tanggal..
. terbukti
ketentuan...**) dan memutuskan untuk ...
C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud1
pada haruf a dan huruf b
Majelis Kode Etik tentang Penjatuhan Sanksi Moral kepada saudara... berupa pernyataan tertutup/terbuka*);
Menimbang
Saudara
.
melakukan perbuatan yang melanggar
perlu menetapkan Keputusan
1 . Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabhun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
2. . . .
3. Peraturan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar Nomor
tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar
Mengingatt
*. * * * * * . *
* * * *
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATUU Menyatakan Saudara:
Nama
Pangkat
NIP Jabatan Unit Kerjaterbukti melanggar Kode Etik Pegawai scbagaimana ditentukan
dalam... berupa
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diindahkan dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
* * * ° *
KEDUA KETIGA
i
3d
L